#OneWeekTrip

[luggagenest]

Average Weight of Luggage for a Week!

A normal suitcase's weight for a week-long trip is termed "Average Weight of Luggage for a Week." The weight varies based on destination, activities, packing habits, and airline restrictions. Typically, bags for a week range from 20 to 50 pounds (9 to 22 kilograms). It's important to adhere to airline guidelines and pack only essentials. Let’s delve into the details below about Average Weight of Luggage for a Week:n Read more...

[theteahour]

My London Trip | the beginning

So I’m going to London next week. I really need that break from work and really want to relax but still make the most of it. 

I will inform you about my next steps. I have allready made a full scedule for my trip. 

[a111gator-blog]

apakah sebenarnya yang begitu berharga dalam kehidupan ini, apakah sebenarnya yang indah dalam kehidupan ini, karena terkadang hal yang berharga dan indah menurut manusia cuma sejenak namun akhirnya hal yang berharga dan indah itu terlupakan. #sunset #sea #travel #oneweektrip #traveling

[kaktushitam]

Book, music, art and Coffee. Pelangi itu memiliki warna yang beragam, tapi warna yang dasar pembentuk kehidupan hanya Hitam dan Putih. "Perbedaan membawa keindahan. Jangan takut untuk mengeksplor Nusantara, karena "Tuhan Bersama Petualang Sejati". #BaristaJourney #Barista #baristastyle #baristalife #baristadaily #photograph #photographie #photographer #smile #peace #life #time #travelling #traveller #backpacking #Backpacker #janganlupangopi #caffeine #caffeineaddict #oneweektrip #cloud #landscape #Mountain #coffee #coffeetraveler

[indahrastisweetescapes]

#OneWeekTrip Awsomeness of Medan, Banda Aceh, and Sabang!

Finnaly met another trip! Kangen wangi bandara! 

Trip satu ini sangat gue tunggu-tunggu. Eh, kami, maksudnya. Soalnya gue pergi bareng teman-teman kantor (maksudnya eks kantor). Beli tiket setahun yang lalu, (iya, setahun!)  Air aisia jakarta-medan PP cuman 300ribu! Sengaja kami beli tiket pulang dan pergi dengan jangka waktu lama, sekitar 7 hari (dengan weekend dihitung), karna rencananya kami mau menjelajah Banda Aceh. Setelah banyak peserta yang berguguran, akhirnya kami berlima yang bertahan dan beruntung bisa dapet cuti 5 hari!

Oiya, berhubung ini #OneWeekTrip , gue ga sanggup deh ga nulis panjang2. Jadi postingannya akan gue bagi 2 yaaaa....

Oke cukup, here we go!

Hari pertama kami sampai di Bandara Kualanamu. Airport Medan yang baru ini mewah, bersih, kayak airport luar negeri cuy! Beda sama Bandara Polonia. Cakeps deh! Kami langsung dijemput oleh travel sewaan kami untuk keliling kota Medan. Fyi dari Kualanamu menuju Kota Medan, sebenarnya ada alternatif transportasi kereta (kayak skytrain-nya Changi gitu). Tarifnya 60 ribu per orang, tapi semakin banyak akan semakin murah. Awalnya pengen nyoba, tapi demi menjaga budget yang terbatas, kami menggunakan rental mobil aja. Yang kami gunakan yaitu duta rental medan (cek di web) dengan harga 400ribu (mobil+supir+bensin) untuk city tour hari pertama ini. Destinasi pertama kami adalah makan siang soto medan. Kami diarahkan menuju RM. Nasi Soto Hj. Anwar Sulaiman. Soto medan ini sebenernya soto biasa aja. kuahnya bening dan pilihan isinya banyak. ada udang, paru, daging ayam, daging sapi, banyak deh. Rasanya yang ga bikin enek karna ga pake santan. Pas banget buat lo coba kalo ke medan. sayang gue ga ambil fotonya. eits tapi tenang, mbah gugel selalu punya solusi kayak mario teguh. nih dia..

sumber : mbah gugel!

Oke, setelah kenyang, nyampe lah kita ke Istana Maimun. Ternyata Istana ini ga berubah banyak sejak kunjungan pertama gue ke Medan waktu kecil dulu. Fyi, biaya masuknya 5000/ orang. Gak jauh dari situ, kami berkunjung ke Tjong a fie mansion. Awalnya gue ngerasa ga perlu sih, ketempat ini. Jadi ini tuh rumah salah satu saudagar terkaya di Sumatra. Beliau keturunan tionghoa yang dipercaya oleh Sultan, dan bisnisnya sukses, ga cuman mensejahterakan dirinya dan keluarganya, juga warga Medan. Beliau juga menikah dengan penduduk medan dan membangun rumahnya disini. Kalo diliat dari luar sih rumahnya biasaaa banget. bangus arsitekturnya aja sih, tapi menurut temen gue yang masuk ke dalem, rumahnya geda cuy. means, GEDA BANGET!

kamarnya aja luas kayak hall nikahan gitu. yaa namanya juga orang tajir yaa...serah die dah mau bangun rumahnya kayak apaan. hehe... fyi, tarif masuknya 45ribu per orang. Rada mahal sih yaa..makanya gue ga ikut masuk :P Tjong A Fie mansion ini sudah dijadikan sebagai galeri aja, ga sebagai tempat tinggal. hmmm kalo gue keturunan Tjong A Fie sih, udah gue rombak trus bikin kos-kosan kali yah... investasi masa depan cuy! hahahaha....

jalan sedikit dari Tjong A Fie Mansion tadi, kami menikmati es krim carmen di tip top. sebenernya enakan magnum sih kata gueh, haha..

Tip Top ini mirip ragusa-nya Jakarta, dan Toko Oen-nya Surabaya. Abis cemal-cemil lucu, kami niatnya beli durian ucok, tapi biar ga ketinggalan bus, kami beli tiket dulu. Dari awal perjalanan, kami selalu bilang mau ke Aceh. Ternyata Aceh itu luas, haha, jadi menyebutnya Banda Aceh ya.

Anyway, Menurut info pak Diran (supir travel), bus yang paling nyaman untuk ke Banda Aceh adalah bus Sempati Star. Memang tarifnya agak mahal, 190-200ribu per orang, tapi ternyata worth it banget buat perjalanan 12 jam. FYI, kalo lo milih keberangkatan jam 8, sampai di Banda Aceh jam 7 pagi, tapi kalau lo milih jam 9, sampainya ya jam 9 pagi keesokan harinya.  Ini gambar bus nya..

Tidur lo pasti nyenyak! Iyalah, tarifnya seharga hostel :D hehe...

abis beli tiket, baru deh kami mampir ke duren ucok. ga mesti duren ucok sih kalo mau menikmati durian di kota ini. cuman karna penasaran aja jadi kami kesini :D

Hari kedua, kami sampai di Banda Aceh. Kami dijemput dengan travel (sejenis mobil avanza) dengan tarif 350rb (mobil+supir+bensin). Travel ini berhasil kami dapatkan dari salah seorang teman kami. Tujuan pertama adalah ke masjid baiturrahman. Sayang banget gue lagi berhalangan, jadi ga bisa solat disini :( namun ada perasaan haru bisa menginjakkan kaki disini. Masjid yang tidak roboh bahkan saat diterjang tsunami :’) subhanallah...

Selesai mandi dan bersiap diri, kami mengelilingi Banda Aceh. Kami diantar ke boat di atas rumah. Boatnya besar banget dan gue ga nyangka bisa nyangkut diatas rumah. Kabarnya boat ini baru dibuat, besoknya langsung kena tsunami. Ciyan yah..

Next, kami diantar ke museum tsunami. Museum yang di desain sama walikota favorit gueh. Ridwan kamil. Museumnya geda cuy! Desainnya cakep! #nuhunkangemil foto-fotonya? search sendiri aja yah di gugel, hahaha...

Anyway, pertama masuk jalurnya adalah lorong gelap dengan air yang mengalir di dindingnya, dengan backsound bacaan ayat suci al-qur’an. Lorong gelap itu ternyata menuntun kami ke ruang doa. Pas menginjakkan kaki disitu, gue ga bisa jelasin gimana rasanya. Air mata gue deras mengalir entah kenapa. Ga bisa berenti. Ruangan berbentuk bundar itu memajang nama-nama korban tsunami. Bisa dengan jelas gue membayangkan betapa tsunami menghancurkan hati. Kehilangan keluarga, anak, pasangan, harta benda, anggota tubuh... ya Allah..miris membayangkan kejadian itu. Dan saat lo menengadahkan kepala, diatas ruangan yang berbentuk bulat ini, dengan jelas lo bisa melihat lafadz Allah. Gue makin banjir air mata. Seakan mengingatkan, yang hanya satu-satunya, yang paling kuasa, kita manusia hanya sebagian kecil di bumi milik-Nya. Allahuakbar...

Selesai dari ruangan yang emosional itu, ada ruang yang menyajikan foto-foto kejadian tsunami, dan ruang yang menyajikan informasi lengkap apa itu tsunami dan potensi tsunami di dunia. Museum ini lengkap banget dan edukatif buat anak-anak. Sedih sih, tapi anak-anak harus tau, gimana terjadinya tsunami, dan apa yang harus dilakukan kalau terjadi lagi (semoga tidak). Selesai berkeliling, kami diantar ke pantai lampuuk (baca : lampu’uk). Jaraknya lumayan jauh ternyata dari museum tsunami tadi. Pemandangan sekitar pantai cakep banget cuy! Pasirnya halus, sayang banget kami kesini pas tengah hari bolong, jadi feelnya kurang berasa.

Kemudian kami diantar ke kapal PLTU yang juga ‘nyangkut’ di tanah pasca tsunami. Ga bisa lama-lama di kota, karna kami berencana menyebrang ke pulau weh pukul 16.00 dari pelabuhan ulee lheue. Untuk menyebrang, bisa menggunakan kapal cepat atau kapal lambat. Jika menggunakan kapal cepat, lama perjalanan sekitar 45 menit, tapi kalau menggunakan kapal lambat sekitar 2jam. Kami memilih menggunakan kapal cepat karna waktu sudah sore. Tariff nya 75 ribu per orang. 45 menit berlalu, sampailah kami di pelabuhan balohan, pulau weh. Yeay! Akhirnya gue nyampe ujung barat Indonesia!

Next, pasti mau tau kan cerita perjalanan selanjutnya di Pulau Weh ini? Yaa gamau tau juga gapapa sih, hahaha... gue ga perduli soalnya ni blogpost ada yang baca apa engga. Buat memenuhi hasrat menulis gue aja sik. *jadi tjurhat*

Tapi yang mau tau, sok Liat postingan selanjutnya yaa... :)

PS: kalo mau liat foto-foto trip ini, bisa follow Instagram gue : @indahrasti atau cari dengan tagar #MedanAcehSabangTrip

ciao!

[theteahour]

My London Trip | Wrap Up

See what I’ve done the whole week  Day 1 - Arriving in London Day 2 - Birthday Day 3 - Halftime Day 4 - enjoy the sun Day 5 - going home 

[kaktushitam]

Bahagia itu sederhana saja, secangkir Kopi, Buku dan Kamu. Itu sudah cukup. #baristakomedi #storybehindthecup #BaristaJourney #Barista #baristastyle #baristalife #baristadaily #photograph #photographie #photographer #smile #peace #life #time #travelling #traveller #backpacking #Backpacker #janganlupangopi #caffeine #caffeineaddict #oneweektrip #cloud #landscape #Mountain #coffee #coffeetraveler