Tumgik
#SD Islam di Bintaro
sekolahauliya · 1 year
Text
Sekolah Islam Terpadu Auliya
Tumblr media
Sekolah Islam Terpadu Auliya adalah lembaga pendidikan yang berfokus pada pada pendidikan Islam jenjang TK, SD, SMP hingga SMA. Sekolah Auliya menyediakan kurikulum yang mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum, memberikan siswa pengetahuan agama Islam sekaligus keterampilan umum yang diperlukan. Sekolah ini bertujuan untuk membentuk generasi muslim yang berakhlak baik, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan pondasi yang kuat dalam agama Islam.
Alamat: Jl. Jombang Raya №1, RT.1/RW.7, Parigi, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15227
Website: https://info.sekolahauliya.sch.id/index.php
Jam buka
Monday 8 AM–3 PM
Tuesday 8 AM–3 PM
Wednesday 8 AM–3 PM
Thursday 8 AM–3 PM
Friday 8 AM–3 PM
Saturday — Sunday Closed
Bussiness Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/auliyaku.auliyaku /
Instagram: https://www.instagram.com/sekolah_auliya/
Twitter: https://twitter.com/sekolah_auliya
YouTube: https://www.youtube.com/Auliya%20Keren
0 notes
classyturtletree · 1 year
Text
TK Islam terbaik di Bintaro
Bintaro is home to several outstanding Islamic educational institutions that provide a strong foundation of academic excellence and Islamic values. Whether you are looking for a kindergarten (TK), elementary school (SD), junior high school (SMP), or high school (SMA), there are excellent options available to cater to your child's educational needs. The TKs, SDs, SMPs, and SMAs mentioned in this article are among the best in Bintaro, focusing on holistic education that nurtures students' intellectual, spiritual, and moral growth. By choosing one of these institutions, you can provide your child with an exceptional education that combines Islamic teachings with a comprehensive academic curriculum, preparing them for a successful future both academically and spiritually.  TK Islam terbaik di Bintaro
#To know about more visit our website: https://info.sekolahauliya.sch.id/index.php
1 note · View note
Photo
Tumblr media
Harga Cluster Syariah Purwokerto | Klik wa.me/62811396595, cluster syariah for sale, cluster syariah office, cluster syariah purwokerto, cluster syariah cicilan murah, cluster syariah hanya untuk muslim
IMPIAN SETIAP ORANG TUA memiliki anak sholeh yang bisa memberi syafaat nanti di akhirat.
Anak sholeh itu bukan sekedar pemberian. Tapi kita sendiri sebagai orang tua yang bisa membentuk anak sholeh sholehah.
Mulai dari diri kita sendiri untuk jadi orang tua yang sholeh dulu. Orang tua yang selalu berusaha  memberi nafkah yang halal untuk si buah hati. Termasuk rumah yang halal, tempat yang berkah. Karena mustahil anak-anak yang sholeh dibesarkan di rumah yang diperoleh dengan cara riba yang haram.
Perumahan syariah kini hadir sebagai solusi bagi kita untuk memiliki rumah dengan system syariah.⁠⁠⁠⁠
DIGITAL ISLAMIC RESIDENCE merupakan perumahan syariah tanpa riba di Sokaraja Purwokerto kini hadir untuk kita yang ingin hijrah dari riba.
1. Tanpa RIBA 2. Tanpa BI CHECKING 3. Tanpa SITA 4. Tanpa AKAD BATIL 5. Tanpa DENDA
KEUNGGULAN : ⏩ One Gate System �� CCTV ⏩ Keamanan 24 Jam ⏩ Jaringan Internet ⏩ Row Jalan Lingkungan Lebar 7 meter (Paving block)
LOKASI ⏩ Berada di dekat Pusat Perbelanjaan Modern dan Tradisional ⏩ Berada di dekat Pusat Wisata Kuliner   ⏩ Berada di dekat Pusat Pendidikan dari Level SD s/d PT ⏩ Berada di dekat Sarana Kesehatan (RS dan Klinik) ⏩ Dekat dengan Sarana Ibadah ⏩ Akses Jalan dan Transportasi yang mudah
Dengan Skema KPR Syariah akan mempermudah bagi Anda untuk memiliki rumah dengan : DP Suka-suka Angsuran Suka-suka Tenor s/d 5 tahun
Tersedia Pilihan Rumah : Tipe 45/90 Tipe 54/100
Insya Allah Digital Islamic Residen akan menjadi hunian bagi keluarga anda yang nyaman dan penuh berkah untuk membesarkan anak yang sholeh dan sholehah .. Aamiin
Untuk Informasi Lebih Lanjut bisa hubungi Marketing kami: Telp/Wa : 0811396595 (Adin)
Atau klik tautan berikut ini : http://bit.ly/propertyswakelola http://centralproperty.co.id http://centralproperty.my.id
#rumahsyariah500jutaan, #rumahsyariah600jutaan, #rumahsyariahnusansaislami, #rumahsyariahnuansaasri #rumahsyarianuasavilla, #rumahsyariahnuansaalam #rumahsyariahstrategis, #rumahsyariahidaman #rumahsyariahmodern, #rumahsyariahmewah
dp rumah syariah, kredit rumah btn syariah, rumah syariah bintaro, beli rumah dengan kpr syariah, pinjaman syariah untuk beli rumah, kredit properti syariah, cicilan syariah rumah, pinjaman bank syariah untuk beli rumah, bsi properti, kredit rumah mandiri syariah
0 notes
dinamakan · 4 years
Text
Minggu, 14.00 WIB
Itu adalah jadwal saya untuk belajar bahasa Jepang, sejak tahun 2002 sampai sekitar 2005 atau 2006 (saya lupa). Tiba-tiba jadi tertarik untuk menceritakan pengalaman mundane-tapi-absurd ini di blog karena kemarin-kemarin sempat terbahas di obrolan dalam salah satu server Discord.
Bicara tentang asal muasal secara persis, saya pun lupa (lagipula masih TK B). Apa yang diingat adalah, setiap hari Minggu pada pukul 2 siang saya dan kakak rutin datang ke rumah tetangga yang merupakan orang asli Jepang untuk belajar bahasa negara asalnya. Namanya Masako, di kelas biasa dipanggil sensei. Bisa dibilang beliau seperti ibu-ibu pada umumnya, kira-kira usia 40an, dan hidup sendiri. Seluruh kerabatnya ada di Jepang dan entah apa pekerjaan utamanya selama tinggal di Bintaro. Kata beliau, ia mau mengajar bahasa Jepang dan mengenalkan budaya Jepang karena ingin mengenal orang-orang Indonesia. Momen personal yang saya ingat adalah, beliau menunjukkan foto dirinya bersama anjing peliharaannya yang dipotret sebelum ia pindah ke sini, serta menayangkan film Spirited Away. Sebenarnya beliau mengajak siapapun tetangganya yang masih anak-anak untuk ikut belajar bahasa Jepang namun hanya saya dan kakak yang konsisten.
Mungkin belajar bahasa dalam hitungan tahun akan terkesan seperti sudah fasih, walaupun sebenarnya tidak juga. Waktu TK, murid cukup bisa membaca alfabet bahasa Indonesia dan kata-kata sederhana untuk lulus, sehingga dahulu ibu Masako mengajar dengan pelan. Dalam satu pertemuan, bisa saja saya hanya belajar membaca huruf hiragana a i u e o dan menulis ulang. Pertemuan berikutnya dilanjutkan dengan menghapal ka ki ku ke ko, dan seterusnya. Kemudian saya dikenalkan dengan angka dan kata-kata sederhana seperti ichigo (stroberi), usagi (kelinci), dan lain-lain. Setelah menghapal huruf, beliau sering memberi 1 worksheet tematik, semisal ada gambar-gambar hewan lalu saya harus menuliskan nama-namanya dalam hiragana. Semasa saya SD di suatu sekolah swasta Islam, ibu Masako mengajar di sana tiap hari Rabu dengan materi yang sama seperti yang sudah diajarkan pada hari Minggu. Entah bagaimana asal muasal beliau jadi turut mengajar di sekolah itu.
Yang paling disesali adalah tidak ada perpisahan khusus ketika beliau harus pulang dan kembali tinggal di Jepang, minimal saling meninggalkan kontak HP agar komunikasi tidak putus. Sekarang dan nanti, kesempatan untuk kembali bertemu benar-benar kecil. Padahal kalau bisa berjumpa lagi dan setelah bertanya kabar, saya langsung ingin beritahu bahwa saya masih ingat materi bahasa Jepang dari beliau serta buku-buku bahasa Jepang yang ia beri masih ada di rumah saya.
0 notes
lesprivat · 4 years
Photo
Tumblr media
Wilayah Jabodetabek : Jakarta Bogor Depok Tangerang Tangerang Selatan Bekasi WWW.SOLUSIPRIVAT.COMㅤㅤ Kurikulum yang diajarkan 1. Sekolah Formal 2. Montessori 3. Cambridge International 4. International Baacalaureate (IB) 5. International Primary Curriculum (IPC) 6. Singaporean Primary School Curriculum (SPC)ㅤ ㅤㅤ Les privat merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan di luar sekolah, yang telah diberikan oleh jasa (guru) di luar jam kegiatan belajar mengajar disekolah.ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ Les Privat yang diajarkan untuk Tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK, Universitas hingga jenjang Umum adalah pelajaran :ㅤㅤㅤ - Bahasa Indonesia, - Bahasa Arab, - Bahasa Inggris, - Bahasa Jerman, - Bahasa Mandarin, - Bahasa Jepang,ㅤㅤㅤ - Matematika, - Kimia, - Biologi, - Fisika,ㅤㅤㅤ - Sejarah, - Ekonomi, - Sosiologi, - Geografi, - Pendidikan Kewarganegaraan, ㅤㅤㅤ - Agama Islam, - Iqro, - Al-Qur'an, - Tadjwid,ㅤㅤ - Calistung.ㅤ WWW.SOLUSIPRIVAT.COMㅤ ㅤ Admin Kami :ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ 0822 5883 8083 (TELKOMSEL)ㅤㅤㅤ 021 7470 7521 (Office)ㅤㅤㅤ Web : https://www.solusiprivat.com/ㅤㅤ Jl. Ir. H. Juanda No. 63 D Rt. 004/ Rw. 008 Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. #kelapagadingphotographer #kelapagadingbeautycenter #kelapagadinginterior #kelapagadingbrompton #kelapagadingbettafish #kelapagadingcoffee #bintaro #bintaroloop #bintaroxchange #bintarojaya #bintarofoodies #bintarofood #bintaroplaza #bintarosektor #bintarokuliner #bintaroexchange #kulinerbintaro #bintarosektor #bintarodoglover #bintaroexchangemall #bintaroculinary #bintarocoffee #bintarosmart #bintarovape #bintaroresidence #lokerbintaro #bintaroentertainmentcenter #muabintaro #infobintaro #rumahbintaro (di Pamulang, Jawa Barat, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CJYcF4JlWtL/?igshid=hu1h8ymy6vzy
0 notes
rachdie · 4 years
Photo
Tumblr media
*KAJIAN PARENTING SPESIAL* ORANG TUA SEKOLAH ANAK TELADAN *Kaidah Bermain Bagi Anak Menurut Islam* Ustadz Abu Salma Muhammad Ahad, 10 November 2020 / 29 Rabi'ul Awwal 1442 Pukul 10:00 sd selesai Live via 🎥 ZOOM (Khusus Orang Tua/Walimurid Sekolah Anak Teladan) 📽️ YOUTUBE (untuk umum di bit.ly/abusalmatube) ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ 🌱 SEKOLAH ANAK TELADAN Mandiri dan Berakhlak Mulia 🏡 Bintaro Sektor 9, Jl. Rajawali XIV Blok HD-14 No 10 Pondok Pucung, Pondok Aren, Tangerang Selatan 📞 081915007770 📲 TG : https://t.me/sekolahanakteladan 🌐 FB : fb.me/sekolahanakteladan 🌍 www.anakteladan.id 📷 IG : @sekolahanakteladan (at Megapolitan Cinere) https://www.instagram.com/p/CHhf8_2hBdq/?igshid=1mbyu48sqc7mg
0 notes
Tumblr media
DISCOUNT!!! Baju Renang Muslimah Edora, +62-818-0320-3359
baju renang muslimah, baju renang muslimah murah, baju renang muslimah assila, baju renang muslim anak murah, baju renang muslimah aghnisan, baju renang muslimah arena, baju renang muslimah anak sd, baju renang muslimah anak karakter, baju renang muslimah alifastore, baju renang muslimah anti uv
Baju Renang Muslim/Muslimah jadi pakaian yang wajib dimiliki buat kamu para wanita & pria muslim yang hobi berenang, tapi tidak ingin menyalahi aturan dan norma ajaran Islam. Baju renang yang satu ini hampir menutupi bagian tubuh sehingga aurat tidak akan terlihat. Lengkap dengan penutup kepala yang menyerupai jilbab pendek.
Dengan mengenakan Baju Renang Muslimah, kamu tetap bisa berenang dengan bebas dan leluasa, namun tetap muslimah. Meski tidak seperti baju renang pada umumnya, pakaian renang muslim ini tersedia banyak pilihan corak dan gambar yang membuat penampilanmu modis dan fashionable. Tersedia Baju Renang Anaknya juga loh. Langsung cek toko onlinenya di :
https://bajuberkah.com Call/Text/WA : +62-818-0320-3359 (Ummu Nia) Alamat : Jl. Bintaro Taman Barat Blok H2 No 1, Sektor 1 Bintaro, Jakarta Selatan, Indonesia, 12330
1 note · View note
celoteh-pagi · 7 years
Text
Tulisan: Belajar dari pengalaman tentang Ilmu Parenting
Menjadi anak pertama yang memiliki adik dengan jarak usia cukup jauh memberikan pelajaran tersendiri bagiku. Dulu saat aku kelas 6 SD, adik bungsuku lahir. Oh ya, adikku dua-duanya perempuan lho. Kondisi ini memaksaku untuk menjadi anak yang mandiri. Sebuah pemaksaan oleh kondisi yang ternyata sangat bermanfaat. Si sulung ini pun akhirnya harus mandiri dengan terbiasa melakukan apapun sendiri. Menyetrika pakaian, mencuci piring, menyapu lantai, menjadi aktivitas rutin yang aku kerjakan. Mamah memang tidak pernah memaksakan, hanya rasa tanggung jawabku yang seakan memaksaku untuk melakukan itu semua. Seiring berjalannya waktu, aku menjadi saksi tumbuh kembangnya adik bungsuku. Hal ini juga memberikan pelajaran langsung kepadaku tentang ilmu parenting. Meski tak banyak, namun cukup memberikan aku pengalaman bagaimana cara menghadapi dan mengasuh anak kecil. Yaaa lumayan, sebagai modal untuk menjadi ibu nantinya. Hal ini juga seakan memberikan pesan padaku bahwa menanamkan nilai-nilai islam kepada anak memang sewajarnya dilakukan sedini mungkin. Kalau boleh dianalogikan, anak kecil itu seperti kaset kosong yang mudah sekali diberikan value untuk disimpan. Begitu pun dengan nilai-nilai islam. Sebagai kakak dari dua orang adik, aku bisa membandingkan pola asuh kedua adikku dulu. Adikku yang pertama, saat kecil dulu sering dipakaikan pakaian you can see karena memang lucu. Sedangkan adik bungsuku, hampir seluruh pakaiannya sejak kecil merupakan gamis atau rok dan selalu dibiasakan berjilbab. Bagi banyak orangtua mungkin hal ini dianggap biasa, namun akan terasa dampaknya saat si anak beranjak remaja. Adikku yang pertama memang agak sulit untuk berjilbab dan masih harus selalu diingatkan. Mohon do'anya yaa untuk adikku ini agar mendapat hidayahNya untuk mantap berhijab. Kontras dengan adik bungsuku yang sejak kecil dibiasakan berjilbab. Bahkan saat disuruh ke warung pun hal pertama yang dicari adalah jilbab. Padahal tidak jarang aku mendengar ibu-ibu yang mengeluh bahwa anak perempuannya sulit disuruh menutup aurat, kalau bisa di flashback mungkin kasusnya sama seperti adik pertamaku. Jadi untuk para ibu, calon ibu, ayah, dan calon ayah, saya sangat menganjurkan untuk menghilangkan mindset, “ah gapapa anaknya belum berjilbab, masih kecil kok” atau “ah gapapa masih kecil ga shalat, nanti juga shalat pas udah gede”. Padahal justru sejak kecil adalah momentum terbaik untuk membiasakan anak agar terbiasa menerapkan nilai-nilai Islam hingga dewasa. Bintaro, 9 Juni 2017 — © Poppy Amriyati
3 notes · View notes
mzuhdymcorp · 6 years
Text
Wisuda Ke-41 Dan Kenaikan Kelas PG-TK Islam Darunnajah Tahun Pelajaran 2017/2018
TK Islam Darunnajah menyelenggarakan acara Wisuda ke 41 dan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2017/2018 
Wisuda ke 41 dan kenaikan kelas PG-TK Islam Darunnajah Tahun Pelajaran 2017/2018 yang diselenggarakan pada hari Selasa, 29 Mei 2018 yang bertempat di Aula 4 Windu Darunnajah Jakarta
Prosesi Wisuda ke 41 TK Islam Darunnajah Tahun Pelajaran 2017/2018 diikuti oleh 42 peserta didik
Acara dihadiri oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah yang diwakili oleh Ust. Nurkhamid, Lc. M.Pd, Kepala Biro Pendidikan Ust. H. Hasyim Syaban, S.Pd.I, Kepala Biro Kemasyarakatan Ust. Nasirin, S.Pd.I,  Kepala Sekolah SD Islam Darunnajah Usth. Nur Amalia, S.H.I dan Kepala Sekolah RA Darunnajah 10 Bintaro Usth. Lili Yuliawati, S.Pd.I
Dengan syahdu wisudawan melantunkan Asmaul Husna
Dihadiri pula oleh Pengawas TK SD Islam Darunnajah usth. Sukarmi, S.Pd.I, Wali Murid PG-TK Islam Darunnajah, POMG TK Islam Darunnajah
Suasana meriah dan khidmad pada acara wisuda yang dihiasi dengan lantunan merdu Asmaul Husna yang dibawakan oleh wisudawan
Pembacaan ayat suci Al Qur’an dan sari tilawah yang bawakan oleh ananda Gadiza dan ananda Azhar
Ibu Malikah sebagai MC dapat membawakan rangkaian acara dengan luwes
Sambutan-sambutan oleh Kepala Sekolah TK Islam Darunnajah, Pimpinan Pesantren Darunnajah yang diwakili oleh Ust. Nurkhamid, Lc. M.Pd. dan perwakilan wali murid wisudawan TK Islam Darunnajah
Peserta didik TK Islam Darunnajah memberikan sumbangan untuk yatim melalui Darunnajah Charity
Pemberian penghargaan kepada masing-masing juara kelas
Pemberian piala penghargaan kepada juara kelas
Pemberian kenang-kenangan kepada seluruh peserta didik PG-TK Islam Darunnajah
Pemberian kenang-kenangan kepada seluruh peserta didik
Facebook TK Islam Darunnajah
from Wisuda Ke-41 Dan Kenaikan Kelas PG-TK Islam Darunnajah Tahun Pelajaran 2017/2018
0 notes
sdislamdarunnjah · 6 years
Text
Wisuda Ke-41 Dan Kenaikan Kelas PG-TK Islam Darunnajah
TK Islam Darunnajah menyelenggarakan acara Wisuda ke 41 dan Kenaikan Kelas Tahun Pelajaran 2017/2018 
Wisuda ke 41 dan kenaikan kelas PG-TK Islam Darunnajah Tahun Pelajaran 2017/2018 yang diselenggarakan pada hari Selasa, 29 Mei 2018 yang bertempat di Aula 4 Windu Darunnajah Jakarta
Prosesi Wisuda ke 41 TK Islam Darunnajah Tahun Pelajaran 2017/2018 diikuti oleh 42 peserta didik
Acara dihadiri oleh Pimpinan Pesantren Darunnajah yang diwakili oleh Ust. Nurkhamid, Lc. M.Pd, Kepala Biro Pendidikan Ust. H. Hasyim Syaban, S.Pd.I, Kepala Biro Kemasyarakatan Ust. Nasirin, S.Pd.I,  Kepala Sekolah SD Islam Darunnajah Usth. Nur Amalia, S.H.I dan Kepala Sekolah RA Darunnajah 10 Bintaro Usth. Lili Yuliawati, S.Pd.I
Dengan syahdu wisudawan melantunkan Asmaul Husna
Dihadiri pula oleh Pengawas TK SD Islam Darunnajah usth. Sukarmi, S.Pd.I, Wali Murid PG-TK Islam Darunnajah, POMG TK Islam Darunnajah
Suasana meriah dan khidmad pada acara wisuda yang dihiasi dengan lantunan merdu Asmaul Husna yang dibawakan oleh wisudawan
Pembacaan ayat suci Al Qur’an dan sari tilawah yang bawakan oleh ananda Gadiza dan ananda Azhar
Ibu Malikah sebagai MC dapat membawakan rangkaian acara dengan luwes
Sambutan-sambutan oleh Kepala Sekolah TK Islam Darunnajah, Pimpinan Pesantren Darunnajah yang diwakili oleh Ust. Nurkhamid, Lc. M.Pd. dan perwakilan wali murid wisudawan TK Islam Darunnajah
Peserta didik TK Islam Darunnajah memberikan sumbangan untuk yatim melalui Darunnajah Charity
Pemberian penghargaan kepada masing-masing juara kelas
Pemberian piala penghargaan kepada juara kelas
Pemberian kenang-kenangan kepada seluruh peserta didik PG-TK Islam Darunnajah
Pemberian kenang-kenangan kepada seluruh peserta didik
Facebook TK Islam Darunnajah
from Wisuda Ke-41 Dan Kenaikan Kelas PG-TK Islam Darunnajah
0 notes
sekolahauliya · 1 year
Text
Rekomendasi TK Islam di Bintaro untuk Orang Tua yang Pintar Memilih
Assalamu'alaikum, Sahabat AULIYA. Taman Kanak-Kanak Islam adalah lembaga pendidikan awal yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan pendidikan akademik. Pada titik ini, anak-anak dididik untuk mempelajari dasar-dasar agama Islam dan meningkatkan keterampilan sosial dan akademik mereka. Sebelum anak memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, TK Islam memberikan fondasi penting untuk perkembangan holistik mereka.
Tumblr media
Ada banyak TK Islam di Bintaro yang menawarkan pendidikan berkualitas tinggi yang berpusat pada nilai-nilai Islami. TK Islam di Bintaro adalah pilihan yang tepat bagi orang tua yang ingin memberikan pendidikan Islami yang menyeluruh kepada anak-anak mereka.
Manfaat Menyekolahkan Anak di TK Islam Favorit di Bintaro
Memasukkan anak ke TK Islam favorit di Bintaro memiliki manfaat yang signifikan bagi perkembangan mereka. TK Islam favorit di Bintaro tidak hanya memberikan pendidikan formal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang kuat dalam setiap aspek kehidupan anak-anak. Berikut ini adalah beberapa manfaat utama memasukkan anak ke TK Islam favorit di Bintaro:
Pendidikan Berbasis Nilai Islam
TK Islam favorit di Bintaro menawarkan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam yang murni. Anak-anak akan diajarkan tentang etika, moralitas, akhlak mulia, serta ajaran agama Islam. Hal ini membantu mereka memahami ajaran Islam sejak dini dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembentukan Karakter Islami
Salah satu fokus utama TK Islam favorit di Bintaro adalah membentuk karakter islami pada anak-anak. Mereka diajarkan untuk menjadi pribadi yang bertakwa, jujur, disiplin, dan memiliki sikap yang baik terhadap sesama. Pendidikan karakter ini akan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lingkungan Belajar yang Positif
TK Islam favorit di Bintaro menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Anak-anak akan merasa aman, nyaman, dan terinspirasi dalam belajar. Guru-guru yang berkompeten dan peduli akan membimbing mereka dengan penuh perhatian, menciptakan suasana yang ramah dan mendukung.
Pengembangan Akademik yang Unggul
TK Islam favorit di Bintaro menawarkan program pendidikan yang berfokus pada pengembangan akademik yang holistik. Anak-anak akan diajarkan dasar-dasar pengetahuan, seperti membaca, menulis, matematika, dan sains. Mereka juga akan diperkenalkan dengan berbagai keterampilan kognitif, seperti berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi dengan baik.
Pembinaan Spiritual
TK Islam favorit di Bintaro memberikan perhatian khusus pada pembinaan spiritual anak-anak. Mereka diajarkan tentang ibadah, doa, membaca Al-Qur'an, dan menghafal ayat-ayat pendek. Ini membantu memperkuat ikatan mereka dengan Allah SWT dan membentuk kecintaan mereka terhadap agama Islam.
Pengembangan Kemampuan Sosial
Di TK Islam favorit di Bintaro, anak-anak diajarkan untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan teman sekelas dan guru. Mereka akan belajar tentang nilai-nilai sosial, seperti rasa hormat, kerjasama, kepedulian, dan empati. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemampuan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan.
Baca selengkapnya di https://info.sekolahauliya.sch.id/index.php
TK Islam di Bintaro TK Islam terbaik di Bintaro TK Islam favorit di Bintaro SD Islam di Bintaro SD Islam terbaik di Bintaro SMP Islam di Bintaro SMP Islam terbaik di Bintaro SMA Islam di Bintaro SMA Islam terbaik di Bintaro SMA Islam favorit di Bintaro
0 notes
pondokpesantren · 7 years
Text
SD Islam Darunnajah Loloskan 5 Siswanya Ikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Kecamatan Pesanggrahan
Kamis, 22 Februari 2018 SD Islam Darunnajah mendapatkan kepercayaan dari sekolah-sekolah wilayah I Pesanggrahan untuk menyelenggarakan lomba olimpiade olahraga siswa nasional O2SN.
Sebanyak 10 sekolah yang terdiri dari tujuh sekolah negeri dan 3 sekolah swasta ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Acara pembukaan yang dibuka langsung oleh kasatlak Gunarko, SH pada jam 08.00 WIB berjalan dengan lancar dan sukses yang secara simbolis dibuka dengan penerbangan balon.
Ada jenis yang dipertandingkan, antara lain: renang, badminton, karate, atletik, dan tapak suci. Untuk renang, karate, tapak suci, dan atletik dilaksankan di lingkungan SD Islam Darunnajah, sedangkan untuk badminton perlombaan dilaksanakan di GOR Balai Rakyat Bintaro.
Alhamdulillah SD Islam Darunnajah dapat menempatkan 5 wakilnya untuk berlaga di tingkat kecamatan karena mendapatkan juara I pada mata lomba renang putra dan putri, badminton putri, dan tapak suci putra putri.
Adapun siswa SD Islam Darunnajah yang mendapatkan juara I adalah Muhammad Soleh Al Hadi dan Kisila Salsabila juara I renang, Jacinda Juara I badminton, Osama dan Silvi juara I pencak silat tapak suci. Selamat kepada para juara, tingkatkan latihan dan terus semangat dalam berlatih untuk menghadapi event yang lebih tinggi.
from SD Islam Darunnajah Loloskan 5 Siswanya Ikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Kecamatan Pesanggrahan
0 notes
Text
SD Islam Darunnajah Loloskan 5 Siswanya Ikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Kecamatan Pesanggrahan
Kamis, 22 Februari 2018 SD Islam Darunnajah mendapatkan kepercayaan dari sekolah-sekolah wilayah I Pesanggrahan untuk menyelenggarakan lomba olimpiade olahraga siswa nasional O2SN.
Sebanyak 10 sekolah yang terdiri dari tujuh sekolah negeri dan 3 sekolah swasta ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Acara pembukaan yang dibuka langsung oleh kasatlak Gunarko, SH pada jam 08.00 WIB berjalan dengan lancar dan sukses yang secara simbolis dibuka dengan penerbangan balon.
Ada jenis yang dipertandingkan, antara lain: renang, badminton, karate, atletik, dan tapak suci. Untuk renang, karate, tapak suci, dan atletik dilaksankan di lingkungan SD Islam Darunnajah, sedangkan untuk badminton perlombaan dilaksanakan di GOR Balai Rakyat Bintaro.
Alhamdulillah SD Islam Darunnajah dapat menempatkan 5 wakilnya untuk berlaga di tingkat kecamatan karena mendapatkan juara I pada mata lomba renang putra dan putri, badminton putri, dan tapak suci putra putri.
Adapun siswa SD Islam Darunnajah yang mendapatkan juara I adalah Muhammad Soleh Al Hadi dan Kisila Salsabila juara I renang, Jacinda Juara I badminton, Osama dan Silvi juara I pencak silat tapak suci. Selamat kepada para juara, tingkatkan latihan dan terus semangat dalam berlatih untuk menghadapi event yang lebih tinggi.
from SD Islam Darunnajah Loloskan 5 Siswanya Ikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Tingkat Kecamatan Pesanggrahan
0 notes
adeirwansyah · 7 years
Text
Profil Bre Redana
Namanya Bukan Cuma Bre Redana
oleh Ade Irwansyah
20 Januari 2018 Durasi: 7 Menit
Tumblr media
(Foto: Joshua Irwandi/Jurnal Ruang)
 “Apalah arti sebuah nama? Bukankah bila kita sebut mawar dengan nama lain ia ‘kan tetap wangi.”
Kutipan dari William Shakespeare tersebut sudah tak asing lagi kita dengar. Demikianlah, apalah arti nama Don Sabdono, Bre Redana, atau Gitanyali. Bukankah yang terpenting hasil karyanya dan bukan nama yang dipakai penulisnya?
Don Sabdono, Bre Redana, dan Gitanyali adalah nama yang dipakai orang yang sama. Yang saya temui di suatu sore pada Jumat kedua Januari 2018 silam di sebuah kafe di Bintaro, Tangerang Selatan. Ia memenuhi janji bercakap-cakap dengan saya ditemani istrinya yang cantik dan tinggi semampai, Vivi Yip. Mereka menikah 2005 silam, saat Bre hampir melewati usia kepala empat. Usianya kini genap 60 tahun.
Saat ia datang, saya tengah membaca ulang tulisan sastrawan Linda Christanty mengenai sosoknya. Tulisan profil panjang berjudul “Namaku Bre Redana” itu pertama dimuat di majalah Pantau tahun 2002. Tulisan itu dibukukan dalam Dari Jawa Menuju Atjeh: Kumpulan Tulisan tentang Politik, Islam, dan Gay (KPG, 2009).
“Bagaimana pendapat Mas saat pertama membaca profil itu dulu?” itulah pertanyaan pertama saya.
Jawabannya panjang. Ia berkisah telah puluhan tahun bekerja sebagai wartawan dan menulis banyak sekali artikel profil. Saat ini pun, di kala baru saja pensiun, ia tengah menuntaskan sebuah proyek buku biografi seorang tokoh pengusaha asal Solo, Jawa Tengah. Sudah enam bulan ia menuliskannya, bolak-balik Jakarta - Solo mewawancarai subjeknya serta orang-orang terdekat. Dari pengalaman tersebut, ia baru belakangan menyadari, menulis sebuah biografi “adalah sesatu yang muskil".
Ia menjelaskan, dengan keterbatasan memori seseorang untuk bercerita maupun keterbatasan orang yang mendengar ceritanya, tidak mungkin menulis sebuah biografi yang seutuhnya menggambarkan sosok seseorang yang sebenarnya. Apalagi sebuah tulisan profil di media. “Reaksi saya setelah membaca tulisan Linda, ya senyum saja,” katanya. Kalaupun ada yang tak sesuai di situ, katanya lagi, ya dibikin senyum saja.
Sikap itu diperolehnya dari pengalaman menulis selama puluhan tahun. Ia tidak pernah dikomplain orang-orang yang diwawancarainya, yang mungkin saja telah ia salah tulis. “Sebuah tulisan profil sebenarnya ditulis untuk kepentingan penulisnya,” kata Bre. Maksudnya, fakta-fakta disaring sesuai maksud penulis. Apa yang diungkap dan yang tidak telah melalui proses seleksi. 
Saya sepakat. Begitu juga tulisan profilnya yang saya tulis ini.
Namanya Don Sabdono
Lelaki itu lahir di sebuah desa di Salatiga, Jawa Tengah, 27 November 1957 dengan nama Don Sabdono. Ayahnya bernama Gondo Waluyo. Ibunya, Yutinem. Ia berumur delapan tahun kala sang ayah dijemput polisi, tentara, dan sejumlah orang yang tak dikenalnya, tak lama setelah gonjang-ganjing G30S di Jakarta tahun 1965. “Saya kelas dua SD waktu itu,” katanya pada saya.
Linda Christanty menggambarkan dengan amat baik momen itu.[1] Ketika itu puluhan burung emprit terbang meninggalkan pohon kenari di muka rumah besar berdinding kayu milik keluarga. Cericit burung-burung itu riuh. Kelepak sayap mereka menjauh pada pukul enam pagi. Para pembantu tengah sibuk di dapur. Anak-anak belum berangkat ke sekolah. Rumah sudah dikepung.
“Saya mau diambil,” kata sang ayah pamit pada ibunya. Siang hari, Yutinem mengajak tiga putranya menjenguk ayah mereka di kantor polisi. Namun sore hari suaminya sudah tak ada lagi. “Sudah dibunuh,” seseorang memberitahu.
Melompat belasan tahun kemudian Don diterima sebagai wartawan Kompas. Selewat pertengahan 1980-an, rezim Orde Baru gencar mengampanyekan gerakan “bersih lingkungan”, orang-orang yang dituduh terlibat PKI maupun keturunannya diberhentikan dari instansi pemerintah. Kampanye ini merambah media. Menteri penerangan masa itu Harmoko gemar berkampanye “bersih diri” dan “bersih lingkungan.” Pernyataan resminya dikutip koran-koran, “Ada PKI dalam tubuh pers kita.” Don memakai nama pena Bre Redana di koran.
Jacob Oetama, pemimpin redaksi Kompas, memanggil Don alias Bre. Ia dianggap tak bersih lingkungan. Tapi ia tak diberhentikan. Hanya tidak boleh menulis. “Kemungkinan Pak Jacob itu berpikir, itu bukan salah saya. Salah negeri ini, pemerintah ini. Tapi, mau bilang apa,” katanya dikutip Linda dahulu.     
Jacob lalu menugaskannya membangun Serambi Indonesia, koran Aceh milik grup Kompas. Tahun 1989 ia membangun dari nol, merekrut wartawan anyar yang baru lulus kuliah. Bre mengenang masa-masa itu sebagai salah satu momen terbaik hidupnya. Selama delapan bulan ia berada di Aceh, mengelola koran baru, digaji dobel. Satu gaji wartawan Kompas, gaji lain berupa uang dinas luar kota (DLK). “Dengan uang DLK saja lebih dari cukup,” akunya.
Rumah kontrakan di Jakarta tak lagi ia tinggali. Jatah cuti ia gunakan untuk jalan-jalan, entah ke Medan atau Jakarta. “Setiap ke Jakarta saya menginap di Hotel Mandarin.”   
Belum lama ini ia datang ke acara reuni angkatan pertama Serambi Indonesia. Bekas anak buahnya dahulu kumpul-kumpul di sebuah restoran seafood di Jakarta Utara. Tiga orang telah jadi bupati, dua jadi wakil bupati, ada pula yang menjabat pemimpin redaksi sebuah media di Jakarta. “Kalian adalah generasi terbaik Aceh waktu itu,” katanya bangga. 
Sebagai nama asli, nama Don Sabdono tetap dipakai untuk urusan administratif. Di KTP, paspor, atau rekening bank. “Ada bagusnya punya nama asli dan nama lain,” ungkap pria yang membiarkan rambutnya gondrong sejak lama ini. “Saya bisa langsung tahu, kalau yang nelepon memanggil Bre berarti untuk urusan seperti tulis-menulis atau dari teman media, sedang bila memanggil nama asli biasanya dari bank atau agen asuransi. Biasanya saya langsung bilang, ‘Maaf, saya lagi rapat.’”
Namanya Bre Redana
Nama Bre Redana hanya nama untuk berdamai dengan sejarah, simpul Linda di tulisan “Namaku Bre Redana.”
Nama itu dipilih si empunya asal saja. Karena enak didengar. Bukan karena terinspirasi dari Bhre Wirabhumi? Saya bertanya. Bhre adalah gelar bangsawan kerajaan Majapahit yang berarti penguasa sebuah keraton. Bhre Wirabhumi salah seorang panglima Majapahit di Perang Paregreg pada awal abad ke-15. Perang saudara itu dianggap sejarawan sebagai penyebab kemunduran Majapahit.
“Mungkin ada alasan romantik itu," jawabnya sambil bilang ia juga tengah menyiapkan buku tentang Majapahit, yang bersama buku biografi diharapkan rilis tahun ini.
Dalam laporan-laporan jurnalistiknya, Bre lebih asyik menulis kegiatan kesenian rakyat alih-alih seni adiluhung. Di kemudian hari ia banyak menyoroti fenomena budaya massa alih-alih budaya elit. Dalam telaahannya ia merendengkan fenomena tersebut dengan teori-teori studi budaya atau cultural studies. Teori-teori ini menarik minatnya saat melanjutkan studi di School of Journalism and Media Studies di Darlington, Inggris tahun 1990-1991.
Bukan tanpa alasan kajian studi budaya bermula dan menjamur di Inggris. Di jurnal Kalam edisi 18 (2001), sastrawan Budi Darma berkisah panjang lebar bagaimana studi tersebut tumbuh dan berkembang di negerinya Ratu Elizabeth. Tulisnya, imperium Inggris yang pernah begitu berkuasa di muka bumi selama berabad-abad mengalami gegar budaya akibat Perang Dunia II. Inggris terancam Nazi Jerman serta mendapati, setelah perang usai, satu per satu wilayah kekuasaannya di Asia dan Afrika memerdekakan diri.
Di ranah kebudayaan, perang telah membuka kesadaran orang betapa rapuhnya “budaya tinggi” dan “budaya rendah.” Jarak yang memisahkan darah kebangsawanan dengan darah rakyat biasa yang berprestasi, dengan demikian, harus dihapus. Yang Inggris banggakan bukan “kebudayaan tinggi”, tapi “kebudayaan pop”, misalnya melalui grup musik pop The Beatles dan The Rolling Stones.
Pada 1963, di tengah kegalauan budaya itu di Birmingham, Richard Hoggart dan Raymond Williams mendirikan Birmingham Centre for Cultural Studies, suatu lembaga studi ekstensi. Mahasiswa lembaga ini datang dari berbagai kelas, golongan, dan etnik.
Budi Darma menyimpulkan, “Andaikata tidak ada Perang Dunia II, mungkin lembaga semacam ini… tidak ada. Ternyata, masing-masing kelas, golongan, dan etnik mempunyai aspirasi masing-masing, dan juga nilai estetis masing-masing. Kenyataan ini yang kemudian mendorong makin menajamnya kesadaran, bahwa batas antara kebudayaan tinggi dan rendah ternyata hablur, dan bahwa kebudayaan tidak mungkin tunggal, namun plural.”[2]
Bre antara lain sering mengutip Raymond Williams. “Waktu itu literatur cultural studies berlimpah di sana,” ujarnya.
Tahun 1980-an dan 1990-an Indonesia memasuki zaman kapitalisme mutakhir. Masyarakat agraris berganti masyarakat urban. Pola konsumsi gaya hidup muncul. Seperti dirumuskan Benjamin R. Barber dunia dikuasai Mc Donald, MTV, dan (komputer pribadi) Macintosh. Istilahnya, McWorld. Di bukunya, Jihad vs. McWorld, Barber bahkan menyebut Indonesia sebagai contoh ditaklukkannya secara damai negeri yang gemar dengan slogan “proteksionisme budaya” oleh budaya global.    
Dua pemikir cultural studies lain yang juga sering dikutip Bre yaitu Jean Baudrillard dan Umberto Eco. Baudrillard punya pokok pikiran simulakra. Kata teorinya, kita hidup di zaman citra (image), di mana representasi mengatasi sesuatu yang “real”, yang nyata. Teori itu lantas dikembangkan Eco. Menurutnya, manusia bergerak dari sesuatu yang dikira nyata ke sesuatu yang dikira nyata juga, padahal sebetulnya semuanya “tidak nyata.” Itulah hiperrealitas.
Dari hiperrealitas kini manusia hidup di alam post-truth, pasca-kesunyataan. Istilah “post-truth” kini banyak menghiasi kolom-kolom Bre. Saya bertanya: Bagaimana manusia bergerak dari yang tidak real, hiperrealitas ke post-truth?
Ia memahami post-truth lahir di era digital yang ditandai oleh “hilangnya expertise,” katanya. Semua orang mendadak menjadi ahli. Media semula hanya milik elit dan hanya bisa diakses sedikit orang. Sekarang, dengan keberadaan media sosial, semua punya media.  Di sini, kemudian, yang nyata atau kebenaran jadi tak penting lagi. Hoax bertebaran dan bisa dipercaya sebagai kebenaran. “Cara melawan hoax harus lewat narasi hoax yang lebih besar lagi, lebih sensasional, bombastis,” kata pengagum Eco, Milan Kundera, dan Salman Rushdie ini memberi saran.    
Laporan jurnalistiknya dari 1990-an sampai awal 2000-an yang dipenuhi tinjauan cultural studies lantas dibukukan dalam Potret Manusia Sebagai Si Anak Kebudayaan Massa(2002).
 Namanya Gitanyali
Akhir dekade pertama abad ke-21. Bre Redana gelisah. Ia mendapati novel-novel yang banyak dibaca anak muda waktu itu berjenis tuntunan, mengajak pembaca jadi orang baik. Masyarakat juga dilihatnya kian formalistik dan normatif. “Menurut saya itu tidak sepenuhnya sehat,” ujarnya. Masa muda, ia meyakini, adalah masa pemberontakan.
Kita ingat, sejak pertengahan 2000-an, berkat sukses besar novel Laskar Pelangi muncul kisah-kisah sejenis tentang pencapaian orang biasa jadi orang sukses, from zero to hero entah secara akademis (biasanya dapat beasiswa kuliah di Amerika atau Eropa) maupun pekerjaan (biasanya bekerja di perusahaan multinasional dan berkantor di luar negeri). Bacaan teenlit dan chicklit pun terasa seperti sebuah novel motivasi.  
Di tengah keresahan itu, seorang keponakannya yang gemar membaca, Yulianto atau yang akrab dipanggilnya Yuli, menantangnya: “Paman ‘kan penulis, bikin dong, yang model begitu.”
“Tapi saya tidak bisa menulis novel yang tidak serius model begitu,” sergahnya. “Nama saya sudah identik dengan sesuatu yang serius.”
“Ya jangan pakai nama itu. Pakai nama lain.”
Selain menulis di Kompas dengan nama Bre Redana, ia telah banyak menulis cerpen sastra. Cerpen-cerpennya telah dikumpulkan dalam Urban Sensation! (1993), Dongeng untuk Seorang Wanita (1999), Sarabande (2002), serta Rex (2008).
Tantangan sang keponakan ia penuhi. Ia menulis Blues Merbabu (terbit 2011) dengan nama pena Gitanyali. Blues Merbabu tak tahunya menjadi novel serius. Ia bisa dibaca sebagai sebuah memoar anak muda yang kehilangan ayahnya dalam geger politik 65 pasca-G30S. Persis pengalaman hidup Bre.
Orang lalu menebak-nebak siapa Gitanyali. Orang tak percaya penulisnya baru pertama menulis novel. Kecurigaan mengarah pada sosok Bre. Sampai-sampai Goenawan Mohamad, esais dan pendiri majalah Tempo, ikut penasaran. Ia mendapati fakta di novel tersebut yang ia tahu hanya kawannya di Tempo, wartawan senior dan bekas tapol '65, Amarzan Loebis, yang tahu detilnya. Goenawan menelepon Amarzan. Yang ditelepon tidak bisa berbohong. Bre memang bertanya padanya ketika melakukan riset untuk novelnya.
 “Gitanyali itu kamu, ya?” Goenawan menelepon Bre. Saya membayangkan Bre mesem-mesem sambil mengiyakan.
Novel Blues Merbabu berlanjut dengan 65 (terbit 2012). Kali ini kisahnya tentang tokoh kita menemukan cintanya. Saya bertanya pada Vivi, istri Bre, yang sejak awal menemani kami bincang-bincang, “Novel 65 tentang ketemu Mba, ya?”
“Bukan,” ia langsung membantah. “Itu cuma pinjam kaki saya saja.” Cover bukunya memperlihatkan kaki mulus seorang wanita mengenakan rok motif bunga selutut dengan belahan sepaha dan sepatu berhak tinggi.     
“Karena buku pertama pakai nama Gitanyali, buku kedua tak mungkin pakai nama lain,” kata Bre. Lagi-lagi nama Gitanyali juga, ia katakan, main comot saja karena enak diucapkan dan didengar.
Yang sudah baca Blues Merbabu dan 65 pasti terkaget-kaget tidak ada kemarahan atau rasa berang pada rezim yang telah mengubah jalan hidupnya, membunuh ayahnya. Yang banyak malah petualangan si tokoh kita, termasuk dengan banyak wanita. Tidakkah kesannya jadi mengentengkan sebuah tragedi?
“Saya sudah lama berdamai dengan soal kayak-kayak gitu,” pria yang berlatih silat di Persatuan Gerak Badan Bangau Putih dan menulis dua buku tentang silat Mind, Body, Spirit: Aku Bersilat, Aku Ada  [2013] dan Memo tentang Politik Tubuh [2016]) menjawab kalem.
Di halaman tiga Blues Merbabu seolah Bre menjelaskan pandangannya tentang PKI dan Marxisme:
 “Aku bukan PKI, tidak tertarik Marxisme kecuali sebagai salah satu acuan post-modernisme, kurang menyukai gaya hidup proletar, kurang percaya pada sosialisme…”
Awal tahun lalu, si Gitanyali ini menulis novel lain. Judulnya New Urban Sensation!. Lagi-lagi, novel itu juga bisa dibaca sebagai memoar penulisnya terutama saat aktif di seni panggung dan sebagai pekerja distribusi film. Namun ia tidak memakai nama Gitanyali lagi, tapi Bre Redana.
 Namanya Juga Santosa Santiana
Santosa Santiana bukan nama yang ia gunakan di tulisan-tulisannya. Itu nama tokoh utama novel barunya, Koran Kami with Lucy in the Sky (KPG, November 2017).
Mudah mengatakan Santosa atau SS adalah alter-ego Bre Redana. Di novel itu, misalnya, seorang tokohnya nyeletuk di halaman 167, “Brengsek. Blues Merbabu juga? Gunungnya sebenarnya yang terlihat itu?” saat SS menjelaskan pemandangan sekitar lingkungan rumahnya yang terletak dua jam perjalanan dari Jakarta.
Blues Merbabu ditulis Gitanyali alias Bre, penulis novel Koran Kami. Bukan kebetulan juga ia punya rumah yang asri di Ciawi, Bogor. Kira-kira dua jam dari Jakarta, kalau tidak macet.
Koran Kami utamanya bercerita tentang SS yang baru saja pensiun jadi wartawan sebuah media cetak terbesar. Kawannya lalu mengajaknya membuat media cetak baru. Direkrutnya kawan-kawan lamanya. Di situ ia bercerita masa-masa indah saat jadi wartawan era lama, the good old days. Bukan kebetulan juga, Bre pensiun dari Kompas bulan November 2017 setelah bekerja selama 35 tahun empat bulan.
Novel ini lahir antara lain setelah kolomnya di Kompas edisi Minggu, 27 Desember 2015 berjudul “Inikah Senjakala Kami...” heboh. Jadi viral, begitu istilah kekiniannya. “Banyak orang salah paham dengan tulisan itu,” ujarnya. Ia sampai diundang ke seminar menjelaskan maksud “senjakala media cetak” dan media daring yang dikesankan hanya menjual kecepatan dan serba dangkal.
Novel Koran Kami tidak lain semacam penjelasannya yang lebih panjang lagi. Apakah ini sebuah pledoi, semacam pembelaan media cetak menolak mati? Saya bertanya. Ia menolak novelnya disebut pledoi. Di dunia nyata, katanya, ia tidak berpikir ada orang yang masih ingin membuat media cetak. “Itu untuk kepentingan bercerita saja,” katanya.  
Novelnya dibuka dengan sebuah acara pamitan SS di kantor berupa gedung baru yang menjulang tinggi lebih dari 30 lantai. Seorang rekan kerja bertanya apa yang dikerjakannya setelah pensiun.
“Kelonan,” jawab SS.
Yang sebenarnya, selain kelonan, tentu saja, Bre terus menulis menyelesaikan proyek bukunya. Dari Senin sampai Jumat ia di Ciawi, menulis di sana. Weekend justru ke Bintaro bareng istri, menengok rumahnya yang lain.
 Disclaimer
Izinkan saya menutup tulisan ini dengan sebuah disclaimer. Di zaman yang bergerak dari simulakra ke hiperrealitas, lalu post-truth dan limpahan informasi hingga memunculkan “alternative facts”—meminjam istilah yang dipopulerkan pembantu Presiden Donald Trump—manakah yang fakta dan bukan fakta? Jangan-jangan apa yang saya tulis hanya representasi citra (image) sosok Bre Redana. Bukan Bre yang sebenarnya, melainkan Bre yang saya tulis sesuai kepentingan saya.
Saya membolak-balik Blues Merbabu dan menemukan diktum hiperrealitas: “… semua yang ditulis di sini benar adanya, kecuali bahwa dia sebuah kenyataan.” Jangan-jangan ini semua hoax. Tidak ada yang nyata. Nah, lho…! (*)
[1] Lihat Linda Christanty, “Namaku Bre Redana” dalam Dari Jawa Menuju Atjeh: Kumpulan Tulisan tentang Politik, Islam, dan Gay, Penerbit KPG, Jakarta, 2009, hal. 80-81.
[2] Lihat Budi Darma, “Ironi Si Kembar Siam: Tentang Posmo dan Kajian Budaya”, dalam Kalam, No. 18, 2001, hal.168.
Ade Irwansyah, wartawan. Bukunya, Seandainya Saya Kritikus Film diterbitkan penerbit indie di Yogyakarta, Homerian Pustaka pada 2009.
Link asli: https://jurnalruang.com/read/1516335605-namanya-bukan-cuma-bre-redana
0 notes
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
SALE!!! Baju Renang Muslimah Cantik, +62-818-0320-3359
baju renang muslim laki-laki, baju renang muslim little pony, baju renang muslim lelaki, baju renang muslim lampung, baju renang muslimah malang, baju renang muslimah merk sporte, baju renang muslimah merk speedo, baju renang muslimah modern, baju renang muslimah makassar, baju renang muslimah merk bens
Baju Renang Muslim/Muslimah jadi pakaian yang wajib dimiliki buat kamu para wanita & pria muslim yang hobi berenang, tapi tidak ingin menyalahi aturan dan norma ajaran Islam. Baju renang yang satu ini hampir menutupi bagian tubuh sehingga aurat tidak akan terlihat. Lengkap dengan penutup kepala yang menyerupai jilbab pendek.
Dengan mengenakan Baju Renang Muslimah, kamu tetap bisa berenang dengan bebas dan leluasa, namun tetap muslimah. Meski tidak seperti baju renang pada umumnya, pakaian renang muslim ini tersedia banyak pilihan corak dan gambar yang membuat penampilanmu modis dan fashionable. Tersedia Baju Renang Anaknya juga loh. Langsung cek toko onlinenya di :
https://bajuberkah.com
Call/Text/WA : +62-818-0320-3359 (Ummu Nia)
Alamat : Jl. Bintaro Taman Barat Blok H2 No 1, Sektor 1 Bintaro, Jakarta Selatan, Indonesia, 12330
baju renang muslimah, baju renang muslimah anak, beli baju renang muslimah, baju renang wanita muslimah, baju renang untuk muslimah, baju renang muslimah big size, grosir baju renang muslimah, toko baju renang muslimah, produsen baju renang muslimah, jual baju renang muslimah big size, baju renang anak muslimah 2016, baju renang muslimah jumbo, baju renang muslimah syari, baju renang muslimah tidak ketat, baju renang muslimah ukuran jumbo, bukalapak baju renang muslimah, baju renang muslimah zoya, bahan baju renang muslimah, baju renang muslimah parasut,
baju renang muslimah malaysia, koleksi baju renang muslimah, baju renang muslimah anak karakter, foto baju renang muslimah, baju renang muslimah dian pelangi, zalora baju renang muslimah, baju renang muslimah zalora, baju renang muslimah assila, baju renang muslimah surabaya, baju renang muslimah longgar, baju renang muslimah bandung, ukuran baju renang muslimah, baju renang muslimah tokopedia, baju renang muslimah sweet dance, baju renang muslimah jogja, baju renang muslimah bukalapak, baju renang muslimah sporte, toko baju renang muslimah di sidoarjo, harga baju renang, harga baju renang muslimah,
harga baju renang wanita, harga baju renang anak, harga celana renang, harga baju renang pria, harga baju renang anak perempuan, harga baju renang muslimah murah, daftar harga baju renang wanita, harga baju renang anak laki, harga baju renang anak laki2, harga baju renang anak murah, harga baju renang perempuan, harga pakaian renang wanita, harga pakaian renang, harga pakaian renang pria, harga baju renang muslim anak, baju renang harga, harga peralatan renang, harga celana renang pria murah, harga baju renang muslim anak perempuan, harga baju renang laki laki,
harga baju renang murah, harga baju renang anak muslim, harga baju renang anak anak, harga baju renang wanita muslim, harga baju renang anak karakter, harga baju renang bayi, harga baju renang roxy, , harga baju renang diadora, harga baju renang bayi perempuan, daftar harga baju renang, baju renang muslimah harga, harga baju renang elzatta, harga baju renang di matahari, harga baju renang frozen, harga baju renang anak frozen, harga baju renang pendek wanita, baju renang pria, celana renang pria, pakaian renang pria,
jual celana renang pria, jual baju renang pria, jual pakaian renang pria, baju renang pria muslim, pakaian renang pria muslim, baju renang muslim pria, toko celana renang pria, beli baju renang pria, celana renang pria muslim, butik celana renang pria, , baju renang online, baju renang muslimah murah online, baju renang muslimah online, jual baju renang online, beli baju renang online, toko baju renang online, baju renang murah online, baju renang muslimah online shop, baju renang online shop,
jual baju renang wanita online, baju renang anak online, beli baju renang muslimah online, online baju renang, jual baju renang muslim online, baju renang online murah, toko online baju renang, online shop baju renang, baju renang wanita online, online shop baju renang wanita, jual baju renang anak online, toko baju renang anak online, baju renang big size online, , baju renang bayi online, baju renang anak perempuan, baju renang bayi perempuan, baju renang perempuan, jual baju renang anak perempuan, baju renang anak perempuan muslim,
pakaian renang anak perempuan, baju renang muslim anak perempuan, baju renang anak perempuan 1 tahun, jual baju renang muslim anak perempuan, jual baju renang bayi perempuan, baju renang anak anak perempuan, baju renang anak perempuan 2 tahun, baju renang anak perempuan karakter, pakaian renang perempuan, baju renang untuk perempuan, baju renang anak perempuan frozen, baju renang balita perempuan, baju renang anak perempuan sd, foto baju renang anak perempuan, baju renang perempuan muslim, lazada baju renang anak perempuan,
0 notes
rachdie · 5 years
Photo
Tumblr media
Spoiler slide untuk #kajianparenting pagi ini di @masjidashshaff Emerald Bintaro MEMELIHARA FITRAH SEKSUALITAS ANAK (PANDUAN ISLAM DALAM MENCEGAH LGBT) Sabtu, 20 Juli 2019 Pukul 09:30 sd selesai #parentingislam #parentingnabawi #parentingsunnah #parentingfitrah #kajiansabtupagi (at Cinere) https://www.instagram.com/p/B0HoegQHhka/?igshid=1vi8rapc0s74b
0 notes