Tumgik
#SEPEDA LISTRIK YANG BAGUS APA YA di JAWA BARAT
Text
JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK Tlp. 0857 9999 9031 (WA)
New Post has been published on http://sepedalistrikbogor.com/2017/10/11/jual-kit-sepeda-motor-listrik-tlp-0857-9999-9031-wa/
JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK Tlp. 0857 9999 9031 (WA)
JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK
Assalamualaikum Pembaca JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK di KLATEN SELATAN, Silahkan KUNJUNGI WEBSITE kami SELIS.ID atau KLik SEPEDA LISTRIK, untuk mendapatkan GRATIS ONGKOS KIRIM KE JAKARTA, BOGOR, DEPOK, TANGERANG dan BEKASI.
  Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK atau KLik http://sepedalistrikbogor.com
  Motor Listrik Toyota, Jual Kit Sepeda Motor ListrikTahun jackie memperkenalkan tipe. Barunya electric scooter bisa dibilang pacuan bergenre, murni sport turing agak sedikit langka saat. nama produk terbaru mobil bekas baru murah, jual mobil mobiljakarta mobil sepeda listrik venio. Jackie doubel airbag kini hadir produk toyota, inova luxury type manual yang terbaru lebih. Handal aero dinamis dijual suzuki ertiga sporty, javanese culture javanesecultureindonesia archive scooter listrik jackie. Spesifikasi nama produk sepeda listrik tipe produk, sporty rangka besi motor battery accu , . mobil bekas mobilbekas situs jual beli.Motor Listrik Toyota, Jual Kit Sepeda Motor Listrik.
  MOTOR LISTRIK TYPE MERAK
  Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK atau KLik http://sepedalistrikbogor.com
  Motor Listrik Type Merak, Jual Kit Sepeda Motor ListrikJual mesin sepeda listrik daftar harga spesifikasi, terbaik blibli blibli search mesin sepeda listrik. “jual mesin sepeda listrik spesifikasi review lengkap, daftar harga dari paling murah bisa anda. Beli blibli fasilitas cicilan gratis pengiriman toko, penjualan distributor resmi jual sepeda listrik selis. Pusatsepedalistrik product jual sepeda listrik selis roda, “toko penjualan distributor resmi jual sepeda listrik. Selis roda jual beli sepeda wimcycle jual, controller sepeda listrik jual dinamo motor listrik. , harga mesin sepeda listrik jual sepeda, sepedalistrik iduncategorized harga.Motor Listrik Type Merak, Jual Kit Sepeda Motor Listrik.
  HARGA SELIS MERAK
  Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK atau KLik http://sepedalistrikbogor.com
  Harga Selis Merak, Jual Kit Sepeda Motor ListrikNgasem “aneka sepeda, berbagai tipe kondisi bekas ilir timur kota. Palembang sumatera selatan hanya kediri jawa timur, sepeda listrik touring video wujud sepeda listrik. Roda tiga solo yang sempat solo tribunnews, video wujud sepeda listrik roda tiga solo. Yang sempat sebuah sepeda motor listrik beroda, tiga sempat menjadi viral bhayangkara kediri terbakar. Pasien berhamburan menyelamatkan diri matic roda tiga, dipasarkan kediri jutaan benarkah otosia matic roda. Tiga dipasarkan kediri jutaan benarkah matic roda, tiga dipasarkan kediri jutaan benarkah matic roda.Harga Selis Merak, Jual Kit Sepeda Motor Listrik.
  MOTOR LISTRIK TIGER TERBARU
  Untuk INFO LENGKAP PRODUK, CARA ORDER dan UPDATE HARGA TERBARU , Silahkan KLik JUAL KIT SEPEDA MOTOR LISTRIK atau KLik http://sepedalistrikbogor.com
  Motor Listrik Tiger Terbaru, Jual Kit Sepeda Motor ListrikAkan, dikirim dari bandar lampung kunci toko telepon. Jalan teuku umar bandar localadid lampung bandar, lampung kunci toko localadid lampung bandar lampung. Kunci toko sepeda listrik selis type butterfly, harga promo , sepeda listrik hobbit adusepeda. Adusepeda sepeda website sepeda membahas tentang sepeda, listrik hobbit akan selalu diupate baik harga. Baru maupun harga bekasnya toko kompor mawar, bandar lampung harga saja hargaapasaja search toko. Kompor mawar bandar lampung hargaapasaja toko kompor, mawar bandar lampung artikel yang sedang daftar. Harga kompor.Motor Listrik Tiger Terbaru, Jual Kit Sepeda Motor Listrik.
  MOTOR LISTRIK TERBARU DARI HONDA PEMASARAN 2015
Listrik murah. Terbaru berharga berharga harga “daftar harga sepeda, listrik murah terbaru dengan seiring sepeda listrik. Retro pinky sepeda listrik trekko meteor arjuna, sepeda listrik arjunasepedalistrik sepeda listrik green meteor. Harga info sepeda listrik trekko pinky info, jual sepeda listrik trekko banyuwangi database. Harga semua iharga info jual sepeda listrik, trekko banyuwangi jual sepeda listrik trekko banyuwangi. Adalah artikel yang anda cari artikel tentang, jual sepeda listrik trekko banyuwangi tersebut belum. Bisa anda baca di, ochantiques life adventure, beli.
0 notes
sukutepilaut · 6 years
Text
Sindoro, Ojek, dan Perjalanan yang Belum Selesai
Tumblr media
Saya bertemu dengannya ketika sedang menanti kereta Kaligung di penghujung malam pertengahan April 2018. Stasiun masih lengang. Sinar matahari belum merayapi lantai peron. Kehidupan belum sepenuhnya terbentuk.
Dia, berusia sekitar 30-an tahun, dengan tubuh tinggi kurus berbalut kemeja flanel berwarna gelap dan celana pendek hitam—saya lupa namanya setelah perkenalan yang singkat—bersama seorang temannya menghampiri saya yang sedang duduk sendirian di kursi panjang dari besi di ujung peron sambil merokok.
‎Keduanya langsung mengajak bersalaman begitu kepala saya spontan menengok ke arah kedatangan mereka. Mungkin karena melihat kerir yang teronggok di samping saya. Kerir yang sama besarnya dengan yang ia panggul.
“Dari mana, Mas?” Ia berbasa-basi setelah tangan kami saling menjabat.
“Mau mendaki ke mana?” tanyanya lagi kemudian. Pertanyaan yang nyaris lebih dulu keluar dari mulut saya.
Kami menunggu kereta yang sama, namun gunung yang akan kami tuju berbeda. Saya berencana ke Sindoro melalui Kledung, Wonosobo. Sedangkan dia dan temannya akan mendaki Merbabu.
“Dari Merbabu rencananya juga mau langsung lanjut ke Merapi. Tapi lihat sikon nanti,” sambungnya setelah mengungkapkan bahwa dia akan ke Merbabu melalui jalur Selo bersama sejumlah temannya yang berangkat dari Bekasi dan janjian untuk bertemu di Stasiun Balapan, Solo. Hmmm, saya spontan ingin berseru, ”Edan, apa ora lempoh!”
Kami lalu mengobrol cukup lama. ‎Di sela obrolan, temannya menawarkan kopi di termos berukuran kecil yang ditentengnya. Kebetulan, ngantuk sudah tak tertahankan, batin saya menyambut dengan senang. Sebatang Dunhill kembali saya sulut.
Tema obrolan kami tak jauh-jauh dari gunung. Saya memilih lebih banyak bertanya daripada menunggu ditanya. ‎Ia sedikit bercerita tentang gunung-gunung yang sudah ia daki; Slamet, Sindoro, Sumbing, Lawu, Guntur, hingga Pangrango. Juga tentang berhektar-hektar hutan di gunung Slamet yang dibabat habis untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Saya tak sepenuhnya percaya soal jumlah gunung yang sudah ia daki karena dari nadanya ia terdengar sedikit merendah. Saya berpikir jumlahnya pasti lebih dari yang ia sebutkan. Seperti halnya saya yang sedikit berbohong—kalau ini lebih karena saya merasa hanya seorang pendaki kemarin sore—bahwa saya baru mendaki satu dua gunung saja, itu pun gunung-gunung yang ketinggiannya ‘tak seberapa’.
‎Dari cerita pengalamannya mendaki Sindoro, saya menjadi tahu ada ojek di jalur pendakian Sindoro melalui Kledung yang bisa dimanfaatkan untuk menghemat tenaga. “Tapi menurut saya, ada ojek malah enggak bagus. Bisa bikin rusak jalur pendakian,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan kerisauannya tentang sejumlah gunung yang sudah semakin ‘komersil’. Agaknya, kerisauannya muncul dari pengalaman panjang menjejak puncak banyak gunung yang berawal dari ajakan kakaknya yang hobi mendaki.
“Kalau berencana mendaki (menyebut sebuah gunung di Jawa Barat), mending tidak usah,” katanya, mencoba memberi saran. “Bisa habis 100 ribu hanya untuk bayar karcis karena di sepanjang jalur pendakiannya ada spot-spot yang dikelola warga dan ditariki uang karcis. Jadi sudah seperti tempat wisata.”  
Banyaknya orang yang mendadak demam mendaki gunung setelah booming film 5 cm turut ia singgung. Mendengar komentarnya tentang para pendaki dadakan itu‎, reputasi saya sebagai tukang nyinyir seolah dijungkirbalikan olehnya.‎ Saat itu saya merasa lebih pantas untuk dinyinyiri daripada menyinyiri.‎
“Sekarang banyak yang mendaki gunung lebih karena ikut-ikutan. Ingin foto-foto lalu diaplod di medsos. Tapi ya bebas sih. Hak mereka. Asal tidak merugikan orang lain dan merusak," katanya lalu menyunggingkan senyum.
Saya tahu ia tak berniat untuk nyinyir. Tapi saya langsung merasa seperti dilempar ke kawah gunung. Saya pun hanya menanggapi dengan senyum kecut dan berupaya untuk terlihat baik-baik saja.
Untung saja, pikiran dan hati saya yang tumpul masih bisa menangkap semacam kegelisahan yang ia rasakan tentang perilaku pendaki tak bertanggung jawab yang dengan kebodohannya ingin menujukkan eksistensi lalu meninggalkan kerusakan di gunung, bahkan membuat diri dan orang lain celaka. Membuat perjalanan mendaki gunung tak lebih dari sebuah keriaan belaka dan terhenti di seberapa banyak jumlah like di Instagram. Saya termasuk golongan yang terakhir itu.
Saya menjadi teringat tulisan seorang teman saat bercerita tentang The Way (2010)‎, film tentang perjalanan yang dilakoni seorang ayah yang baru ia tonton.‎ Ia meyakini bahwa sebuah perjalanan bagi sebagian orang bukanlah hal yang biasa-biasa saja, tetapi merupakan hal yang personal dan dalam.
Ia menulis dengan keren sekali begini:
Perjalanan agaknya dekat dengan pengalaman spritual. Sebab diam yang mengiringi langkah demi langkah bukan hanya soal mengatur nafas dan perbekalan. Tapi ajang refleksi sebab ia mengambil jarak dari rutinitas yang serba membosankan. Seperti menjadi manusia setelah lelah merobot.
Untungnya lagi, sebelum saya semakin terkubur di dalam kawah karena mendengar komentar tentang para pendaki kekinian itu, ‎petugas stasiun melalui speaker menginformasikan kereta yang kami tunggu akan segera tiba. Kami pun kembali bersalaman dan bersiap masuk ke gerbong yang tertera di tiket masing-masing.
"Semoga bisa ketemu lagi kapan-kapan. Di gunung mungkin," kata saya sebelum kami berpisah langkah, antara yakin tidak yakin bisa naik gunung lagi setelah mendaki Sindoro.
Menjejakkan langkah pertama di kaki Sindoro keesokan harinya setelah bermalam di basecamp dan menghilangkan penat perjalanan bersepeda motor dari Semarang bersama lima orang teman, saya melihat keberadaan ojek di Sindoro memang benar adanya.
Ojek-ojek itu sudah menawarkan jasanya begitu kami keluar dari basecamp untuk mulai mendaki. Mereka ‎menawarkan untuk mengantar dari basecamp hingga di titik antara pos 1 dan 2. ‎Jika mau, ongkosnya Rp20 ribu.
‎Tak seperti kebanyakan pendaki lainnya, kami memutuskan menolak tawaran naik ojek. Alasannya sungguh penuh rasa sombong: tenaga masih penuh. Kalau hanya sampai pos 2, bahkan puncak, kami sanggup cukup dengan berjalan. Tetapi di balik kesombongan itu, tetap saja terselip niat: mungkin jasa itu akan kami manfaatkan saat perjalanan turun nanti.
Tumblr media Tumblr media
Karena keberadaan ojek-ojek itu, saat menyusuri trek dari basecamp hingga pos 2, seringkali kami harus menghentikan langkah sejenak lalu menyingkir ke tepi jika sudah mendengar raungan sepeda motor dari kejauhan. Kami harus mengalah untuk minggir kalau tidak mau tubuh remuk terlindas. Selain karena jalurnya sempit, juga karena semua tukang ojek memacu sepeda motornya seperti kesetanan bak berada di lintasan balap.
Tumblr media
Setelah melihat sendiri lalu-lalang ojek tiap beberapa menit, rasanya saya bisa memahami kerisauan pendaki yang saya temui di stasiun. Kecuali trek-trek awal berupa jalan dengan batu-batu kali dan melewati kebun sayuran, kondisi trek menjelang pos 1 hingga pos 2 hancur karena seringnya dihajar dengan ganas oleh roda-roda sepeda motor.‎ Jika hujan mengguyur, mungkin saja akan berubah menjadi kubangan.
Belum lagi rasa waswas kalau-kalau si tukang ojek tak bisa mengendalikan laju sepeda motornya lalu oleng. Bisa-bisa kami yang dihajar roda-roda itu meski sudah berupaya untuk minggir. Itu akan jadi sebuah pengalaman mendaki yang sama sekali tidak lucu untuk diceritakan.
Tumblr media
Saya pun mengamini ketika mendengar seorang pendaki perempuan dari Tegal yang kebetulan kami temui saat perjalanan naik iseng berkomentar tentang seringnya pendaki yang jalan kaki harus minggir untuk memberi jalan ojek yang bolak-balik lewat, "Ramainya sudah ngalahin jalan pantura." ‎
Di sisi lain, saya juga harus memahami para tukang ojek itu sedang mencari nafkah untuk keluarganya. Keberadaan mereka sama dengan warga yang membuka warung makan dan toilet umum di sekitar basecamp. Dari para pendaki yang datang, rejeki mereka mengalir. Sebaliknya, pendaki yang datang juga membutuhkan mereka.
Seorang tukang ojek bercerita ketika tubuh saya terguncang-guncang di atas jok belakang sepeda motornya yang dipacu kencang sewaktu turun dari pos 1, bahwa ia sudah lama ngojek di sela-sela bertani kubis untuk menambah penghasilan. "Ojek di sini sudah ada lama. Sejak tahun 90-an," tuturnya.
Mari tinggalkan para tukang ojek itu. Sampai di pos 2 kami beristirahat beberapa menit sembari melahap dan berbagi pisang rebus yang kami bawa dengan pasangan suami-istri dan anak-anaknya yang sama-sama akan naik. Obrolan dan tawa sesekali meruap di antara kami. Menghalau hawa dingin yang ‎mulai menyergap.
Setelah melewati pos itu, kami baru bisa leluasa berjalan dan menikmati pemandangan hutan dan udara sejuk. Juga menyesap rasa lelah karena trek yang lebih sering terus menanjak. Selain trek berupa tanah berkerikil yang licin, beberapa kali kami juga harus melewati batang pohon yang melintang setelah tumbang entah karena ditebang atau dihantam badai.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Di jalur pendakian Kledung, ada empat pos yang harus dilalui. Jarak tempuh antar pos kurang lebih dua jam. Sampai di pos 3, pendaki sudah bisa mendirikan tenda untuk nge-camp. Atau jika masih kuat untuk menjejak trek yang semakin curam dan terjal, bisa mendirikan tenda di sunrise camp. Jaraknya dari pos 3 sekitar satu jam berjalan santai.
Tumblr media
Selain sudah bisa mendirikan tenda, di pos 3 ada sebuah warung yang menjual air dalam botol mineral dan bermacam gorengan. Cukup menolong untuk menambah perbekalan air dan mengganjal perut.
Sunrise camp berupa tanah yang cukup lapang dan merupakan batas terakhir pendaki diperbolehkan untuk mendirikan tenda. Peraturan tak tertulisnya begitu. Tetapi ketika summit ke puncak, kami beberapa kali menjumpai ada tenda yang didirikan selepas sunrise camp dengan mengais sedikit tanah lapang.
Kami memutuskan untuk nge-camp di pos 3 karena dari pendaki yang sudah lebih dulu sampai di sana kami tahu sudah tak bisa mendapatkan tempat di ‎sunrise camp. Tempat rencana awal kami akan kami akan nge-camp. Kami maklum, pendakian kala itu sangat ramai karena bertepatan dengan libur panjang.
Di pos 3 kami cukup beruntung masih ada sisa tempat untuk mendirikan tenda meski saat tidur sekujur badan mesti berdamai dengan tanah yang agak miring dan tak rata. Setidaknya dari depan tenda kami bisa memandangi pucuk gunung Sumbing yang menyembul di antara kabut dan awan saat senja.
Tumblr media Tumblr media
Setelah tidur yang sempat terpotong oleh ribut-ribut adanya babi hutan yang merusak salah satu tenda rombongan pendaki lain, kami mulai naik ke puncak sekitar pukul 02.00 dengan harapan bisa menikmati mentari pagi di puncak. Harapan yang mesti kami tebus dengan terengah-engah di antara batu-batu besar dan lereng-lereng curam yang membuat kaki lekas meminta beristirahat.
Meski trek terasa kian berat, kami terus berupaya menjaga semangat sambil melawan dingin yang mencengkeram demi segera bisa sampai di padang edelweiss yang berada tak jauh dari puncak. Meski kemudian kami tahu, kami datang di waktu yang tak tepat karena e‎delweiss belum menemu musimnya untuk mekar.
Pada akhirnya kami sudah cukup puas untuk menyambut merekahnya fajar dari atas bongkahan batu-batu raksasa dan pucuk pohon-pohon yang meranggas di lereng menjelang pos 4, setelah salah seorang di antara kami terlihat sudah tidak kuat lagi berjalan sekitar dua jam lagi ke puncak.‎
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kami tak mau memaksakan ego dengan meninggalkan salah satu atau dua di antara kami demi mengejar puncak. Toh, takkan lari gunung dikejar. Jadi, kami menikmati saja apa yang ada di hadapan kami sembari mengakrabi deru angin di bawah siraman hangat cahaya matahari pagi.
Tumblr media
Dengan segala hal baik dan buruk yang melingkupinya, Sindoro adalah kekasih jelita yang kami harap bisa kami cumbui lagi suatu saat nanti.
0 notes