Tumgik
#Tomat naik
bantennewscoid-blog · 5 months
Text
Harga Tomat dan Bawang Meroket di Pasar Rangkasbitung
LEBAK – Pasca Lebaran harga beberapa komoditi sayuran di Pasar Rangkasbitung melambung tinggi. Seperti contohnya harga tomat, bawang merah dan bawang putih masih mengalami kenaikan. Meti, salah seorang pedagang sayur di Pasar Rangkasbitung mengatakan, saat ini harga tomat Rp 40 ribu perkilogram, bawang merah Rp 80 ribu perkilogram, dan bawang putih Rp 48 ribu perkilogram. Kenaikan harga tersebut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ronakana · 2 years
Text
Roller Coaster di bulan Maret
Sebagai ibu dengan anak satu yang lagi aktif aktifnya saya harus kuat. Apalagi suami jauh dan ibu juga tinggal di luar kota karena harus merawat kakek saya yang demensia. 
Dimulai dari setiap awal minggu bikin list apa yang harus di masak buat seminggu. Buat memutuskan apa yang harus dibeli agak tetap on track dan tidak boncos. 
Senin Soto ayam Perkedel tahu
Selasa Bihun telor wortel Ikan kembung goreng
Rabu Daging slice brokoli teriyaki Bakwan jagung
Kamis Nasi uduk Tempe bacem ayam cincang buncis
Jumat Martabak telor Capcay (wortel buncis ampas tahu)
Sabtu Ayam pop Tumis waluh telor -------- Beli di griya Bihun 2 Daging slice Santan 2 Ampas tahu Bumbu ayam Bumbu soto Ayam goreng
Beli di warung Wortel 8 Tahu 1bks Kol 1buah Brokoli 1 Kulit lumpia 1bks Jagung 4 Daun bawang 5000 Buncis 1bks Ayam 1/2kg Waluh Toge 1bks Tomat 5rb Ikan kembung 4
Rapi kan planning aku sehari hari? Semuanya cukup buat menuhin kebutuhan protein si bayi yang masih 15 bulan. Tapi tetep ekonomis karena buat budget 200rb aja maximal buat seminggu. Sudah termasuk susu kotak si bayi.
Terus agenda setiap hari selalu melelahkan kaya biasa.
Pagi : masak sejak jam 5.30 sambil ngais bayi kalo dia udah bangun dan kalo belum bangun sambil bolak balik ke atas ke bawah buat mastiin dia ga jatuh dari kasur yang tinggi. 
Packing packing buat bekel ke tempat kerja dan buat sarapan si bocil.
jam 6 si bibi biasanya udah dateng. Saya serah terima si bocil sambil dia dimandiin nanti jam 6.30.
Jam 7 pergi kerja dan pamit sama bocil yang udah mandi. sedang dikasih aktivitas fisik buat jalan jalan pagi biar nanti jam 8 dia mau sarapan dengan lahap.
Tumblr media
sarapan di tempat kerja biar jam 8 kerja sudah ada tenaga.
Itu roti si bocil. yang biasanya kalo udah tanggal kadaluarsa baru saya makan. he. he. he.
Jam 14 teng pulang. Mandi. Langsung gendong si bocil. Bibi langsung pulang.
Jam 15 mandiin bocil. aktivitas fisik lari lari di halaman sambil di selingi ada pasien kerumah. Iya periksanya sambil gendong bayi karena dia masih tantrum kalo ditinggal sendiri atau disuruh jalan sendiri waktu ada pasien.
Jam 16-17 makan sama bocil yang mungkin udah cape jalan jalan kesana sini. Sambil diselingi pasien tentunya. Kadang lahap kadang GTM. Pernah dia GTM berhari hari dan posisi saya cape banget dengan kehidupan dunia. Jadilah kita nangis meraung raung barengan. Karena bayi juga gatau apa yang seharusnya dia lakukan kan. Dan aing juga buta kudu masak naon deui YA ALLAAAAAHHHHHH. 
Jam 18.30 Tutup praktek. Kunci kunci pintu. Gerbang. dan siap siap buat bacain buku, VC suami dan tidur di jam 19.30.
Rutinitas emak emak yang biasa bukan? Tapi capeknya luar biasaaaaaa. Jadi ibu ibu yang tinggal sendiri emang harus strongggggg.
---------------
Terus kemudian tiba tiba ada tragedi. Saya yang waktu itu pake motor ketabrak mobil yang mau lurus. Tapi ya emak emak harus strong. 
Masih tetep gendong anak. Jalan naik turun tangga karena kamar ada di lantai 2. Tetep praktek sambil gendong anak karena pasien juga butuh saya apalagi anak saya khaaaannnnnn.
Kadang sebagai ibu hayang ceurik. Ya Allah aku kok gaada yang bantuin kaya orang orang lain. Ya emang ada bibi tapi dia tok cuma pegang anak aku pas aku kerja. aku pulang dia ngikut pulang. Ya emang nyuci nyetrika ngepel juga dibantuin. 
Tumblr media
Hari kedua setelah ketabrak terpantau bengkak lucu dengan memar setitik. Sakit karena memar biasa kali ya. 
Tumblr media
Hari ke 3 kok makin memar. Mayan lebih nyeri dari sebelumnya. Saya kompres aja.  hhhhhhhh
Tumblr media
Hari ke 5 kok makin memar. Makin nyeriiiiiii.
Hari ke 6 Masih bisa jalan jalan sama si bocil buat makan diluar sambil liat binatang. Takut si bocil jenuh karena kesehariannya yang itu itu aja dan gapunya temen.
Tumblr media
Hari ke 7 Makin nyeri dan sudah tidak sanggup akhirnya periksa ke dokter. Mumpung ada sepupu. Lah aku juga dokter padahal. Ya maksudnya ke spesialis yang paham betul buat tahu dalemannya ni kaki. Ternyata gaboleh napak. Ternyata robek ligamen yang menghubungkan 2 tulang. Ternyata harus dioperasi. DAN TERNYATA TIDAK DI COVER BPJSSSSSS.
Nangis donggg. Tapi tetep karena saya emak emak yang kepikiran siapa ntar yang belanja. yang masak. yang gendong anak saya. yang praktek. gimana ntarrr. Bukannya mikirin diri sendiri.
Ngabarin mama dan suami yang langsung gercep buat pulang ke bandung. 
Besoknya periksa ke RS Halmahera yang khusus bedah dan tulang. 
Rencana tindakan besok. Tetep lemes karena gabisa pake BPJS dan gabisa gendong gendong bocil. Walau masak yah sudah di cover mama dan bocil udah di cover bapaknya.
Sebelum sebelumnya saya emang ngeluh. Kepengen gitu ada mama dan suami dirumah. Bantuin aku yang kadang burn out karena walau rutinitasnya itu itu aja tapi dramanya ga gitu gitu aja. Adaaa aja yang bikin ga waras. 
Tumblr media
Di pasang pen buat nyatuin tulang tibia dan fibula karena ligamennya robek dan bikin si tulang makin kepisah setiap harinya. Dibilangin perawat disana harusnya kalo jatoh ya istirahat 48jam. Ya mana bisa aku istirahaaaattttttt. Siapa yang masak. Siapa yang praktek. Siapa yang pegang bocil dan sambil lari larian ngejar balon. SIAPAAAAA???
Tumblr media
Sekarang sudah di Gips. Gaboleh napak sampe 6 minggu ke depan. Melewati ramadhan dan lebaran. Sudah beraktivitas seperti biasa dalam keterbatasan. Suami sudah pulang ke rantauan. Mama sudah pulang ke kuningan dengan membawa si bocil karena saya ga sanggup buat ngurusnya disini dengan segala keterbatasan yang saya punya. Makannya gimana. ngaisnya gimana. Saya sendiri aja kalo mau ke kamar mandi repot. 
Ya begitu. Maret ini hidup seperti rollercoaster. Dari kesepian karena cuma berdua sama bocil dengan aktivitas yang seabreg. Support system dateng semua. Terus menyisakan saya sendiri tanpa bantuan siapa siapa denga keterbatasan sampe operasi ke 2 di minggu ke 6 nanti. 
Elaaaahhh nyuci nyetrika dibantuin bibi aja sok sibuk banget. Ya itu. Saya begini aja repot. Sujud deh sama emak emak diluar sana yang tanpa support system dan ngerjain semuanya sendiri berikut dengan bocil apalagi yang lebih dari 1. hhhhhhhh. Semangat ya buk yaaaa. Pahala ibu banyak banget. Ibu strong bangeeetttt.
Yasudah. Mau periksa pasien lagi. 
Puskesmas, 24 Maret 2023
5 notes · View notes
bungajurang · 1 year
Text
Day5 - Departure
Cuaca pagi ini cerah. Aku masih sempat melihat matahari terbit dari halaman depan penginapanku. Warna langit perlahan menjadi lebih terang dan membiru, disusul matahari yang mulai naik. Kaka Restu sampai di penginapan pukul 06.35 WIT, seperti biasa, ia selalu tepat waktu. Ia membantu menaikkan barang bawaanku dan kolega ke bak terbuka mobil. Sambil mengingat-ingat jika ada sesuatu yang tertinggal, aku mengecek ramalan cuaca hari ini. Aplikasi peramal di ponselku bilang cuaca hari ini akan cerah dan sedikit berawan. Ada bagian kecil hatiku yang kecewa mendengar itu, kenapa tidak mendung dan berpotensi hujan deras saja, sih. Sebelum aku tenggelam dalam pikiranku sendiri, kolegaku menarik lengan bajuku, mengajak untuk segera naik mobil karena semua orang sudah di dalam. Aku mendongak ke atas dan memandang langit lagi sebelum masuk mobil. Kami berangkat ke bandara. 
Tumblr media
Langit yang cerah sesuai prakiraan cuaca kemarin
Sepertinya, aku punya penyakit akut attachment issue pada ruang dan seisinya setelah tinggal di dalamnya untuk beberapa waktu. Singkatnya, aku mudah merasa emosional (atau sentimental, ya?) pada benda, tempat, dan suasana tertentu. Hal lain yang lebih masuk akal adalah aku tidak siap kembali ke rumah–tempat yang semrawut, dan ingin lebih lama berada di pulau ini–tempat yang lebih damai. Di lain sisi, aku ingin kembali ke tempat yang memberikan rasa hangat dan familiar yaitu rumah. 
Jika dilihat secara lebih rasional lagi, mungkin aku merasa nyaman di pulau ini karena aku seorang outsider. Enam hari tidaklah cukup untuk mengenal pulau ini dan orang-orang yang tinggal di atasnya. Kenyamananku adalah keistimewaan yang dirasakan seorang tamu. Aku tinggal di penginapan yang menawarkan akomodasi lengkap, kecuali air minum isi ulang. Tiap hari aku dijemput dan diantar oleh pegawai instansi menggunakan mobil plat merah. Aku tidak perlu memutar otak memikirkan bagaimana caranya agar bisa makan, semuanya sudah disediakan oleh penginapan dan kantor. Aku…tidak perlu melakukan pekerjaan domestik seperti cuci baju, cuci piring, setrika, masak, dan bersih-bersih.
Tumblr media
Bekas botol minum selama tiga hari (ada yang tidak masuk foto karena sudah dibuang). Total dalam enam hari kami (dua orang) menghabiskan dua kali jumlah botol minum yang ada di foto. Aku merasa berdosa. Forgive me God for I have sinned.
Jika aku tinggal lebih lama di pulau ini, di rumah warga lokal, ke mana-mana sendiri, bekerja di sini, dan pada dasarnya hidup sebagaimana warga lain yang tinggal di sini, apakah aku tetap merasa nyaman? Entahlah. Aku merasa nyaman dan baik-baik saja karena tidak mengalami kesulitan yang dialami warga di pulau ini. Sistem birokrasi yang masih carut-marut, kkn, fasilitas pendidikan yang masih kurang, transportasi publik yang minim (hanya ada bus DAMRI dan ojek yang tidak aku anggap sebagai transum)–semua ini juga terjadi di rumah, tapi aku punya lebih banyak pilihan untuk menjangkau akses dan fasilitas lain yang lebih baik. Aku tidak mau meromantisir keindahan pulau ini. Bagaimanapun, pulau ini hidup bersama orang-orang di atasnya. 
Sekitar pukul 08.15 WIT kami tiba di bandara. Setelah menyelesaikan urusan administrasi, kami pergi ke warung di area bandara. Warung-warung ini buka di hari penerbangan saja, yaitu Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain hari itu, tidak ada penerbangan dari/ke Serui dan otomatis warung-warung ini tidak buka. Aku beli pisang goreng. Pisang jenis raja ini dimasak dalam keadaan masih mentah dan tidak dilumuri tepung, hanya diberi sedikit garam. Rasa pisang goreng ini gurih dan sedikit alot namun masih bisa dikunyah. Penjualnya menyarankan untuk makan pisang goreng bersama sambal tomat. Aku sudah pernah mencobanya dan perpaduan rasanya tidak sesuai dengan lidahku. Bagiku pisang goreng itu makanan manis jadi sebaiknya tidak dimakan bersama sambal.
Pesawat tiba pukul 09.00 WIT kurang sedikit. Kami beranjak dari warung, berjalan ke tangga menuju pintu masuk bandara dan berhenti. Kami berpamitan dengan Kaka Restu dan Kaka Adi yang mengantar ke bandara serta menemani kami bekerja selama lima hari terakhir. Sampai jumpa. 
Tumblr media
2 notes · View notes
kabarbanyuwangi · 3 months
Text
Keteteran Dihantam Cuaca, Harga Pedesan di Pasar genteng Banyuwangi Jadi Melejit: Harga Tomat Malah Terus Ndelosor
Radarbanyuwangi.id – Harga cabai di awal Juli 2024 mengalami kenaikan dibandingkan pada akhir Juni 2024. Peningkatan harga ini, sangat dirasakan oleh para pedagang dan konsumen di Pasar Genteng 1 dan 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Di awal Juli, harga cabai merah besar mencapai Rp 32 ribu per kg, naik dari Rp 26 ribu per kg di akhir Juni. Sementara itu, harga cabai rawit melonjak tajam…
0 notes
winsortoto4d · 4 months
Text
Profit Berkali Lipat Dari Metode Budidaya Lele Probiotik
Tumblr media
Probiotik ikan lele ialah kategori pakan ekstra dengraman isi mikrob cakap yangram berkhasiat guna menyervis mutu hidup ikan. gabungan pemberian menyebelahibiotik dengan pakan karya bisa melindungi ikan guna senantiasa sembuh. umumnya ikan lele yang diserahkan probiotik ada daging yang lebih p memilikit, enak, serta berkecukupan hendak nutrisi. ayo, cari ketahui kabar komplet sekitar probiotik di tulisan ini!
Apa Itu Probiotik guna Ikan Lele?
Probiotik yaitu serampai organismus yang terbuat dalam struktur pakan pendukung natural tanpa terdapatnya campur materi kimia. selaku pakan pendukung, probiotik dipakai guna menolong perkembangan serta kemajuan ikan lele maka Bapak/Ibu dapat kurangi pemakaian pakan karya.
selaku Pembudidaya ikan lele, Bapak/Ibu jelas melihat apabila ikan lele ada gairah hinggan yang sungguh atas. guna kurangi atasnya taksiran yang dipakai guna membeli pakan karya, pakan pendukung semacam probiotik ini sungguh dibutuhkan. Belum lagi harga pakan yang makin naik di masing-masing tahunnya. perihal ini dapat membuat Pembudidaya tidak memperoleh profit dengan cara maksimum.
melainkan guna menekan anggaran budidaya, probiotik pula dapat sebagai peadil air kolam lantaran dibuat dari materi-materi natural. kalau telah berkepribadian netral, kolam hendak lebih mantap guna lele berkembang serta tumbuh. Probiotik akan berlaku selaku pengontrol mikrob keji yang memiliki pada kolam, maka situasi area kolam dapat menunjang perkembangan mikrob cakap. Kolam yang telah didominasi oleh mikrob cakap itu akan sebagai lebih tenteram buat ikan guna hidup.
guna pemanfaatan Probiotik Ikan Lele
Penggunaan probiotik selaku pakan karya memanglah sungguh bermanfaat cakap buat Bapak/Ibu Pembudidaya, ataupun buat ikan lele. kayak yang telah kita mengerti, probiotik dapat melabuhkan anggaran pembuatan Toto togel menetralkan air kolam. ayo, mengerti guna lain probiotik buat ikan lele!
menaikkan mutu Ikan Lele
Dibanding dengan pakan karya, pakan probiotik lebih bisa menambah mutu daging lele. perihal ini dapat ditatap dari nilai ikan yang sebagai lebih padat sesudah Bapak/Ibu memakai probiotik. melainkan itu, daging ikan lele yang diberi pakan probiotik pula sebagai lebih kenyal, maknyus, serta tidak gampang sirna ketika diolah.
Memperkecil akibat gempuran Penyakit serta Kematian sari Ikan Lele
Probiotik ialah kategori pakan pendukung yang mempunyai kandungan banyak sekali mikrob cakap. gabungan pemberian pakan probiotik bisa melindungi lele senantiasa sembuh serta dapat melabuhkan jenjang kematian lele sampai 2%.
menaikkan Laju perkembangan Ikan Lele
Biasanya jikalau kepadatan kolam Situs toto atas, maka laju perkembangan ikan akan menyusut. tetapi tidak jikalau Bapak/Ibu memberikan probiotik pada ikan lele. terdapatnya konsumsi pakan probiotik serta Azolla microphylla malah akan membuat laju perkembangan lele sebagai lebih melonjak lantaran terdapatnya isi asam amino yang atas pada pakan.
teknik membuat Sendiri Probiotik natural guna Ikan Lele
guna menerima probiotik, Bapak/Ibu dapat langsung buatnya sendiri di rumah. Harga materi-materinya juga tidak maperihal serta gampang dicari. selanjutnya yaitu materi yang diinginkan guna membuat probiotik serta metode buatnya:
materi:
10 kilogram sekam
3 kilogram jagung giling
1 kilogram tomat
1 kilogram mentimun
10 kilogram umbi jalar
20 gr jahe, lengkuas, serta temulawak
250 gr gula merah
10 kilogram kepala usertag alias ikan laut
5 siung bawang merah
1 sdt sahang bubuk
2.450 ml mengaktifkan probiotik
Cara membuat Probiotik:
Kukus umbi jalar sampai matang. sesudah dingin, lirihkan umbi jalar sampai lembut.
Giling kepala usertag alias ikan sampai halus.
Campurkan gilingan kepala ikan, umbi jalar halus, serta pula dedak. campur sampai seluruh materi terbaur rata.
perihaluskan timun serta pula tomat dengan memakai blender. Masukkan ke2 materi yang telah dihaluskan ke dalam berlanjut tambahkan mengaktifkan probiotik serta gula merah.
Tambahkan sahang, bawang merah, jahe, temulawak, serta lengkuas, berlanjut campur sampai menyeluruh.
Siram kombinasi tomat, timun, dan rempah-rempah yang telah dihaluskan, berlanjut campur sampai rata.
Selanjutnya, simpan adukan pada tertutup di hawa ruangan. Diamkan sampai bernga alias maggot berkembang dalam jumlah banyak. kalau telah tampak Situs toto maggot, probiotik diserahkan guna ikan lele.
Beli Pakan Ikan Lele Bernutrisi di eFishery gunakan Kabayan
Selain probiotik, kunci membuahkan hasil budidaya ikan lele yaitu pakan yang berkecukupan akan nutrisi serta dapat mempermudah berkembang kusuma ikan. Pakan ikan lele bernutrisi itu dapat Bapak/Ibu beli di eFishery gunakan Kabayan.
Kabayan (Kasih, tukar esok) ialah penyedia akses ke institusi keuangan terpercaya dan diawasi/berizin OJK. Kabayan dapat Bapak/Ibu terapkan guna membeli pakan bermutu serta menambah kapasitas produksi budidaya dengan sistem pembayaran tempo yang sanggup dibayarkan sesudah panen. Dengan sistem kilat serta persyaratan gampang, budidaya ikan juga kian lancar gunakan Kabayan.
Probiotik bersumber dari sabda ‘pro’ yang intinya menunjang serta ‘biotik’ yang berarti kehidupan. Probiotik ialah mikroba alias kerangka renik yang berkepribadian bermanfaat khalayak hidup, dalam hal ini yaitu ikan lele. Memberikan probiotik pada pakan lele patut dilakoni dengan pas biar tidak mencelakakan lele yang hidup di dalamnya.
terdapat banyak kategori probiotik Situs toto dijual di pasaran, kalian dapat selamat memilah probiotik apa saja yang cocok dengan taksiran serta kepentingan. Memberikan probiotik pada kebanyakan dilakoni via pakan serta penghubung air budidaya. Pemberian probiotik via pakan diharapkan sanggup menekan mikroba mudarat yang kaya di saluran pencernaan.
selang itu, probiotik yang diserahkan via air diharapkan sanggup menyervis mutu air maka ikan yang kaya di dalamnya jauh lebih sembuh. Probiotik sanggup menolong saluran pencernaan semacam usus menciptakan enzim maka sistem pencernaan serta pelesapan masakan dapat berlangsung lebih cakap. perkembangan lele juga sebagai lebih ideal dengan pemakaian pakan yang efisien.
Probiotik yang dipakai dalam budidaya ikan lele dengan sistem bioflok tergantung pada kongsi alias kumpulan kuman yang ada. Probiotik yang diserahkan pada penghubung budidaya sanggup dipakai guna menguraikan materi organik di dalam air semacam sisa pakan serta hasil metabolisme.
Bahan organik itu diurai sebagai bahan anorganik yang berfungsi guna pakan natural di dalam kolam, cakap fitoplankton ataupun zooplankton. Probiotik sungguh berfungsi guna menguraikan ammonia yang bersumber Situs toto kotoran ikan lele sebagai senyawa yang tidak rawan buat ikan.
Pemberian probiotik patut dilakoni dengan cara teratur dengan memperhitungkan penghimpunan pakan yang diserahkan.
Ikan yang menerima probiotik tidak akan banyak pikiran, ada daya keimunan atas, perkembangan jauh lebih kilat, serta ikan jauh lebih tenteram kaya di dalam kolam. perihal itu akan menimbulkan kapasitas produksi ikan lele sebagai lebih tinggi serta seluruhnya biomassa juga sebagai melonjak.
Probiotik pula sanggup menghindari penyakit lantaran dapat menekan jumlah kuman yang berkepribadian bakteri via kontes nutrisi serta tempat penempelan. Mikroba yang kaya di dalam probiotik akan merusak kuman minus di dalam penghubung budidaya.
Pemberian probiotik pakan ikan lele umumnya diserahkan pada langkah pertambahan via coating pada pakan. Pemberian probiotik pada ikan via coating pakan ini berniat guna kemampuan pemberian probiotik pada ikan. Coating pakan meyakinkan probiotik menempel dengan cakap pada pakan serta tidak ke area saat sebelum dikonsumsi oleh ikan. Hal ini meyakinkan apabila probiotik terserap serta dipakai dengan cakap oleh ikan maka menambah guna probiotik buat perkembangan ikan. Ikan lele yang diserahkan pakan probiotik pada tahap pertambahan memberitahukan hasil yang cakap. perkembangan ikan, kesinambungan hidup, kemampuan pakan, dan biomassa akhir memberitahukan hasil yang lebih cakap dibanding dengan ikan lele yang tidak diserahkan pakan probiotik.
perkakas serta bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pakan probiotik yaitu selaku seterusnya :
EmbeR
Timbangan digital
Gelas ukur
Bakteri mengaktifkan Lactobacillus sp.
Molase
Air bersih
Multivitamin
Perekat pakan
Pakan
Proses coating pakan probiotik didahului dengan planing perkakas serta bahan serta penimbangan pakan. Untuk 1 kilogram pakan dibutuhkan 200 mL air, 1 mL kuman mengaktifkan, 20 mL molase, 2,5 g multivitamin, serta 2,5 g perekat pakan. seluruh bahan di larutkan di dalam cangkir ukur. air probiotik selanjutnya dituangkan ke dalam pakan serta disatukan hingga merata. Pakan selanjutnya dimasukkan ke dalam ember bersih serta ditutup rapat, kedap hawa dan didiamkan sepanjang kurang lebih 24 jam. sesudah itu, pakan sanggup diserahkan langsung ke ikan lele. Pemberian pakan pada ikan lele sanggup dilakoni dua kali perhari pada pagi dan petang hari dengan sistem sekenyangnya
0 notes
sikemiri · 4 months
Text
PERCAKAPAN DI MALAM HARI
Tumblr media
“Kamu tidur di kasur aku aja. Biar aku yang tidur di karpet.” Kata Isan begitu Asan melangkah masuk.
“Eh, jangan, lah. Gak enak. Masa yang punya kamar yang tidur di karpet?”
“Kamu kan baru sembuh. Nanti sakit lagi, gimana?” Tanya Isan sembari memeluk boneka hijaunya.
“Enggak, Asan aja yang di bawah. Isan tidur di atas kasur.” Tolak si lawan bicara seraya terduduk bersila di atas karpet.
“Ih, jangannn. Nanti kamu masuk angin lagi.” Isan menarik tangan Asan untuk berdiri, namun tenaga lelaki itu tidak lebih besar dari milik Asan. Bahkan yang ada, Asan malah menarik tangan Isan balik hingga tubuhnya oleng seketika.
“E-eh!” Isan jatuh tepat di atas pangkuan Asan. Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja. Netra mereka saling beradu, hening tercipta sekitar lima detik sebelum Isan bangkit dari atas sana. “Ekhem!” Isan berdeham dan mendaratkan dirinya di samping Asan. Disusul oleh Asan yang ikut terbatuk kecil.
Jantung Asan nyaris lompat dari posisinya. Pasalnya, baru kali ini Asan melihat Isan dari jarak dekat. Masih teringat jelas bagaimana cantiknya bola mata Isan jua paras rupawan si tuan yang sempat mampir ke atas pangkuannya.
Asan malu, Isan pun tak kalah malu! Rasanya, pipi Isan kini meranum laiknya tomat matang.
Kembali hening, keduanya sampai tidak berani berucap barang satu kata pun. Sampai dua menit berlalu, baru si pemilik kamar inisiatif buka suara. “Supaya adil, kita tidur aja di atas kasur. Berdua.”
Asan nyaris tersedak liurnya sendiri. Kasur berukuran 120x200 bukan ukuran ideal untuk dua orang dewasa seperti mereka. “Emang muat? Nanti Isan kejepit, gimana?”
“Emangnya kamu kalau tidur brutal juga kayak pas bawa motor?”
“Enggak, sih. Harusnya enggak.”
“Muat, kok. Tenang aja.”
Asan menarik nafas sebelum membuka mulut, “Oke. Ayo tidur berdua.”
Isan naik ke atas kasur, sedang Asan berdiri dengan canggung. “Sini,” kata Isan, menepuk tempat yang tidak seberapa itu.
“Beneran gapapa?” Tanya Asan setelah berhasil mendaratkan tubuhnya di samping Isan “Gapapa. Tapi, maaf, tempatnya sempit. Terus selimutnya cuma satu, lagi.” Jawab Isan sembari menyelimuti Asan.
“Eh, Asan gak usah dikasih selimut.” Tolak Asan seraya mengembalikan jatah selimutnya, “Asan, nanti kamu masuk angin. AC nya semakin pagi semakin dingin. Nanti kamu kedinginan.”
Asan hanya bisa pasrah sembari menerima jatah selimut tadi. “Maaf ngerepotin terus.” Asan bercicit. Malu juga karena terus meepotkan lelaki itu.
“Gak masalah. Aku gak merasa kerepotan.”
Keduanya kembali terdiam. Sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mereka sama-sama menatap langit-langit kamar sebab tidak tahu harus membawa topik apa.
Tak tahan oleh kecanggungan yang ada, Asan akhirnya mengajukan sebuah tanya, “Isan, Isan sebel gak sama Asan?”
Isan menoleh, “dulu, iya. Kamu nyebelin banget pas awal-awal kita ketemu. Mana kamu berisik, lagi. Setiap hari ada aja yang dikerjain. Aku sering keganggu sama suara berisik yang kamu lakuin.” Cecar Isan tanpa rem. Asan meringis menerima semua keluhan yang diucap Isan. “Maaf. Nanti gak bakal kayak gitu lagi. Kalau Asan ganggu Isan, nanti tegur aja, ya?”
Isan mengangguk, “Oke. Nanti aku marahin kamu.” Katanya, lalu melihat langit-langit kamar lagi.
Bola mata si tuan berpendar ke sana ke mari, “Isan suka banget ikan, ya? Sampe ada akuariumnya juga.”
“Iya!! Aku suka ikan, dan laut, dan air.”
“Kenapa?” Sekarang, Asan yang menoleh pada Isan, bahkan posisi badannya sengaja dia miringkan menghadap tetangganya itu.
“Karena kalau liat ikan dan air, pikiranku jadi tenang. Apalagi kalau lagi sedih, aku suka liatin ikan-ikanku sambil merenung.”
“Asan pernah ketemu Isan di tukang ikan deket kampus.”
“Masa?”
“Iya. Lagi liatin ikan-ikan sambil mukanya ditekuk.”
“Kenapa gak nyapa?” Tanya Isan sambil ikut mengubah posisinya menghadap Asan. Kini, situasi mereka saling berhadapan satu sama lain. “Waktu itu belum terlalu kenal. Kenapa tuh mukanya ditekuk?”
“Kayaknya, waktu itu karena nilai quizku jelek. Terus banyak hal jelek yang lagi mampir datengin aku. Jadi, begitu.” Isan menjelaskan, lalu Asan sibuk membentuk mulutnya dengan huruf O.
“Kalau kamu, gimana? Kalau lagi sedih, suka gimana?”
“Asan kalau lagi sedih suka dengerin musik. Atau kalau lagi sedih banget, Asan suka meringkuk. Rasanya tenang, kayak lagi dipeluk hangat.” Kali ini gantian Asan yang menjelaskan dengan senyuman teduh. Isan jadi ikut tersenyum kecil mendengarnya.
“Aku juga suka dipeluk kalau lagi sedih. Ada rasa aman yang datang dari sebuah pelukan.”
“Betul. Asan setuju sama omongan Isan.” Timpal Asan. “Selain ikan, Isan suka apa lagi?”
“Aku suka banget sama kukis! Aku juga suka banget es krim, sama nonton sambil makan. Sama tidur juga. Makanya, aku sebel banget waktu kamu berisik karena ganggu tidurku.” Tawa kecil Asan menguar seketika usai mendengar jawaban Isan. “Sorry, deh. Gak lagi-lagi nanti.”
“Nanti kalau kamu berisik banget, aku gedor-gedor kamar kamu sambil bawa sapu. Terus aku marah-marahin kamu. Awas, ya!” Ancam Isan seraya menunjuk wajah si tuan dengan jarak yang tidak seberapa.
Asan gemas. Gemas sekali melihat Isan yang seperti ini. Ingin sekali rasanya mencubit gemasnya pipi tuan di hadapan karena sebuah ancaman yang diberi, “takut banget, ancamannya bikin merinding!”
“Asan, aku tendang ya kamu!? Aku seriusss!!” Kali ini, delikan mata sinis Isan berikan. Asan justru semakin tergelak. Hatinya bahkan berteriak bagaimana lucunya ekspresi Isan yang tengah mengancamnya. “Iyaa, Isan. Nanti Asan gak berisik lagi.”
“Janji?” Isan suguhkan jari kelingking tepat di depan wajah Asan. Asan nampak paham dengan apa yang Isan maksud, maka dia tautkan kelingkingnya dengan milik Isan, “janji. Asal Isan jangan merasa gak enak lagi sama Asan, ya? Kasih tau Asan kalau Isan butuh bantuan.”
“Emang kamu bisa benerin keran bocor?” Tanya Isan, tanpa melepaskan tautan jari mereka. “Bisa.”
“Kalau benerin atap bocor?”
“Enggak. Tapi, bisa belajar, nanti.”
“Kita lapor penjaga kost aja kalau ada yang bocor.” Kini, Isan yang tampilkan cengirannya. Cengiran lucu yang membuat hati Asan nyaris meledak.
“Jadi, janji?” Isan mengangguk, “Oke, yang itu juga aku janji!”
“Good! Ayo kita tidur.”
“Yuk.”
Kini, kedua anak adam itu kembali ke posisi semula; menatap langit-langit kamar sembari perlahan menutup mata.
“Asan,”
“Hm?”
“Terima kasih untuk hari ini, termasuk helmnya.” Ucap Isan dengan mata yang terpejam. “Terima kasih juga karena udah mau bantu Asan banyak hal, Isan.”
Dan, mereka tertidur dengan senyuman yang terpatri di bibir masing-masing.
Bersambung
0 notes
absurdmarjinal · 5 months
Text
9 Rupiah
"Pak Rumput setengah kilo ya? "
"7.509 Rupiah ya"
"Ini Pak", sambil kuberikan uang 7500 rupiah,
"Mana 9 rupiahnya?"
"Mana ada Pak uang 9 rupiah, paling kecil aja 100 rupiah"
"Terus kalau gg ada 9 rupiah gimana bisa ada 100 rupiah?"
"Waduwh", Kata bapak tadi ada benarnya, aku yang membeli rumput ini langsung kebingungan, seakan2 aku mengerjakan soal matematika. Aku hanya bisa pergi meninggalkan bapak yang marah2 tadi.
Apakah 9 rupiah itu ada? , apakah hal tersebut ada? , aku membawa rumputku, dalam perjalanan aku melihat kambing yang disiksa oleh anak2, aku marah melihatnya, tetapi aku tidak bisa melakukan apapun. Aku duduk di tepi jalan, dan akhirnya kambing itu sekarat. Anak2 itu akhirnya lari setelah aku mendekat.
Aku memberi kambing itu makan, ia terlihat lemas setelah ia dipukuli,
"Apa yang membuat dirimu dipukul? "
"Apa engkau berbuat salah? "
Hanya saja kambing itu tak mau makan,
Aku pergi meninggalkan kambing itu, aku pulang membawa rumput yang murah itu, Kakaku masih Tidur, Ayahku masih bekerja, aku segera ke dapur memasak rumput tersebut, aku bumbui dengan bawang merah, kecap asin, saus tomat , merica, garam. Setelah lembut aku taruh tumis rumput itu di piring.
Aku kembali ke tempat dimana kambing itu tergeletak, ternyata ia sudah bangun dan berdiri tetapi, ia hanya berjalan mondar mandir saja, aku mendekatinya, kulihat ia menatap mataku dengan tajam seakan ia menginginkan rumput itu. Aku menaruh tumis rumput itu di depannya. Ia hanya diam saja, dan tak acuh pada rumput yang tersedia.
Gerombolan anak2 itu kembali
"Hei om, ngapain diberi makan? , aku sudah memberi kambing itu makan"
"Hei kalian anak kecil, kenapa kamu memukuli kambing ini? "
"Om , Om tidak paham, ini kambing milik udin, kambing ini suka dipukuli"
"Dari mana kamu tahu?"
"Entah Om, tapi ia suka sekali, untuk dipukul, kadang ia marah jika dipukul, tetapi jika tidak dipukul, ia suka menyeruduk anak2 disini"
"Ya sudah kalau begitu, ada yang bawa nasi gak?, aku bawa tumis rumput ini"
"Ada om",
Aku dan ketiga anak itu duduk bersama, sebut saja namanya Udin, Ari dan Anang, mereka bertiga duduk bersila sambil kuhidangkan Tumisan Rumput itu
Udin pun mengambil sedikit tumisanku , Ia mengunyah Tumisanku, kulihat ia mengerutkan dahi, urat di lehernya terlihat karena kunyahanya, hingga ia memalingkan mukanya dan meludahkan rumput itu, Ari membau tumisanku dan mengambil sedikit dan memakannya, matanya melotot, pipinya terlihat naik turun mengunyah dengan pelan, dan segera meludahkan tumisan itu juga, Anang mengambil nasi, ia menyeruput kuah tumisanku dan terbatuk2, ia mencoba memakannya dengan Nasi, aku melihat ia memejamkan mata, sambil menunjukan ekspresi mual.
Kambing tadi tiba2 muncul dan memakan tumisanku dengan lahap, akupun juga demikian.
Udinpun tiba2 berbisik pada Ari
"Lihat, dia memakan dengan lahap, kau melihatnya kan?"
Kambing itu pun tiba2 lari meninggalkan kita semua tiba2 Udin berteriak "SERANG!!!! "
Ari dan anang tiba2 membalikan piring tumisanku hingga mengenai wajahku, seketika itu juga aku dicekik oleh mereka, wajahku dipukul, meski tak terlalu keras, Udin pun bertanya
"Kau adalah Kambing kan! , kau suka makan rumput"
Aku pun melepas cekikan mereka, seketika aku menendang Ari, dan juga memukul si Anang, Udinpun langsung berteriak dan melompat ke arahku, aku langsung menghindar dan mendorong Udin hingga terjatuh.
Aku segera berlari meninggalkan mereka, dalam hati aku mengumpat "bangsat kambing itu, karena dia aku sampai dikira kambing.
Aku bersembunyi diantara semak2, mukaku kotor dan kesat.kulihat ketiga anak itu berkumpul kembali, sepertinya mereka sedang mencari kambing yang hilang, aku segera pulang, ditengah perjalanan aku melihat kambing itu,
Tangganku dan jariku mengenggam dengan penuh dendam, gigiku kukertakan, mataku menyorot tajam ke arah kambing itu. Aku langsung berlari dan menendang kambing itu.
"Gara2 kau! Aku dikira kambing!"
Kambing itu pingsan, kutinggalkan dia di tengah jalan.
Aku pulang dan tertidur , setelah tertidur , aku terbangun jam 10 , aku terkejut
"MasyaAllah ! Aku lupa kalau ada solat id !"
"telat kamu nak" , ibuku menjawab
"sudah kamu makan saja ini"
Aku duduk di meja makan , dan makan dengan lahap
"apa ini buk ? Kok enak?"
"iya ini gule kambing tadi ibu masak"
"empuk ya buk"
"iya tumben dagingnya empuk yang ini, kamu jangan makan banyak2 adikmu belum kebagian"
Akupun menyudahi makan dan pergi keluar sejenak , tiba2 aku bertemu 3 anak kemarin , mereka menghampiriku dan menyalamiku
"maaf ya mas kemarin"
"tidak apa dik, ini kenapa kamu kok memar" , sambil kusentuh luka memar salah satu anak
"aduh sakit" , luka yang kusentuh sangat keras
"kok tidak empuk ya ?, tadi saya makan daging kambing empuk loh"
"masak mas ? , tadi di rumah saya kambingnya keras2"
Anak bernama Udinpun merogoh sakunya dan memberi aku uang
"ini kak , 9 rupiahnya kemarin terjatuh"
Aku menerima uang tersebut dan melihatnya sambil berkata
"ternyata ada ya uang 9 rupiah".....
0 notes
sumutberitaaja · 7 months
Text
Pemprov Sumut Lakukan Upaya Pengendalian Harga Pangan Melambung Tinggi
MEDAN, Waspada.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melakukan upaya pengendalian harga bahan pangan seperti, beras, tomat, kentang, bawang putih, cabai dan daging yang mulai naik. Penjabat (Pj) Gubernur Sumut (Gubsu) Hassanudin mengatakan, secara nasional disemua wilayah terjadi kenaikan harga bahan pokok. Namun Dia mengklaim, bahwa stok pangan di Sumut masih terbilang aman. “Betul […] http://dlvr.it/T3GJLz
0 notes
eauteous · 1 year
Text
Tumblr media
In the end, everything works out beautifully in the universe.
Disclaimer: this is fanfiction written by me and I use THE BOYZ’s Kim Younghoon and Lee Juyeon as the face claim of my character here. Everything is here is not related to THE BOYZ or IST Entertainment. Picture credit to the owner.
୨୧
“Masih lama?” pertanyaan yang terlontar dari bibir Younghoon dibalas Juyeon oleh anggukan kepala kecil, membuat yang lebih tinggi menghela nafas berat. “Capeeeek.”
Keluhan-keluhan kecil dari Younghoon entah beberapa kali Juyeon dengar. Juyeon tidak merasa marah atau kesal mendengar seberapa banyak bibir merah muda itu menyanyikan kelelahannya. Malah ia merasa terkesiap saat mengetahui bahwa Younghoon hanya mengeluh dengan suara kecil— bahkan nyaris tidak terdengar— yang ia pahami kalau tujuannya agar tidak menyakiti perasaan Juyeon karena ia lah alasan Younghoon bangun pagi diakhir pekan.
“Sini,” tangan Juyeon terulur ke arah Younghoon, meraih tangan seputih susu tersebut sebelum membungkusnya erat dalam genggaman tangan Juyeon yang berkali-kali lipat lebih besar. “Ayo.”
Sepersekian detik yang Younghoon lakukan hanya menatap Juyeon dengan wajah terkejut. Tanpa disuruh, ia bisa merasakan kedua pipinya terasa hangat dan yakin darah-darah yang mengaliri dirinya seketika naik ke menghiasi salah satu bagian tubunya itu. Menciptakan warna merah seperti tomat rebus yang merona di pipi gembul miliknya.
Juyeon mengetahui itu. Tidak menunggu waktu lama ia segera menarik tangan Younghoon, membimbing yang lebih tinggi kembali melangkah menyusuri jalan kecil yang dipenuhi oleh berbagai pohon menjulang yang rindang. Selang beberapa lama kakinya berhenti melangkah diikuti dengan Younghoon yang menabrak punggung Juyeon.
“Wow....” suara decak kagum lolos sempurna dari bibir Younghoon. Matanya memperhatikan setiap detail yang ditangkap oleh indera pengelihatannya. “Ya Tuhan....” sekali lagi, suara decak kagum Younghoon yang menyapa telinga Juyeon menghangatkan hatinya.
Juyeon tak mampu menahan lengkungan bibirnya membentuk senyum. Ia sengaja tak membuka mulut, membiarkan Younghoon memandangi indahnya taman penuh hamparan bunga dengan danau kecil yang dihiasi oleh sepasang angsa di depan mereka. Tangan besar Juyeon sudah sibuk menggelar alas untuk tempatnya duduk bersama Younghoon. Tak lupa menyusun setiap wadah berisi makanan dan minuman yang telah keduanya siapkan dari rumah Younghoon.
Juyeon menengadahkan kepalanya, menatap Younghoon yang terlihat ratusan kali lebih bersinar di bawah sang raja siang yang sepertinya merasa tersaingi oleh kehadiran sosok jelita di depannya ini. Mentari siang kali ini tak mau kalah, ikut mengerahkan seluruh kemampuan yang ia bisa untuk menyinari dunia, membuat Younghoon malah terlihat lebih memukau alih-alih tersaingi. Menyebabkan bukan hanya bunga-bunga di sekitar mereka yang bermekaran, namun yang ada di hati Juyeon pun merasakan hal yang sama.
Bagaimana mata Younghoon yang berbinar-binar, seperti ada ratusan kembang api yang meledak bersamaan seperti di langit tahun baru, menghiasi mata Younghoon. Layaknya hamparan bintang yang gemerlap di kegelapan malam. Begitulah cara Juyeon menggambarkan bagaimana eksistensi Younghoon di hidupnya. Sudut bibir tak henti-hentinya tertarik mengukir senyum. Rasanya seperti ada banyak kupu-kupu berterbangan mengitari perut Juyeon begitu Younghoon menghentakkan kakinya gemas, terlihat antusias karena indahnya pemandangan yang tersaji mengelilinginya.
“Younghoon. Sini dulu.” Juyeon berkata lembut.
Younghoon langsung menganggukkan kepalanya cepat dan menuruti ucapan Juyeon untuk duduk manis di depannya. Sedetik kemudian menerima Juyeon yang mengulurkan sepotong roti berisi coklat sebelum mulai mengunyahnya perlahan-lahan. “Kamu sering ke sini?” tanya Younghoon disela-sela kesibukannya mengunyah roti.
“Kalau lagi stress kerjaan sih iya.” Juyeon menjawab singkat karena terlalu sibuk menyiapkan makanan, “Jangan dibantu. Kamu puas-puasin aja menikmati apa yang menarik perhatian kamu saat ini. Biar ini saya yang kerjakan.” lanjutnya begitu melihat gestur tangan Younghoon terlihat ingin membantu.
Dilarang begitu membuat kedua bibir Younghoon mencebik. “Kamu kok bisa tau ini sih? aku aja gatau ada tempat cantik begini di sini.”
Juyeon berhenti sebentar lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh taman sambil menarik nafas dalam-dalam, “Rumah saya dulu di dekat sini. Ibu dan Ayah selalu ajak anak-anaknya piknik di sini untuk mengusir perasaan buruk yang menghampiri kami atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga sambil sesekali bertukar kegiatan sehari-hari.”
Younghoon mengangguk-anggukkan kepalanya, “Terus kenapa kamu ajak aku ke sini? mau menerapkan hal yang sama ya karena beberapa hari lalu aku bilang kalau kehadiran kamu itu membuat seluruh stress yang melanda aku sirna dengan mudah?” tanya Younghoon sambil tersenyum jahil, berusaha meledek Juyeon.
Juyeon menatap mata Younghoon lurus, seolah-olah pusat dunianya ada di kedua netra yang selalu berkelap-kelip tanpa lelah. “Itu salah satu alasan saya sih. Tapi alasan utamanya saya cuma ingin menunjukkan kalau seluruh kecantikan di dunia ini itu milik mereka yang juga mempunyai paras cantik dan selalu membuat hati siapapun gembira karena sikap serta tutur katanya yang elok.”
Di tengah taman ditemani oleh hamparan bunga dan semesta yang mengungkung mereka erat, Juyeon menyanyikan isi hatinya dengan sempurna.
0 notes
dwinoviantari · 1 year
Text
Telaga dan Kisah Peramu Warna (bagian ketiga)
Rona mentari hangat masuk ke celah jendela kamar Nusaindah. Semburat warna kuning pekat membentuk garis lurus ke arah lantai marmer warna abu di ruang yang sedang membuat gadis belia itu terpejam. Minggu pagi dan keterputusan jadwal rutin sekolah membuatnya menyimpan energi lebih banyak di mula hari.
Tak lama dari alunan hewan penerbang yang berdendang sampai ke telinga Nusaindah, suara yang tak kalah merdu mengalun melalui pintu di ujung ruang kamarnya. Matanya berkedip seperti tahu apa kerja paginya. Nusaindah merubah letak badannya. Menarik kuat tangannya agar tertarik menuju atas, terasa nikmat dan seperti membangunkan seluruh organnya yang sedang beristirahat.
“Ya, Bun!” Suara kuat milik Nusaindah mengalun pertanda sudah bangun dan akan bersiap.
“Baik, bunda tunggu di bawah ya, Sayang,” jawaban bunda dari balik pintu terdengar jelas.
Nusaindah bergegas mengusap kedua matanya. Berdiri di ambang tempat tidurnya dan lagi-lagi menarik kuat tangannya ke atas untuk meluruskan tubunhnya. Mulutnya sempurna membentuk huruf o dan kepalanya diputar 360 derajat.
Di balik gazebo belakang rumah yang menghadap halaman perkebunan mini milik ayahnya, Nusaindah menatap riang. Bunda dan ayahnya sudah duduk di antara tumbuhan yang tertanam di tanahnya. Selain berjalan ke telaga, rupanya keluarga Nusaindah juga punya kebiasaan bersama lainnya. Berkumpul di minggu pagi untuk berkebun.
“Nah, ini dia tuan putri kita yang menelatkan diri untuk datang,” ayahnya berdiri melihat Nusaindah berjalan menuju halaman.
“Kapan ya aku bisa bebas dari berkebun setiap minggu, Nusa pengen sekali-kali bangun siang,” Nusa memasang garis lengkung di mukanya.
“Tidak ada hari libur bagi orang-orang terbaik,” sang ayah mengulurkan sarung tangan berkebun untung putrinya.
“Nusa sudah lihat biji bunga yang tempo hari ditanam?” Bundanya menunjuk sebuah rumah plastik kecil sebagai tempat persemaian.
“Wah, bunga di tray semaiku sudah tumbuh ya, bun?” kini Nusaindah riang berlari kea rah rumah plstik kecil di ujung halaman.
“Lalalalala,” di dalam rumah plastic buatan ayahnya Nusaindah melantunkan nada suara yang indah. Nampak ia sangat bahagia dari tunas-tunai kecil yang mulai tumbuh hasil semai yang ia kerjakan. Padahal belum lama ia sangat ingin bangun siang. Tapi kebahagiaan sederhananya bertemu tunas melelehkan keinginan semunya.
Suasanan terik pagi muncul setelah kegiatan berkebun yang dilakukan keluarga Nusaindah selesai dengan tugasnya masing-masing. Matahari mulai naik ke posisi menuju tinggi demi memancarkan cahaya yang makin terang. Di ujung halaman belakang ayah Nusaindah pernah membuat rumah-rumahan kecil seperti saung di sawah. Ayah dan Nusaindah sedang menunggu makanan buatan bundanya sambil memandang kebun di depan mereka.
“Bekerjalah dengan alam, bukan melawannya,” ayah Nusaindah memecahkan hening.
“Hmm,” yang diajak bicara setuju dan mendalami kalimat yang didengar.
“Itu salah satu moto pencetus permakultur, Nusa,” ayah yang berdiri hendak menghampiri bunda yang membawa nampan besar dari pintu rumah.
Tiga orang duduk berhadapan di saung rindang dengan pemandangan hijau di seluruh pandangan mata. Bunda membuat jus dari buah yang ia dapat dari hasil kebun. Ayah Nusaindah sedang menggigit roti labis dengan tomat dan selada hasil panen hari ini yang segar. Nusaindah memilih menyantap semangka merah merona dari piring pink muda di hadapannya.
“Kenapa aku ingin melewatkan minggu pagi yang indah ini hanya untuk tidur lebih lama, ah enaknya,” Nusaindah merenungi keinginan paginya tadi.
“Nah, tidak patut pagi yang indah kita lewati begitu aja hanya dengan tidur,” ayahnya melahap roti lapis dengan mata menyipit menikmati setiap rasa yang hadir di ujung lidahnya.
“Tadi aku masukkan benih bunga lagi ke tray semai. Kan bunga dahlia bunda pagi ini sudah mekar banyak, aku mau bunga dahlia tapi yang warna kuning, hehe.” Nusaindah menjelaskan dengan riang.
“Oh jadi, setelah bunga dahlia ungu punya bunda nanti mau diganti bunga dahlia kuning dari Nusa ya?” bundanya tersenyum.
“Iya dong,” Nusaindah bangga.
“Yuk, ke telaga,” ayahnya berdiri mengibaskan tangannya yang dipenuhi remah roti.
Perjalanan minggu pagi setengah siang yang terik membuat langkah ketiga anggota keluaga ini sedikit lambat. Hidup di alam terbuka dengan akses pemandangan hutan rindang tetap menghadirkan suasanan yang syahdu.
“Ayah,” bunda Nusaindah berseru sembari menunjuk satu arah.
“Apa bunda perlu pulang ke rumah?” raut muka ayahnya berubah.
“Ayah dan Nusa tetap ke telaga ya, biar bunda pulang sendiri,” Bunda Nusa berbalik arah dan melambaikan tangan.
Nusa yang tidak mengerti situasi hanya ikut melambaikan tangan membalas bundanya. Kini ia berjalan ke telaga bersama ayahnya dengan sebuah rasa penasaran.
“Ayah memang kenapa bunda pulang? Tumben,” saat duduk di pinggir telaga Nusa mulai bertanya.
“Lihat awan di ujung sana, warnanya mulai pekat menuju gelap!” ayah menujuk ujung telaga.
“Eh iya, kenapa tiba-tiba jadi mendung abu ya,” Nusa kaget melihat ujung langit.
“Nusa tahu tidak? Semua keluarga kita punya unsur warna dalam namanya,” ayahnya mulai bercerita.
“Warna? Oh nama ayah Lazuardi Dewangga yang bunda suka dari ayah, hehe” Nusaindah tertawa menggoda.
“Lila Magenta, artinya warna ungu bercampur ungu kemerahan,” ayahnya serius.
“Ungu? Bukannya ungu itu lilac? Oh iya lilac artinya ungu, Bunda Lila, ah!” Nusaindah mengangguk tanda mengerti.
“Soga dan Nusaindah juga bagian dari nama warna,” ayahnya menepuk pundak sang anak yang mulai mendengarkan dengan tatapan yang dalam.
“Soga? Aku?” Nusaindah mulai mengerutkan jidatnya.
Ia menatap ayahnya sembari mengingat sesuatu,” bukannya kata ayah Soga itu jenis pohon di hutan, yang warna bunganya kuning seperti bercak kuning di tubuh kucing belang kita?”
“Iya, bunga soga dari pohon mirip kuning teras di tubuh kucing kita. Karena ayah menyukai tumbuhan dan bundamu warna, nama itu jadi pas untuk hadir di keluarga kita. Seperti namamu juga dari tumbuhan dan warna,” ayahnya menjelaskan.
“Nusa pasti selama ini mengira namanya hanya berarti bunga Nusaindah seperti bunga di halaman depan rumah kita saja kan? Nusaindah juga berarti warna dan warnanya tidak seperti warna bunga Nusaindah. Karena nama itu ada di dalam tumbuhan yang sangat ayah sukai dan itu juga bagian dari nama warna, maka ayah dan bunda sepakat memberimu nama itu, Nusaindah.” Ayahnya mengelus kepala sang putri.
“Wah, rahasia sebuah nama ya, yah,” Nusaindah takjub pada arti nama miliknya.
“Ada satu rahasia lagi yang mungkin hari ini akan ayah sampaikan,” ayahnya menatap ujung telaga dengan raut muka cemas.
“Satu rahasia lagi?” Nusaindah menatap sisi wajah ayahnya yang bisa ia jangkau dari pandangan. Ia ikut bergetar, rasa cemas milik ayahnya sempurna menular pada Nusaindah.
“Saat ini, mari kita lihat warna abu pekat di ujung langit sana. Kau akan tahu sebuah rahasia besar dari ujung langit dan telaga saat berpadu beberapa saat lagi,” ayahnya masih memandang ujung telaga dengan raut cemas.
0 notes
bungajurang · 2 years
Text
Hari ini aku minum dua gelas kopi. Dua-duanya kopi susu dengan kandungan gula normal. Sekelebat rasa bersalahku muncul, sebab hari ini aku mengonsumsi terlalu banyak gula dan pemanis buatan. Roti tawar, pisang, susu, nasi, es jeruk, buah jeruk dan kopi susu. Lalu caraku menghilangkan rasa bersalah itu adalah dengan makan tomat. Demi kucing-kucingku yang aku sayang, aku tidak suka tomat. Aku benci tomat. Supaya lebih jelas lagi, aku benci tomat utuh. Warnanya, kulitnya yang mengilap dan licin, aromanya, bijinya, kandungan airnya... ack :( aku masih bisa makan olahan tomat seperti saus tomat dan saus spaghetti. Tapi tidak dengan tomat utuh, atau tomat yang diolah dan bentuknya masih jelas bahwa itu adalah tomat. <Maafkan aku wahai orang-orang penyuka tomat. Aku enggak bermaksud menjelekkan tomat, aku hanya enggak suka dengannya...>
Suatu kali aku diajak makan soto betawi. Karena itu kali pertama makan soto betawi, aku enggak tahu bagaimana bentuk dan isinya. Pikirku, ya sama seperti soto pada umumnya. Setelah mangkuk soto betawi diantar ke mejaku... innalillahi, seketika aku menyebut nama Tuhan di dalam hati. Isi mangkuk di hadapanku membuatku merinding. Hanya ada kuah, beberapa irisan kentang goreng, taburan seledri, and here comes the scariest part... tomat. Sangat banyak tomat. Potongan tomat di mangkuk itu kelihatan masih segar dan aku bisa melihat bentuknya sangat jelas. Demi menghormati orang yang mengundang dan mentraktirku, aku tetap memakan soto itu. Meski pada akhirnya aku menyisakan beberapa potong tomat. Untunglah orang yang mentraktirku enggak tanya mengapa enggak aku habiskan tomatnya. Fiuh.
Menghukum diri sendiri hanya dengan memaksanya makan tomat, sekilas terdengar enggak berbahaya. Itu hanya tomat. Buah/sayur, tergantung bagaimana kamu menganggapnya. Tapi kalau dipikir, kejam sekali, ya, diri ini. Memang kesalahan seperti apa, sih, yang membuatku sampai menyiksa diri dengan mengonsumsi sesuatu yang aku enggak suka? Apa bedanya sama perbuatan self-harm dalam bentuk lain? Aku enggak ngomong mewakili siapapun: saat aku masih sering melakukan self-harm, aku menganggap perbuatan itu sebagai bentuk hukuman untuk diriku sendiri.  Karena aku enggak becus, karena aku bodoh dan karena aku terlalu sering melakukan kesalahan. Sekarang, aku merasa telah menyakiti diriku, dengan memaksanya menerima sesuatu yang enggak aku sukai, bahkan benci.
Mengapa aku merasa perlu menghukum diri sendiri karena berbuat salah? Mengapa aku berpikir bahwa kesalahan itu akan terbayar dengan hukuman seperti ini? Ridiculous.
Ngomong-ngomong, dunia twitterku hari ini sempat ramai membahas jabatan kepala desa dan turunannya di desa. Ada satu institusi yang mengatakan bahwa jabatan kepala desa, kepala dukuh, ketua RW dan RT, itu enggak politis. Institusi itu bilang bahwa di Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, enggak ada itu kalimat yang bilang bahwa kepala desa dan jabatan di bawahnya merupakan jabatan politik. Mungkin definisi "jabatan politik" yang mereka pahami itu berbeda denganku. Tapi, kira-kira orang-orang di institusi itu tahu enggak ya, kalau jabatan di tingkat desa itu ada melalui pemilihan dan posisinya diperebutkan banyak orang. Kampanye mahal, nyogok sana sini, lobi-lobi warga. Jabatan setingkat RT saja, di tempat tinggalku, menjadi rebutan. Itu menunjukkan bahwa jabatan-jabatan tersebut sebetulnya politis.
Orang-orang yang berebut menduduki jabatan ketua RT berkata demikian: gengsi dong sudah naik haji kok tidak jadi ketua RT. Duitku banyak, sawahku luas, sekolah tinggi, masa enggak terpilih jadi ketua RT. Keluarga turun temurun jadi takmir masjid (baca: menguasai masjid beserta aset fisik dan uangnya), masa cuma jabatan ketua RT saja enggak dapat. Mereka ingin berkuasa karena mereka telah memiliki kuasa sebelumnya. Dalam kata lain, mereka sudah berkuasa dan merasa menguasai banyak hal, sehingga mereka berani adu kekuasaan buat menunjukkan siapa yang paling pantas menjadi ketua. Jadi mereka ingin menambah lagi kuasa (power) yang dimiliki.
Ketua RT yang saat ini menjabat di tempatku, pusing. Suatu malam ia datang rapat RT seperti biasa, tahu-tahu dicalonkan menjadi ketua RT. Pemilihan dilakukan secara voting menggunakan kertas suara. Malam itu juga ia terpilih. Tiga tahun menjabat, tiga tahun pula ia mendengar cibiran dan sindiran dari orang-orang yang gagal terpilih malam itu. Seharusnya aku, aku lebih pantas. Selain itu, ia pusing menerima laporan warga soal lampu jalan padam, jalan desa rusak, bau kotoran sapi milik seorang warga peternak, anak tetangga yang berantem, tetangga yang hamil di luar nikah, tetangga yang mau cerai, anak tetangga yang mencuri uang jimpitan... ah, uang. Aku yakin dia juga pusing soal uang, karena gaji ketua RT itu sangat sedikit dan ia harus mengikhlaskan uang itu agar tidak dikira serakah oleh warga. Ia memasukkan uang gaji ketua RT ke dalam infaq. Ya, ini sungguh terjadi.
Anyway, semua ini adalah akibat dari minum dua gelas kopi dan konsumsi gula berlebih. Energiku jadi berlebih dan kepalaku penuh. Tapi kondisi ini justru membuatku enggak bisa tenang dan berpikir jernih. Alhasil, aku enggak bisa menggunakan energi ini untuk mengerjakan sesuatu yang "lebih penting" seperti laporan. Kalau dipikir lagi, sudah pantaslah tadi aku menghukum diri dengan makan sebutir tomat.
4 notes · View notes
kabarbanyuwangi · 3 months
Text
Stok Menipis Akibat Cuaca Ekstrem di Banyuwangi, Harga Cabai Hijau Ditingkat Petani per 26 Juni 2024 Meroket: Tomat Malah Anjlok
Radarbanyuwangi.id – Harga pedesan mulai tidak normal. Cabai rawit di pasaran harganya menurun, tapi untuk cabai hijau naik cukup signifikan. Sedangkan harga tomat, kini malah anjlok dengan harga Rp 4.000 per kilogram. Salah satu petani cabai Salma, 62, asal Dusun Curahtangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng mengatakan, harga cabai rawit dari petani antara Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per…
View On WordPress
0 notes
hasrahharis · 2 years
Text
Curhatan Anak Kos
Awal tahun di kota Manado disuguhi harga sayur mayur dan ikan yang mahal nan langka....
Mengsedih main ke pasar dan Swalayan, harga tomat yang biasanya enam ribu rupiah perkilo menjadi Enam belas ribu perkilonyaaa... Mana tomatnya sudah tidak begitu segar 🥲 wkkkkk
Selain tomat, sayur mayur lain juga masih nampak sepi di rak supermarket....
Ikan pun langkaa... Masih banyak penjual ikan yang belum aktif berjualan di Pasar, kalaupun ada ikan yang mereka jual tidak begitu variatif dan harganya juga yayayaya cukup naik...
Ah, benar saja mungkin petani sayuran di Kota Tomohon masih pada menikmati liburan Nataru mereka, belum sempat panen sayur mayur merekaa dan para Nelayan mungkin juga masih sedang beristirahat atau karena cuaca cukup buruk akhir-akhir ini ???? Hmm entahlah....
Semogaaa kondisi harga dan kesediaan bahan bahan pokok di pasar dan Swalayan segera terpenuhi....
0 notes
nkripost · 2 years
Text
Jelang Natal dan Tahun Baru, Tomat di Pasar Krukah Capai Harga 24 Ribu Per Kilogram
Jelang Natal dan Tahun Baru, Tomat di Pasar Krukah Capai Harga 24 Ribu Per Kilogram
Tomat di Pasar Krukah NKRIPOST SURABAYA – Sejumlah harga bahan pokok mulai naik menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Pantauan wartawan di Pasar Krukah Kota Surabaya, ada beberapa komoditi yang naik. Keluhan itu merata disampaikan para pedagang. Seperti di gerai milik Watik, dimana harga telur sudah naik selama seminggu terakhir berkisar antara Rp2.000- Rp3.000. “Hari Natal memang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumutberitaaja · 7 months
Text
Harga Cabai Naik Drastis, Februari Berpotensi Sumut Inflasi
MEDAN, Waspada.co.id – Harga kebutuhan pangan di masyarakat selama bulan Februari masih terlalu tinggi. Harga beras, tomat, kentang, bawang putih bertahan mahal. Sementara itu harga cabai merah, cabai rawit, daging ayam terus mengalami kenaikan selama bulan Februari ini. Untuk harga beras medium dan super berada dalam rentang Rp14 ribu hingga Rp17 ribu per Kg. Ketua […] http://dlvr.it/T3FwzF
0 notes
lilishd · 2 years
Text
My Virtual Diary #10 A short story about: Manusia Penikmat Segala yang Ingin Tenang Jiwa, Sehat Raga.
Sedikit cerita tentang hari ini. Sengaja hari ini saya berangkat lebih awal ke kantor supaya bisa pulang lebih cepat dari biasanya plus biar paginya bisa bikin dulu jus pakai hand blender yang ada dikantor tanpa ngeberisikin orang lain hehe. Sehingga singkat cerita sebelum jam lima sore tadi saya sudah tiba di kosan, tanpa babibu langsung prepare buat cardio sore. Cardionya apa? Hasil pencarian diyoutube setelah beberapa kali coba ngikutin cardio dari beberapa channel youtube saya cocok sama channelnya Salsalivefit. Terutama cardio 5000 langkah sama standing ABS work out-nya. Beuh mantep sih ini. Gerakannya gampang. Setuju banget sama jargonnya Mba Salsa tiap di videonya selalu bilang "Gerakan minimal, hasil maksimal." Widiiii wkwk jadi kalo ga percaya, silakan diklik link youtubenya terus coba dari rumah/kostan/dari mana aja boleh. Karena saya sendiri jadi ketagihan, yang awalnya mager banget buat olahraga kadang seminggu sekali seringnya engga sama sekali. 3 bulan terakhir ini seneng banget konsisten olahraga setidaknya 3x dalam seminggu. Efeknya kerasa banget, jadi lebih happy karena hormon endorphin naik setelah olaharga, badan lebih enteng ga gampang kena flu kalau pun udah ada gejala mau flu tinggal makan yang bener, istirahat cukup, alhamdulillah cepet banget recovery nya tanpa harus minum obat. Dan lagi BB saya sekarang konsisten di 52-53 kg, yang sebelumnya 55 kg. Sebuah kemenangan kecil buat saya. Happy.
Lanjut cerita soal hari ini yagesya, selese cardio isitirahat dulu bentar makan pisang sambil teuteup scrolling ig entah mantengin apa. Tapi candu banget. Astagfirulloh. Langsung saya bersihin badan, prepare buat sholat maghrib. Selesai maghrib tentu saja lapar yakan. Abis cardio tea, mana tahan makan pisang doang wkwk
Akhirnya pergi keluar buat beli soto ayam Pakdhe langganan. Di tengah gerimis saya ikut antrean, kebetulan lagi ada beberapa pembeli yang datang duluan sebelum saya. Akhirnya masuklah giliran saya yang dilayani sama Pakdhenya bareng sama mba-mba yang tentu saja saya ga sempet kenalan jadi sebut saja dia Telang. Bosen Mawar mulu haha.
Tanpa banyak cingcong saya langsung bilang "Pak mau soto satu, campur, sambel sama jeruknya digabung aja. Bungkus ya paak." (Sungguh instruksi yang simpel dan memudahkan bukan?) Kemudian Si Pakdhe jawab "siap neng." Terus Pakdhe tanya sama Mba Telang, "mbanya mau soto di bungkus juga?" Mba Telang jawab, "Iya pak, bungkus bikin 2 yaa.. 1 toge nya aja tapi bihun sama kolnya LDR a.k.a dipisah (bedain plastiknya), yang satu lagi tok bihunnya aja. Yang bihun jangan pake seledri. Yang toge doang jangan pake tomat. 22nya gapake tulang ya pak. Sambel sama jeruknya dipisah aja" (Sungguh instruksi yang sangat kompleks dan banyak minta -- kata saya dalam hati yang julid ini)
Pikir saya Pakdhe soto kesayanganku ini bakalan bikin pesenan saya dulu ternyata Pakdhe bikin langsung 3 sekaligus, dan you know lah yaa kan Mba Telang banyak request jadi Pakdhe yang biasanya sat set jadi lambat ngeracik sotonya karena harus super hati-hati, teliti juga jadi banyak nanya lagi pake anu ga, pake itu ga? Blablabla Pakdhe sih sabar, tapi saya gimana ya ada rasa gemas, geregetan juga mbatin aja gitu "duh" dalem hati saya takut tiba-tiba hujannya dari gerimis jadi hujan lebat gituloo kan hamba gak bekal payung hmmm. Nah, selesai beli soto saya pulang. Eh mampir dulu beli mendoan deng wkwk. Di tengah perjalanan pulang sambil memandang soto juga mendoan di tangan, berkali-kali saya bersyukur dalam hati. Alhamdulillahnya ga ada makanan yang gak saya suka. Bersyukurnya saya Allah jadiin manusia pemakan segala. Gak picky soal makanan. Kenapa bersyukur? Betapa dengan saya bisa makan segala jenis makanan, saya gak cuma memudahkan diri sendiri tapi juga orang lain. Pedagang yang tak perlu repot wawancara dulu waktu saya beli, orang lain yang beli juga jadi ga nunggu lama karena pesenan saya ribetnya luar biasa. Wow. Kewren kan. Pikiran ini juga jadi bikin saya berdoa dalam hati, ya Allaah moga suatu hari nanti kalau saya punya suami terus dipercaya punya anak mudah-mudahan mereka juga doyan semua makanan sama seperti saya. Biar hidup saya itu mudah. Saya jadi membayangkan ribetnya kalau saya suka pedas tapi pasangan saya engga. Tapi balik lagi, ini hanya sekedar harapan. Berharap baik boleh tapi saya yakin Allah lebih tau yang terbaik. Jadi yasudah pasrahkan saja.
Dari menyadari saya sebagai pemakan segala kecuali wasabi ini, saya juga jadi kepikiran kenapa saya bisa suka makanan apapun? Kenapa tingkat toleransi lidah saya tinggi banget soal makanan? Saya jadi teringat ibu saya. Ternyata yang mempengaruhi juga membentuk saya dalam hal makanan itu ya ga jauh-jauh karena saya melihat ibu saya makan apa dan itu yang saya makan. Ada pepatah childreen see, childreen do kan? Kurang lebih begitu. Terus lagi saya Libra. Gampang yaudahlah makan aja alias toleransi saya tinggi insyaallaah wkwk (ga percaya ramalan zodiak tapi lagi suka mempelajari karakteristik orang dari zodaik, just for fun 😆) Dan saya juga suka iseng googling tentang nutrition facts atau kandungan gizi dalam makanan ataupun minuman yang saya konsumsi. Karena saya percaya kalau kita tau gizi juga kebaikan apa yang terkandung dalam apa yang kita konsumsi secara sadar kita akan termotivasi untuk tetap konsumsi makanan tsb terlepas dari rasanya/baunya seperti apa (tentu ini ga berlaku buat semua orang ya, tapi so far itu yang saya rasakan). Enak/ga enak itu relatif, karena tiap lidah punya selera. Tapi lidah kita indera perasa yang masyaAllaah ini bisa loh dilatih, otak kita bisa dikelabuhi supaya pada akhirnya bisa menyukai makanan yang sebelumnya tidak kita sukai. Atau biasanya kalau saya perhatikan banyak orang yang tidak suka suatu makanan karena baunya, contohnya bawang. Ternyata itu ada korelasinya dengan makanan yang ibu kita konsumsi pada saat hamil loh. Saya menarik benang merah dari buku Aroma Karsa karya Dee Lestari juga artikel yang saya baca pada saat menulis ini. Dee bilang alasan dia menulis novel Aroma Karsa adalah karena Indera Penciuman adalah indera pertama yang dimiliki janin di dalam rahim. Selaras dengan ini diartikel yang saya baca ternyata pada saat dalam kandungan, bayi bisa mencium aroma makanan yang dikonsumsi ibunya. Sehingga hal ini menyebabkan bayi yang selama dalam kandungannya tidak pernah terpapar aroma bawang, mungkin tidak akan menyukai bawang karena tidak familiar dengan baunya begitu pun sebaliknya.
Padahal kalau kita menyukai banyak makanan banyak sekali keuntungannya, selain tidak perlu pusing memikirkan makan apa juga tidak perlu repot memilah daun bawang dalam martabak telor ataupun seledri dalam soto, kita juga jadi mudah untuk memadupadankan jenis makanan yang kita konsumsi, supaya makanan kita lebih bervariasi sehingga microbiome dalam tubuh kita seimbang. Kita adalah apa yang kita makan. Kalau hari ini kamu diare coba cek kamu makan juga minum apa aja? Berarti ada yang ga seimbang kan?
Yuk semangat yuk, makan sehat, olahraga. Biar sehat, biar bisa menikmati hidup juga mensyukurinya dengan sebaik-baiknya -- dengan memanfaatkan tiap detik berharganya. Biar berkah muara akhirnya. ASIQUE😇 Semoga kita senantiasa dalam keadaan tenang jiwa sehat raga.. Aamiin
0 notes