Tumgik
#bismillahirrohmanirrohim
swit-purple · 5 days
Text
AMALAN AMPUH, PENDINDING DARI SIHIR
-----------------
Assalamualaikum,
.
Banyak kes yang dtg kena Sihir, Yang sihir x jauh. Orang dekat dekat sahaja.
.
Itulah masalah yang besar. Banyak yang Berlaku yang Sihir. Suami Sihir isteri, Isteri Kedua sihir pemisah isteri pertama. Suami org Sihir isteri org..
.
Ya Allah, Semoga kita dalam jagaan Allah, Antara amalan2 khusus yang Boleh kita
Amalkan Doa
.
“Innahu Min Sulaimana Wainnahu Bismillahirrohmanirrohim” Dan Anda Akan Dapati Hasil Yang Menakjubkan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ أَلا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
.
INNAHU MIN SULAIMAN WAINNAHU BISMILLAHIRROHMANIRROHIM, ALAA TA’LUU ALAYYA WA’TUUNI MUSLIMIIN.
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya:
.
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri”
.
Antara Kelebihan Doa Ini adalah
.
1. Pendiding Diri Dari Gangguan Sihir jin
2. Dimudahkan segala Urusan kebaikan
3. Di qabulkan permintaan ( Yakin Insha Allah )
.
.
Beramallah kerana Allah. Yakinlah Allah sebaik2 penolong. Istiqomah sungguh2. Nescaya ada jalan keluar
.
Ustaz ijazahkan amalan ini pada anda smua.
.
Jawab Pada ruangan Komen
.
"Saya Terima Ijazah, mohon Beramal"
.
Smoga Allah Sembuhkan kita. AMIN YA RABBAL ALAMIN.
.
Facebook Pusat Rawatan Al Idrus
3 notes · View notes
fadiladeen · 2 years
Text
Doa
Bismillahirrohmanirrohim
Ya Allah, Pada hari ini,
Tanggal: 30 Oktober 2022 Pukul: 06.02 WITA
Hamba ingin bertaubat ya Allah dari segala sifat kesombongan, dusta dan kelalaian hamba.
Ya Allah, hamba manusia yang lemah, penuh aib. Engkau Maha Suci, Maha Baik dan Maha Sempurna…
Ya Allah izinkanlah hamba untuk berubah menjadi lebih baik. Mudahkanlah hamba dalam memperbaiki beberapa hal berikut.
Berbicara lebih lembut lagi
Tidak banyak tertawa
Tsiqoh dengan pemimpin
Menghargai orang lain
Beramal Sholeh lebih banyak lagi
Menyampaikan kebenaran walaupun pahit
Menolong orang lain
Bersedekah lebih rutin dan banyak
Menulis lebih produktif dan berkualitas
Bersabar dengan ujian hidup
Tidak banyak kepo dengan hal yang tidak penting
Tidak berharap pada manusia lagi
Lebih menjaga aurat dan penampilan
Fokus, sadar dan taat
Jaga Pandangan
Makan makanan yang sehat dan menghindar dari makanan yang tidak baik
Lebih hati-hati lagi dari hal yang tidak halal/syubhat
Lebih banyak belajar, baca buku terutama dalam mempersiapkan pernikahan
Memperbaiki sikap yang buruk
Jaga perasaan orang lain, buat orang lain senang dan bahagia
Tidak banyak memprotes. Patuh selama itu baik.
Mulai mengurus masa depan dengan baik. Merancang target target.
Ya Allah Engkau pemilik skenario hidup hamba, Engkau pengaturnya. Hamba Mohon berikanlah yang terindah, semoga iman semakin bertambah dan rasa syukur semakin banyak.
Ya Allah pertemukanlah hamba dengan orang-orang baik, pasangan yang baik, tempat yang baik, harta yang baik, dan segala hal yang baik yang menjadi jalan hamba untuk meraih SyurgaMu kelak.
Aamiin Allahumma Aamiin 😭
3 notes · View notes
aufaqtt · 2 years
Text
Ibu Tertelan Senja (Cerpen)
Lelaki berumur kepala tiga itu terduduk sendu di bangku panjang yang terletak di belakang rumah, netranya menyorot nanar barat nabastala yang berlukiskan guratan merah-keunguan akibat senja dan sangat menyiratkan kesedihan yang mendalam. Bahkan mungkin palung Mariana tak dapat menyangga kecamuk batinnya.
Degupnya berdetak pelan namun tak keruan. Dasar kalbunya bak disayat-sayat parang sedikit demi sedikit, menyusun goresan-goresan nestapa untuk membentuk cerukan luka. Dan perhatikanlah, mata almond itu terlihat kelelahan, bengkak, dan sembap oleh air mata—sudah tujuh hari ia tak dapat tidur dengan cukup dan tenang. 
Sudah terlambat. Ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri, mengumpati kelalaiannya, mencerca ego-egonya. Ia telah menyesal jarang ada waktu untuk ibunya, apalagi untuk sejenak pulang ke rumah saat hari raya. Malah yang ada ia membabi-buta menuruti ambisi-ambisi mimpinya, nafsu dunia, dan gelumat intensinya. Pekerjaan lelaki itu telah menjerumuskannya dalam lubang yang fana. 
Kemarin malam adalah hari terakhir tahlilan kematian ibunya. Ya, ibu yang mendidiknya akan kehidupan ini. Ibu yang membiayai pendidikannya sampai menjadi magister. Ibu yang mengajarinya dari "alif-ba'-ta'" sampai "bismillahirrohmanirrohim". Ibu yang mendiktenya dari "A-B-C-D" sampai "ini bapak Budi".
Penyesalan demi penyesalan menggerogoti dan mencabik-cabik ruang yang ada dalam sukmanya. Sebenarnya ia ingin pulang ke rumah tatkala 'Idul Fitri tiba, namun dikarenakan bisnis dan pertemuan relasi dari luar negeri yang tak bisa ditunda, ia terpaksa harus membelah kerinduan akan ibunya.
Obatnya hanyalah lantunan Al-Fatihah setiap seusai salat fardu yang dikirim untuk sang ibu—yang ayat demi ayatnya telah ia sematkan asa dan titipan rindu. Menyambung hubungan ruh agar senantiasa dilindungi Sang Hyang Sukma dari mara bahaya.
Sewaktu dulu, beberapa tahun silam, saat bisnisnya telah berjalan dan sudah melebarkan sayap di banyak anak usaha, ia pernah mengatakan kepada ibunya yang bekerja sebagai guru madrasah, "Bu, penghasilan Abil sudah lebih dari cukup untuk membiayai semua keperluan adik dan Ibu. Lebih baik Ibu di rumah saja, tak perlu bekerja lagi menjadi guru."
Sang ibu tersenyum mendapati anaknya berkata seperti itu, "Kamu salah, Nak." Ia menperbaiki duduknya, "Ibu sebenarnya tidak pernah bekerja. Niat Ibu menjadi guru adalah mengabdi untuk pendidikan negara, mencerdaskan anak bangsa, dan berusaha mengamalkan ilmu yang Ibu dapat agar bermanfaat. Ibu tidak mencari uang. Uang yang ikut ibu."
"Kamu tahu kenapa Ibu memilih menjadi guru?" Jeda seperempat detik, "karena ibu ingin murid Ibu nanti juga ada yang menjadi guru, dan menelurkan ilmu yang didapat dari Ibu. Lalu murid Ibu yang menjadi guru itu memiliki murid yang juga menjadi guru dan mengamalkan ajaran yang diberikan murid Ibu tadi. Bukankah akan menjadi amal jariyah? Dan siklus itu akan berputar terus sampai hari akhir kelak, Nak. Hidup akan sangat berharga bila kita dapat membantu orang lain." Dari mulut sang ibu terlukis senyum harapan, memporak-porandakan dan mengguncang sudut-sudut sanubari anaknya.
Mentari di ufuk perlahan turun, tinggal sejengkal dari garis horizon. Kepakan-kepakan burung mendominasi langit yang menguning. Hamparan persawahan yang terbentang di belakang rumah itu menari-nari terkena kesiur angin. Dua-tiga kelelawar mulai menampakkan eksistensinya.
"Mas Abil," panggil lembut seorang wanita muda menghampiri, berdiri di belakang Abil. Jika ditilik dari parasnya, sepertinya adik Abil. 
Seketika lamunan Abil terpecah, menoleh ke empu suara. Mengusap jejak bulir air yang masih menempel di pipinya.
"Mas..., Mas makan dulu, dari pagi belum makan." Wanita itu merangkai kata demi kata dengan lirih dan hati-hati. Air mukanya jelas terlihat cemas, kendati demikian masih saja tampak cantik. Rambut lurus dan hitamnya yang berkilauan bergoyang pelan terkena embusan angin.
"Iya, Nay," jawab Abil mengangguk tipis, lantas berpaling kembali menatap langit. Ia tak selera untuk makan, barangkali sudah kenyang oleh air mata.
Wanita yang masih berdiri di belakang itu mengembuskan napas hampa, sejenak ikut memandang ufuk barat. 
Sungguh, ia tak pernah melihat kakaknya itu sesedih ini. Bahkan ketika ia ditimpa badai masalah, kakaknya selalu memberikan motivasi dan menasihati untuk pasrah atas takdir-Nya. Tak pernah sekali saja kakaknya itu pupus harapan dan mesti berpikir positif atas segala apa yang diberikan semesta.
Nayla tersenyum getir, ia sangat merasa bersalah tak dapat meredam kenestapaan yang dialami oleh kakaknya, tapi kakaknya selalu bisa menghentikan kesedihannya.  
Bahkan ia merasa sangat berutang budi kepada kakaknya—yang mendidiknya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Juga yang membiayainya kuliah di WU Vienna.
Syahdan, ada satu petuah kakaknya yang sangat diingat olehnya: 
"Ingat, Nayla. Semua hal dan apa pun yang terjadi di dunia ini adalah cobaan; kekayaan, kedudukan, pangkat, kemuliaan, kebahagiaan, dan apa pun itu yang terlihat seolah kenikmatan, pada dasarnya adalah cobaan. Dan seringkali membuat manusia lalai. Berusaha tabah atas kenikmatan itu jauh lebih berat ketimbang berusaha tabah atas cobaan. Kerap terjadi; saat tertindih musibah, manusia selalu ingat kepada Tuhan dan menyesali perbuatannya. Namun saat tertimpa harta dan kenikmatan yang melimpah-ruah, seketika manusia lupa siapa Tuhannya dan buta akan konsep bersyukur."
Zlepp. Wanita itu tersadar dari lamunannya, matanya mengerjap-ngerjap ke sana-sini. Melihat Abil yang masih terpaku membeku, Nayla memutuskan kembali ke dalam rumah  tanpa sebait kata dengan wajah lesu.
***
"Nggak mau, Mbak," tegur Nayla kepada perempuan di sofa yang tengah menyisir rambut anaknya.
Perempuan itu menoleh sesaat, menghentikan aktivitasnya, kemudian kembali menyisir. "Ya udah, habis ini biar Mbak aja yang nyamperin."
Nayla duduk di sebelah perempuan berkerudung kelabu itu. Raut mukanya sayu bagai bunga yang layu.
"Ish, Tante Nayla senyum gitu lo, jangan cemberut mulu. Kayak monyet jadinya," celetuk polos anak perempuan berumur sepuluh tahun yang sedang disisir itu.
Seketika perempuan di depannya tergelak. Yang bila ditilik, seperti ibu dari anak itu. "Hey, Hannah, kok gitu ngomongnya."
Nayla pun geleng-geleng kepala sembari mengulas bibir tipis melihat tingkah keponakannya itu, mengacak-acak rambut Hannah.
Hannah malah nyengir tanpa dosa. 
"Bun, Papa dari pagi di sawah terus, paling-paling ke dalam cuma saat sholat. Belum makan juga, nggak lapar apa?" Hannah mengetuk-ngetuk dagunya, matanya yang mungil menatap ke atas. Tiba-tiba terlintas dalam pikirannya sesuatu yang begitu random. "Jangan-jangan Papa bukan manusia, Bun. Mungkin saja makhluk luar angkasa, atau makhluk dunia paralel? Atau... alien yang sedang menyamar?"
Sontak kedua wanita yang ada di situ terbahak. Kepolosan dari pertanyaan Hannah sedikit meredakan energi duka yang menyelimuti rumah itu, juga sesaat menghilangkan pilu yang bersemayam dalam dada.
"Kalau Papa bukan manusia, terus Hannah juga bukan manusia, dong?" tandas Nayla dengan senyum yang tertahan.
"Iyalah, Hannah jadinya manusia setengah alien," jawab Hannah menceplos. "Eh, masak begitu? Tapi Hannah kok sering lapar, ya? Malahan Hannah sering diomelin Bunda gara-gara nyemil mulu. Hehe."
Nayla dan perempuan itu—ibu Hannah juga istri Abil—lagi-lagi hanya tertawa tak tertahan menyaksikan gelagat Hannah.
***
Abil berusaha tenang, mengendalikan gejolak atmanya. Napasnya teratur mendaki dan menurun; meresapi oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar; mencoba menyatu dengan alam sekitar.
Keheningan tercipta dalam jiwanya. Rasanya hidup hanya ada ia dan semesta. Menembus alam bawah sadar, mencari kedamaian yang sunyi. Senyap diam-diam merayap di antara lorong-lorong dalam ruang sukmanya, menjelma sepi yang ayem.
Lap, lap, lap. Zrttt. Entah bagaimana, sontak muncul dalam gudang memorinya nasihat dari sang kakek yang mengambil dari dalam Suluk Linglung—mengisahkan perjalanan spiritual dan pencarian jati diri Syek Malaya (Sunan Kalijaga), dan mendapat wejangan dari Nabi Khidir:
Ruh idhofi neng sireku,
makrifat yen den arani,
uripe ingaranan Syahadat,
urip tunggil jroning urip sujud rukuk pangasonya,
rukuk pamore Hyang Widhi
Sekarat tananamu nyamur,
ja melu yen sira wedi,
lan ja melu-melu Allah,
iku aran sakaratil,
ruh idhofi mati tannana,
urip mati mati urip.
Liring mati sajroning ngahurip,
iyo urip sajtoning pejah,
urib bae selawase,
kang mati nepsu iku,
badan dhohir ingkang nglakoni,
katampan badan kang nyata,
pamore sawujud, pagene ngrasa matiya,
Artinya, "Ruh idhofi ada dalam dirimu. Makrifat sebutannya. Hidupnya disebut syahadat (kesaksian), hidup tunggal dalam hidup. Sujud rukuk sebagai penghiasnya. Rukuk berarti dekat dengan Tuhan pilihan. Penderitaan yang selalu menyertai menjelang ajal (sekarat) tidak terjadi padamu. Jangan takut menghadapi sakaratul maut, dan jangan ikut-ikutan takut menjelang pertemuanmu dengan Allah. Perasaan takut inilah yang disebut dengan sekarat. Ruh idhofi tidak akan mati. Hidup mati, mati hidup. Mati di dalam kehidupan. Atau sama dengan hidup dalam kematian. Ialah hidup abadi. Yang mati itu nafsunya. Lahiriah badan yang menjalani mati. Tertimpa pada jasad yang sebenarnya. Kenyataannya satu wujud. Raga sirna, sukma muksa. Jelasnya mengalami kematian!"
***
"Pa!"
Seketika Abil sadar, kaget. Menoleh ke arah perempuan yang sudah duduk di sampingnya. "Ada apa, Ma?" Ia berusaha mengatur napasnya yang semrawut, menenangkan diri.
Perempuan itu mengusap-usap pundak Abil, "Udah, Pa. Jangan menyiksa diri sendiri. Masih banyak orang di sekitar Papa yang peduli. Lihat Nayla, dia sangat merasa bersalah. Kesedihan yang berlarut-larut tidak akan membawa dampak apa-apa."
Abil paham, sudah merasa lebih tenang, tertampar oleh wejangan tadi. Sekali lagi, ia menatap jauh ke arah barat, melukis senyum penghormatan, mengelap bulir air di sudut matanya.
Perempuan itu juga merasa lebih lega, membelai bahu suaminya untuk yang terakhir kalinya, "Hannah sudah nungguin Papa untuk makan." Ia menguntai senyum, tercipta lesung di pipi sebelah kanan. Lantas berdiri, beringsut meninggalkan Abil.
Abil mengangguk pelan. Ia pun berdiri, untuk yang kesekian kalinya memandang garis langit, matanya terpejam. Dan untuk yang kesekian kalinya bibirnya bergetar, mengirimkan ibunya Al-Fatihah; sebuah surah yang ia jadikan senjata dalam kehidupan, yang sarat akan rahasia di dalamnya—pembuka pintu kehormatan, pembuka pintu rezeki, pembuka mata hati, pembuka dari segala yang gaib, pembuka pintu keberkahan, pembuka pintu kesuksesan, pembuka pintu pertolongan, dan pembuka dari segala yang tak bisa dibuka.
"Papa...!!" 
Seorang anak kecil berlari mendekati Abil, memeluknya. "Papa jangan sedih terus ya. Hannah lapar, mau makan tapi harus sama Papa." Intonasi suaranya begitu manja merengek.
Abil tersenyum, menggendong anaknya itu."Iya, Sayang... ayok kita makan." Ia mulai melangkah ke arah rumah.
Hannah senang sekali, jarang-jarang ia digendong oleh ayahnya itu. "Eh Pa, emang bener Papa itu bukan manusia?"
Abil terkekeh mendapati pertanyaan kocak anaknya, "Kata siapa...?"
"Kan, nggak punya rasa lapar. Hehehe...."
Abil terpingkal, mencubit gemas pipi anaknya.
***
4 notes · View notes
ndadakpos · 2 years
Text
Tafsir Basmalah
Tumblr media
أبدأ بتسمية الله و ذكره قبل كلّ شيء، مستعينا به جلّ و علا في جميع أموري، طالبا منه وحده العون، فإنه الربّ المعبود، ذو الفضل والجود، واسع الرحمة كثير التفضل والإحسان، الذي وسعت رحمته كلّ شيء، وعمّ فضله جميع الأنام   
Sahaya memulai segala urusan dengan menyebut nama Allah subhanahu wata’ala di sebelum sahaya berbuat (melaksanakan sesuatu), dengan senantiasa memohon pertolongan hanya kepadaNya subhanahu wata’ala  semata di segala urusan yang sahaya hadapi, bahwa hanya Allah-lah Tuhan semesta alam ini yang patut disembah, yang memiliki anugrah dan Maha Pemurah dalam menganugrahi hamba-hambaNya, yang Maha Luas rahmatNya: yang karunia serta kasih-sayangNya senantiasa mencakup seluruh makhlukNya.
 تنبيه: (بسم الله الرحمن الرحيم) افتتح الله بهذه الآية سورة الفاتحة وكلّ سورة من سور القرآن — ما عدا سورة التوبة — ليرشد المسلمين إلى أن يبدأوا أعمالهم وأقوالهم باسم الله الرحمن الرحيم، التماسا لمعونته وتوفيقيه، ومخالفة للوثنيين الذين يبدأون أعمالهم بأسماء آلهتهم أو طواغيتهم فيقولون: باسم اللات، أو باسم العزى، أو باسم الشعب، أو باسم هبل
Catatan: Allah subhanahu wata’ala telah membuka surat al-Fatihah dengan bismillahirrohmanirrohim dan setiap pembukaan surat dalam Al-Quran —kecuali surat At-Taubah— sebagai tarbiyah bagi kaum muslimin untuk memulai segala aktifitas dan ujaran dengan bismillahirrohmanirrohim seraya terus mengharapkan pertolongan dariNya subhanahu wata’ala. Juga, sebagai pembeda yang oppos terhadap orang-orang kafir yang memulai segala tindakan mereka dengan menyebut nama-nama dewa atau berhala seraya berujar: “dengan menyebut nama Lata, Uzza, orang-orang terkasih, atau Hubal”.
قال الطبرى: "إن الله تعالى ذكره وتقدست أسماؤه، أدب نبيه محمداً (ص) بتعليمه ذكر أسمائه الحسنى، أمام جميع أفعاله، وجعل ذلك لجميع خلقه سنة يستنون بها، وسبيلاً يتبعونه عليها، فقول القائل: بسم الله الرحمن الرحيم إذا افتتح تالياً سورة، ينبئ عن أن مراده: أقرأ بسم الله، وكذلك سائر الأفعال"[1]"   
At-Thabari telah berkata: "Bahwa Allah subhanahu wata’ala Maha Suci dari segala yang orang-orang kafir itu sifatkan padaNya subhanahu wata’ala. Allah telah ajarkan kepada Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dzikir asmaul husna untuk dibaca menjadi pengingat di setiap sebelum segala aktifitas dimulai. Dan Allah telah menjadikan itu sebagai unggah-ungguh sebelum segala aktifitas kebajikan diamalkan, dan agar supaya diikuti pula oleh orang-orang baik. Maka, bisa dikatakan bahwa ketika seseorang membaca bismillahirrohmanirrohim saat sebelum membaca surat dalam al-Quran, itu juga berarti: “Sahaya membaca ini dengan nama Allah subhanahu wata’ala, seraya memohon petunjuk kepadaNya untuk dimudahkan mengamalkan kebajikan”[2].
[1] جميع البيان للطبري: 1/26  
[2] dari apa yang telah dibaca
Shofwatut Tafasir | Muhammad 'Ali as-Shobuniy | Halaman: 17
5 notes · View notes
horrorbanget · 5 days
Text
RUMAH TUSUK SATE TANAH BORNEO
Jika diajak mengenang kembali pengalaman waktu itu, tentu saja aku masih bisa dengan jelas mengingatnya.
Karena selain sangat menyeramkan, sejak adanya pengalaman tersebut, hingga saat ini, aku tetap memegang teguh budaya adat yang ada dipulau kalimantan maupun yang ada dipulau jawa.
Hal itu tentu saja bukanlah tanpa alasan, karena asal kalian tau, cerita yang ku alami dalam kurun waktu kurang lebih selama 5 tahun tersebut, akhirnya benar-benar merubah perilaku dan kebiasaan hidupku hingga saat ini.
Dan benar sekali,
Tidak hanya perilaku, kini akupun juga sangat percaya, bahwasanya jin, setan dan semacamnya, ternyata benar-benar ada dan benar-benar sangat nyata.
....
Bismillahirrohmanirrohim
( Semua nama, tempat dan waktu dalam cerita ini disamarkan. Mohon maaf jika ada kesamaan ).
             "RUMAH TUSUK SATE"                     Tanah Borneo
.....
Maret, 1996
"Tok.tok.tok.tok...Sukma gak usah pindah ya, disini saja. Kamu sudah bagian dari rumah ini. Aku suka kamu " ucap sosok wanita tersebut dengan berjarak hanya sekitar 50 cm didepanku dengan bentuk wajahnya yang juga terlihat sudah hancur lebur berantakan.
Mengetahui hal itu, jangankan berlari, bergerak saja rasanya aku sudah tidak bisa lagi.
Hidup dan mati, waktu itu aku benar-benar sudah tidak lagi bisa membedakannya.
Dan tidak berhenti disitu saja, bunga melati yang terlihat sudah semakin berceceran ditambah daun sirih yang masih saja ku kunyah keenakan, sudah menjadi bukti, jika waktu itu sebenarnya aku bisa dikatakan sudah menjadi bagian dari mereka.
Makhluk tak kasat mata.
....
....
.........
April 1991.
Aku yang sebelumnya hidup dan besar disalah satu kota yang ada di pulau jawa, waktu itu harus pergi dan pindah ke pulau kalimantan karena tuntutan pekerjaan dari suamiku yang harus dijalankan.
Awalnya, aku memang merasa sangat keberatan dengan kepindahan tersebut, karena selain harus meninggalkan orang tua, hidup meninggalkan kampung halaman, waktu itu seolah juga menjadi sebuah beban tersendiri yang tentu saja harus terus kutahan.
Singkat cerita, setelah melakukan obrolan yang cukup panjang, akupun akhirnya bersedia mengikuti ajakan suamiku dengan besar harapan, jika suatu saat nanti aku bisa segera membahagiakan orang tuaku dan orang-orang yang ada disekitarku.
"Gimana, kamu mau ikut aku kan dek, disana kita enak kok, gajiku naik 2 kali lipat loh. Sama perusahaan, kita sudah dijamin juga. Nanti maksimal 5 tahun lah, kalau kontrakku sudah habis, kita langsung pulang kesini lagi dan kupastikan kita akan bawa banyak uang. Sudah bismillah saja ya. Nurut sama aku, aku kan suamimu, nanti kalau pulang, kita langsung bisa bahagiakan orang tua loh. Ingat, semua ini demi masa depan kita dek" ucap suamiku malam itu sambil terus meyakinkanku agar aku bersedia ikut dengannya.
"Iya mas, tapi nanti kita tinggalnya dimana.?. Katamu kita nanti tinggalnya ditengah hutan ?"  Sahutku pelan.
"Ya namanya aku kerja di pertambangan, ya memang harus jauh dari keramaian dong dek. Gimana sih kamu ini" jawab suamiku sambil tersenyum pelan.
Mendengar hal itu, tentu saja akupun kembali terdiam dengan terus memikirkan dan membayangkan bagaimana nanti kehidupanku setelah sampai ditempat tersebut.
"Sudah dek, kamu tenang saja, nanti ada mess perusahaan kok, disana juga gak sepi, kan banyak juga karyawan lain. Dan tenang saja, kalau kamu gak mau tinggal di mess. Nanti disana kamu kubelikan rumah, kata temanku rumah disana juga murah banget. Ya tapi bentuknya sederhana. Gak papa kan ya, kita harus berjuang dulu biar nantinya bisa hidup enak. Gimana ?" Terang suamiku menambahkan
Dan puncaknya, setelah obrolan malam itu, akupun akhirnya bersedia pergi dengan tidak lagi memikirkan hal-hal yang tidak perlu difikirkan lagi.
Singkat cerita, setelah hari yang disepakati telah tiba, waktu itu akupun akhirnya pergi meninggalkan kampung halamanku dan menuju ke salah satu daerah yang ada di pulau kalimantan.
Selama perjalanan, tentu saja aku cukup keheranan karena asal kalian tau, jarak daerah yang ku tuju tersebut benar-benar sangat jauh dari pusat kota.
Bahkan, akupun juga masih ingat, dari kota terakhir, untuk menuju daerah yang kutuju tersebut, masih memakan waktu 9 sampai 10 jam perjalanan.
Jadi sangat tidak salah, jika saat itu daerah yang kutuju tersebut berada ditengah-tengah hutan belantara.
Dan puncaknya, setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya akupun sampai di daerah yang ku tuju tersebut.
Pertama kali aku menginjakkan kaki didaerah tersebut, tentu saja aku bisa dikatakan kembali terkejut.
Karena selain berada ditengah hutan, rumah-rumah yang ada di daerah tersebut benar-benar bisa dihitung menggunakan jari.
Dan tidak hanya itu, jarak antar rumah yang terlihat berjauhan ditambah tidak adanya lampu penerangan yang terlihat dipinggir jalan, sudah cukup melengkapi perasaanku waktu itu yang sudah semakin tidak karu-karuan.
"Kita nanti tinggal dimana mas, di daerah ini?" Ucapku memulai obrolan dengan seketika aku duduk sembari menunggu datangnya jemputan dari perusahaan tempat suamiku bekerja.
"Iya dek, eh tapi tenang saja, aku tadi dapat info dari rekan kerjaku, katanya ada rumah dijual murah banget didaerah sini. Nanti langsung kita beli wes ya..biar kamu gak tinggal di mess, sepertinya messnya banyak dihuni laki-laki. Yang bawa istri cuma sedikit. Daripada aku khawatir kamu di mess sendiri. Mending kita langsung bayar rumah yang ditawarkan rekanku tadi saja ya. Gimana" ucap suamiku.
Dan tanpa menjawab perkataan suamiku, waktu itu aku hanya diam sambil mengangguk dengan tatapanku yang terus kuarahkan kekanan dan kekiri dengan perasaan yang sedikit kebingungan karena waktu itu, aku sama sekali tidak melihat adanya orang yang berjalan berseliweran.
"Orang-orang yang tinggal dikampung ini kemana ya mas. Kok sepi banget?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Kalau siang gini ya pada kerja dek, semua yang tinggal disini, kebanyakan para pekerja pendatang seperti kita. Jadi kalau siang mereka pada kerja" jawab suamiku jelas.
"Bentar deh, lihat deh rumah-rumah yang ada disini, kok gak ada yang terawat ya mas, rumputnya tinggi-tinggi, bangunannya pada kotor" imbuhku.
"Iya sih, sepertinya mereka gak sempat merawat dek, kan kerjanya seminggu hanya pulang 2 kali" sahut suamiku jelas.
"Hah, seminggu pulang hanya 2 kali ?. Nanti kamu juga gitu ?. Terus aku dirumah sendirian?" Ucapku kaget.
"Iya dek mau gimana lagi, aku malah gak tenang kalau kamu tinggal di mess, semua laki-laki loh lingkungannya. Nanti aku khawatir. Sudah, kamu tak carikan tempat tinggal didaerah sini saja ya. Kalau kamu kesepian nanti biar kucarikan pembantu biar kamu ada temannya. Gak boleh ngeluh. Ini perjuangan kita" jawab suamiku jelas.
Dan sayangnya, belum selesai aku mengobrol dengan suamiku, waktu itu aku tiba-tiba melihat kendaraan yang ternyata, kendaraan tersebut adalah kendaraan perusahaan tempat suamiku bekerja yang sepertinya, kendaraan tersebut datang memang sengaja untuk menjemputku dan menjemput suamiku.
Dan singkat cerita, setelah urusan kedatangan suamiku diperusahaannya telah selesai, aku diajak suamiku dan beberapa rekannya kembali pergi untuk mencari rumah yang rencananya akan kutempati selama aku tinggal didaerah tersebut.
"Perkenalkan bu, nama saya Wijaya, saya satu kantor sama pak Hendry suami ibu ini, saya juga asli jawa kok bu heheh,,,Saya asli Surabaya" ucap pak Wijaya memperkenalkan diri.
Hingga akhirnya, setelah sekitar 1 jam perjalanan. Akupun sampai disebuah perkampungan yang bisa dikatakan lebih sepi dari perkampungan yang kulihat sebelumnya.
Disitu, pak Wijayapun mulai menceritakan jika didaerah tersebut adalah daerah paling aman jika digunakan untuk tinggal.
"Nah kita sampai pak, daerah ini paling amanlah daripada yang lain. Kalau yang lain masih rawan kriminal, disini, hampir tidak ada kasus-kasus kriminal seperti pencurian dan sebagainya. Ya meski dikampung ini lebih sepi dan lebih jarang adanya rumah, tapi yang tinggal dikampung ini, 90% pekerja  di perusahaan kita pak. Nah, itu rumah yang saya bicarakan, pemiliknya namanya pak Andreas, beliau enginering di perusahaan kita. Setelah istrinya meninggal, pak Andreas memilih tinggal di mess perusahaan pak, jadi rumah itu kosong sudah lama. Nah kalau itu, ada rumah yang terlihat agak jauh itu,, itu rumah pak Rusdi, istrinya selalu ada dirumah kok. Jadi, nanti bu Sukma gak sendirian. Ya meski jauh kan masih ada tetangganya yang sama-sama perempuannya hehehe" terang pak Wijaya dengan menunjuk kearah rumah yang akan kutempati dan rumah pak Rusdi yang berada cukup jauh dari tempatku berdiri tersebut.
Mendengar hal itu, akupun hanya diam sambil terus memandangi rumah yang memang rencananya akan kutempati tersebut.
Bentuk rumah tersebut, bisa dikatakan sangat berbeda dengan rumah yang pernah kulihat sebelumnya. Jika biasanya rumah terbuat dari batu bata ataupun anyaman bambu. Waktu itu seluruh bagian rumah yang kulihat tersebut benar-benar terbuat dari kayu dengan pondasi tinggi seperti rumah panggung.
"Hehehe heran ya bu,. Bentuk rumah didaerah ini memang seperti ini bu, soalnya hanya rumah singgah. Kalau dijawa rumahnya dari bambu atau batu bata. Kalau disini sepenuhnya terbuat dari papan kayu bu. Tapi tenang saja, kayunya kuat dan rapat kok bu. Tuh lihat rumah lain juga, bentuknya gak jauh berbeda kan hehehe" terang pak Wijaya menjelaskan karena sepertinya beliau tau, jika waktu itu aku masih keheranan dengan rumah yang kulihat waktu itu.
"Pohon besar yang ada tepat disamping rumah itu aman kan pak, kok kelihatannya sudah tua dan miring banget kearah rumah gitu. Kalau roboh, apa gak bahaya?" Tanya suamiku karena saat itu, akupun juga mengetahui tepat disamping rumah yang akan kutempati saat itu, ada sebuah pohon besar tua yang memang sudah terlihat miring kearah rumah.
"Aman pak, saya dulu pertama kali tinggal didaerah ini, sudah lihat pohon itu bentuknya sudah miring seperti itu. Oh ya, lagian rumah ini satu-satunya rumah didaerah ini yang dijual loh pak.. yang lainnya sudah habis, semua pekerja pendatang tahun ini memang pada berebut rumah sih pak" ucap pak Wijaya.
"Listrik, air, kamar mandi gimana pak ?. Sepertinya aku gak lihat semua itu ada deh" ucapku dengan kami yang mulai berjalan mendekati rumah tersebut.
0 notes
siskawiliandini · 4 months
Text
Tumblr media
Bismillahirrohmanirrohim. Labbaikallohumma labbaik Labaikala syarika labbaik. Ingdal Hamda wal nimata laka wal mulk, Laa syarikalak. Tantangan zona 1 hari ketiga dengan tajuk Self Awareness masih on going🥳, yaitu melakukan Body scanning dan P3K Kesadaran. Pengalaman hari ini tentunya berbeda dengan 2 hari lalu karena hari ini weekend, selain mengerjakan pekerjaan domestik hasil akumulasi, juga menemani anak anak hingga terlelap.
Body scanning hari ini dilakukan 2 kali, yakni pada pkl. 09.00 dan pkl. 20.30.
Teknik body scanning yang kulakukan sama seperti hari sebelumnya, yaitu dengan merasakan bagian-bagian tubuh sambil melakukan relaksasi istigfar dan dzikir talbiyah. Hal ini dilakukan berkenaan dengan Sahabat yang akan berangkat ke Baitulloh hari ini dan ia pesan ingin dibawakan spring roll vietnam. Kemudian menganalisa sensasi bagian tubuh mana yang kurang nyaman, sensasi tubuh yang mana yang dirasa ada problem dengan kondisi siang ini.
Kecenderungan kondisi pagi ini tidak terlalu kacau. Giat hari ini antara lain: Self care, mencuci baju, menjemur, hafalan, memandikan anak-anak, menyapu, menyiapkan sarapan, sarapan dan bikin pocket journal Hajj untuk sahabat yang akan berangkat ke Baitullah.
Secara umum, body scanning saat pagi ini cukup menunjukan hasil yang baik. Ada beberapa bagian tubuh yang kurang nyaman pada bahu yang agak pegal pegal. Padahal semalem sudah dipijat oleh Amun, makasih yooow beeee. Pikiran agak semrawut antara fokus mencuci, bikin jurnal itinary Haji dan juga hafalan. Meskipun begitu, hasil body scanning tidak menunjukan sesuatu yang mengkhawatirkan, akan tetapi P3K kesadaran tetap kulakukan pada pkl 09.00.
Setelah itu, pada pkl 20.30 tepatnya pada saat proses pembuatan spring roll vietnam. Anak-anak cukup membuat kesal karena tidak mengindahkan nasihat. Sehingga sebelum melakukan body scanning dan P3K kesadaran, agak lost control dan menggunakan nada tinggi kepada anak-anak untuk menolak sesuatu aktivitas yang memporakporandakan dish yang sedang dibuat. Namun pada kesempatan yang kedua, P3 K kesadaran coba ku terapkan secara kilat dan memberikan pengertian kepada anak-anak serta memohon kepada mereka agar lekas tidur. Tensi bicara dapat kembali normal. Namun anak-anak agak kecewa.
Hikmah setelah melakukan body scanning dan P3K kesadaran hari ini cukup tricky dikarenakan aktivitas yang amat banyak di ranah domestik, sehingga tombol body scanning dan P3K kesadaran ini luput digunakan pada pukulan yang pertama karena barangkali belum terbiasa. Semoga kedepan tombol body scanning dan P3K ini lebih cepat diklik dibandingkan respon yang tidak ramah anak. Ya Alloh undang aku ke rumahMu, Baitullah. Semoga semangat ingin ke Baitullah diiringi dengan semangat untuk terus memperbaiki diri hingga layak untuk diundang dan juga belajar sadar tentang respon terhadap segala sesuatu yang datang silih berganti di dalam kehidupan. Kemudian dengan begitu harapannya tidak banyak responku menyakiti orang tersayang, melainkan ramah kepada semua orang Aamiin
1 note · View note
Bismillahirrohmanirrohim...
0 notes
tiatiyaaa · 6 months
Text
Ya Alloh dunia makin menjadi-jadi dan aku sudah tak mampu berdiri. Jika tak ada bismillahirrohmanirrohim yang mengajarkanku bahwa dengan namaMu yang arrohmanirrohim rasanya aku akan berputus asa dari rohmatMu. Aku berdiri hari ini tidak lagi menjadi hamba yang dengan bangga merasa dekat mengejar cintamu. Aku kini merunduk malu meminta belas kasihanmu atas segala salah yang dengan sadar dan sengaja ku pelihara. Oh Gusti Alloh terimakasih sudah menjadi Tuhan yang amat menyayangiku dengan asmamu yang tak mampu di rinci satu persatu. Maaf Ya Alloh.
Ya Rosululloh, terimakasih karna selalu hadir dalam relung sanubariku dalam lara hidupku, walau nyatanya aku menjadi amat kurang ajar padamu Bagindaku. Maaf atas segala penghianatanku yang membuat sedih hatimu. Sungguh aku masih amat merindu namun amat malu sangat malu bertemu denganmu, terkulai menyebut namamu. Wahai Baginda maaf.
Sumedang,
14 Romadon 1445 H
25 Maret 2024
0 notes
wahyuuuhdyt · 8 months
Text
Wahyu hidayat & Ayu andini
Bismillahirrohmanirrohim
1 note · View note
adilahhazz · 9 months
Text
Tiba tiba
Abi : capek yaa mba dila kerja?
Aku : diem (berkaca kaca)
Abi : mau udah aja? Mba dila kan masih anak abi. Tanggung jawab abi, gpp. Mbak. Kerja itu ladang amal, semoga amal baik. Semoga semakin capek, pahalaa mbak dilaa juga semakin banyak ya.
Abi yang tiap aku berangkat selalu bacain doa “bismillahirrohmanirrohim, lancar dan berkah mbak dila” dan kalo pulang selalu bukain pagar. Ya Allah tolong sehatkan badanya panjangkan umurnyaa. Aaamiinn
Kalo di pikir pikir rencana Allah itu selalu unik ya, yang enggak direncanain ternyata malah kejadian meskipun yang direncanain juga belum pasti kejadian. Aku yang gak suka keramaian, bising dan kalo ngomong belibet ternyata Allah takdirkan menjadi perempuan pekerja ditempat ramai yang semua serba cepat.
Lagi lagi kata Abi mah
“ya mungkin Allah bikin rencana ini, biar mbak dila disana harus jadi contoh yang baik, jangan keikut yang gak baik ya. Tetep harus takut sama Allah. Karna mbak dila gak bisa koar koar, jadi pakenya dakwah fardhiyah mungkin. Untuk bekal mbak dilaa nanti”
Wkw kita liat ajaa lah setahun kedepan.
Semoga Allah bimbing dan lindungi aku.
1 note · View note
nurilaniwindira · 9 months
Text
Resolusi
Yg selalu saja blm bisa ku coret di tahun sebelumnya 😅 tapi gapapa mari ditulis lagi agar teringat apa yang akan mau diraih di 2024 ini.
Yup!
Happy new year! Selamat tahun baru! For my self 😝
Resolusi di tahun 2024:
1. Ibadah kudu kenceng! Solat sunah tetep diterapin!
2. Gimana caranya kudu dpt kerja yang pewe! (tp klo bisa tetep di track record Yg Ada heheh 😚)
3. Soalnya buat bayar rumah (alhamdulillah!), bayar utang2 lain, bayar nikah (klo jadiiiiii, mboh mbek sopo sidone 😝)
4. Ayo kudu bisa umroh!! Lek bisa haji skalian! Mboh piye carane ngumpulno duwik!
5. Klo udah nikah, pengen honeymoon di korea or Jepang! (meskipun impossible bgt!)
6. Kudu move on! Cukup Buat ngemis2 waktu org, nangis2 g jelas. Skrg kudu kuat, tahan, g boleh nunjukin klo kmu lemah!
7. Beli leptop, ipad, hp, motor, mobil!! (wkwkw jek g puas ancen ak iki! 🤣🤣🤣)
Yah semoga aja bisa terkabul di tahun 2024!
Aamiin 🤲 bismillahirrohmanirrohim
NAA
1.1.24 00.24
0 notes
carsnotes · 9 months
Text
Aku dan kebisaan "mudah mengingat" ku 😊
Berangkat kerja pagi ini dengan semangat dan motivasi.. "Yuk semangattt yukk besok libur" wkwk.
(Prepare lah) Tidak lupa memasukkan semua barang esensial di dalam tas..
Bismillahirrohmanirrohim.. Bismillah hitawkaltu alallah lahaula walakuwata illabillah.. Lets gooo!
Selama di perjalanan "kayaknya nih ban bocor deh", Mampirlah ke tambal ban,
"pak nih kayaknya bocor ya" Bapaknya diem2 bae, ngga di cek ban nya bocor ato ngga, langsung diisi angin aja tuh ban nya.. Dalam hati "terserah dah pak", akhirnya dah selesai tuh pompanya, Waktunya bayar nih..
Aku buka tas, cari dompet.. lha kok tidak menemukan dompet kuu, kayaknya udah aku masukin tuh semua muanya. Dalam hati "YaAllah semoga ada lah receh2 yg nyelip di kolong tas" alahmadulillah ala kulli hal aku menemukan selembar uang wkwk akhirnya bisa bayar, malu yaa masa isi angin aja berhutang :" Alhamdulillah akhirnya bisa melanjutkan perjalanan.
Di sepanjang perjalanan mikir kok bisa ngga ada dompetnya terus baru ingat dompetnya ternyata di tas satunya dan ngga ikut dimasukin pas nyiapin tadii, memang mudah mengingat nih anak wkwk.
Sekian cerita hari ini. Ngga terlalu menarik tapi semoga tertarik (apa sih?) Haha
Jangan lupa berdoa sebelum berangkat kerja, hati hati di jalan, kalo ada orang yg klakson2 padahal kamu di jalan yg benar bilang aja "kalo buru-buru, berangkat kemarin aja, Sir'' :)
0 notes
callmehayya · 11 months
Text
Tumblr media
Bismillahirrohmanirrohim...
Biidznillah, aku akan mengabdikan hidupku sepenuhnya untukmu dan keluarga kita kelak dijalan Allah..
Terus bimbing aku supaya bisa jadi manusia yg lebih baik setiap harinya yaa..
Semoga kamu bisa bersabar, menerima serta melengkapi segala kurangku
I believe we can do it 🤍
Be better and growth together and ever 🌂🍊
0 notes
horrorbanget · 20 days
Text
RSJ PASUNG ROGO
Benar sekali, cerita Pasung Rogo sebenarnya sudah sampai di telinga kami sejak beberapa tahun yang lalu
Sebuah cerita horror ekstrim yang sangat kompleks yang dijamin tidak akan hanya bisa membuat bulu kuduk kalian merinding.
Namun akan bisa memberikan sudut pandang baru perihal dunia ghaib, setan, jin dan agama.
Disini, tokoh Ustad atau ulama yang datang dengan membawa bendera agama pun benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa.
Bukan tanpa alasan, mungkin kalian nanti juga akan mengerti kenapa sebenarnya tidak semua ustad atau ulama tidak selalu menang melawan setan ataupun jin.
Dan pada kenyataannya, manusia lebih menakutkan daripada setan. Lebih brutal, lebih keji dan lebih mengerikan dari apa yang kita bayangkan.
...
Lantas jika cerita ini bagus kenapa cerita ini tidak segera kami tulis sejak dahulu ?.
Jawabannya, bukannya kami tidak mau atau tidak sempat membagikan, namun sejujurnya saya sebagai penulis cerita ini terus terang merasa keberatan jika menulis sebuah cerita dengan tema seperti ini.
Kenapa demikian ?.
Karena tahukah kalian, tema yang akan saya bagikan kali ini adalah tentang rumah Sakit jiwa yang dimana, saya kurang nyaman jika menulis tentang tema tersebut.
Jika kalian mengikuti lakon story, mungkin kalian akan faham, selama lebih dari 5 tahun saya membagikan cerita orang.
Tidak ada satupun yang membahas tentang rumah sakit jiwa, ya sejujurnya sejak awal memang saya hindari.
Hal itu karena selain saya kurang nyaman, saya memang punya pandangan tersendiri mengenai hal ini.
Di dalam angan-angan saya, rumah sakit jiwa adalah sebuah tempat yang dipenuhi dengan orang dengan gangguan jiwa yang tersenyum terkadang marah jika melihat raut wajah orang yang ada didepannya.
Selain takut jika mereka melukai secara fisik, saya juga takut dengan hal lain yang tidak bisa saya ceritakan disini.
Sedikit pandangan saya mengenai orang dengan gangguan jiwa.
Saya beranggapan jika ODGJ punya dunianya sendiri.
Kita sebagai orang normal tidak akan pernah bisa mengerti apa yang ada didalam fikiran ODGJ, sedangkan ODGJ menganggap jika apa yang ada didalam fikirannya adalah hal yang wajar.
Jadi antara kita dan ODGJ jelas sudah berbeda dalam memandang sebuah kehidupan.
Selanjutnya, apakah ODGJ memiliki jin Qorin dan apakah jin Qorin ODGJ berperilaku normal ?.
Apakah kalian tau jika makhluk halus tidak butuh energi lebih jika ingin berkomunikasi dengan ODGJ ?.
Apakah kalian tau, jika ODGJ itu sebenarnya mengerti apa yang tidak kita mengerti dan mereka mengetahui apa yang tidak kita ketahui.
Banyak lah anggapan pribadi mengenai ODGJ yang rasanya tidak bisa saya jelaskan disini, mulai dari segi kenyataan dan dari segi spiritual.
Menurut saya pribadi Semuanya benar-benar cukup menakutkan.
Oleh karena itu, setelah menguatkan mental Cerita Pasung rogo akhirnya saya selesaikan setelah saya kembali diajak komunikasi secara intens oleh narasumber.
Bahkan saya juga diajak kembali mengunjungi rumah sakit jiwa yang ada didalam cerita ini yang memang saat ini sudah dalam kondisi terbengkalai.
Dan jika boleh jujur, ini adalah salah satu cerita terbaik yang pernah saya dengarkan dan cerita paling berat yang pernah saya tuliskan.
Bismillahirrohmanirrohim.
0 notes
erna777 · 1 year
Text
Inilah akhir cerita aku dan dia.
Per hari sabtu, 7 oktober 2023.
Bismillahirrohmanirrohim.
Saya salah fokus,
Ko jadi fokus ke sakit hatinya,
Harus nya fokus ke dosa nya...
Ini tidak boleh.
Bismillahitawakaltu alallah.
0 notes
fendimardinawan · 1 year
Text
Memulai hal yang baru :)
Hari Sabtu Kliwon, 16 September 2023
Pukul 20.05 WIB
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobil'alamiin
Malam ini aku mencoba mengisi beberapa waktu malam ku untuk memulai belajar menulis. Walaupun terkesan perdana dalam aku menulis di tumblr ini, gak apa-apa. Ku awali tulisan ku ini dengan tak lupa mengucapkan syukur atas berkat Rahmad dan Hidayah dari Nya tentu sang Pencipta, yaitu Allah SWT berkat beliau aku bisa diberikan kesempatan kembali untuk melanjutkan kehidupan di Hari Sabtu ini yang bertepatan di Hari Sabtu Kliwon.
Malam ini aku menulis bertempat di salah satu tempat favorit nonggkrong aku yakni di Nilu Cafe yang beralamat di Daerah Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul Yogyakarta, Indonesia. Tempat ini begitu berkesan buat ku karena menjadi salah satu tempat yang menyimpan sejarah perjuangan ku ketika aku sedang berkuliah. Aku terakhir kesini ketika aku masih menjadi mahasiswa S1 di salah satu kampus swasta terbaik di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kampus itu bernama kampus Universitas Alma Ata biasa disingkat UAA. Kampus ini menjadi kampus pertama ku ketika memasuki dunia pendidikan tinggi. Aku menempuh jurusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan mengambil Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Aku bangga telah menjadi salah satu bagian dari kampus ini karena orientasi pendidikan yang diajarkanya tidak hanya ketika kita untuk hidup di dunia saja namun bisa ketika kita hidup di akhirat.
Mengutip dari salah satu Hadist tentang keutamaan menuntut ilmu yang artinya : 
"Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
dengan dasar tersebut aku memilih melanjutkan kembali perjuanganku dalam berlajar setelah aku lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Walaupun ketika aku sedang berjuang untuk mencari ilmu tidaklah mudah. Banyak rintangan dan halangan yang harus kuhadi dan ku selesaikannya. 
Alhamdulillah ketika aku kembali duduk untuk menikmati malam hari ku ini aku duduk di tempat yang sama namun dengan status yang berbeda. Karena aku sudah lulus dari salah satu jalan perjuanganku untuk mencari ilmu di perguruan tinggi yakni aku sudah lulus kuliah walupun masih strata satu (S1). Hal ini patut aku banyak syukuri karena masih diberikan kesempatan untuk menempuhnya. Banyak hal-hal baru dan pengalaman baru ketika aku menepuh pendidikan di bangku perguruan tinggi.
Teruntuk kalian yang saat ini membaca tulisan ku ini, tetap semangat untuk kalian semua yang sedang berjuang dan jangan mudah menyerah.
Terima Kasih
Tirtonirmolo, 16/09/2023
1 note · View note