Tumgik
#cara bepergian
yunusaziz · 1 month
Text
Bagaimana visi orang tua diwariskan kepada anak? -bagian 2-
Tumblr media
Jika belum ada yang baca -bagian 1- kemarin, sila baca terlebih dahulu ya. Karena tiap bagian akan bersambung^^
Perlu saya tegaskan kembali. Bahwa 'mewariskan' visi kepada anak merupakan peran dari Ibu dan Ayah. Keduanya memiliki peran yang 'parsial', tetapi saling berkesinambungan dan melengkapi. Jika pada bagian 1 kemarin, tindakan menjadi 'asbab' yang paling diutamakan, sebab mendidik ada kalanya lebih powerful ketika dicontohkan. Maka pada bagian 2, saya akan bahas dari sisi bahasa, baik yang melalui verbal dan non verbal.
Eits, ini ko tiba-tiba jadi formil gini bahasanya, beda sama sebelumnya.. Gapapa ya.. 😂
Manusia dibekali Allah otak yang luar biasa, mampu merekam apapun yang ada di sekelilingnya. Mau itu baik atau buruk, selama berinteraksi dengan panca indera, semua akan terekam. Maka, memperhatikan bahasa, atau cara berkomunikasi kepada anak juga merupakan hal fundamental dalam upaya mewariskan visi kepada anak.
Sesuatu yang baik, tentu akan menjadi input yang baik untuk anak. Adanya obrolan yang bernuansa positif, semisal menanyakan kabar, obrolan ringan tentang hobby, minat-bakat, sampai ke diskusi berat perihal masa depan, adalah sarana yang tepat dalam memberikan 'masukan' pada proses anak membangun visi hidupnya.
Oleh karenanya, sekali lagi menjadi hal yang penting bagi (calon) orang tua, untuk memperhatikan tutur katanya. Tidak sedikit kita jumpai, anak yang bahkan masih di usia balita berkata yang tidak sepantasnya. Tentu banyak kemungkinan hal itu terjadi, entah karena mereka mendengar dari lingkungannya, tayangan media, dan tidak menutup kemungkinan dari orang tuanya. Ya hal demikian sering terjadi :)
Fatherless Country
Mungkin bukan jadi istilah asing bagi mereka yang peduli akan dunia parenting. Bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya komunikasi Ayah terhadap anak. Tidak sering obrolan Ayah stagnan pada satu topik saja, alhasil suasana jadi kering dan dingin. Jika anak nggak balik inisiatif bertanya, kelar dah tuh obrolan :'D
Atau dalam hal lain, ketika menemani anak bermain. Seringkali hanya badannya saja yang menemani, tetapi tidak pada pikiran dan ucapannya; semisal bertanya apa yang didapatkan di sekolah hari ini, hobi yang sedang ditekuni, bahkan bercerita tentang kisah yang mengajarkan nilai dan moralitas kehidupan.
Yah, pada intinya 'kata-kata' merupakan bagian penting yang jangan sampai dilewatkan. Mulai latih diri untuk bagaimana berkomunikasi yang baik, menjaga tutur kata, kapan harus memberi semangat dan memvalidasi variansi perasaan mereka, dsb.
Sedikit tips, jika yang belum menikah atau calon orang tua, latih diri untuk hal demikian itu, misalnya kalau punya ponakan ajak dia ngobrol sembari bermain, bagaimana menghadapi mereka ketika menangis, dsb. Jika tidak punya, bisa main ke TPA atau forum sosial sejenis lainnya :D kalau gaada lagi, nemu anak kecil ajak dah tuh ngobrol, tapi izin mak bapaknya dulu 😂👍🏻
Rasulullah pun juga melakukan hal demikian, dalam beberapa sirah dikisahkan misalnya ketika bepergian bersama cucu maupun anaknya, ataupun anak muda, selalu ada obrolan. Baik itu tentang ketauhidan, pelajaran tertentu, dsb. Ya, tauhid diajarkan saat kanak-kanak, tentu saja dengan bahasa yang mereka mudah pahami.
Akhir kata, semoga kita semua Allah mudahkan dalam mendidik generasi yang Allah kelak akan titipkan nanti, di tengah zaman yang subhanallah 'luar biasa' ini. 🤲🏻
*oiya, seri ini memang akan saya banyakin pov laki-laki, supaya jadi pengingat diri dan bekal dikemudian hari hehe✌🏻
96 notes · View notes
apriliakinasih · 11 days
Text
Menghargai Diri Sendiri
Biasanya, seseorang dihargai karena pencapaian-pencapaian yang telah diraihnya. Pencapaian dalam hal ini misalnya adalah karir. Tentu pandangan masyarakat kepada seseorang yang telah sukses berbeda dengan pandangan mereka pada orang yang masih belum punya pekerjaan.
Kendati demikian, terlepas kita sudah punya karir atau belum, sudah punya pencapaian-pencapaian atau belum, tidak ada yang bisa lebih menghargai diri kita selain kita sendiri.
Menurutku, ada banyak cara untuk kita bisa menghargai diri sendiri. Pertama, menjaga kebersihan diri. Dengan menjaga dan merawat diri, itu artinya kita sudah menghargai diri kita sendiri. Terlebih lagi, jika kita adalah muslim. Dalam agama Islam, menjaga kebersihan sangatlah dianjurkan. Bukankah, kebersihan adalah sebagian dari iman?
Cara kedua yang bisa kita lakukan adalah memakai pakaian yang bagus dan rapi, terutama ketika hendak menemui seseorang, bepergian, atau ketika ada meeting meskipun meeting-nya dilakukan secara online.
Ya, memakai pakaian bagus adalah salah satu cara kita untuk bisa menghargai diri kita sendiri. Orang lain yang melihat pun juga akan nyaman. Coba bayangkan, jika kita menemui seseorang dengan pakaian yang acak-acakan. Pasti seseorang tersebut melihat kita pun juga kurang nyaman. Kita juga pasti malu kalau berpenampilan yang tidak rapi, sementara orang yang kita temui berpenampilan begitu rapi dan pantas.
Aku pernah ditanya oleh temanku saat kami hendak menghadiri rapat secara online. Pada waktu itu, aku memakai pakaian seperti biasanya: gamis dan jilbab segi empat, lengkap dengan brosnya. Kemudian temanku ini mengatakan,"Mau ke mana sih rapi banget padahal 'cuma' rapat doang?"
Ada juga yang pernah mengatakan padaku,"Udah rapi-rapi tapi kok off cam?" Yang ini ceritanya memang agak lucu. Aku sengaja mematikan kamera waktu itu, karena hampir semua yang ikut rapat mematikan kameranya. Aku jadi sungkan sendiri kalau menyalakan kameraku. Hehe.
Namun, saat itu aku tidak merasa percuma telah berpenampilan rapi. Sebab, menurutku selain untuk menghargai diri sendiri, berpenampilan rapi juga bisa membangkitkan semangat untuk beraktivitas.
Cara ketiga adalah dengan menghindar dari orang-orang yang tidak bisa menghargai kita. Entah itu dengan cara mengurangi intensitas pertemuan, mengurangi komunikasi, atau kalau perlu kita juga bisa meng-cut off orang-orang yang tidak pernah membuat kita merasa berharga dan juga orang yang toxic. Bukan berarti niat kita jahat. Tidak, tidak seperti itu. Hanya saja, kadang-kadang kita juga perlu untuk mengutamakan diri kita sendiri, demi kesehatan mental kita sendiri. Untuk apa mempertahankan orang-orang yang tidak bisa menghargai kita?
Cara keempat adalah menjaga sikap. Berperilaku sopan dan santun pada orang lain juga menandakan bahwa kita menghargai diri kita sendiri. Izinkan saya menuliskan nasihat berharga satu ini:
"Ada banyak hal bisa yang menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
–RA. Kartini–
Menurut kamu, apa cara lain yang bisa kita lakukan untuk bisa menghargai diri kita sendiri?
(23 April 2024 | 10:15WIB)
15 notes · View notes
rismaisnayah · 4 months
Text
"Bapak sakit ? ko ngga bilang ?" tanyaku hari itu
"Sakit apa ? bapak sehat ko, nih sehat bugar" jawab beliau sambil mengepalkan tangannya, saat itu momen vidcall.
"Gimana kakinya sudah sembuh ? kata mba, bapak sakit kaki. Ko ngga bilang kalau sakit ?" tanyaku to the point
"Sakit kecil aja, palingan bentar lagi sembuh" jawab beliau akhirnya
Lagi banget kangen sama orang tua, percakapan dengan bapak beberapa hari lalu buat aku berpikir lebih jauh. Percakapan itu mengalihkanku akan kekhawatiran bapak yang sering diungkapkan jika itu terkait denganku.
Khawatir kalau di kosan sendirian, khawatir kalau sampai belum makan, khawatir kalau pulang kerja jalan kaki, khawatir kalau bepergian jauh, khawatir ini dan itu. Tapi bapak, tidak pernah mengizinkan kami anak-anaknya mengkhawatirkan beliau.
Bahkan untuk urusan sakit, bapak akan mengatakan kalau bapak sehat-sehat saja, sebab tau kalau aku juga tidak melihatnya secara langsung. Tapi kenapa orang tua selembut itu hatinya ya ? Selama ini sudahkah kita melihat kelembutan itu dari diri orang tua ?
Atau selama ini kita hanya fokus ke hal-hal kurangnya saja ? sewajarnya orang tua layaknya kita juga, masih ada kekurangan di satu dan lain sisi. Tapi berfokus kepada kekurangan orang tua tidak akan menjadikan kita lebih sayang sama mereka, justru mungkin lama-lama kebencianlah yang akan bertumpuk.
Selama orang tua masih ada, mereka adalah ladang amal dan syurga kita. Mendoakan, memberi semampu kita, mengajaknya beribadah, menasihati dg cara yg baik, mengasihi dan memberi kabar, sering berkomunikasi dan mendedikasikan amal kebaikan untuk mereka, barangkali adalah cara kita untuk bersyukur terhadap nikmat Allah berupa orang tua.
Bahkan mohon maaf, bagi yang orang tuanya sudah meninggal, doa terbaik kita selalu bisa menjadi hadiah terbaik untuk mereka. Kita tidak bisa memilih ingin dilahirkan dari orang tua yang seperti apa, namun kita selalu bisa mengasihi orang tua dengan cara apa dan melihat kebaikan-kebaikan pada diri orang tua.
11 notes · View notes
mochacinogirl · 5 months
Text
Setidaknya, Aku Bertahan, 'kan?
Dulu, saat aku masih kecil aku tidak pernah berpikir bahwa menjadi dewasa akan menyenangkan. Mungkin kecuali bisa bepergian kemana pun dengan teman-teman hingga malam hari; sedikit keleluasaan dan kebebasan yang tidak pernah dimiliki anak kecil mana pun karena menjadi anak kecil artinya ceroboh, gegabah, dan banyak tingkah. Sekali saja orang tua mengalihkan pandangan dari anak mereka, mereka bisa terluka dengan cara amat menyedihkan atau-- paling tidak-- konyol (aku sedang berbicara tentang adikku yang mudah sekali jatuh dari ranjang sedetik setelah ditinggal orang tuaku).
Tapi, kenapa tidak ada yang bilang padaku bahwa beranjak dewasa rasanya harus seperti ini? Kenapa tidak ada yang bilang padaku bahwa beranjak dewasa artinya bisa mendapatkan banyak hal, tetapi juga harus kehilangan banyak hal juga?
Jadi, begini rupanya cara dunia bekerja. Aku bisa dapatkan hal-hal yang tak kudapatkan saat masih kecil, tapi aku juga harus kehilangan hal-hal yang aku dapatkan semasa aku kecil. Cukup adil. Cukup menyenangkan, tapi cukup menyakitkan.
Ah, ya. Kini diriku di sepuluh tahun yang lalu tidak perlu lagi bertanya-tanya bagaimana rasanya menjadi dewasa. Kuharap ia tidak kecewa. Dan, memang tidak. Ia hanya sedikit (atau mungkin banyak, sangat banyak) terkejut. Tapi, diriku di masa kini bahkan tidak punya daya untuk terkejut. Beberapa hal terjadi begitu cepat saking mengejutkannya.
Tapi, harusnya diriku sepuluh tahun yang lalu bangga melihat diriku yang sekarang. Setidaknya, aku bertahan. Dan selama 21 tahun aku hidup, aku belum (tidak) kehilangan kewarasanku. Aku masih bisa bahagia, meski terkadang tidak juga. Setidaknya, aku di sini sekarang. Di sebuah tempat yang tidak akan terpikirkan oleh diriku di masa kecil.
Ah, tapi memang ada banyak hal tidak terbayangkan terjadi padaku saat aku beranjak dewasa (baik dalam konotasi positif maupun negatif, sayangnya).
Tapi, setidaknya aku bertahan, kan?
Meskipun harus menangis setiap malam yang tidak satu pun orang tahu karena aku meredam suaraku (yang ternyata lebih mudah daripada meredam gemuruh di kepalaku). Meskipun harus melewati kesedihan luar biasa yang membuatku sulit bernapas (makna sebenarnya) karena dadaku sesak. Meskipun harus gapapa-in hal paling memilukan sekalipun. Meskipun harus kehilangan banyak hal, merasa sakit hati ribuan kali,
...setidaknya, aku bertahan, kan?
3 notes · View notes
dearm3 · 1 year
Text
Apakah kakak baik baik saja?
Tumblr media
Kak, aku tidak suka kalau terpuruknya kakak sekarang adalah karena aku. Aku tidak punya semangat lagi untuk menjalani studi lanjutku jika ini semakin membuat kakak terpuruk.
Kak, aku sangat menyayangi kakak. Aku, ibu, bapak, sangat menyayangi kakak. Aku tahu sekali kakak itu sangat cerdas. Tapi aku tidak tahu apa2 tentang masalah yang mengganggu kakak. 😢
Kita bukan tipe saudara yang sering berbagi cerita atau berdebat. Kita adalah saudara yang hanya tahu cara menjaili satu sama lain. Mengganggu satu sama lain hingga salah satu dari kita marah.
Aku tidak mengerti saat kakak mencoba untuk memelukku dulu. Aku tidak mengerti beban yang kakak pikul. Aku selalu menepis pelukan kakak. Menyuruh kakak pergi atau keluar dari kamarku dengan marah. Apa saat itu kakak sebenarnya sedang butuh pelukan? Sedang butuh dukungan? Maafkan aku karena tidak mengerti.
😢
Aahhh... Lagi lagi aku menangis. Aku memang adik yang sangat cengeng. Dulu, maupun sekarang.
Kak, bahkan sampai detik inipun aku belum nelpon kakak lagi karena terakhir aku telp, kakak dengan segera menutup telp ku. Menyuruhku untuk menelpon ibu atau bapak saja.
Apa aku sangat menyakiti kakak hingga kakak tidak mau mendengar suaraku?
Kakak tau, ibu sampai sekarang menyalahkan dirinya sendiri atas kegagalan kakak dalam menyelesaikan studi kakak. Apa kakak juga terbebani dengan kenyataan itu?
Kak, kakak adalah kakakku yang cerdas, mudah disukai orang dan dapat diandalkan. Kakak mungkin sekarang sedang merasa paling tidak bisa apapun. Tapi aku sangat yakin jika kakak memulainya lagi, kakak akan berhasil. Selera kakak selalu yang terbaik. Ide ide kakak juga sangat menarik. Kakak juga selalu bersikap dewasa saat bepergian denganku. Kakak selalu menjagaku dan membuatku merasa nyaman selama diperjalanan.
Bahkan kakak juga menjemputmu saat aku bermain ke Jogja dengan teman2 ku untuk pertama kalinya. Padahal kakak sedang sakit. Tapi kakak mengantar dan menjemput ku. Aku sangat menyayangi kakak.
Jangan biarkan diri kakak terdiam di satu tempat. Aku tahu kakak punya potensi yang lebih banyak dari pada aku.
Apa kakak sadar, setiap kumpul keluarga besar, kakak yang selalu dicari. Kakak dapat diandalkan. Sedangkan aku tidak bisa apa apa. Dari dulu, hingga sekarang aku di malang, aku selalu mengikuti jejak kakak. Aku masih adik yang pengecut. Seperti dulu. Adik yang sangat manja. Seperti dulu. Adik yang selalu bersembunyi dibelakang ayah, ibu dan kakak.
Kak, aku merasa aku tidak bisa bergerak maju saat aku tahu jika ambisiku inilah yang membuat kakak semakin tidak yakin dengan diri dan potensi kakak.
Kakak yang selalu kelas B di KMI. Kakak yang dapat qism di KMI. Kakak yang keterima sbmptn di UM. Semua itu aku nggak bisa meraihnya.
Kak, saat aku memutuskan untuk lanjut UNIDA, itu karena aku pengecut. Aku nggak yakin aku bisa masuk PTN seperti kakak. Aku nggak yakin dengan diriku yang bisa menyamai kakak.
Ayolah kaakkk...... Bangkitlah.....
Kakak harusnya tau. Kata kata kakak bahkan lebih aku dengarkan dari pada kata kata bapak dan ibu. 😢
7 notes · View notes
annisamsyaf · 1 year
Text
Hari yang Menyenangkan
Bandung, 18 Februari 2023
Hari itu adalah hari Sabtu. Rencananya keluargaku dan keluarga suamiku akan pergi bersama ke Gunung Papandayan. Senang sekali dalam anganku jika dapat melihat keluargaku dan keluarga suamiku berlibur bersama, berada dalam satu bingkai yang sama, ya selain waktu kami menikah hehehe.
Namun qadarullah, perjalanan ini tidak jadi karena satu lain hal. Sebagai gantinya, aku mengajak ibuku berjalan-jalan santai. Sudah lama juga tidak bepergian berdua ibuku setelah aku menikah.
Pagi itu sebetulnya cukup kurang fit, mungkin karena malamnya tidur terlalu larut. Alhasil aku terlalu lama leyeh-leyeh dan saat jam 7.00 aku cepat-cepat membuat sarapan untuk suamiku, beberes sedikit, dan langsung mandi.
Singkat cerita, aku pergi ke rumah ibuku dan menjemputnya. Tujuan pertama kami ke Kupat Tahu Gempol kesukaan ibuku.
Tumblr media
Bumbunya perasaan lebih kental dari biasanya dan lebih ENAK! Hahaha. Namun seperti biasalah, penuh yah ngantri banget.
Habis itu, kami ke toko kerudung Alisha. Ibuku mau beli kerudung warna pink. Seperti biasa, warna pink bagiku adalah peach bagi ibuku 🤣 sehingga aku menyerah jika memberi saran tentang warna pink dan gradasinya 😅 tapi kusenang karena aku dibelikan bergo yang sangat nyaman, saking senangnya langsung aku pakai karena kerudung bawaanku memang terlalu pendek juga dan tidak nyaman. Terima kasih Mah! Hehe.
Pulangnya dari situ, kami ke Yogya Kepatihan. Wah ramai ya. Sebetulnya niatku kesitu mau beli sendal. Sendalku sudah sangat mengkhawatirkan, sudah di tahap bingung pakai apa kalau mau pergi. Literally tidak ada lagi pilihan. Jadi ini waktunya aku beli. Lagian aku mau bayar pakai voucher yang merupakan honorku waktu jadi moderator 2 pekan lalu hehe. Alhamdulillah, cuma ibu-ibu tetaplah ibu-ibu. Rencana beli A, yang dibeli A-B. 🥲 hasilnya ya totos, tak hanya voucher, namun duit ikut melayang 🥹
Sekalianlah kami mampir ke toko tas kulit di Kings. Takut tidak ada waktu lagi untuk beli kado ultah untuk ibu mertuaku nanti tanggal 28 Februari. Ibuku ikut memilihkan.
Ibu-ibu mah yang gini atuh… (sambil nunjuk dompet yang ukurannya panjang)
Yasudah aku menurut sebagai yg lebih muda wkwk. Sebetulnya aku sedikit memikirkan, apakah ibuku tidak apa-apa, tak ikut aku belikan sesuatu dari toko itu? Lantas aku tawari terus-terusan, barangkali beliau ingin beli apa.
Ga usah, kan udah dibeliin waktu kemarin mamah ulang tahun, buat apa banyak-banyak.
Ya betul sih, Oktober lalu baru aku belikan juga tapi tetap saja seperti ada rasa tidak enak 🥲 tapi yasudah berakhir tidak membeli apa-apa lagi.
Setelah itu, kami makan siang di Ibu Imas, kesukaan kami. Ibuku hanya makan nasi dan ikan mas goreng kering. Katanya bosan makan ayam. Yasudah gapapa, yang penting mau makan ya.
Terakhir kami ke Uwa ambil rambutan hasil panen dari Subang. Banyak sekali.
Dan sampailah kami di rumah ibuku. Aku cepat pulang karena hari akan hujan, suamiku juga kasihan ditinggal sendiri hehe. (Memang gamau ikut katanya, biar aku dan ibuku santai).
Hmm, sepanjang perjalanan senang sekali. Menghabiskan waktu bersama ibuku, bercerita banyak hal, berdiskusi banyak hal seperti dulu, mendengarkan ceritanya. Terasa seperti tidak nyata. Setelah menikah sesulit itu punya waktu bersama orang tua di sela sibuk kita, yang mungkin hanya sanggup mampir nginap besok pulang 🥹
Dan ini kata ibuku.
Tumblr media
Jujur, aku ngerasa berubah. Untukku, saat ini, gausah gengsi-gengsi lagi sama orang tua. Bilang terima kasih sebanyak-banyaknya selagi bisa. Ekspresikan sayang kita dengan cara apapun yang kita bisa. Doakan juga, itu yang paling penting.
Sehat terus Mamah! Luv u! 💕
15 notes · View notes
wanita-hujan · 1 year
Text
Kamu tidak punya hak untuk melarangku berdoa
Teruntuk tuan pemilik seluruh doa"
Padamu kutitipkan segenggam harapan. Kusiapkan sepenuh-penuhnya cinta. Dan kusediakan bekal terbaik untuk menjadi perempuanmu yang hebat.
Kau tahu tuan, menjaga dalam doa adalah cara terbaik dalam mencintai. Dan untukmu, hanya itu yang mampu kulakukan sebagai seorang perempuan yang menjunjung tinggi harga diri.
Aku tidak bisa seperti mereka, yang dengan mudahnya mendekati laki-laki yang ia cintai. Mengajaknya bepergian, dan menghabiskan waktu bersama. Lalu, bagaimana denganku yang bahkan mendengar namamu saja, gejolak dalam dada begitu sulit aku kendalikan.
Dekat denganmu adalah sebuah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan. Dicintai olehmu adalah sebuah pemikiran yang jauh dari kata mungkin-namun diam-diam selalu kulangitkan.
Aku menyadari, bahwa ada banyak keterbatasan yang kumiliki. Dan mungkin itu akan membuatmu kecewa di kemudian hari jika kelak kita hidup bersama suatu saat nanti. Sebab, kau terlalu istimewa untuk bersanding dengan perempuan seburuk aku. Kau terlalu berharga untuk berdampingan dengan wanita se-tidak-menarik diriku.
Aku tahu, kamu pantas untuk wanita yang jauh lebih baik. Tetapi salahkah bila kupinta kepada Tuhan, untuk memilih kamu saja yang kutaati? Meminta untuk kamu saja yang membersamai? Kupikir tidak. Dan kamu tidak punya hak melarang aku untuk berdoa.
KepadaNya, telah kudiskusikan perihal kamu. Dan dalam setiap istikharahku, namamu kerap kali menjadi pemenang. Meski aku telah bertekad untuk menerima siapa saja yang ingin serius selama itu agamanya baik-walau bukan dirimu. Tapi rasa-rasanya sulit sekali.
Tuan... kau tahu 'kan, doa adalah senjata bagi orang mukmin. Dan aku sangat meyakini itu. Oleh karenanya, aku tidak perlu merasa cemas kepada siapa kelak cintamu akan jatuh. Sebab, jauh sebelum hari ini doaku telah memintanya terlebih dahulu. Dan aku yakin Tuhan maha mengabulkan.
Kita lihat saja nanti doa siapa yang paling kuat di hadapanNya. Doa aku yang mati-matian meminta disandingkan denganmu? Ataukah doa kamu yang penuh haru meminta untuk dijodohkan dengan wanita yang bukan aku😢
5 notes · View notes
prasetioad · 11 months
Text
Hal-Hal Dasar Yang Harus Kamu Miliki Dalam Hidup
1. Tujuan Hidup
Dalam hidup kamu harus punya tujuan, agar hidupmu ter-arah dan tidak ter ombang-ambing sama keadaan. Tujuan hidup bisa apa saja, kembali kesetiap orang. Namun beberapa cara yang bisa kamu lakuin untuk menentukan tujuan hidupmu adalah :
1. Tanyakan pada diri sendiri, apa tujuan hidupmu.
2. Coba merenung, apa alasanya kamu bisa ada di dunia ini, apa alasan penciptaanmu.
3. Coba cari tahu, apa tujuan hidup orang-orang di sekitarmu. Contoh sebagai seorang muslim, tujuan penciptaan adalah untuk menyembah Allah, menjadi Khalifah di dunia, dan Dakwah. Itulah alasan manusia diciptakan, dan menjadi tujuan hidup para pemeluknya.
4. Pilih tujuan hidup yang benar-benar kamu inginkan, tidak ada kekurangan, sempurna dan tanpa cela, sehingga kamu tidak akan merasakan lelah ataupun kesukaran lagi setelah kamu sampai disana.
5. Jika tidak tahu, maka cari tahu, mulai dari hal apa yang menarik buatmu. Hal apa yang kamu ingin miliki/lakukan, atau hal apa yang kamu ingin berada di titik itu, entah itu pencapaian ataupun lokasi. Contoh sebagai orang muslim, di anjurkan untuk mencari Ridho Allah dan meminta surga. Ini bisa kamu jadian tujuan akhir dalam kehidupan, goal besarmu dalam kehidupan, titik akhir yang ingin kamu tuju dalam kehidupan.
Ketika dalam hidup kamu sudah memiliki tujun, maka langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan. Misal jika tujuan hidupmu adalah Ridho Allah dan Surga, yang mana dua hal itu adalah hak perogratif Allah akan memberikan pada siapa, maka yang harus kamu lakukan adalah mengusahakannya, melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan ridho-Nya, namun tidak terpaku pada ikhtiar/usaha kita, melainkan tetap menyerahkan hasil akhir padaNya. Yang harus kita lakukan adalah *Meniatkan ikhtiar kita sebagai  amal sholeh* sehingga apa yang kita lakukan akan di hitung sebagai ibadah.
Contoh hal-hal yang bisa mendatangkan Ridho Allah
a. Menuntut ilmu
Untuk mendatangkan Ridho Allah itu tidak hanya terpaku pada ibadah ritual saja, melainkan pada hal apapun yang niatnya karena Allah ta'ala. Misal, Tujuan hidupku adalah untuk mendapat ridho Allah, dan ikhtiar yang aku lakukan untuk mendapatkannya adalah denga belajar diluar negeri. Kenapa belajar diluar negeri menjadi sarana untuk mendapatkan Ridho Allah?. Karena belajar adalah kewajiban untuk memerangi kebodohan, membangun generasi yang lebih berakhlak dan bermartabat serta memperkuat Islam dengan pengetahuan. Sesuai perintah Allah dalam Al-Qur'an yang tertulis pada surah Al-Mujadillah ayat 11,  dan beberapa hadist nabi :
   -  Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, bagi muslim laki-laki dan muslim perempuan 
   - Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” **(HR Thabrani)**
   - Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)
b. Travelling
Ibadah adalah segala apa-apa yang Allah perintahkah dalam Al-qur'an ataupun yang Rosul SAW Ajarkan dalam hadist. Begitu juga Travelling, Allah menyuruh kita untuk berkelilin ke penjuru dunia agar kita belajar dan mensukuri nikmatNya sehingga membuat semakin bertakwa hati kita kepada Allah. Beberapa perintah Allah untuk berkeliling dunia :
    - Surah Al-Mulk ayat 15 : Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan
    - Surah Muhammad ayat 10 : Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu
    - Surah Yusuf ayat 109 : Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?
    - Surah Al-An'am ayat 11 : Katakanlah: 'Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu'
    - Surah An-Naml ayat 69 : Katakanlah: 'Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa
    - Surah Ar-Rum ayat 9 : Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.
c. Menjadi orang kaya
Selain menuntut ilmu dan travelling, hal lain yang bisa dijadikan perantara untuk mendapat ridho Allah adalah dengan menjadi orang kaya yang beriman. Dengan menjadi orang kaya yang berimah, kita jadi bisa membantu banyak orang lainnya, menebar kebermanfaatan lebih luas dan bisa memperkuat Islam dengan harta kita sehingga bisa hal itu bisa mendatangkan ridho Allah ta'ala. Beberapa dalil menjadi orang kaya adalah :
    - Dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, yang kaya dan tersembunyi (tidak dilihat oleh banyak orang)." (HR Muslim) 
    - Jangan hasad (iri dengki), kecuali terhadap dua hal. Pertama orang yang dikaruniai harta oleh Allah SWT, lalu dia menggunakannya di jalan kebenaran, dan orang yang dikaruniai hikmah (ilmu) lalu dengannya dia memberi keputusan dan mengajarkannya." (HR Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud)
Lalu apakah memiliki mimpi dan cita-cita adalah suatu hal yang tidak boleh?. Jawabannya adalah itu sesuatu yang sangat di bolehkan, asal niatnya adalah untuk mendekatkan diri kita pada Allah. Misal kita belajar diluar negeri agar mendapat pengetahuan yang dengan itu bisa memberi kebermanfaatan untuk umat, mendapat pengetahuan yang bisa memperkuat agama Islam.
Semua mimpi, cita-cita dan keinginan boleh asal tidak ada larangannya dan diniatkan untuk Allah SWT.
2. Milikilah Prioritas
Memiliki prioritas adalah salah satu hal yang harus kamu miliki dalam hidup untuk bisa mencapau tujuan akhir hidupmu. Dengan memiliki prioritas kamu bisa menentukan hal apa yang harus di dahulukan dan mana yang bisa ditunda. Selain itu, dengan prioritas bisa membuatmu lebih teratur dan fokus dalam melakukan suatu hal karena tidak tumpang tindih.
Seperti ketika kamu ingin mengejar tujuan akhir hidupmu dengan macam-macam perencanaanya, dengan memiliki prioritas kamu bisa menentukan urutan pelaksanaan rencana yang sudah kamu buat, mengatur jadwal pelaksanaan, dan apa saja yang diperlukan untuk bisa sampai pada target yang dituju, seperti waktu yang di butuhkan dan hasil akhir yang diharapkan.
3. Keberanian
Dalam hidup kamu harus memiliki keberanian dalam melaksanakan rencana yang sudah kamu buat demi terwujudnya tujuan akhir yang kamu capai. Keberanian bukanlah sesuatu yang harus dilakukan dengan marah, melainkan berani dalam memutuskan tindakan dengan parameter jangka panjang yang berarti dan menuju tujuan akhir yang kamu miliki. 
keberanian juga termasuk ketika kamu memutuskan untuk berhenti melakukan strategi dalam mencapai mimpimu kemudian menggantinya dengan strategi lain yang lebih bisa kamu lakukan sehingga kamu akan terus maju.
keberanian juga bukan tentang terus maju, namun juga tentang berani mencoba hal baru, berani melakukan kesalahan, dan berani mengakui ketika kamu berbuat salah. sehingga dengan demikian kamu akan bisa belajar dan terus berkembang sehingga semakin hari-kamu akan semakin bertumbuh menjadi lebih baik dan baik lagi. 
3 notes · View notes
lamyaasfaraini · 11 months
Text
Appreciation post to my husband! @sagarmatha13
Tumblr media Tumblr media
Libur long weekend ku yang sederhana bersama keluargaku. Selain libur lebaran, libur sampe 4 hari itu jarang terjadi sih.. Alhamdulillah, walaupun kami ngga kemana2 maksudnya ngga kaya rangorang pergi keluar kota, kami spent time dirumah aja sesekali keluar rumah. Kamis dirumah, jumat kita berdua keluar rumah, sabtu dirumah, minggu sekeluarga keluar rumah berenang katanya kakek nenek traktir cucu2nya buat berenang, yg deket aja di panghegar waterpark, tempatnya oke.. Anak2 seneng dan puas!
Seperti biasalah, emaknya gapernah nyemplung.. Yg biasanya emg suka males kebetulan lagi dapet hari 3 yg msh bnyk pula huft. Jadi yodah deh bapake @sagarmatha13 aja yg ngasuh, emaknya jadi potograper skenanya haha. Disitu sambil ngasuh juga ponakan, keliatannya si bapak nih hepi n enjoy the moment ya diliat dr ekspresinya.
Kita pergi dr pagi, dzuhur slesei dah beres dah mandi smuanya. Ditengah bepergian itu aku mulai sakit kepala, entah dari kacamata yg udah ngga enakeun atau emg kaya biasa sakit kepala yg selalu aku alami. Pulang2 sore, ngga baikan. Udah berusaha di tidurin ngga ngaruh jg. Ayangku suamiku mijit2 kepalaku kaya biasa jg blio sambil ngelamun, taunya mikirin kerjaan belom beres huhu ciyan, pas aku ketiduran blio akhirnya buka laptop deh.. Ini sakit kepala berasa makin hebat, sampe mata ini agak memicing sipit. Dikuat2in buat mandiin anak sebentar lalu balik lg ke kasur sambil di pantau ayang bulak balik sambil kerja, blio ambilin obat sama minum anget sampe kudu disuapin, padahal mah bisa sendiri tapi ayangku cintaku terlalu perhatian sama aku. Tidur lagi, anak ya anteng2 aja, tiba2 ngantuk krn ngga tidur siang, jd tidur malem lebih pagi sampe skip makan malem, udah tidur aja dlm skejap no drama beneran pengertian ibunya lg ripuh.. Alhamdulillah. Dalam kesibukannya ayangku balik lg ke kamar, memantau keadaanku.. Alhamdulillah mendingan, saking perhatian darinya terasa penuh aku minta pelukan darinya, aku endus2 bajunya, bau badannya yg khas dan bikin nagih pgn ngekeupan terus. Bukan wangi atau bau tapi khas gt, gmn jelasinnya sikkk.
Sampe kelar kerjaannya, kita dah makan malem, skinkeran bareng, blio solat isya.. Rebahan siap tidur lg, pillowtalk sedikit ttg keresahanku akan planning rumah tangga kita, gamau bahas mendalam udah terlalu lelah kepala ini haha. Cuma kata blio
"manusia boleh khawatir akan sesuatu, tp kita punya Allah.. Siapa tau Allah bantu kita buat nyiapin itu semua, makannya hayu kita perbanyak lg berdoa"
Kami sangat ingin berhusnudzon memandang sesuatu atau merencanakan planning utk rumah tangga kami, tp si pikiran realistis ini seolah membelenggu kami utk "stop, nanti dulu". Cara bikin balance nya masih peer lah ini. Memang ini pikiran yg selalu ribut menjelang tidur, msh sempet2nya disaat sakit kepala melanda. Begitulah kekompleksan seorang istri-ibu-wanita yg selalu penuh antisipasi dlm segala hal, tp malah jadinya super khawatir. Padahal sudah berprinsip "seize the day" agar ngga terlalu khawatir akan masa depan, mari jalani hari perharinya.. Kita hidup hari ini, setelah berakhir hari ini alhamdulillah, bersiap utk besok.. Tapi kdg dgn prinsip hidup seperti itu aku takut malah ngga berplanning buat kedepannya. Ah.. Beneran sambil nulis ini malah overthinking lagi hahaha. Sebaiknya kudu ngopi dulu.. Kalo kata suamiku mah "kamu kayanya kurang caffein, yang" kalo lg sakit kepala, kalo lg rudet wkwkwk.
Oiya aku berpesan sama suamiku, tolong kalo lagi sebel sama aku, otak reptil aku lagi dominan, lagi berantem dan ego meninggi. Tolong baca lagi tulisan aku di Tumblr ini yah! Ini aku tulis sepenuh hati, pikiran waras dan tenang.. Karena menulis ini butuh mood yg bagus. I love you sayaaaaanggggg kisses n hugs 10000000000000x
Bonus foto bocil2 yg kesenengan
Panghegar waterpark di jalan mengger ini, mayan lah deket dari rumah. Kebetulan pula hari terakhir long weekend jalanan ngga macet, pulang pergi cepet. Saking gamau diem susah bgt buat fotoin deh ampun, yah mayan lah ini yg keambil. Tempatnya oke, ukuran lg libur ngga terlalu crowded bgt, bersih pulaa. Plus playlist lagunya Dewa 19 dari Ari Lasso sampe Once hahaha mayanlah..
Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
yunusaziz · 2 years
Text
101 Jika Ditanya "Kapan Nikah?"
Pagi tadi, keluarga kami kedatangan keluarga dari Abi asal salah satu kota di Jawa Tengah. Sebagai orang yang jarang banget ketemu keluarga besar, sebab sering absen tiap ada kumpul keluarga besar, menjamu mereka sendirian ketika orang rumah baru bepergian, adalah hal yang challenging dan melelahkan. For sure.
Forum yang selalu dikaitkan dengan suasana yang ramah tamah, hangat dan penuh keceriaan di momentum lebaran, sebab lama tidak bertegur sapa, tiba-tiba menjadi hening, layaknya forum persidangan. Setiap kalimat pertanyaan, layaknya statement judikasi hakim ke terdakwa haha.
Dimulai dari kabar kelulusan, kerja dimana sekarang, sampai pertanyaan yang tidak pernah absen dari hari raya, setiap orang bertemu, selalu menanyakan :
"Kapan nikah?" begitu tiba-tiba bulek melontarkan tanya ditengah obrolan soal pasca kampus.
Alih-alih kesal, dengan pertanyaan mainstream dan tak berkesudahan itu, saya jawab saja apa adanya.
"Insyaallah tahun depan bulek, mohon doanya hehehe." dengan sedikit tawa kikuk, karena mencoba mengontrol emosi sebab sudah terbayangkan alur cerita setelahnya.
Dan benar saja, feedback yang saya dapatkan persis seperti apa yang saya bayangkan. Ada lontaran pertanyaan lanjutan dan bertubi-tubi saya harus jawab, dari masalah usia, kerjaan dsb. Apakah perlu marah? Saya pikir tidak.
"Wajar saja beliau bertanya demikian, emang topik obrolan apalagi yang menarik untuk dilontarkan oleh keluarga yang jarang sekali bertemu, dan anak pasca kampus sepertiku." kalimat itu yang terbesit dalam pikiran saya menjadi logika untuk meredakan gejolak hati.
Karena tidak ingin rugi dan mungkin kalau sebagian orang menganggap pertanyaan itu seperti momok menakutkan dan 'menginjak harga diri', saya tanya balik saja,
"Sebenernya belum pasti juga sih bulek tahun depan sudah siap atau belum, masih coba fokus karir, dsb. Barangkali bulek mau beri nasihat?" sambil terkekeh.
Ya, kata kuncinya adalah minta nasihat. Saya pikir itu cara terbaik, daripada melukai perasaan mereka karena menunjukkan ekspresi ketidaksenangan, tersinggung dsb. Toh juga nasihat dari orang berpengalaman adalah buah permata yang kadang kita abaikan.
Maka, benar saja. Nasihat beliau justru menyadarkan akan satu step yang terlewatkan. Kata beliau,
"Yang jelas, sebagai seorang lelaki selain perisapan finansial, mental dan tanggungjawab, adalah kesiapan bermasyarkat. Apalagi kamu aktivis kampus."
"Gap antara aktivis kampus dengan realita masyarakat itu terlampau jauh, idealisme tinggi kadang tidak selaras ketika kita harus berbaur dengan masyarakat. Mau nggak mau, harus turunkan ego, kalau dikampus suka nyuruh, nanti kudu siap disuruh, dsb. Maka, mulai sekarang coba perbaiki hubungan dengan masyarakat. Sering bergaul. Karena nikah bukan hanya kesiapan untuk dua orang, tapi juga kesiapan bermuamalah (bersosialisasi) di masyarakat."
Diposisi ini saya terdiam, khidmat menyimak. Saya mengaminkan setiap bait nasihat yang beliau sampaikan. Dalam hati saya batin,
"Iya juga ya, sepertinya step ini masih belum tertata rapih, masih sibuk aktivitas di kampus, padahal mimpi-mimpimu adalah justru mereka yang membutuhkan, bukan dunia kampus."
Singkat cerita orang rumah datang, lalu saya kembali ke kamar. Intinya demikian, menurut saya cara terbaik dalam merespon pertanyaan menikah adalah memberi feedback dengan elegan. Tidak perlu marah, apalagi merasa terinjak-injak. Even latar belakang masing-masing orang nggak bisa dipukul rata ya.
Tapi satu hal yang kita harus pahami, barangkali pertanyaan seperti itu adalah murni keingintahuan atas ketidaktahuan, dan siapa tahu ada niat tulus membantu, mencarikan jodoh misal, ya siapa tahu. Jodohkan nggak ujug-ujug jatuh depan mata, kudu dicari dan diupayakan.
Selamat bertumbuh kembang kawan!
232 notes · View notes
hailisjurnal · 2 years
Text
Benar sekali dengan pesan ulama "Kita akan mendapati sesuatu sesuai dengan yang kita niatkan."
Saat itu di tahun 2018, aku benar-benar niat untuk memperbaiki cara mengajiku. Aku berdoa pada Allah meminta supaya diberikan kelancaran untuk memperbaiki caraku membaca al-quran.
Atas izin Allah, ada pembukaan relawan yang sangat menggugah hati untuk aku turut terlibat. Singkat cerita, bertemulah kami semua para relawan di satu lembaga tersebut.
Alhamdulillah, Allah benar-benar mengabulkan doaku yang ingin memperbaiki bacaan saat itu. Lembaga tempatku menjadi relawan, setiap pekannya ada jadwal kajian tahsin. 🥺
Maha Besar Allah dengan segala kuasa-Nya.
Ini salah satu contoh nyata, Allah akan mempertemukan sesuai dengan sesuatu/apapun yang kita niatkan.
Oleh karena itu, jangan perlu risau jika harus bepergian ke sebuah tempat yang kita asing, bertemu dengan orang-orang yang berbeda-beda, dan lain sebagainya.
Yakinlah, segala sesuatunya berdasarkan niat apa yang sedang kita dekati. 💛
7 notes · View notes
merangkulmakna · 1 year
Text
‎#Diary—Agung Moehadji Soemo Soemadi
Yā Ikhwāh fillāh, syaithān akan selalu datang dengan bisikan bahwa do’amu tidak diterima karena ia ingin merampas senjata terkuatmu. Sudah menjadi perkara umum menemukan orang yang mempertanyakan mengapa do’a mereka tak diterima.
Pertama-tama kita harus memastikan kalau ‘aqīdah kita benar. Lalu kita juga harus memastikan bahwa penghasilan kita berasal dari sumber yang halāl. Lalu kita harus berdo’a dengan cara yang benar – berikut ini kusebutkan beberapa etika berdo’a:
1) Keikhlāsan – engkau berdo’a kepada ALLAH, tidak kepada kuburan atau orang yang kau anggap suci atau para Nabi – berdo’a kepada siapa pun selain ALLAH adalah syirik akbar yang mengenyahkan orang dari lipatan Islām
2) Menghadap kiblat jika memungkinkan
3) Mulailah dengan memuji ALLAH, lalu kirimlah shalāwat dan salām kepada Rasulullāh Shallallāhu ‘Alaihi Wassalām, kemudian sebutkan kebutuhanmu. Akhiri dengan mengirimkan pujian lagi kepada Rasulullāh
4) Sebutkan kebutuhanmu tiga kali
5) Yakinlah bahwa ALLAH akan menjawab do’amu
6) Jangan tergesa-gesa dalam mengharapkan apa yang kau minta. ALLAH Maha Tahu apa yang lebih baik bagimu dibanding dirimu sendiri, maka percayalah kepada-Nya
7) Berdo’alah pada waktu yang mustajabah seperti: dalam sujud/ saat turun hujan/ saat bepergian/ di sepertiga malam/ di hari jumu’ah/ ketika berpuasa
8) Jangan bersuara keras dalam do’a. Bisikkan segala yang kau butuhkan daripada berteriak-teriak
9) Jangan pernah berpikir "kenapa aku" – ini merupakan masalah yang sangat serius dimana engkau pada kenyataannya mempertanyakan keputusan ALLAH
10) Bersabarlah dan teguhlah pada do’amu. Inilah bentuk ibādah tertinggi karena itu lakukanlah dengan hati dan pikiran yang fokus
Apa yang harus kau pahami adalah bahwa ALLAH suka sekali ketika dimintai oleh hamba-Nya. Dia senang ketika hamba-Nya menyeru-Nya dan patah di hadapan-Nya. Dialah Dzat yang menguji para hamba-Nya untuk membawa mereka lebih dekat kepada-Nya dan membuat mereka menyadari bahwa mereka membutuhkan Dia melebihi apa pun.
Setiap kali engkau berdo’a, syaithān akan terhina. Ia diperintahkan untuk sujud namun menolak karena kesombongan dan ketidakta’atannya sehingga dirinya begitu benci ketika kita mematuhi ALLAH dan hati kita gemetar di hadapan-Nya.
Yā Ikhwāh fillāh, kembali dan berpalinglah kepada ALLAH. In syā ALLAH
4 notes · View notes
wahyuekaromawati · 1 year
Text
Menyederhanakan barang bawaan
Kapan terakhir kali bepergian jauh?
Sebelum memulai perjalanan, biasanya salah satu hal yang perlu dipersiapkan adalah barang bawaan yang akan digunakan selama perjalanan dan lokasi tujuan. Tak jarang kita membawa banyak barang, yang ternyata sebenarnya tidak benar-benar butuh semuanya. Beberapa aksesoris pendukung dibawa agar terlihat menarik ketika diabadikan. Berusaha menutupi kekurangan agar terlihat sempurna.
Akibatnya kerepotan membawa banyak hal, membuang waktu dan energi secara cuma-cuma. Sepanjang jalan mengeluhkan keadaan, tak jarang menyesalinya, sehingga membuat perjalanan terasa lebih jauh dan melelahkan.
Mungkin begitu juga dengan hidup.
Seringkali kita merasa tujuan semakin menjauh. Apa-apa yang diusahakan terasa sulit sekali dicapai. Layaknya lagu Kunto Aji “yang dicari hilang, yang dikejar lari”
Mungkin bisa jadi salah satunya karena kita terlalu membawa barang, banyak kekhawatiran dan ketakutan. Sesuatu yang hanya ada di pikiran kita, yang belum tentu terjadi dan menghambat langkah kita. Bisa jadi perjalanan yang sulit itu bertambah sulit karena kurang ilmu tapi merasa sudah paling tahu, bukankah sedikit barang akan sedikit yang diurus. Jadi lebih punya banyak waktu dan energi untuk fokus menikmati perjalanan mencapai tujuan.
Kita perlu memeriksa ulang, apakah sudah membawa pemahaman yang cukup untuk memaknai setiap perjuangan.
Seringkali mempertanyakan apakah yang dikerjakan saat ini adalah bagian dari proses menuju tujuan. Seperti berpacu dengan waktu. Bilangan usia semakin bertambah, tapi rasanya masih ditempat yang sama. Terlalu sibuk bertanya-tanya sampai kadang lupa bagaimana cara menjalani hidup dengan baik. Semakin kesini semakin toxic pada diri sendiri. Seringkali membohongi diri sendiri, padahal apa-apa yang dikerjakan juga untuk diri sendiri. Memilih bertanggung jawab menyelesaikan barisan daftar tugas hanya sebatas penggugur kewajiban. Membiarkan hari berlalu begitu aja tanpa pemaknaan
Sudahkah kita benar menikmati perjalanan saat ini? Sudahkah kita memilih bekal yang sesuai untuk dibawa? Lalu, bagaimana akhir perjalanan nanti?
Hidup ini hanya tempat singgah, untuk kemudian melakukan perjalanan yang sebenarnya. Sudah siapkah?
Mari menyederhanakan barang bawaan agar bisa menikmati perjalanan sebaik mungkin.
Gresik, 9 Maret 2023
4 notes · View notes
literasicici · 2 years
Text
Merubah Dunia: Panggilan Pemberdayaan Perempuan, Bagaimana Relasinya dengan Kemanusiaan?
#3-empowering women
Apa yang akan anda lakukan jika melihat banyak manusia diluar sana membutuhkan bantuan? Bagaimana jika hal itu terjadi bersamaan ketika anda sedang melakukan perjalanan berkeliling dunia? Akankah anda memberikan uluran tangan untuk mereka? Benarkah dengan berkontribusi dalam membantu mereka, kita juga sedang melakukan perubahan yang lebih baik untuk dunia?
Tumblr media
The Moment of Lift: How Empowering Women Changes the World adalah salah satu buku karya Melinda Gates yang menjawab dan menceritakan secara transparan mengenai hal tersebut. Buku ini terbit pada tahun 2019 dan ditulis semasa beliau dan (mantan) suaminya, Bill Gates, bersama membangun Microsoft dan Gates Foundation. Beliau menceritakan bagaimana awal mula terbentuknya Gates Foundation, dibersamai dengan perjalanannya bertemu dengan tokoh-tokoh penting yang memberikan bantuan dan dampak bagi banyak perempuan di berbagai belahan dunia. 
Melinda Gates yang mengambil peran sebagai advokat publik, menyuarakan tentang family planning pada mulanya. Namun, beliau menyadari bahwa menyuarakan hal ini saja tidaklah cukup. Beliau harus angkat bicara mengenai topik perempuan lebih dalam. Bepergian dan berbicara dengan perempuan tentang keluarga berencana dan kontrasepsi mengungkapkan lebih banyak lagi kekejaman terburuk yang dihadapi perempuan di seluruh dunia: pemotongan alat kelamin perempuan, pernikahan anak, pemerkosaan, kekerasan dalam rumah tangga, bekerja tetapi tidak dibayar, bagaimana ratusan juta perempuan yang ingin memutuskan sendiri kapan dan apakah mereka mau punya anak, tetapi mereka tidak bisa. Bagaimana hak dan fasilitas yang tidak diperoleh perempuan dan anak-anak perempuan tidak mereka rasakan secara adil.
Kisahnya tentang pertemuan dengan wanita-wanita ini tentu memilukan tetapi sangat perlu untuk dibaca, terutama bagi orang-orang di Barat yang mungkin tidak menyadari praktik umum ini sebagaimana mestinya. Kemiskinan dan keterasingan yang ekstrim sangat menghancurkan perempuan dan membuat mereka hampir tidak mungkin untuk menyediakan segala yang terbaik dan melindungi anak-anak mereka. Akibatnya, siklus penyalahgunaan dan kemiskinan tentu akan terus berlanjut. Maka melalui buku ini, Melinda berkeinginan untuk membagikan kisah orang-orang yang menyuntikkan fokus dan makna penting dalam hidupnya. Beliau ingin kita melihat cara-cara yang bisa kita lakukan untuk membantu orang lain berkembang. Kita memiliki pengetahuan, energi, dan pandangan moral untuk memutus pola sejarah. Tidak boleh ada yang tertinggal. Semua orang harus dilibatkan.
___________
"Panggilan mengangkat harkat perempuan adalah panggilan bagi siapa saja. Kita turut berkontribusi dalam menekan bias budaya sembrono yang menyiksa hak kemanusiaan milik perempuan."
(cici - empowering women)
4 notes · View notes
maujadibaik · 2 years
Text
Menikah dan Tersisihkan
Beberapa waktu lalu teman saya bertanya, “Kalau nanti kalau gue nikah, apa gue juga akan tersisihkan dari pertemanan ini?”
Bagi sebagian orang, banyak hal yang otomatis berubah pasca menikah, termasuk di antaranya frekuensi dan sirkel pertemanan. Hal ini ternyata menjadi keresahan salah satu teman saya. Pemicunya, ada salah satu teman yang sudah menikah di sirkel pertemanan kami yang jarang dilibatkan dalam agenda bermain di waktu belakangan. Musababnya tak lain tak bukan terkait dengan gerak impulsif dan rencana pertemuan yang mendadak, sehingga khawatir membuat teman tersebut kesulitan mengatur waktu dan kesempatan. Namun ternyata ada sudut pandang lain yang ditimbulkan, yang membuat saya berefleksi kembali tentang esensi pernikahan dan dampaknya dalam pertemanan, baik dengan cara pandang internal maupun eksternal.
Kalau ditilik lagi, keresahan dan kekhawatiran itu banyak dirasakan oleh teman-teman sejawat. Perbedaan prioritas barangkali menjadi salah satu variabel yang berpengaruh. Hal ini terkait erat dengan tanggung jawab yang diemban oleh seseorang yang sudah menikah. Baik suami atau istri, terlepas mereka sedang menyesuaikan diri dengan peran satu sama lain, mereka juga memiliki tanggung jawab atas diri masing-masing, di samping peran-peran pribadinya yang juga krusial. 
Sederhananya, peran mereka bertambah. Kalau yang belum menikah perannya adalah sebagai hamba, anak, kakak, adik, pembelajar, pekerja, dan seterusnya, sedangkan mereka yang sudah menikah peran pribadinya bertambah menjadi suami atau istri, menantu, kakak atau adik ipar, kemudian bertambah peran ayah atau ibu jika sudah dikaruniai anak. Peran-peran tersebut semakin bertambah seiring bertambahnya tanggung jawab -- yang mau tidak mau, suka tidak suka, hal ini bukan hanya mempengaruhi hal-hal besar seperti perencanaan kehidupan for a couple years or maybe a decade, tapi mungkin juga hal-hal kecil sesederhana daily routine.
Sebagai seorang teman, saya berupaya menghargai penyesuaian peran yang dijalani oleh teman-teman saya pasca memasuki fase pernikahan. Bila dengan teman-teman yang belum menikah, saya bisa bepergian dengan set waktu di hari-H, bahkan kurang dari beberapa jam (memang se-impulsif itu), namun untuk bepergian dengan teman yang sudah menikah, saya akan berupaya set waktu jauh-jauh hari supaya leluasa serta tidak mengganggu peran-perannya yang lain. Ya tidak dipungkiri, hal ini pasti membuat frekuensi bertemu lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi bersama teman-teman yang masih sendiri, tapi tidak apa-apa, bukankah satu per satu akan menemui waktu penyesuaiannya masing-masing?
Ini adalah POV sotoy saya sebagai teman (dan observer) -- yang belum menikah. Kemudian muncul pertanyaan baru di benak saya, 
Apakah teman-teman yang sudah menikah, merasa tersisihkan dari lingkungan pertemanannya?
Sekelebat pikiran,
Dianra.
2 notes · View notes
tasanyammalang · 2 years
Text
Sejarah Anyaman di Indonesia
Sangkek Tas Belanja, Sangkek Tas Berkat, Sangkek Tas Butik, Sangkek Tas Daur Ulang, Sangkek Tas Etnik, Sangkek Tas Hajatan, Sangkek Tas Hantaran, Sangkek Tas Hotel, Sangkek Tas Jinjing, Sangkek Tas Laundry, Sangkek Tas Pasar, Sangkek Tas Plastik, Sangkek Tas Ramah Lingkungan, Sangkek Tas Selamatan, Sangkek Tas Sembako, Sangkek Tas Souvenir, Sangkek Tas Syukuran, Sangkek Tas Tahlilan, Sangkek Tas Tasyakuran, Sangkek Tas Tenteng
Sejarah anyaman di Indonesia, merupakan masalah yang masih diperdebatkan sampai sekarang. Ada 2 teori mengenai awal mula masuknya keahlian menganyam di Nusantara. Teori pertama adalah menganyam merupakan keahlian asli dari orang melayu termasuk Indonesia, teori ini diperkuat dengan ditemukannya tempat tinggal dan tembikar yang terbuat dari anyaman. Hal ini tidak dimiliki di daerah lainnya, ada beberapa fakta mengenai.
Tumblr media
Pada jaman dahulu anyaman merupakan pekerjaan para wanita, dan bukan sebagai mata pencaharian, namun sebagai pengisi waktu senggang. Seseorang wanita dianggap tidak mempunyai sifat kewanitaan yang lengkap jika dia tidak mahir dalam seni anyaman.
Tumblr media
Anyaman dahulu hanya alat untuk kegunaan sendiri atau sebagai hadiah, dan sebagai kemasan sebagai hantaran saat berkunjung pada sahabat atau keluarga. Beberapa anyaman dibuat dengan bentuk yang sangat besar, yang digunakan sebagai alat saat bepergian untuk menyimpan pakaian barang dagangan, serta pada jaman penjajahan digunakan untuk menyimpan senjata yang akan diselundupkan.
Tumblr media
Menurut sejarah, para pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan berbagai kerajinan tangan untuk menarik minat masyarakat untuk memeluk Islam, ternyata dengan cara ini perkembangan Islam sangat pesat hingga tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Ki Tegalmantra (murid Sunan Gunung Jati) yang telah mengajarkan teknik anyam-anyaman kepada masyarakat Cirebon.
Tumblr media
Bahkan Desa Tegalmantra dan Tegalwangi tempat dimana Ki Tegalmantra menyebarkan agama Islam, dikenal sebagai sentra industri kerajinan anyaman terbesar di Jawa. Di daerah Jawa Barat daerah Rajapolah, Tasikmalaya, dan Garut merupakan penghasil dari kerajinan anyaman yang dikenal oleh wisatawan domestik dan internasional.
Tumblr media
2 notes · View notes