Tumgik
#hnberopini
sitihannahsekarwati · 11 months
Text
Sudah lama tidak menulis di Tumblr. Halo, Tumblr! Hari ini aku mau mencoba menceritakan hidupku yg penuh hikmah ini. 😆
Beberapa bulan lalu, aku bertanya kepada teman kantorku, “Lo pakai pensil alis apa?” karena aku beli pensil alis dan sudah mau habis.
Lalu, dia menjawab, “Aku mah suka beli yg murah aja, Mba. Yang harga 5–6 ribuan.”
Sontak aku kaget ada pensil alis harga segitu. Kayanya aku mainnya kurang luas ya. Ngga tahu ada pensil alis harga segitu. Wkwkwk.
“Serius ada pensil alis harga segitu? Mereknya apa?” tanya aku lagi.
“Ada, Mba. Im**o**,” jawabnya.
Kemudian, aku cek e-commerce. Bener dong, ada pensil alis segitu.
Terus, beberapa hari kemudian, aku pergi ke mall. Masuklah ke toko belanja make up/skincare, sebutlah So**ol**. Lalu, aku carilah pensil alis merek yg disebut teman kantorku itu. Aku lebih suka belanja barang yg belum aku ketahui itu secara langsung. Kalau sudah tahu beli barang apa dan tahu itu bagus, baru beli online. Eh, ternyata pensil alis itu ngga ada dong.
Ketika sudah hari masuk kantor, aku ngobrol dong sama temanku di kantor.
“Eh, weekend kemarin gue ke So**ol**. Ngga ada merek pensil alis lo.”
Teman kantorku dan temanku lain yg mendengar malah menertawakanku. Wkwkwk.
“Hanooyy.. Lo ngga akan mungkin nemuin pensil alis Im**o** di So**ol**. Lo cari di toko kosmetik pinggir jalan atau kaya Dandan gitu, baru ada.”
Huahahaha.. Ya Allah..
Benar-benar aku masih buta ya ternyata tentang hal-hal kehidupan ini. Di usia 32 tahun, baru tahu ada pensil alis 5ribuan dan ngga dijual di mall. 😩
Beberapa hari lalu, aku cerita sama Akang tentang ketidaktahuan aku ini.
Kemudian, Akang menasihati begini.
“Sekarang perspektif kamu tentang hal-hal materiel dalam hidup lebih luas ya. Setiap orang, setiap keluarga, kebutuhan hidupnya sama. Sama-sama butuh makan, sama-sama butuh make up. Cuma bedanya, nilai kebutuhan antara satu orang dengan orang lainnya berbeda. Misalnya, nilai 100ribu di hidup keluarga kita hanya untuk makan satu hari, sedangkan di hidup keluarga orang lain mungkin 100ribu bisa untuk 2–3 hari makan. Yang sama apa sih antara kita dan mereka? Waktu. Waktunya sama, tapi cara hidup kita dan mereka berbeda-beda. Maka dari itu, ada agama yg menyamakan cara hidup manusia. Agama mengajarkan manusia untuk hidup merasa cukup dan bersyukur. Sabar kalau belum mendapatkan suatu hal.”
Ya Allah.. Terima kasih telah memberikanku hikmah terhadap kehidupan yg sangat luas ini. Manusia itu ilmunya terbatas. Teruslah belajar, teruslah menuai makna dalam hidup.
3 notes · View notes
sitihannahsekarwati · 4 years
Text
Menyiasati Perbedaan Prinsip Kebiasaan dalam Berumah Tangga
Setelah bertahun-tahun menikah, ada beberapa kebiasaan pasangan yang masih tidak kita terima sampai saat ini. Misalnya, tidak langsung menjemur handuk di tempat gantungan handuk, tidak langsung membuang sampah pada tempat sampah, tidak langsung menaruh suatu benda pada tempatnya, atau tidak langsung menaruh baju kotor pada tempatnya.
Kebiasaan tersebut biasanya terngaruh dari kebiasaan di keluarganya. Ketika kita memutuskan sudah menikah dengannya, mau tidak mau, kita harus terima.
Seringkali saya berpikir, itulah kekurangan menikah tidak dimulai dengan berpacaran (mengenal lama) atau menikah di bawah usia 25 tahun. Hahaha :P. Ada kebiasaan-kebiasaan yang baru kita sadari ternyata sangat prinsip dan sangat terganggu jika tidak dilakukan juga oleh pasangan. Ya, mungkin juga karena saya baru menyadarinya setelah menikah :D.
Saya membenarkan bahwa usia minimal 25 tahun merupakan usia kesiapan mental seseorang untuk menikah. Pada usia segitu, biasanya seseorang telah mengenal karakter dirinya sendiri. Menyadari dan menerima bahwa saya mempunyai karakter seperti ini itu, jadi preferensi memilih pasangan lebih tepat. :P
Jadi, kalau sudah kadung menikah begini, apa yang harus dilakukan? Sementara, otak kita sudah terbiasa dengan berbagai prinsip kebiasaan tersebut.
Pertama, terima. Terima bahwa pasangan kita tidak mempunyai kesamaan kebiasaan dengan kita.
Keda, ungkapkan. Tidak ada salahnya mengungkapkan apa kebiasaan yang kita suka. Kalau dia akhirnya mau mengikuti kebiasaan kita, Alhamdulillah. Kalau tidak, bacalah urutan selanjutnya. :D
Ketiga, selow. Kerjakan kalau kita mau. Kalau tidak mau, jangan dibuat bete.
Keempat, ingat sisi baik pasangan yang tidak kita miliki. Ini koentji dalam merawat pernikahan banget sih. Ada masalah apa pun, ingat sisi baiknya.
4 notes · View notes
sitihannahsekarwati · 7 years
Photo
Tumblr media
Selama kuliah S2 ini, tidak hanya pembelajaran akademik yang saya dapatkan, tetapi juga pembelajaran hidup yang sangat besar. . Saya masih teringat perkataan Akang sampai sekarang ketika saya sedang membaca salah satu buku semantik yang bahasa Inggrisnya itu sulit sekali dipahami. Mungkin karena buku itu terbitan lama, jadi bahasa yg disampaikan sesuai dgn pada masa itu. Hal itu wajar saja karena kita pun sebagai penutur bahasa Indonesia, membaca buku sastra terbitan Balai Pustaka, agak lama juga kan memahaminya? Padahal, bahasa yg ditulis juga bahasa Indonesia. Nah, apalagi ini bahasa Inggris? Bukan penutur asli, namun membaca buku terbitan lama. Hehehe. . Ketika baru membaca satu halaman buku semantik itu, saya berhenti. Pusing karena tidak mengerti. Malamnya, saya mengeluh kpd Akang bahwa saya malas baca buku itu karena susah sekali bahasanya. Akang langsung menegur saya dong. "Kamu kalau baca buku udah bilang bahasanya susah, gimana mau paham? Dibaca aja dulu. Ngga perlu bikin batasan kaya gitu". . Deeggghh.. Perkataan itu langsung menusuk ke dalam hati saya yg terdalam (cinta kali ah.. 😂). Benar apa yg dikatakan Akang. Ketika kita akan melakukan sesuatu, jangan membuat limit di dalam diri kalau kita tidak bisa, lakukan saja dulu semampu kita. Bukankah ada pepatah yg mengatakan, ala bisa karena biasa? . Sejak mengetahui perkataan Akang itu, saya jadi terpacu untuk terus berusaha melawan pikiran-pikiran yg membatasi saya belajar atau memahami sesuatu. Sampai akhirnya saya menemukan solusi seperti ini: Jika kurang paham dgn suatu buku, cari buku terbaru yg mengutip teori dalam buku itu. Setelah sedikit paham, baru baca lagi buku itu. Insya Allah jadi lebih paham. Terus, jangan mengeluh lagi di depan Akang. Nanti ditegur lagi. Malu.. 😂😂. Begitu pun dalam kehidupan. Jika kita ingin melakukan sesuatu, lalu kita pikir tidak bisa pakai cara A, cari solusi B-Z sampai kita dapat mencapainya. Jangan membuat batasan dalam diri, karena keterbatasan itu hanya ada di pikiran kita. ❤ . . . #hnberopini #campuslife #masterdegreelife #masterdegrestory
0 notes
sitihannahsekarwati · 7 years
Photo
Tumblr media
Pasti kalian sudah sering mendengar ayat Alquran ini. Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yg ada pada diri mereka sendiri. . Beberapa hari yg lalu saya mendengar kajian Ustadz Khalid Basalamah yg mengatakan bahwa ia mempunyai teman karib yg ibadah dunia dan akhiratnya luar biasa (ibadah kpd Allah dan sesama sangat baik), tetapi keadaan finansialnya biasa saja, cukup. Allah tidak (atau belum) memperkenankan ia menjadi orang yg kaya atau setidaknya punya mobil. Mengapa? Karena Allah tahu apa yg dibutuhkan oleh hamba-Nya. . Ustadz sangat penasaran mengapa temannya itu tidak lebih dilapangkan rezekinya. Akhirnya ustadz diperlihatkan Allah alasannya. Suatu ketika ustadz pergi bersama temannya ke sebuah daerah, satu mobil, mobil sewa biasa saja, sebut saja Avanza. Lalu, ada suatu kejadian dalam perjalanan (kalau tidak salah mobil yg mereka tumpangi disenggol oleh mobil lain) yg membuat temannya itu mengeluarkan kata-kata kurang baik dan membuat ustadz kaget. Ustadz Khalid baru tahu kalau temannya itu mempunyai sisi sifat seperti itu. . Allah menunjukkan alasan kpd ustadz dgn kejadian tersebut. Temannya baru naik mobil biasa saja, mobil sewa pula, ia sudah bisa mengeluarkan kata-kata kurang baik, bagaimana kalau ia diberikan Allah mobil pribadi yg lebih mewah? Ternyata, Allah ingin menjaga akhlak dan ibadahnya dgn tidak memberikan harta materi dunia seperti itu. Allah memberikan rezeki lain yg sesuai dgn kebutuhannya. . Ada suatu makna yg saya temukan dalam cerita di atas. Allah itu tidak hanya melihat usaha kerja keras hamba-Nya untuk mendapatkan harta dgn cara bekerja/berbisnis/ ibadah segigih mungkin, tetapi juga mengubah karakter kita sendiri. Bagaimana kita bisa mendapatkan kelapangan finansial lebih kalau rezeki yg saat ini diberikan Allah, kita belum pandai mengelolanya? Sebagian besar habis untuk memanjakan keinginan pribadi atau gaya hidup. Jadi, tidak hanya bentuk usaha kita yg diubah, tetapi jg karakter atau kebiasaan kita yg harus diubah. Hal itu lebih sulit dibandingkan harus lebih gigih dalam pekerjaan. . Semoga Allah selalu menjaga kita dari hal-hal yg membuat kita kufur akan nikmat. Aamiin.. . . . #hnberopini
0 notes
sitihannahsekarwati · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bismillah.. Beberapa tahun ini, saya dan Mba Ina sering mengobrol, mengobrol apa saja, dari hal receh sampai hal berat. Dengan kakak laki-laki yang lain juga (jika ada momen berduanya, misal dalam perjalanan bersama). Pada saat itu, ada perkataan-perkataan mereka yg saya resapi setelahnya dan kadang menjadi sulaman terhadap berbagai pertanyaan saya dalam hidup.
Menuju usia kepala 3 ini, saya menjadi bersyukur memiliki kakak-kakak yang jarak usia jauh. Jarak usia saya dengan kakak yang persis di atas saya saja 5 tahun. Dengan begitu, hal-hal terkait pengalaman hidup, saya tidak perlu belajar terlalu jauh, bisa melihat dari pengalaman kakak-kakak saya.
Tulisan di gambar ini merupakan perkataan Mba Ina sekitar awal tahun 2020 ini. Mungkin Mba Ina tidak sadar juga bahwa perkataannya ini sangat membekas di hati saya dan menjadi salah satu bagian sulaman atas pertanyaan hidup saya.
Sepertinya, begitulah kita menjalani setiap fase hidup. Setiap ada kebahagiaan, akan ada ujiannya pula. Jangan berpikir jika kita sedang berikhtiar menggapai kebahagiaan yang kita inginkan, ketika kita sudah mendapatkannya, akan menambah kebahagiaan kita. Kita mungkin akan mengalami perasaan bahagia yang baru, tetapi kita pun akan mengalami ujiannya. Bisa dengan mengurangi kebahagiaan yang kita dapatkan hari ini atau ujian yang benar-benar baru.
Dalam menjalani hidup ini, ternyata banyak hal yang harus kita persiapkan, terutama terkait pola pikir/mental dan kedekatan dengan Rabb kita. Jadi, teruslah memperbaiki kualitas diri kita ini sehingga kita siap menghadapi berbagai fase hidup yang Allah berikan kepada kita nanti.
Terima kasih, Mba Ina @virna.dr , Mas Arwi @arwi.asrori , Bang Deddy, dan Kak Ikhsan @ikhsansilverio atas cerita pengalaman hidupnya yang tanpa kalian sadari membentuk pemikiran adik kalian ini. I love you all. Mewek. 😭❤️
.
#hnberopini #kebahagiaan #ujian #hikmahhidup #selfreminder😇
0 notes
sitihannahsekarwati · 6 years
Photo
Tumblr media
Tulisan di atas penuh perdebatan. Mau pakai kata "dari" atau "dengan". Akhirnya yg dipilih adalah kata "dari" agar maksud memilih kesibukan kebaikan dari pilihan kesibukan yg tidak baik lebih tersampaikan. . Dalam hidup ini, kita bebas memilih, tetapi kita tidak bebas memilih konsekuensi dari pilihan kita itu. . Pemahaman tentang apakah pilihan kita itu baik atau buruk bergantung pada hubungan kedekatan kita dengan Allah dan orang-orang di sekitar kita--habluminallah dan habluminannas. Kedua hubungan itu harus seimbang agar mengetahui pilihan kesibukan yg baik untuk diri kita pribadi dan sekitar kita. . Saya selalu percaya bahwa jika kita memperbaiki hubungan dengan Allah, Allah akan memperbaiki kualitas hidup kita. Jika hubungan kita dgn Allah sudah intim, tidak ada kekecewaan atas segala rencana Allah kepada kita. Kita harus yakin bahwa itu semua untuk kebaikan kita. . Kesibukan. Jika masih di dunia, kita harus sibuk. Jika aktivitas dunia dirasa lengang, sibukkan dgn aktivitas akhirat. Begitu juga sebaliknya. Pikiran dan kegiatan kita harus sibuk. Istirahat hanya pada waktu yg sudah Allah berikan: waktu salat dan tidur malam. . "Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (Q.S. Al-Qashash: 73) . "Allah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai waktu untuk beristirahat dan siang berusaha. Sesungguhnya Allah memiliki keutamaan atas manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." (Q.S. Ghafir: 61) . Jelas di Alquran bahwa istirahat kita di malam hari dan aktivitas kesibukan kita di siang hari. Menyibukkan diri adalah salah satu bentuk syukur kita kepada Allah. Cara kita menyibukkan diri dengan menggunakan segala kompetensi dan kapasitas yg kita miliki. Dengan begitu, tidak ada waktu yg sia-sia. . Akhir kata, semoga kita semua dapat memilih aktivitas kesibukan yg baik. Selamat pagi.. 😄 . . . #hnberopini #sibuk #hidupitusibuk
0 notes