Tumgik
#jancukers
galfian90 · 6 months
Text
Dancok!
Tidak ada yang lebih fasih mengumpat daripada dia. Setiap umpatan yang keluar berhamburan dari mulutnya selalu memiliki artikulasi yang sangat jelas. Bagaimana dia mengucapkan bunyi konsonan D yang dibuka oleh vokal A dan ditutup kembali dengan konsonan N di suku kata pertama benar-benar menandakan sebuah kefasihan yang tiada tara. Tidak sampai di situ, suku kata pertama yang belum jelas apa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Photo
Tumblr media
Hadir di kota malang Januari 2023 Silakan pendaftaran dibuka . 🔔 Jangan Lupa Aktifkan Notifikasi Postingan supaya terus update 🔔 〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰 Like, Komen & Share Jika Postingan ini bermanfaat 〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰 . #caknun #maiyah #gusmus #sujiwotejo #mbahnun #elinggusti #jancukers #emhaainunnadjib #maiyahan #jalansunyi #kiaikanjeng #caknunquotes #maiyahnusantara #kenduricinta #ngajifilsafat #sinaubareng #mocopatsyafaat#santri #maiyahindonesia #gusbaha #padhangmbulan #fahruddinfaiz #emhaainunnajib #sinaubarengcaknun #ngajicinta #tasawuf #bangbangwetan • • • (di Malang) https://www.instagram.com/p/CmXe56yvYey/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
secangkirwhitecoffe · 7 months
Text
Tonggoku : "wong kok ra tau srawung kumpul kumpul tonggone "
Aku kerjo cuk jancuk !!!
8 notes · View notes
fenisutikayaniafs · 10 months
Text
Ternyata aku kuat banget. Udah ga pengen kenal, udah gapengen tau, udh gapengen urusan.
Jancuks. “klo marah ucapkan jancuks aja teh” Kata anak anak genyo gitu.
2 notes · View notes
herussey · 1 year
Text
Bandung, 31 Oktober
*Keluh kesah ini seharusnya sudah dipublish sesuai dengan tanggal di judulnya, tapi karena aku sedang merawat kebodohan maka terlupakan begitu saja. Mari kita mundur beberapa hari ke masa lalu*
Jika kalian berkenan saat membaca tulisan ini dengarkanlah lagu Samsons - Kisah Tak Sempurna. Ulang - ulang saja sampai kalian selesai membaca dan sambil mengimajinasikan seolah - olah setiap kalian membaca kalian mendengarkan suaraku yang sedang membacakan kata demi katanya untuk kalian.
Puncak dari rasa malas adalah berhentinya pemikiran. Bukan pikiran. Kawanku berkata bahwa banyak pikiran dengan banyak pemikiran adalah dua hal yang berbeda, meskipun berasal dan diproses oleh otak yang sama.
“Pikiran mah kosong, Ssey. Tapi pemikiran mah ngalibatkeun emosi” ucapnya dengan logat Sunda yang khas dan masih tetap memanggilku dengan panggilan nama belakang bapakku. Tenang saja, bapakku bukan Morissey.
Ah, aku hampir lupa. Hari ini, sesampainya di bandara aku sangat ingin sekali mengunjungi parkiran dekat Lapangan Gasibu. Terpapar hawa panas Surabaya selama 3 hari membuat jalan nafasku macet. Ingin rasanya menghirup asap knalpot motor 2 tak yang sering berseliweran di sekitaran Gasibu. Kebetulan istriku sedang dinas luar kota dan anakku sedang asyiknya bercengkrama dengan neneknya, kuputuskan untuk membeli tiket Primajasa. Ya, Bandung. Tapi sebelumnya tak lupa kubeli dulu tiket HIBA. Untuk spj transport perdin. 
“Lumayan 80 ribu” batinku. 
Bus berangkat tepat pukul 10.00 WIB dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Sangat random memang. Tapi terkadang ke-random-an itu harus kita tuntaskan, karena ia muncul dari pikiran - pikiran yang terbenam jauh di alam bawah sadar. 
“Nya maneh pan kadang aya gelo - gelo na” begitulah kira-kira tanggapan kawanku ketika kukabarkan bahwa aku sudah dalam perjalanan menuju Bandung.
Kami bersepakat bertemu di sekitaran Gasibu, dekat Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tepatnya di PSY Steamboat di belakang Unpad Dipatiukur. Agak jauh memang dari monumen, tapi tidak harus sampai naik Gojek, bisa jalan kaki.
Pukul 13.43 WIB bus yang aku tumpangi keluar tol Pasir Koja. Aku meminta diturunkan di sekitar terminal Leuwi Panjang, agar mudah mengakses Dipatiukur dengan menggunakan Grabcar yang ternyata tarifnya mahal. Sebenarnya aku sudah sangat lapar tapi kutahan saja karena kawanku itu sudah janji akan mentraktirku. Kebetulan hari ini Senin dan dia sedang puasa, tapi karena aku datang jadi dia akan membatalkan puasanya karena dia akan mentraktirku. Sangat beradab sekali kawanku ini.
Aku sampai lupa. Kawanku ini tidak bekerja, dia hanya memanfaatkan kekayaan orang tuanya saja. Kerjanya hanya meneruskan apa yang sudah terlebih dahulu dikerjakan oleh orang tuanya. Di pun tak lulus kuliah. Hanya sampai SMK saja saat dulu aku kuliah di Jatinangor. Namun, saat ini dia sedang kuliah S2 di UI. Luar biasa. Aku pernah bilang padanya untuk menitipkan Umay karena dia mau masuk UI, tapi kawanku bilang lebih baik masuk ITB. Padahal maksudku lewat jalur belakang, tidak paham sekali ilmu – ilmu nepotisme si kawanku ini.
Aku sampai di PSY Steamboat. Memesan rebusan dan bakaran. Temanku masih belum datang. Whatsappku padanya ceklis satu.
“Diprank ini pasti. Jancuk” umpatku kesal.
Ternyata tidak. Dia akhirnya datang. Masih dengan setelan pegawai kantor bapaknya. Inner dress hitam tanpa lengan yang senada dengan jilbabnya, dibalut jaket jeans lusuh yang kutaksir pasti sudah lebih dari 2 tahun tidak dicuci, sepatu kets merek Ventella -yang juga dia rekomendasikan kepadaku untuk kegiatan GNEJ- dan tentu saja tas ransel Fjallraven Kanken klasik warna kuning terangnya yang sangat menyilaukan mata.
Oke, sebentar. Biar kutebak. Kalian pasti mengira kawanku ini seorang laki – laki kan, lalu kaget dan di dalam hati berucap kurang lebih seperti ini, “ohh perempuan, kirain laki-laki” atau “hah ? perempuan”. Aku masih heterogen.
Apakah istriku cemburu ? Tentu saja tidak, karena dia tidak tahu. Mungkin setelah membaca postingan ini dia tahu, lalu cemburu. Semoga saja tidak. Kalaupun iya juga tidak apa – apa, karena sudah sepantasnya begitu jika dia mencintaiku. Begitulah cinta. Ah, kapan – kapan kita bahas ini.
Wajahnya masih manis, semanis waktu dia SD dulu. Ditambah potongan rambut sebahu dan kacamata bulatnya menambah kesan manis itu lebih manis lagi hingga aku giung. Tapi ternyata aku pun tidak ingat semanis apa dia waktu SD dulu.
“Oke, apa yang mau dikeluh kesahkan?” sergahnya tanpa ba-bi-bu atau duduk dulu.
Sebenarnya kami berbicara dalam Bahasa Sunda, tapi untuk menjadikannya lebih rumit tadinya mau kuterjemahkan saja ke Bahasa Inggris, tapi lebih baik ke Bahasa Indonesia saja. Merdeka!.
“Orang kalau ada adabnya itu bertanya kabar dulu” ucapku.
“Orang beradab mana yang di hari Senin pagi tiba – tiba nge-WA ngasih tau udah di jalan mau ke Bandung” jawabnya dengan nada sedikit tinggi. Ya, kira – kira di A atau G lah.
“Orang gila” lanjutnya seraya mengambil teh mansiku lalu menyeruputnya.
“Lah, katanya kamu….”
“Udah batal daritadi gara-gara kamu”. Kemudian dia duduk dan memesan jus jeruk.
Kuceritakan padanya semua keluh kesahku selama satu bulan ke belakang. Semua. Hampir semua, tepatnya. Tentu saja urusan kantor yang paling banyak. Dia memang sering menjadi “tempat sampah” pikiranku. Bedanya adalah jika kebanyakan “sampah” biasanya dibuang atau dibakar orang, tapi dia tidak. Dia mendaur ulangnya menjadi sesuatu yang masih bisa dimanfaatkan meski nilai kemanfaatannya tidak sebanding dengan proses daur ulangnya.
“Kerja di tempatku aja. Minimal jadi tukang bikin laporan lah. Ketemu – ketemu orang doang. Rapat-nego-rapat-nego. Gampang” katanya coba menawarkan solusi yang bukan solusi.
“Jadi abdi negara itu mengabdi, bukan melayani. Kan abdi, bukan pelayan. Percuma aja kamu idealis – idealis gak jelas, sama duit takluk juga” lanjutnya menghakimiku.
Ohhh Laras, seandainya kau sudah kawin, lalu punya anak. Tapi aku yakin uang bukan hal yang berat untukmu. Mungkin memang karena aku saja yang lemah, terlalu malas dan selalu bersembunyi di “belakang panggung”. Tapi bukankah itu yang sering kau katakan padaku. Orang – orang penyendiri seperti kita bukannya lebih baik berada di “belakang panggung”. Di tempat ternyaman kita. Sendiri. Sepi. Dingin.
“Puncak dari rasa malas adalah berhentinya pemikiran. Bukan pikiran. Pikiran itu kosong, Ssey. Tapi pemikiran itu melibatkan emosi” ucapmu dengan logat Sunda yang khas.
Aku tidak mengerti. Kau mengedarkan pandangan mengelilingi tempat kita makan. Seolah sedang mencari sesuatu yang sebenarnya tidak pernah hilang.
“A, jus jeruknya satu lagi” teriakmu. Ternyata aku berpikir terlalu jauh.
“Tiap – tiap apa saja yang melibatkan emosi, melibatkan perasaan, pasti memiliki nilai dan akan sempurna kalau kamu melibatkan pikiran juga. Bekerja tanpa menikmati apa yang kamu kerjakan pasti akan terasa sangat melelahkan. Di dalam “menikmati” itulah kamu melibatkan emosi” ucapmu sambil menatapku dengan penuh harap aku mengerti apa yang kau maksud.
Sejak kapan kau jadi begitu bijak. Seingatku sejak pertemuan terakhir kita 8 tahun lalu kau masih seorang perempuan yang melankolis. Apakah waktu yang menempamu ? atau keadaan yang merubah cara berpikirmu ?
Sore itu tiba – tiba saja Bandung diguyur hujan. Petrichor. Membangkitkan kenangan. Ah, sial.
“Aku bawa mobil” ucapmu memecah puzzle memori yang sedang kucoba susun kembali.
“Ke Bogor kah ?” tanyaku memastikan.
“Ya, sebentar lagi Desember. Kemana lagi aku harus pulang jika ingin menikmati hujan. Besok mau ngajuin sidang tesis”.
“Baiklah si paling Efek Rumah Kaca. Duluan” ucapku sambil menyerahkan rincian pesanan lalu meninggalkannya menuju mobil.
Pukul 19.38 WIB kami meninggalkan PSY Steamboat untuk menuju Bogor. Kota Hujan. Sepanjang perjalanan kami menuju Bogor hujan tidak juga reda. Aku bergantian dengan kawanku mengendarai mobil. Ternyata fisikku tidak setangguh dulu. Mungkin karena beban di pundak yang semakin lama semakin menumpuk. Sepanjang perjalanan hanya lagu Efek Rumah Kaca yang diputar. Aku tersadar besok adalah tanggal 1 November.
“Harus ke Asahan pula” batinku dengan sedikit menghirup nafas lalu menghembuskannya ke udara. Membiarkannya bercampur dengan asap Dji Sam Soe di tanganku yang sudah habis terbakar setengah.
5 notes · View notes
trinugroho · 1 month
Link
https://pointconsultant3.blogspot.com/2024/03/blog-post.html
0 notes
2005-11-25 · 1 month
Text
Yuyur kata gw teh mama jangan diem aja gitu teh..inisiatif..atuh..jgn kek "mama harus apa" "mama harus apa ayo kasih tau" aduhhhh teh mama mah kalo diajak ngobrol duluan kaga nyambung..kecuali kalo situ yg ngajak ngomong duluan..ayo dong tanyain..apa yang gw rasain belakangan ini. plis TRACKING GW KEK GW LAGI HAMIL PLIS gw gak bisa tau kalo apa2 sendirian..jancuk lah
1 note · View note
nearestlocations · 5 months
Text
The Best Street Foods in Surabaya: A Culinary Journey
Tumblr media
Surabaya, the second-largest city in Indonesia, is a haven for food enthusiasts. Known for its rich culinary heritage, Surabaya offers a plethora of street food options that tantalize the taste buds. From savory delights to sweet treats, the streets of Surabaya are a mosaic of flavors waiting to be explored. Let's embark on a culinary journey to discover the best street foods in Surabaya.
Sate Klopo Ondomohen A visit to Surabaya is incomplete without trying Sate Klopo Ondomohen. Unique to the city, this dish consists of skewered meat, usually beef or chicken, rolled in grated coconut before being grilled. The coconut adds a distinct flavor and texture, making it a must-try for meat lovers.
Rujak Cingur Rujak Cingur is a traditional East Javanese salad. It's a blend of fruits, vegetables, and cingur (beef nose) mixed with a special spicy and sweet peanut sauce. This dish is an explosion of flavors - sweet, spicy, and savory, all in one bite.
Lontong Balap Lontong Balap is a popular Surabayan dish comprising rice cakes (lontong), bean sprouts, fried tofu, lentho (fried cassava cake), and served with a savory soy-sauce-based broth. It's a perfect blend of textures and flavors that represents the city's street food scene.
Semanggi Surabaya A unique dish, Semanggi Surabaya is made of clover leaves and bean sprouts, served with a sweet and spicy peanut sauce. It's a simple yet flavorful dish, often enjoyed as a snack or a light meal. Check here lokasi terdekat
Rawon While Rawon is found in various parts of Indonesia, Surabaya’s version of this beef soup is exceptional. Made with keluak (black nuts), giving it a distinctive black color and rich flavor, it's usually served with rice, bean sprouts, and salted egg.
Nasi Goreng Jancuk Nasi Goreng Jancuk is not for the faint-hearted. This 'spicy' fried rice is known for its extreme heat, made with a generous amount of chili. It's a favorite among locals and a challenge for visitors seeking a spicy food adventure.
Pecel Semanggi Another variation of Semanggi, Pecel Semanggi, is served with a variety of boiled vegetables and a rich peanut sauce. This dish is a testament to the city's love for peanut-based sauces and is both nutritious and delicious.
Kue Lumpur For dessert, try Kue Lumpur. This 'mud cake', despite its name, is a delightful sweet treat made from potatoes, coconut milk, and sugar, topped with raisins. It’s a perfect balance of sweetness and texture.
Tahu Tek Tahu Tek is a simple yet satisfying dish made of fried tofu, lontong (rice cakes), bean sprouts, and served with a peanut sauce and a topping of krupuk (crackers). It’s a common street-side snack in Surabaya.
Es Krim Zangrandi To cool down, head to Zangrandi Ice Cream, an iconic ice cream parlor in Surabaya. Though not strictly street food, their traditional homemade ice creams are a part of Surabaya's culinary legacy.
Conclusion
Surabaya's street food scene is a vibrant and essential part of the city’s culture, offering an array of dishes that reflect its diverse and rich culinary heritage. Each dish tells a story of traditional flavors and local ingredients, promising a memorable gastronomic adventure. As you wander through the streets of Surabaya, let your senses guide you to these culinary delights, and experience the true essence of Indonesian street food.
1 note · View note
luckylucklou · 10 months
Text
Siang ini aku disuruh melangkah pergi dari hidup seseorang. Bukan, ini bukan yang pertama kali tapi sakitnya berkali-kali. Aku berpikir kalau melangkah pergi dari hidupnya berarti sama dengan aku harus melepas segalanya. Aku tidak punya banyak pilihan. Melepaa segalabya berarti aku harus meninggalkan pekerjaan yang dua tahun terakhir membantuku hidup. Melepasnya berarti sama dengan melepas alat bantu hidup. Aku kehabisan napas.
Aku tahu, hidup tidak hanya disini. Tapi aku terlalu lelah untuk berpindan merangkai langkah baru. Tidak banyak pilihan yang kupunya selain tetap tinggal disini. Pasalnya siapa lagi yang, ah sudahlah aku lelah. Aku tidak punya banyak pilihan. Bahkan sepertinya tidak punya. Tidak ada. Jancuk.
0 notes
jehanel · 1 year
Text
Hari ini aku berencana memakai sepatu baru darinya. Sepatu berwarna fucshia, aku mensyukurinya.
Tapi entah kenapa ada yang menahan hasrat ingin itu, mungkin karena perasaan kesalku ttg kami berdua. jadinya aku hanya mengenakan alas kaki yang sama seperti hari-hari sebelumnya.
Di tengah jalan menuju tujuan, aku terjatuh aku masuk ke dalam kubangan air yang cukup dalam. Orang pertama yang kuhubungi adalah pemberi fucshia yang tak jadi ku kenakan itu.
Jujur aku ingin merajuk saat itu, tapi yang terketik justru "jancuk aku jatuh".
Begitulah hariku saat itu. Aku menangis kencang sepanjang perjalana pulang.
Aku mensyukuri nyata tentang aku yang tak jadi mengenakan sepatu baru darinya. Syukurlah, dia masih tersimpan dengan warnanya yang cantik.
0 notes
fenisutikayaniafs · 10 months
Text
Hayya bercerita~
Jadi moment ini diambil waktu main ke magelang. Udah setaun aja ya~
Usually, akutuh orgnya gapernah take picture. Kalo lagimaen atau liburan, atau pindah2 kota aku gapernah “berfoto”.
Kerna orgnya gabegitu bisa berfoto. Heheh. Jadi tahun lalu aku ubah konsep nya untuk take a picture in every single moment.
Kayak, dari awal aku berangkat dari ciputat ke jogja aku fotoin, dari mulai tiketnya-sampe ke kos tempat ku tinggal di jogja untuk penelitian.
Kemana mana sama mbak afiii. My lovely prend since 2012 eh.
And then, moment moment tiap aku dateng ke al fatah, maen ke magelang, maen ludo di alun alun kidul yang artinya selatan.
Sampe ke hal aku diajarin said “jancuks” sama anak anak genyo aku fotoin. Akutuh orang jawa tapi bahasa jawanya rusak banged gitu. Kerna Mamaku sunda bapaku jawa. Kalo dirumah ngomongnya dua bahasa eh
Padahal aku sedang sangat hancur juli 2022 tahun lalu. Malem takbir lebaran iedul adha di jogja.
Yang aku kira lebaran nya besok tapi ternyata bapak dan Mamaku lebarannya masih lusa.
Yaaaah tadi, hal yang paling mau aku syukurin kalo dipikir2 akutuh tahun lalu udh hancur remuk. Tapi tahun ini bisa berdiri sambil ketawa2 dengan pipi chubby ku yang masih chubby walau badanku di angka 49,6kg
Gapapa fen.
1 note · View note
iminrage · 1 year
Text
LAMPU COSPRO JANCUK ASU NAGISA MINGGIR LU GW BUTUHNYA SHU
Tumblr media
0 notes
trinugroho · 2 months
Link
https://pointconsultant3.blogspot.com/2024/03/blog-post.html
0 notes
Photo
Tumblr media
Dewasa itu menyebalkan banget, jancuk
dah keberapa kali aja balik sini gara2 galau sama hidup yang lagi dijalanin,
ga biasanya sebel gara2 jodoh. serius. beberapa tahun terakhir hal kayak gitu bahkan jarang kepikiran karena ngerasa banyak hal lain yang harus dipikirin. sekarang rasanya karena umur dah 24, jadi kayak, mau tunggu apa lagi. dulu banyak hal yang buat itu semua ga penting karena masih banyak kewajiban lain kayak misal, setelah aku punya hubungan dengan seseorang, terus, apa? karena aku ga mungkin banget pacaran. takut banget punya rasa suka sama seseorang ajnabi, ga nyaman aja gitu hubungannya ke Allah. ga mungkin jga mau nikah kan karena masi kecil, masi kuliah. yaudah jadi masalah selesai. wes.
kalo sekarang,?
kebingungan ini mulai aku sadarin pas kemaren mencoba penasaran lagi dengan seseorang, yap bener. i messed someone’s heart. gila keulang lagi fase kyk gini, aku gakmau. diawali dengan kita punya mutual friend. jdi kemungkinan itu lebih besar buat terjadi. jadilah mutualan ig. dan mulailah interaksi yang ujung2 nya bakal aku sesali. tpi, kenapa ya? pattern yang sama berulang tapi beda fase si ini. kalo dulu penasaran, kalo sekarang mungkin lebih ke mengira punya sebuah hubungan bakal kayak orang orang di luaran sana. bisa cerita tentang aktifitas sehari hari, cerita sesuatu yang gabisa diceritain ke orang lain even ke temen sendiri. wkkw. bullshit. itu semua cuman ekspektasiku yang terlalu tinggi.
sampe sekarang ada di titik bingung banget sama diri sendiri. gimana cara bisa dapet duit? deket sama seseorang yg serius biar bisa lanjut ke pernikahan? udah tua.. mau sampe kapan ya aku bingung berpikiran gini. ada 2 orang yang saat ini pernah terlintas di pikiran buat bisa nih kalo mereka mau ngajak serius. tp ini cuman sekilas aja lewat di kepala. gatau kalo harus dipikirin secara serius ya. orang yang bahkan ga pernah ngelirik ke arahku haha. gws sipaul. sampe kapann arrghh
sedih di malam lamaran ilma
sipaul
17 desember 2022
0 notes
iell · 1 year
Text
Kamu itu bisa nggak si kalo cari penghidupan nggak usah jauh-jauh..
Ngerti nggak kalo sekarang tiket pesawat mehong, dan saya udah tiga bulan nggak punya income..
ldr jancuk.
0 notes