Tumgik
#lanijaya
marinasemboor · 7 years
Photo
Tumblr media
The richness of papua. . . . . . . . #crown #papuacrown #crownofpapua #young #ladies #beauty #women #nature #green #grass #mountain #papuan #papua #puncakjaya #lanijaya #tolikara #Indonesia
1 note · View note
papuaunik · 5 years
Text
Kemensos salurkan bantuan untuk pengungsi Nduga
Tumblr media
Papuaunik, - Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyalurkan bantuan sosial untuk pengungsi dari Kabupaten Nduga yang yang tersebar di Kabupaten Nduga, Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Mimika. "Sebagaimana arahan Menteri Sosial Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita agar bantuan segera didistribusikan maka hari ini kami bertemu dengan perwakilan distrik dan warga Nduga untuk segera mengirimkan bantuan. Mereka menyampaikan bantuan yang mendesak saat ini adalah beras," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jeminan Sosial Harry Hikmat usai bertemu dengan perwakilan warga Nduga di Gudang Logistik Kabupaten Nduga yang ada di Wamena, Rabu. Dirjen mengatakan distrik yang rencananya menjadi titik distribusi adalah Wilayah Mbuwa (Distrik Mbuwa, Distrik Dal, Distrik Mbulmuyalma), Wilayah Yigi (Distrik Yigi, Distrik Nirkuri, Distrik Inikgal), Wilayah Mapenduma (Distrik Mapenduma dan Distrik Kegayem), Kabupaten Wamena, Kabupaten Lanijaya (Distrik Kuwayage), dan Kabupaten Mimika. Bantuan yang saat ini ada di Gudang Kabupaten Nduga di Wamena merupakan bantuan tahap ketiga dari Kementerian Sosial. "Kami atas nama pemerintah melalui Kementerian Sosial menyerahkan sejumlah bantuan utnuk memenuhi kebutuhan dasar bagi saudara-saudara kami warga Nduga yang tersebar di berbagai distrik. Semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat," kata Dirjen dalam serah terima bantuan secara simbolis dengan warga Nduga. Ia mengatakan bantuan untuk Nduga telah disalurkan ke Dinas Sosial Kabupaten Nduga terbagi dalam tiga tahap. Ia merinci, untuk bantuan tahap pertama berupa logistik makanan dan beras senilai Rp2,5 miliar. Bantuan tahap kedua berupa Paket Perlengkapan terdiri dari seragam sekolah SD hinnga SMA, perlengkapan bermain anak, perlengkapan belajar anak, perlengkapan olah raga, perlengkapan kelompok rentan lansia dan berkebutuhan khusus. Total bantuan tahap kedua adalah Rp740.449.000. Sedangkan bantuan tahap ketiga senilai Rp419.192.985 terdiri dari beras, makanan tambahan (ikan teri, garam, biskuit, susu) dan paket logistik (lauk pauk, makanan siap saji, sandang dan makanan anak). "Kami menyambut baik kedatangan perwakilan warga Nduga untuk melihat langsung bantuan yang akan mereka terima. Selanjutnya tim dari Dinas Sosial Kabupaten Nduga yang akan mengatur pengiriman bantuan disesuaikan dengan jadwal yang disepakati dengan warga Nduga," kata Dirjen. Sementara itu ditemui di Gudang Logistik Kabupaten Nduga di Wamena, seorang warga Nduga bernama Pina mengatakan sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dari Kementerian Sosial. Ia mengaku datang ke gudang logistik untuk melihat langsung bantuan yang akan diberikan untuk warga di distriknya. "Kami tetap menerima bantuan dari kementerian untuk masyarakat Nduga dan kami teruskan kepada mereka. Terima kasih," tutur Pina. Dirjen menambahkan berseiring dengan pendistribusian bantuan tahap ketiga ini berjalan, Kementerian Sosial juga telah selesai memproses bantuan tahap keempat untuk Nduga. "Sambil proses penyaluran bantuan tahap ketiga, sebagaimana perintah dari Bapak Menteri Sosial, bantuan tahap keempat untuk warga Nduga juga sudah siap disalurkan," terang Dirjen. Seperti diketahui konflik sosial di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua terjadi pada 1 Desember 2018 antara TNI/Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Yal, Kabupaten Nduga. Akibat konflik ini warga di Distrik Mbua, Yal, Yigi, Mapenduma, Nikuri, dan Mbulmu Yalma mengungsi. Kementerian Sosial mengirimkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi sandang, pangan, makanan dan Layanan Dukungan Psikososial.(Ian/dbs) Read the full article
0 notes
marinasemboor · 7 years
Photo
Tumblr media
Harmony of nature. . . . . . . . . . #puncakjaya #lanijaya #papua #tolikara #beauty #nature #sky #cloud #mountain #hills #grass #green #Indonesia #Indonesian
0 notes
marinasemboor · 7 years
Photo
Tumblr media
Allah is never wrong in creating anything. . . . . . . . . . . . . . . #nofilterneeded #pure #natural #beauty #nature #backyard #garden #freshair #puncakjaya #lani #jaya #lanijaya #papua #Indonesia #eastindonesia #bhinekatunggalika
0 notes
papuaunik · 5 years
Text
Ini lima langkah Mensos wujudkan Wamena bangkit
Tumblr media
Papuaunik, - Menteri Sosial (Mensos) RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada lima langkah yang dilakukan dalam penanganan pascakonflik di Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk mendorong wilayah ini pulih dan bangkit kembali. "Langkah pertama adalah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat setempat. Kemudian melakukan kajian cepat kebutuhan dasar pengungsi seperti sandang, pangan, papan, dan layanan dukungan psikososial. Bantuan untuk tahap pertama ini seluruhnya Rp4.792.244.500 untuk Kabupaten Wamena dan Kabupaten Jayapura," kata Mensos dalam kunjungannya ke Wamena, Selasa (8/10). Langkah kedua, adalah memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi penyintas. Hal ini sangat penting dalam penanganan pascakonflik khususnya kepada kelompok rentan yakni perempuan, lansia, dan anak-anak. Mensos menyebutkan hingga dua pekan pascakerusuhan, Tim LDP telah menjangkau 10 titik pengungsian, melakukan berbagai kegiatan dan melayani lebih dari 5.000 pengungsi. Sasaran LDP adalah anak-anak dan remaja, serta perempuan dewasa. Sebanyak 10 titik tersebut adalah pengungsian di Kodim 1702/Jayawijaya, Polres Jayawijaya, Gereja Advent, Masjid Baiturrahman, Gereja Pantekosta Laharoi Hom Hom, Gereja Betlehem, SMA Negeri Wamena, SMP Negeri Wamena, SD Negeri Wamena, dan Posko Induk di Gedung Oukumere Ossu. Tim LDP dikoordinir oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan unsur perguruan tinggi (Pekerja Sosial dan Psikolog), Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Total petugas LDP adalah 36 orang. Selama mengikuti LDP ada beragam kegiatan yang dilakukan yakni Aktivitas Rekreasional, Trauma Healing, Progresive Muscle Relaxion (PMR), Mendongeng, Psikoedukasi, dan teknik Resource Development and Installation (RDI). LDP merupakan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial Pasal 38. Dalam pasal tersebut disebutkan pemerintah bersama pemerintah daerah melaksanakan rehabilitasi di daerah pascakonflik dan daerah terkena dampak konflik salah satunya dengan cara pemulihan psikologis korban konflik dan pelindungan kelompok rentan. Seiring dengan berjalannya LDP, langkah ketiga adalah pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi sesuai dengan hasil asesmen yang telah dilakukan di tahap pertama. Untuk pemenuhan kebutuhan pangan, Kemensos telah menyalurkan bantuan berupa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 83 ton dan bantuan lauk pauk untuk dapur umum yang ada di posko-posko pengungsian. Untuk pemenuhan kebutuhan papan atau tempat pengungsian, Kemensos telah menyerahkan 2.500 matras, 1.500 tenda gulung, 6 tenda serbaguna, 100 kasur dan 100 velbed. Kemensos, lanjut Mensos, juga menyerahkan bantuan sandang bagi pengungsi berupa 4.500 paket sandang bagi dewasa dan anak-anak serta 2.500 selimut. Keempat, mengerahkan Tagana Provinsi Papua, Tagana Kabupaten Jayawijaya, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Jayawijaya, Pendamping PKH Lanijaya, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jayawijaya dan TKSK Lanijaya. "Mereka membantu proses distribusi kebutuhan dasar pengungsi, membantu LDP di sejumlah titik pengungsian, dan mengelola dapur umum serta distribusi makanan," terang Menteri. Kelima, membuka akses penyintas terhadap Program Perlindungan Sosial reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (KUBE) dan Rehabilitasi Sosial Anak. "Berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan tim Kementerian Sosial, penyintas kehilangan rumah karena hangus terbakar, ada pula yang rumahnya utuh namun kiosnya hancur. Kondisi ini memicu mereka jatuh miskin, sehingga harus ada intervensi melalui bantuan perlindungan sosial agar mereka berdaya dan mampu meneruskan kehidupannya," kata Mensos. Ke depan, lanjutnya, peristiwa kerusuhan di Wamena harus menjadi pelajaran bagi semua pihak. Keberagaman adalah kekuatan untuk membangun kembali Wamena. Perbedaan adalah fitrah, kini saatnya warga Wamena bergandengan tangan, hidup bersama dalam toleransi dan kebersamaan. "Dan secara khusus saya berpesan agar kita tidak mudah terprovokasi terhadap kabar HOAX yang bertujuan memecah belah, memfitnah dan ujaran kebencian yang bertujuan memecah-belah keharmonisan warga Wamena," kata Menteri. Bantuan Untuk Jayapura. Selain mengirimkan bantuan untuk Kabupaten Wamena, Kementerian Sosial juga menyalurkan bantuan untuk pengungsi yang ada di Kota Jayapura. Bantuan berupa Bantuan Lauk Pauk untuk Dapur Umum sebanyak 1.500 orang, 900 matras, 260 tenda gulung, 850 selimut, 4 paket perlengkapan LDP, 2 tenda serba guna, 20 velbed, dan 20 kasur. "Bantuan sudah diserahkan kepada Dinas Sosial Kota Jayapura dan telah diteruskan ke sejumlah titik pengungsian," kata Menteri. Ia berharap seiring semakin pulihnya kondisi Wamena, pengungsi yang ada di Jayapura bisa segera kembali ke Wamena karena kegiatan sekolah sudah mulai berjalan. Saatnya anak-anak kembali bersekolah. Demikian halnya orang tua saatnya kembali bekerja. "Wamena sangat memerlukan keberadaan segenap Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian untuk memajukan ekonomi dalam membangun kembali Wamena yang sangat indah ini. Saya yakin kerukunan hidup berdampingan antara seluruh masyarakat Wamena dapat terwujud," kata Mensos. Kedatangan Mensos di Wamena bersama dengan kunjungan kerja Menko Polhukam, Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, Panglima TNI, dan Kapolri. Dalam kunjungan tersebut Mensos bertatap muka dengan pengungsi yang berada di kompleks Kodim 1702/Jayawijaya. Para pengungsi tersebut berasal dari berbagai daerah antara lain Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara. Mereka telah menjadi penduduk Wamena selama bertahun-tahun, rasa trauma dan ketakutan membuat mereka enggan kembali ke rumah dan memilih bertahan di tempat pengungsian sebagaimana pengungsi lainnya yang berada di Jayapura, Timika, dan sebagian sudah kembali ke daerah masing-masing. Mensos mengimbau kepada warga yang di pengungsian sudah waktunya kembali ke rumah masing-masing, menata kembali kehidupannya, berbaur dengan masyarakat Wamena lainnya. Sebab baik aparat keamanan, TNI dan Polri, maupun masyarakat asli Wamena telah menyatakan untuk siap hidup berdampingan secara damai. Bahkan melindungi warga pendatang dan bersama-sama membangun Wamena. Hadir mendampingi Mensos adalah Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Pepen Nazaruddin, dan Staf Ahli Menteri Sosial Sonny W. Manalu.(Ian/dbs) Read the full article
0 notes