#muntahkata
Explore tagged Tumblr posts
Text
Jaga jempolmu!
Sebagaimana lisan, jempolmu itu juga wajib dijaga.
Di jaman serba online ini, tanpa kau sadari, kata kata yang kau tuangkan melalui jempolmu itu bisa menyakiti hati orang lain.
Karena kau tidak tau sedang seperti apa kondisi hatinya ketika ia menerima itu.
Tak seperti lisan, dimana kau masih bisa melihat raut wajah orang yang kau ajak bicara.
Tulisan tidak seperti itu.
Hal yang kau ketik sambil tertawa mungkin dibaca seseorang sambil terisak di depan layar gawainya.
Jadi jangan asal ketik.
Jangan mudah untuk memberi komentar apabila tidak ada faedahnya.
Komentar yang kau lontarkan melalui jempolmu itu mungkin bisa menjadi pemantik seseorang untuk merasa rendah diri.
Atau merasa tak berharga.
Atau merasa bodoh.
Atau bahkan ingin menyudahi diri.
Jadi kumohon jagalah jempolmu.
Duhai diriku
33 notes
·
View notes
Photo

Kerna kamu itu unik, makhluk Tuhan. . Duaempat . #berontakata #puisiwalid #puisi15 #gudangrasa #muntahkata #puisilover #quotes #cinta
0 notes
Text
pada akhirnya kembali lagi ke rasa ini. kosong. kelabu. sepi. sejatinya hari jika tidak dihiasi dengan kebaikan, tidak dikelilingi oleh orang orang shaleh, jauh dari agama akan senantiasa rapuh. ibarat berjalan tanpa marka. tau apa yang dituju tapi selalu tersesat.
1 note
·
View note
Text
Kamu vs ibu jaman dulu
Kamu pasti sering dengar di seminar parenting, betapa haram nya membandingkan anakmu dengan anak orang lain.
Karena sejatinya tiap anak itu unik. Memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing.
Kamu mungkin sudah fasih terkait hal ini. Sebisa mungkin menahan diri dan hati agar tidak memperbandingkan anakmu dengan anak orang lain. Walau sejatinya tetap saja hati kecilmu memperbandingkannya. Karena kamu manusia. Manusia itu selalu ingin lebih, dan tidak ingin dipandang lebih rendah dari orang lain.
Manusiawi kok itu. Manusiawi sekali menurutku kalau terkadang kamu merasa sedih atau gagal sebagai ibu ketika melihat postingan ibu lain yang mempertontonkan kepintaran anaknya di laman sosial media.
Yang terpenting menurutku, kamu jangan larut dalam rasa rendah diri. Sering seringlah melihat akun ibu ibu lain yang sedang berjuang agar anaknya sehat wal afiat seperti anakmu. Maka kamu akan lebih mudah mensyukuri kehadiran anakmu yang sehat, aktif, ceria, yah walaupun kadang suka bikin kamu pusing dan kelelahan, tapi tetaplah bersyukur, karena Allah anugerahkan ia sehat di saat anak anak lain di luar sana begitu mendambakannya.
Eh, sebentar. Lalu apa hubungannya sama judul di atas? Kok malah ngebahas soal anak sih?
Sabar dulu dong, dasar kamu.
Ini ada hubungannya kok. Berhubungan erat malah.
Pertanyaannya adalah, bagaimana kamu bisa belajar untuk tidak melulu membandingkan kondisi anakmu dengan anak lain kalau kamu sendiri masih sering membandingkan kondisi dirimu dengan ibu ibu lain?
Mungkin kamu seperti aku, yang begitu muak dibanding bandingkan dengan orang jaman dulu. Tapi sebenarnya, perbandingan perbandingan seperti itu tidak usah kamu masukan ke hati. Masukan ke kuping kiri, lalu antar ia keluar ke kuping kanan. Selesai. Hahaha.
Karena menurutku tidak logis membandingkan kondisi ibu jaman dulu dengan kondisi kamu di tahun 2019 ini, di masa semua semakin mudah, serba instan dan serba online. Apalagi, kalau melihat bagaimana dulu kamu dididik dengan begitu banyak kemudahan dari orangtuamu. Jauh panggang dari api sayang.
Ibu ibu dari generasi kakek nenekmu mungkin ibu ibu yang kuat karena bisa melahirkan dan membesarkan banyak anak tanpa keluh (yang sebenarnya kamu juga tidak tau pasti soal ini). Tapi jangan kamu lupa, jaman mereka itu serba sulit, masa masa perang dan penjajahan. Yang jadi fokus utama adalah bagaimana bertahan hidup. Keadaan yang memaksa mereka harus kuat, kalau lemah bisa bisa diciduk oleh tentara jepang atau belanda.
Dan generasi ibu dan ayahmu, yang mungkin masih memiliki banyak anak juga tapi kurasa tidak sebanyak generasi sebelumnya, mungkin terlihat sangat hebat dan mampu memebesarkan kamu tanpa keluh (yang kamu tak tau) juga melalui masa kecil yang tidak semudah yang kamu rasakan sayang. Mereka harus hidup dengan saudara saudara yang banyak dan kondisi kehidupan yang keras. Seperti keluargaku dimana kakek nenek harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, jadi harus kuat dan cekatan melakukan pekerjaan domestik dan mengurus keperluan diri dan saudara saudarinya sejak kecil.
Nah kamu? Yang dari kecil gak pernah mengurus anak kecil, jarang membantu pekerjaan rumah tangga, fokus bermain, sekolah, lulus SMA lanjut kuliah, sibuk dakwah (yacquen? Haha) lulus kuliah lanjut kerja, boro boro momong bayi atau sekedar pegang cucian, nyobain jemur pakaian atau megangin cobekan. Yang ada di otakmu gimana caranya dapat beasiswa mentereng luar negeri pakai LPDP atau lolos S2 di universitas ternama.
Dan semuanya berubah ketika kamu jadi Ibu. Kagok, kaget, jet lag, bingung, keteteran, terkena tsunami informasi, baby blues, masuk medan pertempuran emak emak jaman now yang dimulai dengan pembahasan lahiran normal atau sesar, lanjut lagi pas nambah anak makin gak normal, berasa susah banget idup, mau makan aja susah, mau mandi lama lama aja sebuah kemewahan, mau perawatan di salon? Ah itu cuma impian, kecuali kamu nia ramadhani dengan seabrek art dan nanny.
Huft..capek juga ngetiknya, haha. So, get my point?
Ini saatnya kamu berhenti membandingkan dirimu.
Karena seperti anak anakmu yang unik dan spesial, kamu juga begitu.
Mungkin kamu gak se setrong dan se kuat ibu ibu jaman dulu yang punya banyak anak tapi bisa ngelakuin semua.
Mungkin kamu gak se kreatif ibu ibu montessori yang bisa merancang kegiatan pembelajaran yang kece buat anak anak nya.
Mungkin kamu gak se oke ibu ibu lainnya yang kamu liat berseliweran di timeline sosial media.
Atau seperti ibu ibu lainnya yang terlihat sempurna di matamu.
Gak apa sayang.
Kamu gak perlu jadi sempurna.
Kamu hanya perlu untuk belajar.
Dan bersyukur.
Bukan supaya jadi seperti ibu ibu ini atau itu.
Tapi agar kamu mampu mengemban amanah langit yang Allah sematkan padamu.
Karena pertarunganmu bukan dengan ibu ibu ini atau itu. Tapi dengan dirimu sendiri.
Jadi, sepakat ya.
Berhenti membandingkan dirimu.
Agar kamu bisa sempurna belajar untuk tidak membandingkan anakmu dengan anak lainnya.
Sepakat ya?
Duhai diriku.
6 notes
·
View notes
Text
bersiaplah, barangkali esok jauh lebih sulit
bismillahirrahmanirrahiim.
bersiaplah. ketika pertama kali kau buka kedua bola matamu di pagi hari, bersiaplah. bisa jadi hari ini jauh lebih sulit daripada hari kemarin. bersiaplah. ketika di ujung hari hendak kau tutup kedua bola matamu, bersiaplah, esok hari mungkin jauh lebih sulit daripada hari yang kau jalani saat ini.
bersiaplah. tak usah muluk bermimpi. cukup hadapi hari yang jauh lebih sulit ini dengan baik. kalahkan semua beban. cabut semua keluh. hempaskan semua ke langit. pilin semua menjadi untaian doa doa mengangkasa.
bersiaplah. kau hanya butuh bersiap siap. agar tak terkejut lalu memutuskan untuk berhenti. tidak. mungkin yang akan kau hadapi jauh lebih dan lebih sulit lagi namun jangan pernah terpikir untuk berhenti. kau hanya butuh bersiap. kencangkan ikat pinggang dan tarik napas perlahan.
bersiaplah mungkin esok yang akan kau hadapi jauh lebih sulit. namun jangan pernah berhenti. selama kau masih bernafas di bumi jangan pernah kau lari dari semua ini. kau hanya butuh bersiap.
bersiap untuk menghadapi esok yang mungkin jauh lebih sulit.
5 notes
·
View notes
Text
ada hal sederhana yang bisa membuat orang yang telah memberimu saran berbahagia : mengucap terima kasih
terkadang kita mudah meminta saran namun sering lupa mengucap terima kasih pada yang telah memberi saran. bukan sekadar penghormatan, lebih dari itu. ini menyoal adab .
5 notes
·
View notes
Text
Mecin generation
Bismillahirrahmanirrahiim
Mecin generation. generasi mecin. Generasi instan, cepat, gurih. Apa apa serba instan pokoknya dah. Jadi artis mah gampang buat generasi mecin. Gak usah main sinetron stripping. Gak usah jadi penyanyi atau bintang iklan. Gak usah jadi model catwalk. Timbang punya kamera oke, aplikasi editing foto oke, langsung dah cekrak cekrek cari latar estetis, pake caption yang bahasa inggris, pajang pose provokatif. Voila hujan love and comment pun datang dari sesama generasi mecin, mostly nanyain wardrobe yang dipakai yang keliatan cool abiezz. Cepat. Bukan cuma restoran doang yang cepat saji, popularitas pun cepat saji. Bikin aja video video konyol, muka dijelek jelekin atau lawakan lawakan koplak, voila followers pun meningkat tiap hari. Upload aja baju berbikini atau pakaian pakaian seksiih, voila banjir komentar dan tentunya perhatian. Bikin aja tulisan sok bijak, sok kritis, pake teori teori yang boleh comot dari mbah google, boom langsung deh semua mata netijen budiman tertuju padamu.
Generasi mecin, oh generasi mecin, apakah benar karena mecin nan sedap otakmu jadi agak agak sarap. Orang mabuk mabukan di klub malam kau bilang keren. Orang pamer lekuk badan kau bilang goals. Orang berkata kata kasar kau bilang panutanque. Mau jadi apa kau nanti di masa depan. Jamanku dulu anak kecil ditanya kalau udah gede mau jadi apa rata rata jawab mau jadi dokter, pilot, insinyur dan sebagainya. Kalo sekarang bocah cilik berHP kalo ditanya cita cita mau jadi youtuber, gamer, influencer, beauty vlogger, wadaaw. Mungkin karena jaman sekarang gak ada boneka susan dan kak ria enes yang ngenalin soal cita cita lewat lagu anak kali yak. Oh generasi mecin, ingatlah nanti kalau besar kau harus hidup di dunia nyata, bukan dunia maya.
Generasi mecin, mecin generation.
Generasi digital native. Dekeeeet banget sama gadget. Generasi pemberani dibandingin waktuku kecil. Dulu aku paling takut disuruh tidur sendirian. Sekarang mah anak anak pada berani bener tidur sendiri asal ada hape. Lebih takut paketan data abis dibandingin ketemu setan kayaknya. Paling anti bersosialisasi, lebih asik sendiri ditemani smartphone tercinta. Ada tamu juga ngendep aja dikamar maen hape. Paling cuman salam bentar trus ngacir lagi, buka youtub atau baca baca komik di webtoon.
Yah begitulah fenomena masa kini. Mungkin gak semua, tapi yang ada disekitarku ya begini. Adek adek di sekelilingku ya macem ini lah. Pantesan anaknya bill gates ama steve job malah jauh jauh dari gadget. Karena dunia maya itu kejam bo! Dan efek pengaruhnya besaar banget. Ya gadget emang ibarat pisau dengan 2 mata sih ya, kalau bisa digunain dengan tepat bisa jadi baik, tapi kalo salah salah makin ngerusak.
Kayak mecin, kalo dipake dikit dimasakan jadi sedep, kalo kebanyakan bisa bikin bodoh (katanya si gitu), wallahu alam
1 note
·
View note
Photo

Bismillah.. . . Ada banyak yang tidak bisa saya lupakan ketika menjadi anak magang di Yayasan Indonesia Mengajar. Salah satunya adalah pesan pendiri YIM, Bapak @aniesbaswedan pada saat pelatihan @pengajarmuda angkatan ke 3. Beliau menceritakan alasan diadakannya pelatihan survival bagi para Pengajar Muda sebelum ditempatkan di daerah pengabdian. . . Pengajar muda sengaja ditempa dengan kesulitan dan kekurangan agar jika nanti bertemu hambatan di tempat pengabdian mereka dapat berkata pada diri mereka "saya pernah melewati yang lebih sulit dari ini". Pesan tersebut sangat membekas di hati saya walaupun tidak ditujukan untuk saya. Benar sekali, kita diberikan masalah dan kesulitan oleh Allah agar kita siap menghadapi esok hari yang mungkin jauh lebih berat. . . "What doesn't kill you makes you stronger". Kata kata ini pernah diucapkan oleh mbak @chikupunya kepada saya ketika saya galau. Bahwa apa apa yang tidak membunuh kita akan menjadikan kita kuat. Tinggal bagaimana kita menghadapinya. Karena yakinlah semua yang kita lalui, sesulit apapun itu, pasti akan terlewat. . . Semua pasti terlewat . . #ceritasarah #selftalk #muntahkata #writingishealing #nulisyuk #resolusi2019 https://www.instagram.com/p/BtufN75hrS7/?igshid=15qw5i0iauauu
0 notes
Text
Ikhlas itu apa?
Ikhlas itu apa?apakah menjadi daun jatuh yg tak pernah membenci angin yg membuatnya berada di tempat yang rendah?membiarkan dirinya tergeletak tak berdaya,menyatu dengan bumi..melapuk dan menjadi pupuk penyubur tanah..
Ataukah ikhlas itu seperti karang yang tak melawan ketika disinggahi oleh lelumutan yang perlahan meremukkan tubuhnya yang kokoh terbiasa diterjang ombak. Membiarkan lumut menempeli tubuhnya,hingga suatu masa ia hancur lebur menjadi unsur hara yg menyuburkan tanah?
Atau ikhlas itu selayaknya kerang mutiara yang rela tubuh lunaknya disakiti oleh pepasiran yang menusuknya hingga perih tak tertahankan? Bersabar menahan sakitnya pasir sambil mengeluarkan getah hingga suatu masa pasir pun berubah menjadi mutiara yang indah?
Apakah ikhlas itu?
0 notes
Text
Rendah gairah
Malas
Tak ada semangat
Bagaimana caranya supaya lebih bertenaga dalam menyambut hari?
Lebih positif dan tidak menghabiskan waktu dengan hal yang sia sia
Semua berkerumul di otak
Tapi selesai sebatas imajinasi tanpa aksi
Lalu satu hari terlewat lagi
Selesai tanpa menyisakan hal yang bermanfaat dan berarti
Kita adalah kumpulan waktu
Waktu yang terkumpul tanpa makna itulah kita
Lalu, apa ini berarti bahwa kita sia sia?
Nyatanya Allah tak pernah menciptakan sesuatu dengan bercanda
Selalu ada maksud di balik tiap ciptaan Nya
Lalu, untuk apa hidup ini sebenarnya?
Sebenarnya tak usah ambil pusing dan memutar kepala
Jawabannya ada pada Qs. Adz-Dzariyat ayat ke 56
Bahwa keberadaanmu di dunia adalah untuk beribadah padaNya
Lalu, pertanyaannya adalah
Sudahkah kau menyesuaikan dirimu dengan maksud penciptaanmu sesungguhnya?
Jika yang kau habiskan hanya kesia-siaan belaka?
0 notes
Text
Krisis
Bismillahirrahmanirrahiim..
Berapa lama manusia mampu bertahan melawan krisis?
Sebulan? Setahun? Satu dekade? Atau sejatinya hanya dalam hitungan hari, jam bahkan menit manusia mampu kembali ke kondisi stabilnya?
Katanya itu semua bergantung pada individunya.
Ada yang memiliki ketahanan yang baik, ada pula yang cepat rapuh.
Ada yang tersiksa karena gerimis, ada pula yang mampu menari di tengah badai.
Itu semua tergantung masing masing individunya. Katanya.
Namun apa yang sebenarnya membedakan?
Bukankah sesungguhnya manusia diberikan modal yang sama oleh Allah dalam menghadapi hari hari nya?
Ada akal sebagai panglima, jasad sebagai tentara, dan hati sebagai sang raja.
Lalu apa yang beda?
Mungkin terletak pada sang raja.
Hati kita yang tak sama.
Ketika sang raja ‘sakit’ , runyamlah semua urusan yang ada. Panglima dan tentara tidak dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik baiknya.
Namun jika sang raja sehat, berada dalam kondisi prima, semua tugas akan terlaksana dengan baik. Panglima dan tentara tidak akan hilang arah.
Hati.
Disinilah letak beda kita.
_______________________________________________________
Ada manusia paling mulia, yang memecah batu untuk membuat parit di tengah perut lapar dan guratan putus asa sahabat dan pengikutnya. Namun setiap ia arahkan palu ke batu, ia berteriak dengan semangatnya.
“Allahu akbar! Aku telah di beri kunci-kunci Syam. Demi Allah, sekarang aku melihat istana yang merah.” dan seterusnya.
Ada yang tersenyum ketika ditahan dan disodor senapan panjang oleh si zionis laknatullah ‘alaih. Ada yang sumringah ketika peluru tajam menghujani tubuhnya. Ada yang mengangkat telunjuknya ke atas langit dengan kegirangan ketika tubuhnya sekarat penuh luka.
“Aku melihat surga” katanya.
Lalu apa yang beda dengan kita?
Kualitas hatinya.
4 notes
·
View notes
Text
Dunia hari ini
Bismillahirrahmanirrahiim..
Dunia hari ini begitu menyesakkan. Sesak oleh gedung gedung bertingkat. Sesak oleh jalanan super padat. Sesak oleh lautan manusia tiap saat. Sesak sesak sesak.
Dunia hari ini begitu menyesakkan. Sesak oleh kumpulan kumpulan frasa yang saling bersinggungan. Sesak oleh muda mudi lapar perhatian. Sesak oleh ramai nya dunia maya yang penuh peperangan.
Sesak. Sesak. Sesak.
Dunia hari ini begitu menyesakkan. Sesak oleh realita kehidupan. Sesak oleh harga barang yang makin tinggi menjulang. Sesak oleh segala fitnah fitnah yang bertebaran. Sesak oleh semua berita berita serius yang ternyata hanya guyonan.
Sesak.
Kita butuh kelapangan. Kita butuh keluasan. Agar kita mampu bertahan. Agar kita dapat terus berjuang.
Kita rindu kesejukan. Bukan udara panas yang berhembus dari kesesakan. Kita butuh kerindangan. Yang mampu menaungi teriknya kenyataan yang memberanguskan.
Lapangkanlah.
Lapangkanlah.
Lapangkanlah.
Dunia hari ini sungguh menyesakkan. Oleh karena itu lapangkanlah hatimu selapang langit yang menjulang.
2 notes
·
View notes
Text
Teti..
Seminggu yang lalu, jam segini, gw lg di jalan menuju rumah bunda. takziyah. Dan masih dalam keadaan hati yang hancur dan gak percaya kalau teti udah ga ada. teti udah meninggal dunia. sampai saat ini masih aja terus marathon di dalam otak gw kenangan kenangan bersama teti. kata kata yang teti ucapin ke gw, momen momen yang kita lewatin bersama, cara ngomongnya, cara ketawanya, semuanya. sempurna bermain main di alam pikiran gw. ternyata begini rasanya kehilangan orang yang dekat, yang mungkin dulu lw anggap ya biasa aja gitu, ga sepesial spesial amat. nyatanya u never know what u've got till its gone, right? baru berasa betapa berharganya orang tersebut ketika dia udah ga ada.
sebenarnyq bukan kali pertama ada keluarga dekat yang berpulang lebih dulu. sebelumnya ada alkap, kita juga lumayan dekat. cuma bedanya kalau pas alkap, dia udah sakit cukup lama dan kondisinya jauh di kampung, sedangkan teti terbilang mendadak dan dekat. hari senin teti masih nanyain bunda jadi apa enggak mau ke cirebon, hari selasa teti kejang sampai gak sadarin diri, rabu dini hari teti udah gak ada. secepat itu. dan itu semu yang bikin gw sampai detik ini masih berhrap kalau ini tuh cuma mimpi. masih berharap ketika gw ke rumah bunda masih ada rti yang lagi duduk dengan daster sambil ngobrol ngobrol sm andung. but it wont happened. seminggu yang lalu jasad teti udah dikubur, menyatu dengan tanah. dan gw gak akan bisa ngeliat sosoknya lagi.
sedih. pastinya. dari kecil gw deket sama teti. teti tante yang paling deket dan paling baik. dulu waktu masih tinggal di belakang rumah bunda, teti sering banget tau tau masuk, tidur tiduran di kasur gw sambil ngobrol ngalor ngidul, atau sekadar nawarin kue kue atau cemilan buatannya. sebaik itu dia. walaupun sebagai manusia pasti ada kurangnya, tapi di mata gw teti adalah tante yang paling baik di dunia ini.
dan yang paling gila adalah tiap jengkal hal yang gw lakuin selalu ngingetin teti. gw jalan ke mall jadi inget pas gw alo teti jalan ke mall, nonton habibi dan ainun cengtri malem malem ujan ujanan sambil ketawa ketawa ngakak karena kita bertiga udah kaya cabe cabean. gw lagi mandiin rania keinget teti yang waktu itu tiba tiba mau mandiin dede rania pas ngeliat gw udah cape banget. liat postingan ari untung di Turki, semua momen tentang perjalanan ke Turki semuanya kesetel secara otomatis. gw kangen teti. dan sedih banget tiap teti lagi ke rumah bunda pasti nanyain gw kesana juga gak. gw tau dia pengen banget ketemu icad sama rania. dan terakhir kita ketemu, teti lagi siap siap mau kerja, gak sempet ngobrol ngobrol dan dari raut muka kelihatan lagi capek capeknya.
Teti..mau diceritain sebanyak apapun teti gak bakalan balik lagi kan. mau ditulis sampe jadi buku pun juga gak akan bisa membuat teti hidup lagi. udah segitu jatah usia teti. sesedih apapun tetep harus move on kan. harus inget juga kalau gw pun juga sedang nunggu giliran yang gak tau kapan. harus memperbaiki diri jangan sampe menyesal.
gw berharap bisa bertemu lagi sama teti di syurga kelak. teti orang yang baiiiiiiiiik banget. gw sayang teti. moga Allah ampuni semua dosa dan kesalahan teti..Aamiin Allahumma Aamiin
0 notes
Photo

Bismillah.. Ada banyak yang tidak bisa saya lupakan ketika menjadi anak magang di Yayasan Indonesia Mengajar 8 tahun yang lalu. Salah satunya adalah pesan pendiri YIM, Bapak @aniesbaswedan pada saat training @pengajarmuda angkatan ke 3. Beliau memaparkan alasan mengapa harus ada pelatihan survival bagi para pengajar muda sebelum ditempatkan di daerah pengabdian. . . Pengajar muda sengaja ditempa dengan kesulitan dan keterbatasan agar kelak jika menemukan hambatan ketika mengabdi, mereka dapat berkata kepada diri mereka sendiri "saya sudah pernah melewati yang lebih berat dari ini". Kata kata itu menghujam hati saya. Benar sekali, sikap seperti itulah yang semestinya harus kita tanamkan di dalam diri kita. Ketika kita melewati hal yang sulit, yakinlah bahwa itu semua sengaja Allah berikan untuk kita agar kita semakin kuat. Cukup kuat untuk diberikan beban yang mungkin jauh lebih berat lagi di masa depan. . . "What doesn't kill you makes you stronger". Suatu hari mbak @chikupunya pernah berkata ini kepada saya dimasa masa galau saya. Apa apa yang tidak membunuh kita akan menjadikan diri kita kuat. Jadi lewati saja hari hari yang terasa berat dengan rasa syukur. Karena berkat masalah kita dapat berkembang. Semua pasti akan terlewat, tinggal bagaimana sikap kita dalam menghadapinya. . . #ceritasarah #muntahkata #writingishealing #resolusi2019 https://www.instagram.com/ceritasarah/p/BtuXrJ8BK-9/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=b3fh6m6mvuyc
0 notes
Text
This is bunda I
Bismillahirrohmanirrohiim..
This is bunda I. Bunda jaman now yang masih mencari jati diri. Gak usah diketawain kalo umur segitu masih aja nyari jati diri. Karena tiap fase kehidupan yang dilalui selalu menuntut adaptasi. Ya..thats how life's workin isn't it?
Bunda I, bunda jaman now yang masih aja kagok sama peran nya sekarang. Ketika statusnya dulu baru jadi istri I, dia ngerasa masih fine fine aja. Doi emang gak pernah masak sebelumnya, gak pernah beberes rumah dan ngelakuin pekerjaan domestik lainnya. Tapi gak begitu masalah, wong rumahnya juga cuma petakan, gak susah nyapu ngepel nya. Masak juga anytime she wants selalu kekejar. Porsi nya cuma dua orang, ya gampil lah, sambil nyambi nonton acara net tv juga kelar. But now, bunda I ngerasa masak itu adalah sebuah momok yang sangat menyita tenaga, energi, dan pikirannya. Setelah negara api menyerang, eh bukan deng, setelah baby I lahir, bunda I jadi susah dan males banget masak. Bcoz walaupun semua orang di sekitarnya ngasi saran untuk curi curi waktu pas baby I bobo, tetep aja praktek nya susyeh.
Kenyataannya baby I ga bisa pules tidurnya kalo ga nyium bau ketek bunda I. Pun kalo bunda I lagi semangat 45 buat masak, kudu bolak balik pas baby I kebangun, walhasil minyak yang dah panas tinggal cemplung buat goreng kudu dimatiin dulu, daaaan seterusnya seterusnya. Itu baru kisah masaknya bunda I, belom merambah ke kerjaan domestik lainnya sodara sodara sebangsa dan setanah air.
Ya, this is bunda I. Bunda jaman now yang fisiknya gak se seterong bunda jaman last time. Bunda I ga bisa nyapu nyambi gendong baby I lama lama. Yang ada bisa makin bengkok tulang punggungnya. Bunda I juga kalo abis nyuci capeee banget jadi mager mau ngapa ngapain. Ya this is bunda I, yang dari gadis dah penyakitan dan ga kuat fisiknya. Apalagi kini ngegendong baby I yang beratnya 10kg lebih udah berasa mau mati.
Bunda I, bunda jaman now yang feel madesu and really miss jaman then. Jaman dulu ketika bunda I punya segudang mimpi. Jaman dulu ketika bunda I begitu optimis menyambut hari, begitu semangat menata diri. Jaman dulu ketika bunda I tau betul apa yang dituju, buat apa dia ngelakuinnya dan gak ngerasa rendah diri. Bunda I tahu banget teori teori keutamaan menjadi ibu, espesially ibu rumah tangga, tapi pada prakteknya semua teori yang bunda I dulu pelajari seakan akan menguap, berhamburan seperti buih. Nyatanya bunda I merasa kehilangan jati diri, merasa tak berharga dan hilang arah. Walaupun bunda I punya ayah I yang selalu siaga membantu bunda I, punya baby I yang lucu dan ngegemesin, masih aja bunda I ngerasa incomplete. Ada yang kurang. Bunda I ikut kelas parenting di wa sana sini, tetep berasa ada yang sunyi.
This is bunda I. Jangan coba coba ngebandingin dirinya sama ibu ibu jaman dulu kalo gak mau dia muntah di depan muka. Udah muak banget aseli. Bunda I bunda jaman now, bukan bunda jaman dulu. Bunda I gak biasa masak sama nyuci, jadi jangan sama samain sama bunda jaman dulu yang bisa ngelakuin ini dan itu. Plis, muak banget aseli.
This is bunda I.
Bunda jaman now yang bukan kurang piknik.
Karena pas diajak piknik yang ada badan malah pada sakit kebanyakan jalan dan gendong baby I.
Bunda I cuma butuh rehat, dan kembali menata diri.
Bunda I bunda jaman now yang kurang zikir. Kurang mensucikan hati. Jadinya begini.
Bunda I, bunda jaman now
Butuh support dan doa sepenuh hati.
Doain bunda I yah..
2 notes
·
View notes
Text
Welcome home
Bismillahirrahmanirrahiim..
Alhamdulillah, tumblr kembali dibuka. Akhirnya saya bisa pulang. Walaupun ya, ga tau si bakalan sesering dulu lagi gak nulisnya, wkwkw tapi yaa saya senaaaaang. Cuma di tumblr kayaknya tempat #muntahkata terbaik.
Well, welcome home, dear tumblr :)
0 notes