Tumgik
#pemeriksaan auskultasi
reservasibpjs · 1 year
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
kemitraanbpjs · 1 year
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan fisik Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706#pemeriksaanfisikb1-b6, #pemeriksaanfisikbarangimpor, #pemeriksaanfisikbph, #pemeriksaanfisikbayibarulahirppt, #pemeriksaanfisikbronkitis, #pemeriksaanfisikbronkopneumonia, #pemeriksaanfisikbarangekspor, #daripemeriksaandarahseorangpasiendiperolehdatasebagaiberikut
Tumblr media
0 notes
oshigita · 4 years
Text
Pemeriksaan Denyut Jantung Janin pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Denyut Jantung Janin pada Ibu Hamil
Tumblr media
Oleh: Gita Kostania
Pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ) merupakan salah satu jenis pemeriksaan dalam rangkaian pemeriksaan fisik pada kehamilan yang masuk dalam jenis pemeriksaan auskultasi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan janin dengan mendengarkan denyut jantung janin secara langsung (irama, frekuensi).
Adapun teknik pemeriksaan auskultasi bergantung pada alat yang…
View On WordPress
0 notes
adinda-sn · 4 years
Text
Berita Kematian - bagian 2 dan 3
[2] Iyen, 62 tahun, kanker payudara, 26 Februari 2020
Bu Iyen, seorang wanita berusia 62 tahun yang baru saja masuk ke bangsal penyakit dalam di hari pertama saya dinas, yaitu di hari Senin, dua hari lalu. Sewaktu saya periksa, keluhan utamanya adalah sesak. Bagaimana tidak, kanker di payudara kirinya sudah sedemikian menyebar hingga menimbulkan efusi pleura atau adanya penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura yang berfungsi sebagai pelumas bagi paru-paru. Penyebaran kankernya juga sudah menyumbat aliran pembuluh limfe di ketiak, sehingga lengan kirinya menjadi bengkak.
Bu Iyen sudah dikonsulkan kepada dokter spesialis bedah, mengenai apakah perlu untuk dilakukan penyedotan cairan yang ada di lapisan pleura-nya. Salah satu dokter bedah terbaik yang kami miliki, dr. Tri sudah menyatakan bahwa penyedotan cairan ini tidak akan memberikan manfaat yang banyak. Karena tidak peduli seberapa banyak pun cairan yang disedot, cairan itu akan kembali memenuhi rongga pleura, sehingga nantinya akan tetap menimbulkan sesak.
Akhirnya, diputuskan untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit Kanker Dharmais di Jakarta. Sore itu pun, saya buatkan surat rujukan ke sana dan menghubungi rumah sakit terkait. Keluarga Bu Iyen pun sudah bolak-balik menanyakan surat rujukan tersebut. Setelah saya jelaskan ulang dan memberitahukan bahwa rujukan sedang dalam proses, barulah keluarga beliau lebih tenang.
Waktu terus berjalan hingga menginjak pukul delapan malam. Saya yang mulai kelaparan, kembali masuk ke kamar jaga dokter, berniat untuk makan telur rebus yang saya bawa. Baru saja saya ketuk-ketuk telur ke meja, tiba-tiba Kang Ruli, perawat jaga malam ini mengetuk pintu. "Dok, Bu Iyen apneu," katanya.
Lupakan telur rebus, saya langsung bergegas ke kamar VIP tempat Bu Iyen dirawat, tidak lupa dengan mengalungkan stetoskop. Di dalam, keluarga yang berjumlah lebih dari lima orang sudah berkumpul semua. Ada yang menangis, ada yang tampak cemas, ada yang mulai berdoa membacakan ayat suci. Jari telunjuk dan jari tengah langsung saya tempelkan ke nadi karotis. Tidak ada denyut. Saya masih ingin memastikan dengan menempelkan stetoskop ke dada. Tidak ada suara.
Melihat saya masih sedikit bingung, Kang Ruli mengingatkan, "Informed consent RJP, Dok. Sama risikonya." Saya pun menjelaskan kepada para keluarga bahwa saat ini kondisi Bu Iyen sedang henti napas dan henti jantung. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pijat jantung-paru, dengan risiko bisa mematahkan tulang rusuk. Kemudian saya minta persetujuan keluarga. Saya pun memandangi mereka satu-persatu, khususnya sang anak laki-laki yang sejak tadi paling aktif dan tampak paling diandalkan dalam hal ini. "Gimana, Pak, Bu? Keputusan keluarga gimana? Ini harus cepet," Kang Ruli menegaskan agar keluarga cepat mengambil keputusan, apakah setuju atau tidak untuk dilakukan RJP. Awalnya, saya mengira keluarga akan setuju dan masih mengharapkan usaha yang semaksimal mungkin. Ternyata, mereka pun pasrah dan menolak. "Nggak usah, Dok," kata anak laki-lakinya yang usianya mungkin sekitar 40-an.
Sesuai prosedur, pemeriksaan EKG pun dilakukan. Singkat dan mudah saja, cetakan pertama langsung menghasilkan garis-garis datar di semua lead. Kang Ruli pun menyerahkan kertas EKG ke tangan saya. Inilah waktunya. Kedua kalinya, saya harus kembali menjadi orang yang memberitakan kematian.
"Pak, Bu. Saat ini, Bu Iyen sudah meninggal dunia. Semoga amal ibadah Bu Iyen diterima dan diampuni segala dosanya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan." Masih dengan format yang sama dengan kemarin. Masih dengan air mata yang ingin ikut keluar, ditambah dengan pecahnya tangisan keluarga. Saya dan para perawat saling membantu melepaskan EKG dari tubuh beliau, memutar regulator oksigen kembali ke angka nol, kemudian keluar kamar VIP meninggalkan keluarga yang sedang berduka. Dada saya masih sesak. Baru saja setelah menghadapi kematian pertama di hari kemarin, saya sempat terpikir untuk mencari tahu seperti apa breaking bad news yang baik. Belum sempat mencari, ternyata hari ini saya harus menghadapinya kembali. Ditambah lagi, ini nyaris sama seperti kematian di hari kemarin. Baru saja saya buatkan surat rujukan ke rumah sakit yang lebih kompeten untuk merawatnya, namun ternyata Allah sudah memanggil mereka terlebih dahulu. 
[3] Ela, 21 tahun, Meig syndrome, 27 Februari 2020
Masih di malam yang sama, namun sudah tanggal sudah berganti. Setelah tugas-tugas terselesaikan, saya masih duduk di nurse station bangsal penyakit dalam. "Istirahat aja, Dok," ujar Kang Ruli kepada saya. Saya lihat jam di gawai, ternyata sudah pukul setengah satu dini hari. Saya pun masuk ke dalam kamar jaga, lalu bersiap untuk tidur. Karena saya cenderung berada dalam kondisi ‘waspada’ setiap jaga malam, alhasil saya baru bisa benar-benar terlelap setelah satu jam memejamkan mata di tempat tidur.
Sekitar pukul tiga pagi, saya sempat terbangun sebentar karena mendengar suara tempat tidur pasien yang didorong. "Ah, pasien baru nih kayaknya," pikir saya. Salah satu tugas kami saat jaga bangsal adalah memeriksa ulang pasien yang baru masuk dalam waktu maksimal 1x24 jam. Namun, karena masih sangat lelah dan umumnya pasien dewasa kondisinya cenderung stabil, maka saya kembali tidur dan berniat akan memeriksanya nanti setelah shalat Subuh.
Setengah jam kemudian, Kang Ruli kembali mengetuk pintu kamar jaga. Saya refleks bangkit dari tempat tidur, langsung berjalan ke arah pintu dan membuka pintu. Saya tanya, "Ada apa, Kang?" "Ada pasien apneu, Dok. Yang baru masuk," kedua kalinya, Kang Ruli menyatakan hal yang sama. Seketika, saya langsung sadar penuh. Dalam kondisi kamar jaga yang masih gelap, saya berusaha mengingat di mana saya letakkan stetoskop dan gawai saya. Kemudian saya segera menuju kamar si pasien.
Tampaklah seorang perempuan muda dengan non-rebreather mask, yaitu jenis masker oksigen paling maksimal yang bisa diberikan ke pasien. "Permisi ya, Bu. Mau diperiksa dulu sama dokter," Kang Ruli membukakan jalan bagi saya. Seperti biasa, raba nadi karotis. Salah satu keluarga pasien bertanya, "Gimana, Dok, masih ada (baca: masih hidup) ngga?" Miris rasanya mendengarnya. Sebagai tenaga medis, tentu kami sangat memahami bahwa tak terabanya nadi karotis merupakan pertanda yang sangat buruk. Pertanyaan semacam itu menandakan bahwa mereka benar-benar menunggu pernyataan dari saya, sang dokter jaga, sekaligus ‘hakim’ yang berhak menyatakan apakah seseorang masih hidup atau telah kembali pada-Nya.
Entah mengapa, saya tetap penasaran dan tetap mencoba melakukan auskultasi, siapa tahu masih ada bunyi jantung/napas. Siapa tahu indera perabaan saya tadi yang kurang baik. Namun, hasilnya sama saja. Lagi-lagi, saya lakukan informed consent terkait tindakan RJP, beserta dengan risikonya. Salah seorang keluarga pasien menjawab, "Jangan di-gitu-gituin, Dok.." sambil menangis dan memeragakan gerakan RJP. Karena sudah ada penolakan, maka sekarang waktunya pemeriksaan EKG. Ternyata, keluarga pasien juga sudah menandatangani pernyataan do not resuscitate (DNR) yaitu penolakan tindakan RJP saat di IGD.
Cetakan EKG pertama, masih ada sedikit aktivitas listrik jantung yang terekam, di antara sebagian besar garis datar. Kemungkinan masih ada pengaruh dari dopamin atau dobutamin yang sempat disuntikkan di IGD tadi. Kemudian dilakukan pencetakan kedua, lalu seperti biasa, kertas EKG diserahkan oleh perawat ke tangan saya. Kali ketiga, masih sama saja beratnya. Saya harus mengatur napas terlebih dahulu, sebelum akhirnya menyampaikan berita kematian. Seorang ibu-ibu yang sepertinya adalah ibu pasien, sontak histeris. "Yaa Allah, Eneeeng!" tangisnya seketika pecah. Saya bisa membayangkan betapa sedihnya seorang ibu yang ditinggalkan anak perempuannya yang masih muda. Bahkan masih lebih muda dari saya. Mendengar hal itu, membuat saya hampir tidak bisa menahan tangis. Kemudian si ibu terjatuh ke lantai, lalu meraung-raung, hingga akhirnya dipindahkan ke luar kamar oleh keluarga yang lain. 
Saya pun meninggalkan ruangan dan ikut terbawa emosi. Pertama, saya tidak menyangka bahwa ini adalah kematian kedua dalam semalam. Bahkan, ini baru dinas ketiga saya, dari total tiga bulan dinas di bangsal rawat inap. Kedua, melihat kenyataan bahwa seorang ibu baru saja kehilangan anak perempuannya, membuat saya tidak kuasa menahan tangis. Mungkin hanya satu atau dua tetes. Tapi saya coba tepis kembali semua emosi itu. Bagaimana pun, saya harus kembali fokus. Fokus kembali. Tulis surat kematian, tulis kronologis kematian, melaporkan kematian ke dokter spesialis yang merawat, lalu menyelesaikan jaga malam dengan baik. Jadikan kematian sebagai pengingat bahwasanya ia bisa mendatangi siapa saja, kapan saja, dalam kondisi apa saja.
Cileungsi, 8 April 2020
ASN
2 notes · View notes
penguinstarry-blog · 6 years
Text
TAJAM PIN INHALASI PADA TRACHEO-BRONCHIAL TREE DALAM WANITA MENGENAKAN JILBAB.
Byline: Abdut Khatik Z Benyan, Fouzi AA Di-Hassani dan Dhia R Kareem ABSTRAK Tujuan: Untuk menyelidiki adanya tajam pin inhalasi dalam tracheo-bronchial tree dalam wanita mengenakan jilbab. Metodologi: Ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan di departemen bedah toraks dalam al - sader rumah sakit pendidikan, Basra dari bulan februari 2010 sampai Maret 201]. sejarah Rinci diambil dari semua pasien. Pemeriksaan klinis, radiografi dada dan bronkoskopi kaku di bawah anestesi umum adalah dilakukan untuk semua pasien yang dilibatkan dalam penelitian. Pada mereka, di mana kaku bronkoskopi gagal untuk menghapus pin,torakotomi dilakukan. Hasil: rerata usia sampel adalah 19,5 tahun. Semua perempuan disajikan dengan batuk sementara dua themhad hemoptisis (5.5%) dan lima memiliki sepihak mengi pada auskultasi dada (13.8%). Sebagian besar (n=28, 77.8%) pin yang terletak di fahruni sebelah kiri utama bronkus. Sisanya adalah baik di bronkus utama kanan (n5, 13.8%) atau trakea (n3, 8.4%). Pin dari 32 (88.9%) pasien telah dihapus oleh Negus bronkoskopi kaku. hanya Dalam 4 (11.1%) pasien, torakotomi dilakukan untuk menghapus asing tubuh. Kesimpulan: Tajam pin inhalasi adalah bahaya yang serius dan dapat memiliki hasil yang mematikan. Hal ini umumnya terjadi ketika perempuan memegang pin di gigi sambil mengenakan jilbab dan berbicara dengan orang lain pada saat yang sama. PENDAHULUAN kejadian disedot benda asing masih tinggi, terutama di timur tengah'2. Hal itu menyebabkan gangguan pernapasan akut dan obstruksi dan bahkan tiba-tiba death34. Dilaporkan bahwa 300 kematian terjadi setiap tahun pada anak-anak kurang dari usia 6 tahun di amerika states3. Hal ini dapat terjadi dalam setiap kelompok usia; namun benda asing inhalasi adalah masalah utama pada anak di bawah usia 6 tahun dan jarang terjadi pada usia dewasa. tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaporkan inhalasi seperti foreign badan pada wanita dewasa dan untuk mencari kemungkinan penyebab foreign tubuh inhalasi dan cara yang mungkin ofprevention dengan meningkatkan kesadaran. METODOLOGI tiga Puluh enam pasien wanita dengan riwayat pin inhalasi adalah dirawat di unit bedah toraks di Al-sader rumah sakit pendidikan, Basra dari bulan februari 2010 sampai Maret 2011. Sejarah rinci diambil dari semua pasien. Sejarah pin inhalasi diperoleh pada semua _ - - -. Semua pasien kemudian menjalani pemeriksaan klinis dan dada pemeriksaan radiologi pada masuk. Semua wanita menjalani bronchoscopic pemeriksaan di bawah umum anestesi menggunakan Negus bronkoskopi kaku ukuran 5-7 F dengan saluran ventilasi. Pin yang dihapus menggunakan cocok menggenggam asing tubuh tang. Pada mereka, di mana bronkoskopi kaku gagal untuk menghapus pin, torakotomi dilakukan. HASIL rentang usia dari sampel 9-30 tahun dengan rata-rata 19,5 tahun (Gambar 1). Semua perempuan yang disajikan dengan batuk sementara dua dari mereka Tabel 1: gambaran Klinis pasien dengan pin inhalasi di presentasi Tanda dan gejala###Jumlah patients###Percentage Cough###36###100% Hemoptysis###2###5.5% Sepihak mengi###5###13.8% telah hemoptisis (5.5%) dan lima memiliki sepihak mengi pada dada auskultasi (13.8%) (Tabel 1). Diagnosis didukung oleh radiologi (Gambar 2). sebagian besar (n=28, 77.8%) dari pin yang terletak di sebelah kiri utama bronkus. Sisanya entah di bronkus utama kanan (n=5, 13.8%) atau di trakea (n3, 8.4%) (Gambar 3). Pin yang benar-benar dihapus oleh bronkoskopi di bawah umum anestesi dalam 32 (88.9%) pasien di mana sembilan pasien dengan impaksi pin bronkial atau trakea dinding pin diperlukan untuk ditekuk dalam dalam order yang akan diekstraksi (Gambar 4). Di sisa empat (11.1%) pasien, di mana penghapusan melalui bronkoskop itu tidak berhasil, pin yang dihapus melalui torakotomi. Semua perempuan harus halus periode pasca operasi tanpa komplikasi terlepas dari nyeri dada pada mereka yang menjalani torakotomi. DISKUSI benda Asing yang terhirup lebih jarang terjadi pada anak dan adult27. sebagian besar orang dewasa biasanya hadir dengan inhalasi dari kacang-kacangan atau asin seeds78 tapi karena kami fokus penelitian tajam pin inhalasi, kami tidak melibatkan data dari orang-orang penarikan. Sejarah dari benda asing inhalasi,yang diperoleh dari semua pasien, mirip dengan laporan penelitian lain. presentasi klinis pada pasien dengan batuk, hemoptisis, dan mengi dan mayoritas dari pin yang terletak di left utama bronkus yang berbeda dari laporan-laporan di other studi"2. Dada radiografi memberikan kontribusi signifikan untuk the diagnosis dan lokasi pin pada pasien kami. Bronchoscopic penghapusan pin menggunakan Negus bronkoskop kaku cocok dengan menggenggam benda asing tang di bawah anestesi umum dilakukan pada semua pasien dengan hasil yang baik pada 32 pasien. Di hanya empat pasien, torakotomi dilakukan untuk menghapus pin yang melakukan tidak menyebabkan kebutuhan untuk menggunakan instrumen seperti keranjang Dormia, Foleys kateter dan magnet, yang disarankan oleh penulis lain'3'4. Namun, kami harus menekuk pin sebelum ekstraksi dalam 9 pasien dengan tang dan bronkoskop ketika pin yang merambah di tracheo-bronchial tree. KESIMPULAN Tajam pin inhalasi adalah bahaya yang serius dan dapat mematikan hasilnya. Hal ini umumnya terjadi ketika perempuan memegang pin di gigi mereka sambil mengenakan jilbab dan berbicara dengan orang lain pada saat yang sama. REFERENSI 1. Benyan AKZ, Al-mansouri AM. Pola dari benda asing inhalasi di pohon trakeobronkial. Bas J Surg 1995;1:35-9. 2. Thabet JH. Salah urus inhalasi benda asing di Tengah Timur. Arab Med J 1986;7:255-60. 3. Blake KEMBALI, Johnson DG, Matlack SAYA. Bronchoscopic penghapusan disedot benda asing pada anak-anak. J Pediatr Surg 1994;29:682- 4. 4. Elhassani NB. Trakeobronkial benda asing di Timur Tengah. Baghdad penelitian. J Thorac Cardiovasc Surg 1988;96:621-5. 5. Tander B, Square B, Rizalar R, Bernay F. Mengapa nutsh aspirasi hazelnut telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dari kalangan usaha kecil anak-anak di tengah dan timur. Pediatr Surg memukul 2004;20:502-4. 6. Siddiqui MA, Banjar AH, Al-najar SM, Al - fattami MM. Frekuensi dari trakeobronkial benda asing pada anak-anak dan remaja. Saudi M J 2000;21:368-71. 7. Baharioo F, Veyckemans F, Francis C, Biett - banyak MP, Rodenstein _ - - -. Benda asing trakeobronkial: presentasi dan manajemen di anak-anak dan orang dewasa. Dada 1999;115:1357- 60. 8. Banejee A, Rao 5, Khauna 5K, Narayanan PS, Gupta BK, Sekar JC, et al. Trakeobronkial benda asing pada anak-anak. J Laryngol Otol 1988;102: 1029-32. 9. Asfar SN, Benyan AKZ, Salman JM. Metode anestesi untuk bronchoscopic penghapusan inhalasi benda asing pada anak-anak. Med J Basrah Unvi 2002;20:74-7.
Tumblr media
10. El-hassani NB. Benda asing trakeobronkial pada masa bayi dan awal masa kanak-kanak. Program Pasca Sarjana Doct Afr 1990;13:200-2. 11. Fitzpatrick PC, Guarisco JL. Pediatri saluran napas benda asing. J Lat Negara Soc Med 1998; 150:138-141. 12. Ayed AK, Jafar AM, Owaged A. aspirasi benda Asing di anak-anak, diagnosis dan pengobatan. Pediatr Surg Tnt 2003;19:485-8.13. Ross AH, Mc Commork RJ. Benda asing yang terhirup. J R Coil Surg Edinb l980;25: 104-9.
0 notes
adlinakarisyah · 7 years
Text
Internship #1
Setelah 2 tahun klinik terbiasa jaga malam dan menangani pasien dibawah supervisi konsulen atau residen, saya baru tahu rasanya bertanggung jawab penuh pada pasien. Bagaimana sulitnya mendapatkan anamnesis yang mengarah pada asesmen yang mendekati tepat, melakukan pemeriksaan fisik yang lege artis sekaligus menginterpretasikannya, menentukan penunjang diperlukan (supaya nggak menghabiskan klaim BPJS untuk pemeriksaan yang nggak perlu hehe), sampe akhirnya memutuskan terapi dan perlu tidaknya konsul ke konsulen terkait. Nggak pernah terbayang sebelumnya kalau budaya akan jadi barrier buat saya (merasa cukup berkompetensi budaya) sampe saya bertemu pasien yang beneran nggak bisa bahasa Indonesia dan cuma bengong ngeliatin saya ketika saya mulai tanya-tanya. Ada juga pasien yang berkali-kali saya tanya ulang siapa yang nggak ngebolehin makan karena sebelumnya si ibu bilang "Saya tara boleh makan dok". Berulang-ulang saya tanya sampe seorang perawat menghampiri (baca: menyelamatkan) saya dengan menjelaskan kalau tara boleh itu maksudnya tara bisa atau nggak bisa. Dulu juga saya ingat pernah ketemu konsulen muda di sesi KKD yang begitu bangga dengan kemampuan pemeriksaan fisiknya. Saya optimis sekali saat itu kalau seiring berjalannya waktu, kemampuan saya pasti bertambah. Nyatanya, terlalu banyak distraksi yang membuat pemeriksaan fisik tidak semudah teorinya. Pasien yang terlalu kesakitan, sulit berbaring atau duduk, bising di ruangan ketika sedang auskultasi. Belum lagi menginterpretasi apa yang sudah didapat dari pf itu sendiri. Beri aku 100 soal ukmppd yang interpretasi pf nya sudah jelas daripada 1 vt yang hingga kini rasanya masih sebatas hangat dan kenyal. Belum lagi persoalan administrasi. Perlu pengantar ini, surat itu, prosedur ini dan itu. Ini masih di Tidore, yang meskipun pasiennya kebanyakan masih sesuka hati tapi saya yakin tidak se demanding pasien di Jakarta. Tapi saya yakin ini bagian dari pembelajaran. Saya yang selalu optimis ini yakin bahwa perlahan tapi pasti kemampuan pasti akan meningkat, selama masih ada keinginan belajar. Karenanya doa yang tidak pernah putus adalah supaya apa yang saya pelajari akan bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga dan pasien saya kelak. Amin.
0 notes
syifaasma · 7 years
Text
Catatan SKI FK UNS
Bismillahirrahmanirrahim
Berusaha menebar kebaikan lewat SKI FK adalah hal yang awalnya tidak saya rencanakan tapi pada akhirnya saya merasa mendapat banyak hal dari sana. Yang awalnya cuman ingin ngajar TPA tapi malah masuk ke bidang kaderisasi, lalu tahun kedua di Nisaa’ dan tahun ketiga di Pembinaan, Nyasar tapi bermanfaat, alhamdulillah, hehe.  
Di kaderisasi rasanya padat sekali, satu acara selesai langsung dilanjut menggarap acara berikutnya. Rangkaian alur kaderisasi yang saat itu bernama RPCM (Rumah Pintar Cendekia Medika), Inisiasi, Transkripsi, Translasi tahun berikutnya nama alur ini direfresh menjadi Inspeksi, palpasi, Perkusi, dan auskultasi,  dengan esensi yang sama, pengenalan islam sebagai minhajul hayah. RPCM sebagai awal perkenalan SKI dibalut adanya tentiran pemeriksaan fisik dan tanda vital agar bermanfaat tidak hanya dari sisi agama tapi juga dari sisi akademik bahwa peserta adalah mahasiswa fakultas kedokteran. Alur kedua menekankan refreshing, ada outbond lalu peserta dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dalam games, disini keakraban dibangun dan sekaligus pengenalan terhadap para anggota SKI sebelumnya, alur ketiga yaitu Mabit, dimana di mabit ini amal yaumi, tilawah dan hafalan hadist bisa di target sehingga para peserta saling berlomba-lomba dalam kebaikan serta bisa saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain, materi kajian dan games di pagi hari juga tak kalah penting diperlukan oleh adek-adek peserta.
Yang kadang dilupakan adalah bahwa panitia kadang sibuk mengurusi banyak hal, misalnya konsumsi, atau perlengkapan, sehingga tidak ikut mendengarkan materi, disinilah kadang panitia jadi tidak mendapatkan esensi dan tujuan dilakukannya acara, panitia cuman capek bekerja tapi tidak mendapat siraman rohani nya, terlebih lagi kalau amal yaumi panitia tidak terjaga.
Bismillah, akan sangat lebih baik jika targetan amal atau hafalan, atau tilawah yag diterapkan pada peserta juga diterapkan pada panitia, sehingga semoga pulang dari acara mabit, terasa terefresh secara ruhani dan juga mendapat pahala (insyaAllah) karena membuat acara yang mengkondisikan amal yaumi berjalan. Jika menjadi panitia kajian juga sangat lebih baik jika kita dapat mendengarkan kajian tersebut, sehingga tidak cuma capek, tapi juga dapat ilmu.
Di kaderisasi inilah saya merasa senang saat adek-adek banyak yang mendapat manfaat dari program SOBAT SKI, dimana adek kelas bisa meminjam catatan dan bahan kuliah dari kakak kelas, walaupun pernah ada komplain tapi bisa kita atasi, program yang lain juga.
Di akhir kepengurusan tahun pertama, saya juga mengevaluasi diri, ketika teman saya bertanya: “Banyak mana datang rapat organisasi sama datang ke kajian? Tujuan kita kan lebih dekat sama Allah, apa kita sudah berilmu hingga memprioritaskan organisasi yang katanya mengajak kepada kebaikan pdahal kita belum sempurna mencari ilmu agama?” dan saya memutuskan untuk izin ke pengurus SKI saat wawancara tahun kedua, izin bahwa saya ingin mencari ilmu agama, ingin memprioritaskan ikut kajian apabila ada acara SKI, saya tidak mau mundur dari SKI, hanya butuh waktu untuk menyusun prioritas. Saya tahu bahwa SKI kadang menyita waktu tapi disinilah lahan menebar kebaikan, walaupun ada saat capek, ingin fokus memperbaiki diri, ataupun ingin fokus kuliah dan banyak belajar untuk akademis, atau misalnya ada orang-orang di SKI yang tidak kita suka. Tapi sangat disayangkan rasanya kalau tempat beramal ini ditinggalkan. Yang harus dipupuk adalah rasa percaya, dan rasa membutuhkan, bahwa SKI adalah lahan kita bisa menunjukkan pada kebaikan sambil terus memperbaiki diri, SKI adalah ladang pahala apabila kita bisa meluruskan niat, dan ikhlas dalam mengerjakan amalan. Kalau menunggu sempurnanya ilmu baru beramal dan mengajarkan, maka kapan sempurnanya ilmu kita?
Lalu juga yang harus diperhatikan. Ada kalanya kita perlu maklum, pada orang-orang disekitar kita, misalnya dulu ada kakak kelas yang getol sekali mengajarkan hal-hal bernilai keislaman, tapi setelah lama tidak bertemu ternyata tiba-tiba pacaran, atau melakukan hal lain yang tidak sesuai dengan agama. Disitu harus ada pemakluman, bahwa setiap manusia bisa khilaf, dan kita tidak boleh menyalahkan organisasi atau segolongan orang, baiknya kita mendoakan, agar beliau ditunjukkan jalan, dan agar kita diistiqomahkan pada segala syariat agama yang sudah bisa kita terapkan, “Ya muqollibal quluub, tsabbit qolbi alaa diinik”.
Tahun kedua, di Nisaa’, saat itu dipimpin oleh mbak Diodara Virgiansari, di tahun kedua ini saat saya ingin memprioritaskan kajian, justru saya dapat banyak hal menjadi anggota di SKI, terutama saat menyelenggarakan KARISMA (Kajian Rutin Muslimah), disini justru karena diharuskan datang dan karena telaten mendengarkan alhamdulillah, saya merasa mendapat banyak hal di karisma. Kadang saya juga mengsms satu persatu teman-teman muslimah seangkatan atau sebelum acara muter dulu di kantin, hehe. Sambil memanggil satu-satu yang kita kenal ataupun tidak kenal mengajak ke karisma, kadang perlu ajakan personal agar datang kajian, dan percayalah, barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, niscaya dia akan mendapatkan pahala seperti mengerjalan kebaikan semisal. Semoga kita dimudahkan dalam mengajak pada hal-hal yang bisa mendekatkan setiap kita atau orang disekitar kita kepada Allah dan ilmu-Nya.
Banyak hal bermanfaat lewat nisaa’, misalnya saat Hijab’s day di panti asuhan Aisyiyah karanganyar, disampaikan bagaimana memakai hijab menurut islam, alhamdulillah berjalan lancar, adik-adik panti sangat antusias, dan bahkan tahun berikutnya diminta untuk datang kembali. Mbak Dio sangat telaten dan sabar dalam mengingatkan banyak hal, kadang mentraktir makanan sambil jalan-jalan se-geng nisaa’, atau mengucapkan semangat dan memberi tips saat mau ujian (hehe, ini pentiiing). Di nisaa’ saya mendapatkan banyak hal mulai dari keakraban, ilmu, sampai belajar tentang kesabaran dari Kabid nisa saya. Tahun berikutnya Nisaa juga tidak kalah baik, pertama kali diadakan seminar kemuslimahan oleh SKI FK UNS, saat nisaa dipimpin oleh mba Bani Zakiyah. Tahunkedua di SKI ini juga saya merasa mendapat banyak fasilitas mulai dari kansas (kajian rutin selasa sore), sampai pada kajian pengurus dari bidang pembinaan. Rasanya tahun sebelumnya kajian-kajian ini juga sudah ada, tapi saya belum bisa memanfaatkan dengan baik.
Tahun ketiga saya di pembinaan, rasanya kencang berniat untuk mewujudkan adanya perbaikan tahsin dan menambahan pembelajaran bahasa arab di SKI, untuk menfasilitasi setiap yang mau belajar. Alhamdulillah sudah ada penempelan kosakata bahasa arab pada barang-barang di mushola, dan ada kelas bahasa arab yang difasilitasi oleh pak ketum yaitu Himmatul Fuad, awalnya bukan sebagai program pembinaan tapi atas request sebagian orang yang ingin belajar. Untuk tahsin dilakukan pembinaan di awal, lalu tahfidznya rasanya sangat terbantu oleh adek-adek yang masuk lewat jalur hafidz ataupun sudah punya bekal hafalan sebelumnya, namanya madrasah SKI, dan ada PJ madrasah SKI di setiap bidang, jadi setoran hafalan dilakukan ke PJ di setiap bidang.
Yang sangat saya syukuri, setelah saya lulus dan koas adalah saya dengar tentang adanya kelas bahasa arab dengan fasilitas modul Abu Razin dan Ummu Razin dengan metode BISA diterapkan di SKI,  lalu fasilitas lain yang ada, semoga memudahkan setiap yang ingin belajar. Semoga adek-adek juga selalu bersemangat memajukan SKI.
Begitulah sekilas tentang sebagian SKI FK UNS, Yang terpenting penting dari semua hal adalah bahwa kita melakukan semuanya karena Allah, dengan hati yang iklas. Kita membuat acara di setiap bidang bukan hanya untuk menjalankan proker, tapi karena di proker itu ada tujuannya, mulai dari menambah ilmu, pengakraban, ataupun yang lain. Apabila yang dirasa hanya mengerjakan proker maka perlu dievaluasi, baik organisasinya ataupun diri kita sendiri. Semoga Allah menguatkan kita di jalan ini. Mohon maaf apabila dari saya ada salah kata atau perbuatan.
Tidakkah engkau tahu anakku, segala ‘udzur telah dihapus dengan firmanNya, “Berangkatlah dalam keadaan ringan ataupun berat!”? -Abu Ayyub Al Anshari, Radhiyallaahu ‘Anhu-
 Sumber:
Memori waktu di SKI
http://salimafillah.com/menari-di-atas-batas/
0 notes
reservasibpjs · 1 year
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah#pemeriksaanfisikb1, #pemeriksaanfisikbarangimpor, #pemeriksaanfisikbph, #pemeriksaanfisikbayibarulahirppt, #pemeriksaanfisikbronkitis, #pemeriksaanfisikbronkopneumonia, #pemeriksaanfisikbarangekspor, #daripemeriksaandarahseorangpasiendiperolehdatasebagaiberikut
Tumblr media
0 notes
reservasibpjs · 1 year
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
reservasibpjs · 1 year
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah#pemeriksaanfisikb1, #pemeriksaanfisikbarangimpor, #pemeriksaanfisikbph, #pemeriksaanfisikbayibarulahirppt, #pemeriksaanfisikbronkitis, #pemeriksaanfisikbronkopneumonia, #pemeriksaanfisikbarangekspor, #daripemeriksaandarahseorangpasiendiperolehdatasebagaiberikut
Tumblr media
0 notes
reservasibpjs · 1 year
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes
Text
FASILITAS LENGKAP, wa 0813-3449-1967, Melayani Pemeriksaan Apa Saja Klinik Habibah Krembung
Klik https://wa.me/6281334491967, Pemeriksaan kesehatan anak sekolah meliputi pemeriksaan Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Pemeriksaan Gigi, Mulut, Telinga, Kulit, Kuku, Kesehatan Reproduksi, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Intelegensia. Pemeriksaan kesehatan menjadi sangat penting dilakukan karena dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik sejak dini untuk hidup bersih dan sehat yang dapat dimulai dari lingkungan sekolah dan dapat diterapkan dimanapun mereka beradaKlinik HabibahAlamat lengkap kamiJl. Raya Cangkring, RT.07/RW.02, Cangkring, Kec. Krembung, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61275(Sebelah Barat Arah Masjid At-Taqwa)Fast respont : 0318856706kunjungi juga media sosial kamihttps://linktr.ee/bpjskesehatanklinikhabibah
Tumblr media
0 notes