Tumgik
#presiden sby
beritapatriotcom · 1 year
Text
Infografis Mimpi SBY Naik Kereta Bersama Jokowi dan Megawati
Mimpi SBY – Unggahan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di akun Twitter-nya menghentak perhatian publik, terutama kalangan politikus dan elite partai. SBY yang merupakan Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku bermimpi naik kereta api bersama Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri beserta Presiden ke-7…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bawufurniture · 1 year
Video
youtube
Mimbar Pidato Kayu Jati Minimalis [READY STOCK] Model Podium Presiden SBY.
Mimbar Pidato Kayu Jati Minimalis [READY STOCK] Model Podium Presiden. READY STOCK LANGSUNG KIRIM. 1. BELUM FINISHING 2. HITAM NON LOGO 3. MAROON NON LOGO 4. NATURAL JATI NON LOGO Keterangan Produk : Bahan : Kayu Jati Solid Ukuran : 70cm x 40cm x 120cm Finishing : Melamine Warna Finishing : Melamine Natural Jati, Salak Brown, Maroon atau Hitam ( Made by order / Bisa memilih sesuai keinginan)
4 notes · View notes
arrumislami05 · 2 years
Text
Hari ini lelah sekali, habis aktivitas dan menghabiskan waktu bersama mantan musuh yang sekarang sudah jadi sohib dekat hehe.
Aku hanya ingin menulis singkat tentang sosok mantan ibu negara yang punya hobby mengabadikan momen alias fotografi. Beliau adalah alm. Ibu Ani Yudhoyono, istrinya Pak SBY. Konon katanya saat berpergian alm selalu membawa kamera pribadi yang akan digunakan untuk memotret momen yang sedang dilalui. Mungkin inilah salah satu cara alm untuk menikmati hidup dimasa hidupnya.
Berbeda dengan sang suami, Pak SBY juga mempunyai cabang hobby seni lainnya, yaitu melukis. Aku dan hampir semua org dibuat takjub atas karya yang beliau hasilnya. Dibalik sosok berlatar belakang pendidikan militer dan presiden yang tegas pada masanya, kegemaran pada seni menunjukkan betapa halusnya hati beliau.
Aku adalah salah satu follower akun instagram alm. Ibu Ani sejak beliau masih hidup. Kini akun itu dijalankan oleh suaminya sendiri. Postingan bercaption panjang dan selalu menyentuh menjadi ciri khas serta bukti dari kecintaan abadi Pak SBY kepada mendiang istrinya hingga kini.
Kisah Pak Habibie-Ibu Ainun, kisah Pak SBY-Ibu Ani, kisah Ayah dan Emakku, dan beberapa kisah pasangan suami istri yang kulangsung jumpai, mereka betapa menyentuhnya diihati. Saling mengisi, melukis kisah perjalanan, sebagai representasi cinta abadi.
Pontianak, 11 Februari 2023.
2 notes · View notes
riaunews · 2 days
Text
Hensat Nilai SBY Tak Ingin Prabowo Dikendalikan oleh Jokowi
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Setpres) Jakarta (Riaunews.com) – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) buka suara terkait dengan pertemuan antara Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara. Menurut Hensat, ada beberapa topik penting yang…
0 notes
edomedia · 3 days
Text
SBY Temui Jokowi untuk Minta Ijin Jadi Penasehat Basmi Malaria Dunia
Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu, 21 September 2024. Dalam pertemuan tersebut, SBY menyampaikan kepada Presiden Jokowi terkait penugasannya sebagai penasihat khusus aliansi sedunia untuk membasmi malaria. “Pagi ini saya menghadap Bapak Presiden…
0 notes
lampung7com · 14 days
Text
SBY: Prabowo Punya Agenda yang Tepat Sasaran untuk Majukan Rakyat Indonesia
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan keyakinannya terhadap kepemimpinan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, yang dinilainya memiliki idealisme dan agenda yang jelas. SBY mengungkapkan bahwa dirinya kerap berbincang empat mata dengan Prabowo yang menurutnya memiliki agenda yang jelas dan tepat sasaran untuk memajukan…
0 notes
madurapost · 26 days
Text
Jadi Tim Paslon 'Tauhid', Kader PBB Pamekasan Puji Kebijaksanaan SBY
PAMEKASAN, MaduraPost – Mantan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga merupakan tokoh sentral Partai Demokrat, kerap menjadi inspirasi bagi banyak kalangan, termasuk kader-kader partai di luar Demokrat. Hal ini terbukti ketika Bahrullah Shodiq, kader Partai Bulan Bintang (PBB) di Kabupaten Pamekasan, menyebut nama SBY dalam sambutannya saat ditunjuk sebagai Ketua Tim Partai…
0 notes
iyas1998 · 1 month
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
#Repost @ngomonginuang
Gimana nih menurut kamu tentang hadiah pensiun para presiden kita?
—⁣
FOLLOW kalau kamu mau #ngomonginuang yang sehat, mendidik, dan BERMANFAAT NYATA bersama kami.⁣⁣⁣
#presiden #sby #megawatisoekarnoputri #jokowi #jokowidodo #presidenjokowi #tipskeuangan #indonesia #marketing #bisnis #finansial #keuangan #literasikeuangan #belajarkeuangan #ilmukeuangan #keuanganpribadi
1 note · View note
kbanews · 1 year
Text
SBY Lebih Banyak Membangun Jalan Umum Ketimbang Pemerintahan Jokowi
JAKARTA | KBA – Calon Presiden Anies Baswedan menyampaikan, pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih banyak membangun jalan umum ketimbang Presiden Jokowi. Pemerintah Jokowi, kata dia, berhasil membangun jalan tol sepanjang 1.600 km dan juga membangun jalan umum atau tak berbayar sepanjang 19 ribu km. “Bandingkan dengan zaman Pak SBY jalan yang tak berbayar adalah 144 ribu km atau…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
priangancom · 1 month
Text
Megawati dan SBY Absen di IKN, Pilih Pimpin Upacara HUT RI di Lokasi Terpisah
JAKARTA | Priangan.com – Dua mantan Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memutuskan untuk tidak menghadiri upacara HUT ke-79 RI yang akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024. Meski undangan resmi telah dikirimkan oleh Istana Negara, kedua tokoh ini memilih untuk memperingati Hari Kemerdekaan di lokasi yang berbeda. Ketua Umum…
0 notes
pardomuansitanggang · 2 months
Text
Biografi Susilo Bambang Yudhoyono, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Biografi Susilo Bambang Yudhoyono Nama Lengkap: Susilo Bambang Yudhoyono Nama Panggilan: SBY Tempat, Tanggal Lahir: Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 Latar Belakang Susilo Bambang Yudhoyono, atau dikenal sebagai SBY, lahir di Pacitan, Jawa Timur, dari pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Ayahnya adalah seorang prajurit TNI AD. SBY tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sederhana namun disiplin dan nasionalis. Pendidikan SBY menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Pacitan. Ia kemudian melanjutkan ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) dan lulus pada tahun 1973 sebagai lulusan terbaik. SBY juga menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di Airborne and Ranger Course, Fort Benning, Amerika Serikat. Ia meraih gelar Master of Arts (MA) dalam Manajemen dari Webster University, Amerika Serikat, dan kemudian meraih gelar doktor dalam bidang ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Karir Militer SBY mengawali karir militernya di berbagai satuan TNI Angkatan Darat. Ia menempati sejumlah posisi penting, termasuk sebagai Komandan Batalyon Infanteri, Komandan Brigif Linud 17/Kujang 1/Kostrad, dan Komandan Komando Pelatihan dan Pendidikan TNI AD. Karirnya terus menanjak hingga ia mencapai pangkat Letnan Jenderal. Salah satu posisi puncaknya adalah sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) TNI. Karir Politik Menteri di Era Reformasi SBY memulai karir politiknya pada era reformasi. Ia diangkat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 1999. Setelah itu, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Presiden Indonesia (2004–2014) Pada tahun 2004, SBY mencalonkan diri sebagai presiden dengan Jusuf Kalla sebagai wakilnya. Pasangan ini berhasil memenangkan pemilihan umum dan SBY dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-6 pada 20 Oktober 2004. Pada masa jabatan pertamanya, SBY fokus pada program-program ekonomi, penanggulangan korupsi, dan penanganan bencana alam, seperti tsunami di Aceh. Pada tahun 2009, SBY kembali mencalonkan diri sebagai presiden, kali ini dengan Boediono sebagai wakilnya. Mereka kembali memenangkan pemilihan dan SBY menjabat sebagai presiden untuk periode kedua. Pada masa jabatan keduanya, SBY terus melanjutkan program reformasi, termasuk peningkatan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Kehidupan Pribadi SBY menikah dengan Kristiani Herawati, yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono, pada tahun 1976. Ani adalah putri dari Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, seorang tokoh militer terkenal. Mereka memiliki dua anak, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Agus Harimurti juga mengikuti jejak ayahnya dalam karir militer dan politik. Pengaruh dan Prestasi Selama masa kepemimpinannya, SBY dikenal sebagai pemimpin yang berkomitmen pada demokrasi dan reformasi. Ia berhasil membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi global tahun 2008 dengan kebijakan ekonomi yang stabil dan pro-investasi. SBY juga menerima berbagai penghargaan internasional atas kontribusinya dalam menjaga perdamaian dan meningkatkan kerjasama global. SBY mendirikan Partai Demokrat dan tetap menjadi tokoh sentral dalam politik Indonesia, baik selama menjabat sebagai presiden maupun setelahnya. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan melalui Yayasan Susilo Bambang Yudhoyono. Kesimpulan Susilo Bambang Yudhoyono adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah politik modern Indonesia. Dengan latar belakang militer yang kuat dan pengalaman luas di bidang pemerintahan, ia berhasil memimpin Indonesia melalui periode perubahan dan tantangan yang signifikan, serta meninggalkan warisan kebijakan yang berkelanjutan bagi generasi berikutnya.
0 notes
pronttku · 6 months
Link
0 notes
lil-gs · 7 months
Text
Kmrn2 sempt baca bukunya SBY judulnya 'Pilpres 2024, Cawe Cawe Presiden Jokowi' nah di X nyebar PDFnya. Trus aku baca deh. Buku itu dikhususkan utk partainya sih. Ada 24 halaman yg dirilis sekitar pertengahan tahun lalu. Saat itu SBY memang oposisi jokowi & sudah hampir jd koalisi anies. Nah klo boleh jujur, isi bukunya sungguh naif. Dmn pak SBY bertujuan mengkritisi pemimpin, namun dibumbui puji2an. Semua poin2 kritikan dikasi komplementasi yg tak perlu. Ini kayanya mending jadi pandit bola aja ga sih? Klo cuma cari aman ngapain bikin buku? Gausah nulis. Judul doang gede, isi ga ada. Udah itu skrg masuk kabinet jokowi, periode sementara?
Kek mana caturmu ni pak pak.
0 notes
edomedia · 3 days
Text
SBY Temui dan Lobi Jokowi, Soal Apa?
Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara mendadak menemui dan bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan digelar beberapa hari menjelang Prabowo Subianto dilantik. Dalam pertemuan tersebut SBY mengajak Jokowi berdiskusi soal visi pemerintahan ke depan.
0 notes
ndablekdotcom · 8 months
Text
Pesannya di Pondok Pesantren Tremas, SBY Bicara Soal Masa Depan Indonesia
ndablek.com – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan kuliah umum di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, mengangkat peran penting Ponpes Tremas dalam pengembangan Islam. Dalam sambutannya, SBY berharap Pondok Tremas tumbuh menjadi perguruan Islam berkelas dunia. “Pondok Tremas menjadi salah satu perguruan islam tertua di Indonesia, tentu negara berterimakasih kepada apa yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bryanwir · 1 year
Text
Denny JA: Analisis Rasional: Konsekuensi Elektoral Demokrat untuk Prabowo
Dalam dunia politik Indonesia, pemilihan umum memiliki peranan yang sangat penting. Proses pemilihan umum menjadi tonggak penting dalam menentukan arah kebijakan negara dan memilih pemimpin yang akan memimpin bangsa ini. Salah satu pemilihan umum yang menjadi perhatian publik adalah Pemilihan Umum Presiden tahun 2019. Pemilihan ini menjadi ajang pertarungan politik antara dua kubu yang kuat, yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Dalam mendukung calon presiden, partai politik memiliki peranan yang sangat vital. Salah satu partai politik yang diperhatikan dalam pemilihan umum tahun 2019 adalah Partai Demokrat yang dipimpin oleh Ketua Umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Partai Demokrat merupakan salah satu partai politik yang memiliki jumlah suara cukup signifikan dalam pemilihan umum sebelumnya, namun dalam pemilihan umum tahun 2019, partai ini mendapatkan hasil yang tidak sebesar ekspektasi.
Dalam analisis rasional terhadap konsekuensi elektoral demokrat untuk Prabowo, Denny ja, seorang pakar politik yang juga pendiri lembaga survei Populi Center, memiliki pandangan yang menarik. Denny mengungkapkan bahwa keputusan Partai Demokrat untuk tidak mendukung Prabowo dalam Pemilihan Umum Presiden 2019 memiliki dampak yang signifikan terhadap kesuksesan Prabowo dalam merebut kekuasaan.
Denny menjelaskan bahwa Partai Demokrat menjadi salah satu penentu dalam memberikan dukungan pada calon presiden. Elektabilitas Prabowo sebenarnya cukup kuat mengingat pengalaman politiknya yang panjang dan pengaruhnya di dunia militer. Namun, dengan tidak didukungnya Prabowo oleh Partai Demokrat, hal ini memberikan dampak negatif secara elektoral.
Menurut Denny, ada beberapa alasan mengapa Partai Demokrat memilih untuk tidak mendukung Prabowo dalam pemilihan umum tersebut. Pertama, adanya perbedaan pandangan ideologi antara Partai Demokrat dan Prabowo. Prabowo dikenal sebagai politisi yang cenderung otoriter dan memiliki latar belakang militer yang kuat. Sementara Partai Demokrat mengusung ideologi demokrasi yang lebih moderat. Kedua, adanya ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Prabowo yang dianggap belum memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung pembangunan Indonesia. Ketiga, ada ketegangan internal di dalam partai yang membuat dukungan untuk Prabowo terpecah-belah.
Denny menekankan bahwa penolakan dari Partai Demokrat ini berdampak pada elektabilitas Prabowo di mata masyarakat yang memiliki preferensi untuk mendukung partai politik yang memilih tidak mendukung Prabowo. Bila Partai Demokrat mendukung Prabowo, kemungkinan besar sebagian besar pemilih dari partai ini akan memberikan suara mereka pada Prabowo. Namun, dengan tidak adanya dukungan ini, pemilih Demokrat kemungkinan besar akan terpecah ke partai politik lain yang mendukung Jokowi atau bahkan menjadi golput.
Dalam analisis rasional Denny, konsekuensi elektoral ini diperparah dengan fakta bahwa Partai Demokrat adalah partai politik dengan basis pemilih yang cukup besar. Bukan hanya elektabilitas Prabowo yang terdampak, tetapi juga kekuatan politik Partai Demokrat itu sendiri yang menjadi bahan pertimbangan. Dampak ini akan terasa ketika Partai Demokrat kehilangan suara dari pemilih yang memilih pindah ke partai politik lain yang mendukung Jokowi. Hal ini tentu saja membuat peluang Prabowo untuk memenangkan pemilihan umum semakin sempit.
Melihat situasi ini, Denny menyarankan agar Prabowo melakukan langkah-langkah yang strategis dalam menghadapi konsekuensi elektoral ini. Pertama, Prabowo harus proaktif dalam memperkuat aliansi dengan partai politik lain yang mendukungnya. Menjalin kerja sama yang kuat dengan partai politik lain akan membantu Prabowo untuk memperoleh suara tambahan dan meningkatkan elektabilitasnya. Kedua, Prabowo harus memperkuat narasi politiknya dan membuat janji-janji yang dapat meyakinkan para pemilih untuk memilihnya sebagai presiden yang mampu memberikan perubahan positif.
Namun, Denny juga menyampaikan bahwa pemilihan umum bukanlah semata-mata masalah elektoral. Ketika memilih pemimpin, masyarakat juga harus melihat kualitas pemimpin yang akan mereka pilih. Mereka juga harus mempertimbangkan pemimpin yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, terlepas dari partai politik mana yang mendukungnya.
Dalam analisis rasionalnya, Denny menegaskan bahwa Prabowo harus menunjukkan kualitas kepemimpinan yang dibutuhkan oleh bangsa ini. Prabowo harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa dirinya memiliki visi dan rencana yang jelas untuk memajukan Indonesia. Dalam konteks ini, Prabowo perlu memperkuat komunikasi politiknya dengan masyarakat untuk membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan.
Dalam kesimpulannya, Denny ja menekankan betapa pentingnya partai politik dalam mempengaruhi hasil pemilihan umum. Keputusan Partai Demokrat untuk tidak mendukung Prabowo dalam Pemilihan Umum Presiden 2019 memiliki dampak elektoral yang signifikan. Prabowo harus mampu mengatasi konsekuensi elektoral ini dengan langkah-langkah strategis dan memperkuat visi kepemimpinannya. Artinya, keberhasilan Prabowo dalam pemilihan umum bergantung pada kemampuan dan upayanya sendiri.
Dalam demokrasi, suara rakyat menjadi penentu utama. Prabowo harus mampu memperoleh dukungan suara yang cukup untuk dapat memenangkan pemilihan umum tersebut. Bagaimanapun, pemilihan umum adalah refleksi dari kehendak rakyat. Semoga pemilihan umum tahun 2019 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin terbaik untuk Indonesia.
Cek Selengkapnya: Denny JA : Analisis Rasional: Konsekuensi Elektoral Demokrat untuk Prabowo
0 notes