Tumgik
#privat dirumah
les-privat-bekasi · 11 months
Text
Les Privat bekasi menjadi sarana yang pas bagi siswa dalam usaha untuk memperkuat apa yang dipelajari dirumah. Berbagai materi pelajaran dapat dilakukan untuk dibahas bersama guru pengajar. Diskusi interaktif dapat dilakukan sehingga berguna meningkatkan kemampuan analitis dan solusi terhadap semua pelajaran.
Pembenahan dapat dilakukan secara menyeluruh bersama guru pembimbing les privat bekasi kerumah. tetapi keberhasilan sepenuhnya tergantung kepada siswa itu sendiri. Segala inisiatif dan fokus perhatian belajar benar terarah pada satu titik.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah guru les privat adalah triger dan cukup memberikan perhatian dan ilmu beserta kemampuan memecahkan materi soal dan ini penting bagi perkembangan prestasi akademik siswa. Pada akhirnya kerjasama yang apik dapat membangun sebuah harmonisasi dan sinergitas dalam sebuah kegiatan belajar. #lesprivatbekasi #les_privat_bekasi #lesprivat
2 notes · View notes
randomcurhat · 22 days
Text
A woman like me… layak hidup seperti kucing yang tak usah kerja.. leha2 dirumah yg mewah.. mempunyai private chef.. punya studio wellness.. travelling dan staycation terus ke tempat2 yg indah.. punya pasangan dan teman2 yg hangat seperti keluarga.. ini bukan mimpi.. ini adalah kenyataan Aku layak mendapatkan hidup seperti ini.
0 notes
firdahanifah · 9 months
Text
2023
I survived a lot privately this year.
Capek ya Allah...
I wanna saya thank you for myself. Terima kasih untuk kesekian kalinya karena kamu mau kuat.
Tahun ini ga mudah buat gw, sedih seneng campur aduk. Kalau dibilang gw menutup diri, yes this my decision bcs i have a plan buat kedepannya yang ga mungkin gw umbar.
Kegagalan demi kegagalan gw hadapi ditahun ini, 8x ditolak univ tuh gaenak. Stress iya sedih iya insecure iya. However, gw percaya kalau Allah ga mungkin ngasih jalan ini kalau gaada hikmahnya.
Gw survived di lingkungan baru yg sama sekali belum pernah punya experience the world of work. Awal pertama menginjakkan kaki di kota orang untuk belajar dan mencari jati diri dg ikut internship selama 3 bulan membuat gw merasa punya banyak experience ttg hardskill dan softskill yg lebih luas.
Gw disini belajar tentang cara hidup mandiri, gimana mengelola finance selama berbulan-bulan, gimana cara ngatur duit supaya ttp bisa nabung, gimana cara ngatur waktu antara kewajiban gw utk les offline, les online, dan fulltime magang.
Capek ga?
Gausah ditanya! Capek sampe burnout, stress, gabisa belajar dg tenang.
But gw jalani aja karna itu keharusan yg udh gw pilih.
Lama-lama terbiasa oleh keadaan.
Allah tuh baik bangetttt, kalau aku ga ada disini ga mungkin aku bisa survive sejauh ini. Ketemu banyak orang-orang yg berilmu, punya wawasan luas, dan pokoknya kalau gw ga ada dititik ini gw ga mungkin punya networking orang-orang yang bisa ngasih perantara buat sampe titik ini.
Smpe pernah mikir, kalo kmrn gw keterima kuliah dulu gw gaakan dpt experience seseru dan sebanyak ini.
Gapyear gaakan bikin lo mati relasi, asal lo mau survived. Percaya sama gw!
Asal lo bisa ngatur itu sesuai keadaan lu gaakan sia-sia waktu tunggu lu itu.
Kalo gw ga merantau mana mungkin gw bisa mengakhiri tahun 2023 di kota orang tanpa keluarga.
Kalo gw ga merantau dan cuma dirumah mana bisa gw punya experience dan relasi sebanyak ini.
Cuma mau bilang makasiiihhh sama Allah.
Percaya deh, apapun yg kamu jalani tahun ini dan hari ini ada hikmah yg harus disyukuri.
Ga mungkin Allah ngasih kamu cobaan kalau gaada hikmahnya.
Intinya apapun itu jalanin dengan ikhlas.
Bye, mau bobok gweh🤣
0 notes
Tumblr media
Kami Menerima Jasa Pembuatan Koam renang atau private pool untuk dirumah , hotel , villa dan lainya. Dengan harga yang terjangkau namun kualitas terbaik. Wa/tlp : 081977000899 , 081779000899
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – Nongkrong di kafe sambil menikmati berbagai menu makanan hal yang biasa. Tetapi, jika pengunjung juga bisa ikut meracik teh, tentu menjadi pengalaman menarik. Nah, kalian bisa merasakan atmosir menjadi ‘barista’ atau pramusaji saat kalian mampir ke Afterseven Cafe. Kafe yang berlokasi di Quantis Sport Club Eminent, Jalan Majorie Ave Nomor 10, BSD City, Pagedangan, Tangerang, Banten memang menawarkan experience tersendiri. "Ada seasonal event tea ataupun private event untuk tea,  misal dari corporate," kata Steffi, pemilik Afterseven Cafe seperti dikutip Turisian.com dari Kompas.com, Kamis 2 Maret 2023. Selain meracik teh, Afterseven juga memiliki juga mempunya kelas untuk pelanggan yang ingin mencicipi kopi dari segala penjuru dunia. BACA JUGA: Ingin Dapat Tiket Rp 1,1 Juta PP ke Singapura? Kunjungi Travel Fair di ICE-BSD Afterseven juga memiliki beberapa spot Instagramable salah satunya adalah gambar binatang paus yang cukup besar di dinding kafe. Kemudian tangga melingkar berwarna coklat yang cukup estetik di Afterseven juga dan sering dijadikan spot foto. Serta mesin roaster kopi yang tampak vintage di Afterseven juga sering dijadikan tempat berfoto para pengunjung. Oleh-oleh Afterseven Adapun Afterseven mengunggulkan tiga jenis basic espresso coffe blend yang bisa dipilih langsung oleh pengunjung sesuai selera. Ketiga espresso itu, yakni floral bold, fruity sweet, dan decaff untuk jenis kopi non atau tanpa kafein. BACA JUGA: Mitraruma Buka Gerai Pertama di Alam Sutera, Ini Yang Akan Dilakukan Selain itu, juga ada menu artisan tea dengan berberbagai pilihan jenis racikan teh, mulai dari bunga, buah-buahan, serta campuran antara bunga dan buah. Semua harga menu kopi, teh, dan juga makanan di Afterseven Cafe dibanderol mulai dari Rp 30.000. Tidak hanya bisa dinikmati di kafe, Afterseven juga menyedia biji kopi produksi sendiri yang bisa dibeli untuk dibawa pulang. Harganya berkisar dari Rp 100.000 per 200 gram biji kopi. "Ada roastery-nya juga di kafe. Jadi kalau mau request coffee beans-nya di grind sesuai kebutuhan juga bisa misal untuk tubruk dirumah atau untuk manual brew," ujar Steffi. Bagaimana Sobat Tursian? Mau coba nongkrong di kafe ini? ***
0 notes
nindyynyajaemin · 2 years
Text
Hari pertama
Tumblr media
' eh lo dapet ruang berapa zal?'
' gue ruang 9 le, lo berapa?'
' gue dapet ruang 8 sama indi, tapi indi belum dateng dah'
' entah, mending nunggu disana deh' sambil menunjuk tempat duduk yang berada ditengah lapangan
'sumpah hari ini gue-
obrolan itu pun terpotong
'Gaisss sory-sorry gue bangunnya telat' indina datang sambil berlarian
' yaudah gpp tas lo taruh ruang 8 aja ndi sama si lea ntar balik kesini lagi ya'
Aku menuju ruang 8, kelasku kali ini di dekat kantin. Mungkin kalau bisa ku tebak pasti nanti banyak anak kelasku ke kantin ditengah ujian.
Karena belum bel masuk aku memutuskan untuk menemui Zalfa dan Lea ditengah lapangan tadi. Disaat yang bersamaan tetiba aku melihat rival namun kali ini suasananya kurang pas karena dia terlihat badmood dan ku memutuskan untuk tidak menyapanya kali ini.
' eh ndi, lo tau ga semalem si runa bilang ke gue kalau si mantannya rival post foto pegangan tangan, asli deh itu kayak tangannya rival'
' ha? sumpah?'
' iya, ya asal lo tau aja si kalau si rival sama kyla itu masih sering main bareng'
' mana liat le'
' ini, di ss sama runa soalnya ig nya privat' sambil menunjukkan foto yang dimaksud
' dia jarang izin gue le, kemarin aja pas gue ke Gramed dia cmn bilang hati-hati ga ngomong apa-apa lagi'
' GUEE TAUU, mungkin itu dia main ke rumah kyla ga si?'
' bisa jadi ga si zal, soalnya runa bilang kemarin rival ga nongkrong'
'bentar-bentar, terus dia juga tanya ke gue katanya udah pulang belum. berarti diamasih dirumah kyla dong?'
' bisa jadi si ndi, takut ketahuan kali kalau ketemu lo dijalan'
kingg...kring..
' eh udah bel, yuk masuk' ucap lea sambil menggandengan lenganku dan zalfa
....
Beberapa jam setelah menyelesaikan ulangan
' eh le zal, gue mau ketemu sama temen gue dulu ya, kalian duluan aja ntar gue nyusul'
' lo bawa HP kan ndi?'
' bawa zal, ntar gue chat juga kok, gue duluan' aku berjalan menuju di taman untuk bertemu Zalley
Sebelum kesini aku memang sempat Chat dia untuk ketemuan di taman, dia meng-iyakan ajakan itu. Sambil aku membawa bag kecil untuk dia, emang ini nggak kusengaja dan tiba-tiba muncul ide buat kasihin dia bag ini.
' Leyy, disini' ku melambaikan tanganku
' oh iya' dia berjalan menuju arahku
' ley, ini gue kemarin ga enak pake gojek lo terus gue numpang pake motor lo ga enak ahh' ku menyodorkan uang ke dia
' indina, gue bilang dichat kan? gpp ga usah'
' ihh gamauu ah ini kan uang lo, masa iya ga gue balikin'
' gue gpp ndi, nih pake aja buat yang membutuhkan'
' kalau ga nerima uang ini setidaknya lo ga boleh nolak yang ini ya' ku menyodorkan bag itu
' ini apa?'
' dibukanya dirumah aja yaa, aku duluan dahhh' aku berjalab meninggalkan tempat itu
' Makasih indina.' Teriak Zalley disitu
0 notes
zam-jb · 3 years
Text
(Diadaptasi dari kisah benar)
Kenalkan Nama aku fazli, aku baru berusia 24 tahun dan masih lagi berstatus bujang tetapi sudah tidak lagi berteruna sebelum perkara ini terjadi, Kalini aku akan menceritakan tentang hubungan aku dan isteri pakcik aku yg semestinya tidak sekali aku harapkan ia terjadi, tetapi ketelanjuran itu sudahpun berlaku, baru² ni pakcik aku dan isterinya ada merancang utk bercuti bersama isterinya di Langkawi, Tetapi disebabkan ada musakah pakcik aku takdapat pergi kerana perlu ke Saudi arabia atas urusan kerja katanya, Oleh kerana isterinya Yg aku panggil maklang terlalu ingin pergi kesana kerana sudah lama tidak menjejaki kaki disana, akhirnya aku ditelefon oleh maklang kebetulan aku yg bekerja didaerahnya dan tinggal dirumah bujang bersama kawan², Setelah berbual panjang dengan maklang, iaitu isteri kepada pakcik kandung aku, dia memberitahu mahu mengajak aku utk pergi bersamanya kerana mahu membeli belah dan sebagainya disana, disamping itu juga maklang juga berpesan kepada aku supaya merahsiakan pemergian aku dengannya, masatu aku takda syak apa² pun lagi,
Nampaknya hari yg dijanjikan sudah tiba,  Terdengar beberapa kali horn kereta dari luar rumah, semestinya maklang dah sampai depan rumah bujang aku, Lantas aku bangun sambil menjinjit beg galas aku menuju keluar rumah utk memakai kasut, Setelah memandu beberapa jam menuju ke jeti feri, akhirnya aku sampai, memandangkan hari sudahpun malam Selesai makan dan membeli tiket feri, akhirnya aku dan maklang berehat dahulu dihotel yg berhadapan dengan jeti Setelah diberi kunci, aku dan maklang masuk ke bilik masing² untuk beristirehat, Esok paginya aku dan maklang mulai menaki feri menuju ke pulau langkawi, Sebaik sampai disana, akhirnya aku menyewa kereta dari seorang abang yg menawarkan kereta sewa, Aku mula mengikut kemana arah yg maklang ingin pergi, memandangkan aku pun yg dah beberapakali ke pulau ini jadi aku tahulah sedikit sebanyak jalan disini, Semasa memandu maklang ada juga memberi duit untuk aku sebanyak seribu lima ratus, buat belanja katanya, lagipun apa lah sangat bagi orang berduit macamnya,
Sedar tak sedar petang sudahpun tiba, memandangkan kami tiada lagi tempat utk berehat di malam hari akhirnya maklang mengajak aku mencari tempat utk menginap malam ni, Setelah dia teringat akan resort yg pernah dia sewa sebelum ni, akhirnya maklang mengajak aku utk menginap disitu, Setelah mendapatkan kunci aku menuju ke bilik kami, Sampai di pintu bilik, barulah maklang bagitahu aku yg dia hanya menyewa satu private room sahaja, katanya dia harap aku tak kisah utk sebilik dengannya, masa tu aku ikut saja, Setelah memasuki bilik, utk berehat, aku dah mula fikir macam mana aku nk tidur mlm ni, hanya satu katil Queen saja, nampaknya aku kena minta extra tilam laa nanti dengan reseption kot, Selesai mandi aku keluar sebentar utk bersiar ditepi pantai yg berhadapan dengan resort, sementara menunggu maklang bersiap katanya tidak mahu keluar hanya dinner di cafe resort sahaja, Sudahnya maklang bagitahu aku yg dia sudah menunggu aku di cafe Bila aku duduk dimeja cafe bersama maklang nampaknya blh tahan  lagi lawa maklang dengan sedikit kemasan mekap walaupun diusia 47tahun cuma malam ini tudungnya agak singkat nampak mendada lah sedikit, mgkin aku yg tak perasan kot sebelum ni!!
Selesai makan malam aku dan maklang menuju naik ke bilik semula, Disebabkan aku terlupa utk meminta extra tilam aku memberitahu maklang utk meminta extra tilam dari reception, tapi aku dihalangnya, katanya tidak perlulah, jadi aku pun terus melangkah bersamanya kebilik, memandangkan hari pun awal lagi aku bersantai dahulu di beranda sambil melayan rokok winstons merah beberapa batang, Maklang mulai duduk dikerusi bersebelahan dengan aku, memandang kearahnya aku agak terpegun juga dengan baju tidur lingerie yg bertali halus dibahunya, nampak sangat seksi malam tu, lagipun baju dia memang nipis, cuma masatu, aku masih lagi tidak ada apa² niat dalam diri kerana masih ingat akan statusnya iaitu isteri pakcik aku, setelah berbual² dengan maklang dia mengajak aku untuk masuk kedalam, katanya lagi dia tak kisahpun kalau aku merokok dalam bilik, aku pun masuk mengikut langkah dia, baju yg diparas pehanya dari belakang jelas juga penampakan sosok tubuhnya, boleh tahan lagi maklang ni body pun ada shaped lagi bontot diapun  montok lagi tetek pun blh tahan besar sekitar 38@40D mgkin, cuma agak londeh sedikit biasalah bila wanita sudah berumur, Maklang mulai berbaring diatas katil sementara aku masih mengadap telefon diatas sofa single berhampiran dengan katil, Setelah maklang menggeliat buat beberapakali diatas katil, dia bangun sambil beritahu aku, mahu tidur mata terasa segar pula, aku kata padanya pejamlah mata dahulu, lenalah nanti, maklang pun bingkas bangun mencapai remote aircond utk mengecilkan lagi suhunya, katanya panas malam ni, sambil aku menghidupkan api lighter utk menghisap rokok, sempat juga dia menegur yg aku agak kuat merokok bila dia perhatikan!!
Sesudah maklang meletakkan remote aircond ditepi meja kecil katil, dia bingkas bangun, memang aku terasa berderau darah aku satu badan sambil jantung aku juga semakin laju berdegupan maklang mula melucutkan kedua tali baju dibahunya dan baju lingerienya mulai jatuh kelantai, memang betul² terpana dah aku masatu, bukan takpernah melihat perempuan bogel sebelum ni, tapi kalini isteri pakcik aku yg sedang bogel depan aku, sambil berjalan dan duduk diatas riba aku, maklang menongkat lengannya atas tengkuk aku, sambil bersuara agak manja dia mula meluahkan apa yg selamani dia pendam pada aku yg dia sebenarnya dah lama geram dekat aku, cuma sebelum ni masa saja yg tak sesuai katanya, tapi masatu pun setan dah mula hasut aku, tanpa banyak cakap, terus aku rapatkan mukanya dengan aku bermulalah satu ciuman yg penuh berahi antara aku dan maklang, agak lama juga aku menggomol mulutnya, Nampaknya maklang dah tak tahan lagi dia mahu lebih lagi dari aku,
Terus maklang bangun berbaring menelentang atas katil sambil aku menanggalkan pakaian aku, Aku beritahu maklang yg konek aku taklah besar mana pun 5 inci lebih saja, bukan apa nk melayan wanita taraf milf ni takut nanti dia kecewa pulak, tapi yg keluar dari mulut dia, dia tak kisahpun, asalkan aku nk melayan dia, tu pun sudah cukup utk dia, aku pun mulai mencium semula bibirnya buat seketika, kemudian nya aku mulai turun memegang teteknya yg agak gebu bagi aku blh tahan hitam juga puting dia, cuma saiz puting dia agak besar dan keras membuatkan nafsu aku semakin membuak² terus saja aku hisap tetek dia dengan agak rakus juga aku menggomol tetek maklang, Selesai menjamu selera pada teteknya aku mula meneroka isi cipapnya sambil maklang membuka kankangannya buat aku dengan kesan bulu baru dicukur, blh tahan besar juga biji kelentitnya berbanding dari awek aku, aku mula mainkan kelentitnya dengan lidah aku, setelah beberapakali aku jilat sekitar kelentit dan lubang cipapnya sekali sekala aku sedut juga kelentitnya, boleh tahan menggeliat juga maklang dibuatnya,  memandang matanya sudahpun rapat terpejam menahan kesedapan!!!
Agak lama juga aku bermain cipap maklang, akhirnya aku mula meneroka cipap maklang dengan konek aku pula, boleh lagi lah cipap dia taklah seketat cipap awek aku, tapi maklang lagi pandai mengemutkan cipap dia berbanding awek aku, aku semakin melajukan hayunan aku pada cipapnya, taksampai lagi 5 minit aku mendayung maklang Sudah orgasme buat pertama kali, sambil aku mencabut keluar konek aku dari cipapnya, terpecik juga beberapa tompok air yg keluar dari cipapnya terkena cadar tilam, sambil maklang beritahu yg dia dah lama takrasa kepuasan macamni, Memandangkan aku belum puas lagi, aku bersandar pada kepala katil, sambil menyuruh maklang menghisap konek aku pula, maklang mulai bangun merapatkan kepala ke sekitar konek aku, sambil dia mula memasukkan konek aku kedalam mulutnya maklang mula memberi hisapan yg agak penuh berahi, baru beberapa kali konek aku dihisapnya yg berlumuran dengan air cipapnya tadi, maklang menyanggul tinggi dengan kemas rambutnya dahulu sebelum sambung mengulum semula konek aku, boleh tahan juga kuluman dia agak berpengalaman, semakin lama semakin melaju mulutnya turun naik mengulum konek aku, akhirnya aku mulai tak tahan lagi Aku bagitahu maklang yg airmani aku sudah mahu keluar, serentak dengan itu maklang menguatkan lagi cengkaman bibirnya pada konek aku, Ya akhirnya lima @ enam kali juga sperma aku yg agak pekat menembak dalam mulutnya, Nampaknya maklang jenis tak membazir orangnya, dia menelan sedikit demi sedikit airmani aku yg ada didalam mulut, setelah masing² sudahpun
puas,
Aku mulai bangun berehat dahulu sambil mengena rokok dan minum air, belum apa² lagi maklang bagitahu yg dia mahu lagi satu round, nampaknya lebih kurang 15 minit berehat tenaga aku pun mulai kuat semula, aku menyuruh maklang utk hisap konek aku semula supaya keras pada kitarannya, Setelah mengeras semula, aku mula menyarung semula cipapnya, kalini dalam posisi maklang meniarap sambil aku menutuh dia dari belakang, cuma tangan aku agak bebas juga meraba bontotnya kadang meraba teteknya, utk kali kedua aku menunggang cipap maklang agak lama juga aku bertahan, sempat jugalah beberapakali aku menukar posisi, antaranya aku menyuruh maklang utk membuat posisi dimana aku berbaring dan dia yg menunggang aku diatas, berpeluh juga aku malamtu dengannya, akhirnya dalam posisi mendoggynya buat kali kedua maklang orgasme buat kali kedua, diikuti pula aku memancutkan airmani aku kedalam cipapnya tidaklama kemudian, setelah itu masing² terkulai layu kepuasan!!!
malam tu agak letih juga masing², maklang mulai bangun mencapai tuala, sambil mengajak aku utk mandi bersama denganya, dan buat pertama kali juga aku mandi dengan seorang wanita, selesai mandi dan mengelap badan, Maklang mulai berbaring atas katil dia meminta supaya aku tidur berbogel dengannya malamtu, sambil melayan televisyen bersama Tak terhenti juga tangan aku malam tu meraba anggota sensitif pada badannya, sambil² tu byk kali juga aku mainkan tangan aku sekitar teteknya, kadang puting dia acapkali juga aku mainkan dengan mulut aku, Tapi maklang memang melayan saja aku malam tu asyik senyum je bila bertentang mata, seolah semacam suami isteri yg sedang berbulan madu, , Entah masa mana pun masing² tak sedar terlelap keletihan!!
Sampai harinipun aku masih kekal berhubungan dengan isteri pakcik aku cuma tidaklah terlalu kerap sebulan adalah 2-3 kali, siapa sangka tetek yg sepupu aku 2 orang hisap masa kecil dulu kini aku pula yg hisap, manakala cipap Kepunyaan pakcik aku juga sama aku berkongsi dengannya, kebiasaannya didalam bilik rumah bujang akulah tempat aku dan maklang berhubungan seks, ataupun rumah pakcik bila dia takda kat rumah, mujurlah housemate aku jenis sporting juga, sementara maklang pula masih lagi curang dibelakang suaminya iaitu dengan aku pasangannya iaitu anak saudara kandung suaminya sendiri!!!!!
869 notes · View notes
candidapuella · 3 years
Text
Your personal life is still yours when you are married✨
Kemarin, setelah mikir-mikir apakah tulisan-tulisan yang mulai aktif gw posting di tumblr harus gw pindahin ke blog. Karna basically, gw memang biasanya share ‘beginian’ di blog. Ditambah rasanya bener-bener unorganized kalo menclong-menclong gini, sebab sebenernya dulu bikin tumblr adalah untuk share tulisan2 galau nan puitis only haha. Tapi setelah 5 atau 6 tahun ngga gw buka tumblr, beberapa bulan kmarin entah knapa gw mulai nyaman sharing disini lagi. Well, mungkin karna ini tempat super privat. nobody knows me here, terus bisa baca2 banyak tulisan bagus juga disini. Jadilah keputusan untuk nyalin tulisan2 disini ke blog: batal. wkwkwk alias emang dasar anaknya mager. Kemarin, waktu gw lg makan malem di McD sepulang kerja- gw kepikiran kenapa ngga gw secara konsisten aja posting tulisan disini. As always, ide menulis begini selalu muncul kalo gw lagi sendirian. Dan gw terpikir ide tulisannya adalah, me-review kehidupan setelah menikah dari POV seorang istri berusia muda yang masih clueless di dunia adulthood ini, yaitu gw. Gw langsung ngebayangin, pasti seneng bgt kalo ada orang lain baca lalu merasa terilhami(?) pandangannya mengenai gimana sih sebenarnya kehidupan post ‘married’ yang kalian gadang-gadang sebagai pencapaian itu. Lebih seneng lg kalo ini bisa bawa manfaat dan jadi guide (cailah guide, pro bgt emangnye gw:’‘‘)) untuk mereka yang belum atau mungkin mau menikah. Selain itu, karna tulisan-tulisan gw sebelumnya disini juga sebenernya udah menjurus ke sharing pengalaman2 gw setelah menikah jadi knapa nggak sekalian aja konsisten ye kan. Biar klen2 yang moto hidupnya “pusing, pingin nikah aja” tau kalo nikah tidak seindah yang kau bayangkan fergusso :). Plus, yang udah tau kalo kehidupan pernikahan itu ngga mudah, bisa (paling nggak) tercerahkan kalo setiap kesulitan tu juga pasti ada jalan keluarnya kok. Dan belakangan iniii, ada suatu hal besar yang baru gw sadari.  Setelah menikah, kegiatan diluar rumah rasanya mostly gw lakuin bareng Fajar. Mungkin cuma 10% kegiatan gw yang gw lakukan diluar rumah (diluar pekerjaan) gw lakuin sendiri. Disamping karna (syukurnya) Fajar adalah tipe suami yang super care plus super worry kalo bininya kmana-mana sendirian, juga adalah karena setelah menikah gw pun merasakan keberadaan boundaries pada society ketika gw jalan sendirian. Selalu ada rasa anxious, yang ga tau alasanya apa. Little did I know, mungkin ini adalah fitrah menjadi seorang istri. Gw pernah diberi ceramah sama penghulu gw waktu daftarin nikah ke KUA, yang salah satunya adalah beliau bilang: “ngga dibenarkan, apapun itu alasannya, seorang istri atau suami  berduaan dengan orang yang bukan mukhrimnya”  Emang dasar anaknya patuh overthinking, kayaknya gw sempet kepikiran ceramah si ustad berhari-hari setelah gw mendengarnya. Lantas sekarang tertanamlah dia di batin gw. kenapa gw kepikiran? karna teman akrab gw mostly adalah laki-laki alias seseorang yang bukan mukhrim :). Lalu? tentu saja gw kepikiran, yahhh.. ga bisa lg dong gw maen sama si A B C D??? :( *istighfar* Lalu setelah gw menikah, lewat alam bawah sadar tumbuh dan berakarlah rasa takut itu di hati gw. Yang dimana, sempet menjalar berlebihan. Gw sampai merasa takut untuk keluar rumah (selain kerja), dan di tambah pandemi PPKM dll. Semakin ngga selera lah gw untuk ketemu temen-temen. Bahkan sekedar keluar sendirian untuk refreshing pun, yang mana gw yakin kalo gw izin pastilah Fajar mengizinkan, gw tetep merasa worry. Sampai dititik gw mulai merasa jengah. “apaan ni? begini amat ya nikah”  begitulah yang ada di batin gw waktu itu. Yang padahal, boundaries itu adalah buat-buatan gw sendiri. Gw sendirilah yang membatasi langkah gw, membatasi dunia gw. Gw mulai merasa gampang lelah, gampang emosi, seringnya badmood. kadang berujung jadi pemicu berantem. Dirumah udah capek beresan, dikantor capek kerja, pulang kerja betenya dibawa kerumah, jadi salah paham, lalu ribut. Kusut dah pokoknya. Dan ketika itu gw mulai berpikir, introspeksi diri, kayaknya harus ada yang diubah ni. Tapi gw belum yakin mulai darimana. Lalu tersadarlah gw, yang pertama harus gw ubah adalah pemikiran gw. Gw pernah tulis tentang momen ini juga disini dengan versi lebih detail tapi gw lupa judulnya apa. Suatu hari, gw beranikan diri bertanya ke Fajar, apakan Neisy si istri Fajar ini masi boleh menjadi Neisy yang sama dengan Neisy yang dikenal teman-temannya dulu. I thank myself for the courage that day. Karena lewat percakapan itu, gw merasa semua beban di pundak, kepala, dan hati gw langsung melebur. hilang. Udah lama gw ngga merasa selega dan seseneng itu. Sampailah gw pada kesimpulan: Nikah seharusnya adalah perjuangan untuk saling membahagiakan, saling mewaraskan, saling memperbaiki dan (kalau bisa) menyempurnakan. Jangan jadikan menikah sebagai sumber kita meminta kebahagiaan. DAN KALAU mau bahagian orang lain, tentu kita dulu yang harus bahagia, kita dulu yang harus waras. Kalo kata orang kita hidup itu harus take and give. Beda cerita kalo udah menikah, di pernikahan kita harus give and give. Karena apa? karena menikah itu ibadah. Ngga seharusnya kita mengharap balasan apapun dari pasangan kita, yang harus kita harapkan adalah berkah dan pahala dari Allah. Kalo kita ikhlas di proses give and give itu, Allah lah yang balas, lewat pasangan kita. Tapi, jangan sampai kita kehilangan ‘diri sendiri’ di proses give and give itu. Setelah mengubah mindset. Gw mulai lakukan hal yang membuat gw dapetin percikan-percikan bahagia. Gw mulai tanamkan lagi rasa aman dan percaya diri ke diri gw. Gw mulai lagi untuk jadi orang yang berpikiran terbuka untuk berhadapan dengan society. Gw sisihkan uang kerja gw, diluar untuk nabung dan keperluan bersama, untuk sekedar main ke cafe yang gw suka. Mulai lagi menghidupkan hobi baca dan nulis yang dulu adalah hobi yang selalu bikin gw bahagia. Atau juga sekedar ke tempat2 makan random yang belum pernah gw kunjungin. (dimana tentunya kalo ternyata bagus/enak akan gw ajak fajar kesana bareng2). Kadang kalo lagi ada rejeki, gw dikasih bonus sama Fajar, diberinya gw sangu untuk ke salon sekedar potong rambut atau creambath. Atau juga main dan ngobrol sama temen-temen. dengan catetan: Semua harus tetap sesuai porsinya. Gw tetap ingat bahwa sekarang gw adalah seorang istri. Walaupun gw diberi kebebasan, ngga serta merta jadi lupa diri. Yang harus diingat, ‘personal life’ itu, hal-hal kecil yang buat kita bahagia itu, kita lakukan untuk nanti kebahagiaannya kita bagi ke pasangan kita. Untuk bekal kita tetap waras ditengah hiruk piruk perjuangan dunia dewasa ini. Untuk bekal kita bantu pertahankan kewarasan pasangan kita juga. Semua kembali lagi ke fitrahnya. pada akhirnya, hidup itu selalu soal ‘balance’, kok. balance antara sedih dan senang, balance antara kesibukan kantor dan mengurus rumah tangga. balance antara pemasukan dan pengeluaran. Buat gw, hal-hal sekecil main, nongkrong keluar sendirian atau ngobrol sama temen itu adalah yang buat gw bahagia, dan membantu menjaga kewarasan gw. Tentu pasti berbeda setiap orang, apapun itu, pertahankanlah. Karna di hidup di jaman yang rasanya apa-apa dijadikan persaingan ini, untuk bertahan tetap waras sungguh perjuangan rasanya. Oleh sebab itulah, atas nama keseimbangan rumah tangga, Personal life kamu masih jadi hak kamu, sekalipun kamu sudah menikah. Tentu harus diinget lagi: semua harus sesuai porsinya. Stay sane and be happy even in simplicity! :)
8 notes · View notes
sabaryangindah · 3 years
Text
HILANGNYA PERAN SEORANG IBU
Syaikh Ahmad bin Qadzlan berkata,
1. Ketika seorang ibu telah kehilangan perannya di rumah, ia perlu membeli alat alat hiburan seperti IPAD, televisi, dan alat alat elektronik lainnya agar anaknya menjadi terhibur.
2. Ketika seorang ibu telah kehilangan perannya di rumah, ia pun membutuhkan pembantu untuk memperhatikan pakaian dan kebersihan anak anaknya..
3. Ketika seorang ibu kehilangan perannya dirumah, ia membutuhkan seseorang untuk mengajar privat di rumah. Maka ia pun menyediakan mu'allimat dan mu'allimin
Mu'allim mengajar
Pembantu yang merawat
Dan alat alat permainan yang menghiburnya
Lantas, dimana peranmu? Dan apa yang kamu kerjakan?
Zakariya Rizky Abu Zakiyyah
5 notes · View notes
pinkycoffe · 3 years
Text
((?)) hahaha
Assalamualaikum mas,
baru setengah bulan lalu aku tuliskan surat, ini udah pingin nulis surat lagi, hehe
harap maklum ya mas, seperti muqaddimahku kemarin, aku cerewet pake banget ke orang-orang tertentu, termasuk ke mas.
aku mau cerita apa ya mas. oh, iya, beberapa bulan lalu aku ketemu sama temen SDku mas, rival belajar pas SD, lucunya kita di sekolah rival, tapi pas dirumah belajar bareng dong haha. bulan apa ya itu, aku lupa pokoknya bulan-bulan deket akhir tahun masehi aja. ceritanya lagi main IG, terus ada username yang sepertinya kenal wkwk yaudah aku buka aja deh, pas itu ngga di privat, terus stalking sampe feed paling akhir, masih ga yakin "ini temenku yang itu bukan yaa" sampe akhirnya dengan pedenya aku sapa aja sekalian HAHAHA. ternyata bener dia temenku pas SD mas, udah sekitar 12 tahunan kali ya lost contact dan qadarullah bisa silaturrahmi lagi walaupun masih sekedar online. nanti kapan - kapan aku kenalin ke temenku itu mas, hehe semoga bisa jadi teman baik juga ya.
banyak hal yang kita keluhin ke Allah kemudian Allah kasih fasilitas extra, keluarga ekstra, teman ekstra, nikmat ekstra, Allah baik banget ya mas.
mas, jangan cape' atau bosen doain aku ya, insyaallah aku juga mendoakan mas, hampir sama seperti aku mendoakan ibu dan ayah, hampir lho yaa, bukan bener - bener sama. kalo untuk ayah dan ibu insyaallah aku ngga lupa, tapi kalo buat mas kadang lupa. hehehe
oiya, sampe lupa nanya kabar kan haha, mas sehat kan disana? aku tau pasti jawaban mas adalah "alhamdulillah" walaupun sedang nggak baik-baik aja juga tetep alhamdulillah ya mas.
oiya, kemarin aku nongkrong di taman, terus liat langit, terus keinget sama mas, kita memang belum diperkenalkan, atau belum dipertemukan, atau belum ditunjukkan jalan, tapi insyaallah kita masih dibawah langit yang sama, menatap bulan yang sama, melangitkan do'a yang sama. semoga Allah sempatkan kita ketemu di dunia ya mas, kemudian sama - sama bisa melengkapi separuh agama masing - masing.
sekian mas~ semoga doa kita bertemu ya disana. termikasih sudah sudi membaca ocehanku hehe
18|06|21
Tri Armi Berliani, belahan jiwamu
3 notes · View notes
nearbystarz · 4 years
Text
Evaluasi 2020 : Dialah Yang Menyembuhkan
Mungkin cukup telat untuk menuliskan evaluasi 2020. Tapi tak apalah, baru lewat sehari haha. Rasanya 2020 emang jadi tahun yang berat bagi siapapun, termasuk aku.
Awal Januari 2020 disambut dengan bencana banjir hampir di tiap sudut ibukota, rumahku juga kebagian. Cukup melelahkan, tapi udah biasa >.<
Bulan Februari, umi-ku sakit. Cukup serius dan harus menjalankan pengobatan selama 6 bulan. Bulan Maret adalah awal semua kegiatan dirumahkan, termasuk kuliah. Bulan dimana harga masker dan handsanitizer melonjak karena banyaknya permintaan. Semua orang panik, supermarket penuh, people shopping like crazy.
Bulan April, Mei, Juni, Juli sudah mulai terbiasa dengan new normal. Mulai terbiasa melakukan segala aktivitas dari rumah. Melewati Ramadhan dan hari raya juga dirumah, silaturahim dengan keluarga secara virtual.
Memasuki Agustus, giliran Abi-ku sakit. Cukup serius juga sampai harus dirawat beberapa hari dirumah sakit. Peristiwa orang-sakit tu pasti diiringi seabrek drama yang...ah begitulah.
Bulan September-November nenek-ku sakit, beberapa kerabat meninggal, sebagian karena covid. Kabar baiknya buku antologi pertama ku terbit. Itu saja.
Bulan Desember, penutup yang penuh adegan dramatis hahaha. Mulai dari umi sakit (lagi), disusul abi, tapi alhamdulillahnya hanya sekitar seminggu. Kadang rasanya rumah sendiri tu kaya rumah sakit, soalnya isinya orang sakit semua. Sodara-sodara sampe ngejulukin aku sebagai 'perawat' di private hospital ini wkwk. Pada akhirnya, sang 'perawat' pun tumbang juga.
Beberapa hari demam tinggi, entah sakit apa tapi akhirnya aku dan abangku memutuskan untuk swab test. Hasilnya...aku negatif dan abangku positif. Disinilah drama bagian 2 dimulai.
Kami berdua swab tanpa se-pengetahuan umi abi. Swab gratis di puskesmas wkwk. Resikonya kalo swab di puskesmas dan positif, data akan dikirim ke RT RW dan kabar itupun akan segera sampai di telinga warga sekitar.
Positif covid memang bukan aib, tapi gabisa dipungkiri juga bahwa beban sosial di masyarakat bagi mereka yg positif itu nyata..dan cukup mengganggu. Berhubung umi-abi ku merupakan orang yg cukup 'famous' seantero kelurahan, mereka khawatir kabar positif abangku ini tersebar. Padahal aku dan abangku santuy aja, ga begitu peduli dengan omongan orang wkwk
Belum lagi kami harus mengikuti prosedur dari satgas setempat jika ada yg positif, maka seluruh anggota keluarga orang itu harus di swab juga sebagai upaya tracing. Ini drama banget sih aslii, umi-ku bersikeras gamau di swab dengan seribu alasan—yang menurutku—berlebihan. Dengan bantuan kakak tertua umi, akhirnya umi mau di swab, begitupun keluarga ku yg lain termasuk nenek.
Abangku gimana? Karantina di wisma atlet wkwk. Aku ga begitu khawatir sih, soalnya dia OTG. Rasanya itu teguran aja dari Allah, buat orang bandel yang tiap hari keluyuran mulu dan mengabaikan protokol 3M.
Tiga hari setelah di swab, hasilnya keluar. Deg..gimana kalo ada yg positif lagi. Yang paling mengkhawatirkan tu nenek-ku. Soalnya kondisinya lagi kurang sehat dan ya pasti rentan tertular kan. Syukurlah Allah maha baik, Allah kabulkan doa yang siang-malam kami panjatkan—semoga semuanya negatif.
Tahun ini memang berat, tapi pasti bukan hanya aku yang merasakan. Jadi yaa ga pengen banyak ngeluh gitu. Hal yang bisa aku jadikan refleksi di tahun 2020 adalah tentang ujian sakit.
Allah kasih sakit biar kita bisa lebih menghargai sehat. Menyadari bahwa sehat adalah kekayaan yang sesungguhnya dan harus dijaga sebaik mungkin. Pun begitu, sakit juga mampu menggugurkan dosa selama kita sabar dan tak henti ber-ikhtiar untuk sembuh. Sakit mengajarkan kepasrahan total ditengah keputusasaan. Lalu teringat sebuah ayat;
Wa idzaa maridltu fa huwa yasyfiin
"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku." (QS. Asy-Syu'ara: 80)
4 notes · View notes
hujandanlautku · 4 years
Text
Dealing With My Inner Child
Tumblr media Tumblr media
Bismillahirrahmanirrahim. Kita awali tulisan kali ini dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, sesuai dengan nama-Nya Ar-Rahman dan Ar-Rahim banyak sekali nikmat yang Allah beri sebagai bukti kasih dan sayang-nya untuk ku pribadi, bahkan bukan hanya untuku saja, tapi bagi seluruh makhluk-nya di muka bumi termasuk kamu yang baca tulisan ini.
Mungkin ada yang pernah dengar makna inner child, atau belum pernah dengar, bahkan mungkin pernah mengalami nya sendiri. Istilah ini baru aku tahu beberapa tahun belakangan via instagram. Saat ku baca postingan akun-akun tersebut hati otomatis bilang “waw sepertinya aku punya itu/lah gue nih”. Inner child sesuai namanya, kumpulan peristiwa-peristiwa masa lalu di usia kanak-kanak bisa bahagia atapun sedih yang terkumpul hingga mempengaruhi kita saat dewasa. Inner child itu tidak selalu muncul, ia kadang ada di kondisi-kondisi tertentu. Seperti saat tertekan, saat sedih, atau saat diam memikirkan banyak hal dan melihat hal-hal tertentu. Bagiku pribadi Inner child ini terkadang muncul saat aku ada didalam masalah,atau saat hormon ku ga seimbang (kadang-kadang) haha. Baiklah kita mulai, maaf panjang tulisan nya. 
Kalian lihat photo Ibuku kan? bagiku dia cantik sekali. Saat itu status nya janda beranak dua karena tepat di umur ku yang kedua tahun Ayah dan Ibu memilih berpisah. Setelah peristiwa itu, kami pun pergi meninggalkan kontrakan kecil kami dan menumpang dirumah kakek-nenek selama hampir sembilan tahun lamanya. Sebelum aku mulai kisah Inner child ku, aku ceritakan dulu ya pahit-pahitnya sehingga kondisi ini ada sebagai pembelajaran atau mungkin perbandingan buat kamu yang sedang mengalami hal yang sama.
Allah baik sekali, kadang aku pun takjub, karena ketika banyak masalah melanda saat aku kanak-kanak, tidak Allah sampaikan otak ku untuk menganggap bahwa persitiwa-peristiwa tersebut kurang mengenakan atau menyedihkan. Bagiku hari-hari sama seperti biasa, pergi sekolah, nonton Tv main bersama teman. Sesekali aku ingat sahut-sahutan Ayah-Ibu saat umurku belum genap dua tahun, tapi lagi tidak Allah sampaikan fikiranku untuk menganggapnya sebagai suatu masalah. Awal orang tua bercerai aku,adik dan Ibu menumpang dirumah kakek-nenek . Ibuku dulu masih PNS golongan rendah, anak nya dua, single parent pula, rasanya berat untuk tinggal sendiri, bekerja dan juga mengurus anak sendiri. Ayahku ada, waktu kecil Ayah sering ajak aku main gendong-gendongan, lari-larian dan main permainan lainya setalah mereka berpisah, sekali-kali kami bertemu. Dulu ia figur Ayah yang baik, tidak pernah marah dan lainnya walaupun aku kurang meraskan nilai-nilai kehidupan dari Ayah. Dulu saat kecil kupikir Ibu ku keras sekali, bahkan sering berfikir bahwa “aku anak tiri” karena ibu seperti tidak pernah berhenti marah sedangkan aku sebagai anak ingin banyak di apresiasi. Hingga pernah suatu saat ditanya lebih takut siapa? Ibu apa setan? jawab aku adalah Ibu lol. Padahal wajar ibu dulu sering marah, beliau tulang punggung yang harus bekerja menghidupi dua anak seorang diri, belum lagi di omongin tetanggga dan keluarga karena statusnya, pasti tekanan nya berat sekali. Dulu masa kecil  dibumbuhi dengan banyak cerita bak drama, mulai di omongin tetangga Ibu nya Janda, Ayahnya ga bener, di bilang cuma numpang sama saudara sendiri dan sikap remeh temeh lainnya dari orang sekitar. 
 Aku kecil pernah bilang “Nginap dirumah aku ya” kepada saudara sebaya yang saat itu dibalas ketus oleh kedua orang tua nya “Itu bukan rumah dia, tapi rumah nenek” , padahal jujur akal ku belum sampai bahwa aku saat itu tinggal menumpang karena masih TK hehe.
DI tendang paman, di lempar piring bakso, kepala di banting ke lantai sudah dilalui aku yang dulu. FYI saat itu Ibu juga tidak bisa marah karena kami hanya menumpang dirumah orang tua ibu, alih-alih membela takutnya ada perang dunia antar anggota keluarga. Saat di lempar piring bakso beserta isinya, dengan sabar ibu membantu membasuh muka, menggantikan pakaian dengan aku yang terisak karena tangisan. Saat kepala ku di banting ke lantai, Ibu sigap membawa ku keluar rumah agar cepat lupa. Belum lagi setelah aku ingat-ingat banyak sekali perkataan dari dua keluarga yang seolah menyuruh aku membenci salah satu orang tua.Padahal seburuk-buruk nya mereka, tetap saja mereka orang tuaku, makanya kadang aku bingung dengan kelakuan orang dewasa hingga saat ini. Jadi kadang suka amaze sendiri MasyaAllah, bahkan kalau diingat  bisa kadang nangis sambil pengen balik kemasa lalu, pegang tangan kecil ku, peluk badan kecilku,liat wajah nya, usap kepalanya dan bilang
 “Uci kecil, tahan ya sayang kamu bisa, ada aku disini”. 
Ada banyak hal lain yang sama menyakitkan nya tapi mungkin terlalu private untuk diceritakan dan amat panjang juga 😋. Pada intinya semua hal yang aku rasakan saat kecil tidak berefek ke diri pribadi pada zamannya (saat kecil), tapi justru berpengaruh  ketika dewasa saat aku mulai memahami dunia dengan segala macam orang, situasi dan kegilaan nya, hingga aku pun sadar jiwa Inner Child ini ternyata ikut ada didalam diri sejak lama. Bagiku pribadi, manifestasi Inner child ini muncul dalam bentuk seperti gampang menangis saat sendiri (flashback), hormon tidak baik (datang bulan) wkwk kadang2 aja nih, ndak bisa liat anak kecil dipukul bisa ikutan nangis juga, suka terikat bayangan masalalu kayak mikir
 “Kok Allah bikin aku melalui ini” dalam waktu-waktu tertentu. “Aku kok ga bisa bahagia seutuhnya kayak anak-anak lain” , “kenapa harus aku yang membelah diri ke kedua keluarga saat hari raya” , bahkan saaat Ayah dan Ibu menikah lagi aku harus membagi diri kepada 4 keluarga yang berbeda, yang di awal amat berat menjalankannya. 
Oh ya, saat kelas 3 SD ayah dan ibu rujuk kembali, di awal aku merasa lega karena keluarga ku lengkap. Keadaan ekonomi kami membaik jauh, tapi dari periode kelas 3 SD hingga aku berusia 16 Tahun di bangku kelas 2 SMA, hari-hari seperti neraka. Ayah-Ibu ribut tiada henti, rasanya lelah sekali berada dirumah. Aku pun tumbuh jadi pribadi yang keras sekali sebelum berhijrah dan mengenal islam lebih dalam. Hingga mereka akhirnya bercerai kembali ditahun 2013 dan maaf harus bilang ini, rasanya lega sekali setelah mereka berpisah.Tapi apa dikata, Inner child ku terlanjur terluka :).  
Sekumpulan peristiwa tersebut menumpuk hingga membuat Inner child tumbuh menjadi bagian diri. Aku jadi pribadi yang cenderung diam saat ada masalah besar, hanya akan cerita ke orang-orang tertentu saja,bahkan untuk cerita butuh waktu yang sangat lama dan tertutup sekali. Padahal banyak yang bilang aku anak yg supel dan ceria. Ga sepenuhnya salah, tapi aku punya sisi gelap itu,seperti berusaha mengatasi masalah besar sendiri , menganggap bahwa semua orang memahami kondisi orang lain, takut akan rejection, takut ditinggal dan juga takut di benci orang-orang yang ber-value penting untuk hidupku. 
Titik balik aku sadar bahwa aku bawa “si anak” adalah saat tahun 2017, ada masalah besar di organisasi kampus yang aku ikuti. Banyak kesalah pahaman terjadi di antara orang-orang yang aku percaya dan sayangi, hingga rasanya sulit untuk di jabarkan karena menyamakan persepsi orang-orang merupakan PR besar dan melelahkan. Terlalu banyak opini, hingga aku tenggelam dan kehilangan aku yang dulu :). 
Diam yang terus menerus sangat tidak berujung baik, aku depresi, aku sakit, bahkan aku takut bergaul dengan orang-orang di lingkungan tertentu. Sekempulan peristiwa tsb hingga titik puncak di tahun 2017 bikin si anak ini selalu membawa diri flashback kemasa lalu, mengingatkan bahwa hidupku hampa, aku sendiri, ga ada yang peduli, kok kita ga bahagia dari dulu dsbg. Aneh bukan? gimana aku kubur dia dalam-dalam tapi saat usiaku menginjak 20 tahunan dia datang tanpa di undang. Sejak 2017, kebiasaan ini pun muncul setiap aku dilanda masalah. Lalu bagaimana akhirnya aku mencoba memahami si anak ini?
Aku sepenuhnya paham bahwa Inner Child bukanlah hal yang aku bisa singkirkan atau sembuhkan karena itu adalah bagian hidup yang membentuku sekarang. Tapi aku percaya walau peristiwa masa lalu yang “anak” ini rasakan tak bisa dirubah,aku bisa merespon balik luka nya dengan cara tidak memendam saat ia hadir. Saat Inner child ini hadir biasanya aku mengadu sama Allah, nangis aja minta sama Allah agar Allah kasih aku dada yang lapang serta Ikhlas sedalam-dalamnya karena Allah sambil yakin setiap rasa sedih ada masa kadaluarsa nya. Terus setelah itu biiasanya aku baca Quran, karena bener setelah baca aku jadi lega, hatiku terasa tentram dan lebih ringan. Ketiga aku coba mengerti si anak ini dengan merasakan luka-nya sambil juga mengingat bahwa aku yang sekarang adalah aku yang berbeda dan membiarkan Inner child ini merasakan kesedihannya karena dulu dia ga punya kesempatan untuk merasakan itu, kadang aku pegang bahuku sendiri sambil bilang “It’s ok, you worked hard uci,kamu berharga, ada aku, kita bisa hadapi sama-sama”. Adanya dia bikin aku sadar bahwa si anak ini butuh aku rangkul dan cintai, adanya dia harus aku terima sambil menanamkan bahwa saat ini aku sudah dewasa, we made it this far dan kita akan baik-baik saja. 
Terakhir
“I love me, I love my little me. Dia anak yang cerdas, selalu ranking 1 disekolah, anak kebanggaan orang tua nya, sudah bisa baca Quran sejak umur 4 tahun, dan dia kuat sekali. Terimakasih ya, aku bangga”
5 notes · View notes
Tumblr media
Kami Menerima Jasa Pembuatan Koam renang atau private pool untuk dirumah , hotel , villa dan lainya. Dengan harga yang terjangkau namun kualitas terbaik. Wa/tlp : 081977000899 , 081779000899
0 notes
sazzadiyatan · 4 years
Text
Kehawatiran dan Keteduhan
Kata ibuk nanti setelah lulus pendidikan aku tak perlu khawatir tentang pekerjaan. katanya ngajar dimana saja boleh yang penting ilmunya diamalkan
kalaupun nanti tidak mendapatkan medan juang aka tempat ngajar, jangan khawatir kan masih ada toko yang perlu dikelola
intinya niatnya ngajar buat ngamalkan ilmu, bukan untuk nyari penghasilan atau karena gengsi sekolah tinggi tinggi kok dirumah aja
boleh banget kalo mau kembali ngajar tpq kayak dulu, atau ngelesi privat kayak dulu, ibuk gak masalah yang penting ilmunya diamalkan biar jadi sedekah jariyah
gak ngerti lagi akhir akhir ini sering perasaan banget, mungkin efek semester akhir.
seringkali berpikir dikala banyaknya postingan teman teman yang sukses dibidangnya masing masing
kadang dalam hati membatin 'apa gak apa apa aku jadi orang biasa aja?" tapi kalo inget kata ibuk yang permintaanya sederhana aku semakin yakin tak perlu cemas akan masa depan, toh rizki sudah diatur sama Allah. tugas manusia hanya perlu ikhtiar, kemudian Tawakkal sama Allah. dah gitu aja
wastainu bissabri washalah
Kartasarura, November 2020, ditengah pandemi dan musim penghujan yang mulai menyapa
3 notes · View notes
dijeedij · 4 years
Text
Cerita dari Rumah Sakit #1
Hari ke empat, semenjak kami bermalam di rumah sakit. Sebenarnya tulisan ini ragu ragu ku bagi, karena terasa sangat privat. Tapi, sayang rasanya jika fase berat ini tak di abadikan dalam tulisan. Hitung hitung, supaya ketika nanti telah melewatinya, bisa mengingatkan kami kembali. Hari minggu (06/09), abi dinyatakan mengalami gejala stroke ringan. Berawal dari ummi yang tak sengaja melihat wajah abi tidak simetris. Lalu, sampailah kami di sini, Surabaya. Perjalanan cukup dekat, dengan debar hati tak menentu saat menemani abi dalam ambulance. Merasakan untuk pertama kali, menaiki ambulance. Mobil yang selama ini bisa melaju dengan mulus diantara riuhnya kendaraan lain, karena punya lampu 'wiu wiu'. Sungguh, menakutkan sekali. Bahkan di jalan aku sempat menangis. Karena, benar benar takut akan kehilangannya. Sampai Surabaya, abi langsung di masukkan ke dalam tenda besar bersama nakes nakes yang memakai APD lengkap. "Jadi ini baju astronot itu? Kuat banget sih, kayanya panas deh" batinku. Semua pasien yang masuk ke IGD, wajib menjalani test swab. Menunggu hasilnya selama 24 jam. Menanti kabar dengan hati tak karuan. Semua saudara, teman kantor abi, juga tetangga mengirim do'a, supaya hasilnya negatif. Alhamdulillah, do'a di kabulkan. Hasil swab negatif. Lalu, bagaimana rasanya menjalani hari hari dirumah sakit dalam masa pandemi? Bersambung... Surabaya, 09 September 2020, 23.52
3 notes · View notes
dwimartina · 4 years
Text
katanya harus dewasa
semakin dewasa, eh bukan, semakin berkurangnya usia, semakin sering bertemu dengan persoalan hidup yang rupa-rupa. itu lumrah. sangat lumrah. kalau sampai ga bisa merasakan, itu namanya parah. 
bisa sedikit mengerti kenapa banyak orang bermimpi punya rumah sendiri, kendaraan sendiri, pekerjaan yang stabil, penghasilan yang terus mengalir, dsb. semuanya berbau dunia memang. tapi ga bisa dipungkiri memang itu realitanya. pertanyaannya adalah, apakah iman bisa mengimbangi supaya segala mimpi atau harapan itu bisa menjadi kebaikan yang membawa keberkahan?
punya rumah, untuk apa punya rumah? rumah seperti apa dan seberapa besar yang dimimpikan? dengan siapa ingin tinggal dirumah itu? ada manfaatnya punya rumah?
kendaraan pribadi, untuk apa punya itu? apa manfaatnya punya kendaraan? sudah tau konsekuensi ketika punya kendaraan harus bagaimana?
pekerjaan yang stabil, supaya apa? benefitnya untuk siapa? dan, perkerjaan seperti apa yang dimimpikan itu?
penghasilan yang terus ada, kenapa? manfaatnya untuk apa dan untuk siapa? dan, terus ada itu supaya apa?
dan banyak lagi pertanyaan tentang mimpi di dunia ini. tiap manusia pasti berbeda, tiap masa bisa berubah. tapi, untuk apa mimpi-mimpi itu tumbuh? kenapa bisa muncul mimpi itu?
predikat menjadi dewasa itu sifatnya ada yang pas sesuai keadaan, ada yang dipaksakan. ada anak kecil yang dipaksa atau terpaksa untuk bersikap dewasa demi bertahan hidup ditengah kerasnya aspal jalanan. ada mereka yang usianya berkepala dua, mau tidak mau harus dewasa, karena dianggap begitu.
jadi, apa itu definisi dewasa?
untuk ku, dewasa itu masih jauh untuk diraih...masih terlalu halu untuk bisa menyebut diri sebagai orang dewasa. karena alam bawah sadar pun terkadang belum sadar kalau usia sudah menjelang kepala tiga.
berproses. iya butuh berproses. tapi yang paling penting adalah butuh untuk selalu menghargai diri sendiri. menghargai setiap apa yang sudah berhasil dilakukan, walau itu hal remeh temeh. jangan lupa, apresiasi diri itu mahal. karena biasanya tertutupi oleh serakahnya diri akan mimpi itu.
maaf yang sudah baca, dan ga nemu hikmah didalamnya. silakan tegur, koreksi, atau sekedar ikut curhat juga, secara private atau empat mata. itu akan sangat membantu.
Ramadhan sudah mau pergi.
aku, kamu, kita semua sudah ngapain aja?
Cilegon, 13 Mei 2020. 
teras rumah.
_dm
2 notes · View notes