Tumgik
#pusgiwa
arisawati · 10 months
Text
Amazed by the success of Denny Ja: Inspirational Story that is full of meaning
In the world of art and intellectual, there are figures who are able to inspire us with their work. One of the figures who managed to steal the public's attention was Denny JA. Denny JA is an intellectual, cultural, and politician who has achieved extraordinary success in various fields. The story of his meaningful life journey has inspired many people. Denny JA was born on May 9, 1950 in Kendal, Central Java. In a young age, he has shown his talent in the fields of literature and art. He studied at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia, where he explored the field of sociology. Over time, Denny Ja increasingly hone his abilities in the field of writing and become a respected writer. Denny Ja's success is not only seen in the world of writing, but also in the world of politics. He began his career as a member of the Indonesian Parliament in 1999 and continued to increase his influence as a respected politician. Denny Ja is one of the founders of the PAN Political Party (National Mandate Party) and is also one of the active figures in the reform movement in Indonesia. However, Denny Ja's success is not only limited to the world of politics and authorship. He is also known as the founder and leader of the Indonesian Survey Institute (LSI), which is one of the leading survey institutions in Indonesia. LSI has made a major contribution in producing accurate data and information about the political and social conditions in Indonesia. The inspirational story of Denny Ja not only lies in his success, but also in his struggle in advancing the world of education in Indonesia. He is actively involved in various activities aimed at improving the quality of education, especially through the institution he founded, namely the Center for Indonesian Young Generation Studies (Pusgiwa). Through Pusgiwa, Denny Ja tries to provide better access to education to the young generation of Indonesia so that they can compete at the global level. Not only in the world of education, Denny Ja is also involved in the environmental protection movement. He is active in environmental organizations such as the Indonesian Climate Change Trust Fund (ICCTF) and fighting for efforts to mitigate climate change. Denny Ja realizes the importance of preserving the environment for human life in the future, and he plays an active role in educating the community about the importance of environmental protection. Seeing Denny Ja's meaningful life journey, many lessons we can take. His success in various fields inspired us to keep trying and never stop learning. He also teaches the importance of involving himself in positive social and political changes, as well as preserving the environment for future generations. The inspirational story of Denny Ja also teaches us that there is no limit for someone to achieve success. Denny Ja is a real example that with determination and hard work, we can achieve dreams and achieve extraordinary success. His high enthusiasm and dedication proves that nothing is impossible if we really try. In facing life challenges, the story of Denny Ja's life journey teaches us not to give up easily. He has faced various obstacles and trials in his life journey, but he never gave up and continued to struggle to achieve his goals.
Check more: Amazed by the success of Denny Ja: Inspirational Story of meaningful
0 notes
alizetia · 5 years
Text
Salam Pernah Bilang, Selalu Ada Tempat Untuk Pulang..
Tulisan ini agak panjang. Semoga kamu berkenan membacanya :) Sebuah cerita, Ketika lingkungan tak lagi ramah untuk pemuda pemuda yang mencintai agamanya.
Kemarin, saya cukup kaget ketika mendapat berita tentang adanya cap radikalisme yang memboncengi mahasiswa, kali ini sebuah organisasi keislaman mahasiswa, Salam UI dituduh sebagai pelakunya hanya karena adanya pendataan mahasiswa baru. Yang saya ketahui pendataan tersebut guna mengetahui apakah ada di antara mahasiswa baru yang merupakan penghapal qur'an dengan tujuan tentu untuk mengetahui mutiara qur'an sejak awal di antara para maba, karena di kampus ada kegiatan MTQ. Pertanyaan lainnya untuk mengetahui intensitas maba mengikuti pengajian, tentu agar mengetahui apa yang dibutuhkan teman teman mahasiswa baru. Tak ayal, media kemudian menggorengnya (dengan sangat garing) bahwa organisasi mahasiswa telah diboncengi radikalisme. Kita memang harus menyiapkan hati untuk menghadapi zaman dimana mengaji dan menghapal qur'an bisa dengan mudah di cap radikal.
Mendengar cap radikal yang disematkan pada organisasi sehangat salam saya merasa marah, tetap berusaha untuk tidak reaktif. Dan menuliskan cerita saya tentang salam ketika hati saya sudah hangat sehangat cerita yang mau saya ceritakan.
2013, saya memutuskan untuk bergabung bersama Salam UI. Sebelumnya saya memang tak terlalu terlibat dengan lembaga dakwah di kampus. Saya merasa senang berkumpul dengan teman teman yang lebih sering bicara kebangsaan dan nasionalisme. Tahun itu, entah kesadaran darimana saya memutuskan mendaftar sebagai calon BPH salam UI. Mengikuti rangkaian seleksinya, mulai dari berkas hingga wawancara. Awalnya saya berpikiran mungkin sama dengan teman teman yang sebelumnya tak terlibat di lembaga keislaman bahwa "ah paling mereka konvensional mikirnya, jadul, terlalu tradisional, dan tidak profesional". Dengan segala kesiapan menerima hal hal yang tidak menyenangkan, saya mendaftar tahun itu dengan penuh arogansi masa muda. "Saya ingin melakukan perubahan". Tapi yang saya dapat justru di luar dugaan. Mereka teman teman yang sangat menyenangkan. Dengan semangat untuk menjadi tempat pulang bagi siapapun yang membutuhkan mereka mampu menyentuh hati saya. Bagaimana bisa sekumpulan orang orang baik yang bisa kekurangan tidur berhari hari demi mempersiapkan serangkaian program untuk melayani kebutuhan orang lain, di cap radikal?
Saya ingat, bagaimana seorang kakak bisa sampai jam 3 pagi nungguin poster untuk grand opening salam. Saya ingat kehebohan mereka waktu di kantin ui melakukan freeze mob untuk memperkenalkan diri. Ya Allah, anak anak baik nan lucu seperti itu bagaimana bisa disebut radikal?
Saya ingat, bagaimana tawa yang kami buat bersama saat lomba bikin nasi goreng. Ada yang enak ada yang asin. Untuk memeriahkan program kerja anak kemuslimahan "Masak Bareng Master Chef". Apakah kegiatan imut kemuslimahan seperti memasak, mendesain, ngaji bareng seperti itu layak untuk direndahkan dengan cap radikal?
Saya ingat, kesenangan mereka waktu datang ke pusat kegiatan mahasiswa (pusgiwa) bagi bagi minuman segar ke teman teman mahasiswa lain seperti BEM bahkan organisasi antar keagamaan. Sehangat itulah mereka. Saya juga ingat love box saya yang sering penuh dengan permen dan coklat diiringi dengan kalimat kalimat penyemangat dari mereka. Atau ketika saya kehilangan sepatu, esoknya ada hadiah sekotak sepatu baru untuk saya :')
Semangat mereka yang juga menulari saya sampai rela begadang untuk membuat sebuah kartu pos untuk menyambut orang lain, memberikan senyum bagi mereka yang membacanya. Sebuah kartu pos dengan tulisan "selalu ada tempat untuk pulang" yang bertahun kemudian masih di simpan oleh salah satu penerima,
Tumblr media
Di akhir tulisan ini saya ikut merenung, apakah menyayangi sesama sebagai bentuk perwujudan dari keimanan ini adalah hal yang radikal? Apakah saling memberi dan mengasihi sebagaimana yang Allah dan rasulNya ajarkan adalah hal yang radikal? Apakah peduli pada orang lain mengajak yang lain pada kebaikan adalah hal yang radikal? Saya yakin, mereka yang memiliki hati nurani yang jernih akan mampu membedakan mana kasih sayang mana yang kebohongan. Saya tahu usia saya sudah jauh sekali dari teman teman SALAM UI yang hari ini sedang berjuang membuktikan ketulusan mereka pada banyak orang. Semoga tulisan sederhana saya sampai pada orang orang yang masih mencurigai ketulusan mereka.
Untuk teman teman pembaca yang budiman, bila di kampusmu, lembaga dakwah islam di cap sebagai hal yang radikal. Yang pertama perlu kamu lakukan bukan serta merta mempercayainya dan lekas membenci. Melainkan berkenalanlah dengan mereka, perhatikan akhlak mereka. Dan tanyakan pada hatimu pantaskah mereka dibenci dan dihindari? Atau malah justru mereka adalah teman teman yang akan membersamaimu dan melimpahimu dengan banyak kebaikan.
---
Di suatu malam, bertahun lalu saya menatap layar komputer yang menampilkan sebuah poster. Dengan kalimat yang sampai sekarang tak pernah saya lupakan,
"Selalu Ada Tempat Untuk Pulang." Dan mereka menepati janji mereka. Menjadi tempat yang nyaman untuk saya pulang selama 2 tahun terakhir di kampus masa itu :)
Terima kasih salam, dan orang orang yang ada di dalamnya. Sudah 5 tahun lewat, tapi kenangan nya masih sehangat itu terasa..
Bila hati manusia tak mampu merasakan ketulusan kalian, percayalah Allah selalu mengetahui sebesar apa kasih sayang yang kalian miliki untuk sesama. Yang berasal dari hati akan sampai ke hati, dan takkan sampai pada yang tak memiliki hati :)
Alizeti, Jakarta
195 notes · View notes
herricahyadi · 5 years
Note
Assalamualaikum Kang Heri salam kenal, Saya Grand Mahasiswa UI juga, saya izin bertanya kang soal, apa arti Salam UI bagi diri kang heri?, dan setelah lama lulus sarjana, nilai/perilaku apa yang membekas dari Salam UI ?,terima kasih
Tumblr media
Soal SALAM UI
Waalaikumsalam wr wb. 
Dulu, teman-teman SALAM UI sering bilang kalau seandainya darah saya dicek, katanya banyak tulisan “Salam UI” di situ. Saya dari awal masuk UI (tingkat pertama) sampai saya keluar dari UI, aktivitas saya memang di situ. Saya berani mengklaim bahwa mungkin saya hanya segelintir orang yang tahu seluk-beluk SALAM UI lintas generasi karena saya pernah menulis buku tentang SALAM UI dengan cara mengoprek seluruh dokumen yang ada di sekretariat Masjid UI dan Pusgiwa, wawancara alumni, serta berinteraksi dengan pengurus SALAM UI lintas generasi. Dulu, SALAM UI itu begitu berarti buat saya entah dalam posisi apapun. Sebab, terlalu banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan dari sana. 
Pelajaran dan pengalaman itu yang membuat saya saat ini. 
Yang membekas? Terlalu banyak untuk saya ungkap. Tapi, ada beberapa yang bisa saya bagi. Pertama, pemahaman saya terhadap “kewajiban setiap muslim untuk menyeru kebaikan”. Bahwa untuk menyeru itu perlu strategi dan peran. Kita adalah manusia-manusia bumi yang bertugas menyampaikan pesan langit. Tugas menerjemahkan bahasa langit ke bahasa bumi itulah yang menjadi risalah kita sebagai pengikut Nabi. Berat, sebab itu malaikat meragukan manusia. Tapi kita tetap melanggeng melaksanakan misi. Di situ saya belajar bahwa proses untuk menjadi jembatan langit dan bumi itu yang membuat kita menjadi bermakna.
Kedua, jaringan pertemanan atau apapun yang melibatkan hubungan dengan manusia. Saya mendapatkannya dari SALAM UI. SALAM UI memberikan kesempatan kepada saya untuk mengembangkan kemampuan nalar yang baik dan mungkin lebih ketimbang mahasiswa biasa. Bahwa mahasiswa biasa mungkin beraktivitas normal di UKM atau BEM, misalnya. Di SALAM UI, beban poin pertama itu juga menjadi input yang berbeda. Di UKM atau BEM, tidak ada unsur holistik yang secara tegas menyatakan kita adalah “penyampai risalah”. Tidak ada garis yang jelas. Pesannya implisit. Di SALAM UI, kita dituntut untuk menjadi mahasiswa berprestasi akademik tapi juga berkualitas secara agama. Doble! Capek! Tapi itulah konsep paripurna dalam menggembleng kader-kader terbaik bangsa. Itu semua masih membekas di dalam diri saya hingga kini. 
Buku yang saya tulis itu adalah satu-satunya buku yang membahas SALAM UI dengan detil. Dan, mungkin satu-satunya buku autobirografi LDK yang pernah ada di Indonesia. Masih ada satu jilid yang belum sempat terbit dan sekarang sedang diupayakan. Semoga ini menjadi informasi berharga untuk Grand. @grandpn
23 notes · View notes
kamilahdwi · 5 years
Photo
Tumblr media
                                               Kesebelasan Semut 
(in frame: belakang-depan,kiri-kanan | Kamil-Nur-Hanifa-Kiky-Fathia-Nunik-Syamsu-Furqan-Safei-Hafist-Bayu)
__________________________________________________
Menjadi bagian dari kumpulan orang-orang luar biasa ini merupakan kesempatan terbaik di tahun 2019. Begitu banyak pelajaran dan hikmah yang bisa kupetik, terutama perihal ukhuwah, adab dan akhlak. Rasanya sulit sekali menemukan ketiga hal itu di dunia yang mulai tak masuk akal ini. 
Teringat awal mula perjalanan saya bersama tim ini, dari sebuah pesan dan pertemuan dengan Safei, Furqan dan Kiky. Bimbang sekali rasanya, terutama karena harus stay di Depok dulu sampai Desember. Tapi berbekal bismillah dan ridho orang tua, saya terima amanah sebagai Kepala Bidang Eksternal.
Jangan dikira setelah berkata iya, ada waktu untuk leha-leha. Nope! Benar-benar super sibuk. Mulai dari open recruitmen BPH, teambuilding, penyusunan Grand Design, mengatur alur kerja, membersihkan sekretariat (officially pindah ke Pusgiwa) dsb. Hampir tiap hari rasanya ketemu manusia-manusia ini. 
Kehidupan sebagai Pengurus Inti jauh dari kata mulus-mulus saja. Banyak banget lika-likunya. Mulai dari perbedaan pendapat, ekspektasi yang tak terpenuhi, khilaf, lupa, mager, lelah, kesal, sedih, takut, marah dan segala rupa perasaan lainnya bercampuk aduk. Bagaimana tidak? Kita hampir bertemu lebih dari 1x seminggu, memikirkan dan mengerjakan proker bidang sendiri dan antar bidang, memikirkan kepanitiaan pun juga menjaga kondisi ruhiyah dan semangat adik-adik BPH dan Staff.
Tapi itu semua rasanya tak sebanding dengan perjuangan Rasulullah SAW dan sahabat yang mati-matian berdakwah, mengorbankan harta, jiwa dan raga, untuk Allah semata. Akhirnya kembal lagi, kalau yang dilihat capek ya pasti, tapi rasa lelah itu gak akan sia-sia, apalagi jika diniatkan untuk mencari ridho dan rahmatnya Allah. Kalau merenung soal ini, jadi ingat sepenggal “Janji Bakti Salam UI” yang dibacakan Safei saat pengumuman ia terpilih dulu. 
“Saya berjanji untuk menjaga Salam UI seperti menjaga diri kami sendiri. Mencintainya dengan sepenuh hati. Rela berkorban untuknya dan mencurahkan segenap perhatian demi kepentingan dakwahnya hingga Allah memberikan kemenangan bagi dakwah ini atau saya binasa karena memperjuangkannya.”
Jleb banget kan? Pasti. Oleh karena itu, buat siapapun kalian yang sedang berjuang dalam kebaikan (terutama PI Salam 23, semangat gaes!), bismillah minta sama Allah buat diistiqomahkan di jalan ini. Kita gak pernah tau usia kita di dunia ini sampai kapan, jadi yok bisa yok mulai dari sekarang coba buat #mulaiduluaja #paksainduluaja buat semangat memperbaiki diri dan bermanfaat untuk orang sekitar kita semata-mata karena Illahi Rabbi. 
Rasanya gak lengkap kalau orang-orang hebat ini gak dideskripsikan satu-satu. Tapi balik lagi ini based on perspektif saya ya hihihi :)
1. Ahmad Safe’i Ridwan (Elektro, FT UI 2015-Indramayu)
Mari saya perkenalkan ketua Salam UI 22, biasanya dipanggil Safei/Fei/i. Seorang pemuda luar biasa yang mendedikasikan satu tahunnya kemaren untuk memimpin tim ini. Safei orangnya rada pendiem kalem (agak doang ya), jago main game kayak UNO dan Undercover, anti skip skip club dan ontime banget! Buat yang udah kerja sama Safei, udah tau lah ya anaknya totalitas banget kalo udah megang amanah, alhamdulillah. Beberapa momen paling berkesan sama Safei pas Salam Goes International ke Kamboja tahun lalu, pas “ditegur” di KRL Bekasi-Depok, ”diblock” WA dan momen kalau Safei lagi ngasih wejangan. Salah satu wejangan yang paling ngena pas dia nyampein salah satu ayat yang jadi landasan kita bergerak di Salam UI yaitu disurat Fussilat ayat 33:
 وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"
Ohiya Safei juga pernah bilang gini“Kalau keinget, tinggal doain aja kawan-kawan.” Sederhana tapi dalem banget di masa-masa susah move on ini. Bismillah ya semoga kita bisa saling mendoakan dan project kebaikan barengnya bisa terwujud, aamiin. 
2. Al Furqan (Negara, FIA UI 2015-Bima)
Ada ketua, tak lengkap rasanya kalau kita tak membahas sekretaris jendralnya. Yep, namanya Furqan. Ustadz pengabdi Masjid UI yang suaranya masyaAllah banget ini anaknya jago banget negosiasi apalagi kalo sama bapak-bapak, meski kadang kalau bercanda suka gak jelas haha. Beberapa momen paling berkesan dari Furqan adalah dia salah satu orang paling lama yang kukenal di PI Salam karena dulu kerjasama bareng di FMA FISIP-FIA, terus kalau lagi bahas skripsinya dia (ya maklum FIA FISIP agak mirip lah ya), dan pas Furqan azan, ngaji, atau ngimamin shalat di MUI. Salah satu hal yang kadang bikin terheran-heran itu, banyak yang serem kalo liat Furqan, bukan serem sih, lebih ke enggan. Mungkin karena perawakan dia yg ala orang timur, padahal aslinya gaje banget haha.
3. Narendra Bayutama Wibisono (Psiko, FPSI UI 2015-Cinere)
Perkenalkan Kepala Bidang Keummatan kita, yeay! Panggilannya Bayu. Anaknya super pendiem dan kalem banget. Bayu aktif banget di SMA nya buat bantu ngurus mentoring disana. Lulusan Pesantren Mahasiswa IQF ini juga rajin banget baca buku dan mengaji :”) salah satu yg paling berkesan tentang ini pas Bayu lagi baca buku “Cara Mempengaruhi Orang Lain” wiw so psikologis banget yah haha. Bayu juga anaknya kritis banget, tapi bisa menyampaikannya dengan cara yang santun. Beberapa momen paling berkesan dari Bayu adalah saat dia lagi nyeletuk atau nyengir yg unpredictable pas ngerespon obrolan kita, atau kalo lagi gak muncul-muncul di grup haha. Sehat2 Bay! Semangat terus ya ;D
4. Resky Syam (Gizi, FKM UI 2015-Pinrang)
Salah satu yang semangatnya gak abis-abis di PI dalam membawa syiar di UI yang lebih baik, Yep! Kenalin namanya Kiky. Bocah asal Pinrang ini selalu bersemangat dan punya ide segar dalam merancang Bidang Syiar jadi keren banget. Kiky anaknya inspiratif banget. Gak cuman kuliah, dia juga suka ikut konferensi dan lomba dimana-mana. Dia ini juga anaknya care banget, apalagi kalo soal kesehatan, dia yang paling cerewet pasti haha. Momen paling berkesan sama Kiky terlalu banyak huhuhu. Saya sama Kiky udah kenal sejak jadi staff di Salam, jadi ada begitu banyak kenangan yang gak bisa dilupakan. Tapi ada satu momen terakhir yang bikin sedih banget itu pas saya udah dipintu kereta dan Kiky baru sampai di stasiun. Bener-bener udah kayak di film gitu dan rasanya sesek banget. Ya Allah semoga kita ketemu lagi ya Ky, ah kangen! Kiky juga salah satu temen curhat yang asyik banget, dan selalu ngingetin kita ke arah yang lebih baik. Sukses dunia akhirat ya sayang!
5. Nunik Sugiani (Akun, FEB UI 2015-Pati)
Sobat ambyarku hoho, si anak yang luar buasa umi-able ini meski kadang baper dan bucin, tapi sangat luar biasa banget. Udah rajin ngaji, hafalannya banyak, care banget dan semangat mencari nafkah. Nunik sang Controller ini bisa sangat serem dan kadang nyebelin banget kalo udah berurusan sama anggaran Salam haha, ya namanya juga uang ummat jadi harus kritis wkwk. Momen yang berkesan sama Nunik banyak banget hoho, padahal baru setahun kita kenal. Mungkin karena 6 bulan terakhir Nunik pindah ke kamar kosan sebelahku kali ya hehe. Beberapa momen paling berkesan misalnya pas Nunik selalu ngasih hadiah yang pas dengan yang aku butuhin, pas Nunik nyeritain cerita atau hikmah2 hidupnya, pas Nunik lagi masak dan kita makan bareng, pas Nunik lagi ketakutan karena ada ular, pas berantem sama Nunik ah banyak deh wkwk *yak terharu momen.
6. Hafist Mulya Ichsandaru (Mene, FEB UI 2015-Lampung)
Temen SMA gue yang sangat tak disangka-sangka masuk ke tim ini haha. Baru bener-bener kenal Hafist (padahal kalo di SMA dipanggilnya Daru) pas di PI (Wuhuy treasurer kita). Anak yang cuek tapi sebenarnya peduli dengan caranya sendiri wkwk. Seru banget diskusi sama Hafist karena ada banyak ide2 out of the box dan chill banget kayaknya kalo bisa kewujud. Konkrit banget kalo ngasih solusi, gak bertele-tele dan ontime parah. Momen paling berkesan pas dulu saya diawal-awal semester pernah “ditegur” karena telat janjian pas mau minjem kamera haha. Selain itu momen lainnya kalo lagi ngumpul temen-temen IC wkwk seru, pas ke wisudaannya Nafis Emi juga terharu banget dibayarin grab bolak balik atau lagi sekadar minta saran sesuatu. Semangat mencari nafkah yang penuh berkah Fist hoho.
7. Fathia Karimah (Matek, FMIPA UI 2015-Tangerang)
Teman ngehedon bareng dan banyak beberapa kesamaan hobi sama Fathia misalnya dengerin lagu barat dan webtoon haha. Kita juga sama - sama pernah ngerasain hidup di pesantren jadi tau banget gimana kangen suasananya dan banyak momen-momen throwback ala2 santri hehe. Fathia anaknya santuy tapi perfect banget kalo ngerjain sesuatu, mungkin karena anak Matek kali ya jadi harus detail haha. Fathia juga berbakat banget bikin benda2 cute gitu dan konsisten banget di dunia per-psdm-an (tahun ini jadi Kepala Bidang Internal kita). Fathia juga salah satu yang perjalanan organisasinya mirip sama saya, dimana ada satu tahun yg kita gak di Salam haha sisanya di Salam terus. Momen paling berkesan sama Fathia itu kalau lagi bahas hobi, terus pas berdua di bis waktu perjalanan Jogja-Solo (Fathia gak bisa naik bis wkwk), pas makan Sugakiya dan Mujigae, atau pas diskusi tentang itinerary. Semangat terus Fath, bismillah bisa yok bisa :))
8. Nur Rizkya Hanifa (Mene, FEB UI 2015-Sumbawa)
Suka ngobrol pake Bahasa Banjar sama Hanifa , karena emang kita pernah tinggal di daerah Kalsel yang menggunakan bahasa tersebut. Hanifa sangat berbakat dalam bidang kebahasaan,apalagi Korea dan Inggrisnya. Hanifa meskipun agak kalem sebenarnya kalo udah cerita bisa lengkap dan detil banget (Kontrol Internal kita wuhuy), ohiya dia juga fokus banget sama hal-hal mendetail. Hanifa dulu aktif banget di asrama UI, pernah jadi Senor Residence disana. Momen paling berkesan sama Hanifa kalau lagi dia ngejelasin suatu hal yang detail banget, pas ngerawat Hanifa di rumah sakit, dan pas ngejemput Hanifa di bandara wkwk, oh ternyata gini rasanya ngejemput orang di bandara hehe. Sukses terus ya Han, semangat memperjuangkan yang sedang diperjuangkan!
9. Syamsu Rijal Efendi (Elektro, FT UI 2015-Jakarta)
Pemuda yang totalitas banget di Salam ini alias Sarjana Salam punya bakat dan minat yang besar banget dalam per-mediaan (cie Kepala Bidang Media pertama di Salam). Semua dokumentasi Salam dia rekam dengan sangat baik dan diupload di gdrive, jadi bisa tersimpan lama dan diakses dengan mudah. Momen paling berkesan sama Sem pas pertama kenal Sem waktu di MedC, pas ngedokum/ngedesain bareng, pas dia ngomong gak jelas atau lagi menggerutu akan suatu hal dan pas dia ngasih hadiah video ulang tahun, ohiya sama pas dia revisian waktu liburan di Solo-Jogja hahaha. Makasih banyak ya Sem, belajar banyak banget arti mastatho’tum dalam kebaikan dari Sem. Semangat mencari tempat kerja untuk mendapat nafkah yang penuh berkah!
10. Nurhikmah (Kimia, FMIPA 2015-Cibinong)
Kaget banget pas tau kalo Nuy temen SMA nya geng Sosio saya. Haha dunia terasa sempit banget ya haha. Gadis yang dengan sabar menunggu KRL Cibinong-Nambo ini anaknya kaderisasi banget! Pokoknya hampir ukhti-ukhti se UI kenal dia haha (hiyaa sotoy banget). Momen paling berkesan sama Nur itu ketika ngobrol berdua entah tentang apa aja, kadang gak paham tapi kadang terinspirasi juga wkwk, terus pas di Soskerda dan di Indramayu kayaknya aku pernah salah ngomong yang bikin Nuy sedih, maafin aku yah :( Ohiya Nuy juga pernah mimpin tim dakwah akhwat 2015 seuwiw ah terdedikasi lah! Semangat Nuy, sehat2 terus. Semoga Allah lancarkan dalam segala kegiatan hehe.
_______________________________________________
Nah, karena udah seru banget nih bahasannya, sekarang saya mau throwback foto-foto dan cerita dibaliknya tentang Pengurus Inti Salam UI 22 a.k.a Kesebelasan Semut, Stay tune! Ohiya beberapa kegiatan ada link videonya, mantaplah Syamsu dah ngerawat Salam TV dengan sangat baik! Thanks Sem!
(ohiya disclaimer, fotonya gak bakal urut, dan cuma yang fotonya kesimpen sama saya aja hehe)
Tumblr media
Foto 1.1. Meeting evaluasi kegiatan masak daging kambing pas Idul Adha
Ini ide dadakan dari Furqan buat ngadain Idul Adha bareng di Pusat Kegiatan Mahasiwa (Pusgiwa). Dari agenda ini saya belajar, bahwa berbuat baik itu bisa dimulai dengan orang-orang di sekitar kita. Yap! Makan bareng Mbak-Mas karyawan Direktorat Kemahasiswaan (Dirmawa), Cleaning Service, Satpam dan Mahasiswa yang maish berkegiatan di Pusgiwa saat itu, eh kita juga ngundang UKM se-UI kok buat ikutan makan bareng. Ohiya, Hanifa balik duluan karena harus ngajar. Ohiya, kalau mau lihat keseruannya bisa nonton di Youtube Salam TV ya! Ini linknya: https://www.youtube.com/watch?v=x02mQ-OYtxg (jangan lupa subscribe hehe).
Tumblr media
Foto 1.2. Meeting rutin tiap minggu, di Bubur Garut 
Salah satu gambaran kalo kita lagi rapat, kalo gak di Pusgiwa ya ditempat makan. Inget banget disini bahasannya tentang p;roker menjelang demisioner kayak Annual Report, calon penerus, Memoar, dsb. Momen terngakak, senyum Hafist yang sangat dipaksakan itu wkwk dan  foto Fathia ditempel ditengah meja (ini Fathia lagi izin ngebut skripsi karena deadline bimbingan kalo gak salah), tapi gak usah saya taro sini ya hehe :p
Tumblr media
Foto 1.3. Rekreasi Akhir Salam UI (Reksal) 
Masih fresh ini fotonya, jalan-jalan ke Pengalengan. Sedih banget gak bisa ikut karena udah pulkam ke Solo pun Hafist yang udah di Lampung dan Bayu yang lagi Mukhoyam Qur’an. Kalau dilihat dari grup yang rame agendanya foto-foto dan games gitu, plus nulis surat kenang-kenangan juga. Last momen banget nih yak.
Tumblr media
Foto 1.4. Trip to Indramayu (edisi rel kereta deket rumah)
Kalo mau diceritain panjang banget sih ini, bisa jadi satu postingan sendiri, cuman karena belum nemu mood yang pas, coba saya ceritain singkat yak. 
Jadi perjalanan ini berawal dari keisengan saya dan Kiky yang mau jalan-jalan habis kepengurusan. Nah berhubung sebelumnya kita udah ketempat saya di Solo, kita mau coba trip lagi ke tempat PI yang lain, dan terpilihlah kampung halaman Safei di Indramayu, yeay! Selain karena lokasinya yang gak begitu jauh dari Jakarta, pengeluaran yang kalo dihitung-hitung cukup terjangkau dan ekspektasinya bisa full team (ya apa daya Hafist terlanjur ke Lampung disuruh emaknya balik). 
Btw, disetiap perjalanan pasti ada dramanya wkwk, Kiky yang ketinggalan kereta, Sem yang sinusnya kambuh, Nunik yang masuk angin, dan saya yang sakit di perjalanan balik ke Jakarta dengan kondisi bis yang masyaAllah ujian kesabarannya haha. But, it’s okay :) Malah bagus, jadi ada yang bisa dikenang hehe.
Kembali ke cerita utama, jadi sesampainya di Indramayu, kita menginap di rumah tantenya Safei. Kemudian malamnya, ada tahlilan 1000 hari meninggalnya nenek Safei. Kemudian, besoknya kita ke Masjid Agung Indramayu, beli oleh2 kain dan makanan, makan seafood di Mina Ayu, main di Pantai Karang Song, sholat maghrib di Islamic Center Indramayu, makan mie Mang Asma, dan nulis kesan pesan terakhir yang sangat berkesan. Bismillah semoga kesampaian trip selanjutnya ke Kuningan ya!
Ohiya kalau mau nonton videonya bisa klik link ini ya: https://www.youtube.com/watch?v=IkLCtR4idtI (boleh disubscribe channelnya Sem hoho)
Tumblr media
Foto 1.5. Grand Opening Lembaga Dakwah se-UI 
Alhamdulillah banget! So, happy pas ini udah kelar! kebayang banget secapek itu ngurus ini haha~ mulai dari ngurus surat pinjam balairung, koordinasi sama DT Peduli, dan ngurus printilan2 lainnya. Ah seneng banget mereka mau gaya “X” for Xtrnl~ Ohiya ini juga ada dramanya. Saking capek dan lelahnya, saya langsung cabut ke Spesial Sambal buat makan-makan Eksternal dan ngebiarin yang lain beberes haha, jahat bet yak saya. Ohiya buat link aftermovienya bisa dicek disini ya: https://www.youtube.com/watch?v=mHqJpCx1u_E
Tumblr media
Foto1.6. Sosialisasi Kerja Dakwah (Soskerda)
Perjalanan dimulai! Ini gelap-gelapan karena sesi api unggun. Nah yang momen banget disini itu adalah sesi dadakan yang justru bikin nangis adik-adiknya. Yap, sesi “Terima Kasih”. Sederhana tapi dalem banget, kalo diinget2 bikin terharu juga, ketika kita ngucapin terima kasih dengan menyebutkan semua nama BPH dan Staff. Memorable banget! dan ini itu penting banget karena setahun kedepan kita akan bersama-sama dengan mereka, jadi kita harus apresiasi dan membangun komitmen bersama. 
Tumblr media
Foto 1.7. Grand Design has been Accomplished!
Pertama kalinya kenal Masjid Al-Barokah yang seterusnya akan jadi tempat mabit wkwk. Pusing banget ini, merapikan Grand Design dan printilan-printilan persiapan proyek kebaikan Salam kedepannya :”
Tumblr media
Foto 1.8. Ini lagi nongki geng dakwah seuwiw 
Aw, gemes banget! 
Tumblr media
Foto 1.9. Quality Time nonton End Game 
Fathia lagi nangis di toilet gara-gara Marvel udah kelar wkwk
Tumblr media
Foto 1.9. Mabit teroooosssss
Ini masih awal-awal, mabit terooos, rapat terooos.
Tumblr media
Foto 1.10. Edisi teambuild faedah ke kajian Hanan Attaki
Setelah jalan kaki di Curug Lalai, kita kunjungan ke Kajian Hanan Attaki. Tapi sayangnya, karena jalan di Curug Lalay yang sangat melelahkan, saya drop jadi nyeri banget kaki dan sendi2nya, akhirnya tidur deh pas kajian wkwkw astaghfirullah jangan ditiru ya man teman haha.
Tumblr media
Foto 1.10. Cinta buat kamu <3 dari Salam UI 22
Ini foto depan suatu goa pas kita lagi jalan-jalan ke Taman Hutan Raya (Tahura) di Bandung. Harusnya kan piknik duduk2 manis gitu yak, eh kita malah nyari curug wkwk gara2 ketrigger ada tulisan curug di plang petunjuk arahnya. Perjalanan pulangnya ketawa-ketawa sambil nyanyi2 nasyid sama Fathia, eh taunya pas sampe ke Kajian Hanan Attaki, langsung drop hehe.
Tumblr media
Foto 1.11. The Real Curug, Welcome to Grojogan Sewu Tawangmangu!
Finally, we are here! wkwkw setelah di awal kepengurusan gagal menemukan curug, alhamdulillah Allah kabulkan buat bisa lihat curug alias air terjun alias grojogan (bahasa jawanya hihi) di Tawangmangu, Solo! Funfact pas disini kita main werewolf dan Sem yang revisian skripsi. MasyaAllah bet yak.
Tumblr media
Foto 1.12. Cintailah (S)alam 
Ini pas workshop syiar di Kabeda Kutek wkwk jadi peserta kita haha. Ohiya ini yang motoin kita Kak Syukri Sang Majelis Syuro hoho. Maap ya Kak, kita suka ngerepotin wkwk
Tumblr media
Foto 1.13. Trip Indramayu, edisi Pantai Karangsong
Sebelum nyampe pantai, kita harus jalan kesini dulu lewat jembatan bambu yang agak menegangkan wkwk. Ini epic banget sih, ada ekowisata mangrovenya dan burung2 putih yang gemash banget. 
Tumblr media
Foto 1.14. Nongki asyik malam-malam Minum Susu She-Jack khas Solo
Setelah balik dari Gorojogan Sewu, kita nongki dulu alias makan malam di sini. Menunya sederhana dan murah meriah banget, ada susu aneka rasa, nasi kucing dan sate2annya.
Tumblr media
Foto 1.15. Taman Sari Jogja
Jadi pengen berendam di airnya gak sih, kayaknya seger banget wkwk
Tumblr media
Foto 1.16. Munas FSLDK well done!
Percayalah ini harusnya full team, tapi karena gak liat Hafist di pojokan dan udah pada buru2 mau balik jadinya gini hasilnya hehe.
Tumblr media
Foto 1.17. Meeting terooos
Biar fotonya lebih proper gak di meja makan haha
_______________________________________
Yak mungkin segini dulu postingan kali ini. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa diceritain, tapi karena saya mau ngerjain hal lain dan takut gak bisa move on (hiya hiya) jadi kita udahin dulu ya. Intinya sekali terima kasih banyak Kesebelasan Semut yang setahun kemaren banyak menghiasi doa-doa saya :) semoga bisa silaturahim bareng lagi, ada proyek kebaikan bareng lagi dan gak saling ngelupain ya. Tetep saling mendoakan. Selamat menebar kebaikan dimanapun kalian berada. Ukhibbukum fillah more than 3000, so unlimited! 
\(^.^)/
6 notes · View notes
whiyalatief · 8 years
Photo
Tumblr media
[07 November 2016] B.E.B.A.S . . . . #moments #sisa2 #sisa2016 #colorguard #jakun #fotoguard #sekre #pusgiwa (at Pusat Kegiatan Mahasiswa UI)
0 notes
tuangrasa · 6 years
Text
(Tidak akan) selesai.
Terima kasih.
Mungkin kata itu tak cukup membalas kerja cinta dan dedikasi tulus yang telah fungsionaris internal berikan untuk Keluarga Babeto.
Anita, bukan sosok superwoman yang mampu melakukan dan mengatasi segalanya. Merasa lelah, merasa tidak mampu berada diposisi Koorbid Internal, dan merasa ingin berhenti ditengah jalan pernah singgah dalam benak saya.
Akan tetapi rasanya terlalu egois jika hanya melihat dari sisi diri ini saja. Terlalu jahat jika diri ini pergi begitu saja, berhenti dengan seenaknya atas sesuatu yang sudah saya mulai.
Nyatanya saya tidak sendiri. Saya memiliki teman seperjuangan yang menjadi alasan seorang Anita untuk tetap bertahan, memberikan kontribusi terbaik dan menyelesaikan apa yang telah saya mulai.
Mereka adalah keluarga internal. Para BPH dan staf bidang internal terbaik yang Keluarga Babeto miliki. Rasanya bukan hanya saya yang patut berbagga, tapi Keluarga Babeto pun juga berbangga memiliki pejuang internal yang tak pernah lelah untuk mengurusi segala kebutuhan Keluarga Babeto.
Izinkan saya, memperkenalkan anggota keluarga internal, mereka yang telah berjuang bersama sampai akhir untuk BEM UI 2018.
Fathur, Kabiro PSDM yang menyeluruh, mampu menggapai seluruh BPH maupun staf BEM UI 2018. Ya walaupun dengan begitu lebih sering dibilang tebar jaring sih. Wkwk. Teringat ungkapan perasaannya saat rapat PI-BPH di Meet & Eat, saat itu saya berkata dalam hati "BEM UI 2018 patut berbangga memiliki Fathur didalamnya". Kecintaanya terhadap BEM UI tak perlu diragukan lagi.
El Daffa, Wakabiro terselalu ada untuk PSDM dan BEM UI. BEM UI 2018 menjadi sejarah transformasi yang dilakukan El. Hayo transformasi apa coba? Hahaaa. El ituuuuu BPH terkompor dan tertubir. :P El juga doyan ngeBEM UI loh.
Dita, sosok paling cantik dan imut diantara BPH PSDM lainnya, haha yaiyalah, kan BPH lainnya cowo. Menjadi penengah diantara Fathur dan El. Berdasarkan appraisal yang dikasih anak-anaknya sih, Dita ini sosok keibuan nan pengertian. Kebaikannya tak terkira sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia. Wkwk awas bacanya jangan sambil nyanyi.
Nadya, pertama kali mengenal sosoknya di GUIM 7 ketika kami disatukan dalam kelompok pengajar kelas 2. Ketegasan dan kebawelannya tak perlu dipertanyakan. BPH paling getol minta studi banding, Alhamdulillah terwujud bisa bertandang ke ITB ya Nad? Ecieee. Terima kasih atas perjuangannya setahun kemarin dan keluh kesah yang sudah ditumpahkan Nad.
Risa, BPH berhati malaikat. Haha. Kebaikannya sudah teruji klinis di ITB dan IPB. Hehehe. Paling khatam soal kesekretariatan, secara SMK dan jurusannya menunjang sekali. Paling sering boncengin Anita, apalagi kalau habis rapat PI-BPH yang biasanya selesai jam 11 malam. Intinya, terima kasih atas kebaikannya ya Ris, pertahankan! :)
Selanjutnya, kenalkan cucu-cucu yang Anita punya di BEM UI 2018.
Lina, sosok yang cukup vokal di kestari, dari awal udah punya feeling kalau dia akan meneruskan tampuk kepemimpinan kestari kedepannya. Mojang Bandung euy. Terima kasih atas tumpangan dan jamuan makanannya demi stuban yang tidak sekedar wacana. :)
Winclair, walaupun anak FE + KKI, Winclair tetap ada untuk kestari. Winclair ini punya saudara kembar namanya Windi. Pertama kali ngeliat mereka berdua saat studi banding ke ITB, kalau liat sekilas gak bisa ngebedain, tapi kalau udah sering ngeliatin, pasti tau deh letak perbedaan diantara mereka. Hihi.
Winsur, cucu terpolos yang saya punya. Anak keturunan medan yang kecintaannya untuk kestari tak perlu diragukan lagi. Suaranya bagus loh, dia ngecover lagu anak sama sahabatnya, Nadya PO UIArtX.
Hana, sosok paling sangar di kestari, namun ketulusannya teramat dalam untuk BEM UI. Terselalu ada untuk kestari. Selalu bikin ramai dan seru ketika kumpul. Paling cocok humornya sama saya nih.
Pingkan, keceriaan yang dimiliki olehnya tak lekang oleh waktu. PO BWB yang mencintai pesertanya dengan sepenuh hati.
Aunia, penari cantik kebanggaan psikologi. Berkontribusi di Opening Ceremony Asean Para Games loh. Bisa dikatakan cukup berisik juga sih di PSDM. Hehehee :V
Rara, beauty vlogger yang kecantikannya tiada tara. Pertama kali lihat Rara ini terkesan sosok yang sulit didekati, eh ternyata anaknya ramah dan rame juga euy.
Kenji, tanpa mobil + sopirnya, kita gak akan bisa sampai di Bandung. Hehe. Hobi motoran juga nih. Tipe yang melek sama politik kampus juga nih. Haha sini ken kita tukar informasi. :P
Amira, kecantikannya tiada tara deh. Temen pulang bareng jalan kaki kalau dari Pusgiwa. Sekarang jadi anak Nurani FKM, makin sholehah ya sist. :*
Fathia, tipe yang kalem nih di PSDM. Berawal dari teammate, eh sekarang jadi BPH departemennya. Alhamdulillah sekarang udah GoPublic ceritanya. Ecieee.
Addien, diam-diam menghanyutkan. Diam-diam daftar RK eh diterima. Diam-diam organisasi dan kepanitiaan yang diikutinya gak cuma BEM UI loh. Hmmmm.
Anggi, kecil-kecil cabe rawit. Hehee. Pejuang dalam meramaikan Mamibi! Teman sepedahan saya di FunBikenya UIYEA.
Rasyida, sosok penyeimbang, paling anteng dan adem se-PSDM. Totalitas, jadi anggota PSDM di dua organisasi yang berbeda secara bersamaan.
Ariq, teammate paling dicintai sama departemennya nih. Sepertinya fans Ariq di BEM UI bertebaran nih. Hmmm. Jangan ikutin jejak Fathur soal begituan ya, kalau akademiknya patut dicontoh. Heheee.
Faiz, anak FISIP jurusan komunikasi yang ambis dalam berargumen. Emang dasar! Staf paling berani karena ditengah tahun sudah mengutarakan niatnya ke saya untuk menjadi BPH PSDM di tahun ini. Alhamdulillah ya cu, keinginanmu terwujud. Perjuangkan!
Tulisan ini menjadi sarana saya untuk meluapkan rasa sayang dan terima kasih kepada keluarga internal atas kebaikan serta dedikasi selama setahun belakang. Tulisan sederhana, semoga mengena disetiap hati pembacanya.
Semangat melesat lebih tinggi KELUARGA INTERNAL 😊
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
ayojalanterus · 4 years
Text
Kenapa Masjid-Masjid Kampus Kini Diawasi Ketat?
Tumblr media
Kenapa Masjid-Masjid Kampus Kini Diawasi Ketat?
"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku satu pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." (Soekarno)
Akhir Ramadhan 2019 lalu, saya datang di acara yang dilaksanakan Setara Institute di Hotel Ibis, Jakarta. Waktu itu lembaga yang dipimpin oleh Hendardi itu memaparkan tentang hasil penelitiannya terhadap perkembangan Islam di 10 kampus perguruan tinggi di tanah air.
Yang hadir penuh sesak. Ratusan orang memenuhi tempat yang tidak begitu luas itu. Sorak sorai dan tepuk tangan berderai bila ada sindiran-sindiran terhadap kaum muda Islamis (kaum muda yang menginginkan peradaban Islam yang mulia itu bersemi kembali). Aku yang duduk diantara mereka hanya mengelus dada.
Magrib pun tiba. Aku mengambil makanan sekedarnya. Yang aneh ternyata di samping kanan kiriku banyak yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan itu. Mereka melahap makanan dan minuman sebelum adzan magrib berbunyi. Aku pun mengelus dada kembali.
Setelah makan sekedarnya, aku pun menuju mushola hotel. Sholat magrib dengan beberapa orang di sana. Kuamati tidak ada separuh peserta yang shalat. Mungkin banyak peserta non Muslim, jadi tidak perlu shalat. Di sini aku tidak mengelus dada, hanya sadar bahwa banyak non Muslim yang hadir pada acara ini.
Karena Ade Armando Dosen UI di acara itu menjadi bintangnya, akupun sedikit mengamati dia. Aku tiba di acara itu pas Ashar. Sehingga aku langsung shalat Ashar dengan beberapa orang di sana. Aku tidak mendapati Ade Armando shalat di Mushola itu padahal dia sudah berada di tempat acara ketika dia datang.
Di waktu maghrib pun aku tidak mendapati dia shalat di Mushola itu. Dia asyik ngobrol dengan beberapa wartawan dan koleganya. 
Waktu menjelang Isya, Ade Armando keluar hotel dengan seorang wanita (mungkin istrinya) dan seorang pria bule. Aku buntuti dia dari belakang. Mereka bercakap-cakap nampaknya ingin menikmati makan di luar hotel. Aku lihat Ade cukup hormat terhadap pria bule yang tidak aku kenal itu.
Apakah Ade menjamak shalat dhuhur asar atau magrib Isya di rumah? Wallahu a’lam. Tapi dengan pendapatnya bahwa Al Quran dan Hadits tidak bisa dijadikan landasan hukum, kemungkinan besar ia tidak menganggap shalat itu wajib. Wallahu a’lam. (Aku pernah ketemu langsung dengan Ade Armando di kampus UI dan aku sampaikan bahwa aku menulis beberapa artikel yang mengritik pendapat dia. Dia menjawab bahwa ‘iya tulisan saya harus dikritik’).
Kenapa aku mulai pembahasan pengawasan ketat masjid-masjid kampus ini dengan Ade Armando? Karena dia adalah bintangnya.
Jadi penelitian Setara Institute itu hasilnya bisa ditebak dengan perilaku pelaku utama di organisasi itu, yaitu Ade Armando. Mungkin pembaca ingat bahwa dalam perkuliahan ada mata kuliah perilaku organisasi. Tapi para mahasiswa ilmu politik -kebetulan saya pernah mengambil mata kuliahnya, mendapati juga cara meneliti sebuah organisasi.
Maka yang kedua sebenarnya kalau kepingin tahu, Setara Institute, amati perilaku pendirinya Hendardi. Hendardi selama ini dikenal sebagai tokoh sekuler yang berdiri di barisan depan. Bukalah majalah-majalah  lama atau google untuk mencari perilakunya. Ia misalnya : menentang aksi 212, memperjuangkan KTP tanpa kolom agama, dan lain-lain. Dan kini Hendardi menjadi salah satu ‘pejabat’ yang diperhitungkan di negeri ini.
Kembali ke acara di Hotel Ibis itu. Disitu dipresentasikan bahwa 10 Perguruan Tinggi Negeri tempat asal mahasiswa yang dijadikan penelitian Setara Institute itu adalah UI, UNAIR, Universitas Brawijaya, ITB, UNY, UGM, UNRAM, IPB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Hasilnya diantaranya : Peneliti merangking10 peringkat kampus dalam kategori 'Fundamentalisme Pendirian Beragama Responden'. Semakin atas peringkatnya maka semakin fundamentalislah mahasiswanya (bukan kampusnya):
1. UIN Bandung
2. UIN Jakarta
3. UNRAM
4. IPB
5. UNY
6. UGM
7. Universitas Brawijaya
8. ITB
9. UNAIR
10. UI
Apakah kebijakan beberapa kampus yang kini cukup ketat terhadap aktivis masjid karena pengaruh penelitian Setara Institute ini (Setara Institute melakukan beberapa kali penelitian tentang radikalisme)? Mungkin. Seperti diberitakan di media massa bahwa pendiri Setara Institute cukup akrab dengan Mendagri Tjahjo Kumolo.
Maka tidak heran kemudian Lembaga Dakwah Kampus Salam UI tidak boleh menempati sekretariatnya di Masjid UI lagi. Ia dipindahkan ke Pusgiwa (Pusat Kegiatan Mahasiswa). Rektor UGM melarang Masjid Kampusnya mendatangkan Ustadz Abdus Somad dan lain-lain.
Tumbuh dan berseminya kegiatan di masjid kampus sebenarnya telah mulai sejak 80an. Saat itu dianggap bahwa pemikiran-pemikiran Islam yang dibawa para ulama Timur Tengah mewarnai kampus-kampus itu. Banyak para peneliti, baik di luar negeri dan dalam negeri yang mengamati perkembangan maraknya dakwah Islam di kampus-kampus negeri saat itu.
Lulusan-lulusan dari kampus-kampus ternama itu kini banyak yang berpengaruh di masyarakat. Ada yang menjadi dosen, peneliti, direktur perusahaan, pejabat negara dan lain-lain. Dan Indonesia pun aman-aman saja dengan banyaknya alumni masjid kampus yang jumlahnya ribuan itu. Mungkin saja dari alumni masjid kampus ini ada yang berbuat salah ---sebagaimana tiap kumpulan ada perilaku yang menyimpang- tapi mayoritas mereka adalah orang-orang yang peduli terhadap bangsanya. 
Mereka telah berbuat dan ingin Indonesia ini menjadi negara besar, Indonesia ini menjadi adil makmur.
Pertanyaannya jadi kenapa kini para rektor seperti paranoid terhadap aktivis masjid kampus? Apakah ada tekanan dari atas? Atau mereka kini termakan racun-racun pemikiran yang dihembuskan kaum Islamofobia bahwa pemuda-pemuda yang Islamis di kampus itu membahayakan kampusnya dan membahayakan negeri ini?
Padahal bila rektor mau merenung, pemuda-pemuda yang cinta kepada masjid itulah yang menjadi harapan bangsa ini. Pemuda-pemuda seperti itulah yang akan membuat Indonesia Adil dan Makmur. Karena mereka ingin meneladani Rasulullah saw yang membuat sebuah bangsa yang dulunya suka berperang antar suku, bodoh, tidak diperhitungkan dunia, dengan ‘polesan tangan’ beliau menjadi bangsa yang hebat dan diperhitungkan dunia. Mereka ingin meneladani Rasulullah, manusia yang terhebat dalam sejarah manusia.
Apakah pejabat kampus mengharapkan mahasiswa-mahasiswa Islam yang tidak cinta masjid? Tidak shalat? Tidak mengamalkan syariat Islam? Bila ia, berarti yang bermain di kampus kini adalah kaum Islamofobia. 
Bila tidak, maka pejabat di kampus harus mengoreksi kebijakannya kembali. Dan merenungkan sebenarnya apa yang diharapkan dari pendidikan di kampus ini. Apa yang dicita-citakan untuk Indonesia ke depan. Dan lebih jauh apa yang dicita-citakan setelah kehidupan dunia ini.
Oleh: Nuim Hidayat
(Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Depok)
source https://www.kontenislam.com/2021/02/kenapa-masjid-masjid-kampus-kini.html source https://www.ayojalanterus.com/2021/02/kenapa-masjid-masjid-kampus-kini.html
0 notes
piecesofmylife · 7 years
Photo
Tumblr media
UI Malam hari. Ada sebuah cerita pada perjalanan malam dari pusgiwa menuju kutek, stasiun pocin, Mares, stasiun UI. Sebuah cerita yang tak akan pernah usai dalam benak. Cerita yang dirangkai pada sebuah niatan untuk menjadi orang baik. Sebuah cerita yang mempertemukan kita, membangun rasa, jatuh, sekat, egois, kagum, sayang lalu tumbuh. Belajar menjadi manusia yang berbeda. Menantang diri untuk menembus batas. Melebihi zona nyaman. Tidak melulu akhir sempurna tapi lebih penting bagaimana memaknai sebuah perjalanan. Aih, satu tahun sudah ya rupanya hati ini memberanikan diri menuju lika-liku hidup yang membantu diri untuk semakin menjadi dewasa. Tuhan, terimakasih telah membantu saya untuk terus belajar dan menjaga kenangan. Meski harus lewat masa-masa menyakitkan.
2 notes · View notes
saungkorea · 5 years
Photo
Tumblr media
[KOREAN CULTURE DAY 2020: PRE-EVENT BOOK CONCERT WITH AYANA MOON] University of Indonesia Korean Studies Program presents: Book concert with Ayana Moon! It will be held on : 📆 Saturday, March 21st 2020 🕘 9 AM – End (WIB) 📍 Auditorium Pusgiwa, Universitas Indonesia, Depok There are two ticket options: 1. Book Package - Ayana’s book ‘Journey to Islam’ + Entry ticket + *Exclusive Benefit Book Signing Session for 100 participants who come first on D-day* (Rp90.000,00) 2. Bedah buku - without exclusive benefit (Rp25.000,00) Buy your ticket at tiny.cc/RSVPBedahBuku and make sure to confirm your payment at tiny.cc/KonfirmasiPembayaran. Pssst... 50 lucky people will get to join a Makeup Class with Wardah Beauty!💄 What are you waiting for? Secure your ticket now cause Ayana wants to meet you! #KCD2020 #FlowThroughYourHeart #한국문화축제 #KoreanFestival All in one Korea Info 👍 IG : @belajarkorea, @saungkorea Website : saungkorea.com LINE : @saungkorea YouTube : Saung Korea #belajarkorea #saungkorea #eventkorea https://www.instagram.com/p/B9rEAAKlhlP/?igshid=e0u69x9i81pl
0 notes
hiegaliter-blog · 5 years
Text
Selamat Datang, 2020!
Tumblr media
Wahai diri, selamat menempuh kehidupan di tahun 2020, ya.
Hajatmu di tahun ini banyak. Kamu harus berjuang untuk mewujudkannya. Jangan lupa untuk terus bersimpuh kepada sang Maha Pemberi, Maha Pengasih, dan Maha Kaya. Segala takdirmu sudah digariskan oleh-Nya.
Tinggal bagaimana kamu mau berjuang untuk meraih itu. Yang paling penting, bagaimana kamu menyiapkan hati dan jiwamu untuk menerima segala takdirNya. Mungkin kemarin kamu salah, tapi sekarang harus diperbaiki ya.
Kita berjuang bersama ya? Kita berusaha bersama. Selamat berjuang ya diri. Terima kasih atas perjuanganmu di tahun lalu yang penuh air mata. Mungkin tahun ini bisa dipenuhi oleh air mata juga, tapi air mata kebahagiaan ya?
Jiwamu harus lebih kuat. Mentalmu harus lebih kokoh. Segalanya akan terwujud bila kamu sudah berusaha kemudian kamu serahkan segalanya kepada yang punya langit dan bumi ini.
Wahai diri, sabar ya. Harus selalu berhusnudzon sama Allah. InsyaaAllah akan ditunjukkan jalan terbaik.
Semangat, calon hokage!
Ist | Pusgiwa UI, 10 Januari 2020
0 notes
Text
Tumblr media
Perspektif
Ini adalah pemandangan UI dari sudut pandang lantai 4 gedung Pusgiwa. Tampak seperti bangunan yang dikelilingi oleh hutan yang lebat. Lihat saja, kita bisa menghitung berapa gedung yang berdiri disana, tapi mungkin kita akan kesulitan untuk menghitung jumlah pohon yang tumbuh disekelilingnya. Setidaknya itulah penilaian yang kita peroleh dari sudut pandang ini.
Saya punya pertanyaan, apakah kita boleh menyimpulkan UI seluruhnya dengan mendasarkan pada sudut pandang ini? Misalnya kita simpulkan kalau UI itu cuma bangunan diantara hutan yang lebat. Boleh? Atau tidak boleh? Saya persilahkan anda untuk memikirkannya seraya membangun argumen untuk menguatkan jawaban anda.
Bagaimana? Sudah menemukan jawaban? Apa jawabannya? Apakah boleh atau tidak boleh? Kalau anda menjawab boleh, maka mohon maaf untuk kali ini saya harus berseberangan dengan pendapat anda, mengapa? Jadi begini:
Belakangan ini situasi politik-sosial sedang kurang stabil, setidaknya hitung-hitungan saya sekitar 6 bulan terakhir telah terjadi suatu kondisi yang mengarah kepada hal-hal yang destruktif; dimulai dari perseteruan pendukung Jokowi dan Prabowo pada pilpres 2019, penyerangan terhadap asrama mahasiswa Papua di Surabaya, penolakan keras terhadap RUU KUHP dan RUU KPK, gejolak massa di Papua, sampai oligarki batubara yang dinilai berbahaya untuk kehidupan bernegara. Namun untungnya satu demi satu kondisi destruktif itu bisa kita lalui meskipun nampaknya tidak pernah ada penyelesaian yang berarti.
Ada yang menarik dari masalah-masalah diatas, dan saya sudah sampai pada kesimpulan dimana untuk beberapa kasus, penyebab utamanya adalah miskin perspektif. Contoh bagus adalah gelombang aksi mahasiswa untuk menolak RUU KUHP pada September lalu. Kala itu jagat sosial media memanas, semua orang fokus pada pembahasan rancangan undang-undang KUHP yang dinilai ancur sekali dari sisi manapun. Yang menilai ancur ini terdiri dari ragam kalangan; ada awam, aktivis (kalau iya), ada mahasiswa dari berbagai jurusan, ada praktisi hukum, ada selebgram, dan golongan masyarakat lain dari berbagai lapisan tentunya. Dan rata-rata dari mereka bersepakat untuk menolak RUU tersebut. Tidak percaya? Silahkan anda cari dengan hashtag #reformasidikorupsi atau #ruukuhp di media sosial yang anda miliki.
Kenapa? Saat saya tanya kepada beberapa mahasiswa yang ikut aksi; jawaban mereka beragam, tapi nyaris dari semua jawaban yang saya dapatkan, saya tidak mendapatkan jawaban yang komprehensif dan memuaskan. Malah saya mendapatkan kejutan, yang paling menakjubkan sekaligus membuat saya bingung adalah;
Pertama, mereka tidak pernah membaca keseluruhan RUU tersebut, tidak pernah membaca buku I, tidak pernah membaca penjelasannya, tidak pernah membaca landasan fisolofis-sosiologis, tidak pernah membaca latar belakang sejarah dan tidak pernah membaca salah satu elemen paling penting; naskah akademik dari diadakannya rumusan undang-undang ini. Dari sini sebetulnya kita sudah bisa ambil kesimpulan, tapi yasudah lah kita ikutin dulu apa maunya;
Kedua, banyak sekali yang kena hoax. Bukankah ini sesuatu yang menakjubkan bukan? Komplotan mahasiswa--ingat ya 'maha'--yang sering diasosiasikan sebagai golongan intelektual, agen perubahan, mitra kritis pemerintah, cendekiawan-cendekiawan muda ini nyatanya mati kutu dan dikendalikan sepenuhnya oleh penulis berita bohong. Begitu mudah sekali mereka percaya, nampak tak ada proses mencerna isi berita, tidak ada proses untuk mengecek ulang keabsahan sebuah berita, dan ini tentunya sangat memalukan karena nyatanya berita-berita ini seharusnya sangat mudah sekali diidentifikasi sebagai berita bohong. Tak ada tipu muslihat didalamnya, tak ada pula tipuan yang terorganisir dan struktural yang bisa menghipnotis kita. Saat kita membacanya, kita hanya perlu membaca ulang pasal yang sebenarnya, yang mudah sekali kita cari di internet. Itu saja sebetulnya usaha yang perlu kita lakukan agar terhindar dari berita bohong itu, tapi hal mudah itu tidak kita lakukan. Setidaknya 3 mahasiswa mengatakan kepada saya di UNIVERSITAS INDONESIA, kalau ada orang yang sedang duduk lemas begitu di trotoar malam-malam bisa dipidana.. hahaha.
Ketiga, tidak pernah ingin merasakan menjadi orang lain. Padahal ini sangat penting dalam menetapkan suatu keputusan. Sebagian besar mahasiswa hanya ingin menang sendiri, hanya satu hal saja yang menjadi keinginan mereka; tidak mau tahu pokoknya RUU KUHP dibatalkan. Bukankah ini merupakan bentuk dari fasis sesungguhnya? Bukankah ini mengingkari prinsip negara demokrasi? Bukankah ini suatu bentuk kediktatoran ulung? KALAU A YA HARUS A!! Saya hanya ingin mengingatkan, sejarah pernah mencatat bahwa titah Adolf Hitler di Jerman adalah hukum tertinggi yang absolut dan tidak bisa dibantah organisme apapun apalagi hanya manusia. Mahasiswa hanya satu dari sekian banyak elemen yang ada di masyarakat. Ibaratnya suara mereka hanya satu banding sekian ratus atau ribu elemen masyarakat. Jadi apakah hanya kita-kita ini mahasiswa yang paling berhak bersuara di republik ini? Bagaimana dengan suara supir angkot? Suara buruh pabrik? Suara menteri hukum dan ham? Suara pedagang pasar? Suara petani? Suara pengacara? Suara presiden? Suara pegawai korporasi? Dan tolong ya, semuanya hanya dihitung satu-satu, sama seperti saat pemilu, dan itulah sistem demokrasi. Satu lagi yang berkaitan dengan poin ini--namun berbeda konteks--adalah mereka hanya menilai dari perspektif mereka. Saya diberitahu oleh salah seorang mahasiswa kalau dalam RUU ini ada pengaturan yang bisa memenjarakan orang cuma gara-gara hewan ternaknya masuk ke pekarangan orang lain. Begitu puasnya dia mendengar hal ini seraya tertawa terbahak-bahak melihat sebegitu sadisnya kekonyolan yang ada dalam RUU ini. Saya hanya tersenyum dan diam saja, karena itu adalah cara yang baik pada waktu itu. Anda ini mahasiswa dengan ragam privilese untuk bisa tinggal di kota besar (terlebih di ibukota negara) yang lebih beradab (semoga) dan mendapatkan banyak sekali akses terhadap apapun yang anda inginkan. Anda hidup di tempat dimana industri, pasar, dan jasa adalah sektor utama penghidupan masyarakatnya, artinya anda tidak akan menemukan sebuah hamparan padang rumput yang luas berhektar-hektar yang isinya cuma ada sapi, domba, kerbau, ilalang, ular, ayam, bebek, rusa, dan organisme liar lainnya, atau anda tidak akan menemukan tetangga yang secara bersamaan, disebelah kiri beternak ayam dan sebelah kanan punya kebun yang hendak panen. Anda hanya memandang dunia dari perspektif anda dan sialnya anda membuat keputusan dari situ pula. Logika ini tidak akan masuk kepada anda-anda yang tinggal di kota sebagaimana saya sebutkan diatas, tapi logika hukum ini akan sangat masuk akal di tempat dimana penghidupan masyarakatnya adalah pertanian dan peternakan. Dan jangan lupa, sebagian besar mata pencaharian masyarakat kita berada pada sektor ini, dan itulah mengapa kita dijuluki sebagai negara Agraris. Kita itu kecil tapi suka merasa besar. Selama kita masih diintervensi oleh keegoisan kita, selama itu pula kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu yang dinamakan sebagai objektifitas.
Keempat, ini sangat teknis sebetulnya, Sebagian besar yang protes, menyatakan menolak, mencaci maki pembuat RUU KUHP ini (yang isinya DPR, profesor ilmu hukum, praktisi hukum, guru besar hukum pidana, dan ilmuan-ilmuan yang telah saya baca bukunya) adalah mereka yang tidak mengerti ilmu hukum. Saya mengerti, tidak mungkin semua orang bisa paham hukum, ya buat apa juga belajar ilmu hukum, toh bukan bidangnya atau gak punya kepentingan apapun buat belajar hukum, jadi tidak penting juga buat dipelajari atau berusaha memahaminya. Saya tidak menyalahkan siapapun yang tidak mengerti ilmu hukum, tapi saya akan dengan tegas katakan kalau anda tidak mengerti ilmu hukum, tidak pernah mencoba mempelajarinya sedikit, tidak pernah ada usaha riset RUU KUHP, dan mengambil kesimpulan seenak jidat, maka anda adalah sampah. Dan sampah-sampah ini bertebaran sekali, sangat bertebaran di media sosial dan pada waktu aksi di depan gedung DPR September silam. Dan kadang, saya berpikir apakah ini menunjukan kualitas kita dalam memahami teks? Atau konteks? Semoga saja saya salah.
Pada akhirnya, ternyata semua ini tidak sederhana. Ternyata jauh, jauh, jauh lebih kompleks dari yang sebelumnya kita pikirkan. Apa yang saya tulis hanya satu banding milyar dari kompleksitas yang bisa kita bahas tentang perspektif, begitupun perspektif yang bisa kita ambil dari contoh kasus RUU KUHP.
Pada akhirnya saya berkesimpulan; kita tidak bisa menyimpulkan UI hanya dari perspektif ini. Terlalu prematur apabila kita simpulkan UI adalah bangunan diantara hutan yang lebat. Kita butuh perpektif lain yang mungkin bisa kita tinjau dari lantai 4 fakultas hukum, lantai 7 perpustakaan pusat, atau lantai 19 apartemen margonda residence. Banyak perspektif yang bisa kita ambil sebelum akhirnya kita mengambil keputusan.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
0 notes
nifaandarip · 5 years
Text
Tumblr media
Ngumpul buat ngerjain laporan di pusgiwa...
Aku panik karena lagi hujan tapi gak bawa jas hujan malam itu 😂
Jakarta, 24 November 2018.
0 notes
fred-onthemove · 5 years
Photo
Tumblr media
#latepost Rapat koordinasi dengan Rektorat UI @univ_indonesia mengenai persiapan BNI UI Half Marathon 2019. #bniuihm2019 #uihalfmarathon #halfmarathon #running #run #iluniui (at Pusgiwa UI) https://www.instagram.com/p/BxMRoW-hgBf/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=51v6eexzmie3
0 notes
Text
Tumblr media
Semester baru energi baru!
Pagi ini saya mengecek kiriman paket ternyata buku yang selama ini saya incar telah datang ke pelukan. Kiriman yang saya kira akan sampai telat ternyata lebih cepat. Buku Sokola rimba adalah buku berkisah pendidikan anak-anak pedalaman di wilayah Jambi. Saya pribadi pun belum membaca utuhnya. Mencari buku ini terbilang susah-susah gampang . Saya ingin tetap menghargai penulisnya dan karyanya dengan membeli langsung ke toko resmi. Bukan berarti saya sok kaya atau bagaimana. Tetapi lebih bagaimana kita menghargai perjuangannya dalam menelurkan pengalamannya dalam sebuah tulisan yang dibukukan.
Sekitar pukul 10.30 saya dan kawan-kawan satu bimbingan tugas akhir menjalani bimbingan perdana. Setelah 2 jam lebih bukan inspirasi yang saya dapatkan tetapi sebuah kebingungan. Mungkin ini adalah fase yang membuat saya harus terus semangat bukan untuk gontai di tengah jalan. Saya baru saja kembali dari pengabdian! Seharusnya semangat itu terus dijaga di medan laga akademik.
Siangnya saya berkunjung ke pusgiwa baru untuk bertemu pak Purwanto membahas kegiatan pengabdian masyarakat yang akan diselenggarakan bulan Juli. Kemudian Gama (FTUI 2015) menyusul dalam diskusi kami. Saya pun menunaikan shalat ashar di mushola pusgiwa baru.
Malam harinya saya melihat suasana kantin asrama yang begitu ramai. Mungkin karena esok adalah harpitnas dalam tahun baru Imlek. Saya pun harus bergegas istirahat karena esok pun kebahagiaan keluarga kami akan terlaksana.
Senin, 04 Februari 2019.
Muhammad Fakhrully Akbar
0 notes
infoevent · 6 years
Photo
Tumblr media
UI ArtX – Pusgiwa UI, 17-19 Oktober 2018 http://bit.ly/2xWSKN1
0 notes
febbymandira · 8 years
Text
AIKIDO
Hal gila pertama yang aku lakukan di tahun 2017 adalah daftar Aikido. Sebenernya, sudah ada niatan ikut bela diri sejak tahun 2016, lebih tepatnya sejak mengikuti serial Games of Thrones (gila ya, serial ini mempengaruhi kehidupanku sekali. Berikutnya, mungkin aku akan mereview tentang serial ini). Intinya, aku terinspirasi sama kisah Sansa dan Arya Stark. Mereka mengajarkanku untuk tidak menjadi wanita lemah. Harus punya sesuatu yang bisa melindungi diri saat keadaan buruk terjadi.
Awalnya aku mau belajar ilmu pedang, tapi agak rempong ya (dan sepertinya mahal.haha) jadi keinginan itu aku eliminasi. Selanjutnya, mulai searching beberapa bela diri, sempet tertarik sama Merpati Putih dan Thai Boxing.
Sampai akhirnya, aku chit chat random sama niken @salindri, dia malah meracuniku untuk ikut Aikido. Hmm, waktu pertama kali denger Aikido, jujur aku tidak tertarik. Apa ya, kurang ngehits gitu, haha. Kurang tenar dibanding karate, taekwondo, wushu, dan sejenisnya.
Tapi entah niken yang bisa memengaruhi atau aku yang mudah dipengaruhi, aku mulai tertarik saat Niken menceritakan bahwa Aikido adalah bela diri yang cocok untuk wanita. Inti Aikido yaitu menggunakan kekuatan lawan untuk bertahan ataupun menyerang. Yang menarik lagi, ternyata Aikido juga menggunakan alat bantu pedang kayu. Nah pas kan, semakin mirip Games of Thrones.
Apalagi dapet kabar kalau Aikido UI juga terbuka untuk umum. hmm. menarik. Mulailah tergoda dan searching tentang Aikido. Dari hasil searching diperoleh kesimpulan sepihak bahwa Aikido SANGAT COCOK sama aku. Manfaat Aikido untuk orang dewasa salah satunya adalah melatih keseimbangan. Nah, pas banget kan, buat aku yang sering oleng. Selain itu, Aikido juga mempelajari cara jatuh dengan benar sehingga membantu mengurangi resiko cedera jika terjadi kejadian tidak diinginkan seperti jatuh dari motor atau terpeleset (ini sumbernya dari blog orang, boleh percaya boleh nggak. Url nya nanti yak pankapan di share kalau inget.haha)
Aikido merupakan ilmu bela diri yang mengandalkan kelembutan dan menyesuaikan individu masing-masing. Oleh karena itu, Aikido tidak dipertandingkan. Ya karena bukan adu kuat, jadi buat apa diperbandingkan, menurut kesepakatan para ahli Aikido.
Lalu hari ini, dengan naik bikun menuju pusgiwa aku tetap melangkah mendaftar sebagai murid baru, meski teman seperjuangan dari FKM sesama calon murid Aikido gak bisa ikut.
Eng ing eng.. ternyata Aikido UI lagi dapat kunjungan dari bule New Zealand keturunan Jepang/China gitu. Dia sudah menggeluti Aikido sejak 1969. Lama banget ya. Namanya Dave. Nah Mr. Dave ini udah berumur 78 tahun tapi masih seger. Bahkan dia melatih kitaaa di latihan hari ini. Yaps, latihan pertamaku! Kebayangkan gimana latihannya. haha.
Padahal aku dapet kabar hari ini adalah hari pertama latihan untuk para pendaftar baru, jadi ekspektasi aku tuh, belajar dari yang dasar bangeet macem gerakan awal. Ternyata enggak sama sekali. Ya tapi namanya juga ekspektasi pasti beda ama realita. Huhft.
Anyway cerita tentang Aikido nya berhenti sampai disini dulu yah. Duh sejujurnya lagi mood nulis tentang ini, tapi kayaknya udah kepanjangan ya. Yaudah lanjut besok lagi yaah.
Biar macam sinetron india yang ditunggu-tunggu berhenti ditengah-tengah cerita.
1 note · View note