Tumgik
#sandi di tito
titoadiyatma16 · 1 year
Text
MENGENAL POLITIKUS MUDA
Tito Adiyatma Dwiyanto (20652060, 7C) 21 Agustus 2023
Tumblr media
Mengenal lebih dekat dengan Faldo Maldini,
Faldo Maldini sejak 14 Juli 2021 merupakan staf khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) bidang komunikasi dan media. Sebelumnya, laki-laki kelahiran 9 Juli 1980 ini adalah politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pada 2019 saat kampanye pemilihan presiden, Faldo Maldini dipercaya sebagai juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Pada tahun yang sama, Faldo Maldini pernah maju sebagai calon anggota DPR RI pada 2019 serta bakal calon Gubernur Sumatera Barat dan Bupati Pesisir Selatan pada 2020.
Faldo Maldini dikenal sebagai sosok vokal organisasi sejak di bangku kuliah. Selepas menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 3 Padang, Faldo Maldini melanjutkan studi di Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Indonesia. Faldo Maldini menjadi kader Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Faldo Maldini juga pernah menjabat posisi penting dalam organisasi mahasiswa, mulai dari Ketua Himpunan Mahasiswa Departemen Fisika UI (2002), Ketua BEM FMIPA UI (2003), hingga Ketua BEM UI (2004).
Karir politiknya dimulai Setelah menyelesaikan studi sarjana di UI pada 2013, Faldo berencana bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), tetapi urung. Ia merasa PKS tidak memberinya "tempat" dan melihat peluang ada di Partai Amanat Nasional (PAN). Dalam wawancara dengan BBC Indonesia, ia mengaku mendapat tawaran bergabung dengan PAN dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melalui Ray. Faldo diberi jabatan sebagai kepala departemen dalam struktur kepengurusan PAN.
Pada 2017, dalam waktu relatif singkat, Faldo menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN. Dalam posisi itu, ia bertanggung jawab berkoordinasi dengan DPW dan DPC di daerah, membangun sistem pengkaderan yang sistematis, hingga mengupayakan Zulkifli Hasan untuk ikut dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Dalam ajang pemilihan umum legislatif 2019, Faldo maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PAN daerah pemilihan Jawa Barat V, tetapi tidak terpilih.[6] Pada Oktober 2019, ia mengundurkan diri dari PAN dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Di PSI, ia mendapat posisi sebagai Ketua DPW PSI Sumatra Barat.
Selaku politikus PSI, Faldo menyatakan dukungannya terhadap Perda Syariah, yang bertentangan dengan sikap PSI di pusat. Pernyataan ini ia sampaikan dalam pidato politik pencalonan dirinya di ajang Pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2020.
Sejak 14 Juli 2021, Faldo menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara bidang Komunikasi dan Media
Selain aktif di dunia politik, Faldo Maldini juga merupakan seorang pebisnis. Faldo Maldini adalah manajer pengelola dari Longgar Group. Pada 2015, Faldo Maldini bekerja sebagai anggota Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko PT Garuda Indonesia.
2 notes · View notes
Text
youtube
Gian Francesco de Majo
Work: Alessandro, dramma per musica in three acts, first performance 1766, Hoftheater, Mannheim.
Libretto: Mattia Verazi after Pietro Metastasio, Alessandro nell'Indie
Aria di Poro: Vedrai con tuo periglio
Poro, king of India: Marie-Belle Sandis
Orchestra: Nationaltheaterorchester Mannheim
Conductor: Tito Ceccherini
2 notes · View notes
supitzjeed · 1 year
Text
Haiii, its been so long...
Belakangan ini lagi rame ya di internet soal dokumenter netflix yang judulnya Ice Cold. Menceritakan kembali kasus kematian Wayan Mirna Salihin karna kopi yang katanya ada sianidanya dan pelaku yang dihukum yaitu Jessica Wongso, sahabatnya sendiri.
Kasus ini emang sebenernya menarik banget buat dibahas, tapi cape banget kalo bahas ngobrol sama orang karna gue sendiri gamau memihak siapapun, yang jelas pihak yang bersalah harus dihukum, ntah memang jessica wongso atau siapapun itu. Atau mungkin kata orang bisa jadi karna asam lambung, jadi ya tidak ada pembunuh.
Setelah film dokumenter ini muncul, banyak banget perdebatan bahwa Jessica Wongso itu tidak bersalah. Banyak masyarakat yang curiga dengan bapaknya Myrna (Edi Darmawan), suaminya Myrna (Arief), dan beberapa polisi terkait saat itu yaitu Krishna Murti dan Tito Karnavian. Pak Tito ini namanya ikut muncul semenjak bapaknya Myrna diinterview oleh Karni Ilyas. Selain nama nama tadi, masyarakat pun curiga dengan barista Olivier (Rangga) dan manager Olivier (Devi). Dan juga jaksa dan hakim terkait pesidangan.
Sudah banyak potongan video di tiktok yang saya liat mengenai kasus ini. Ya saya kebanyakan tau kasus ini dari tiktok karena informasi yang disuguhkan masyarakat sangat banyak. Video dari cuplikan film Ice Cold nya, dan beberapa video interview dulu dan sekarang.
Memang netizen pinter banget. Bahkan foto terakhir Myrna saat sudah meninggal yang muncul di layar HP saudara kembarnya Sandy pun muncul. Biarpun tidak jelas tetapi netizen bisa menemukan detik tangkapan cuplikan tersebut. Hebat memang netizen hahaha.
Saya sama sekali tidak memihak siapapun. Yang jelas keadilan harus ditegakkan. Kalau memang Jessica tidak bersalah, ketauan banget ya hukum negara ini bobrok sekali. Mana udah kemana mana kan film ini. Lalu, apa motif sampai menyalahkan orang lain? Apa yang harus ditutupi? Pelaku sebenarnya? Atau sebenarnya ada kasus yang lebih besar tetapi polisi & negara harus menutupi itu dengan kasus ini?
Kenapa saya bilang begitu? Karena dalam suatu interview, pengacara Jessica, pak Otto Hasibuan menyebutkan bahwa kasus ini mungkin tidak akan sebesar ini. Pak Krishna Murti ini yang bilang ke bapaknya Myrna bahwa Myrna diracun. (Maaf jika ada kesalahan kalimat dari sumber). Lalu kenapa pak Krishna sampai bilang begitu? Bahkan menurut sidang, saat Jessica bilang bahwa dia dibawa ke suatu ruangan dan Pak Krishna Murti seakan memaksa agar Jessica mengaku. Maksudnya apa ini? (Lagi lagi saya minta maaf apabila kesalahan kata, saya tidak ingat persis kalimat sumber).
Seingat saya di salah satu interview Pak Otto mengatakan bahwa, bahkan Jessica dihipnotis agar mengaku. Saya tidak ingat itu hipnotis atau alat kejujuran. Bisa dicek.
Saya menonton salah satu edit cuplukan di tiktok. Dari sekian banyak video yang saya tonton, saya sangat tertarik dengan video ini (https://vt.tiktok.com/ZSNF9Qcx4/ ). Di persidangan, Rangga si barista Olivier ditanya soal kopi tersebut mengenai warna dan baunya. Di salah satu inteview Aiman membicarakan mengenai kopi yang ada sianidanya. Di situ menunjukkan bahwa kopi tidak berubah warna, wangi kopi hilang tetapi baunya seperti minuman keras. Berbanding terbalik dengan kesaksian Rangga. Bahkan di salah satu komen, mengatakan bahwa anak kimia pasti tau bahwa sianida tidak akan merubah warna, sedangkan menurut rangga, warna kopi tersebut seperti kunyit.
Pikiran saya hanya satu, berarti jika memang warna kopi tersebut berubah, mungkin memang ada sesuatu yang masuk di kopi tersebut. Sesuatu yang sangat asam dan bisa merubah warna atau bahkan konsistensi kopi tersebut. Atau memang karna penyakit bawaan yang kata orang sebut, asam lambung. Atau ya proses pembunuhsn sebenarnya terjadi sebelum bertemu Jessica dan Hani.
Ntahlah memang masih banyak yang harus dibicarakan. Entah siapa yang jujur dan salah, tetapi kebenaran harus terungkap. Jika memang benar Jessica tidak bersalah, yang jelas pihak yang terlibat di pengadilan seperti hakim, jaksa, dan polisi sangat salah. Pak Edi pun salah karena sudah menjelek jelekkan Jessica di depan umum. Paham betul seorang Bapak yang marah karena anaknya meninggal, tetapi sudah terjadi. Sebaiknya perbaiki nama baik negara ini wahai Kepolisian dan Kejaksaan. Benar atau salahnya, kami masyarakat ingin kebenaran. Di otak masih banyak banget yang mau diungkapin tapi udah jam 12.36 AM here hehe. Lass uns schlafen und gute Nachts alle ^^
1 note · View note
somanyhumanbeings · 6 years
Photo
Tumblr media
Sandi di Tito (attributed to), Portrait of a Young Man (c. 1560-1575)
45 notes · View notes
primortravel · 3 years
Photo
Tumblr media
New Post has been published on https://primortravel.com/life-never-stops-adventure-awaits-in-croatia/
Life Never Stops. Adventure awaits in Croatia.
Life never seems to stop in Croatia and there is always an adventure awaiting you in the European gem.  Bordering the Adriatic Sea, Hungary, Serbia, Slovenia, and Bosnia, the country of Croatia is at the crossroads of Southern Europe and Central Europe. Although people have been living in the area for centuries prior, it was in 1102 that the then Kingdom of Croatia established monarchical ties with Hungary and was recognized under the Kingdom of Austria-Hungary as an autonomous country. By the end of the first world war, and the end of the Hapsburg Empire, Croatia then found itself merged under the Kingdom of Yugoslavia. Croatia has since found itself in some difficult positions in the mid-20th century. After WWII it was part of Communist Yugoslavia until the 1980s when the leader of the country Josip Broz Tito died and tensions in the Balkans escalated in the 90s. 
Croatia in the modern world is a popular tourist destination with any problems it might have had 30 years ago, virtually non-existent. While Croatian is the most commonly spoken language here with English, German, and Italian spoken near most of the coastal cities and tourist destinations. Despite not being the largest country in Europe it is incredibly diverse with snowy mountains in the north, plains and fields on the Hungarian border, and Mediterranean sun along the coast. Croatia is a beautiful place with tons to discover so head out there and check out some of the best things to do in Croatia. 
  Dubrovnik
  Explore Old Dubrovnik: Sitting on the Adriatic Coast the city of Dubrovnik is sometimes referred to as the “pearl of the Adriatic”. The city is simply stunningly beautiful with the old town being the center of life right on the water. The whole area is a UNESCO World Heritage Site and during the middle ages, it was the only city-state in the area that rival nearby Venice. The best way to get to know the area is simply to ditch the map, don’t check your smartphone, and wander around. The space is small and might feel a little claustrophobic with winding streets, alleyways, and corridors but many signs and shops will advertise whatever it is they sell (food, cafes, general stores, etc). The city walls that once protected it are now some of the best spots to get a panoramic view of the city or the water and the famous Pile Gate, built in 1537 still offers some incredible sights as it is one of the city’s most iconic structures. 
Spend a day at the Beach: If you’re visiting during the summer months, Croatia can get pretty hot. While you certainly won’t be the only one with the idea to spend a hot summer’s day at the beach, the beaches around Dubrovnik are pretty lively, fun, and safe. Lapad beach is easily one of the more popular beaches in town that’s well-taken care of, is completely pedestrianized, and has plenty of bars and cafes nearby if you’re looking for a snack or a drink. 
Banje Beach is another popular place that’s near the old town though it is less sandy and more pebbly. There is a small entrance fee though this usually means the space is taken care of and is more relaxed and low-key than free public beaches. Enjoy a drink while you lay on a sun lounger and take in the views of the old town and the Adriatic. 
Visit the haunted Island of Daksa: There is a large boating culture in Dubrovnik with people from all over sailing their boats and yachts to the marina for a day or a couple of nights. But just off the coast of the city is the little idyllic Daksa Island that is said to be haunted. The island has a centuries-old Franciscan monastery, lighthouse, and plenty of green forest space. So why is this beautiful little island haunted? In the aftermath of WWII, many countries in Europe took it upon themselves to root out any remaining Nazis and Nazi sympathizers in an act of national pride. When the victorious Yugoslav partisans entered the city looking for Nazis they rounded up anywhere between 50 and 100 people including the mayor and priest, brought them to Daksa Island, and shot them. The bodies were simply left to rot when they landed without any real guilt or innocence determined for any of them. In 2010 whatever remains were found were buried properly and since, the island has been up for sale, with a surprisingly cheap price of only 2 million Euros. Though, it is perhaps unsurprising why nobody wants it. 
Marvel at some Art in a Historic building: Visiting Dubrovnik and saying that you’re going somewhere that is “historic” might be kind of a silly thing to say considering the whole place is full of historic buildings but the Sebastian Art Gallery is a small and unimposing place that is filled with priceless art. In the heart of the old city is the Saint Sebastian Church built in 1469 by Dominican monks. The monastery has since become an art gallery showcasing priceless works of art from Croatian artists and designers. Check out the paintings, glassworks, sculptures, and other treasures right in the heart of the old city.
Zagreb has a more medieval city look with gothic architecture and cobblestone streets that resemble Prague, Vienna, and other central European cities.
Zagreb
Explore The Upper and Lower City: While Dubrovnik offers coastal views and seaside charm, Zagreb is the more urban city in Croatia. The city is the capital of the country and is home to over 1 million people. Zagreb has a more medieval city look with gothic architecture and cobblestone streets that resemble Prague, Vienna, and other central European cities. The biggest tourist spots in the city are in the Gornji Grad (Upper Town) and Dornji Grad (Lower Town). It’s where you’ll find most restaurants, shops, cafes, and bars and is historically, the medieval core of Zagreb.  
Visit the City’s Eccentric Museums: Like many major European cities, the cultural heart of the town will usually have museums devoted to modern art, local history, or showcases dedicated to local artists. While Zagreb does have these things, why not look at some of the more weird and eccentric museums the city has to offer. 
One such museum is the Museum of Broken Relationships. Started by two artists who couldn’t part with their belongings of lost love, they opened the museum so that the items could remain together. While simple in theory, the idea took off and the museum’s exhibits traveled around Europe and North American gaining popularity and more and more donations. A permanent museum opened here in Zagreb and while some of the items are mundane like teddy bears and love letters, a collection of oddities also is on display such as a taser, a vial of tears, and a prosthetic leg. 
While the Museum of Broken Relationships is a little odd, for something a little more mundane (though still unique) check out the Croatian Museum of Naïve Art. While many museums feature fine art the Croatian Museum of Naïve Art is the sort of the opposite of that. Many great artists have formal training, they trained under other great artists or went to a school to learn the finer points of art but everything on display here is more down to earth. The artists featured here are regular working-class and middle-class people. They’re self-taught, didn’t go to art school, and have no formal training, yet the pieces are all striking examples of their everyday normality. 
Hike to the Fortress of Medvedgrad: The imposing mountain that overlooks the city is Medvednica and it is also home to the fortress of Medvedgrad. The mountain is over 1000 meters high and as such, it is a bit of an imposing trek but if you’re looking to hike and get into nature and out of the city, this is the place to do it. Walking and biking paths are well laid out so even the inexperienced hikers won’t have too much trouble. At the top when you reach Medvedgrad, the fortress offers the best views of Zagreb and there are cafes, rest stops, and restaurants there. Guests should be aware however that Medvedgrad is the site of the “Altar of the Homeland” memorial dedicated to Croatian soldiers so do be respectful of the space.
Split
Spend a day at Diocletian’s Palace: Split is the biggest city after Zagreb and it is a sort of middle ground between the old historic Dubrovnik and the more urban Zagreb. That being said, Split is still full of interesting places to see such as the Palace of Diocletian. Overlooking the Adriatic Sea, the palace ground was built in 305 AD for Diocletian after his retirement. Diocletian spent 4 years living here until his suicide in 311 AD. Looking at the palace, the building resembles more of a fort than a palace with high walls, gates, and a bell tower. In the modern era, the area is used for concerts, tours, entertainment, and is a UNESCO World Heritage Site.
Spend a day or two In Hvar: The island of Hvar is located a short ferry ride away from Split and is one of the most fashionable places in the country to visit. The city is relatively small but the pedestrian-only walkways, rolling green hills, and lavender fields make a trip here absolutely worth it. Hvar is along the Adriatic coast and has both Italian and Croatian influence dating back to when it was ruled by the Venetians. Because of that, expect ornate Italian architecture in the town’s square and 16th-century church, as well as some of the best seafood you can find in the country. 
Eat: Of course no matter where you go, you’ll have to eat but there’s a reason why the “Mediterranean diet” is revered as one of the healthiest. The food in Split is among some of the best around and some of the freshest. Markets are abundant and some local specialties include Soparnik, a crepe-style flat dough filled with swiss chard, onions, and baked in a fireplace before it’s topped with olive oil and garlic. Dalmatian-style gnocchi can be found in many restaurants, and Ćevapčići is pork, beef, or lamb that’s minced, rolled, and then grilled and served with onions and Ajvar. With Italy just across the Adriatic, there is also no shortage of delicious pasta, risottos, and other Italian-influenced dishes.
Party at Carpe Diem Europe is home to some amazing clubs and Carpe Diem is Split’s hottest spot. Located off an island off the island of Hvar, Carpe Diem is where you can dance the night away on a private island with big energy and even bigger DJs. Performers and artists are usually internationally renowned and on tour. Boats leave from the docks at Split to Hvar, then from there to the island.
  Our Final Word
From the old cobblestone streets of Dubrovnik to the medieval capital of Zagreb, Croatia is full of amazing things to experience. The views of the Adriatic and the amazing fresh food are not to be missed while the architecture of the city’s make everywhere you look feel like you’re in some kind of fairytale. Hike the mountains or lounge on the beach, or do both! Croatia is there for any kind of traveler. 
  Source link
#Couple #CouplesTravels #Travel #Traveling #TravelingCouples
0 notes
ayojalanterus · 4 years
Text
Aktif di Medsos, PPP: Wajar Anies, RK hingga Sandiaga Dijagokan Jadi Capres
Tumblr media
 KONTENISLAM.COM - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PBB) Arsul Sani memandang wajar apabila survei Lembaga Indikator Politik Indonesia, menempatkan sejumlah kepala daerah dan tokoh muda di peringkat teratas sebagai kandidat calon presisen 2024 pilihan milenial. Kata Arsul, sebabnya para tokoh tersebut memang aktif bermedia sosial. Peran aktif dalam berselancar di media sosial itu pula yang dipandang Arsul menjadi modal para kepala daerah hingga menteri masuk daftar teratas capres favorit pilihan milenial berdasarkan hasil survei. "Ya saya kira kan begini, kita bisa tarik benang merahnya ya yang dalam survei itu muncul sebagi yang teratas, sosok-sosok yang sangat kuat, appearance penampilannya di media sosial di samping tentu di media arus utama," kata Arsul kepada wartawan saat ditemui Selasa (24/3/2021). Kemampuan berkomunikasi di media sosial yang dimaksud Arsul ialah seperti yang tampak kerap dilakukan oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Selain itu di jajaran menteri, mereka yang aktif memberikan informasi lewat akun media sosial pribadi, semisal Sandiaga Uno dan Erick Tohir. "Nah tentu juga kemampuan berkomunikasi ya, kalau Pak Anies itu kan memang dikenal sebagai ahli tata kata juga, gitu ya, jadi tidak heran. Kang Emil juga dengan gaya penampilan milenial itu juga menjadi disukai," papar Arsul. "Kalau Pak Erick atau Pak Sandi Uno juga saya kira sama, meraka juga merangkul juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang banyak, saya kira melibatkan kaum muda lah," sambungnya. Berdasarkan fakta tersebut ditambah hasil survei, Arsul menganggap bahwa penggunaan media sosial sekaligus menjadi cara para pejabat publik melakukan personal branding. "Memang tapi intinya adalah penggunaan media sosial di samping media arus utama untuk melakukan personal branding itu, itu yang sangat menentukan," kata Arsul. Hasil Survei Indikator Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan survei terhadap kalangan anak muda untuk membaca tingkat elektabilitas 17 nama calon presiden. Hasilnya, ada tiga tokoh yang paling banyak dipilih anak muda: Anies Baswedan (15,2 persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), Ridwan Kamil (10,2 persen). Selanjutnya, Sandiaga Uno (9,8 persen), Prabowo Subianto (9,5 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (4,1 persen), Erick Thohir (1,5 persen), Tito Karnavian (1,2 persen), Puan Maharani (1,1 persen). Sementara Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, Maruf Amin, Budi Gunawan, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartanto, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar meraih angka di bawah satu persen. "Saat ini, lebih banyak anak muda yang belum memilih nama untuk menjadi presiden jika pemilu diadakan sekarang. Di antara nama-nama yang ada, pilihan lebih banyak pada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Prabowo Subianto. Nama-nama lain lebih sedikit dipilih," kata Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi, Minggu (21/3/2021). Survei menggunakan pendekatan survei simple random sampling sebanyak 206.983 responden secara acak pada Maret 2018-2020 di seluruh Indonesia dan pernah diwawancarai secara tatap muka langsung dalam rentang 2 tahun terakhir. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Total survei sampel yang berhasil diwawancara sebanyak 1.200 responden warga negara Indonesia berusia 17-21 tahun.[suara]
source https://www.kontenislam.com/2021/03/aktif-di-medsos-ppp-wajar-anies-rk.html source https://www.ayojalanterus.com/2021/03/aktif-di-medsos-ppp-wajar-anies-rk.html
0 notes
samdelpapa · 5 years
Photo
Tumblr media
Contro questa "sinistra" ci vuole i metodi della "sinistra" cinese={Bandiere di Tito a Trieste, Fedriga: "Squallidi. La sinistra umilia morti e dolore" - Secolo d'Italia Bandiere di Tito a Trieste, Fedriga: “Squallidi. La sinistra umilia morti e dolore” giovedì 25 aprile 18:57 - di Adriana De Conto Bandiere di Tito a Trieste “in un luogo che dovrebbe essere di unità e di ricordo”. E il Pd che è preso da un attacco di afasia. Questo 25 aprile oltre a essere diventato una sagra paesana rivela aspetti vergognosi. Implacabile la rabbia di  Massimiliano Fedriga, governatore del Friuli Venezia Giulia. “Chi ha partecipato alla manifestazione” dell’Anpi, della Cgil e delle altre associazioni partigiane e “di organizzazioni di sinistra” oggi a Trieste, “testimonia di non volere celebrare la festa della Liberazione, di non volere celebrare i morti, le sofferenze e la disperazione che ci sono state durante e dopo il secondo conflitto mondiale, ma vogliono invece mettere una bandiera partitica. Reputo questa cosa inaccettabile”,  ha ribadito Fedriga, a margine della cerimonia alla Risiera di San Sabba. Fedriga:”La sinistra umilia morti e dolore” Il sindaco di San Dorligo della Valle (Trieste), Sandy Clun, ha tra l’altro ricordato la mozione recentemente approvata dal Consiglio regionale del Friuli con cui l`Aula chiedeva di sospendere ogni contributo finanziario a soggetti pubblici o privati che negano il dramma delle Foibe e dell’ Esodo. Fedriga pertanto ha commentato: che in “un luogo che dovrebbe essere di unità e di ricordo”, “le istituzioni vengono utilizzate da rappresentanti della sinistra anche in discorsi ufficiali per fare politica, umiliando morti e sofferenze“. Ancora: “Penso che rievocare sofferenze per interesse partitico  sia di uno squallore infinito”.   Vergognose, sostiene Fedriga, anche le bandiere titine e della Palestina che si sono viste fuori dalla Risiera che vogliono umiliare i milioni di morti ebrei.. “Mi sorprende – conclude il governatore – che il Pd per convenienza partitica non condanni questi gesti, ma anzi si divida in due nelle manifestazioni”} https://www.instagram.com/p/BwtLfqygC_G/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=ur4fut8661y7
0 notes
paosiopao · 7 years
Text
Day 4 of Palawan trip
Blog entry: April 13, 2017
Thursday
4am
We woke up early to prepare for our 4-5hour roadtrip.
Kuya Wape greeted us "Good Morning" but none of us responded so he said: "Ginusto niyo to diba? Ginusto niyo mag-Balabac" I burst out laughing upon hearing that. Kuya Wape's hirit jokes never fails to surprise me.
We checked out at the hotel and wait for our service van to arrived while waiting Tatay John bought take out doughnuts and hot choco at Dunkin Donuts for breakfast.
4:30-ish
Our service van arrived and I meet Dadi he's the one that gonna show us around at Balabac. He said he used to work there so—I guess that's good news.
I fell asleep during our 4-5hr travel it kinda surprised me that I did fell asleep. I'm not used to take a nap especially in a moving vehicle. I guess, dala na rin to nang pagod and lack of sleep this past days.
10:32am
Tumblr media
We arrive at Rio Tuba and meet Ate Audrey and her friend Ate Harriet. (Ate Audrey is Tatay niece btw) While waiting for the other passengers to arrive they decided that it's best to eat our lunch already since this is another 3hr travel.
12:54pm
Tumblr media Tumblr media
Everyone fell asleep and Tatay invited me to hangout sa roof ng bangka. We chat about what's our plan when we arrive there and Dadi said that when we get there we need to visit the "Mayor's house" just to show respect and maybe he'll tour us around— wait hold my beer right there did he just say that the Mayor is not informed that we're going there!! This really sound sketchy for me bruh! You're not sure about this? And don't have plan?!
Prediction of the day:
What if wala yung Mayor?
What if masho-shookt si Mayor?
Tumblr media
02:43pm
Situated in the rich water of Sulu Sea, Balabac is a group of 31 islands and islets blessed with unspoiled fine sandy beaches, endemic flora and fauna and rich marine life. It is the last of the last frontier, set in the congruity of the Molbog tribe and the local people.
03:17pm
We arrived at the municipality of Balabac. The moment we arrived I kinda feel uncomfortable and not welcomed—Balabac is a secluded and raw paradise in the farthermost and south-westernmost tip of the province of Palawan. Where virgin island beaches and perfectly turquoise water are normal scenery, the chorus of rare birds and animals is the typical music!
In Balabac we stay at the JD Lodge, which is a rustic accommodation. Here is where some will run into difficulties but at least it is a roof over your head. 
Tumblr media Tumblr media
We head out and check out the Mayor's place and guess what the Mayor is not home! Lol I saw this coming why I am not surprised—I can see Tatay is so pissed and screaming internally ahahah ok this goes to beastmode count-o-meter.
Since there is no fix schedule of boat departure as it depends on sea condition and passenger traffic. So we head to the coast guard here in Balabac to check when is the next schedule of departure from here back to Rio Tuba. Better prepared than never.
Ate Audrey invited us to go around and buy some cold drinks or meryenda then we saw this 5 pesos bananaque—yep 5PESOS!! Binilhan din namin sila Tatay and they liked it so they bought another 5 pieces and the funny things is na beastmode si Tatay kay Tito Tony dahil nilagay nia yung finished stick nia sa plastic where the other bananaques at— and deep inside I was like: seriously tay? seriooously? getting mad over a bananaque stick? I mean yeah meron point si Tatay but still— if only I can facepalm in front of them. I feel bad for Tito Tony coz he kinda reminds me of my dad ahahaha. Eventho i'm far away home being with them reminds me of my parents. I can't ahahahh
5:34pm
Tumblr media
7:32pm
1. Go to Onok Island since that island is the main attraction here in Balabac.
2. Rest tomorrow and join the tour
1 island vs 6-7 island
We look for somewhere we can have dinner and wala ni isang karinderya na bukas coz y'know holy week. So here we are stuck in an island, hungry and no solid plan or whatsoever and I can feel how pissed Tatay right now. Napa-yosi na sya ng di oras and so he gathered us around for our next plan. So we have 2 options:
and we decided to choose the Onok Island.
Our only remaining problem is our dinner. I noticed that there is A LOT of sari-sari stores here where they have lots of Malaysian products. I don't mind eating instant cup noodles for dinner or canned goods tho but I don't know if Tatay and others wants that—
Tatay is so pissed at the moment this goes to my beastmode count-o-meter! Luckily, Tito Tony is here and said that why not we try instant cup noodles. phew good thing Tito Tony is here.
Tumblr media
Beastmode count-o-meter of the day: 3
Sketchbook entry of the Day!
Tumblr media
0 notes
majalahforbes-blog · 5 years
Text
BPN Sarankan Kapolri Tak Buat Pernyataan Seolah Menakuti, Ini Kata Polri
Forbes - Polri menyebut Indonesia adalah negara hukum yang harus dihormati. Polri memastikan akan menindak tegas para pihak yang berbuat inkonstitusional pada Pemilu 2019. Hal itu disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom, Kamis (18/4/2019). Pernyataan Dedi menanggapi Koordinator jubir BPN Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak yang menyarankan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tidak mengeluarkan pernyataan yang seolah-olah menakuti rakyat. "Negara kita adalah negara hukum dimana supremasi hukum harus sama-sama dijunjung tinggi dan dihormati. Apabila ada perbuatan inkonstitusional yang melanggar hukum maka akan ditindak sesuai hukum yang berlaku," kata Dedi. Dahnil sebelumnya mengomentari pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Tito Karnavian yang akan menindak tegas siapa pun yang mengganggu ketertiban seusai Pemilu 2019. Dahnil malah menyebut balik agar aparat penegak hukum tidak melakukan provokasi. "Pertama, begini, jangan sampai provokasi itu justru hadir dari aparatur hukum," kata Dahnil di kediaman Prabowo, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/4). "Saran kami, Kapolri tidak perlu mengeluarkan statement yang seolah menakut-nakuti," imbuh dia. Eks Ketum Pemuda Muhammadiyah itu pun menegaskan capres Prabowo Subianto selalu menekankan semua relawan dan pendukungnya untuk menahan diri. Prabowo, kata Dahnil, juga meminta para pendukung mengawal proses penghitungan suara di TPS. Read the full article
0 notes
liputanviral-blog · 6 years
Text
Polri-TNI Gelar Rakor Samakan Persepsi Pengamanan Pemilu
Liputanviral - Polri dan TNI melaksanakan rapat koordinasi (rakor) dalam rangka mengamankan Pemilu 2019. Rapat operasi pengamanan dengan sandi Operasi Mantap Brata 2019 ini digelar di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018). Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, rakor dilakukan untuk menyamakan visi dan persepsi antara Polri dan TNI dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu 2019. Apalagi tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) sudah dimulai. "Polri dan TNI merapatkan barisan sebagai dua komponen penting bangsa ini, apalagi Polri-TNI tidak memiliki hak pilih. Kita berharap bisa maksimal melakukan pengamanan sehingga pesta demokrasi menjadi pesta bagi kita, pesta bagi rakyat memilih wakil-wakilnya," ujar Tito di Auditorium PTIK. Rakor pengamanan Pemilu 2019 ini diikuti oleh Kapolda, Pangdam, dan kepala satuan wilayah di seluruh Indonesia. Rapat ini juga dilakukan untuk meningkatkan sinergitas Polri-TNI dalam mengamankan pesta demokrasi di seluruh wilayah Indonesia. "Ada beberapa hal yang kita lakukan di antaranya netralitas, membuat rencana operasi bersama, melakukan sinergi setiap kewilayahan polda-kodam, membuat simulasi-simulasi, kemudian juga berusaha membuat pesta demokrasi menjadi aman, tertib dan nyaman, tidak terjadi konflik apalagi mengorbankan perpecahan," kata Tito. Read the full article
0 notes
rmolid · 4 years
Text
0 notes
malangtoday-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Badan Hukum Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif
MALANGTODAY. NET - Ekonomi kreatif merupakan sektor unggulan baru yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, tak terkecuali di Kota Malang. Masih minimnya pelaku ekonomi kreatif yang memiliki badan hukum serta ketidaktahuan masyarakat terkait prosedur untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT), melatar belakangi Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Fasilitasi Pendirian Badan Hukum di beberapa kota di Indonesia. Baca Juga: Hero Tito Akan Naik Ring di WBC Asian, Ini Persiapannya Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Berkraf yang diwakili Kasubdit Harmonisasi Regulasi dan Standarisasi, Sekretaris Umum Badan Pengurus Pusat Sahabat UMKM, Ikatan Notaris Indonesia serta Plt Walikota Malang Sutiaji, bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan yang diikuti pelaku ekonomi kreatif se-Malang Raya tersebut. Kasubdit Harmonisasi Regulasi dan Standarisasi, Linda Suryani, menegaskan bahwa Bekraf akan memfasilitasi biaya pendirian PT, sebanyak 200 akta bagi pelaku UMKM yang lolos seleksi. "Proposalnya bisa disampaikan melalui sahabat UMKM sebagai mitra kami. Yang memenuhi persyaratan akan dinilai, lalu ditetapkan dengan SK deputi, dan itulah yg akan difasilitasi," jelasnya. Baca Juga: Pakai ‘Pisang’ Buat Keluarkan Racun Rokok Dari Dalam Tubuh, Ampuh! Perlu digaris bawahi, 200 akta tersebut akan diperebutkan pelaku ekonomi kreatif di beberapa kota yang dikunjungi oleh Bekraf, diantaranya Makassar, Jember, Palembang dan tentunya Malang. Dalam kegiatan yang berlangsung di The Singhasari Resort Batu, pada tanggal 28-29 Agustus 2018 tersebut, Linda juga menyampaikan beberapa hal terkait pentingnya badan hukum bagi para pelaku ekonomi kreatif. "Salah satu manfaat PT yaitu untuk mendapatkan modal, biasanya  persyaratan yg diminta untuk permodalan adalah usaha yg berbadan hukum," ucapnya. Baca Juga: Beda Jokowi dan Sandi Tinggalkan DKI, Jokowi Lebih Menyentuh! "Juga untuk bekerjasama dengan pemerintahan,  biasanya produk yang bisa disupplay untuk memenuhi kebutuhan mereka berasal dari pelaku ekonomi kreatif yang sudah berbadan hukum," tambahnya. Didukung dengan Bekraf yang bekerjasama dengan Ikatan Notaris Indonesia, proses tidak harus dilakukan di Jakarta namun dapat mendatangi notaris terdekat.  Linda berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pelaku ekonomi kreatif yang memiliki badan hukum.
Reporter: Rosita Shahnaz Editor    : Endra Kurniawan
Source : https://malangtoday.net/malang-raya/jangan-disepelekan-ini-pentingnya-badan-hukum-bagi-pelaku-ekonomi-kreatif/
MalangTODAY
0 notes
beepbeepjam · 6 years
Photo
Tumblr media
God of my youth I remember Your call on my life took me over Your love has seen me through all my days I stand here by Your grace On this altar I've written my life Tells of a story I have with You my Lord I want the world to know Unang verse pa lang, nafeel ko na ang song. Nagflash back lahat ng pagsisimula ko sa pagkilala sa Diyos. Teenager ako that time na nagtanong sa sarili kung sino ba Siya talaga, kung anong mangyayare sakin pagkatapos mag aral, magtrabaho, mag asawa, magpamilya at mamatay. Nakakatuwa lang isipin na ilang taon na pero nandito pa din ako, nagpapatuloy sa buhay. Masaya ko kasi nakilala ko ang Diyos kahit teenager lang ako na hanggang ngayon, sobrang ramdam ko ang love Niya sakin :) Nakita ng Diyos lahat ng achievements and success ko in life, nakita din Niya pati setbacks and failures. God of my forever And forever I'm with You My life is saved with a price Your sacrifice redeemed my soul Nung una talaga, hindi ako aware sa mga ganto. Totally, hindi naman ako religiously active talaga. Maski nung bata ako. Sinasali ako dati sa choir sa simbahan, ayaw ko. Dinadala rebulto ni Mama Mary sa bahay every October para dasalan ng rosary. Tandang tanda ko kung paano ko sinabi ito habang nagdadasal si Papa ng Aba Ginoong Maria, samantalang ako nagbibilang lang ng beads kung pang ilan na: "Papa Jesus, hindi po ako marunong magdasal, pero gusto ko po ng masarap na pagkain, gusto ko po mawala yung bigote ko kasi ginaya ko po si Papa ahitin.." Ngayon 'pag naiisip ko lahat yun, napapa 'Thank You, Lord' na lang ako na nalaman and naexperience ko ngayon. Parang ang layo na ng journey ko pero sa totoo lang hindi naman importante kung malayo na -- ang mahalaga kasama ko Siya :) God of my forever And forever I will sing My greatest honor will always be To serve my Lord and King Bata pa lang ako mahilig na ko kumanta. Tuwang tuwa si Daddy (Tito ko) sa Laguna kasi kaya ko kantahin music video ng Westlife songs kahit walang subtitle. Lagi din ako nakikinig ng mga songs ng Backstreet Boys, minememorize ko kasi yung lyrics na nakasulat sa cassette tape para masabayan ko yung kanta sa Walkman. Kaya nung time na bago din ako sa Church, nadala ko yung ganung attitude. Tinatanong ko kay Shane lahat ng title ng kinakanta pag Service, piniprint ko tapos kinakanta ko, sinasabayan ko sa mp3 kahit nasa CR ako naliligo. Hahaha. Then one night napanood ko yung music video ni Sandi Patty na 'No Other Name' kasi hinahanap ko songs sa Youtube. From that moment, sabi ko, "Gusto ko din kumanta para sa Diyos." Pag practise sa Church, sumasali ako. Nakikiback up lang. Nakikikanta. Nag ssong offer na din ako kasama sila Shane, MJ and Jeff. Tapos isang araw sabi ko nang napakasimple, "Pwede po ba ko mag MC?" Sobrang plain minded ko nung sinabi ko yun. Kasi ang gusto ko lang talaga kumanta para sa Diyos, pero hindi ko alam lahat ng kaakibat non. Ang sagot lang sakin, hindi pa pwede. Magpractise lang daw muna ako. Nagbback up pa din ako nun. Tapos isang Sunday, binalita samin ni Ptr. Alex na baka lumipat na ng Muntinlupa si Bro. Jong, ang sabi sakin, "Ter Jam, maghanda ka na baka isalang ka na, mawawala na si Bro. Jong sa Malanday." Honestly di ko maalala kung kinabahan ako that time mismo pero naexcite ako. Nagtext pa ko kay Shane, "Shane, masaya ka ba na yung dinala mo, magagamit na din sa gawain? Baka daw isalang na ko sabi ni Ptr." Excited talaga ako nun. Pero nakaramdam na ko ng kaba din. Meron din akong stage fright. Tanda ko unang kanta ko nun is 'Dakilang Katapatan'. Sa kaba ko wala ako sa tono. Hindi naman din kasi ako singer talaga. Ilang ulit ako na assign as Worship Leader (hindi pa MC) pero ilang beses din ako pumalya. Pati mismong Service pinahinto ako ni Ka Bob, "Ter, sintunado ka. Ulitin natin." Mismong Service na yun at namutla talaga ko sa sobrang hiya. After nun hindi na ko kumanta ulit. Sabi ko na lang, "Lord, gustong gusto ko kumanta para Sa'yo. Kaso parang ayaw sakin ng mic e." Nagtuturo din si Sis. Gemma ng Sunday School, namention niya, "Kapag sintunado ka, wag mo na ipilit. Maghanap ka na lang ng ibang ministry." Sobrang nasaktan ako nun. Buti na lang tinuro ni Ptr. Alex na hindi tao ang pinupunta natin sa gawain. Buti na lang kahit papano nakaya ko pa rin umattend. Pero nagpaalam ako, "Ptr., papaalam po sana ako na hindi po muna magpa assign as Worship Leader. Mag aaral po muna ako kumanta. Babalik po ako pag magaling na po ako kumanta." Hindi ako pinayagan ni Ptr. Ang basis ko kasi ng galing nun si Shane. Abot na abot niya lahat ng nota. Nakakakanta siya galing diaphram. Ang ginawa ni Ptr, lagi niya ako inaassign. Pero pilit akong tumatakas. During Service nakikipagpalit ako kay Shane kasi natatakot na ko magkamali sa harap. Pero sobrang sakit kasi gustong gusto ko kumanta pero di ko magawa kasi wala ako sa tono. Sobrang bigat. Isang pangyayare ang nagmulat sakin. Dapat mag aabroad ako. Actually okay na lahat, gastos sa ticket meron na. Tutuluyan sa abroad meron na. Trabaho magkakaron na. Ako na lang hinihintay. Pinipilit and ilang beses kami nag aaway ni Mama dahil gusto niya magwork ako dun kahit 2yrs lang para makapag ipon ako pambayad ng gastusin sa bahay. Di pa kasi graduate si Kuya nun, nauna ako magwork. Pero pag naiisip ko na mapapalayo ako sa Church, sobrang sakit. Every night ako umiiyak sa cabinet. Nakikiusap sa Diyos na ayaw ko umalis. Na sana makahanap ako ng trabaho dito sa Pinas. Simula nun tinayuan ko. "Hindi ko kaya maglive stream lang sa LAMP Webcast. Hindi ko kayang makita sila sa FB lang. Makakahanap ako ng work dito. Aasenso ako sa Pinas habang naglilingkod." Tinapangan ko sarili ko kahit deep inside umiiyak ako kasi ayaw ko talaga umalis. Ang sabi ko pa, "Susulitin ko na lahat ng ginagawa ko sa Diyos." Nasa isip ko lagi pag naka assign ako as Worship Leader, parang huling kanta ko na sa pulpit yun. Inayos ko sarili ko, minemorize ko lahat ng kakantahin ko. Bumili ako tumbler ng tubig, lagi kong dala ang song book ko. Inembrace ko pagiging Worship Leader. Sineryoso ko na kasi sabi ko susulitin ko na talaga bago ako umalis ng Pinas (kahit ayaw ko) Binago ko din ang prayer ko, "Lord, hindi ko na hinihiling na gumanda boses ko. Ang prayer ko, boses na makakaWorship sila." Isang araw, kumanta ako, umiiyak silang lahat. Natakot ako. Nakipag palit agad ako kay Shane. Pinikitan ako. Wala na kong choice kundi ituloy, sabi ko bahala na si Lord. Umiyak sila lalo. Naiyak na din ako. Sobrang ramdam ko. Yun yung kauna unahang breakthru ko. Ang kanta namin nun, "We will serve the Lord" Madami pa kong experience about Worship Leading. Sa lahat ng ginagawa ko, sobrang honored ako maging MC/ Worship Leader. Gustong gusto ko maging effective na Worship Leader. Masaya ako kapag lahat kami nakakapa Worship. Basta, hindi ko madescribe. Sa totoo lang, nung tinanon kami sa Workshop ni Bro. Makoy kung saang volunteer namin nakikita sarili namin sa 10,000 souls event, gusto ko sana isagot, "Maging Worship Leader". Pero alam ko sa sarili ko na hindi pa ko handa. Madami pa ko dapat matutunan. And di ako magsasawang kantahin, "God of my forever, and forever I will sing -- my greatest honor will always be to serve my Lord and King" :) Dami ko pa gusto sabihin Lord Jesus. Pero to be continued muna. Hehe ugh. Bastaaa :) Lovelots, Jamie
0 notes
sumutberitaaja · 7 years
Text
Kapolri Mutasi Kapolrestabes Medan
MEDAN, WOL – Kepala Kepolisian Republik Indonesi (Kapolri), Jenderal Pol Tito Karnavian, mutasi sejumlah perwira tinggi dan menengah di jajaran Polda Sumut. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah, masuk dalam daftar mutasi lewat telegram rahasia (TR) yang dikeluarkan langsung oleh Kapolri. Adapun TR yang dikeluarkan Nomor ST/2754/IX/2017 tanggal ... http://dlvr.it/Q1PTYy
0 notes
Link
detik.com(doc)
Berbagai cara busuk dilakukan Fredrich Yunadi pengacara Setya Novanto untuk membebaskan kliennya dari jerat hukum kasus megakorupsi e-KTP. Antara lain dengan mengadu domba polisi dan KPK. 
Pengacara yang dikenal “muka tembok” dan “mulut comberan” ini tak segan-segan menunjukkan surat rahasia yang bernama SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) itu ke hadapan publik dan merilisnya. Padahal isi surat itu tidak menyebutkan pimpinan KPK Agus Raharjo dan Saut Situmorang sebagai tersangka. Tapi hanya terlapor.
Tapi oleh Frederick dikesankan bahwa pimpinan KPK sudah jadi tersangka. Tanpa rasa bersalah dia membagikan surat itu ke media-media tentu dengan segepok uang agar dimuat.
Terjadilah kehebohan di publik. Sampai-sampai pimpinan Polri turun tangan dan menjelaskan ke publik bahwa hal tersebut hanya kekurangan telitian pihak Bareskrim Polri dalam hal ini adalah Direktur Pidum yakni Brigjen Herry Rudolf Nahak.
“Harusnya polisi hati-hati. Pengacara Novanto itu adalah seorang provokator. Dari dulu kerjanya membenturkan dan mengadu domba aparat penegak hukum,” kata seorang pimpinan LSM Indonesia Police Watch.
Menurut pimpinan IPW itu, sudah lama
Fredrich Yunadi benci dengan KPK karena banyak kliennya menjadi pasien KPK. Pengacara sontoloyo ini juga dikenal hobby menyuap media untuk membangun opini yang menguntungkan kliennya. 
“harusnya Polisi hati-hati dengan pengacara provokator ini. Jangan sekali- mau menerima uangnya karena akan bunyi ke mana-mana” pimpinan IPW itu menjelaskan.
Seperti diberitakan TEMPO, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo menyatakan KPK tetap akan mengusut kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. 
KPK, kata Agus, tidak akan menghentikan pemeriksaan atas kasus e-KTP meski polisi kini memulai penyidikan terhadap dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Saut Sitomorang atas dugaan surat palsu dan penyalahgunaan wewenang. 
“KPK pasti akan jalan terus. Proses penyidikan baru telah dimulai. Sampai hari ini, pemeriksaan saksi-saksi sedang kita lakukan,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya Kamis 9 November 2017.
Agus mengatakan KPK akan menyampaikan hasil penyidikan soal kasus e-KTP secepat mungkin setelah melakukan koordinasi dengan bagian penindakan.
“Nanti akan kami sampaikan secara lebih lengkap,” katanya.
Soal penerbitan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) oleh Bareskrim Polri ini justru pertama kali diumumkan oleh Fredrich Yunadi yang tak lain adalah kuasa hukum Setya Novanto.
Fredrich menunjukkan tembusan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) bernomor B/263/XI/2017/Dittipidum, yang diterima pelapor Sandy Kurniawan. SPDP tersebut diterbitkan pada Selasa, 7 November 2017, dan ditandatangani Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigadir Jenderal Herry Rudolf Nahak. 
Pada SPDP itu ditulis bahwa penyidik telah menemukan dugaan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dan atau Pasal 421 KUHP.
Agus Rahardjo menyatakan masih mempelajari materi laporan yang diterimanya pada tanggal 8 November 2017 melalui bagian persuratan KPK. “Kami akan baca dan pelajari terlebih dahulu. Terbaca bahwa ada pihak tertentu yang melaporkan dua pimpinan KPK. Sehingga pimpinan KPK disana disebut sebagai terlapor,” katanya.
Meskipun belum mengetahui materi laporannya, Agus menyebutkan jika laporan tersebut terkait dengan pelaksanaan tugas KPK, ia memastikan hal tersebut telah dilakukan sesuai kewenangan yang diberikan berdasarkan undang-undang. 
Oleh karena itu, Agus akan melakukan koordinasi dengan Polri untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut.
“Kami percaya Polri akan profesional dan tentu harapannya memiliki komitmen pemberantasan korupsi yang kuat, termasuk dukungan terhadap operasional KPK dalam penanganan kasus-kasus korupsi, termasuk e-KTP ini,” kata Agus.
Agus juga menyinggung pasal 25 Undang-Undang Tipikor yang telah mengatur penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan dalam kasus korupsi harus diprioritaskan dari perkara lain.
Sementara itu Kapolri Tito Karnavian menegaskan bahwa Agus dan Saut belum jadi tersangka. Menurut Tito itu menjadi ramai karena Direktorat Pidum Polri kurang teliti.
“Direktur Pidum sudah ditegor Kapolri. Dia mengeluarkan SPDP itu tidak memberi tahu pimpinan Polri” ujar Wakapolri Komjen Syafrudin.
Siapa Frederick Yunadi?
Seperti diberitakan TEMPO.CO, Kisruh yang melanda Miss Indonesia 2011, Astrid Ellena, kian memanas. Usai baku hantam pernyataan menyudutkan yang dilontarkan kekasih Ellena, Donny Laimena, kepada calon mertuanya, kini giliran ayah sang ratu kecantikan itu bersuara.
Fredrich Yunadi, ayah Asrtid Ellena, mengaku punya alasan sendiri kenapa dirinya memutuskan tali silaturahmi kepada anaknya. 
Seperti diketahui sebelumnya, Fredrich mengumandangkan hal tersebut dalam sebuah surat kabar, pada Kamis, 19 Januari 2012 lalu. Menurutnya, perilaku Ellen sudah membuat malu keluarga besarnya.
“Saya memutuskan tali silaturahmi bukan karena emosi, tapi malu. Banyak omongan di luar yang enggak enak soal prilaku anak saya sama Donny. Keluarga besar saya tahu semua,” katanya saat jumpa wartawan di Jakarta, Senin, 6 Februari 2012.
Menurut Fredrich lantaran pernyataan Donny sebelumnya tentang status Ellen sebagai anak. Diutarakan Donny, biduk rumah tangga Frederich Yunadi dan Linda Indriana Campbelle kandas pada tahun 1987, sedangkan Ellen merupakan dara kelahiran 1990. 
Mahasiswi Hubungan Internasional salah satu perguruan swasta di Tangerang itu memang telah belasan tahun tinggal bersama ibunya.
Frederich mengakui bahwa ia tidak menyukai hubungan dua kekasih itu. “Saya menegur keduanya agar tidak sering pulang malam. Saya tegor tapi lama-lama dia enggak betah,” tuturnya.
Ia pun menanggapi bahwa ketidakramahannya pada Donny bukan karena calon menantu itu enggan membantunya menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Saya sama Donny hanya ketemu tiga kali. Donny itu punya apa?. Dan dia bukan siapa-siapa,” ujarnya.
“Frederick Yunadi itu pengacara rusak. Rumah tangga nya aja hancur. Anak kandung aja dia putuskan silaturahmi. Ini Pengacara gila” kata sumber di IPW.
http://ift.tt/2z3XEXY
0 notes
politicsnewsid · 7 years
Text
Hina Jokowi dan Kapolri, 'Ringgo' Mengaku Tak Puas dengan Pemerintah
Hina Jokowi dan Kapolri, ‘Ringgo’ Mengaku Tak Puas dengan Pemerintah
Farhan Balatif (18) alias Ringgo mengaku tidak puas dengan pemerintahan saat ini. Itu menjadi alasannya menghina Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Latar belakangnya tak puas dengan pemerintah dan Kapolri, di share ke Facebook dengan akun palsu,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho di Mapolda Sumut, Senin (21/8/2017).
Farhan menghina Jokowi dengan menggunakan…
View On WordPress
0 notes