Tumgik
#selimut yatis
wootata · 5 years
Text
Selimut Polos Merk Yatis
Selimut Polos Merk Yatis
Selimut Polos Merk Yatis
  – Uk 160×200 cm
– Bahan Flanel
– Mewah
– Mudah dicuci
  1 KG isi 2 pcs
Isi : selimut + tas plastik resleting
  WARNA READY :
* BIRU MUDA
* BIRU TUA
* COKLAT MUDA
* COKLAT TUA
* HIJAU LUMUT
* HIJAU TOSCA
* KOPI SUSU
* MERAH CABE
* MERAH MAROON
* ORANGE
* PINK
* UNGU
  TULIS DI KETERANGAN MAU WARNA  APA, JIKA KETERANGAN KOSONG AKAN DIKIRIM RANDOM! NO COMPLAIN!
View On WordPress
0 notes
tapakilusi · 4 years
Text
DUA: PRADUGA DAN MIMPI BURUK
Tumblr media
WRITTEN UNDER PSEUDONYM NALYN. PREVIOUS CHAPTER: HERE.
Sudah dua hari ini aku masih saja terbaring lemah di atas tilam lengkap dengan selimut tebal yang menutupi tubuhku hingga ke atas bahu. Alih-alih menepati janji untuk membersihkan kamar secara mandiri, Mak Yati malah melakukan semuanya untukku di saat aku kemarin sibuk berendam di dalam bak berisikan air panas untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang aku rasakan.
Memang temperatur kamarku saat ini tidak kuatur terlalu dingin. Hanya saja rasanya sangat menenangkan saat bisa membalut diri dengan selimut tebal. Aku bahkan tak memerlukan guling. Cukup dengan bantal dan selimut saja aku bisa langsung tertidur nyenyak. Mudah memang membuatku cepat terlelap. Raditya juga sudah paham betul tentang hal itu. Sebab tiap kali kami melakukan video call sebelum tidur, pastilah aku yang terlebih dahulu tidak sadarkan diri.
Kali ini kami sudah berjanji akan ‘bertemu’ pukul sembilan malam. Aku sudah bersiap dengan lampu kamar yang sengaja aku padamkan, menyisakan lampu tidur untuk tetap menyala semalaman sembari menunggu Raditya selesai membersihkan diri sebelum tidur. Cahaya itu nantinya akan berguna untuk menjadi penerangan ku meski sumber cahaya utama di kamar ini telah dipadamkan.
Yang ditunggu-tunggu pun tiba, aku dapat melihat pantulan diriku sendiri melalui kamera depan ponselku akibat panggilan video yang masuk dari Raditya. Tombol biru berbentuk lingkaran yang bergerak teratur ke atas dan ke bawah menjadi atensi utamaku. Dengan aku berhasil menangkapnya, maka ibu jari ku hanya perlu mengusapnya ke atas dan secara ajaib aku langsung terhubung dengan Raditya meski jarak beberapa kilometer memisahkan kami berdua saat ini. Kecanggihan teknologi benar-benar memudahkan hidup manusia zaman sekarang. Tak perlu repot-repot menunggu kabar maupun menunggu merpati terbang untuk menyampaikan sepucuk surat yang telah kita kirimkan. Hanya dengan sebuah lempengan logam yang bahkan beratnya tak seberat stok beras bulanan, kami dapat berkomunikasi dengan baik dan menghabiskan waktu berdua tanpa perlu khawatir diusir tetangga sebab masih saja bertamu hingga larut malam.
“Hai,” sapa Raditya pertama kali saat sambungan telepon kami tersambung.
Aku tersenyum, menyapanya balik sembari mengatur ulang posisi tidurku hingga aku temukan posisi ternyaman untukku. “Hai juga.”
Beberapa detik Raditya tak menjawab sapaanku. Ia juga lakukan hal yang sama. Dapat aku lihat dari layer ponselku jika Raditya juga mengatur posisi tidurnya. Suara ASMR yang timbul akibat gesekan tubuh Raditya dengan kain seprai serta selimut tebalnya menjadi satu hal lain yang selalu menjadi favoritku ketika malam hari tiba.
“Kok kamu udah siap tidur gitu sih, Carl? Padahal ‘kan aku masih pengen ngobrol bareng kamu.”
Aku terkekeh mendengarnya.
“Lho padahal ‘kan baru beberapa jam aja kita nggak ketemu. Bucin nih, ya. Kerjaan kamu sudah selesai semua, Dit?”
“Sudah–”
Belum selesai kalimat yang diucapkan Raditya saat tiba-tiba saja pintu kamar ku terbuka dan menunjukan sosok Mak Yati mulai melangkah masuk ke dalam. Atensiku teralihkan, tak lagi memperhatikan Raditya yang mungkin saja masih ingin diperhatikan. Sadar akan hal itu, Raditya pun kembali bertanya apabila ada sesuatu yang salah denganku. Sedangkan Mak Yati terlihat ragu-ragu hendak melanjutkan maksudnya menghampiriku malam-malam seperti ini. Aku pun memutuskan untuk berbicara dengan salah satunya.
“Bentar ya, Dit, ada Mak Yati. Nanti aku telepon lagi.”
Aku bangkit dari posisi tidurku, sedikit merapikan selimut yang menutupi seluruh permukaan seprai kasurku agar Mak Yati bisa duduk dengan nyaman di sana. Seolah sudah sadar diberi izin, Mak Yati pun duduk di sana.
“Badannya sudah enakan, Nduk?”
Tangan Mak Yati terulur pada keningku. Coba memeriksa suhu tubuhku apabila aku masih demam ataukah sudah berada di suhu tubuh normal seperti biasanya. Aku mengangguk menjawab pertanyaan Mak Yati yang tentunya semakin diyakini oleh Mak Yati karena ia memang benar mendapati suhu tubuhku tidak setinggi dua hari lalu saat Raditya menjemputku dari minimarket.
“Sudah nggak apa-apa kok, Mak, besok mau keluar juga ke perpustakaan masa masih betah sakit aja?”
Mak Yati tersenyum simpul.
“Ada yang mau tak sampaikan.”
Kalimat Mak Yati sama menggantungnya saat Raditya tadi tak berhasil selesaikan kalimatnya saat menjelaskan perihal pekerjaannya tadi. Raut wajahnya terlihat serius. Aku bisa melihatnya dari kerutan di dahi serta gestur tubuh ragu-ragu dari Mak Yati ketika kedua tangannya terkait satu sama lain sembali ibu jarinya bergerak gelisah mengusap permukaan ibu jari yang lain. Aku penasaran tentang apa yang Mak Yati akan sampaikan. Akankah hal itu masih berkaitan dengan konsekuensi yang Mak Yati beritahukan padauk terakhir kalinya? Ataukah hanya hal lain yang mengganggu pikirannya sehingga Mak Yati tidak dapat menunda lebih lama lagi sampai keesokan harinya?
Aku hanya terdiam sembari memperhatikan Mak Yati, siap sedia kapanpun Mak Yati akan mulai membuka mulutnya untuk menjelaskan maksud kedatangannya malam-malam begini di kamarku. Aku yakin Mak Yati hadir kemari tidak hanya sekadar untuk mengecek keadaanku saja. Pasti ada hal lebih penting lainnya.
“Mak Yati lihat kamu sakit ini jadi keingat ayah sama bundamu dulu.”
Tedengar nada getir disetiap suku kata yang Mak Yati ucapkan baru saja. Aku masih terdiam, masih belum paham arah pembicaraan Mak Yati hendak kemana. Namun setitik bagian dari diriku mengatakan bahwa firasat yang aku miliki akhir-akhir ini mungkin saja benar terjadi seolah itu adalah takdir yang aku miliki dan harus aku jalani. Tanpa aku bisa menolak. Tanpa aku bisa kabur darinya.
“Keingat kenapa, Mak?”
“Dulu sebelum waktu mereka habis, mereka juga kayak kamu gini.”
“Maksudnya sakit padahal nggak pernah sakit?”
Mak Yati mengangguk, namun pandangannya menuju ke bawah. Tak menatapku yang justru sedang diajaknya berbicara. Apa yang Mak Yati katakan saat ini tepat sesuai dengan firasatku beberapa hari ini. Aneh memang, aku tak biasanya merasakan sakit selama ini. Meskipun sakit, tidak biasanya terjadi lebih dari hitungan jam atau bahkan menit untuk penyakit ringan.
“Nggak apa-apa. Sudah takdirnya.” Ujarku coba menenangkan. Tidak ada yang abadi di dunia ini, bukan? Semua pasti akan berakhir baik itu cepat maupun lambat. Tetapi aku di sini sudah berhasil berdamai dengan diriku sendiri mengenai takdir istimewa yang hadirkan tawa bagi mereka yang beruntung, namun nestapa bagi mereka yang ada di sekitarku. Aku hanya menarik Mak Yati yang mulai terisak ke dalam pelukanku, mengusap punggung rentanya, dan mencoba menenangkannya dengan itu meski sakit yang dirasakan Mak Yati tidak dapat diobati oleh apapun kecuali kebahagiaan akibat eksistensiku di bumi hingga saat ini.
ㅤ ㅤ
FINISH. NEXT CHAPTER: HERE.
0 notes
potretlensa · 3 years
Text
Titipan Buat Ryan
Jakarta, 29 Juli 2021.
Tumblr media
⠀⠀⠀Jarum pendek pada jam dinding di kamar menunjukkan angka satu, sementara jarum panjang berada di angka dua. Ini berarti pukul 01:10 waktu Indonesia bagian barat mengingat rumah Angga berada di Jakarta.
⠀⠀⠀Hanya pagi buta lain— layaknya hari biasanya, Angga memang kerap terbangun dari tengah-tengah tidurnya.
⠀⠀⠀Entah karena tingkah istrinya saat tidur pulas sehingga dirinya terdorong hingga sudut kasur atau memang— ya terbangun saja.
⠀⠀⠀Melihat Allie yang tertidur pulas dalam dengan selimut yang menutupi tubuhnya, Angga meraih gawai yang ada di meja sebelah kasur tempat ia biasa tidur.
⠀⠀⠀Sebuah kolom pesan ia buka, tertera nama Ryan disana, sahabat sekaligus adik tingkat Angga semasa kuliah.
⠀⠀⠀Diketiknya beberapa bubble chats oleh Angga, sebuah titipan untuk Ryan yang benar-benar harus dijaga dan diperhatikan. Kalau tidak, bisa berabe urusannya.
⠀⠀⠀⠀⠀ ( WhatsApp to Ryan )
✓ WOY Yann, penting nih.
✓ Sabtu, gue ke Sumatra, ada project. Nah elu tau kan si Allie picky soal makanan?
✓ Nanti selama dua minggu lo urus makanan dia, nanti gue kirim list menu sehari-harinya biar kagak bosen doi.
⠀⠀⠀Kurang lebih seperti itu pesan yang Angga baru saja kirim. Pasalnya, tuntutan pekerjaan mengharuskan Angga untuk meliput keadaan satwa liar di Bengkulu.
⠀⠀⠀Allie— istri Angga yang sangat picky terhadap makanan dan alergi terhadap MSG atau sejenis micin.
⠀⠀⠀Tentu saja hal ini membuat Angga khawatir jika sewaktu-waktu Allie mengonsumsi makanan sembarangan secara diam-diam.
⠀⠀⠀Beruntung ada Ryan, si pemilik café langganan sekaligus chef di café-nya sendiri andal dalam memasak.
⠀⠀⠀Dengan demikian Angga dapat mempercayai sang sahabat untuk bertanggung jawab mengenai makanan Allie selama dua pekan ke depan.
⠀⠀⠀Semoga saja ekspedisi Angga kali ini tidak ada hambatan. Meskipun Allie lebih sering menghabiskan waktunya di kantor, tapi kalau pulang Angga tidak dapat ditemukan kehadirannya, waduh bisa bahaya.
⠀⠀⠀Bantal sama guling sudah disiapkan di sofa ruang TV alias Angga disuruh tidur di sofa! Kalau seperti jadinya, bisa-bisa Angga memproduksi film berjudul "Istriku Marah, Sofa Menjadi Solusi Pertingkaian."
⠀⠀⠀Ah— tapi tetap saja. Namanya perempuan, butuh dimengerti. Jangan dilawan, nanti malah tambah berabe!
⠀⠀⠀Yang terpenting adalah urusan makanan sehari-hari Allie sudah aman, sisanya tinggal telpon Bibi Yati untuk menemani Allie selama dua pekan ke depan.
⠀⠀⠀Yes!!! Akhirnya ada project kerjaan, bisa bebas sebentar dari Allie, ya Allah!!
0 notes
hidupan-blog · 8 years
Text
15 September 2012
15 September 2012
“Hello? salam botak! kat mana?” “Aku kat rumah la.. amacam? kau dah bitau ayah dia ke belum?” Soalan pertama aku setelah mendapat panggilan dari Syukor. Memandangkan Syuko boleh berhubung terus dengan adik Azim, aku mintak tolong Syuko untuk beritahu keluarga Azim yang kiteorang dah sepakat untuk buat majlis bacaan Yassin kat rumah Azim. Pagi tu, Hari Sabtu, 15hb september 2012, walaupon kiteorang dah setuju nak buat hari esoknya, ahad, aku suruh lagi Syuko confirmkan. Sebab aku taknak ade apa-apa masalah nanti. “Ala.. bende memang dah confirm la.. aku dah cakap dah… bapak dia okay je.. tp masalahnya…” tiba-tiba suara Syuko agak mendatar dan hampir hilang bunyinya. “Ape hal dok? ada masalah ke? Azim okay?” tanya aku dalam cemas. “Bapak Azim skrg kat hospital la. dia hantar Azim buat  check up. Azim dari semalam tak nak makan, tak nak minum beb. Badan dia lemah sesangat dah skrg ni….” terdiam kejap aku mendengarnye. “Botak, aku rasa majlis yang kita semua rancangkan tu kene standby untuk di postpone. kau update la nnt bitau bebudak dalam group kat facebook tu nnt k.” “ok, okay brader, nnt aku bitau dak2. eh. kau tau ke Azim ngn ayah dia pegi hospital mane? kene tahan ke tidak..? pape bitau aku woi..” “orait brader. jangan risau, nnt aku update. kau rilek je..” jelas Syuko. “ok beb. selamat.” Sejurus panggilan tamat, aku terduduk dan termenung sekejap. “Taknak makan.. Taknak minum… Hm.. Sama macam arwah Atok aku ni.. ishhh….” Masa ni, Sejenis perasaan kusut bercampur buntu melanda jiwa aku. entah kenapa hati ni rasa sangat-sangatlah tak selesa dan risau yang amat setelah mendapat berita dari Syuko tadi. Aku terus online dan bukak group ‘AzimMustaqim’ kat facebook. Kat situ aku tengok macam-macam cadangan dan idea yang diluahkan untuk membantu Azim yang menderita Ketumbuhan kronik dalam Otak hampir selama 7 Tahun. Beliau telah menjalani dua kali pembedahan dan ketumbuhan itu masih gagal untuk dibuang 100%. kini, ia membesar lagi dan mengimpit hampir kesemua saraf penting dalam tubuh Azim. Azim kini buta, dia juga kehilangan pendengarannya, tutur bicaranya juga tidak jelas, dia juga lumpuh separuh badan dan cuma terlantar di pembaringan. Hidup dia kini cuma bergantung pada deria sentuhan atau deria rasa sahaja. Ya, cuma dari sentuhan saja…
Salam kepada semua. Aku baru je dapat berita yang…. SAHABAT Kita AzimMustaqim ada kat HOSPITAL pada pagi ni. dihantar oleh ayahnya kerana kemerosotan kesihatan beliau yang sangat mendadak (taknak makan, dan lain2). SO, UNTUK MAJLIS TU NNT, SILA BERSEDIA UNTUK SEBARANG KEMUNGKINAN PEMBATALAN KERANA AZIM BERKEMUNGKINAN BESAR AKAN DITAHAN KE WAD DI HOSPITAL TU NANTI. Aku akan cuba dapatkan info terkini mengenai dia termasuk hospital ape, kena tahan wad ke tak, dan yang lain2 lagi lah.
Ya Allah. Aku tak sedap hati. Kau lindungi lah dia Ya Allah, Ya Rahim, Ya Rahman… Like Unfollow Post · 15 September 2012 at 10:15
Selepas aku update keadaan Azim terkini, aku sambung termenung. aku bakar rokok, aku sedut dalam-dalam asap rokok tu. aku hembus. asap yang tebal berkepol-kepol berterbangan di ruang udara rumah aku. dan kemudiannya hilang. dan tiba-tiba henfon aku berbunyi, menandakan ada SMS yang masuk.
“Beb, HSA, Tingkat 4, Wad neuro, kau nak pegi ke? aku keje lagi ni..”
SMS dari Syukor berisi maklumat yang aku perlukan. tanpa membalas SMS tersebut, aku terus bersiap dan dalam kepala otak aku time tu satu je, Aku nak tengok keadaan Azim.
“Yati, aku nak kluar jap lagi ni, aku nak pegi tengok Azim, aku nak mintak tolong kau update status kat group Azim Mustaqim jap lagi eh? sbb aku dah tak boleh nak online jap lagi ni.. aku tak sempat ni. kau tolong eh?”
Aku sempat hand over kerja untuk update keadaan terkini Azim pada yati, memandangkan dia online time tu… so aku tak perlu lagi la nak fokus kat facebook je. Selepas bitau keadaan Azim, yati pon mula update status kat dalam group…
Salam semua sahabat. Sesungguhnya kta hnya mrancang dan Tuhan yg menentukan. Kenduri doa slamat esok DITUNDA harap maklum. (Akan dbincangkn kmudian.) rakan kita Zul Azim dlm pjalanan ke hospital mlawat azim mustaqim, apa2 info akan di update. Like Unfollow Post 15 September 2012 at 12:30
Alhamdulilah, juga terdapat status update dari Farah Adibah yang menjelaskan keadaan lebih terperinci..
Salam.aku br dpt berita terkini dr syukur.dia kata keadaan azim semakin teruk dan lemah.doktor ckp tumor yg ada 2 telah memusnahkn 70 % dayatahan bdan azim.sbb 2 dia da x nk mkn dan mnum.azim telah dmasuk kn ke wad di HSA.tingkat 4.wad neuro..
Like Follow Post 15 September 2012 at 17:43
————————————————————————————————-
17 ; 00 PM, 15 SEPTEMBER 2012, SABTU.
Status yang di update Farah tu adalah dari kenyataan aku yang berada disisi Azim pada ketika itu.  Dari tengah hari aku sampai di hospital, sampai ke petang, Azim cuma terbaring dan bernafas dengan agak sukar. Dalam wad Neuro, aku rasa ngeri sesangat sebab aku nampak lagi mcm2 jenis pesakit, yang mcm lebih kronik cara sakitnya. Syukur jugak sbb aku tengok Azim baring je.. tak keluarkan mcm2 bunyi…Azim dah tak bergerak lagi. hanya nafasnya yang tercungap-cungap meskipun dibantu dengan alat bantuan pernafasan.
“Dulu penah jadi macam ni….” tiba-tiba ayah Azim bersuara.
“macam ni?” tanya aku.
“Hm.. dulu Azim pernah sekali tak nak makan, tak nak minum.. tapi masa tu pakcik tak bawak dia pegi hospital.. pakcik igtkan dia cuma takde selera makan. tp bila dah sampai 3hari mcm tu.. pakcik terus bawak dia pegi hospital…” Jelas ayah Azim.
“Ye ke.. masa tu dokter cakap apa pakcik?” aku tanyakan lagi soalan. sambil aku membersihkan muka Azim dengan kain lap.
“Masa tu, dokter marah pakcik! Sebab Azim dah lemah sangat.. ye lah, kalau dah tak makan, tak minum.. boleh jejaskan teruk kesihatan Azim… dokter terus masukkan air.. sehari lepas tu, baru la Azim okay balik…”
Aku cuma mengangguk tanda faham, dan terus melihat muka Azim.
“Jangan risau.. Pakcik rasa kali ni pon sama.. kali ni pakcik tak tunggu2 lagi dah.. pagi tadi dia taknak makan je pakcik terus bawak dia pegi hospital… insyaAllah esok dia sedar lah tu…” Sambung ayah Azim lagi.
Dan aku cuma tersenyum je. aku rasa ayah Azim ni memang tabah gila. takde sape lagi yang lebih hebat rasa risaunya pada masa tu melainkan dia. Tapi ayah Azim ni rilek je. Tabah dia melampau hebat. Ade ke patut dia yang suruh aku jangan risau? bukan patutnya aku ke yang cakap mcm tu kat dia?
“Pakcik, saya nak turun solat sekejap ye.. nanti saya datang balik.”
aku mintak izin untuk pegi solat dan ayah Azim terus duduk menunggu disisi anaknya.
Dalam masa aku turun ke bawah dengan lif, aku SMS Syuko tentang keadaan Azim.
Selesai dari solat asar,aku terus ke katil Azim semula dan apa yang aku nampak pada waktu ini, meter pada tangki oksigen yang digunakan Azim telah menunjukkan yang Gas telah pun habis, dan perlu ditukar. aku tengok Azim senyap je. terbaring dan tak punya sebarang reaksi. masa ni, ayah Azim beritau aku yang dia nak turun untuk solat Asar. dan yang tinggal cuma aku dengan adik Azim yang perempuan tu.
“Eh, tangki ni macam dah habis gas je.. kene tukar ni..” jelas aku.
“Ye ke? tak perasan pulak.” Adik Azim seolah-olah buntu sambil menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mendapatkan dokter. masa tu aku terpandang seorang jururawat lelaki yang sedang menolak tangki gas.
“Bang! Boleh tengok yang ni tak? macam dah takde gas je ni..” sambil aku menunjukkan tangki gas yang digunakan Azim. ya, masa tu, aku terpandang muka Azim. Aku perasan yang Azim tersedak sebanyak dua kali, dan ada airmata yang mengalir keluar…..
Selepas tangki gas ditukar, aku perasan reaksi brader yang menukar tangki tu agak lain. sambil melihat Azim yang sedang terbaring kaku, beliau juga memeriksa sekali lagi tangki gas berkenaan seolah-olah tangki tu tak berfungsi. kemudian brader tu beredar dari katil Azim dan beberapa orang dokter datang dalam keadaan huru-hara, suasana terus menjadi panik, dan bijik mata aku cuma terbeliak, mulut aku menganga, bilai tirai katil Azim ditarik dan menutup keadaan didalamnya. Beberapa kali nama Azim dipanggil, namun tiada reaksi dari Azim.. Adik Azim kelihatan lebih gelisah dan risau. Ayah Azim masih sedang menunaikan solat. Situasi cemas tu cuma aku dan adik Azim je yang berada di situ.
“Siapa ahli keluarga pesakit ni? You ke?” Tanya seorang dokter yang berbangsa cina kepada aku.
“Tak, Saya kawan dia. Ada masalah apa dokter? Azim macam mana?”. Tanya aku, sambil adik Azim berdiri tidak beberapa jauh dari kami, beliau juga menanti jawapan dari soalan aku pada dokter tu.
“Maafkan saya, kami dah cuba yang terbaik.. Azim dah meninggal dunia..”.
Adik Azim terduduk dan menangis semahunya. Aku menjadi batu. dan menoleh dibalik tirai katil Azim.. Mereka mula menutupkan wajah Azim dengan kain selimut dikatilnya.
“Are you serious doctor? Are you..??” bentak aku. entah kenapa aku macam tak boleh nak menangis. aku rasa macam tak percaya. tapi setelah melihat deraian air mata adik Azim, aku terpaksa kuatkan semangat, dan cuba keluar dari wad neuro untuk mendapatkan ayah Azim.. tak sampai beberapa langkah, ayah Azim dah muncul kat depan pintu wad.
“Botak, Azim..? Azim kenapa..?” Tanya ayah Azim dengan cemas. dia nampak anak perempuan dia menangis teresak-esak.
“Pakcik, dokter kata Azim..” belum sempat aku menerangkan keadaan, Ayah Azim terus meluru masuk ke katil Azim. sambil memanggil-manggil nama anaknya itu. ya, dan masa tu, barulah berderai butir-butir airmata ini. yang selama ni aku pertahankan…
LIMA BELAS HARIBULAN SEPTEMBER, TAHUN DUARIBU DUABELAS, aku kehilangan seorang sahabat yang pernah sama-sama susah dan senang, suka dan duka.
Al-fatihah, Azim Mustaqim bin Shafie, 18 September 1986 - 15 September 2012.
0 notes
wootata · 5 years
Text
Selimut Polos Merk YATIS
Selimut Polos Merk YATIS
Selimut Polos Merk YATIS
  Selimut Polos Merk YATIS
– Uk 160×200 cm – Bahan Flanel – Mewah – Mudah dicuci
==== 1 KG isi 2 pcs ====
Isi : selimut + tas plastik resleting
WARNA READY : * BIRU MUDA * BIRU TUA * COKLAT MUDA * COKLAT TUA * HIJAU LUMUT * HIJAU TOSCA * KOPI SUSU * MERAH CABE * MERAH MAROON * ORANGE * PINK * UNGU Harap dicantumkan PILIHAN WARNA & CADANGANNYA (Bila tidak dicantumkan akan dikirim warna…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Merah Maroon
Selimut Polos Yatis Warna Merah Maroon
Selimut Polos Yatis Warna Merah Maroon
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Merah
Selimut Polos Yatis Warna Merah
Selimut Polos Yatis Warna Merah
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Kopi Susu
Selimut Polos Yatis Warna Kopi Susu
Selimut Polos Yatis Warna Kopi Susu
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Hijau Tosca
Selimut Polos Yatis Warna Hijau Tosca
Selimut Polos Yatis Warna Hijau Tosca
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Coklat Muda
Selimut Polos Yatis Warna Coklat Muda
Selimut Polos Yatis Warna Coklat Muda
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Biru Tua
Selimut Polos Yatis Warna Biru Tua
Selimut Polos Yatis Warna Biru Tua
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Biru Muda
Selimut Polos Yatis Warna Biru Muda
Selimut Polos Yatis Warna Biru Muda
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Ungu
Selimut Polos Yatis Warna Ungu
Selimut Polos Yatis Warna Ungu
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu, selimut…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Orange
Selimut Polos Yatis Warna Orange
Selimut Polos Yatis Warna Orange
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Coklat Tua
Selimut Polos Yatis Warna Coklat Tua
Selimut Polos Yatis Warna Coklat Tua
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu,…
View On WordPress
0 notes
kamusjelita · 8 years
Text
Selimut Polos Yatis Warna Pink
Selimut Polos Yatis Warna Pink
Selimut Polos Yatis Warna Pink
Selimut Yatis terbuat dari bahan Polyester 62%, Cotton 33% dan Spandex 5%. Perpaduan bahan ini menjadikan selimut Yatis lebih nyaman dipakai, hangat dan lembut.
SELIMUT YATIS ASLI BERKUALITAS dibanding selimut polos tanpa merk yang jelas, karena biasanya bahan selimutnya lebih tipis, ukuran lebih kecil dan saat dicuci bahannya menjadi agak kasar. Selain itu, selimut…
View On WordPress
0 notes