Tumgik
#septemberbercerita
nonaabuabu · 1 year
Text
SETARA
Sejak aku pernah melisankan aku ingin pasangan yang setara, alam ternyata bekerja mendatangkan orang-orang yang ingin membahas keinginan setara ini. Mulai dari orang asing yang tiba-tiba dekat, teman lama yang bertemu lagi, adek tempat kerja yang berencana menikah, laki-laki yang belakangan jadi teman cerita, dan pertanyaan di kolom instagram.
Jika ditanya aku ingin laki-laki yang bagaimana di enam tahun lalu (masa ini aku ingin menikah dengan seseorang) aku dengan mudah menjawab, aku ingin seseorang yang lebih baik dari aku. Kondisinya aku baru lulus kuliah, pekerjaan belum stabil, mimpi masih tidur dan keinginanku masih seperti teman-teman yang lainnya.
Rasanya saat itu, jika aku tidak menemukan lelaki yang lebih baik, maka kehidupanku hanyalah mimpi buruk. Karena lucunya, saat itu aku juga menganggap salah satu pencapaian itu adalah, siapa yang kelak aku menangkan.
Tapi ternyata Tuhan dengan maha baik memberikan aku perjalanan yang lebih panjang, dan aku melewati lebih banyak waktu dengan mengesampingkan hal-hal yang berhubungan dengan lelaki yang kuinginkan seumur hidup.
Sekarang, jika harus menjawab pertanyaan tentang bagaimana aku akan mencari, dia adalah yang setara denganku. Setara di sini bukan seseorang yang harus sama persis, tapi kami ada di rentang yang sama setidaknya untuk hal-hal crusial yang aku pertimbangkan untuk memilih pasangan.
Sejujurnya aku lebih suka meromantisasi hidupku dan ingin pertemuan yang tidak terduga saja, tapi akan selalu ada plan B dari setiap rencana, dan setara adalah plan B. Namun jika harus belajar dari sejarahku sendiri, barangkali aku akan eksekusi di plan E yang entah apa.
Sekarang, aku hanya tahu ini tentang diriku. Aku ingin seseorang yang setara, setidaknya untuk pola pikir, wawasan, kematangan emosi, finansial, daya tahan juang, pendidikan, empati dan kasih sayang.
Aku percaya jika seseorang memiliki banyak rentang kehidupan yang sama, maka saling memahami itu menjadi mudah. Saat memahami lebih mudah, maka berkomunikas bukan lagi sesuatu yang harus diusahakan, tapi menjadi keseharian. Saat dua orang berkomunikasi dengan tepat, maka telah menyelesaikan separuh dari masalah antara keduanya.
Aku tidak bisa membayangkan hidup dengan seseorang yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Aku tak ingin hidup dengan seseorang yang mudah sekali menyerah setelah seumur hidup aku habis-habisan berjuang. Aku tak mau pula jika ternyata perasaan di antara kami terlalu timpang sehingga hanya satu yang berusaha maksimal.
Aku ingin berjuang dengan seseorang yang juga memperjuangkan, aku ingin bicara dengan seseorang yang bisa berbicara balik, aku ingin bertumbuh dengan seseorang yang juga ingin bertumbuh. Aku ingin makan di tempat tertentu, dengan seseorang yang mempertimbangkan rasa bukan harga.
Aku ingin teman, partner, pasangan, yang membiarkan aku ruang penuh untuk terus maju, sebab ia juga tahu apa yang ia mau. Aku ingin seseorang yang akan mendengarkan aku sebab ia tahu aku mampu.
Orang lain boleh bilang ini terlalu banyak ingin. Boleh dibilang barangkali aku tidak akan bertemu. Boleh dibilang aku tak tahu mana kebutuhan mana keinginan. Dan apapun orang lain boleh bilang.
Tapi untuk hidup panjang yang telah kulalui, aku tak ingin berkompromi menerima seseorang yang tak memberikan solusi.
Aku tahu aku mampu memberikan yang sama, jadi adalah tepat bagiku menginginkan hal yang sama.
19 September 2023
254 notes · View notes
ahmadafa-blog · 7 years
Text
-   -   -
“Ra...”
Sara diam. Panggilan lirih dan terdengar getir di telinganya itu habis tertelan derasnya hujan di luar sana.
“Sara?” Lebih keras dan lebih tenang.
“Iya.”
“Kau marah.”
“Tidak.”
Diam sejenak.
“Kau tahu? Pergi bukan berarti tak kembali.”
Mata Sara yang tadinya menatap lelaki yang ada di hadapannya, memalingkan ke arah jendela yang terbuka. Melihat derasnya air yang turun dari langit. Seketika udara dingin menyentuh kulit lembutnya, meresap perlahan ke relung tubuh. Pilu. Menimbulkan  perih di dada.
mada
15 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Tumblr media
picture by pinterest
Mengapa begitu lama bagimu untuk datang?
Selepas lara, mungkin kita akan disambut suka yang tak terduga. Ingat ya, aku pakai kata mungkin, sebab kamu geraknya terlalu lama.
Aku sudah menyiapkan segala hal di sini, tapi kamu masih saja tersesat lupa aku di arah kiri. Aku sudah memasang pertanda untuk kamu masuk saja, tapi kamu masih berpikir bahwa foto kenangan adalah bentuk tak mampu melepaskan.
Menunggu kita hingga ada di titik frekuensi yang sama, ternyata begitu menyebalkan. Jika aku yang ugal-ugalan, kamu pikir aku cuma penasaran. Jika aku memberi tanda, kamu pikir itu untuk orang lain.
Bisa tidak, kalau tak mampu menelusuri aku hingga muara beri saja alamat. Aku bisa membaca peta dan titik koordinat. Aku benci manusia gerak lambat, biarlah aku saja yang memelukmu lebih dulu hingga kamu sekarat.
Habis, kamu terlalu lama.
—18/09/2023
213 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Tumblr media
Aku belajar dari kamu, lebih banyak daripada yang aku kira. Hal paling besar yang aku pelajari adalah, bagaimana melepaskan kebencian, kepada diri sendiri, untuk akhirnya memaafkan orang lain.
Aku sudah tak marah, tidak ingin juga menaburkan dendam di hati. Aku sudah tahu bahwa hal baik telah terjadi saat itu, dan hal buruk terjadi kemudian.
Di manapun kamu berada sekarang, aku harap kamu lebih jujur kepada dirimu. Berbahagialah, karena aku sudah. Even though the worst thing still happens, that i can't break my promise; love you, as always.
—Somewhere only i know, 15/09/2023
163 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Halo September!
Kau ingin kusapa bagaimana? Haruskah kutuliskan dengan kelabu di langit hidupku, hujan yang mengguyur hatiku, pelangi setelah bandangku atau cukup kutulis sebagai waktu-waktu lain dengan pelajaran baru?
Seperti apapun nanti kau kutuliskan, aku hanya ingin mengunggah diriku untuk versi yang baru. Entah itu aku 5.0 atau sudah 6.0 mungkin juga gamma tak lagi alfa, aku akan menjadi lebih baik dari segala diriku yang telah buruk.
Aku mungkin semakin egois, aku mungkin semakin tak peduli, aku mungkin semakin dibenci. Atau aku mungkin benar tak akan mendapatkan hubungan yang ideal, persahabatan yang akrab, cinta yang memenuhi. Tidak apa, aku adalah ketidaksempurnaan, jauh hari sebelum banyak orang melabeliku, aku sudah tahu kekurangan itu. Maka, tak masalah jika banyak hal di hidupku rumpang, aku menerimanya sebagai pelajaran untuk terus memperbaiki diri.
Aku tahu, aku hanya tak bisa menjadi seperti apa yang orang-orang inginkan. Tidak masalah, toh terkadang aku juga menghindari orang-orang yang bagiku memberikan efek buruk atau perasaan yang buruk. Kita tidak selalu cocok dengan semua hal, bahkan urusan kelebihan kita memilih kelebihan mana dari seseorang yang mampu kita terima.
Aku belajar ini banyak sekali belakangan, kadang yang paling menyulitkan dari hati bukanlah fakta bahwa kita disakiti tapi fakta bahwa hati kita jadi memiliki benci, dendam dan jenis-jenis penyakit yang lebih tidak menenangkan daripada sebuah perasaan ditinggalkan.
Bersedih barangkali kita bisa menangis, mencari satu dua hal baik untuk membuat hari lebih baik, tapi melawan diri untuk tak menyakiti orang, untuk tak membalas perbuatan orang lain, untuk menghilangkan dendam dan kebencian, jauh lebih sulit daripada melupakan kenangan yang tak akan terulangi.
Aku sudah memaafkan diriku, tak ada benci dan dendam lagi, aku sudah memaafkan pilihanku yang pernah salah, mempercayai orang yang mengkhiantiku juga berharap kepada yang meremehkan hidupku. Aku barangkali salah dalam banyak pilihan dalam hidup, tidak apa. Kita selalu membuat kesalahan dalam setiap langkah, untuk akhirnya belajar. Beberapa pilihan datang sebagai bentuk ujian, musibah dan bencana, hanya sedikit yang membawa kita kepada hal yang kita inginkan.
Ah, September!
Terima kasih masih menyambutku, yang pernah terlena dan lupa tujuan hidup. Aku ingin kembali lebih banyak bercerita, menuliskan kisah-kisah getir, manis, pahit, asin, hambar bahkan jika itu tak memiliki rasa.
Sebab di dunia yang serba sementara ini semua hal akan kita lupakan, tapi perjalananku akan kuingat sebagai pengingat bagaimana aku bertumbuh menjadi aku yang nanti.
Medan, 01 September 2023
151 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
08 September 2023
Menahan diri untuk tidak membalas perbuatan buruk orang itu, adalah hal paling sulit yang aku pelajari belakangan. Semenjak hubungan pertemanan dengan seorang teman baik selesai, aku harus membereskan fitnah yang tersebar kemana-mana.
Ada keinginan membalas, mengkofrontasi langsung, atau mengklarifikasi kepada orang-orang yang menerima cerita sebelah dan menatap sinis.
Tapi akhirnya sadar, itu semua untuk apa? Toh pada akhirnya aku juga tidak butuh teman yang melihatku dari kata orang.
Sekarang ini aku dilabeli berteman atas azas manfaat, dan aku tidak ingin mengelak. Bukan satu orang saja yang tahu itu, jauh sebelum hari ini aku sudah mendeklarasikan diri bahwa hubungan yang aku bangun adalah mutualisme. Seseorang yang tidak memberikan dampak baik apapun pada hidupku, untuk apa aku jaga dengan baik.
Ketulusan, duh. Aku tidak tahu jika ketulusan itu dibangun atas kesadaran. Yang aku lihat, mereka yang mengaku tulus lah yang akan pertama kali berpaling saat kita tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. Sialnya, aku menolak segala dikte yang membuat hidupku tak berkembang.
Aku hanya tahu, aku tak akan memberi jika aku tak mampu. Sisanya persetan dengan sepenuh hati. Aku tak hidup sebagai malaikat, aku manusia yang diberi akal sejak ruh ditiupkan.
Somewhere only I know
86 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
07 September 2023
Aku nggak pernah menceritakan ini sebelumnya, mungkin karena aku anggap aku bisa menyamarkan kisah ini di antara banyak alasan kenapa tentang cinta aku pakai nalar. Tapi seseorang menemukan keganjilan itu sampai akhirnya mengulik ke dasar, dan aku mau nggak mau mengakui itu sebagai kejujuran. Meski pengakuan pada akhirnya nggak cukup untuk meredakan luka lebar yang pernah kujahit rapat.
Ada seseorang, pernah kucintai tujuh tahun lamanya. Seseorang yang aku relakan apapun untuk dia sampai akhirnya dia menjadikan aku sebuah tempat saat hidupnya hancur, dan pergi saat semuanya membaik.
Dia bukan satu-satunya laki-laki yang pernah kucintai, puisi-puisiku nggak lahir dari kisah kami. Tapi dia satu-satunya yang pernah membuat aku terluka melebihi yang bisa aku ceritakan.
Dia sempurna, seharusnya begitu aku katakan. Tapi sempurna adalah defenisi yang barangkali milik orang ke dia. Padaku, dia penuh kekurangan, kekurangan yang selalu aku terima.
Kami nggak pernah benar-benar bersama, bahkan nggak pernah selalu ada satu sama lain. Tapi kalau ada cerita yang harus aku beri judul kisah cinta, maka itu tentang aku ke dia.
Entah untuk apa aku tuliskan ini, pada kenyataannya dia akan tetap sosok yang nggak akan pernah aku jangkau, dan nggak lagi ingin kujangkau. Cuma seseorang membuat aku mengakui, aku pernah mencintai seseorang hingga seluruh duniaku kuberikan padanya.
Kalau ada yang pernah bilang, cinta kita habis di orang lama dan sisanya hanya melanjutkan hidup, barangkali bagi aku dia adalah orang lama itu; yang menghabisi seluruh cinta yang dulu aku miliki.
Somewhere only I know
112 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Tumblr media
Aku menunggu, Mas!
Hanya saja aku tidak mau jadi orang bodoh yang hanya menunggu tanpa memberi batasan sampai kapan aku ada di sini. Karena aku tahu kamu akan membacanya, maka akan aku jelaskan dengan sederhana.
Aku memiliki hal-hal yang ingin aku capai, juga memiliki hal-hal yang harus aku persiapkan. Kamu jelas tahu betul hal-hal itu. Dulu aku ingin melakukan semunya sendiri, namun untuk hal-hal yang ingin kucapai aku tak lagi membatasi diri apakah aku akan sendiri atau kamu temani. Tapi untuk hal yang aku persiapkan, aku percaya diri untuk berjalan sendirian, sebab yang aku persiapkan adalah, kaki yang lebih kokoh untuk berjalan berdampingan denganmu.
Jika selama mengupayakan hal yang kusiapkan kamu tak kunjung datang menyampaikan niat, aku akan tetap menunggu, Mas! Namun saat aku sudah berada di titik hal-hal yang ingin kucapai, maaf Mas, aku akan mempersilakan untuk setiap hati yang mampu mengimbangi lajuku.
Ini rencanaku, jika lain hal terjadi di antaranya, maka doa orang lain lah yang barangkali dikabulkan Tuhan. Sebab doaku seperti aminmu untuk kita bertemu lebih cepat dari sebuah tanya.
22 September 2023
122 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Tumblr media
Barangkali, kota ini ingin turut mengantarkan kepergianku.
Medan bukan kota yang aku pilih atas keinginan hati. Meski separuh orang yang mengenalku menganggap Medan sebagai identitasku, tapi aku tak pernah di sini sebagai ingin, terlebih sebagai mimpi.
Tapi ternyata, nyaris dua tahun sejak menginjakkan kaki kembali ke kota ini, tetap ada ruang hampa di dadaku menyadari besok aku tak lagi di sini.
Mungkin aku akan rindu kulinernya, tempat aku melarikan diri dari lara, jalan ramai yang kumaki dalam hati setiap klakson mulai bising di jalanan, atau apapun yang sesungguhnya tak pernah aku nikmati sebagai kenyamanan.
Tapi rindu barangkali akan terbunuh oleh rutinitas baru yang lebih membuat hatiku berdebar, membuat duniaku kembali terbuka untuk terus bertumbuh, membuat tujuan hidupku kembali menemui proses tepatnya.
Tetap, terima kasih untuk kota ini dan seisinya, untuk kenangan panjang yang kelak pasti akan aku ingat. Suka duka, juga rasa bajingannya.
Hujan deras, 03/09/2023
35 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Kepada Penjual Cinta
Orang-orang boleh berhenti memintaku bermimpi, boleh menghancurkan hal-hal yang aku bangun, tidak masalah aku bisa menghadapi mereka. Tapi kamu jangan, jangan sekali-kali mengintervensi hal-hal yang telah mati-matian aku wujudkan hingga detik ini. Karena jika harus jujur, aku lebih memilih kehilanganmu daripada apa yang kuinginkan dalam hidup.
Aku pernah jatuh sendirian, dan diselamatkan oleh keinginan itu. Kau tak ada di sana, dan saat kau memberi komentar buruk soal itu, kau juga tak akan ada di sini.
Cinta yang berulang kali kau jual, tidak akan pernah aku beli untuk kata-kata yang terdengar memaki. Kepada seisi dunia pun kau bilang kau sayang, tak berguna jika bagiku kau hanya mampu menyerang.
Aku barangkali perempuan kesepian yang menginginkan perhatian dan mencari ketulusan, tapi sejak kita saling mengulurkan tangan, aku tak pernah kehilangan cara untuk bertahan.
25 September 2023
36 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
10 September 2023
Aku juga nggak pernah nyangka kok, kalau hal-hal yang dulu kusorot udah bisa aku abaikan, lebih tepatnya udah nggak mempengaruhi aku.
Kadang aku juga kaget loh sama diri sendiri, bisa gitu ya aku yang di masalalu semudah itu terpancing emosinya, sedang yang sekarang lebih tenang dan yaudah.
Bertukar pikiran sama teman emang kadang membantu aku melihat banyak hal kosong atau hal yang terlalu parah di diri aku. Dan belakangan setelah memutuskan resign aku membuka diri lagi untuk memperbaiki diri.
Seburuk-buruknya pengalaman hubunganku sama manusia, ternyata aku masih bisa menerima hubungan baru dan belajar lagi. Anehnya sekarang, setelah aku melewati fase individualis yang menganggap aku bisa tanpa siapapun, aku semakin mudah menerima kehadiran orang lain di hidup aku.
Terkadang aku bertanya kok, ini hatiku yang kebas apa gimana ya? Enggak aku emang udah rela aja dengan semua jalan hidup yang aku lalui, iya sesekali emang ada momen di mana aku nangis sesenggukan, tapi ya itu bagian melepaskan emosi.
Dulu itu aku langsung tarik diri kalau bahas pernikahan, mulai dari perasaan gedeg sampai ke mager karena ngerasa itu nggak my cup off tea aja. Sekarang yaudah orang nanya aku nggak gimana-gimana lagi. Aku jawab seadanya, seinginku, setauku dan sependapatku.
Dulu juga aku gampang banget marah kalau ada sesuatu yang kurasa enggak pada tempatnya, sekarang yaudah. Aku usahakan kalau aku mampu, aku nggak bisa yaudah, bukan wilayahku.
Dulu aku juga ngerasa pengen mendebat orang yang jelas-jelas otaknya nggak digunakan dengan baik, atau mendebat teman-temanku yang banyak banget protesannya soal pilihan hidup orang, atau duh banyak banget pokoknya. Sekarang yasudahlah, biarkan mereka hidup di pemahaman itu, toh aku udah pernah mencoba memberi pandangan.
Hidup gini itu tenang, rasanya damai aja. Ya meski nggak munafik kadang aku rindu huru-hara yang membuat dopaminku meledak-ledak. Tapi ya gini juga worth it kok buat dijalanin.
Emang ya pada akhirnya, hidup kita ini tuh nggak soal ideal, standar, atau apapun lah. Kamu pilih hidup gimana, dan jalani dengan sebaik-baiknya pilihan itu. Susah si bagian sebaik-baiknya ini, tapi thats why kan kita jadi makhluk Tuhan paling sempurna yang tidak sempurna, kita dikasih akal untuk selalu upgrade diri.
Somewhere only I know
29 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Aku menyadari, sebagai seseorang yang terus berusaha maju, aku tak semaju teman-temanku. Jika harus jujur akan selalu ada rasa kecil dalam hatiku, tak jarang pula aku merasa kenapa nasibku hanya berkutat di bertahan hidup saja?
Tapi selalu pula, di antara rasa rendah diri itu, aku mengagumi mereka. Sebab aku tahu mereka berjuang pula, tidak dari makan dengan sendok emas.
Nasib barangkali tak cepat memberiku rasa puas akan sesuatu yang kuusahakan, tapi nasib sudah memberiku cara tertawa di deras berbagai jenis hujan.
Aku tahu aku harus lebih giat, harus lebih berani juga harus lebih menerima. Garis hidup setiap manusia, tidak pernah sama, sekalipun mereka berusaha dengan cara yang sama.
50 notes · View notes
nonaabuabu · 1 year
Text
Aku tahu kenapa aku lebih mencintai sains daripada seluruh hubungan manusia; alam tak menyakitiku seperti halnya semua ekspektasi manusia terhadap semua riuh dan tenang yang kutunjukkan.
25 notes · View notes