Tumgik
#tempat tidur makassar
bungajurang · 1 year
Text
Day0 - Arrival
Kami berangkat dari Stasiun Tugu pada hari Jumat, 26 Mei 2023 pukul 12.55 WIB. Cuaca siang itu cerah. Angin yang hangat ikut mengantar penumpang ke dalam kereta. AC di kereta ini tidak banyak membantu mengusir hawa panas. Baru setelah kereta berjalan selama kurang lebih 10 menit, suhu di kereta mulai turun. Gerbong yang kami naiki tidak terlalu ramai, ada beberapa kursi kosong. Aku baru tahu kalau ternyata tempat duduk di kereta bandara itu free seat, jadi bisa memilih duduk di kursi mana saja. Perjalanan menuju bandara memakan waktu kurang lebih 30 menit. Berada di usia 20-an tahun awal, aku masih takjub dengan teknologi bernama kereta yang bisa membawaku ke tempat jauh dalam waktu jauh lebih singkat dibanding kendaraan pribadi. 
Barang bawaanku tidak banyak, hanya tas selempang kecil, tas ransel, dan koper. Ada satu barang bawaan tambahan milik kantor, kardus berisi dokumen cetak–yang ternyata beratnya mencapai 8 kg setelah ditimbang di bagian pengecekan tiket dan penyerahan bagasi (...apa ya namanya aku lupa). Waktu perjalanan di tiket tertulis 16.15–19.15 atau selama tiga jam. Namun jam yang tertulis di situ sebenarnya sudah disesuaikan dengan perbedaan zona waktu. Perjalanan dari Kulonprogo ke Ujung Pandang hanya membutuhkan waktu 1,45 jam. Kami terbang pukul 16.30-an WIB dan mendarat pukul 19.20-an WITA. Kami menginap semalam di hotel transit. 
Tumblr media
Coto Makassar yang pertama.
Sayang, kami hanya di Makassar hanya untuk transit selama beberapa jam sehingga tidak sempat keliling. Pelataran dan ruang tunggu bandara penuh dengan orang-orang yang juga transit. Ada yang tidur di lantai, ada yang tidur di kursi tunggu, dan ada yang menunggu di kafe dan restoran. Setahuku, Sultan Hasanuddin merupakan bandara penghubung kota-kota lain di Indonesia dan menjadi tempat transit. Di sekitar bandara banyak flyer dan poster promosi untuk upgrade tiket pesawat dari Ujung Pandang menuju kota lain. Kami terbang lagi pada hari berikutnya, Sabtu, 27 Mei 2023 sekitar pukul 03.15 WITA. Sampai di kabin aku tidur…sebelum betulan tidur, aku membatin keinginanku untuk melihat matahari terbit. Tubuhku mengerti dan bangun tepat saat matahari mulai terbit.
Tumblr media
Menunggu dijemput bus bandara yang mengantar penumpang dari gedung bandara ke pesawat.
Tumblr media
Matahari terbit .
Kami sampai di Biak pukul 07.00 WIT. Dibanding dua bandara sebelumnya, ukuran dan luas bandara Frans Kaisiepo jauh lebih kecil. Hanya ada dua conveyor belt, satu besar dan satunya lagi kecil. Di dalam ruang tunggu ada satu kafe. Kami juga tidak sempat keliling Biak karena akan terbang lagi pukul 09.30 WIT. Dari Biak kami naik Trigana Air, salah satu maskapai penyedia pesawat kecil di Papua. Pesawat yang kami tumpangi berkapasitas 48 tempat duduk dan hanya ada dua pramugari di pesawat ini. Meski di tiket tertulis nomor tempat duduk penumpang, pesawat ini menerapkan free seat. Sepertinya karena pesawat ini kecil, mereka lebih mementingkan kapasitas penumpang dan bagasi ketimpang nomor tempat duduk. Meskipun gitu para penumpang dianjurkan untuk mengisi kursi di bagian depan terlebih dulu. Kata pramugarinya, “Agar bebannya seimbang.” Kami terbang dari Biak ke Serui menyeberangi Selat Yapen, jadi pemandangan selama di atas adalah laut–warna birunya sangat indah.  
Tumblr media
Rute pesawat dari Biak ke Kepulauan Yapen.
Tumblr media
Pintu utama bandara Frans Kaisiepo dari dalam pesawat.
Kami mendarat di bandara Stevanus Rumbewas, Kota Serui, pada hari Sabtu, 27 Mei 2023 sekitar pukul 10.00 WIT. Bandara ini lebih kecil lagi dibanding bandara sebelumnya. Bagasi diangkut dari pesawat menggunakan truk pick-up dan secara manual dimasukkan ke dalam gedung bandara. Penumpang dipersilahkan mengambil sendiri barang bawaannya.
Tumblr media
Menunggu loading bagasi di bandara  Stevanus Rumbewas.
Hidangan pertama yang kami makan setelah sampai di Serui, ibukota Kabupaten Kepulauan Yapen, adalah ikan baronang bakar. Menu kedua yang kami makan untuk makan malam adalah ikan bobara bakar. Hari kedatangan kami dipenuhi makan-makan dan minum enak :)
Tumblr media
Ikan baronang bakar di rumah makan Stadion: Coto Ujung Pandang. 
Pemilik rumah makan ini orang Sulawesi yang sudah lama menetap di Serui. Spesialisasi mereka adalah ikan bakar. Satu porsi ikan baronang bakar disajikan dengan nasi, gulai nangka, dan sambal dabu-dabu. Sayang sekali bahan utama sambal dabu-dabu adalah TOMAT. Untungnya ikan yang dijual di sini betul-betul ikan laut segar. Ikan ini dibakar tanpa bumbu sama sekali. Metode ini justru mampu menonjolkan rasa gurih dan sensasi segar ikannya.
Tumblr media
Ikan bobara bakar di rumah makan Mama Addar.
Tumblr media
Ikan segar yang ditawarkan di Mama Addar.
Saat di rumah makan Mama Addar, kami bisa memilih sendiri ikan yang mau diolah. Aku yang tidak familiar dengan jenis ikan laut manut-manut saja dengan rekomendasi penjualnya. Katanya, kalau mau olahan bakar bisa milih ikan bobara, barona, atau cakalang. Kalau mau olahan kuah bisa milih ikan kakap. Cuaca cerah dan perut lapar mendorongku memilih menu yang tidak berkuah. Seorang kolegaku yang sebelumnya sudah pernah ke Kepulauan Yapen bilang ikan di sini selalu segar, “Kalau ikan di Jogja itu sudah mati berkali-kali; sewaktu ditangkap, dibumbui, digoreng, lalu dibakar dibumbui lagi. Rasa ikannya sudah hilang.” Yah, ada benarnya, sih. Satu menu yang patut diapresiasi adalah es jeruk. Belum ada sehari di Serui dan baru dua kali mencoba es jeruk di sini, aku sudah menobatkan es jeruk a la Serui adalah es jeruk terenak setelah Waroeng Yanto di Sleman. 
Tumblr media
Sarabba dan pisang goreng. 
Sebelum kembali ke kamar penginapan, kami mampir ke warung yang menjual sarabba dan gorengan. Sarabba adalah minuman rempah asal Makassar yang rasanya mirip-mirip wedang bajigur. Sambil minum sarabba hangat ditemani pisang goreng yang baru diangkat dari wajan, aku memperhatikan sekitar. Warung ini bersebelahan dengan penginapan kami, dan letaknya persis di pinggir jalan. Dua hal pertama yang jadi perhatianku adalah banyaknya penjual pinang di sepanjang jalan dan tidak adanya transportasi publik. Perihal penjual pinang akan coba aku tulis di unggahan selanjutnya. Moda transportasi satu-satunya di sini adalah kendaraan pribadi. Aku tidak ingin menghitung ojek motor sebagai bentuk transportasi publik ya :D Meski secara istilah, ya mungkin bisa saja karena ojek motor itu dipakai oleh siapa saja. 
Perjalanan dari Yogyakarta ke Kepulauan Yapen memakan waktu lama dan energi yang tidak sedikit. Meski kalau dihitung dengan satuan jam, mungkin tidak sampai 24 jam. Tapi perbedaan zona waktu dan transit itulah yang bikin perjalanan ini jadi terlihat (dan terasa) melelahkan. Awalnya, dari Biak ke Serui kami berencana naik kapan. Namun cuaca buruk menyebabkan ombak di Selat Yapen tinggi, sehingga kami mengurungkan niat naik kapal. Bagian paling melelahkan dari rangkaian perjalanan ini adalah keberangkatan dari stasiun ke bandara di Yogyakarta karena barang bawaan belum masuk bagasi pesawat dan saat transit berjam-jam di Makassar. Kemudian bagian yang paling menyenangkan adalah saat bisa melihat laut dari atas.  
Tumblr media
Pemandangan dari dalam pesawat rute Ujung Pandang--Biak.
3 notes · View notes
nuritawa · 1 year
Text
Pulang dari Makassar dengan kabar kondisi ibu yang terus mengalami kemunduran, saat itu pula aku sudah mempersiapkan perpisahan dengannya. Jauh-jauh hari bayangan ibu akan pergi terlintas begitu jelas di kepala ku. Seperti bagaimana saat ibu harus pergi tanpa berpamitan, atau mungkin ibu pulang dengan memberi kabar dari berbagai pertanda.
Bukan berharap ibu pergi lebih cepat, tapi siapa yang bisa menyangkal jika kematian bisa datang kapan saja? Bahkan sepanjang perjalanan menemani ibu, aku sering membayangkan aku duluan yang pulang. Tapi aku tak pernah sanggup menghadapi scene itu berputar dalam kepala ku.
Sampai suatu ketika kalimat perpisahan itu pernah terucap dalam obrolan kami berdua, "biar ibu aja yang meninggal duluan. Biar kamu punya pahala mendoakan ibu." Sampai menuju maut saja ibu masih sibuk memikirkan hidup ku.
Tepat di tanggal ini, pagi sekali setelah shalat subuh aku menuju pintu ICCU. Kaca tebal yang mengelilingi ruangan itu terasa dingin sekali. Kabut yang menutupi setiap celahnya tidak memberi kesempatan apapun yang terlihat kondisi didalam. Hari itu saat aku melangkah ke ruangan, terbesit harapan untuk kembali hidup. Maklum dalam seminggu aku kehilangan diri sepenuhnya.
Ingat sekali, di hari itu aku berencana akan membaca buku kembali. Aku akan mencuci baju-baju yang tertumpuk selama seminggu, mungkin jika sempat aku akan menyapu rumah dan membersihkan tempat tidur ibu setelah aku selalu kehilangan kendali apa yang perlu aku kerjakan setiap hari.
Harapan itu muncul begitu indah, apalagi sesaat sebelum mengunjungi ibu aku terbangun dari tidur tak sengaja setelah shalat subuh. Suara khas ibu ku terdengar mengaji dalam mimpi, seperti yang sering ku dengar sejak kecil saat aku memilih tidur diatas sajadah disamping ibu mengaji.
Satu pintu dua pintu terlewati, aku dihadapkan dengan selang infus, pengalir oksigen dan segala bentuk kabel melekat ditubuhnya. Alat monitoring terus berderit menunjukan kondisi ibu terkini, dilayar monitor aku membaca derap detak jantung, kadar gula sampai saturasi oksigen ibu saat itu. Kondisi cukup menenangkan dan membuat ku optimis dihari itu ibu akan sembuh lebih cepat.
Aku mengajak ibu berbincang sedikit, sampai pada akhirnya aku harus mengatakan kalimat yang cukup berat untuk dikatakan, tapi aku sangat sadar kalimat itu harus terucap.
"Mak, apa yang sakit?" kalimat basa-basi yang sering ku tanyakan saat melihat ibu dalam kondisi tidak baik-baik saja.
"Mak, kasih tau Rita mana yang sakit?" Aku merasakan air mataku mengalir perlahan tapi dengan cepat ku usap tanpa ampun.
"Sakit, ya, Mak? Mak kalau mau pamit pulang, nggakpapa Mak. Mak Pulang duluan." terjenggal suaraku ditenggorokan saat kalimat itu terucap, "jangan khawatirkan Rita. Ada Bapak yang bakal ngurus Rita."
Ibu merespon dengan cepat, napasnya panjang membuat badannya sedikit terangkat, sesak napas sampai membuat layar minitor dan suara seperti alarm ruangan berbunyi. Reflek aku mendekatkan kepala ditelinga ibu, men-talqin dan menggiring untuk menyebut asma Allah. Entah, kenapa aku begitu tenang tanpa rasa panik menghadapi kejadian itu. Tak lama kemudian para perawat dengan cepat membuka pintu, mempersilahkan aku untuk segera meninggalkan ruangan.
Keadaan membaik, tapi kulihat wajah ibu sudah tidak seperti biasanya. Hari itu ia jauh lebih cerah. Dalam langkah meninggalkan ruangan aku berharap semua akan membantu kondisi ibu lebih baik. Tiba-tiba aku teringat satu hal. Lupa memegang kaki ibu. Kebiasaan yang sering ku lakukan setiap kali bertemu.
Kata orang jika suhu kaki sudah berubah, maka kondisi seseorang bisa juga berubah. Saat sakit rasakan suhu kakinya, saat sehat perhatikan pula suhu kakinya, dan katanya saat seseorang akan bertemu ajalnya, ruhnya akan terlebih dulu meningglakan jasad dari kakinya.
___
Ahad, 27 Maret 2022.
Selang 21 hari setelah hari kelahiran ku di tanggal 6 Maret, ibu berpulang. Kembali pulang kepada Allah. Beliau sepenuhnya milik Allah. Benar apa yang ku duga, Ibu akan sehat di hari itu. Tidak akan ada rasa sakit dunia yang akan ibu hadapi.
Dan mulai saat itu dunia ku benar-benar berubah. Tidak ada yang baik-baik saja. Setiap hari aku memintal benang bernama rindu, setiap saat aku berusaha berdamai meski aku terus berusaha untuk ikhlas dan ridha. Tapi siapa yang bisa mengukur hati? bahwa kesedihan itu tetap melekat dalam jiwa seorang anak yang ditinggal mati ibunya.
Ternyata tahun sebelumnya yang sudah ku persiapkan menyambut hari ini tiba, tidak cukup mampu membuat ku kuat menghadapinya. Bahkan aku lebih payah dibanding orang-orang yang tidak pernah mempersiapkan kehilangan.
Seberapa siap kehilangan itu disiapkan, kenyatanyaan tidak ada yang pernah siap menghadapi kehilangan. Rasa penyesalan belum menjadi anak yang baik, rasa kurang ku yang belum mampu memberi kebahagiaan seorang anak kepada ibunya terus saja menghantui ku.
Tapi setidaknya dihari itu aku sudah menepati janji untuk merawat ibu dan mengurus jenazah ibu sampai ke liang lahat. Seperti kalimat yang sering ku katakan sejak kecil.
"Mak nggak usah khawatir, nanti yang mengurus Mak itu Rita." Rita kecil begitu optimis dengan impiannya, meskipun ia tidak tau apa resiko yang akan dihadapi. Di hari itu satu cita-citaku diijabah Tuhan, merawat ibu sepenuhnya, memandikan ibu sampai di hari akhir hidupnya, dan akhirnya mengkhantarkan ke peristirahatan terakhir, tempat awal mula pertemuan abadi itu dimulai.
Sekarang Rita yang terkadang masih menjadi anak kecil ini ingin tetap bercita-cita. Bertemu kembali dengan ibunya dialam akhirat, ditempat terbaiknya Allah, di syurga yang paling indah. InsyaaAllah..
Allahummaghfirlaha Warhamha Wa’afiha Wa’fuanha..
5 notes · View notes
anisahmahar · 1 year
Text
Rendani 2022 (part 1)
Satu minggu menjelang 17 Agustus 2022 lalu. 
Rencana perjalanan sudah dipersiapkan. Aku bolak-balik cek tiket, bekal, dan berkas-berkas. Khawatir ada yang tertinggal. Hari itu menjadi hari penting. Menjadi salah satu keputusan besar untuk melakukan perjalanan sendirian ke tanah Papua. Sebenarnya, aku hendak memulai perjalanan itu sepekan kemudian. Namun, saat negosiasi dengan Ibu, beliau malah memberikan komentar tak terduga.��
“Kalau bisa berangkat pekan ini, mengapa harus menunggu pekan depan?” Kata beliau tanpa ada rasa beban.
Tepat di hari Kamis. Hari itu rasanya sangat panjang dan sedikit melelahkan. Sempat tidak bisa tidur nyeyak di hari sebelumnya. Bagaimana bisa? Maklum saja. Perbekalan di koper dan ransel belum selesai, tetapi aku harus berangkat di pagi buta. Hari itu akan menjadi perjalanan dengan berbagai moda transportasi. Paginya harus naik kereta ke Surabaya. Sesampainya di Surabaya, harus berganti mobil tuk kunjungan ke luar kota. Seperti biasa. 
Siang berselang. Audit ke industri packaging plastik belum usai. Aku dan rekan kerjaku masih disibukkan memeriksa gudang bahan baku dan produk jadi. Mengecek sampel bahan, dokumen, dan sistem online perusahaan yang terdaftar sertifikasi halal. Sudah hampir pukul 15.00 WIB. Lantaran pekerjaan belum ada tanda-tanda selesai, aku terpaksa mencukupkannya lebih awal.
“Mohon maaf Pak. Karena nanti saya harus ke bandara, maka saya harus segera menyelesaikan ini. Sementara audit bisa dicukupkan.”
Byuh.... Cukup lega setelah berkata apa adanya. Malahan, Manager perusahaan itu menyarankan agar aku segera check in pesawat secara online. Dan ku rasa, informasi itu cukup menolong. Aku segera minta bantuan kepada Ibu agar menyiapkan koper dan segala printilan yang aku bawa beberapa hari ke depan. Supaya sampai rumah nantinya, aku segera berangkat ke bandara. Semoga perjalanan lancar.
Pukul 16.30 WIB aku baru sampai rumah. Dengan persiapan ala kadarnya, segera ku berkemas. Yang agak was-was, mobil jemputan yang aku sewa baru datang 17.15 WIB. Duh, semoga tidak ada kemacetan di jalan raya. Semoga dimudahkan Allah subhanahu wa ta’ala. Syukurlah, sepanjang perjalanan lancar.
Hari itu, menjadi sejarah bagiku. Di keluargaku, baru aku saja yang berkelana ke tanah Papua. Solo travelling ini diupayakan karena ada suatu hal. Agenda keluarga yang cukup besar untuk beberapa bulan ke depan. 
Sesampainya di Juanda, lekas saja untuk mengurus segala keperluan. Ku coba untuk mencari tempat duduk yang nyaman. Memastikan semua perbekalan aman. Lalu, tak jauh dari bangku tempatku beristirahat, ada seorang Bapak paruh baya yang sedang asyik mengerjakan tugas di laptop mungilnya. Ku pastikan bahwa perjalananku rutenya sudah sesuai. Pasalnya, dulu saat solo travelling ke Bima, aku pernah hampir salah naik pesawat. Untung saja.
“Bapak tujuan ke mana?” Aku memulai pembicaraan.
“Saya ke Makassar. Kalau Mbaknya?” Beliau berbalik tanya.
“Ke Manokwaari Pak,” Sahutku.
“Berarti nanti ke dari Bandara Hassanudin Makassar, transit dulu ke Sorong. Setelah itu baru ke Rendani.” Dengan santainya beliau memberi penjelasan.
Lho, ke Sorong dulu? Apa ndak salah? Batinku mulai bergejolak.
Setelah ku cek rute pesawat lewat apkasi, flight radar, dan memastikan tiket secara online, ternyata benar. Aku harus transit dulu ke Sorong. Sungguh di luar dugaan. Ada perbedaan antara informasi di web dengan keadaan di lapangan.
Seolah Allah sedang ingin menghiburku, di ruang tunggu kudapati pemandangan haru. Ya, sebelum lepas landas aku dipertemukan dengan salah seorang penumpang yang sedang murojaah tilawahnya. Seketika ruangan menjadi syahdu. Terdengar suara merdu dari pemuda seusiaku. Hal ini mengingatkan pada pemandangan pagi itu. Di gerbong kereta komuter, aku juga dipertemukan oleh seorang Bapak lansia yang membaca Al Quran kecil di sepanjang perjalanan. MasyaAllah tabarakallah.
Hari itu, menjadi perjalanan panjang yang insyaAllah banyak sekali keberkahan. Meskipun secara sadar, aku harus bersiap agar tidak tidur semalaman. Takut ketinggalan pesawat di tanah orang. Pukul 20.00 WIB akhirnya pesawat lepas landas.
Selamat datang WITA, WIB beberapa jam kemudian. 
(bersambung)
2 notes · View notes
fidafalalanotepath · 2 years
Text
Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan | 2
Setelah menghabiskan satu hari yang padat di Makassar, aku dan rombongan langsung memulai kembali perjalanan menuju Selayar
Tepat jam 6 pagi di hari iduladha 2022 rombongan kami sudah siap berangkat menuju Pelabuhan Bira. Namun, drama di pagi hari terjadi, mobil travel yang kami pesan sebanyak dua mobil tidak datang, hanya satu mobil avanza kecil yang datang untuk menemani kami sampai Bira, alhasil daripada keberangkatan tertunda, aku dan rombongan sebanyak 8 orang berdesakan lebih tepatnya menyabarkan diri selama 5 jam di mobil avanza dengan sempit-sempitan untuk bisa sampai di Bira
Aku, yang sangat bad mood memilih diam dan tidur, diam lagi dan tidur sampai terbangun di suatu tempat entah dimana, yang jelas tinggal 45 menit lagi dari Pelabuhan Bira
Drama hari ini belum juga selesai, sampai pelabuhan kami mendapatkan informasi bahwa kapal akan delay sampai jam 1
"yaampun ujiannya ada saja, tuhaan," ucapku sembari memakai sunblock, tandus sekali pelabuhan ini. selagi menunggu aku dan saudara memutuskan untuk bermain tipis-tipis di pasir pantai dekat pelabuhan yang sangta-sangat banyak sampah.
Delay berlanjut, dari jam 1 keberangkatan diundur menjadi jam 3 sore. hehehe aku hanya bisa tersenyum sambil marah segunung dalam hati
Aku habiskan waktu dengan tidur-melamun tidak jelas dan diam. Tiba jam 3 sore kap bersandar. Rombongan masuk kapal, namun kapal baru berangkat satu jam kemudian, pukul 4 sore hari
Pelabuhan Bira menuju Pelabuhan Pamatata membutuhkan waktu dua jam perjalanan. seperti biasa aku di kapal hanya diam lalu tidur, tiba-tiba terbangun dan hari sudah gelap dan kapal sudah sampai di Pelabuhan Bira
Sampai di pelabuhan, dijemput oleh travel innova yang lumayan lah daripada avanza sebelumnya *menangis
Kesan pertama ku diperjalanan menuju Benteng Ibukota Selayar adalah, "wah jalanan disini sangat gelap, tidak ada lampu jalan, aspal yang bagus tapi gelap sekali, dan tentu angin similir,"
Akhirnya, setelah semua drama hari ini, aku dan keluarga sampai juga di Kota Benteng, Selayar
Kami langsung menuju rumah Aki yang mungil, masih rumah panggung, dan sangat panas jika di pagi hari, seperti didalam oven yang buat aku marah-marah tidak jelas karena saking kepanasannya
Istirahat-mandi-lalu makan mie instan! iyaaaa, malam pertamaku di Selayar, aku habiskan dengan makan mie instan karena rumah AKi kebetulan tidak ada yang menempati, sehingga tidak ada makanan sedikitpun di rumah, dan kebetulan besok adalah iduladha pemerintah, walhasil di jalanan ngga ada yang jual makanan, dan aku tetap lapar lalu memutuskan masak 5 bungkus mie instan ditemani martabak asin dan manis. Hamdulillah kenyang
Esok, safari di Selayar akan dimulai, aku harus tidur lelap agar punya tenaga untuk menyusuri Tanah Kelahiran Aki ini
2 notes · View notes
dashsd · 2 years
Text
Oh begini rasanya ?
Semua berawal dari kisah cerita teman sejawat, teman cerita, teman seperjuangan ku selama menempuh pendidikan di kedokteran gigi. Yang baru saja melahirkan anak kedua, dan berkeluh kesah mengenai perjalanan mengurus baby nya hingga di titik baby blues, sebuah syndrom bagi seorang ibu yang baru saja melahirkan namun dengan guncangan batin, pikiran, dan tentunya mental yang terganggu. Entah apa penyebabnya namun yang pasti membuat suami aku membuat kesimpulan sementara bahwa aku harus melahirkan di tempat dimana banyak keluarga, banyak yang bisa menemani sampai akhirnya aku siap menjadi seorang ibu yang berjuang sepenuhnya untuk bayi yang akan dilahirkan nanti.
Dasar si aku manusia overthinking, tetiba ngide selain lahiran di makassar, mending sekalian lanjut sekolah aja kali yak, sambil ngemong anak, sambil sekolah lagi ambil spesialis.
Dan ternyata rencana wacana itu langsung di beri lampu hijau dengan suami, "yaudah silahkan aja kalau mau lanjut sekolah, kan itu yang kamu cita cita kan dari dulu"  :")
Si aku yang begitu semangat karena sudah diberi lampu hijau, setelah sebelumnya tidak diizinkan untuk lanjut sekolah dalam beberapa tahun kedepan, langsung menghubungi seluruh teman sejawat yang sekiranya bisa membantu memberikan informasi mengenai keberlanjutan sekolah spesialis, entah permasalahan berkas, maupun dana yang dibutuhkan selama sekolah. Semangat juang membara jiwa dan raga, dua hari kepikiran seluruhnya, si ibuk overthinking ini kembali berpikir jikalau aku melahirkan dimakassar, artinya sebelum 7 bulan aku harus terbang kesana dan meninggalkan suami sendirian di jakarta, mengingat tidak mungkin ikut karena harus bekerja, kemudianpun masalah lanjut sekolah, apa iya aku sanggup meninggalkan bayi yang baru kulahirkan nanti, berusia sekitar 3 bulan, dan aku sibuk sekolah ?
Pikiran runyam, membuatku dua hari tersebut tidak bisa tidur sama sekali dengan tenang, selain karena dibangunkan dengan keadaan ingin pipis setiap jam nya.
Padahal dengan begitu semangatnya aku ingin melanjutkan sekolah, namun sadar dengan keadaan yang ada. Aku tetap memilih melahirkan di jakarta aja, atau mungkin depok karena siapa tau pengurusan kepindahan rumah di depok telah selesai. Bayi baru lahir butuh ibunya, butuh kasih sayang dan penuh perhatian ibunya hingga nutrisi yang baik di 1000 hari masa kehidupannya. Bagaimana bisa aku melewatkan semua masa masa keemasan tersebut dengan mengedepankan ego ku sendiri sebagai seorang dokter gigi yang ingin melanjutkan sekolahnya?
Begitulah kehidupan yang sesungguhnya. Setinggi tingginya pendidikan seseorang wanita, memanglah ujung ujungnya kembali ke dapur, kembali ke rumah tangga untuk mengurus keluarga, dan itulah yang utama.
Aku mungkin sekarang masih belum berada di titik menerima keadaan, tapi semoga pilihan pilihan hidup ku selalu berada di jalan yang terbaik menurutNya.
Jakarta, 19 Juni 2022
5 notes · View notes
septemberchaa · 16 hours
Text
35.
Fii Amanillah~
Hanya mampu kuucapkan di setiap perjalanan pertama mama ke Baitullah (rumah Allah), teruslah hati-hati. Dan di setiap perjalanan pertama wani di tempat kerja baru yang siapa pun dari keluarga kita sendiri belum pernah menginjakkan kaki ke daerah itu, teruslah hati-hati . Teruslah yah kalian berharap pertolongan Allah.
Yaa.. Akhir mei kemarin dinobatkan sebagai akhir bulan yang sangat-sangat melelahkan untuk dilalui. Sampai lelahnya, saya baru sempat menulis ini, tulisan ini pun gak sempat dirapiin dulu langsung posting saja haha. Sebab jika saya tidak segera menulis ini, kerumitan yang telah berhasil saya lalui ini tidak akan saya ingat dikemudian hari:(
Tumblr media
Rabu, 29 Mei 2024. Mama tiba-tiba kirim pesan kalau katanya akan jadi berangkat ke tanah suci tahun ini dan kemungkinan berangkatnya di tanggal 5 Juni 2024. (sebelum hari ini, mama cuma dinobatkan sebagai calon jamaah haji cadangan) .
Pass lihat kalender langsung merasa sedikit tidak tenang. Bagaimana tidak, itu adalah awal minggu yang pasti lagi padat-padatnya kerjaan di kantor karena lagi bertepatan akan ada jadwal kanvas di minggu itu. Nah, tambah satu lagi, wani yang juga di prediksi akan berangkat ke Ternate di tanggal itu tapi belum ada jam pastinya. Eh, tambah satu lagi deh, ada rapat organisasi CA pada tanggal 1 Juni. Setiba-tiba itu semuanya saling berdekatan?
Maka Jumat Malam 30 Mei 2024, saya memutuskan untuk mencoba izin kepada atasan saya walaupun belum pasti, ini harus mengambil izinnya hari apa dan berapa hari mengingat ada jadwal kanvas kan di minggu depan itu.
Paginya sabtu 31 Mei 2024, semua pekerjaan di kantor perlahan saya bereskan. Langsung rapiin catatan stok, catatan sisa so, input sebagian barcode kanvas, dan sebagainya lagi karena ya Alhamdulillah atasan memberiku izin cuti untuk di pakai pulang ke kampung.
Subuh sekali di hari Minggu 1 Juni 2024, sayapun akhirnya kembali ke kampung bersama Kakak. Terpaksa juga saya mengorbankan rapat CA yang dilaksanakan sebentar siang padahal telah di niatkan untuk hadir. Tapi qadarullah, keluarga lebih penting saat ini.
Sampai di rumah (di kampung), sayapun kaget. ternyata acara seperti ini bisa seramai itu juga. Orang-orang sudah berdatangan untuk memberikan ucapan kebahagiaan ke Mama. Sampai-sampai saya menyaksikan Mama yang sangat lelah hari ini. Mama yang harus bolak-balik ke kota urus koper yang belum disablon, mengurus id card, dan segala macam. Tapi setiap tamu yang datang juga mau bertemu mama tapi mama lagi tidak di rumah membuatnya harus balik lagi ke rumah. Sungguh, mama di cariin oleh orang-orang pertanda Mama sangat baik.
Malamnya, kusaksikan mama yang tertidur lelap. Saya yang berada disampingnya menyentuh tangannya yang sudah lama tidak kusentuh. Bahkan memeluknya dengan erat, entah kapan terakhir saya tidur sedekat ini dengannya. Mama tidak bisa berbohong kalau saat ini ia tidak kecapean karena habis mutar sana sini. Begitupun Bapak dan Kakakku.
Tumblr media
Hingga, rasanya baru kemarin saya di sini (di kampung) ternyata sudah memakan 3 hari. Malam ini Senin 3 Juni 2024, saya harus memutuskan untuk kembali ke Makassar karena kewajiban kerjaan yang juga sudah menunggu dan menumpuk. Untungnya ada wani yang bisa menggantikan untuk jadi pelayan tamu. Sebelum pamitan ke orang-orang rumah tadinya saya tidak mau nangis tapi akhirnya tetap nangis juga, mungkin karena kepikiran dengan rumah yang masih berantakan tapi saya yang harus meninggalkannya. Maaf ma, gadismu merepotkanmu. Maaf ma, gadismu menghilang disaat lagi butuh-butuhnya.
Tidak sampai situ saja ternyata, Selasa 4 Juni 2024. Pagi-pagi sekali ada beberapa pesan whatsapp dari Wani yang langsung bikin nangis. Ini untung lagi sendirian di ruang kantor haha. Ternyata tamu-tamu Mama masih terus berdatangan. Wani yang harus sudah balik juga ke Makassar pagi ini untuk packing barang persiapan ke Ternate besok terpaksa harus di tunda karena tidak ada yang bisa melayani tamu.
Tumblr media
Makasih wan, udah berkorban lagi. Makasih udah saling bantu.
Sekali lagi, fii amanillah untuk kalian berduaa.. my love.
Tumblr media Tumblr media
Makassar, 15 Juni 2024.
0 notes
kopikeju · 2 months
Text
Oh hi 31!
Tumblr media
Tadi pas bangun tidur siang, Neca tiba-tiba peluk erat.
“Neca sedih kalo mama tua trus mama mati…”
Kaget.
“Gimana nak maksudnya?”
“Tapi mama tua kalau sudah ada adek toh, jadi nda jadi tua deh mama…”
Bingung.
“….kan belum ada adek, alhamdulillah mama nda jadi tua ya Allaaah….Hehehe tapi kalo mama tua Neca tetapji sayang mama kok…”
Hhmmm
“Nanti Neca tetap bawa mama ji kalau sudah tua”
“Bawa ke mana nak?”
“Ke situ toh tempat buat tiup lilin, birthdaynya mama… trus aku deh yang birthday…”
**
Sayang, memang mama cuma butuh Neca saja.
***
Makassar, 29 April 2024
1 note · View note
pupukpaten · 4 months
Text
Jual Bio Nerve Malaysia Asli Di Makassar 0813.8888.4997
Tumblr media
Jika Anda mencari Bio Nerve Malaysia asli di Makassar, Anda telah datang ke tempat yang tepat. Kami adalah penjual resmi Bio Nerve Malaysia di Makassar dan menyediakan produk asli dengan kualitas terjamin. Bio Nerve Malaysia adalah suplemen yang terbuat dari bahan alami yang dirancang khusus untuk membantu meningkatkan kesehatan saraf Anda. Produk ini telah terbukti efektif dalam mengatasi masalah saraf seperti nyeri, mati rasa, kesemutan, dan gangguan tidur. Kelebihan Bio Nerve Malaysia adalah formulanya yang unik dan berkualitas tinggi. Produk ini mengandung bahan-bahan alami seperti ekstrak daun zaitun, ekstrak biji anggur, dan vitamin B kompleks yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, dan memperbaiki kerusakan saraf. Salah satu keunggulan Bio Nerve Malaysia adalah kemampuannya untuk mengurangi rasa nyeri pada saraf. Jika Anda sering merasakan nyeri pada saraf, Bio Nerve Malaysia dapat membantu mengurangi rasa nyeri tersebut dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Selain itu, Bio Nerve Malaysia juga dapat membantu mengurangi gejala mati rasa dan kesemutan yang sering terjadi pada penderita neuropati. Produk ini dapat membantu memperbaiki kerusakan saraf dan mengembalikan sensasi pada tubuh Anda. Jika Anda mengalami gangguan tidur akibat masalah saraf, Bio Nerve Malaysia juga dapat menjadi solusi yang efektif. Produk ini dapat membantu mengurangi kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, dan membuat Anda merasa lebih segar dan bugar setiap pagi. Kami adalah penjual resmi Bio Nerve Malaysia di Makassar dan kami menjamin keaslian produk yang kami jual. Kami hanya menjual produk asli dengan kualitas terbaik untuk memastikan kepuasan pelanggan kami. Jika Anda ingin membeli Bio Nerve Malaysia asli di Makassar, Anda dapat menghubungi kami melalui nomor telepon 0813.8888.4997. Kami siap melayani dan memberikan informasi yang Anda butuhkan tentang produk ini. Bisa Kunjungi Website kami juga di https://bionerve.org Kami juga menyediakan layanan pengiriman untuk memudahkan Anda mendapatkan Bio Nerve Malaysia asli tanpa harus keluar rumah. Produk akan dikirimkan langsung ke alamat Anda dengan aman dan terpercaya. Kenapa Harus Beli Bio Nerve Yang Asli Disini? Bio Nerve Malaysia dikenal memiliki efek yang lebih ampuh, karena sudah lebih banyak terbukti menyembuhkan berbagai penyakit berat. Produk ini juga merupakan ramuan 100% herbal tradisional yang sangat efektif membantu proses perawatan dan pemulihan gangguan sendi dan saraf. Selain itu juga membantu mengatasi bermacam penyakit/gangguan kesehatan tubuh, termasuk membantu proses pemulihan stroke dan berbagai penyakit lainnya. Untuk Anda yang membutuhkan ramuan herbal yang telah banyak terbukti menyembuhkan berbagai penyakit berat, Bio Nerve NDR Group Malaysia adalah pilihan yang tepat. Selain itu karena ini ramuan herbal, maka produk ini tidak memiliki efek samping. Jadi, jangan ragu untuk membeli Bio Nerve Malaysia asli di Makassar dari kami. Dapatkan manfaat kesehatan saraf yang Anda butuhkan dengan menggunakan produk asli dan berkualitas tinggi. Hubungi kami sekarang juga dan pesan Bio Nerve Malaysia asli untuk meningkatkan kesehatan saraf Anda. Read the full article
0 notes
geulisspamassagepijat · 7 months
Text
Gadis Spa Massage adalah layanan pijat panggilan terpercaya satu satunya di Bandung online 24 jam melayani pemesanan terapis pijat setiap hari nya bagi para pengunjung kota kembang Bandung entah untuk berbisnis berbelanja berwisata bahkan hanya sekedar jalan jalan mengelilingi kota Bandung
Banyak sekali manfaat dari melakukan jasa pijat panggilan ini salah satu nya melancarkan peredaran darah dan melepaskan ketegangan otot serta membuat tubuh menjadi rileks setelah menjalani aktivitas sehari-hari yang melelahkan tubuh anda
Pijat Panggilan Bandung massage panggilan Bandung Spa panggilan Bandung 24 jam pijat panggilan hotel massage panggilan hotel Spa panggilan hotel pijat online plus 24 jam terbaik terpercaya di Bandung Jawa barat Indonesia pijat panggilan terdekat lokasi saya Spa panggilan Bandung terdekat pijat Kaskus bandung pijat OLX bandung pijat hotel Bandung pijat wanita cantik bandung massage plus hotel Bandung terdekat serta terapis berkualitas dan bersertifikat anda tak usah ragukan keterampilan terapis gadis spa massage karena mereka sudah bertahun tahun Melayani customer nya setiap hari
Melayani para pejabat instansi pengusaha pembisnis masyarakat sipil kota Bandung dan karyawan kantor/ pabrik bahkan artis terkenal di Indonesia
Baca juga: Pijat Bandung Panggilan
Keunggulan pijat Panggilan massage panggilan Spa panggilan dengan panti pijat adalah anda tidak perlu mengantri saat ingin melakukan proses pemijatan selain hemat waktu Anda pun akan hemat biaya karena hanya dengan tarip 200/2jam anda sudah bisa merilekskan tubuh setelah menjalani aktivitas yang sangat melelahkan anda
Banyak cabang untuk gadis SPA massage antara lain di kota sebagai berikut: Jakarta, Tanggerang, Depok, Bekasi, Bogor, Samarinda, Palembang, bandar Lampung,medan, Surabaya ,bali, Tasikmalaya, Banten, Magelang, jogjakarta,solo, Padang, Mataram, Papua, jogjakarta, Purwokerto, Wonosobo, kebumen, pekan baru, Batam, Riau, Makassar, Cirebon, Indramayu, Jakarta Selatan, Jakarta barat, Jakarta pusat, Jakarta timur, Jakarta Utara, Tanggerang Selatan Bekasi, Sukabumi, Aceh, Kediri dan kota lain nya di Indonesia
Jadi untuk anda yang ingin merilekskan tubuh tak usah ragu lagi silahkan hubungi Contact Gadis Spa Massage di no berikut ini 081324272229
Keuntungan Pilih Pijat Panggilan untuk Anda yang Sibuk
Melakukan kesibukan setiap hari tentu saja Anda bisa lelah dan tidak berenergi, solusinya untuk mengembalikan kesehatan tubuh akibat kelelahan adalah dengan pijat. Saat ini mencari tukang pijat tidak sesusah zaman dahulu karena ada pilihan pijat panggilan.
Dimana pijat satu ini memiliki sistem mudah dipanggil ke rumah. Jadi bagi Anda yang ingin pijat tidak perlu mengunjungi tempat terapis terlebih dahulu, sebaliknya para terapis yang akan mengunjungi rumah anda. Memilih pijat panggilan saat ini jadi pilihan praktis karena memberikan banyak keuntungan.
Keuntungan Memilih Pijat Panggilan
Berikut ini berbagai keuntungan yang bisa didapatkan ketika memilih pijat panggilan.
Memberikan Kesehatan Tubuh
Manfaat utama yang bisa dirasakan ketika memilih pijat panggilan adalah tentu saja manfaat pada kesehatan tubuh. Di mana setelah melakukan pijat Anda bisa lebih berenergi karena otot yang tadinya tegang sudah lebih rileks.
Anda yang sering merasakan sakit kepala juga akan terbantu dengan melakukan pijat. Apalagi untuk sakit kepala yang kronis maka bisa disembuhkan dengan pijat tanpa obat-obatan.
Pijat juga sangat baik untuk memperlancar peredaran darah dan mengurangi rasa nyeri. Terutama untuk pijatan yang berfokus pada bagian kaki dan tangan di titik-titik tertentu. Untuk yang merasa lelah dan sakit maka melakukan pijat, bisa sangat cocok untuk anda. Jenis pijat refleksi bagus untuk mengurangi efek sakit dan lelah.
Pijat juga dapat membantu untuk tidur lebih nyenyak apalagi untuk yang sering kesusahan tidur. Coba buktikan sendiri untuk merasakan tidur yang lebih nyenyak dan lebih lama.
Mudah Dipanggil Kapan Saja
Kapanpun Anda butuh tukang pijat, dengan massage panggilan, maka Anda akan sangat terbantu. Sebab tukang pijat bisa lebih mudah dipanggil kapan saja baik siang ataupun malam hari ketika pulang kerja. Bahkan ketika pijay malam hari, bisa membantu Anda untuk lebih berenergi keesokan harinya saat bekerja.
Mudah Secara Pemesanan
Memilih untuk menggunakan jasa pijat panggilan juga sangat tepat. Untuk metode pemesanannya bisa dilakukan hanya memanfaatkan smartphone. Anda bisa mengandalkan pemesanan lewat chat WhatsApp ataupun melalui aplikasi tergantung dari tempat terapinya.
Untuk yang ingin menggunakan jasa pijat panggilan, bisa memanfaatkan Gadis Spa Massage. Di mana layanan pijat panggilan ini buka selama 24 jam dengan pilihan terapis yang profesional. Adapun Gadis Spa Massage sudah ada sejak 5 tahun sehingga punya jam terbang tinggi dan berpengalaman. Untuk pemesanan dengan mudah maka bisa hubungi kontak 081324272229, baik lewat panggilan telepon maupun chat WhatsApp.
Baca juga : Massage Panggilan Bandung
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
redagaudiamowrites · 1 year
Text
Menuju Sorowako #part1
Menuju Sorowako
Part 1
Dua minggu lalu, di jam segini –23.00 WITA—saya sedang berada di dalam sleeper bus, dari Sorowako menuju Makassar, untuk kemudian dilanjutkan dengan pesawat menuju Jakarta. Dua hari sebelumnya, 12-13 Mei, bersama Bu Nadia Cassine dan Kak Emmy Kulsum, kami berada di tengah-tengah serunya Sorowako Readers & Writers Festival. Tentang festival literasi yang digagas oleh perempuan muda bernama Hazura Diba ini, sudah saya ceritakan minggu lalu. Sekarang, saya mau cerita soal perjalanan dan waktu yang menyenangkan di Sorowako.
Jadi, begitu tiba di Makassar, Bang Aldi yang menjemput kami, langsung membawa tiga ibu-ibu pelapar ini ke restoran Nelayan. Kami bersua dengan hidangan laut yang segar, dan tentu saja otak-otak khas Makassar yang ginuk-ginuk itu. Bahagia!
Habis makan, langsung menuju pool bis Sinar Muda. Di sana sudah menunggu bis warna kuning, hijau, dan merah. Tiket sudah dibelikan, kami tinggal menunggu aba-aba naik bis. Sejak awal, Ann Syamsu sudah bilang, kalau perjalanan ke Sorowako itu panjang, dan berlangsung malam hari, sehingga naik sleeper bus adalah pilihan tepat.
Untuk tujuan Sorowako, bisnya adalah si Kuning yang bentuknya lebih mirip Transformers ketimbang bis. Sebelum naik bis, silakan pipis sepuas-puasnya, karena si Kuning tak punya toilet. Kaget? Ya, saya juga. Keputusan meniadakan toilet di bis mewah ini adalah kesepakatan bersama penumpang, pengusaha, dan pengemudi. Toilet bikin bis bau pesing. Dari pada semua orang terganggu karenanya, maka tak usah saja.
Masuk bis tunggu aba-aba.
Barang sudah masuk semua di bagasi, baru penumpang naik. Begitu masuk: jreng! Deretan double decker sleeper seats berjajar rapi. Keren abis. Saya kebagian ��kepompong” nomor 1. Posisi paling depan, di bawah. Frau Gretsch -gitalele saya—ikut masuk di situ, karena Ivan, kondektur Transformers Kuning tak mau dia tergores atau tertindas yang lain.
Tempat duduk saya ini dilengkapi dengan 2 port usb, bantal dan guling, selimut, satu botol minuman, 2 tirai di kiri dan 2 tirai di kanan. Sesuai namanya, tempat duduk bis dirancang untuk tidur sahaja. Jadi janganlah repot usaha duduk tegak, karena sulit, dan kalau pun ngotot, bikin badan nggak enak banget. TIDURLAH.
Saya copot sepatu, memakai selimut, dan memejamkan mata. Sekali-kali tidur cepatlah. Eh, baru berjalan 10 menit, bis berhenti. Vian, sang kenek, bangkit dari bangku depannya, memberi pengumuman: Semua penumpang harus turun untuk bayar retribusi, Rp. 2000.- Nggak boleh nitip, harus turun dan bayar sendiri, langsung ke petugas.
Duh! Harus banget nih?
Bukan tak mau, tapi males banget. Ribet: saya yang pakai sepatu boots banyak tali (tapi saya pakai terus karena enaknya bukan main buat jalan ke mana saja dan di medan apa saja), sudah terlanjur dilepas. Perlu waktu buat memakai dan melepasnya lagi nanti pas masuk ke dalam kepompong.
“Mohon maaf nih, apa tidak bisa kamu wakili saja?” saya protes. Akhirnya Vian menyerah. Dia turun, membayarkan biaya retribusi kami. Lalu bis berjalan. Tidak terlalu laju, karena bis masih membutuhkan beberapa penumpang lagi. Dan berteriak-teriaklah Vian dari jendela depan, “Sorowako, Sorowakoooooo!” Eh, jadi teringat jaman ke kantor bersama Kopaja. Sementara itu Pak Thomas, sang pengemudi, memutar berbelas (atau berpuluh) lagu Iwan Fals. Perlahan-lahan, mata saya mulai berat. Marilah kita tidur, Saudara-saudara penumpang bis kuning Sinar Muda.
Sekitar pukul 22.00, bis berhenti.
Kami dibangunkan. Bis tiba di sebuah tempat makan dan pusat oleh-oleh. Seperti yang sudah saya perhitungkan: pakai sepatu itu makan waktu. Tapi tak ada pilihan, karena saya memang cuma bawa sepasang sepatu ini. Jadi ketika saya selesai pakai sepatu, teman-teman seperjalanan sudah santai merokok, ngopi, jajan, dan pipis.
Saya? Segera lari ke toilet (jongkok). Pipis. Cuma itu yang saya rindukan dari tadi. Kembali ke bis, saya makan bekal kesukaan: apel merah kecil si Rockit.
Setelah 30 menit berhenti, bis kembali bergerak. Saya mencoba tidur lagi. Ternyata susah. Mata terbuka lebar, telinga malah menyimak semua lagu-lagunya Iwan Fals. Entah berapa lama begitu, tiba-tiba bis berhenti lagi. Ahaaaaa! Saya yang mendadak beser banget malem itu, langsung senang karena ini kesempatan baik untuk mencari toilet. Tapi oh tapi, Vian bilang berhenti hanya sebentar, jadi saya harus bergegas. Mau pakai sepatu? Wah, bisa nggak kebagian waktu nih. Tak ada jalan lain, saya harus melakukan hal yang tak terpuji: menculik sandal jepit milik Kak Emmy yang tengah lelap.
Duh maaf Teh. Ini udah terlanjur kebelet lagi.
Tumblr media
Foto 1 kiri atas: Ada yang norak, belum pernah dekat-dekat bis segede itu.
Foto 2 tengah atas: Bis apa Transformers sih kamu?
Foto 3 kanan atas: Penampilan bagian dalam bis double decker
Foto 4 kiri bawah: Semoga deretan teddy bear pink membuatmu nyenyak tidur ya.
Foto 5 & 6 tengah & kanan bawah: Menata badan di dalam kepompong.
1 note · View note
shofwankarim2 · 1 year
Text
Salat di Kampus Curtin University
https://www.shofwankarim.id/artikel/10/salat-di-kampus-curtin-university.html
Salat di Kampus Curtin University
Tumblr media
Safari Sosial-Pendidikan ke Australia Barat : 
Gembira Belajar dan Salat di Kampus Curtin University
Oleh Shofwan Karim 
Hampir tiap tahun  Atuak dan Anduang melakukan safari sosial-pendidikan. Menjelajah kulit bumi ini bagaikan  merevitalisasi semangat  kehidupan mereka.  Setelah hampir sepekan di Australia  Barat, Senin 7 November 2016 rantai kegiatan ini dilakukan  ke Universitas Curtin. 
 Kemarin sewaktu pulang ke hotel dari Rockingham ada yang berjasa. Dalam perjalanan setelah  Penguin Island,  Atuak by call bicara dengan Staf Konsulat Jenderal RI Perth. Dia adalah Sepriyono asal Padang, alumnus Fakultas Ekonomi Unand.  Atuak dihubungkannya dengan satu Mahasiswa Indonesia di sini.  
Mereka berjanji bertemu. Oleh karena sore itu  mahasiswa tadi telah mengagendakan  kegiatan lain, maka hari inilah janji tersebut dilaksanakan. 
Seperti biasa, hari-hari Atuak dan Anduang naik Bus atau kereta bawah tanah ataub under-ground. Pada kota lain ada juga yang disebut Tube. Atau MRT dan sebagainya. Kali ini berjalan dari hotel dan pergi ke Stasiun Elizabeth Quay. Dari situ naik Bus 738 ke Benteley, Kampus Universitas Curtin.
Di pemberhentian Bus Kampus, sudah menunggu Ilham. Tak sangka bersamanya ada Yasser. Yang pertama mahasiswa S3/Doktoral kebijakan publik konsentrasi perimbangan keuangan pusat dan daerah. 
Tumblr media
Yang kedua mahasiswa S2/Master, konsentrasi administrasi kesehatan. Ilham dari Kementerian Keuangan RI dan Yasser dosen dari Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismu). Mereka mendapat beasiswa LPDP.
Target hari itu, melihat dan merasakan suasana perpustakaan, ruang belajar, bagian adimistrasi, suasana umum kampus di luar ruangan, tempat ibadah bagi yang beragama, dan jangan lupa kafe untuk santap.
Tumblr media
Perlahan langkah mereka berempat seakan serentak mulai menapaki kampus ini. Cahaya terang dan udara yang tidak terlalu panas menyambut.  Kiri-kanan ada tumbuh-tumbuhan. Disela-selanya ada gedung berbagai fungsi. 
Awalnya Atuak dan Anduang dibawa Ilham dan Yasser ke perpustakaan. Robertson Library dalam satu bangunan berlantai 5. Untuk semester 2, 1/8/2016-25/11/2016. Sekarang jadwalmya sebagai berikut. Bagi semua mahasiswa, dosen dan pengunjung umum dari Senin-Jumat dibuka dari 8 pagi sampai 8 malam untuk semua lantai. 
Sedangkan untuk warga kampus terbuka 24 jam dengan akses masuk gesek kartu mahasiswa atau dosen, kecuali Sabtu dan Minggu. Khusus Sabtu-Minggu untuk warga kampus dan pengunjung umum pukul 9 pagi sampai 5 sore dan warga kampus dengan kartu gesek tetap bebas 24 jam.
Tumblr media
Ilham dan Yasser membawa Atuak dan Anduang ke bebagai ruangan perpustakaan. Ada di sebelah kiri lift lantai 2, tempat istirahat tidur pada sofa-bed yang dibuka tutup otomatis serta head-sett music. 
Di setiap lantai  ada ratusan komputer on-line. Ada koleksi buku referensi pada bagian tertentu yang disebut ,” Teaching Resource Collection”.  
Wilayah baca dan wilayah komputer ruangan sangat luas hanya dibatasi sekat antara meja setinggi duduk ukuran muka dan kepala. Di situ ada tulisan “Quite”. 
Pada bagian lain ada ruangan “silent”. “Apa bedanya?.” Tanya Atuak kepada Ilham. 
Quite, boleh bicara berbisik. Silent, tidak boleh sama sekali meskipun berbisik dan berisik. Kasarnya yang pertama jangan ribut atau suara keras. Untuk yang kedua, mesti selalu diam.
Pada bagian lain ada sederetan kamar dengan bagian luarnya berdinding kaca. Itu rupanya ruang untuk belajar kelompok atau group room. Kapasitasnya 7 sampai 11 kursi pada keliling 1 meja bundar. 
Untuk menggunakan box-kelompok ini harus didaftar dulu, supaya digilir secara teratur. Sekali Atuak dan Anduang ketuk pintuk ruang kelompok itu. Lalu Atuak bilang sebagai orang yang kali pertama ke Curtin University ini, ingin tahu. Mereka menyuruh masuk dan sempat beberapa menit berdialog.
Mereka adalah mahasiswa dari berbagai berbagai penjuru dunia. Selain warga Australia, baik Perth atau kota dan wilayah lain Australia Barat. 
Kebetulan pada waktu itu ada mahasiswa dari Perth sendiri. Ada dari India. Ada dari Filipina dan ada yang dari Eropa Utara dan Eropa Timur. Mereka belajar dan diskusi sangat serius. Di dinding ada screen computer layar lebar dan key-pad-nya di meja depan kursi bawah. Masing-masing mereka membentang pula lap-topnya sendiri.
Keempat orang tadi keluar perpustakaan dan hendak menuju fakultas.  Di sebuah lapangan yang diteduhi pohonan tinggi. mata Atuak dan Anduang  tertuju ke satu objek. Mereka  melihat ada beberapa mobil truck berhenti.  Dinding bak belakang mobil truck itu terbuka. Lalu kelihatan mahasiswa-mahasiswi ke situ dan rupanya mereka mengambil sesuatu. Kelihatannya seperti karung dengan warna dominan merah. Lalu mereka membawa karung itu  ke taman di bawah pohon. Rupanya karung itu sudah diisi dengan sejenis butiran kecil-kecil seperti silicon krekel. Rupanya karung itu bisa menjadi tempat untuk duduk dengan berbagai disain, berbagai posisi bahkan dapat pula menjadi matras untuk bergolek-ria.  Mereka 
membaca, berdiskusi dan belajar sambil duduk, berbaring dan berguling di atas dan dengan karung itu.
Tak jauh dari situ ada beberapa mobil penjual makanan dan minuman ringan. Kira-kira mobil box resto bergerak dan pindah-pindah. Untuk minum air mineral gratis ada tempat di berbagai sudut.  Tinggal diambil dengan botol sendiri atau minum langsung di situ. 
Mobil kafe bergerak itu tampaknya didesain dengan apik. Dicat berbagai warna seperti  satu dua sekali-sekali  ada di Jakarta dan kota lain di Tanah Air. Tentu disain  dan daya tariknya berbeda. 
Tampaknya Otoritas Kampus memberikan izin untuk pihak lain menggunakan sebagian sudut dan area sebagai pasar.  Tentu dengan landscape cukup rapi dan teratur. Kecuali makanan dan minuman, karung-kursi serba bisa tadi dan lainnya gratis atau pihak Kampuslah yang menyediakan. 
Atuak dan Anduang ingin melihat  Fakultas Pendidikan, Bahasa dan Humaniora. Ilham dan Yasser membawanya ke sana. Di satu sudut bagian sebelum ke gedung fakultas-fakultas tadi mereka bertemu dengan mahasiswa Indonesia parogram Doktoral lagi. Namanya Khairuddin.  Dia berasal dari salah satu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dari sebuah Kabupaten di Sulawesi Selatan. Khairuddin barusan memulai program penelitiannya tentang teknologi, sumber dan media belajar. 
Atuak dan Anduang ingat kembali visualiasasi  dunia imaji dan pikirannya. Ketika masuk berbagai universitas di Amerika, Kanada dan Eropa, Russia, Afrika, Timur Tengah dan China dalam safarinya bertahun-tahun. Seakan terulang ketika masuk ruang belajar di kampus-kampus itu. Meski kata Anduang dalam bentuk yang lain, bervariasi dengan Ohio State University (OSU) di Columbus, AS. 
Pada Oktober 2009 sampai Februari 2010 Anduang “nyantri” di OSU dalam program yang disebut “Sandwich”.  Sebagai mahasiswa S3 UNP bersama beberapa teman dari Pascasarjana itu, Anduang mendapat kesempatan kuliah di sana. Februari lalu, di musim winter yang super dingin, Atuak adan Anduang juga bsergrilia ke sudut-sudut  kampus ke McGill University, Montreal, Canada.
Di Fakultas Pendidikan Curtin University ini, tidak kelihatan orang mondar-mandir. Hampir semua yang ada di ruangan-ruangan itu asyik menghadapi komputer. Mereka  membaca atau menulis  di meja yang di kelilingi sofa atau kursi empuk.  
Menurut Ilham kuliah di sini tidak wajib isi daftar hadir. Mereka yang ada halangan, meski jarang, cukup mengunduh video rekaman dosen menerangkan materi kuliah. Tentu sambil membuka text kuliah yang disiapkan dosen atau cukup menulis makalah yang referensinya berasal dari kuliah dosen dan rujukan yang setara dan sepadan dengan bidang studinya. Itu semua dapat diakses dan diunduh dari tempat kos masing-masing. Apalagi bagi yang tinggal di asrama mahasiswa, semua menjadi mudah, murah dan menyenangkan. Kuliah yang menggembirakan dan merasa ter-entertain.
Tak lama Atuak dan Andung bersama Ilham dan Yasser di fakultas ini, waktu zuhur masuk. Ilham dan Yasser membawanya ke Musalla. Berjalan agak jauh melewati fakultas Design and Art.  Setelah melawati taman, di sela-sela dan Lorong hijau berbagai gedung yang bernomor besar di setiap bangunan itu, mereka sampai ke satu bangunan.
Menoleh ke kanan ada ratusan mobil parkir  teratur di lapangan luas yang ditumbuhi tepinya teratur oleh pepohonan. Melengong ke kiri tampaklah bangunan seperti kotak raksasa. 
Tidak ada disain lengkung atau tanda seperti bangunan masjid yang lazim. Hanya bangunan kotak persegi empat panjang. Tetapi letaknya sangat strategis. Menghadap ke arah lain dari tempat kami masuk pada pemberhentian Bus tadi pagi. Rupanya ini akses  masuk bagi warga kampus yang membawa kenderaan sendiri. Pemandangan lepas ke luar. Bangunan Musalla ini cukup menonjol dan mudah dicapai.
Untuk masuk ke Musalla ini dipisahkan antara pria wanita. Atuak bersama Ilham dan Yasser masuk dari arah kanan. Anduang dipinjami Yasser kartu geseknya untuk masuk dari arah pintu kanan, khusus untuk perempuan.  Atuak, Yasser dan Ilham masuk ke Musalla dengan kartu gesek Ilham, masuk di pintu untuk kaum laki-laki.
Sesampai di dalam ternyata belum masuk langsung ke ruang Musalla. Ada bagian luarnya yang terbuka dan ada pula tempat wuduk dan toilet luar serambi lebar tanpa atap itu. Alas kaki dan sepatu hanya sampai di situ. 
Lalu masuk ke dalam setelah melewati pintu kaca tebal otomatis. Di dalam ada dua bagian pria dan wanita yang dibatasi dinding ringan. Di bagian depannya dtutup kain gordyn tebal sejak dari pintu masuk yang berbeda tadi. 
Ada kotak-kotak cukup banyak untuk tempat menyimpan bawaan dan sajadah. Meski karpet tebal terbentang sepenuh lantai Musalla, namun masih ada saja yang menggunakan lembaran-lembaran sajadah lepas itu untuk salat.
Atuak menjadi Imam dengan makmum Ilham dan Yasser untuk salat Jama’-Qashar Zuhur-Asar hari itu. Mereka sudah terlambat sedikit sehingga tidak dapat menikmati jamaah ramai siang itu.  Meski sesudah mereka masih ada lagi yang datang dan salat berimam-makmum. Suasana tenang dan bahagia terasa betul di dalam Musalla ini. 
Menurut Yasser, dulu tempat salat  berbaur dengan tempat ibadah agama lain. Sebuah bangunan yang disedikan otoritas universiutas agak di tengah bagian dalam kampus. Akan tetapi karena jumlah yang salat lebih banyak dari jumlah agama lain yang beribadah dan waktunya 5 kali, maka otoritas kampus membangun Musalla ini yang khusus. Sehingga umat Islam warga kampus lebih nyaman. Bahkan tempatnya jauh lebih bagus dan strategis dibandingkan tempat multi-agama yang sebelumnya. ***
1 note · View note
ikakuinita · 1 year
Text
Bontang
Hampir kelupaan tempat ini padahal saya pulang ke Sulawesi dengan jalur Bontang - Pare Pare 😅. Lagi-lagi bukan tujuan destinasi tapi kok mikir yaahh udah sampai Sangatta masa sih gak terus ke Bontang. Tidak ada wisata khusus yang ingin kudatangi cuma mau ketemu keluarga dan teman. Sekitar 70 km, bisa ditempuh dalam waktu 2 jam pakai bus. Kuyyy lah berangkat juga akhirnya.
Kenapa sampai segitunya mau ketemu teman, sederhana kok, kita gak tau kapan lagi bisa bertatap muka. Sama-sama baru selesai kuliah, saya masih di Makassar tapi dia sudah kembali ke kampung halamannya di Bontang. Mungkin akan menghitung tahun untuk ketemu lagi sementara dulu kita satu organisasi. Rapat, makan, tidur, bikin event, begadang yaaa sama-sama. Kenangan kan itu dan tidak bisa ulang. Jadi kalau masih bisa diusahakan ketemu yaa ketemu.
Saya dijemput sama Kak Cim di pom bensin, sore jam pulang kerja. Ohhhhh my God namanya perempuan baru ketemu lagi yaahh panjang ceritanya 😄. Meskipun di atas motor, ngobrol gak ada habisnya. Terus kok eh kita masuk wilayah mana ini. Kaya bukan di Bontang. Aneh deh, aspal nya beda, tempatnya bersih, bangunannya lain, banyak security, kaya kota sendiri. Rupanya ini kawasan PT. Badak NGL perusahaan penghasil gas.
Jadi, kak Cim tu tinggal di sini. Waawwww. Pertama kalinya saya masuk kawasan perusahaan yang besar kaya ini. Tempatnya jauh lebih bagus dari kota Bontang itu sendiri. Pas masuk gerbang, harus pake KTP, di kendaraan harus ada stiker khusus, dan laju kendaraan ditentukan, melebihi itu kalau gak salah ingat ban motor langsung kempes. Namanya kawasan perusahaan yaaa wilayah elit lah ya. Punya sekolah sendiri dari TK sampai SMA, di dalam nya banyak danau buatan, kolam renang luas, wilayah olah raga yang fasilitasnya hhmmmm. Intinya sampai ada bandara sendiri. Silahkan membayangkan 😅.
Karena Bapanya Kak Cim kerja di sini jadi tinggalnya juga di sini. Ada kawasan perumahan khusus pegawainya dan bisa menikmati semua yang ada di dalam. Okee... Selama 3 hari di Bontang saya selalu menghabiskan pagi di danau buatan. Pantas loh di sini gak ada sebiji sampah sepanjang mata memandang. Tiap jam ada petugas bersih-bersih. Pas kak Cim pulang kerja barulah kita menikmati fasilitas PT. Badak.
Saya di ajak mutar-mutar sampai Bandara dan rumah petinggi perusahaan. Ini baru rumah dalam kawasan yaaa, gimana yang di luar. Mungkin ini kali ya yang namanya orang-orang old money, perusahaan gas cuyyy. Cuan nya gak main-main 😅. Fasilitas apa aja bisa dibikin.
Hampir tiap malam kita mampir ke bukit bintang. Ini adalah kawasan terbuka. Luuaaassss, tapi gak ada apa-apa. Jadi memang tempat menikmati keindahan langit. Nah, agak jauh ke sana kelihatan Kilang Badak. Yang bentuknya kaya tabung tapi gede nya minta ampun. Waktu itu tuh sambil ngebayangin kalau saya anak direkturnya kehidupanku gimana yaaa 😅.
Daripada nge halu yaaa kuyy lanjut perjalanan. Suatu pagi pas kak Cim lagi libur, saya di ajak ke taman anggrek nya perusahaan. Baru tau kalau ada taman anggrek juga lengkap sama pengelolanya. Namanya anggrek kan kita juga bisa lihat di mana aja. Depan rumah sendiri juga ada. Tapi yang unik, disini ada Anggrek Hitam Papua. Sepintas terlihat biasa sih, warna hitam terus kaya ada bintik-bintik putihnya. Taaapi, ini anggrek langka ternyata. Rasio keberhasilan pengembangbiakannya kecil, 20-30% saja. Iya juga yaaa jarang loh ada anggrek hitam itu.
Terakhir, kita sempat ke kafe Singapore. Lokasinya di luar kawasan. Jadi yaaa area pemukiman warga Bontang (gak tau sekarang kafe itu masih ada atau sudah tutup pas pandemi). Sama sempat ke rumah makan lesehan di wilayah perairan, ibarat rumah terapung. Habis itu, mutar-mutar di kawasan PT. Pupuk Kaltim. Serupa dengan PT. Badak punya kehidupan sendiri juga di dalam.
Nah selesailah jalan-jalanku di sini. Entah kapan yaa bakalan ketemu lagi. That's why I hate goodbye. Well sebelum kembali ke Sulawesi, menyempatkan ketemu keluarga juga dari pihak Bapak. Karena pada kerja akhirnya baru bisa ketemu pas di pelabuhan. Dibawakan oleh-oleh segambreng. Bahkan ada tanteku yang bikin kue tart jadi harus dijaga biar gak peyok sampai Pinrang 😅. Begitulah keluarga kalau ada datang dan pergi, apapun yang bisa jadi oleh-oleh bawa aja. Setangkapku para tante dan om ini ibarat saling menyayangi sesama saudaranya dengan cara begini, saling memberi hadiah.
Kapal Queen Soya lepas jangkar. Waktunya kembali ke rumah setelah petualangan yang panjang 😊☺. Semoga banyak waktu dan rejeki bisa saling mengunjungi lagi.
.
.
.
0 notes
blogarwin · 1 year
Text
“Kami hadir untuk penawaran yang lebih besar. Khusus hari ini, dapatkan promo cashback Rp 50 ribu untuk setiap tretmen paket Df seharga minimal Rp 250 ribu.”
Moms sedang mencari rekomendasi tempat spa di Makassar? DfHomeSpa adalah salah satu jenis perawatan tubuh yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Mulai dari melepas penat, menenangkan pikiran, merileksasi otot tubuh yang tegang, melancarkan sirkulasi darah sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. DfHomeSpa juga mampu mengangkat sel-sel kulit mati, meredakan sakit kepala, dan membuat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
desaincafebekasi · 1 year
Text
WA 0811.9891.300 Berapa Biaya Jasa Arsitek
Tumblr media
"0811.9891.300 (WA) Berapa Biaya Jasa Arsitek, Jasa Desain Rumah Harga, Jasa Arsitek Rumah di Bogor, Jasa Desain Tempat Wisata, Jasa Bangun Rumah Recommended, Jasa Arsitektur Makassar, Jasa Arsitek di Bogor, Jasa Arsitek Murah di Bali, Jasa Desain Interior Kamar Tidur, Jasa Desain Gambar Surabaya
AyoCariTukang.com merupakan perusahaan konstruksi yang menyediakan jasa konstruksi lengkap mulai dari perencanaan, pengawasan proyek konstruksi, manajemen hingga pelaksanaan. Untuk berbagai macam kebutuhan : rumah, kantor, toko, fasilitas industri (pabrik), dll.
Layanan AyoCariTukang.com meliputi:
Jasa Pasang Granit
Jasa Bangun Rumah
Jasa Renovasi
Jasa Aluminium
Jasa Instalasi Listrik
Jasa Tukang
Jasa Railing Tangga
Jasa Konstruksi
Jasa Wall Moulding
Jasa Interior
Head Office
Jl. Sultan Hasanudin, Tambun City Blok RE.5, Tambun Selatan, Kab. Bekasi 17510
CONTACT 0811 9891 300
Site Office
BSD, Nusaloka, Sektor 14.5 T7 No.2 Tangerang Selatan, Banten
CONTACT 0811 9891 300
Workshop
Jl. Swadaya RT.03/RW.05 No. 68 Kel. Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan
CONTACT 0811 9891 300
AyoCariTukang | Solusi Lengkap Bangunan dan Renovasi
Diupload oleh: DEA MONICA FEBRIANTY
#BerapaBiayaJasaArsitek #JasaDesainRumahHarga #JasaArsitekRumahdiBogor #JasaDesainTempatWisata #JasaBangunRumahRecommended #JasaArsitekturMakassar #JasaArsitekdiBogor #JasaArsitekMurahdiBali #JasaDesainInteriorKamarTidur #JasaDesainGambarSurabaya"
0 notes
mrtnluter · 1 year
Text
Pertemuan Terakhir
selamat malam, mohon perhatian. diberitahukan kepada seluruh penumpang dan anak buah bapal, kurang lebih 30 menit mendatang, kapal penumpang Awu akan diberangkatkan dengan tujuan pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Bunyi pengumuman terdengar diseluruh ruangan kapal yang mirip seperti barak itu. Disetiap sekatnya terdapat matras-matras yang hampir seluruhnya telah diisi oleh penumpang. Beberapa penumpang yang tidak kebagian matras, memilih untuk menggelar alas dari kantong semen sebagai alas tidur mereka dilorong-lorong kapal bersama tumpukan barang bawaan penumpang lain.
Tampak di salah satu matras, seorang anak kecil berbaju merah muda sedang bermain dengan boneka kelinci miliknya. Kedua orangtuanya sedang sibuk menyusun kardus dan ransel agar dapat muat di kabin atas matras. Mereka kemudian asyik mengobrol satu sama lain. Meskipun saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.
Beberapa waktu kemudian, terlihat ayah dan ibu dari anak tersebut menjauh dari matras tempat anak mereka duduk. Sebuah obrolan singkat yang jika dari wajah keduanya, terlihat cukup serius.
“Ayah turun dulu ya, mau beli pop mie buat Andin”, ucap ayah dari anak tersebut yang akhirnya diketahui bernama Andin.
Andin kemudian mengangguk mengiyakan tanpa menolehkan wajah ke ayahnya. Dia masih sibuk memainkan bonekanya.
**
Pagi akhirnya tiba, cahaya matahari menembus jendela kapal yang berbentuk bulat. Beberapa penumpang masih ada yang terlelap diselimuti kain bali dan juga sarung, ada yang membongkar barang bawaannya seperti hendak mencari sesuatu, ada juga yang asyik mengobrol dengan beberapa penumpang lain disekitarnya.
Begitu pula Andin yang perlahan tersadar dari tidurnya. disampingnya, ada ibunya yang sedang meracik dua cup Pop Mie.
“ayah dimana?”, tanya Andin dengan mata yang mencari kemana-mana.
“ayahnya nggak ikut, andin berangkatnya sama ibu saja.”, jawab ibunya
"Andin mau ayah", timpa Andin yang mulai gelisah.
"kita makan pop mie dulu ya, nanti kita jalan-jalan keatas untuk lihat laut ya", rayu sang ibu menenangkan Andin yang mulai menangis.
1 note · View note
In Between Dream and Contemplating Journey (2)
Perjalanan dari Lombok ke Sumbawa pakai travel sebenernya gue nggak sendirian. Gue satu genk bersama temen-temen baru dari Jakarta, Batam, Makassar dan Maluku.
Barangkali tujuan mereka sama kayak gue, biar lebih hemat(?). But who even care, huh?
Gue mendarat di Bandara Praya Lombok di waktu makan siang. Setelah menempuh perjalanan 12 jam lebih dari Cirebon - Surabaya - Lombok, tentunya perut keroncongan bukan main.
Mana makanan di area bandara kan mahal yhaa bestie :'(
Setelah mendarat di bandara gue langsung cek aplikasi ojek online. Dari situ gue dapat informasi bahwa setidaknya gue harus merogoh kocek 100 ribu rupiah untuk bisa naik taksi online dari Bandara ke tengah kota Mataram, Lombok.
Disitulah gue harus kembali berpikir. Uang segitu dipakai buat makan di bandara aja atau buat biaya transport ke kota yaaa? Hmmm pusing juga bund travelling budget ekonomis begini tuh.
Gue kemudian menghubungi teman satu genk yang akan mendarat di bandara Lombok setelah gue. Saat itu posisi dia masih di Surabaya dan baru akan boarding ke Lombok.
"Tapi kak, aku nanti mau ke tempat keluarga dulu baru ke pool travel. Kakak mau gabung?"
Saat itu gue berpikir, kayaknya sungkan deh kalau gabung ke keluarga orang, apalagi ini baru aja kenal. Huhu. Tapi mengingat dana pas-pasan dan gue nggak ada teman maupun keluarga di Lombok, akhirnya gue mengiyakan tawaran teman dari Makassar itu.
Tanpa basa-basi lebih, gue bilang "Aku gabung boleh yaa kak? Aku nggak ada teman di sini".
"Boleh kakk, wait yaa".
Alhamdulillah ada orang baik yang mau menampung orang ilang kayak gue hehehe.
Perjalanan selanjutnya di Mataram bersama kawan dari Makassar ini dan keluarganya. Kawan gue dan keluarganya ini amat baik.
Gue dijajanin macem-macem, nasi dan jus buah yaa ini maksudnya bukan yang aneh-aneh, wkwk. Gue bahkan diajak jalan-jalan ke tempat yang mevvah, di tepi Pantai Senggigi.
Tumblr media Tumblr media
Tanpa banyak babibu, ternyata gue amat nyambung sama kawan dari Makassar ini berikut keluarganya. Entahh bagaimana, kami ternyata bersinggunggan dalam beberapa hal.
Di akhir pertemuan bareng keluarga temen gue ini, gue bahkan dikasih wejangan macem-macem.
"Nanti kalau main lagi ke Mataram nggak usah ke penginapan, tidur di  rumah kami aja mba," kata si ibu.
"Oh mba kampungnya di Solo toh, kami sering ke Solo juga, anak kami sekolah di pesantren di sana," cerita si bapak.
Karena keterikatan dan sambutan hangat dari keluarga ini, gue kemudian ingat apa yang "ditanam" bapak dan ibu kandung gue selama ini... Jadi gini, bapak dan ibu beberapa kali "menampung" orang perantauan dan memperlakukan mereka layaknya anak sendiri.
Alasan orang tua gue tak lain adalah karena kemanusiaan. Tapi selain itu, beliau berdua juga "menanam". Sering kali mereka menjelaskan kepada anak-anaknya agar selalu menanam kebaikan.
"Anak rantau itu butuh bantuan, selama kita mampu nggak ada salahnya untuk kasih mereka sedikit makanan atau yang lainnya. Jadi suatu saat kalau anak-anak bapak dan ibu sedang di perantauan dan kelaparan, pasti akan ada saja yang menolong."
Benar saja, sopo sing nandur bakale ngunduh. Bapak dan ibu pun lega anaknya ditampung dan diberi makanan oleh keluarga baru yang sangat hangat.
Hingga akhirnya gue dan kawan dari Makassar ini nyambung banget. Kami ngobrol ngalor ngidul dan sangat satu frekuensi.
Kami tidur dalam kamar yang sama selama tiga malam, naik kendaraan yang sama dan juga beberapa kali ngelayap kabur bentar dari keramaian acara. Kami sama-sama kebisingan dalam beberapa keramaian.
Tumblr media
Dia bungsu dan gue sulung. Kami pun saling menggantikan peran anggota keluarga masing-masing nun jauh di sana.
-----bersambung-----
0 notes