takterbaca
takterbaca
takterbaca
12 posts
ditulis untuk tidak dibaca
Don't wanna be here? Send us removal request.
takterbaca · 8 years ago
Text
Six Day War
Tumblr media
Photo AFP: Formasi 3 buah Mirage III pada 5 Juni 1967
5 Juni 1967
Pagi itu Pesawat- pesawat tempur Dassault Perancis milik Israel membombardir pangkalan - pangkalan udara militer Mesir di Sinai tanpa ampun, Militer Mesir yang lengah tidak mendapat banyak kesempatan untuk membela diri. Israel sedang melancarkan Operasi Militer dengan sandi “Moked” atau “Operation Focus”,  Sebuah operasi sebagai preemptive strike  pada Six Day War.
Pada serangan gelombang pertama tersebut, 11 lanud militer Mesir dibuat tidak operasional oleh Israel. Disamping itu hampir 200 jet tempur Mesir yang kebanyakan  buatan Soviet hancur. Pesawat - pesawat yang selamat dari serangan pun tidak dapat terbang karena landasan telah rusak parah. 
Tumblr media
Pesawat MIG Mesir hancur di landasan setelah diserang oleh Israel ~source
Setelah dihantam 5 kali gelombang serangan udara, Angkatan Udara Mesir praktis lumpuh, divisi - divisi lapis baja, tank dan infantri mereka yang telah diposisikan di Sinai otomatis tidak memiliki perlindungan udara. Israel berhasil menjadi satu - satunya pihak dengan supremasi udara pada perang yang baru saja dimulai itu.
BACKGROUND
Jauh sebelumnya Israel telah berseteru dengan Siria, kedua belah pihak memperebutkan sumber air dari Sea of Galilee di Dataran Tinggi Golan. Sebuah danau lebih dalam dari laut yang juga sumber mata air sungai Jordan. 
Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser, memiliki cita - cita untuk mempererat negara - negara Arab, satu - satunya hal yang menurut dia menghalangi adalah Israel. Perang dengan Israel sudah menjadi bagian dari rencana besarnya.
Pada pertengahan Mei, Soviet sebagai sekutu Mesir dan Siria, memberikan infomasi intelejen kepada Mesir. Isinya menyatakan bahwa Israel tengah menyiapkan tentaranya untuk menyerang Siria. Informasi yang nantinya terbukti kurang akurat itu digunakan oleh Mesir sebagai dasar mobilisasi tentara mereka ke Sinai.
Tumblr media
22 Mei 1967, Presiden Nasser (kiri memakai jas) berbicara dengan para pilot tempur di pangkalan udara militer Bir Gifgafa di Sinai. Nasser: “Para Yahudi itu mengancam perang- kita sambut mereka dengan ahlan wa-sahlan!” ~sumber foto wikipedia
Sebelum memobilisasi tentara ke Sinai, Nasser juga meminta pasukan PBB yang berada di Sinai untuk hengkang. Setelah PBB pergi, tidak ada lagi yang menghalangi Mesir dan Israel di wilayah itu.
Tumblr media
Tank - tank IS-3 Mesir buatan Soviet berparade di jalanan Kairo, sebelum ditempatkan di Sinai.~source
Nasser mempercayai Jenderalnya, bahwa tentara Mesir sudah dalam kondisi siap perang. Jumlah kekuatan yang lebih besar dari Israel membuat Mesir lebih percaya diri. Mesir segera melakukan blokade selat Tiran menutup akses Israel ke Teluk Aqaba, sebagai aksi untuk memprovokasi Israel. Tidak ingin dicap sebagai agresor, Mesir menunggu reaksi Israel.  Jika dibanding dengan Israel, kekuatan aliansi Mesir, Siria adalah lebih banyak 3 banding 1.Ditambah pada 30 Mei, Jordania setuju bergabung dengan Aliansi kedua negara tersebut.
Sadar keamanan mereka terancam, Israel bersiap, tentara cadangan dikumpulkan, rakyat mendonorkan darah secara suka rela, membantu militer menggali parit - parit pertahanan dan lainnya. Israel bersiap untuk hal yang terburuk, seperti perang akan terjadi di kota mereka.
DECEPTION
Dua hari sebelum 5 Juni 1967, Media - media Israel  mengeluarkan berita yang  membuat Mesir berasumsi bahwa tentara Israel dipulangkan dari garis depan untuk berlibur pada akhir minggu. Pertahanan Mesir yang sebelumnya berada di tingkat waspada tinggi karena menunggu Israel menyerang terlebih dahulu, menjadi lebih santai mengetahui berita tersebut. Ternyata ini adalah salah satu taktik Israel untuk mengecoh Mesir.
SURPRISE ATTACK
Tumblr media
Dua buah Dassault Ouragan Israel tepat diatas landasan ~Source
Pangkalan Udara Militer Bir Gifgafa, adalah target pertama Israel pada 5 Juni 1967. Menurut informasi intelejen yang didapat Israel dari menyadap komunikasi radio, pertahanan udara Mesir khususnya di Bir Gifgafa berada di tingkat tertinggi pada saat matahari terbit, karena sinar matahari menutupi pandangan mereka, dan sedikit kendor setelah itu. Pesawat - pesawat Mesir yang tadinya berpatroli di udara juga kembali mendarat untuk istirahat dan isi ulang bahan bakar, Israel berencana menyerang tepat pada kesempatan emas itu.
Informasi intelejen terbukti akurat, formasi pesawat tempur Israel yang pertama terbang dari Hatzor pada pukul 7:14, terbang dengan dengan kecepatan 500 Mil perjam pada ketinggian kurang dari 100 KAKI melewati Laut Mediterania. Dengan tidak melakukan komunikasi radio selama penerbangan, mereka berhasil lolos dari deteksi sistem radar musuh. 31 menit kemudian keempat Dassault Ouragan tersebut muncul di Bir Gifgafa, membombardir lanud ketika tentara mesir tak mengira. Selain Mesir, Israel juga menyerang banyak lanud milik Siria, Jordan dan satu milik Iraq
Operasi Moked terbukti critical dan salah satu kunci kemenangan Israel dalam Six Day War. Dengan minimalnya kekuatan AU Mesir, Siria dan Jordan angkatan darat aliansi itu tidak memiliki perlindungan ditengah gurun dan rentan dari serangan udara.
Tumblr media
Tentara Israel terus maju melewati bangkai MIG Mesir didekat lanud El Arish. (Photo by Express Newspapers/Getty Images) ~source
Pada hari yang sama pasukan darat Israel sudah menembus garis pertahanan Mesir, walaupun menghadapi perlawanan yang sengit, Israel berhasil merebut El Arish dan terus merangsek maju di front Sinai, hingga sejauh terusan Suez. Mendengar PBB akan mengeluarkan seruan gencatan senjata, Jenderal Moshe Dayan Israel, mempercepat serangannya  pada 7 Juni 1967 untuk menguasai Kota Tua Jerusalem yang sebelumnya dikuasai Jordania. Di utara Israel juga berhasil merebut sebagian besar wilayah Golan yang sebelumnya dikuasai Siria.
Tantara mesir yang sudah di tempatkan di Sinai dihajar habis-habisan oleh kekuatan udara Israel, hingga pada akhirnya Mesir Menarik mundur pasukannya. 
Tumblr media
Jenderal Moshe Dayan, Juni 1967 di Jerusalem~Source
Général Moshe Dayan juin 1967 © Fondation Gilles Caron/Contact Press Images 
END GAME
Ketika perang usai 5 hari kemudian, Israel berhasil menguasai Sinai, Dataran tinggi Golan, wilayah - wilayah Pakestina dan seluruh kota Jerusalem, luas Negara Israel menjadi 3  kali lipat dari sebelum perang dimulai. Selain itu Israel juga merampas banyak kendaraan lapis baja serta persenjataan milik musuh yang nantinya dipakai untuk memperkuat militer mereka.
Tumblr media
Konvoi Pasukan Israel setelah memenangkan Six-Day War. (Photo by Terry Fincher/Express/Getty Images). 8th June 1967 ~Source
Gamal Abdul Nasser menyatakan kekalahan ini dikarenakan Amerika Serikat yang membantu Israel. Walaupun kalah dalam perang Nasser tetap dielu - elukan rakyat Mesir dan dunia Arab sebagai pemimpin dan pemersatu.
Untuk berdamai dengan Mesir dan Siria, Israel menawarkan mengembalikan Golan dan Sinai mereka juga bersedia bernegosiasi mengenai Tepi Barat. Tetapi Israel bersikeras akan mempertahankan Jerusalem dan menjadikan kota tersebut Ibukota negara mereka.
Tumblr media
Konferensi Liga Arab di Khartoum 1967. Kiri ke Kanan : Faisal of Saudi Arabia, Nasser of Egypt, Sallal of Yemen, Sabah of Kuwait and Arif of Iraq ~ Source
Jenderal Moshe Dayan dan Perdana Menteri Israel Levi Eskhol menunggu kabar dari pihak Arab, alih - alih kabar yang mereka dapat, sebulan kemudian pimpinan negara - negara Arab mengadakan konferensi di Khartoum, Sudan. Mereka menolak tawaran “Land for Peace” Israel yang didukung oleh Amerika dan Soviet, beranggapan menerima tawaran tersebut berarti menyerah. Konferensi di Khartoum tersebut menghasilkan kesepakatan yang terkenal dengan Three No’s : No Peace, No Negotiations dan No Recognition dengan Israel. 
Selain itu Konferensi di Khartoum juga menekankan akan saling membantu sesama negara liga Arab yang kalah perang dan mendukung Palestina untuk mengambil haknya kembali dengan menghancurkan Israel.
Kini Mesir dan Siria telah sepakat untuk berdamai dengan Israel, Liga Arab juga akhirnya telah menerima konsep “Land for Peace”.  tetapi Palestina masih mengalami konflik dan negosiasi yang alot dengan Israel hingga hari ini.
Saya tidak ingin membahas pihak mana yang benar dan yang salah, karena Six Day War ini hanyalah sebuah perang didalam sebuah konflik yang lebih besar dan sensitif. Dimana konflik tersebut masih berkecamuk di Timur Tengah hingga kini. 
Yang saya kagumi adalah bagaimana dibawah ancaman bahaya yang nyata, Israel sebagai negara dapat dengan cepat bersatu dan berkonsolidasi. Walaupun (selalu ada) politik dalam negeri yang memecah mereka.
Awal dari konflik berkepanjangan ini adalah Resolusi PBB ditahun 1947, mengesahkan sebagian wilayah Palestina yang berada di bawah naungan Inggris menjadi sebuah negara Yahudi Israel. Keputusan tersebut tentu ditentang oleh banyak negara di Arab. 
Sejak dulu membaca sejarah Six Day War saya selalu heran, bagaimana Israel dengan jumlah kekuatan militer yang lebih sedikit dapat mengalahkan banyak musuh sekaligus. Tapi setelah mengerti lebih jauh, kemenangan Israel ini menjadi lebih masuk akal. Selama dua puluh tahun sejak 1947 Negara Israel selalu dalam kondisi siaga, militer mereka juga terus diperkuat dan mempelajari negara tetangga disekitarnya yang notabene menginginkan Israel hancur.
Tentunya operasi intelejen Israel begitu klandestin, masuk begitu dalam di tubuh musuh - musuhnya, memanen informasi - informasi rahasia dari pihak lawan.
Tumblr media
Formasi Tank - Tank Israel di Sinai~Source
Dalam hal persenjataan Israel juga beradaptasi dengan kebutuhan. Contohnya seperti Tank - tank yang mereka miliki adalah jenis tank peninggalan perang dunia kedua,Sherman. Mereka memodifikasinya sesuai kebutuhan dan medan. Tank - tank jenis lama itu terbukti berhasil mengalahkan tank - tank mutakhir pada masanya milik Mesir, Siria yang semua buatan Soviet seperti T-34, T-55, T-54.
Pesawat - pesawat tempur Israel juga dengan sigap beroperasi. Dalam sebuah misi peperangan mereka menggunakan taktik serang dan kembali ke pangkalan  untuk isi ulang bahan bakar juga amunisi, menyiapkan diri melancarkan serangan gelombang berikutnya, IAF hanya membutuhkan 7-8 menit untuk “pit-stop” tersebut. Mungkin hal - hal seperti ini juga yang dijadikan pertimbangan bagi Indonesia untuk berlatih di Israel, ketika Indonesia mengakuisisi pesawat tempur A-4 Skyhawk di awal 1980an. (Operasi Alpha)
Dalam peperangan di tengah gurun,tentara Israel memiliki kebijakan meminum satu liter air setiap jam per-orang, hal tersebut membuat tentara mereka dapat berjalan lebih jauh dan siap perang. Sedangkan tentara mesir berguguran di Sinai salah satu penyebabnya adalah kurangnya pasokan air minum ditengah gurun yang kering.
Aliansi liga Arab memang memiliki kekuatan militer yang lebih besar, tetapi mereka gagal menyerang Israel sebagai satu bagian aliansi. 
Kemenangan Israel dan kekalahan Liga Arab ini mengingatkan saya kepada cerita anak - anak, dimana Kelinci menantang kura - kura untuk balap lari, kelinci yang merasa lebih superior dalam hal kecepatan terlena hingga pada akhirnya si kura - kura memenangkan perlombaan itu.
Ketika Israel berlatih dan bersiap perang , tentara Mesir melakukan show of force berparade di jalanan Kairo. 
Militer Israel terus mengerjakan “pekerjaan rumahnya” mengeksploitasi titik lemah musuh - musuh, mempelajari medan. Sedangkan militer menjadi alat kekuasaan rezim yang berkuasa di Mesir, Siria dan Jordan. 
dipelajari, ditonton dan dibaca dari berbagai sumber, mohon maaf jika ada salah.
0 notes
takterbaca · 10 years ago
Text
Chicago
Tumblr media
It’s not as busy as NYC, but it’s hustling and bustling too.
Not as big as LA but it has vast metropolitan areas (sixfold of Jakarta, imagine that...).
Not as old as Saint Augustine but it has its own enchanting strings of history. Such as how Shikaakwa transformed into Chicago. And how The Treaty of Greenville forced Jean Baptist de Sable to sell his property to a trader from Quebec who later resell it to another trader from Quebec too. As well as how the prohibition era spawned the most notorious gangster who picks valentine day as a sweet day to slaughter his enemies.
I was born and raised in the equatorial tropic country, winter in this city is too much for me. Sometimes in the winter I played The Mamas & The Papas’s California Dreaming on my iPod all the time as a effort to cheer my self . What make me endure the weather in Chicago are its festive winter along with dancing Christmas doll at Macy’s display windows; its vibrant spring with happy faces; Michigan Lake’s beaches on the fun summer; and its calm autumn to end the summer wisely.
When one drives downtown-bound on the highway in twilight of dusk, the lights from buildings and skyscrapers makes the city sparkle, presenting a breathtaking view. A view once called ‘majestic’ by a good friend of mine. It is indeed majestic to see Willis Tower’s lights twinkling from inside a moving car, the motion of the vehicle somewhat dramatizes it.
Chicago feels like home, but I always am aware that this is not home for me. Home is where my Mother is. I don’t consider myself a Chicagoan, who will be strong enough to go outside wearing only t-shirt on a damn cold winter day. But I really learned, appreciated, and enjoyed many things from this City and its people. 
People who go out to work and work hard despite the snow burying their car or the heat of summer frying their streets.
a vivid memory of this city will cling into my life forever
0 notes
takterbaca · 10 years ago
Quote
It is land mine, but it is GOLD MINE!
Senator Cristopher “Kit” Bond of Missouri about Indonesia
0 notes
takterbaca · 10 years ago
Quote
How can you look at this and go back anywhere? How can you continue with life as before?
Anthony Bourdain on Tony Goes Bamboo in Indonesia episode.
0 notes
takterbaca · 10 years ago
Quote
What is written in the stars must be. The way of the God is sometimes difficult to intepret, but once understood, not even a moon-calf would ignore the omen.
Anak Agung Gede (King of Bali) from the book Revolt in Paradise by Ktut Tantri
0 notes
takterbaca · 10 years ago
Text
Imperialism
....It is a big idea: a new world order, where diverse nations are drawn together in common cause to achieve the universal aspirations of mankind -- peace and security, freedom, and the rule of law. Such is a world worthy of our struggle and worthy of our children's future.
 ~ George H. W Bush, January 29, 1991
"...untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia,..."
"...and participate in the establishment of a world order based on freedom, lasting peace and social justice,..."
~Constitution of The Republic of Indonesia 1945
0 notes
takterbaca · 11 years ago
Text
The Art Institvte Chicago
Satu lagi museum di Chicago yang saya ingin datangi adalah "The Art Institvte Chicago", yep akhirnya sehari setelah lebaran saya main kesana.
Selain penasaran soal museum itu, kali ini sedang ada eksebisi lukisan - lukisan dari Rene Magritte dengan judul "Magritte: The Mystery of the Ordinary, 1926–1938" , I talk about this later on.
Tumblr media
Museum yang beralamat di 111 S. Michigan Ave itu sudah disitu sejak tahun 1893, isinya mencakup secara luas banyak hal yang berhubungan dengan seni dan kebudayaan.
Sejarah museum ini katanya di tahun 1866 sekelompok seniman berkumpul dan mendirikan Chicago Academy of Design di sebuah studio di jalan Dearborn, tujuannya memberikan pendidikan seni gratis di galeri seni mereka itu. Hingga di tahun 1870 mereka bisa membangun bangunan baru untuk sekolah seni mereka di jalan West Adams Street. Sialnya, setahun kemudian gedung baru mereka itu ikut dilalap habis oleh kebakaran hebat, The Great Chicago Fire, membuat akademi itu berhutang hingga lebih dari 10,000 dollar dan kemudian bangkrut. Beberapa dari seniman tersebut mendirikan organisasi baru yaitu Chicago Academy of Fine Arts dan membeli aset – aset Chicago Academy of Design. Di tahun 1882, Chicago Academy of Fine Arts berganti nama menjadi Art Institvte of Chicago hingga pada akhirnya menempati alamat yang sekarang.
Tumblr media
Photo Credit: Wikipedia.
Ketika masuk lewat pintu masuk utama di jalan Michigan, ada dua singa (patung perunggu) buatan pemahat patung Edward Kemeys yang menyambut. Gilanya patung itu udah disitu juga dari tahun 1893. Lalu waktu masuk ke dalam museum (setelah bayar tiket tentunya) arsitektur interior museum itu juga ga kalah stunning. Tangga megah dengan pegangan dari kayu, diterangi cahaya alami yang menembus atap kaca menjadi pemandangan tersendiri, yep, they called it "The Grand Staircase".
Tumblr media Tumblr media
Di lower level, ada galeri foto - foto tua bersejarah karya fotografer - fotografer dari banyak negara. Ada juga galeri pemberat kertas dari kaca yang juga sangat tua, dan yang tidak kalah menarik miniatur ruangan - ruangan rumah atau bangunan di abad 19 hingga 20.
Tumblr media
Yup ini miniatur...
Tumblr media
Yup ini juga miniatur...
Dulu waktu main ke Field museum saya cukup kaget, kagum dan penasaran dengan benda - benda bersejarah yang mereka punya dan berasal dari Indonesia (klik disini untuk cerita Field Museum). This time, di Art Institvte saya kira mereka cuma punya lukisan, foto dan benda seni lainnya, well.. di lantai dua mereka punya fragmen dari Candi dan patung - patung dari abad 9 - 16 asal pulau Jawa dan Bali.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Menurut saya patung, fragment candi itu sumbangan atau pinjaman dari kolektor - kolektor dan hal pertama yang ada dipikiran saya semoga benda - benda itu bukan dijual dari Indonesia oleh orang - orang yang kurang bertanggung jawab. Bagaimanapun juga benda - benda itu bagian sejarah Indonesia, yang usianya hampir 10 abad yang lalu... 10 ABAD that is A MILLENNIUM.
Tumblr media Tumblr media
Saya tau itu semuanya sekarang bukan punya Indonesia lagi, tapi... benda - benda itu berasal dari budaya kita ribuan tahun yang lalu. Kalau orang lain bahkan orang asing sangat menghargai benda - benda ini, malu ga sih? bagi kita yang lahir dan besar di Indonesia berleluhur orang Indonesia kalau meremehkan peninggalan sejarah dan benda - benda itu bukan sekedar benda mati. Ga asik juga khan, misal 100 tahun lagi, kita bangsa Indonesia kalau mau liat cuilan candi dari Jawa Timur, kita harus ke Amerika dulu (karena candi yang di Indonesia udah abis dijual atau rubuh ga terawat).
Agak out of topic dikit, waktu jaman Perang Dunia ke Dua aja nih, The Third Reich, si Hitler berambisi membangun museum di Linz, Austria dan mengisinya dengan karya - karya seni dan peninggalan bersejarah milik Jerman yang di rampas dari mereka sebelumnya ketika perang Napoleonic dan Perang Dunia Pertama. So, menurut saya walaupun penjahat perang yang satu itu gila, ada benernya juga visinya bahwa bangsa besar harus memiliki dan menghargai sejarah leluhurnya dan peninggalan mereka tentunya. What do you think? Hit me in the face if I'm wrong....
Okay let's go ke Regenstein Hall; seperti yang saya bilang di awal, kali ini ada special exhibition. Magritte: The Mystery of the Ordinary, 1926–1938, lukisan - lukisan surealis karya pelukis Belgia, René François Ghislain Magritte.
Tumblr media
Im not that fancy on art , just curious about this famous Magritte. First rule, no camera when entering Regenstein Hall, jadi ya ga ada foto - fotonya.Saya pikir eksebisi Magritte kali ini bakal ada salah satu lukisannya yang cukup terkenal The Son of Man, but nope.  Diantara lukisan - lukisannya yang dipamerkan favorit saya adalah  la clairvoyance  dan La-Duree-poignardee. 
La clairvoyance,  dilukiskan oleh Magritte seorang pria mengenakan jas hitam (seperti dibanyak lukisan dia lainnya) sedang melukis burung tetapi dia mencotoh model dari sebuah telur. WTH? yup surrealism kickin' in here. Clairvoyance diterjemahkan ke judul berbahasa Inggris sebagai Self Potrait, tapi Clairvoyance sendiri kalau diterjemahkan langsung kedalam bahasa Inggris berarti perspicacity atau dalam bahasa Indonesia: ketajaman berfikir dalam menilai situasi dan menarik kesimpulan. Menurut saya lukisan La Clairvoyance menceritakan kecerdasan manusia dalam melihat kemasa depan, memperkirakan secara tajam apa yang akan terjadi dari suatu hal. Once again hit me in the face if I'm wrong...  lukisan ini dilukis di Brussels, ditahun 1936 menggunakan cat minyak dan kanvas.
Kalau La-Duree-poignardee, lebih aneh lagi, di lukisan itu ada lokomotif keluar dari perapian, dengan cermin dan jam  diatas perapian tersebut. Lukisan ini sebenarnya dilukis dan diberikan untuk salah satu penggemar Magritte, Edward James, dan sekarang menjadi milik Chicago Art Institvte setelah dibeli dari James di tahun 1970.
Katanya Magritte tidak begitu setuju dengan judul  versi bahasa inggris La-Duree-poignardee menjadi Time Transfixed. Kalau diterjemahkan ke Bahasa Inggris langsung sebenarnya menjadi Ongoing Time Stabbed by Dagger atau tertusuknya waktu yang sedang berjalan.
Menurut saya, lokomotif di lukisan tersebut menggambarkan arah waktu yang maju kedepan, trus.. jam diatasnya.. menunjukkan bahwa itu waktu.. yah.. pusing sendiri ... . Namanya juga surealisme, so just intepret it as you like.
Yang saya perhatikan dari dua lukisan itu, semuanya berhubungan dengan waktu. Apa yang akan terjadi di masa depan dan bergeraknya waktu kedepan.
Tumblr media
Art Institvte rumah bagi beberapa lukisan terkenal lainnya seperti American Gothic , modernism karya Grant Wood, Waterloo Bridge karya Monet, Nighthawks yang menggambarkan suasana restoran makan malam yang selama ini saya lihat cuma di dalam pilihan wallpaper komputer MaCintosh, karya Edward Hopper juga dipamerkan. Patung - patung Pablo Picasso, patung - patung Yunani, guci - guci China, timur tengah, topeng Afrika, Jepang dan banyak karya seni bersejarah dari seluruh dunia (termasuk Indonesia) dipamerkan disini, katanya juga museum ini punya lebih dari 270.000 koleksi seni, gile... banyak bener...
After visited that museum, I feel a bit sophisticated on art... you can hit me in the face now...
At the end, visiting any Museums, wherever it is, is always a intersesting things to do.
~Cheers!
0 notes
takterbaca · 11 years ago
Text
Recollecting Happiness
Kemarin sore saya main ke toko mainan langganan, biar cuma berjarak sebangunan dari tempat tinggal baru saya, ini kali pertama saya main lagi setelah saya pindah ke tempat baru itu.
Tumblr media
Pemandangan yang paling menyenangkan waktu masuk ketoko toko itu adalah, berantakan, penuh mainan. Mainan - mainan dari Hasbro, Kenner, Matchbox, Lego, Mattel, Bandai dan masih banyak lagi berjejer - jejer di tembok, rak, lemari kaca.
Mainan - mainan action figure tahun 80 - 90an memenuhi tembok dibelakang mesin cash register, kali ini G.I Joe yang menarik perhatian saya. Action Figure G.I Joe setinggi 3,3/4 inch adalah mainan favorit waktu kecil, dimulai waktu Bapak saya membelikan lusinan G.I Joe itu dimulai di tahun 1989.
Tumblr media
Deep Six, Snake Eyes, Shockwave, Recoil, Night Viper, Laser Viper, Major Altitude, Steel Brigade, itu beberapa karakter Action Figure G.I Joe yang saya pernah punya dan masih inget. Deep Six dan helm nya yang berwarna terang menggantung dibelakang tempat duduk si pemilik toko dan Shockwave berdiri di rak tengah salah satu lemari display kaca didepannya.
Pertama melihat, mereka langsung menendang memori saya ke era 1990an, waktu membeli mereka dari Toys City di Denpasar atau Surabaya. Bagaimanapun juga mainan - mainan ini memiliki kenangan sentimental buat saya, pulang sekolah langsung mainan, mandi pun sering saya bawa untuk bermain air, makan sambil mainan, pergi piknik dibawa, mudik dibawa, hampir semua aktifitas pasti bawa mainan.
Tumblr media
Tanpa banyak pikir saya beli mereka, walaupun berlebihan, jantung saya memang berdegup kencang karena senang. Rasanya seperti waktu kecil saya ke Toys City dan membeli mereka.
One day, salah satu sudut rumah saya akan dipenuhi oleh GI Joe dan mainan lainnya, yang masih saya punya maupun yang saya kumpulkan lagi.
Tumblr media
Penuh dengan mainan,.. just like the good old days...
Store: Ka-Pow! Collectibles, maps
Facebook: https://www.facebook.com/KaPowCollectibles/?fref=ts
Instagram: https://www.instagram.com/kapowcollectibles
0 notes
takterbaca · 11 years ago
Text
The Singing Butler
Tumblr media
Pertama kali lihat lukisan Jack Vettriano ini di tahun 1993, di suatu rumah makan di Denpasar. Bukan lukisan aslinya, cuma poster saja. Saya memang baru tujuh tahun waktu itu, tapi saya ingat betul gaun merah, payung, dansa, pantai, awan.
Yang saya ingat lagi adalah untuk beberapa menit saya memandangi poster, memperhatikan lukisan tersebut tanpa tahu apa judulnya. “Dansa kok di pinggir pantai?” pertanyaan itu yang membuat “The Singing Butler” menarik untuk pertama kalinya. Pasir pantainya berwarna keemasan, terasa hangat kalau saya bandingkan dengan latar belakang yang gelap dipenuhi awan yang sepertinya membawa badai. Pengamatan saya waktu itu berakhir ketika orang tua saya memanggil untuk pulang.
Sembilan belas tahun kemudian saya lihat lagi di halaman sebuah website. Keterangan di bawah kanan bertuliskan “The Singing Butler ~ Jack Vettriano”.
Setelah tahu Vettriano lahir di Scotland, saya mengira pasti pasangan dansa dan para pelayannya itu berada di sebuah pantai di Scotalnd. Benar saja menurut dia pantai yang ada didalam The Singing Butler adalah pantai di Fife, Scotland.
Katanya The Singing Butler adalah ikon kultur kontemporer, dan dbandingkan dengan lukisan American Gothic karya Grant Wood. The Singing Butler juga tidak luput dari kritikan karena beberapa hal dalam lukisan tersebut, tidak konsistennya pencahayaan, dampak dari angin, juga posisi berdansa yang tidak pas. But I dont care,  It is still beautiful to see for me.
I have “The Singing Butler” (poster) hanging on my bathroom wall… somehow it is suitable with the mood for activities in that room… maybe the water in the distance or the sand
0 notes
takterbaca · 12 years ago
Text
Opening the Vaults: Wonders of the 1893 World’s Fair
Tumblr media
Setelah dua hari man caving (Internet,game,makan,tidur diulang terus menerus sejak Jumat sore), pagi ini saya putuskan  jalan ke Field Museum, yang memang sudah saya rencanakan untuk dilaksanakan dalam minggu ini. Bukan pertama kali saya ke Field, yang menarik perhatian saya kali ini adalah eksebisi “Opening the Vaults: Wonders of the 1893 World’s Fair” , mempertunjukan barang – barang yang pernah dipertunjukan pada World’s Columbian Exposition yang juga dikenal dengan The Chicago World’s Fair pada tahun 1893.
The Chicago World’s Fair dibuka pada 1 Mei 1893 dan ditutup pada 30 October tahun itu juga. Sebanyak 200 gedung baru dengan neoclassical architectural, danau buatan, kanal dibangun di area sebesar 2,4 KM2 di Jackson Park Chicago. Dalam 5 bulan pameran yang mempertunjukan budaya  juga teknologi industri dari 46 negara  dan dikunjungi lebih dari 27 juta pengunjung ini menjadi sebuah pameran sosial dan kultural yang berpengaruh bagi perkembangan kota Chicago dan Amerika Serikat. Setelah kebakaran dahsyat yang membumi hanguskan Chicago di tahun 1871 yang juga dikenal dengan Great Fire of 1871 pameran ini adalah simbol dari bangkitnya era industri dan perekonomian yang menunjukan Amerika dan kota Chicago khususnya siap untuk berpartisipasi dalam pasar global.
Well, yang benar – benar membuat saya tertarik adalah dipertunjukkannya Gamelan Jawa pada “Opening the Vaults: Wonders of the 1893 World’s Fair” di Field Museum tahun 2014 ini, tentunya Gamelan – gamelan tersebut juga dipertunjukkan 121 tahun lalu di The Chicago World’s Fair. Bayangkan 121 tahun lalu perangkat gamelan, wayang golek, perangkat membatik, batik dan lain - lain itu berlayar dari pulau Jawa ke benua Amerika, berserta delegasi (asli dari Jawa).
Tumblr media Tumblr media
  Salah satu eksibit di World’s Fair adalah The Java Village, rekonstruksi dari desa tradisional (lengkap dengan rumah dan lain - lain) di Jawa, tidak ketinggalan para delegasi dari Jawa juga mendemonstrasikan teknik membatik, di tengah desa didirikan sebuah Masjid lengkap dengan Muazin yang Adzan disebelah Beduk, teh dan kopi juga dihidangkan gratis untuk para pengunjung, how cool is that?
Tumblr media Tumblr media
  Selain itu ada juga pertunjukan musik tradisional Jawa, angklung dan gamelan juga wayang  menurut Field Museum pertunjukan itu saja sudah menarik lebih dari 82.000 penonton selama World’s Fair.
Tumblr media
       “The music and people in the Java village were described as "the most popular" of all on the Midway. According to one report, "They were most interesting, these gentle Javanese, and, in certain ways and habits and view of life, quite unlike any other people in the world, so far as the Fair afforded an illustration. There was... a certain individuality which showed itself even in their music, which, with its sweet deep tones, was in pleasant contrast to the shrill clamor of the Plaisance all about."
                                                                                   ~ Field Museum, Chicago
Tumblr media
    Dan tadi saya melihat beberapa dari gamelan tersebut dipajang dengan kondisi yang masih “oke” di Field Museum. Dari hasil menguping pembicaraan beberapa pengunjung yang sedang berada di depan etalase gamelan, (sayangnya) kebanyakan dari mereka kurang mengetahui dari mana benda - benda ini. Some said “are they Chinese?” “Are these Thais?” “What are these?” The closest guest from them is “Oh Java is somewhere near Singapore in South East Asia” well, 6 point for him .
Salah satu fitur menarik dari eksibit gamelan ini, ada layar sentuh dengan aplikasi gamelan elektronik , anak – anak begitu bersemangat berinteraksi dengan gamelan elektronik itu. Sembari mengambil foto dan video saya terlibat pembicaraan dengan salah satu dari orang tua dari anak – anak itu, tidak ada salahnya sedikit memberi informasi mengenai Jawa dan Indonesia dan dia sangat antusias pada akhir pembicaraan dia berkata”wow, I think I need to learn more... Isn’t it so great that your culture was here on 1893… and now you have a chance to see them here…”. Diluar event “Opening the Vaults: Wonders of the 1893 World’s Fair”  juga ada beberapa benda dan hewan yang diawetkan dari Indonesia, seperti Komodo dan burung cendrawasih.
  In other words, main ke Field Museum hari ini refreshing yang menyenangkan, good place to learn.
  ~Cheers
0 notes
takterbaca · 12 years ago
Audio
6 notes · View notes
takterbaca · 13 years ago
Quote
If the words come undone into songs I will sing them for you If the stories unfold into us I will be there for you
~Words and Stories
0 notes