Text
bebek goreng
I have avoided bebek goreng for the past 6 months. Today I woke up and my mom greeted me with “we have bebek goreng, let’s eat”.
So I ate bebek goreng on June 25. Guess I am celebrating someone’s birthday today.
0 notes
Text
what a drama
I love how my friend said “he is so drama” when I told her about you. To know someone said that Im not a burden; im not the drama; to be loved; grateful.
0 notes
Text
aku pernah bertanya
kenapa aku tidak pernah diusahakan
aku pernah bertanya
bagaimana rasanya diperjuangkan
aku lupa
kehadiranku di dunia
adalah perjuangan orang tuaku
yang belum melihat wajahku dan belum tahu sifatku
tapi sudah memilih untuk mencintaiku
0 notes
Text
Aku punya list panjang hal-hal yang kamu suka dan hal-hal yang aku suka. Tebak siapa yang tidak ada diantara keduanya.
0 notes
Text
someone is having a race today. 60k, that’s a long race.
2 hours before the cut off time, I wonder have you finished it. I hope you finish strong, as always, as you will be.
sorry for being like this. I just cant.
0 notes
Text
Kadang kalau hari lagi berat-beratnya, aku berharap bisa bilang ke kamu: aku pusing, gimana ya? aku capek, apa aku nyerah aja ya? WKWKWKWKWK. sorry.
0 notes
Text
I think I am not okay (but it is okay)
Things just have been too hard to handle lately. Terlalu banyak deadline, terlalu banyak yang harus dibaca, dikerjakan, diurus, diselesaikan. Aku gak ngerti mesti gimana hehehe. Kadang saking gak taunya aku cuma ke taman terus nangis bentar. Habis itu nugas lagi, masak lagi, sedot debu lagi. Ditengah tugas yang gila masih harus ngurus project yang lebih gila. Mau nangis tapi capek wkwkwkw. Dahlach. Gimana lagi. WKWKWK
0 notes
Text
Semoga besok subuh kita sudah tidak menangis lagi. Setiap pagi aku berharap demikian. Sampai nanti harinya tiba, maaf ya.
0 notes
Text
Setiap hari aku masih nangis. Tapi gapapa. Prosesnya mungkin memang begini ya?
0 notes
Text
Air Panas.
Baru saja aku ketumpahan air panas. Air yang baru kurebus untuk meredakan batuk dan flu beratku. Baru kutuang di gelas, lalu aku oleng seketika, air tumpah ke pergelangan tangan dan pahaku. Panas sekali, merah kulitku karena terbakar. Ketika air tumpah aku hanya kepikiran 2 hal: aku butuh air dingin dan bilang ke adt. Sambil mengompres paha dengan kain dingin, aku membuka WA. Tidak bisa aku cerita, yasudah tidak apa. Kayaknya, kepalaku tidak berfungsi dengan benar kali ini. Dan kali ini, aku biarkan saja.
0 notes
Text
(Kacau)
Baru 3 minggu di sini saya sudah sakit. Saya menggigil, tenggorokan sakit, sakit kepala luar biasa. Saya tidak bisa tidur semalaman, paginya saya bangun dengan kondisi demam dan sakit kepala berat. Badan lemas, tidak kuat bangun tapi saya harus bangun untuk tetap hidup. Dalam kondisi lemah begini saya cuma kepikiran untuk nangis.
Sebelum berangkat ke Melbourne entah kenapa saya lumayan sering sakit. Tepatnya semenjak pulang dari US. Saya sakit di hari pertama di Bali, saya sakit saat di Bali, saya sakit waktu pulang ke Jakarta (bahkan sampai cek darah), dan sakit di H-1 terbang ke Melbourne. Belakangan pula ada 3 orang yang saya "reach out" ketika sakit: ibu, kakak, dan adt. Saya selalu bilang mereka: saya sakit, saya takut, saya mohon doanya. Kemarin, saya pun demikian. Saya hubungi ibu dan kakak, meminta doa agar lekas pulih. Tapi saya tidak bisa menghubungi adt, karena tidak ada lagi akses komunikasi ke hidupnya. Oleh karenanya, saya hanya menangis. Saya hanya menangis sambil berbisik dalam hati, sakit banget, badanku lemes, badanku panas, kepalaku pusing, sakit banget. Begitu terus saya ulang-ulang, entah apa maksudnya mungkin saya berharap tiba-tiba dia dengar dari langit atau ombak di sana. Tapi dia datang ke mimpi saya, berkali-kali, selama saya sakit tadi malam.
Saya beberapa kali sakit, tapi ternyata sakit semalam salah satu yang berat dilalui. Kombinasi antara rasa bersalah ke diri sendiri, takut, dan bingung jadi satu. Tiba-tiba saya merasa saya lemah, saya useless, dan powerless. Rasanya kok saya tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Sungguh saya ingin memeluk diri saya sendiri, berbisik ke telinga saya sendiri, bilang bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi di sisi lain saya terus berteriak ke diri sendiri bagaimana kalau saya tidak mampu dan tidak bisa.
Kacau. kali ini kacau betul. Semoga besok sudah lebih baik, semuanya, satu per satu.
0 notes
Text
Sekolah, lagi?
*tiup debu*
Assalamualaikum all. HAHAHA.
Entah kapan terakhir saya nulis di sini, terlalu lama untuk bisa diingat. Bahkan tadi mengingat password saja cukup berat. Apa ya password blog ini? Apakah nama mantanku? ya tentu bukan. Apakah tanggal jadianku? jadian sama siapa? ya tentu bukan juga. Dicari-cari akhirnya ketemu juga password lama ini. Syukurlah, jadi bisa kembali nulis (dan curhat).
Tahun ini saya sekolah S2 lagi. Betul, tidak salah baca. Sekolah S2 lagi. Saya rasa cuma orang gendeng dan kurang kerjaan yang mau ambil S2 dua kali- saya salah satunya. Bahkan sekarang di kampus yang lebih sulit. Saya kuliah (lagi) di Melbourne.
Berangkat dengan niat dan semangat, ternyata saya berangkat dengan hati yang potek berkeping-keping. Kasian tapi juga lucu. Lucu karena bertahun-tahun menutup diri dan hati, dalam waktu singkat saya jatuh ke seseorang. Sayangnya, dalam waktu singkat pula dia memutuskan pergi, dan butuh entah berapa lama untuk saya nanti bangkit lagi. Hehe baru satu postingan udah galau. Gapapa lah ya. Katanya untuk beranjak memang berat.
Akibat terbang dengan hati yang tersayat-sayat, sampai 2 minggu di Melbourne saya belum 'siap'. Kata sebagian orang, setiap kepindahan akan mengalami honey moon phase, fase bahagia saat semua terasa indah di awal. Bagi saya, 2 minggu pertama ini saya sudah berada di fase depressed. Semua hal terasa tidak pas dan salah. Mungkin karena honeymoon phase sudah dilalui di Bali, saat masa training yang menyenangkan dilalui.
Saya cuma berharap semoga setiap detik di Melbourne kedepannya bisa dinikmati. Biarpun 2 minggu ini bangun tidur lebih sering nangis dan mimpi buruk, tapi saya tetap mau meneruskan langkah di kota baru ini. Ohya kemarin sebelum berangkat saya potong rambut. Kata dia saya cocokdengan potongan rambut pendek, "pas banget, cantik". Seminggu setelahnya saya nangis ngeliat foto saya berambut panjang yang diambil olehnya. Rambut panjang yang paling saya suka sepanjang merawat rambut keriting ini memang rambut saya di Bali. Tapi sudah saya potong, tidak apa, karena rambut akan tumbuh kembali- sama seperti rasa bahagia dan percaya diri. Mereka akan tumbuh, memenuhi hari-hari baru di sini.
Entah harus berdoa semoga 1.5 tahun segera berlalu atau pelan-pelan saja; saya berdoa semoga 1.5 tahun perjalanan ini bisa saya nikmati. Bismillah. Meski tidak ada semangat tapi ada Allah SWT dan keluarga yang insyaAllah selalu mendoakan agar saya sehat jasmani rohani dan bisa pulang bawa ijazah S2 lagi. Keseruan dan kejadian lain sepanjang hari-hari di sini akan saya syukuri. Mohon doa ya semuanya. Semoga kebaikan selalu mengiringi langkah saya. Dan semoga hati ini tetap gembira biarpun kadang hidup ada saja laranya.
0 notes
Text
Drama to walk the storm with in 2020
Selain musik, 2020 saya lewati dengan banyak drama. Drama dalam berbagai arti mulai dari hidupku yang banyak dramanya dari gagal kerja dan bolak-balik Jakarta-Semarang-Pekalongan dengan segala suka dukanya, sampai drama beneran hiburan layar kaca. Kali ini saya bahas drama hiburan yang sungguhan, karena drama hidup kalau dibahas bikin pengen Panadol merah. Berikut adalah daftar beberapa drama (semua Korea) yang saya tonton dan menjadi teman saya melewati 2020 yang banyak drama. Jangan kaget karena daftarnya sangat panjang, ya. Daftar ini tidak merepresentasikan ranking apapun, dan jika actor/aktris favoritmu saya kritik di tulisan ini percayalah saya hanya mengkritik karakter fiksinya saja. Saya tetap suka mereka dan tidak bermaksud merendahkan siapapun di tulisan ini. Ohya, saya bukan orang yang pandai memberi clue tanpa menuliskan spoiler. Jadi, maaf jika kalian jadi tahu endingnya di tulisan ini. I’ll try my best to not spoil everything, but still I can’t promise you a smooth ride. If you are ready, here we go.
Crash Landing on You
CLOY ini adalah drakor pertama yang saya tonton di tahun ini, tepatnya bulan maret saat minggu pertama PSBB di Jakarta. Selesai dalam waktu kurang dari seminggu, saya yang hatinya kecewa dan malu mengurung diri di kamar saja nonton RiRi couple dan genk Korut lawak. Drama ini berpusat pada kisah dua manusia Korea beda negara, satu Korea Selatan satunya Korea Utara. Keduanya bertemu karena nasib dan kewaguan pol karena si mbak Korsel kebawa badai pas main parasut dan mendarat dia di Korut. Singkat kata cinta jatuh pada kejatuhan mbak-mbak dari pohon, mereka jadi pasangan gemas yang cintanya kuat dan selalu beruntung terlepas dari banyaknya intrik politik. Drama ini menghibur, ringan, tidak bikin sakit kepala dan sangat bisa dinikmati meski kadang banyak CGI wagu. Nonton ini lumayan bikin fokus teralih dari nangisin nasib jadi nangisin RiRi couple yang kepisah perbatasan.
Something in the Rain
Sebenernya drama ini dari segi cerita tergolong biasa. Premisnya sederhana: cinta beda usia antara seorang wanita 35 tahun yang jatuh cinta dengan adik sahabatnya yang berusia 25 tahun. Pemainnya sama dengan si Son Ye Jin mbak CLOY yang cakep banget, pemain laki-lakinya diperankan Jung Hae In yang cakep dan kalem. Meski sederhana ada magnet tersendiri yang bikin saya gak lepas dari episode 1-16: soundtracknya, dan (((intimitas))) lead dramanya. Kalau kalian gak tahan dengan kemesraan dan hal-hal manis, gak usah nonton drama ini karena dari awal sampai akhir isinya kegemasan pasangan serasa dunia milik berdua yang lain cuma dijajah dan diperbudak doang. Biarpun sangat manis tapi acting keduanya pas sekali (untuk membuat kita berdoa semoga kita segera punya pacar). Selain itu wardrobe drama ini juga ok banget, Jung Hae In tampak dewasa tanpa melepas image gemas kekanakannya; Son Ye Jin tampak sederhana dan complicated seperti wanita karir seusianya. Pas sekali ditonton jika kalian mencari drama genre fantasy saking irasionalnya kegemasan dan kemesraan mereka berdua sepanjang cerita.
Reply 1988
Bisa jadi Reply 1988 adalah drama keluarga yang paling saya suka. Bercerita tentang persahabatan 5 anak yang tinggal di satu kampung, tiap episodenya menawarkan kisah yang hangat dalam setting tahun 88 di Korea Selatan. Lokasi, wardrobe, trend yang dihighlight semua berfokus ke memori masa lalu saat Korea jadi tuan rumah Olimpiade dan ketika 5 anak ini menjadi remaja yang tumbuh dewasa. Salah satu yang dominan adalah kisah mengenai masalah keluarga dan tentu saja romansa remaja. Tapi meski ada bumbu romance di dalamnya, jujur saya lebih focus ke cerita keluarganya. Bahkan ketika jagat raya diramaikan dengan perseteruan TimJungpal VS TimTaek saya tidak begitu tersedot ke rivalitas ini. Saya hanya sebatas tertarik untuk memilih Tim Taek, tapi ‘ya sudah’ aja karena kisah keluarganya lebih dominan dan hangat. Dari episode 1 sudah nangis mbesesek sewaktu Doek Sun ulang tahun, sampai episode akhir nangis kejer waktu Bo Ra menikah. Kalau kalian belum nonton (yang most likely sudah), cobalah tengok. Saya yakin yang gak suka drakor pun bisa relate dan mungkin menyukainya karena ceritanya yang hangat dan dekat dengan realitas.
Hospital Playlist
Ini dia drakor yang tidak punya tokoh antagonis di dalamnya. Semuanya baik, pintar, mapan, dan dewasa. HP berkisah tentang 5 dokter yang bersahabat sejak kuliah. Kelimanya kini bekerja di RS yang sama sebagai dokter spesialis. Tiap episodenya kelima dokter ini menghadapi persoalan yang beragam, kebanyakan tentang pekerjaan dari operasi hingga donor organ. Tidak lupa pula masalah cinta, dari jatuh hati, perceraian, sampai LDR. Drama ini adalah salah satu drama terbaik tahun ini menurut saya. Bukan cuma alur cerita yang hangat dan indah, drama ini memotret realitas semirip mungkin dengan kenyataan yang kita saksikan di rumah sakit dan kehidupan sehari-hari. Dokter pun, yang seringkali dipotret sebagai sosok sempurna, digambarkan sebagai manusia biasa: yang kewalahan saat operasi, yang takut saat memegang pisau, yang gak tidur semaleman, makan mie instant terus biarpun selalu mengingatkan hidup sehat, merokok meski merokok membunuhmu, dan bahkan bertanya pada ibunya cara meredakan demam padahal dia dokter senior. Profesi tidak dipotret hitam dan putih, kesalahan tidak digambarkan dengan garis yang jelas, keberuntungan tidak diglorifikasi karena hidup memang begini: kita tidak tahu banyak hal, kita bisa salah, dan ketidakberuntungan ada dimana-mana. Menulis dan mengingatnya saja, saya merasa hangat dan gembira.
Prison Playbook
Kehidupan penjara tampak menyeramkan bahkan dari mendengar kata penjara saja. Namun di PP, kehidupan penjara digambarkan lucu, hangat, dan bersahaja. Drama ini digiring kisah seorang pemain Baseball nasional yang masuk penjara karena (kalau tidak salah) membunuh untuk melindungi adiknya yang akan diperkosa. Dia mendekam di penjara selama 1 tahun, di dalam ruangan bersama beberapa tahanan lain yang masuk karena berbagai kesalahan mulai dari pembunuh bayaran, korupsi, dijebak dalam kasus pembunuhan, sampai penyalahgunaan narkoba. Drama ini menceritakan konflik di dalam penjara dan intrik yang terjadi di sana mulai dari hubungan tahanan-sipir, bullying di balik jeruji, senioritas, hingga kesetiakawanan dan loyalitas. Menontonnya membuat saya mixed feeling, sebab tumbuh rasa empati dalam diri melihat mereka semua sampai saya lupa bahwa mereka bukan orang ‘baik’. Entah seberapa mirip realitas penjara dipotret, tapi yang jelas banyak pesan disampaikan melalui drama ini. Selama menonton kamu dibuat tertawa, menangis, dan merasa bersalah hanya karena mendukung orang yang ‘salah’ ataupun menyalahkan orang yang ‘benar’.
Itaewon Class
Drama ini direkomendasikan temen saya, waktu nonton episode 1 saya pause dan WA dia misuh-misuh ******* drama opo iki episode 1 aku wes nangis ra karuan ******* kowe ngerjani aku. Itaewon Class adalah cerita perjalanan Park Saeroyi (Park Seo Jun), laki-laki yang membalas dendamnya melalui bisnis f&b. Cerita berfokus ke perjalanan dia membangun bisnis dibantu 5 orang lain, yang salah satunya kemudian menjadi manager pubnya sekaligus jadi cewek yang suka dengannya. Kisahnya diikuti pula dengan kisah cinta pertama yang berjalan beriringan dengan rivalitas bisnis. Tentu ruh drama ini adalah bisnis, namun dibungkus dengan konflik keluarga. Ceritanya seru sekali dengan banyak plot twist di hamper seluruh episodenya. Entah berapa kali saya menangis dan misuh nonton drakor ini; kadang stress sendiri karena kasian banget sama Park Saeroyi yang stress. Pun sedih dan ingin hormat pada Soo Ah yang membalas budi pada alm.appanya saeroyi dengan cara yang daebak extreme ya ampun. Drama yang dipenuhi orang-orang yang bersemangat, passionate, dan bergairah.
It’s Ok to not be Ok
Satu dari dua drama yang art directionnya paling saya suka di tahun ini. Setiap nonton saya selalu merasa aaarrgghh kok kepikiran visualnya digituin?!?. Gradingnya cantik sekali, treatment visual yang gabungin antara real shot dan animasi juga menarik dan baru. Tiap pergerakan kameranya bagus, transisinya mulus dan unik, posisi kamera pun sering gak disangka-sangka. Kadang kita dibuat seperti orang mengintip, kadang seperti ikut berlari dan ketakutan. Parah. Bagus. Banget. Visualnya. Harus ditulis lebih detil dan dibreakdown satu-satu saking cakepnya. Dari cerita pun gak kalah menarik. Drama ini mengangkat isu berat dengan sangat mulus: isu mental health. Di awal saya ragu mau menonton karena ceritanya berkaitan dengan trauma, fear, mental health; saya takut triggered. Ternyata kisahnya bisa dikemas dengan cukup mulus, tidak terlalu berat untuk membahas hal yang rumit tanpa meninggalkan keseriusan topik. Banyak pula gimmick lucu yang sangat pas ditampilkan, apalagi acting seluruh pemainnya bagus. Drama yang tiap weekend ditunggu dengan degdegan dan berakhir dengan perasaan ‘penuh’ di dalam dada. Yang belum nonton, sempatkan; tapi jika kamu memang punya trauma berat dengan relasi orangtua-anak, pelan-pelan saja nontonnya. Saya yakin drama ini healing, tapi healing tidak perlu diburu-buru. Nikmati tiap episodenya, interaksi mereka menyenangkan untuk diikuti.
Weightlifting Fairy Kim Bok Joo
Kalau cari drama yang ringan, manis, dan lucu, silakan segera buka Netflix dan tonton drama ini! Sesuai judulnya, drama ini bercerita tentang Kim Bok Joo (Lee Sung-Kyung), seorang atlet angkat beban yang menjalani hari-harinya di camp pelatihan. Di sana dia bertemu dengan teman masa kecilnya, Joon Hyung (Nam Joo Hyuk), yang kemudian jatuh cinta dan menjalani kehidupan remaja yang lucu dan penuh tantangan. Konflik yang disuguhkan tidak berat, namun cukup untuk menjaga kita tetap di depan layar kaca. DItambah interaksi LSK dan NJH yang manis dan srimulat, drama ini sukses bikin saya ketawa-ketawa gak jelas sendirian di kosan. Kalau lagi cari tontonan yang gak perlu mikir tapi enggak bego-bego banget nonton ini aja. Apalagi karakter NJHnya gemes banget dan lovable karena dia adalah lelaki yang penuh semangat, baik, cerdik, dan tegas gak kayak Nam Do San yang agak temapuk, seketika kamu akan langsung bilang duh aku pengen pacar kayak Joo Hyung.
Catch the Ghost
Setelah terpaut dengan Kim Seon Ho di Start-Up tahun ini, saya jadi nonton judul-judul lain yang diperankan KSH. Salah satu yang menurut saya oke adalah Catch the Ghost. Drama ini bergenre misteri-komedi-action, berkisah tentang seorang polisi subway yang Namanya Go Ji Soek (KSH) yang mendapat tugas mengungkap kasus pencurian besar di subway. Bersamaan dengan itu, kepolisian juga berusaha mengungkap kasus pembunuhan berantai di subway yang membawa nama polisi perempuan bernama Yoo Ryeong yang saudara kembarnya hilang dan diduga terkait dengan kasus pembunuhan tersebut. Cerita berpusat pada dunia misteri dua kasus ini diikuti dengan percik-percik asmara antara mas Kim Seon Ho dan mbak Moon Geung-Yong. Awalnya saya underestimate drama ini dan hanya mau focus ke visual KSH (yang ganteng banget sumpah gak bohong lebih gemes dan manis dari Han Jipyeong) dan actingnya yang (sorry guys but it’s true) bagus banget. KSH sukses jadi polisi yang galak, goblok, pinter, gemes, tapi fragile. Selain itu ternyata jalan ceritanya menarik dan penuh twist tiap episodenya. Kisah misterinya tidak aneh dan dipaksakan, realitas dan konflik dipotret dengan baik dan wajar. Salah satu konflik terbaik adalah dilemma Ji Seok, yang merupakan Adhi Makayasa Korea (lulusan terbaik genk) dan dipromosikan kerja di Mabes, tapi lebih memilih untuk bekerja di kepolisian subway. Banyak yang menyayangkan pilihannya mengingat potensi yang dimiliki. Belakangan barulah kita tahu alasan Ji Seok yang fundamental. Nontonnya saya sampai nangis karena saya tahu betapa banyak orang seperti Ji Seok di dunia ini: yang merelakan mimpi dan ambisinya karena ada hal-hal yang tidak bisa dilepaskan dan dilupakan. Ji Seok dan KSH memotret realitas dengan baik untuk menggambarkan bahwa pada satu titik kita hanya bisa bertahan hidup dan mengambil keputusan paling rasional saja. Spirit Ji Seok dikenal orang jawa sebagai kahanane ngene piye meneh.. wes, ora popo.
When Camellia Blooms
Kalau drakor biasanya didominasi oppa-oppa maskulin, tampan, menawan, gagah, cool, dan macho, drama satu ini justru memotret mas-mas polisi yang nangisan, bucin, fragile, dan submissive (compared to woman lead character). Sedangkan karakter perempuannya digambarkan sebagai sosok single parent yang kuat pendirian, berani, mandiri, dan kompleks. Drama ini bercerita tentang Dong Baek (Gong Hyo Jin), single parent pemilik bar bernama Camellia, yang tinggal di sebuah desa dan terlibat kasus pembunuhan. Salah satu hal menonjol dari drama ini adalah bagaimana gender direpresentasikan dengan menarik. Laki-laki yang berprofesi sebagai polisi digambarkan rapuh, perempuan single parent pemilik bar dipandang nakal oleh tetangga, dan bagaimana perempuan dipotret sebagai sosok yang kuat dan berani. Meski panjang sekali dibanding drama lain, tapi tidak bosan rasanya menonton Kang haneul mewek-mewek ngejar cewek.
Vagabond
Predikat drama paling dzolim jatuh kepada…Vagabond dengan cha dal gon yang beruntung terus gak mati-mati berapa puluh kali pun dia coba dibunuh. Drama action seputar konspirasi kecelakaan pesawat ini diperankan cinta pertama saya di Korea: Lee Seung Gi. Pemeran ceweknya siapa lagi kalau bukan Bae Suzy sebagai mbak intel Go Hae Ri. Chadalgon adalah seorang stunt man yang hidupnya apes, karena dia sudahlah ekonominya sedang sulit, mendadak mengurus keponakannya, lah keponakannya meninggal di kecelakaan pesawat waktu mau terbang ke Maroko. Waktu dia ke Maroko untuk sebuah ceremony (((lelayu))) dia menemukan keanehan kasus yang bikin dia terseret ke pusaran konspirasi politik elit Korea dan global. Sudah bisa ditebak betapa ruwet dan puyengnya nonton drama ini. Kasihan betul tiap episode dia didzomili doang isinya. Sampai akhir pun dia tetap didzolimi keadaan yang mawut. Drama yang menggambarkan gelapnya dunia politik: nasib rakyat selalu jadi mainan elit yang serakah dan tamak. Siap-siap the anget kalau nonton ya soalnya manteng banget di kepala.
You Drive Me Crazy
Mini drama actor kesayangan saya, Kim Seon Ho. Premisnya sangat sangat sangat sederhana: dua orang yang bersahabat jatuh cinta. Hanya saja bumbu pematik hubungannya cukup ekstrem untuk persahabatan: mereka berdua ‘tidak sengaja’ tidur bareng and have sex, dan semenjak itu hubungan keduanya tidak lagi sama. Drama ini cuma 4 episode, masing-masing berdurasi 30 menit. Singkat sekali bukan? Tapi jujur biarpun premisnya standart dan endingnya bisa ditebak tapi drama ini sangat nyaman untuk diikuti. Bukan karena saya suka KSH, tapi actingnya di sini betul-betul baik. Kamu tahu betapa kalutnya perasaan KSH Ketika harus berinteraksi dengan sahabatnya setelah kejadian malam itu, betapa dia menutupi perasaannya dengan pura-pura gak ada apa-apa. Pun betapa gemes dan lucunya dia waktu saling awkward lucu. Paling aneh, dia mampu bikin penonton cupu kayak aku nangis cuma karena melihat dia yang menangis cuma karena menatap si mbaknya hhhh bingung gak?? Sebuah drama yang ringan dan nyaman ditonton di weekend atau malam menjelang tidur. 2 jam aja kelar dan bisa langsung tidur mimpiin Kim Seon Ho dengan lesung pipinya setelah itu beb.
Start-Up
Inilah drama paling menguras emosi sepanjang 2020 versi saya. Drama on-going yang saya tonton sebagai penutup tahun, baru berakhir di awal Desember kemarin. Start-Up, seperti judulnya, bercerita tentang Seo Dal Mi (Bae Suzy) yang mengejar mimpinya menjadi CEO dengan mendirikan perusahaan rintisan (start-up). Konflik berputar pada perjalanan Dalmi selama kurang lebih 4-5 tahun mendirikan dan menjalankan perusahaan. Perjalanannya diisi dengan konflik dan interaksi dengan cinta pertamanya, Nam Do San (Nam Joo Hyuk), dan seorang senior manager perusaahan investasi yang menjadi mentornya, Han Jipyeong (Kim Seon Ho). Uniknya, kisah mereka bertiga tidak sesederhana kisah cewek yang bertemu cinta pertamanya dan bekerja dengan mentor yang kaya-ganteng-pinter-hot semata. Dalmi dan Dosan 15 tahun yang lalu saling bertukar surat, sahabat pena yang menumbuhkan cinta untuk Dalmi.
Episode 1-3 drama ini sempurna, tidak ada cela. Semuanya rapi bahkan sampai membuat saya misuh saking bagusnya dan mikir kok bisa penulisnya mikir gitu ya??? Episode selanjutnya mulai terasa plot hole dimana-mana. Untungnya drama ini dibungkus dengan sangat baik dari segi visual. Permainan warna, blocking, treatment transisi, angle camera, GRADING (bagus banget aku suka banget cakep di mata), wardrobe, semua bagus. Plot hole pun tertutup acting seluruh pemain yang patut diberi tepuk tangan meriah. Persekutuan antara Tim Dosan dan Tim Jipyeong juga jadi highlight di drama ini (dan di universe penontonnya). Saya sendiri tim Jipyeong garis keras tebal dan permanen. Walau episode 2-3 saya tim Dosan karena dia ganteng HAHAHA, tapi episode 4 sampai akhir saya bulat tekadnya pejah gesang nderek Jipyeong sang second lead. Meski Jipyeong adalah second lead, rasanya karakter Jipyeong terlalu kuat dan solid untuk sekadar menjadi samsak doang. Seluruh cerita dibingkai hubungan surat Jipyeong-Dalmi meski glorifikasi gejolak cinta remaja berlayar tanpa peta memang di atas segala rasionalitas dan ketulusan manusia genk. Startup menawarkan keresahan milenial: jatuh cinta ya jatuh cinta aja, bikin bisnis ya bikin aja. Nanti ada slot tulisan sendiri kenapa Startup menjadi drama paling menguras emosi saya. Ohya berkat drama ini pula saya menemukan Kim Seon Ho, harta layar kaca saya yang berharga. Makanya I love StartUp, I love Seonho.
Itu tadi beberapa list drama yang berkesan di tahun ini. Sekadar catatan, drama itu banyak yang keluaran sebelum 2020, tapi baru saya tonton. Mereka semua berkesan karena membantu saya menghadapi 2020 yang ajaib. Selain drama di atas ada drama lain yang bagus juga yang saya tonton sebenarnya seperti While You’re Sleeping, Because This is My First Life, Hwayugi (Lee seunggi cakep di sini HAHAHA), Fight for My Way, Mystic Pop Up Bar, Record of Youth (Oke di awal meh di akhir), Goblin, Alive, Love Alarm, Tune In for Love, Waikiki 2 (wajib ditonton kalau kamu pengen ah jadi orang goblok ah sekali-kali nonton yang ga ngotak dan ga perlu mikir), Strongest Deliveryman, atau judul lain yang saya lupa apa. Semuanya membantu saya berbahagia di tengah kesedihan. Terima kasih industry asing….semoga industry hiburan drama dalam negeri bisa bagus juga….annyeong!
4 notes
·
View notes
Text
As long as we are alive: the music to cope 2020
Kurang dari 2 minggu lagi tahun 2020 akan berakhir. Secara personal, tahun ini sangat special karena banyaknya hal ajaib yang memberi pelajaran berharga buat saya. Tahun yang berat, tapi jadi tahun yang menyenangkan pula. Di tahun ini hidup sepertinya sedang sulit betul. Pandemi yang memunculkan banyak ekor masalah mau tidak mau kita hadapi. Masa-masa sulit ini saya hadapi dengan bantuan musik dan film. Ketika tidak bisa jumpa dengan manusia secara langsung, music dan film jadi obat hati yang sepi dan bumbu perasaan yang hambar. Kali ini, saya akan memulai catatan akhir tahun 2020 dengan membicarakan musik yang berkesan dan membantu saya menghadapi jungkir balik 2020.
Tahun ini skena musik saya sedikit berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau dilihat dari Spotify wrap up, biasanya saya selalu berkutat di Indonesia Pop, Pop, atau kadang Indie musik. Tahun ini saya punya genre baru di daftar lagu saya: K-pop. Ya tahun ini karena saya terperangkap dalam kesepian dan kalut pikiran, saya jadi kembali ke jalur hiburan saat SMA dan kuliah awal dulu yaitu kroya pop. Tapi secara garis besar sebenarnya ya saya mendengarkan lagu-lagu Indonesia pop lagi seperti tahun sebelumnya. Berikut beberapa lagu yang paling berkesan selama tahun 2020; yang setiap saya mendengarnya otak saya otomatis memutar memori yang sama lengkap dengan perasaan nyeri-senang-sedih di momen tertentu. Disclaimer: akan jadi tulisan yang sangat panjang karena saya tidak punya alasan untuk menulis singkat. Terlalu banyak waktu luang.
Fine Today – Ardhito Pramono
Salah satu lagu di deretan OST Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Saya tidak menonton filmnya saat baru rilis di bioskop, meski akhirnya saya nonton setelah rilis di Netflix, tapi saya menikmati OSTnya di awal tahun ini. Dulu waktu kerja di agency saya sering datang lebih awal untuk nyicil kerjaan karena otak lebih gampang kerja di pagi hari. Sebelum naik ke lantai 26 saya mampir ke toko roti dan beli es kopi. Setelahnya saya berjalan ke kantor sambil mendengarkan Ardhito yang berbisik we will find a way, rasanya hati tenang sekali setiap karena diafirmasi you saved the day. Saya sarankan lagu ini didengar saat kalian tergesa, agar lebih tenang sedikit karena alunannya yang kalem dan menenangkan, walau liriknya sebenarnya agak mesakke.
BTS and Blackpink Beginner Package: Blood Sweat & Tears, Dynamite, Boy With Luv, DNA; Ice Cream, How You Like That
Sengaja dua idol group ini saya jadikan satu kelompok, selain karena mereka sama-sama popular (banget), keduanya saya dengarkan di waktu yang sama tahun ini. Saya mendengarkan keduanya di Q3-4 tahun ini di tengah ketegangan bekerja di sebuah agency. Saat itu saya kerja untuk dedicated team sebuah brand tech telecom. Sungguh salah satu pengalaman kerja paling bikin geleng-geleng kepala sepanjang karir yang masih piyik ini. Tiap hari lembur, sabtu minggu masuk, makan gak teratur, bisa tidur sudah syukur karena tidur paling banyak 4 jam sehari. Imun turun dan demam 4 hari habis lembur di studio 2 hari. Langsung parno karena di studio ketemu banyak orang yang sayangnya tidak disiplin (copot masker) dari jam 9 sampai 2 pagi. Di tengah kacaunya siklus kerja itulah tiap hari saya dengerin BTS dan Blackpink dengan volume kenceng, banget, biar manteng di kepala sekalian lepas aja losssssskkkeeeee. Lagu-lagu Blackpink dan BTS yang bikin andrenalin naik dan otak bangun lumayan menyelamatkan saya dari nangis tiap hari karena didzolimi perburuhan duniawi. Kalau kalian mengalami kondisi yang sama kacaunya dengan saya, silakan langsung aja gas lagu mereka. Kamsahamida oppa onnie.
Serenata Jiwa Lara
Setiap dengar lagu ini sekarang sebenarnya saya agak sebal; kadang saya skip dan tidak saya nyanyikan karena teringat betul bagaimana rasanya bulan Maret di awal pandemic masuk Indonesia. Waktu itu saya resign dari kantor, tidak jadi kerja di kantor baru, nganggur, gak bisa pulang ke rumah. Perasaan campur aduk karena takut, bosan, plus yang paling membekas: malu. Malu karena sudah resign tapi tidak jadi kerja. Malu karena tidak jadi kerja terjadi bukan sekali tapi 3 kali, di 3 kantor. Bangun tidur setiap hari tanpa tahu apa yang akan dilakukan hari ini. Disaat itu Dian Sastro rilis lagu ini, muncul di spotify dan saya dengarkan. Iramanya semangat meski liriknya ngenes: tipikal lagu kesukaan saya. Pagi, siang, sore, malam saya dengarkan. Saya ingat betul setiap pagi saya berusaha tidak bangun siang, yoga di kamar kos, lalu mencuci baju dan siang belajar TOEFL dan TPA untuk tes CPNS sambil mendengarkan lagi ini. Begitu setiap hari, sambil memandangi pergerakan kasus aktif setiap sore. Kalau dengar lagu ini sekarang kadang weird feeling dan ingatan angka aktif itu muncul. Terlepas dari semua memori tidak enak yang muncul tiap mendengar lagu ini (sekarang), lagu ini telah membantu saya melewati masa awal pandemic dengan baik. Siapa tahu kalian suka lagu yang gembira tapi sedih, sedih tapi gembira, cocoklah lagu ini untuknya.
Start-up OST: Future, Running
Start-up jadi salah satu drakor paling berpengaruh ke hidup (mental) saya di tahun ini. Saya sudah sediakan slot sendiri untuk menceritakan kenapa saya suka sekali dengan Start-up terlepas dari banyaknya plot hole dan ending yang mengecewakan buat saya. Kali ini saya ingin memuji OST drakor yang membuat saya jumpa Kim Seonho ini. Ada dua lagu kesukaan saya: Future dan Running. Keduanya soundtrack yang diciptakan untuk Dalmi dan Dosan, sebab keduanya gembira ria. Ajaibnya, tiap mendengarkannya saya jadi ikut gembira. Rasanya seperti saya punya tujuan yang akan dicapai, padahal ya enggak. Rasanya saya punya seseorang yang bisa diandalkan di samping saya, padahal ya kagak ada siapa-siapa. Rasanya emang seperti ingin running to catch the future. Mendengarkan keduanya bisa membuat kita merasa dunia sedang dan akan baik-baik saja. Keduanya sangat saya rekomendasikan untuk kalian yang ingin punya secercah semangat di waktu yang njelehi seperti 2020.
What About You – Ravi & Ailee
Saya baru mengenal Ravi setelah saya menyukai Kim Seonho dan menonton 2 Days 1 Night. Sebelumnya saya tidak tahu ada seorang idol x rapper x produser x CEO x orang kaya bernama Wonshik alias Ravi. Setelah dicari tahu dan didengar ternyata lagunya banyak yang oke, salah satunya What About You ini. Sekali didengar langsung nyangkut di pikiran, dan begitu dicari arti liriknya langsung saya gak bisa lepas dari lagunya. Jika kamu baru saja putus atau ingin nguneke mantanmu yang lambenya lamis dan minta didoakan buruk di sepertiga malam, coba kirim saja lagunya ke dia. Apalagi kalau mantanmu selingkuh, terus diselingkuhin balik pacarnya. Ravi bantu kita untuk berkata modar kapokmu kapan dalam Bahasa korea ke dalam lirik I heard the news that you’re screwed; your boyfriend cheated, I heard that too. How could you pick a guy like yourself? Tiap denger saya senyum sendiri. Rasanya seperti dibalaskan dendamnya padahal saya gak punya dendam ke mantan.
Dua Lipa Ma Queen: Don’t Start Now, Hallucinate, Kiss and Make Up, Levitating
Oh dear ma Queen, kalua gak ada Dua Lipa di playlist saya tahun ini mungkin saya gak akan survive dari bulan puasa sampai sekarang. Ya mungkin survive tapi sedih gloomy nglangut dan hidup bagai kumbahan kotor. Beruntung saya kepincut mbak Dua Lipa waktu nyetrika malem-malem. Sekiranya nih kalian mau cari lagu yang menyemangati hari-hari dan liriknya apik, coba ke album si mbak ini. Kadang liriknya lucu dan savage, yang kalau denger jadi merasa terhibur. Meski pun juga perlu hati-hati kalau dengar dengan orang tua (atau anak kecil), apalagi kalau mereka suka penasaran kayak ibu saya. Tiba-tiba di tengah nyetir di jalan beliau tanya, “dek ini lagu tentang apa?” waktu saya dengerin Kiss and Make Up. Hmm….
Gemintang Hatiku
Kalau lagu ini sebenarnya tidak sengaja masuk jajaran lagu yang berpengaruh di 2020. Bukan karena saya penggemar Indonesian Idol atau pendengar setia Prambors top 40, tapi saya mau gak mau dengerin dia terus karena anak kosan suka banget lagu ini. Tiap pagi anak kosan mainin lagu ini di speaker yang kenceng, malem abis makan malam karaokean di taman lagu ini, belanja bulanan di mobil nyetel lagu ini, pas lagi sesi mager-mager di kamar…nyetel lagu ini pula. Ya gimana jadinya kan hati ini terbius candu asmaramu~
Any Song – ZICO
Salah satu hal paling annoying tapi akhirnya sampai juga ke hidup saya adalah…TikTok. Jujur saya sebel sama TikTok di awal tahun karena TikTok erat kaitannya dengan corona, dia muncul saat semua bosan di rumah karantina mandiri. Setiap saya dengar “lagu TikTok” hati saya kemropok, agak sebel karena keinget situasi awal pandemic. Apalagi kalau dengar feeling good like I should…I should I should enak men kowe should good disaat sebuah situasi bad. Lah marah. Tapi ada satu pengecualian lagu TikTok: Any Song. Tiap saya dengar Any Song saya gak pengen marah, gak kemropok, gak ada dendam dan sebal. Justru saya pengen gerakin badan yang gak seberapa luwes ini. Thanks ZICO, kamu berhasil tidak annoying meski jadi lagu TikTok.
New Kpop Fever: Some – SOYOU; Perhaps Love – Eric Nam, CHEEZE + All song in Korean Café Playlist Youtube
Tahun ini jadi tahun saya ngulik KPOP sampai ke lagu-lagu lawasnya dan…lagu yang saya gak tau lagunya siapa pokoknya dicari dengan keyword ‘Korean Café Playlist’. Saking kangennya saya nongkrong di coffee shop, dan pengen banget ke Korea jadi yasudah kita kombinasikan saja kepengenan itu dalam keyword Youtube search. Sungguh saya nyesel banget ke Korea dulu gak maksimal menikmati perjalanan. Kalau diingat malah bikin sebel karena sepanjang trip isinya mangkel. Belum lagi penyesalan kenapa saya gak extend aja sendirian 10 hari tambahan di Korea sendiri bodo amat mau ditinggal bodooooo (lah emosi). Sekarang jadi Cuma bisa berandai-andai kapan bisa ke Korea. Andai-andainya makin ngaco karena di rumah aja selama pandemic. Wes jan……Cuma bisa dinikmati dengan playlist yang menenangkan jiwa biarpun gak tau apa artinya. Aigyo….
Super Special Mention: Epitone Project (Younha) – Sleepless
Baru saya dengarkan bulan Desember ini, karena memang baru saja rilis. Awalnya saya dengerin karena model MVnya tidak lain tidak bukan Han Ji Pyeong ku sayang mas Kim Seonho. Ternyata lagunya enak banget dan pas nonton liat Seonho nangis jadi eh…kok basah pipi ini. Di jalan kalau kudengar lagu inipun ada cekit-cekit dikit jadi pengen punya pacar rasanya. Tepatnya pengen punya pacar Kim Seonho. Dengerinnya menyayat banget dan ikut pusing kayak insomnia. Ingin aku memeluk Seonho sambil bilang gwaenchana..
Kurang lebihnya itu lagu-lagu yang menemani saya melewati 2020 yang sering bikin speechless. Jujur 2020 berat banget dan ternyata musik bisa bantu saya terus berjalan bairpun terseok. Saya yang cetakan dasarnya cengeng dan mudah nangis jadi lebih mudah nangis kalau denger lagu di tahun ini. Tapi habis nangis lega dikit padahal gak tau apa yang ditangisin. Ya Namanya pengalaman spiritual musik ya……gitu lah ya…. Kalian gimana perjalanan musiknya di tahun ini? Penuh lirik haru biru atau suka cita di tengah kacaunya hari-hari yang dilewati?
3 notes
·
View notes
Text
7 bulan terakhir di tahun ini sungguh sebuah perjalanan spiritual yang menguras tenaga dan mental. Di tahun ini saya sampai ke titik yaudahlah entah berapa kali. Hampir tidak merasakan ambisi lagi karena belakangan kehilangan banyak kesempatan. Tahun yang ajaib karena hidup dibolak balik. Tahun ini spesial pula karena dikasih kesempatan mengalami banyak hal naik dan turun sekaligus. Dari dapat berita baik, sampai berita tidak menyenangkan. Dari promosi jabatan, sampai resign tapi gagal kerja. Dari banyak duit dan cuan, sampai seret gak ada duit memandangi tabungan yang terkikis perlahan. Dari dapet beberapa offer kerja sekaligus, sampai mau kerja lagi susah banget karena banyak kantor freeze hiring. Dari deket sama orang, sampai gak ada temen sama sekali terus nangis gak pake suara. Kalau diingat jadi ingin tertawa.
Tapi tentu saja biarpun sulit dan kecu di beberapa momen, sebenarnya semua ini biasa saja. Mengingat sejak lama terbiasa mengalami naik dan turun, menang dan kalah, menerima dan kehilangan, semua jadi biasa. Namanya juga hidup ya pasti ada dinamikanya biar asik. Kalau gak ada dinamikanya mungkin sudah gak hidup. serem ye. Lebih-lebih kalau ingat bapak dan ibu saya yang jiwanya mc jejak petualangan dan spiritnya my trip my adventure; jelas pengalaman saya cuma di level halah doang wkwkwk.
7 bulan belakangan meskipun levelnya masih halah doang tapi berhasil tetap berdiri dengan jejeg sudah bagus buat saya. Tentu saya bisa berdiri bukan karena saya sendiri. Ada banyak faktor dan manusia yang membuat saya bertahan dengan (lumayan) baik. Kali ini saya mau mengapresiasi yang tetap membuat hidup selama 7 bulan belakangan.
keluarga. ibu, bapak, mbak, mas, arya. srinindita. desi. wanda. fuu. anak kos. ex mirum. keluarga besar. drakor. lee seung gi. song jong ki. park bo gum. kim soo hyun. park seo joon. yook sung jae. jipsabu team. jung hae in. kim ji seok. kimbab family. lee seung gi lagi. bae suzy. twogether. jasper liu. return of superman. little forest. grabfood. gofood. semua makanan yang kubeli dan kunikmati. kucing. spotify. merry. madu. lee seung gi lagi. aduh aku sayang banget sama lee seung gi.
dan masih banyak lagi tapi kepalaku udah pusing karena udah jam setengah 2 pagi.
sehat-sehat ya....
2 notes
·
View notes
Text
perihal pengiriman dan penerimaan
Jika memang rejekiku, maka mudahkanlah; Jika bukan untukku, maka tenangkan hatiku dan tunjukkanlah mana yang baik untukku.
Awalnya saya tidak yakin apakah memang doa ini adalah doa yang tepat untuk dilafalkan setiap hari, setiap waktu. Belakangan baru saya betul-betul yakin doa ini adalah mantra ajaib. Beberapa orang sudah tahu kalau maret kemarin saya harusnya masuk kerja di kantor baru, bekerja di sebuah industri yang lama saya impikan dengan orang yang saya idolakan pula. Beda 3 hari dari first day, keberangkatan dibatalkan dengan pertimbangan keselamatan. Pembatalan dilakukan dengan kesepakatan baik saya maupun pihak perusahaan. Setelahnya 2 kali berturut-turut keberangkatan ditunda pula, dengan kesepakatan bersama. 3 kali ditunda, tanpa tahu kapan bisa memulai kerja. Bukan karena perusahaan yang membatalkan, atau saya yang tidak mau, tapi karena corona musuh kita bersama ini.
Setelah berdiskusi dengan keluarga dan mempertimbangkan segala aspek, saya mengundurkan diri dari penerimaan. Mundur dengan sadar, mengirim surat withdrawal, lalu nangis. Ya, nangis dong. Pas temen saya bilang “ya ampun, sayang banget” saya tertawa sambil bilang “gakpapa, belum rejeki”. Setelah itu ya nangis di balik bantal. Kalau ditanya apa gak sayang, ya sayang. Apa gak sedih, ya sedih. Cuma sayang dan sedih tidak lebih berat dari berbagai pertimbangan pribadi lain.
Sebulan setelah melepas yang tidak ingin saya lepas, tapi kahanan kecu banget, ada saja cara semesta memberi kesempatan lain. Tidak lama tiba-tiba saya sudah ada di fase takut dan penasaran dengan kerja baru nanti. Tiap hari menghitung hari sambil tegang karena akal nanti harus dipakai setiap hari (lagi). Lucu sekali rasanya. Sampai sekarang saya masih merasa kocak, ada-ada saja.
Memang sudah dibilang bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. Cuma sekali lagi, tidak ada resi pengiriman; jadi ditunggu saja dengan gembira. Kalau sampai nanti akan ada tanda, persis seperti mas-mas kurir teriak pakeeeeeeet, kita tinggal berjalan dan membuka pintu saja.
0 notes
Text
asem tenan.
nanti kalau kita jumpa, aku akan cerita semuanya.
dari A sampai Z, dari kamu bangun tidur sampai tidur lagi. aku ceritakan semua, yang membuat aku menangis seperti bayi; yang membuat aku tertawa sampai digrebek orang di kamar.
beberapa akan menyinggung artis korea: lee seung gi, lee seung gi, lee seung gi, jung hae in, kim soo hyun. lee seunggi 3 kali karena aku sangat suka dengannya. mungkin akan kusebut nama kang ha neul dan yoo seung jae juga.
aku pun akan menyebut banyak makanan, yang kumasak, kubeli, kunikmati, kusayang, kubenci. ada udang balado, soto, sate, martabak, nasi goreng, opor, nastar, ayam geprek, rujak, banyak. Banyak sekali, kamu harus sabar mendengarnya.
nanti pun aku akan cerita, bagaimana aku diwawancara, diterima, digantung, sampai dilepas. bagaimana aku bingung, kaget, senang, takut, kecewa. bagaimana aku sesak nafas, fisioterapi, degdegan, sampai curiga aku akan diperjual belikan om-om di hotel; ternyata tidak.
pun aku mungkin akan menangis, menceritakan semuanya seperti hari-hari kemarin, atau tertawa seperti kebanyakan hari-hari berlalu, atau dengan kata-kata yang berbelit seperti aku sehari-hari.
mungkin akan tumpah, tidak beraturan, sembarangan, penuh, dan kemana-mana. semoga kamu maklum sebab semuanya sudah kusimpan. lama. tidak dibagikan sembarangan karena kemarin setiap kubagikan dia bertebaran, berlarian, hilang.
semoga kamu menampungnya sebab wadah di sini sudah hampir penuh. asem tenan, aku ingin sekali cerita. semoga kamu segera tiba, selo, dan siap mendengar semuanya. selamanya.
0 notes