Tumgik
tantrisasafitry · 8 years
Quote
Love is just a word until you find someone who gives it the definition
reading somewhere
that’s totally, definitely, undoubtely, true.
I don’t know how to explain love until now. 
until I meet you. and it still has undescribeable feeling sometimes.  
may Allah always guard every step of our life, ya Bang. : )  
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Link
and.what.the.heck.is.dun.mare wkwk
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Photo
Tumblr media
dalam satu purnama,
banyak hal yang mesti dilakukan,
banyak amanah yang mesti terselesaikan,
banyak kewajiban yang membutuhkan perhatian,
moga Allah,
lancarkan segala urusan,
berikan segenap kekuatan,
lindungi dalam keselamatan, 
curahkan dengan keberkahan,
atas apa-apa yang menjadi niat kita sejalan dengan kehendakNya.
jumpa lagi setelah satu purnama ya!
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Text
a memoir
‘when you feel so tired but you can’t sleep…’
This lyric is being my national anthem since I’ve had enough sleep for 8 hours out of 10 hours on the plane before, only woke up for eating and praying, ha pardon me. Yes, today is the last day I was being a pilgrim, just got home after having been doing a journey for about 9 days in a row. I should try to close my eyes not to open laptop or write in a tumblr. However, I just cannot help myself to do any activity you name it as sleep to gain my energy. In all honestly, I can’t.
ah Tan, …
ya, saya merasa saya harus menuliskan perjalanan ini
bukan untuk mereka, tapi untuk saya sendiri
karena ingatan diri ini fana, kelak waktu akan menjadikannya tiada
kelak usia menghilangkan jejak sejarahnya, ibroh yang bisa diambil daripadanya
karenanya izinkan saya menuliskan ini di sini, sampai page ini tak dapat dibuka kembali
menuliskann kisah perjalanan 9 hari yang menguras, emosi, perasaan, dan jiwa raga
yang walaupun demikian, semua hal itulah yang membuat perjalanan ini bermakna
 /bismillah…/
Hari pertama,
Indonesia, 1 Mei 2016.
Tiba pagi hari di Bandara Soekarno-Hatta, kami sudah disambut ratusan jamaah yang akan berangkat bersama. 430 peserta adalah total jamaah dalam satu keberangkatan, bukan jumlah yang sedikit bukan? Mereka berasal dari mostly pulau Jawa dan Sumatera. Dihantar sanak saudara, mereka beramai-ramai datang ke bandara. Dengar-dengar, ada seorang ibu yang diantar 2 rombongan menggunakan bus besar dari daerah Jawa Tengah sana, Masya Allah, begitu erat ikatan mereka, sampai rela bersusah payah menghantar salah seorang saudara pergi umroh, semoga keberkahan Allah selalu ada untuk mereka semua. Lalu, kami dibagi menjadi 10 kelompok, setelah diadakan briefing dan pembagian paspor+tiket, kami pun siap take off menuju Jeddah siang itu juga.
Jeddah, 1 Mei 2016
Perjalanan menggunakan pesawat Lion Air Airbus A330 selama 10 jam cukup membuat pinggang minta dipijat. Setelah duduk di sebelah pasangan suami istri yang kayaknya baru saja menikah, yang membuat saya diledeki menjadi ‘kacang’ oleh adik, bzzt, ya nasip itu sih, haha, but it doesn’t matter, since I had more and more time to do tilawah instead of talking with others at plane hehe #ngeles, sampai juga akhirnya saya dan jamaah lainnya di Bandara King Abdul Azis ketika hari menjelang sore, pukul 5 waktu Saudi kalau tidak salah. Btw Saudi dan Indo memiliki 4 jam rentang perbedaan waktu, Indo lebih cepat 4 jam. Dan kesan pertama yang ada di benak adalah masya Alloh itu bandara, zuuuper gede, dan bangunannya itu, kalau bahasa betawi yang bisa digunakan untuk mendeskripsikannya adalah ‘ngablak’, secara itu bandara luaaaaas bener, dan melihat bentuk bangunan yang hanya menyerupai terompet (atau corong-corong?) yang saya yakin bakal membuat bagian dalam banjir kalau hujan, eh apa itu bisa ditutup ya ujung corongnya? Waullohuahlam, belom sempet nanya, tapi yang pasti bandara yang tersibuk di dunia pada waktu ibadah haji itu cukup membuat saya takjub dengan kebesarannya dan ke’simple’annya bangunannya. Bisa dibayangkan (dari sepengelihatan saya) hanya ada satu ruangan besar untuk imigrasi, dan bangunan-bangunan persegi untuk pertokoan, tempat ruang tunggu yang berbentuk kotak-kotak beeesssaaaar dan tak terhitung jumlahnya, banyak kamar mandi dan ruang shalat, well, all in all, kalau kata Ira sih “such a plain airport”. Tata ruang diatur hanya berdasar fungsi, bukan artistik. Beda banget deh dengan kemoderenannya Changi ataupun minimalisnya Incheon Seoul. Mungkin itulah khasnya Saudi ya, simple, seperti kamu.
Perjalanan Jeddah-Mekkah menghabiskan waktu 5 jam kurang lebih menggunakan bus, atau apa 4 jam ya, lupa juga. Melewati padang gurun berbukit-bukit yang tidak berkesudahan. Hanya ada warna hitam bebatuan ditemani coklatnya pasir yang eksotis di awal kenangan tapi membuat home sick hijau nya daun Indonesia di akhir. Tapi ada satu yang khas dari jalan tol lurusnya Saudi, di sana banyak papan jalan yang berlafazkan tahmid dan tahlil, sukaaak pisan! Please banget itu tolong diterapkan di Indonesia sebagai pengingat untuk para driver, saya salah satunya, saat mengemudi, karena kalau sudah lelah, panas, macet dan pengen cepat pulang, bawaannya pasti ngomel-ngomel mulu di jalan, apalagi kalau lagi pms dan ada mobil yang nyalip tak bertanggung jawab keluar deh tuh omelan ke seluruh orang Indonesia. Nah, karenanya papan jalan di Saudi ini cocok banget sebagai pengingat menahan amarah, karena pada dasarnya mata kami akan otomatis membaca setiap tulisan yang terbaca olehnya, sehingga itu akan membuat kita jadi makin sering deh istighfar di jalan.  
Mekah, 1-5 Mei 2016.
Selepas mengambil miqat umroh tadi waktu di pesawat di daerah Yalamlam doa niatnya begini, 
  “labbaik ‘umroh” 
aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah.  
waktu masih di pesawat, karenanya ketika sampai di Mekah, kami hanya ke hotel untuk meletakan bawaan dan langsung menuju Masjidil Haram untuk umroh. Jarak dari hotel ke masjid yang cuma lebih kurang 300 meter praktis membuat lebih efektif dan efisien untuk pergi ke masjid diwaktu kapan saja.    
Masjidil Haram, satu kata pendeskripsian = RUMIT.
Ini masjid kaga ngerti deh bentuk bangunannya mau dibuat macam apa, ya memang sangat megah, tapi kesan megah dan elegan sedikit terganggu karena masih banyaknya proyek renovasi masjid yang belum selesai. Ditambah lagi dengan banyaknya pintu, hal itu cukup membuat jamaah bingung di awal waktu kedatangan, patokan yang mudah ya liat aja zamzam tower yang tingginya gak santai itu.
Yang bikin merinding adalah saat melihat ka’bah pertama kali. Degdegan, jauh lebih degdegan saat pertama kali ketemu dospem atau kamu. 
Allah, truly, You are the Almighty.
Masya Alloh, gak ada kata yang bisa menjelaskan perasaan saat pertama kali melihatnya.  
Allah sungguh Maha Besar. Indeed. 
Ribuan orang yang datang, menyemut ke satu titik, semua menyeru hanya untukNya, kalimat talbiyah tak hentinya didengungkan baik secara Jahr atau Sir dari hamba-hambaNya.
Merinding, apalagi saat telah bergabung dengan gelombang tawaf. Sampai mata ini tak bisa menahan genangan air yang siap merembes kapan pun juga.
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَك
 (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,  aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).
Tak henti nya kalimat talbiyah ini diserukan, sambil membaca doa ketika tawaf disetiap putaran.
Masya Allah, maka nikmat Alloh manalagi kah yang kau dustakan, Tan?
Selepas tawaf, yang Alhamdulillah kebagian juga shalat di hijir ismail setelah sukses jadi pepesan di dalamnya, masuklah waktu subuh, eh iya sebelum itu kami shalat sunah dulu di belakang maqam Ibrahim dan berdoa deh sama Alloh apa aja yang kami pinta, nah diwaktu-waktu inilah semua doa hope harapan wish keinginan dream cita-cita kami sampaikan hanya kepada Sang Pencipta. Lepas itu, kami shalat Subuh berjamaah langsung di depan ka’bah, gak kebayang gimana rasanya pas dengar adzan Subuh pertama yang pertama kali, merinding campur aduk! Lalu kami shalat subuh bersama, tua muda, yang sepuh, dedek kecil, semua ada, sujud bermunajat kepada Alloh. Satu hal yang agak mengganggu ialah banyaknya Jemaah yang duduk di kursi lipat, iya sih dimaklumi karena jika mereka memang sakit kakinya mereka tak bisa shalat dengan berdiri, bahkan untuk bangun dari duduk aja susah, tapi masa ya ada juga mbak-mbak Turki yang masih belia pakai kursi lipat juga, itu apa maksutnyaaa mbak ayu, maleskah atau sudah tradisi? Duh, jadi kzl dan suujon sendiri astagfirulloh. Ya memang, pada akhirnya di Baitulloh ini juga kami jadi bisa melihat berbagai cara menakjubkan masing masing dari Hamba Allah saat mereka shalat, dari yang membuat nyureng mata sampai yang membuat istighfar sendiri. Yang membuat istighfar? Ya bayangkan aja, ada mbak-mbak Arab yang shalat sunah tapi sesekali dua kali ia membuka telepon genggamnnya di tengah shalat, lalu ia lanjutkan lagi shalatnya, ada juga ummi ummi yang ngedengerin orang ngobrol disebelahnya saat shalat, niat banget dengerin sampai dia menolehkan wajah, saat yang ngobrol sudah selesai dia baru melanjutkan shalat, Ck, omooo, gak ngerti lagi. Ya sudah lah manusia, pikir saya waktu itu, karena tak ada yang sempurna, bahkan kami pun, kadang saat shalat, pikiran kami masih terbang entah kemana, nyunggi dalam bahasa Jawanya, ya walaupun begitu jangan sampai separah contoh-contoh yang tadi itu juga ya. Astaghfirullah.
Sehabis shalat, kami pun melanjutkan dengan sa’i di antara bukit Safa dan Marwa. This is one of my favorite places beside ka’bah! Karena luas dan ber-AC (anaknya murah banget ketemu yang adem langsung seneng, hahaha). Setelah 7 kali bolak-balik di antara dua bukit, kami pun ber-tahalul di bukit marwa. Habis itu minum air zam-zam yang zupeeer nikmatnya. Alhamdulillah.
Beberapa hari di Mekah saya habiskan di hotel-haram saja, Alhamdulillah dapat melaksanakan beberapa kali umroh, ya sekali dua kali kadang nemenin mama belanja ke beberapa toko yang ada di sekitar hotel, ada amanah oleh-oleh yang mesti kami beli. Dan ada juga agenda dari travel yang mengajak berziarah, yang sepanjang waktunya biasanya saya habiskan untuk tidur di bus setelah pulang malam hari dan bangun pagi buta untuk ke Haram, haha engga juga deng, turun juga di beberapa jabal yang zuper terik dan banyak debu berterbangan itu. 
Tapi yang pasti, so far nikmat pisan lah selama di Mekah. Kami jauh dari semua hal duniawi, say good bye dulu sama thesis terkasih dan tersayang, walaupun gak dusta juga kalau kondisi iklim Saudi cukup membuat pusing kepala. Dengan suhu 44° di siang hari dan 31-35° di malam hari, bisa dibayangkankan bagaimana kondisinya? Kalau Betawi bilang bisa mateng kalau kelamaan di jalanan. Tapi semua itu hanya dapat terbayar dengan janji Allah pada hambaNya. Dan faktanya, ditengah deru cobaan panasnya matahari, banyak dari hambaNya yang ada di sini, mereka tetap berlomba menjadi yang terdepan dan terkhidmat untuk menghadap kepadaNya. Menyerukan nama Allah, di baitullah, rumah Allah. Masya Alloh, jadi malu sendiri kadang kalau lagi ngeluh panas yang gak seberapa ini jadi langsung meluruskan niat. Jadi ingat sama kalimat, “jika iman masih setengah-setengah ingatlah akhir kehidupan hanya ada dua, surga atau neraka, tidak ada di tengah keduanya”.
Sekarang pukul 11.55 WIB saat saya menuliskan ini, mata masih terbuka dengan lebarnya. Jet lag ini sih, karena kalau di Saudi saya biasanya masih menunggu Isya di Haram atau Nabawi.
Oiya, satu hal yang menjadi ganjalan hati. Sedih rasanya melihat budaya belanja orang Indonesia yang sunggu tak tertandingi. Banyak Jemaah yang kelelahan ke bin dawood atau mutar-mutar dari toko ke toko sehingga ibadah wajibnya terlalaikan. Tak sempatlah mereka untuk ibadah, jangankan tilawah dan sembayang sunah lainnya, untuk sekadar mengikuti ibadah shalat 5 waktu di masjid aja susaaah. Memang membeli oleh-oleh untuk saudara di rumah itu baik, tapi kalau hal tersebut sampai mengambil jadwal waktu yang semestinya kita lakukan untuk memunajat kepadaNya sungguh sangat disayangkan dan membuat miris. Ini perjalanan untuk ibadah atau untuk travelling? Baiknya hal itu mesti kita jadikan catatan untuk muhasabah. Semoga Alloh senantiasa menjaga hati dan niat kita.
All in all, itu dulu ulasan memori akan perjalanan selama di Mekah, masih ada kisah di kota Medina atau Madinah, kota yang cantik nan menawan hati. Nanti tapi, akan ditulis jika ada hasrat yang mengiringi hehe.
Wallahu a'lam bissawab.
Tumblr media
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Video
vine
✿ ★ ❀
42K notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Quote
Why don’t you sit for another five minutes? For in the heart there is a lot of things, and a lot of sadness. ألا تجلسين لخمس دقائقَ أخرى؟ ففي القلب شيءٌ كثير، وحزنٌ كثيرٌ
Nizar Qabbani (via smallyetbeautiful)
4K notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Text
........., ya Allah, this one. 
Apakah Boleh?
Suatu hari kamu mengetahui ada seseorang yang menyukaimu tapi kamu biasa saja menanggapinya. Tidak pernah terbesit dalam hatimu ada rasa suka yang bisa digunakan untuk membalasnya. Lantas suatu hari, dia yang tidak pernah kamu duga itu berniat memperjuangkanmu. Apakah boleh?
Kamu terkejut, mungkin juga merasa tidak nyaman atas apa yang dia lakukan. Meski sebenarnya dia tidak berbuat hal aneh, bahkan tidak pernah menunjukkan bagaimana caranya dia berjuang. Hanya saja, pengetahuanmu tentangnya bahwa dia sedang memperjuangkanmu, membuat ketenanganmu terusik.
Padahal, dia sama sekali tidak mengusik. Hanya saja kamu menolaknya. Padahal dia tidak meminta apa-apa. Dia hanya berjuang, apakah boleh?
Satu hal yang mungkin harus kamu tahu, kamu tidak bisa menolak cinta seseorang sebab cinta itu adalah miliknya, tumbuh di dalam hatinya sendiri. Akan tetapi keputusan bagaimana kamu bersikap kepadanya adalah sepenuhnya hakmu.
Kadang atau mungkin memang lebih baik; ketidaktahuan kita tentang cinta seseorang itu jauh lebih aman daripada kita mengetahuinya.
Yogyakarta, 15 Maret 2016 | ©kurniawangunadi
2K notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Quote
Rutinitas kadang menjadi cara paling mudah utk mempertahankan kewarasan.
Destara Sati
Getting this wise words from her when I was complaining about my daily routine nowadays on our chat. Among the deadlines, the thesis proposal and the demands from every corner of my life, well, it’s just like exactly the words that I need to hear right now. When everything seems so complicated, the air feels so suffocating, you just get bored with those kind of ritual activities, but all you need is being grateful. Indeed, gratefulness. 
Because it keeps you sane, those hard-demanding-complicated things that must to be resolved. If it ain’t now, it will be later on.  
0 notes
tantrisasafitry · 8 years
Photo
Tumblr media
ada senyum, 
ada haru,
diantara doa-doa, 
diantara kami semua, 
mendampingi hari bahagiamu,
yang penuh dengan keberkahan. 
0 notes
tantrisasafitry · 8 years
Quote
Ever had one of those dua’s, where your tongue was too heavy to utter a word. But your tears flowed and your heart called out. And you knew, deep down, Allah knows.
(via akhlampost)
2K notes · View notes
tantrisasafitry · 8 years
Photo
Tumblr media
saat kau berada di ujung jalan, 
dan kau hendak melangkahkan kaki, 
dan kau berniat melanjutkan perjalanan,
dan kau ingin segera menyelesaikan semua tantangan, 
berhentilah,
menolehlah sejenak, ke sekitar. 
ke kiri dan kanan.
lihat, dengar dan rasakan untaian doa orang tua yang selalu mengiringi.
syukuri dan nikmati segenap karunia yang masih kau miliki.  
dan jangan lupa. 
saat kau masih berhenti, 
atur nafas,
sematkan doa,
luruskan kembali niat, 
semata agar kau kembali yakin, 
inilah jalan terbaik pilihanNya untukmu.
inilah cerita yang walaupun tak selalu indah, tetapi membawa keberkahan atas dirimu. 
 I am in the middle of welcoming the time for my dear thesis,
He knows how hard you tried,
He knows the burden you’ve been carried on,
He knows the feeling you’ve been dealt with,
He knows all the things that you’ve been struggling for, 
It is all worth it, in the end, He said. 
Believe Him, only Him. 
Bismillah. 
September 2016.  
1 note · View note
tantrisasafitry · 8 years
Photo
Tumblr media
0 notes
tantrisasafitry · 9 years
Photo
Tumblr media
to our dearest kepala suku, 
barakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir....
: )
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 9 years
Photo
Tumblr media
“Your dad wasn’t a dad when you were born. It’s his first time being a dad too.” 
You learn to be my hero, I learn to be a grateful daughter. 
Thank you for being a wonderful dad. 
Selamat hari ayah, Pah. 
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 9 years
Photo
Tumblr media
Berbeda tapi tidak lebih kurang. 
Serupa tapi istimewa. 
Itulah mereka.
Kali ini izinkan saya membahas tentang kisahnya yang luar biasa, bukan dari sudut pandang ahli tapi hanya dari kacamata seorang editor nyambi mahasiswi yang masih terseok-seok nyari topik for her lovely thesis nya.
Bahas apasih? Ituloh, bahas anak-anak dengan segala keunikannya yang hanya dapat terlihat dan terasa saat kalian bersamanya.
Pernah melihat seorang anak kecil yang melengos ketika diajak bicara, menghindari kontak mata, sampai berbicara pun kadang enggan atau tak selancar kita? Nah, saat itulah kalian mungkin bertemu dengannya. Mereka, anak-anak berkebutuhan khusus, yang memerlukan perhatian lebih dari kita semua.
Secara definisi ngutip dari sebuah blog, anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan mengalami kelainan/penyimpangan (baik itu fisik, mental/intelektual, sosial maupun emosional) dalam proses pertumbuhan/perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Jenis-jenis ABK pun ada banyak, all those Tuna’s, cerebral palsy, gifted, Asperger, ADHD, Rett’ disorder, hingga satu hal yang ingin saya bahas kali ini Autism.
Autism, sounds familiar right?
Apa sih autism? Rata-rata saat seseorang ditanyakan pasti dijawabnya semacam penyakit kejiwaan pada anak karena perilakunya yang masya Allah ajaibnya, padahal autism bukan sebuah penyakit kejiwaan, autism merupakan suatu gangguan saraf yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak berfungsi selayaknya otak normal, dan hal-hal tersebut dapat termanisfestasi pada perilakunya yang akan dijelaskan nanti di berikutnya ya.
Kurang afdol rasanya jelasin sebuah definisi tanpa melihat dari sudut pandang bahasa, ya maklum anak bahasa hahaha, jadi autism itu berasal dari kata autos yang berarti diri sendiri dan –isme yang berarti paham. Nah, kalo kata Mr. Ifan dulu waktu matkul morphology and syntax jaman S1, beliau pernah quoted omongan om Einstein: “if you cannot explain it simply meaning you don’t understand it well enough.” dengan kata lain, autism adalah sebuah keadaan yang menyebabkan anak-anak hanya memiliki perhatian terhadap dunianya sendiri. Meaning, kalo kalian ketemuan sama anak autis dan dicuekin, rilek aja, that’s what they usually do, no hard feelings ya!
Kalau ada yang tanya, terus apa penyebab autis? Wah kalo baca dari references yang dikumpul rata-rata belum ada yang tau pasti kenapa. Para peneliti masih mencari tahu tentang hal ini, ada yang bilang gegara faktor genetik (katanya ada beberapa gen yang kudu bertanggung jawab karena ngebawanya) but still, they’re not really sure about that, faktor lingkungan (macem paparan polusi, racun dari lingkungan, infeksi virus, serta komplikasi saat kehamilan dan kelahiran) juga ngefek katanya, tapi masih dipelajari lagi lebih dalam.
Dari tadi bahas mengenai karakteristik anak autis secara singkat, nah kali ini akan dibahas lebih dalam satu persatu, apa aja sih ciri-cirinya.
1. Poor speech or lack of speech
Ini adalah faktor utama yang menyebabkan mereka lebih suka berada dalam dunianya sendiri. Gejala yang sering terjadi, saat kecil udah keliatan mereka cenderung terlambat bicara, pun kalo bicara mereka menggunakan bahasa yang tidak biasa digunakan, yang mengerti hanya mereka dan Allah yang paham percayalah, semacem supir bajaj kalau mau belok tanpa lampu sen, mereka cenderung membeo atau mengulangi kata-kata, kalimat-kalimat atau nyanyian yang disuka, mereka juga gak bisa berkomunikasi secara verbal dua arah dengan cara yang baik.
Oh iya lupa dimention, jadi autis itu ada tingkatannya: ringan – sedang – berat. Autis ringan adalah mereka-mereka yang masih bisa diajak interaksi social which makes them more sociable to people. Biasanya kategori ini masih bisa sekolah di sekolah umum. Lain hal dengan kategori sedang – berat, mereka lebih kesulitan dalam berinteraksi. Dan lebih extra lagi penangannya.
Ada satu contoh anak autis kategori sedang, anak ganteng ini biasanya gak peduli pisan saat ada orang yang ajak bicara, tergantung mood aja jawabinnya. Kalo diajak bicara sepatah kata, misal langsung menunjuk objek yang dimaksud, contoh “Dek, tolong matikan TVnya,” atau “Dek, tolong ambil korannya” dia biasanya langsung paham. Tapi kalau diajak bicara menggunakan kalimat kompleks macam, “Dek, dengerin deh, sedih banget masa blablabla dan blablabla,” ya bakalannya dadah babay, dia kabur atau melengos. Gak bakal ditanggepin itu curhatan colongan.
2. Inability to relate to children or adults
Kalau ini, semacam asal masnya senang sajalah. Anak-anak autis kurang memahami cara untuk memposisikan dirinya dihadapan orang lain. Jadi sampai kapanpun mereka akan bertingkah selayaknya mereka mau.
3. Difficulty dealing with changes in routine
THIS IS IT! Salah satu kekhasan anak autis: HABIT. Masya Allah istiqomah bin tertib pisan sama jadwalnya, gak bakal lupa atau pun boleh terdistract saat ngelakuinnya. Kayak udah ada list to do di memori pikirannya untuk hal-hal yang bakal dilakukan di hari itu. Baju yang dipakai, sepatu/sandal kesukaan, alat makan yang digunakan, jadwal saluran acara TV, dengerin azan tiap waktunya, anything you name it as habit, semua sama terus tiap harinya. Kalau ada hal yang diubah, wah repot, bisa marah-marah plus ngambek gak karuan. Dibujuknya pun setengah mati caranya.
4. Avoiding eye contact
Saat kalian bertemu dan mencoba menyapa anak autis, trus dia melengos, yah itu sih sudah biasa. Bukan berarti dia sombong atau kalian gak penting buat mereka, jangan baper gitu ah, tapi emang mereka gak mau melihat langsung ke orang, apalagi orang yang baru kenal. Butuh waktu, semuanya memang butuh waktu kan.
5. Oversensitivity or undersensitivity to noises/touch
Gak sukaaaaa kalau berisik, kalau dipegang, kalau diapain juga. Kenapa bisa begini, karena mereka punya dunianya sendiri, kalo ada yang mau masuk kedalamnya, usahanya butuh kerja keras ya mas/mbak nya.
6. Lack of awareness of danger
Sebodo teing, mau nyebrang jalan ada mobil juga, mau diri dipinggir gedung bertingkat, mau lari-larian di tangga. Ini nih yang membuat kita kudu extra hati-hati kalau mengajak anak autis keluar rumah apalagi ke tempat baru.
7. Having something they love the most
Anak autis punya obsesi pada hal tertentu. Yang suka kereta, pasti hang out nya ke stasiun tiap hari, yang suka gambar, pasti bisa tuh bikin pagelaran lukisan sendiri dari hasil karyanya, yang suka musik, siap-siap dia bakal dengerin semua genre musik tiap hari dan dia akan nyanyi sepuasnya kapan aja dan dimana aja, gak peduli tetangga udah mau tidur pas tengah malem. Nah, hal inilah yang membuat anak autis kategori ringan berjaya banget saat mereka bisa menemukan bidang kesukaannya. Karena mereka itu kalau udah fokus, kalah deh Sherlock, dan totalitas mereka dalam belajar itu total abis. Believe it or not, anak autis saat main gadget pasti otodidak. Sekali melihat orang menggunakan nanti akan mereka coba-coba sendiri sampai akhirnya kita semua kalah jago dalam menggunakannya.
Nah, biasanya ciri-ciri itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada orang disekitarnya sehingga kadang dibutuhkan terapi autis dengan tujuan untuk membantu mengurangi dan membantu menyembuhkan anak yang sudah terdekteksi autis. Jenis terapinya ada macam-macam:
1. Terapi komunikasi Terapi ini tujuannya untuk membantu melancarkan otot-otot mulut anak sehingga mereka bisa berbicara dengan lebih jelas. 2. Terapi okupasi Terapi ini tujuannya untuk bisa membuat anak lebih mengendalikan gerakan mereka dan bisa melatih motorik halus anak. 3. Terapi obat Dengan penggunaan beberapa jenis obat yang tepat dan sesuai dengan aturan minum bisa membantu menenangkan anak yang susah untuk dikendalikan. 4. Terapi makanan Nah ini yang paling susah dilakukan, anak autis itu cenderung fanatik sama makanan yang sebenernya gak baik untuk mereka jika diberikan. Mereka totally adore makanan dari tepung, coklat, dan semua jenis chiki-wafer. Sekalinya suka sama suatu makanan akan terus makan itu sampai ludes, boro-boro inget untuk bagi-bagi, dan gak akan bergeming untuk menyolek makanan lain yang memang bukan seleranya.
Oke deh, penjelasan tentang autisnya segitu dulu aja ya, sebenernya masih banyaaaaaak lagi. Nanti lah di kemudian hari kalau mood menghampiri untuk nulis.
Karakter anak autis juga akan lebih terlihat saat kita berinteraksi lebih intens dengan mereka. Ibaratnya saat bersama anak-anak autis, kalian akan menemukan kisah tiap hari yang unik-unik dan ajaib. Dari yang bikin mengelus dada sampai yang membuat kita meneteskan air mata.
Percayalah, saat kalian diberikan perhatian kecil dari anak autis, yang mungkin hal yang biasa bagi banyak orang, hal itu akan membuat perasaan mengharu biru. Contoh, dikasih sekotak susu ultra saat kita ngeluh ke anak autis kalau perut kita sakit, bikin ngakak bin pengen nangis tiba-tiba di tengah sakit yang melilit. Karena apa, karena biasanya mereka acuh, kurang peduli sama orang lain. Jadi kalau sempat mengalami hal-hal klise tapi penuh makna ya merasa beruntunglah, gak semua orang bisa mengalaminya.
Last but not least,  
Yuk, sayangi dan lebih hargai mereka.
Karena mereka bukan berbeda, mereka hanya terlahir lebih istimewa. : )
References
A Parents Guide to Autism Spectrum Disorder. 2011. The National Institute of Mental Health: U.S. Department of Health and Human Services.
Mayo Foundation for Medical Education and Research (2013)
Autism Spectrum Disorders: Facts about ASDs. 2012. Centers for Disease Control and Prevention.
Autism Spectrum Disorders: Signs & Symptoms. 2010. Centers for Disease Control and Prevention.
Learning about Autism. 2012. National Genome Research Institute.
Dan dikutip berbagai sumber.
1 note · View note
tantrisasafitry · 9 years
Photo
Tumblr media
:)
2 notes · View notes
tantrisasafitry · 9 years
Text
that night.
There was no anything different on yesterday night.
I just kept busying sending messages to my I-call-them-nice-people-to-talk-to, talking about anything, something unimportant, something about songs, something about works, or even with laughing about our life.
And at 11 o’clock, I had fallen asleep, I think.
In the middle of the night, somewhere between my dreams, I felt something wrong with my stomach, I thought that was only bad dreams, until I woke up with the pain in my tummy. Omo, what’s going on?
It hurt, like heaven. Really.
Like someone tried to squash the things inside it.
I couldn’t sleep anymore, I woke up and run towards the bathroom.
And you can get the rest there,
Then, I prayed qiyamul lail, only got 2 rakaat, I gave up. This tummy couldn’t be helpful at all.
So, after that I just lied on my bed, rolling there and there.
Until my little bro woke up,
He came to my bedroom, it was only beside his room.
Without words he saw me whimpering soundlessly.
Well, you know, my bro is very special.
He is born to be that special.
My family are very thankful for whatever he is now.
Go back to the story,
He kept staring at me, I told him,  
“Dek, my stomach hurts”
And you know,
He said something I never even imagined,
He said, “Stomach ache? Drink milk, this milk, this…”
He pointed to a bottle of milk above my table. 
Hearing that, I laughed between my pains.
You know,
Those words,
That’s very thoughtful of him.
Usually, he is just someone who doesn’t give a damn about other people.
What reaction from him that I guessed was he just will saw me, then went back to his room within talked about something that only he who could understand.
And he was not,
Somehow that kind of things was being my medicine,
Even though I am still hurting, even until now, that’s not a matter anymore.
Thank you very much, Dek.
You know I heart you with every fiber of my being.
Uhibbukumfillah. 
1 note · View note