tasyaa-na

[tasyaa-na]

Aku tidak tahu. Tapi Allah tahu.

Aku tidak mau. Tapi Allah mau.

Aku tidak suka. Tapi Allah suka.

Aku akan wujudkan. Dan aku tidak bisa.

Maka biar Allah

Dan aku bisa.

[tasyaa-na]

Dua tahun!

Seperti menatap laut

Seperti suara bambu dihembus angin

Seperti berjalan di sungai dangkal

Yang airnya jernih dan dingin

Seperti tenang malam dengan kunang-kunang

Seperti mengelus kucing

Seperti tanah yang basah

Seperti sinar matahari yang menembus kabut

Aku merayakan dua tahun

Seperti aku merayakan hari lahir anak-anak

Ternyata, menangis tidak harus sedih

Ternyata, sakinah tidak harus bersamamu

Ternyata, hidup terus berjalan, memberiku kesempatan

Lagi dan lagi, lagi sampai habis rizkiku

Dua tahun!

[tasyaa-na]

I remember the day when I resigned.

It was a humble day. It was a quiet day as usual in the commissioners office. No one knew, except the commissioners staffs. A friend brought me a gift and some flowers. It was a humble farewell. And then I got called by a commissioner.

He asked whether I was sure. I cried because I was never sure. But no matter how unsure I was, I still had to do it. I did it, because it was my (now ex) husband's order.

He asked what I would do. I cried again, because I never knew what to do. What was on my mind, was my husband. What I did, was for my husband.

The day when I resigned was a very humble day, the day that I will always remember until today, the day which brought me, now, here:

To being mother of two kids. To having lovely friends and co-workers. To having supporting parents. To having so much joy, grace, and serenity. :-)

[tasyaa-na]

I am currently enjoying everything I am doing.

To be able to not be busy with my own self and to not overthink my thoughts. To look around, to self reflect, and to be mindful.

To have a space for others, is a blessing. But having this space in my heart, for myself from myself, to find, to care, and to love, me at the first place, is the same important.

I can't see what's so hard. And I can see what's so easy. As I got me, today is just another day to pass.

[tasyaa-na]

Allah is The Turner of The Hearts.

Don't think that disobeying Allah and doing haram things will make you right one day. You are fooling yourself and you are never going to fool Allah.

If you're in a relationship, don't take shortcut (don't do marriage) only to feel good (because that's an emotional decision).

Marriage is supposed to be a rational decision.

You should seek for compatibility by having serious conversation to control the environments where emotions cannot get the best.

You cannot determine compatibility when you're blinded by emotions.

Pursuing things in right way will bring back barakah and Allah's guidance.

[tasyaa-na]

Sayang? Ketika Haaya hidupnya hanya bergantung pada susu ibunya, ketika ia belum makan apapun selain susu ibunya, kalian apakan ibunya?

Sayang? Ketika Haaya hidupnya diurus penuh oleh ibunya, ketika ia tinggal hanya dengan ibunya dan kakaknya yang masih dua tahun, kalian apakan ibunya?

Sayang? Kalian bilang sayang ya? Dan kalian marah kalau saya tidak percaya?

[tasyaa-na]

It's like sadness, but it's not. It's not happiness as well, but I'm feeling sparks. Not near, but not far. Not seeing, no communication. Nothing. But today is enough.

[tasyaa-na]

I don't know who you are, but I saw both of us cried when we met each other. It's a long journey, isn't it?

[tasyaa-na]

Yang tinggalin saya sama anak-anak tuh kamu.

Yang lawan saya pakai pengacara tuh kamu.

Yang talak saya tuh kamu.

Sekarang tiba-tiba saya yang harus kasihan sama kamu?

[tasyaa-na]

I will never leave

Though I can't sleep properly

Though I can't spend on whatever I like

Though I can't go wherever I want

Though you make me mad

Though I am really tired

Though everything else is against you

Though everyone else comes and goes,

I am here, no matter what.

Ama will never leave.

[tasyaa-na]

Aku ingin memberikan diriku waktu istirahat. Sejenak, untuk merasakan sedikit luka hari ini. Beberapa hari saja karena kelak, pasti Allah pulihkan. Tapi untuk sementara waktu, boleh ya aku menangis? Aku patah hati.

[tasyaa-na]

It's nice to have fallen in love again

Though it is not necessarily love, but it makes me happy

(And broken hearted too).

[tasyaa-na]

Jalan ke surga ramai ya? Ramai, dengan langkah-langkah kecil, dan tawa, tatap jahil, dan juga sedikit kegaduhan yang riang.

Ya Allah, dari semua hal yang membuatku sakit, aku hanya mampu membayangkan betapa bahagianya mereka di sana, karena aku tak akan pernah bisa, membayangkan rasa pedihnya.

Aku rindu! Aku ingin peluk! Aku ingin bermain, bersama malaikat-malaikat kecil, melihat hal yang indah-indah, sambil bernyanyi dan menari.

Anak-anakku, Palestinaku, hari ini aku hanya melihatmu di layar gawai, tapi hatiku hancur seperti kaca yang pecah berkeping-keping.

Doaku sampai kan? Allah pasti menguatkanmu. Semoga kita bisa berjumpa, bersama-sama menang nanti.

[tasyaa-na]

Menyerahlah

Ketika segala cara yang mampu dilakukan sudah dilakukan

Dibanding kamu melakukan cara yang buruk

Karena tujuan bukanlah mendapat yang diinginkan

Dibanding upaya yang tidak diridhoiNya

Menyerahlah

Sungguh tinggi kedudukanmu

Bukan karena harta atau jabatanmu

Melainkan bagaimana kamu menjaga integritasmu

Saat hanya ada kamu dan Allah

Menyerahlah, dan sabar

Karena bagaimanapun,

ia adalah ayah anak-anakmu.

[tasyaa-na]

Hari ini berat, nak

Ujian ama bukan susahnya hidup

Melainkan susahnya menahan amarah

Amarah yang sangat besar, nak

Mengetahui ada kezaliman, dan kezaliman itu terjadi pada anak-anak ama sendiri

Mengetahui ada hak-hak yang tak terpenuhi, dan itu adalah hak anak-anak ama sendiri

Ama ingin mengeluh, nak

Ama ingin melampiaskan amarah ama

Ama ingin menuntut keadilan

Ama ingin melawan selagi bisa melawan

Sungguh tidak adil rasanya, nak

Tapi nak, tahu apa kita tentang keadilan? Saat Allah adalah sebaik-baiknya hakim

Tahu apa kita tentang untung rugi? Saat Allah memberi kalian tubuh yang sehat, tidak kekurangan suatu apapun

Kita mungkin tidak mendapat satu hak kita dari dia, nak

Tapi sesungguhnya Allah memberi segala yang kita butuhkan

Bersyukurlah hari ini, ya nak?

Ingatkan ama juga.

[tasyaa-na]

Aku begitu menikmati hari ini

Seperti aku menikmati kemarin

Lusa kemarin

Dan hari-hariku yang telah lalu

Ternyata aku hanya perlu bergerak maju

Untuk dapat melihat ke belakang

Bahwa apa yang Allah tetapkan padaku

Adalah rencanaNya yang sangat indah

Kamu tak akan selamanya sedih

Dan kamu tak akan selamanya senang

Susah dan mudah silih berganti

Sebagaimana hidup terus berputar seperti roda

Aku begitu menikmati hari ini

Karena aku tahu, sempitku akan menjadi lapang

Sepiku sementara

Terima kasih, ya Allah

Tak terhingga, syukurku.

[tasyaa-na]

Aku bahkan

Tidak lagi punya waktu untuk memikirkan diriku sendiri

Karena aku harus melakukan banyak hal

Aku sibuk

Sibuk untuk kalian, nak!

Doakan aku, doakan amamu, nak

Pedih rasanya hati ini, lelah rasanya raga ini

Tapi aku tak rasakan

Karena yang kupeduli hanya kamu!