teguhastawan

[teguhastawan]

L U K A

Aku rasa luka awalnya selalu nampak serta meninggalkan bekas, ternyata aku salah. Ada luka yang tak nampak tapi selalu menusuk, luka batin. Sungguh aku tak pernah merasakan rasa sakit sesakit ini, perasaan tak terima selalu saja datang, tp aku bisa apa dengan rasa ini? Aku bukan siapamu, aku bukan orang yang saat ini bersanding denganmu, aku hanya angin lalu. Harusnya dulu aku tahu, dan harusnya aku tidak masuk sejauh ini. Tapi bagaimanapun juga, aku hanya berusaha untuk tetap menjagamu serta selalu memastikan jika kamu baik-baik saja. Sungguh keinginanku tak pernah lebih, hanya ingin melihatmu terus tersenyum. Sebab luka ku tak pernah nampak.

[teguhastawan]

Sendu

Ada rindu yang mengakar, namun perlahan memudar karena tak mendapatkan tempatnya. Ada tawa yang hilang hanya karena sedih yang terus datang. Menjalani hidup memang bukan hal yang mudah, hidup terlalu rumit bahkan untuk masalah cinta seperti ini. Cinta datang, mekar, layu, hingga tak mempunyai tempat lagi untuk dituju.

[teguhastawan]

Hal yang aku tunggu

Denting waktu berlalu, seolah malam ini ada hal yang aku tunggu, Sepi tak terasa lagi, semenjak kau hadir kembali, Malam pun bukan hal yang suram, karena malam bukan hanya membicarakan bulan, bintang, atau pun kenangan yang suram, Ribuan bintang yang menghiasi malam tak akan mampu menandingi parasmu, karena aku tahu pagi, siang, dan malam akan selalu berlalu, Maka ijinkan aku menyebut namamu kali ini, karena aku menginginkanmu ada disampingku saat ini, Tak peduli apa jawabanmu nanti, karena satu hal yang aku tahu kau selalu menjadi tambatan hati.

[teguhastawan]

Malam yang tertahan

Dalam setiap malam yang datang, ditemani ribuan bintang, Wajah melukiskan keindahan, ditemani nafas yang tertahan, Sudah dunia indah bila ada dirimu disampingku, tapi kita akan sulit bila berjauhan, tak masalah bila harus menahan rindu, Tanpamu dunia terasa kelabu, tanpamu aku mungkin hanya debu, dan tanpamu aku belum dapat membuat kisah baru, Aku tahu banyak hal yang pernah kita lalui, tak terkadang itu hanya untuk menyampaikan isi hati.

[teguhastawan]

Hai

Hai, bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak pernah berjumpa dan saling bertatapan secara langsung, aku harap kabarmu baik-baik saja ya. mungkin satu hal yang bisa menghubungkan kita hanyalah dunia maya, memang tidak mudah untukku menerima kenyataan, atau mungkin memang aku belum bisa untuk hal itu. Tapi pernahkah kamu terpikir dengan diriku lagi? Atau mengingat kenangan-kenangan yang pernah kita lalui bersama? Rasanya hal-hal manis seperti itu hanyalah tinggal bayangan, dan bagiku dirimu tetap yang terbaik untukku. Entah perasaan apa ini, Sepertinya kenangan-kenangan yang pernah ada belum bisa tertidur dengan tenang dan akan terus hidup. Dengan cara apa aku harus menyikapi hal ini? Rasanya semua hal sudah pernah aku coba. Dan tetap saja aku masih merindukanmu, dalam setiap waktu senggangku, dalam setiap malamku, dan dimimpiku juga rasanya dirimu terus hidup. Maaf aku belum bisa untuk memperlakukanmu sebagai orang asing.

[teguhastawan]

Bahagia, menurutmu?

Aku terus mengulang dan mecari-cari hal yang aku sebut dengan bahagia. Aku sampai saat ini belum mengerti apa sebenarnya arti bahagia, yang aku lakukan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut banyak. Mulai dari berbuat baik, mencari uang, bahkan memenuhi hobi sendiri. Jika bahagia aku lihat dari cara berbuat baik kepada orang lain itu rasanya sudah pernah aku lakukan tapi aku masih saja merasakan hal yang kurang malah aku merasa melakukan hal yang percuma. Jika bahagia di ukur dari materi? Aku pernah menghabiskan uang dari hasil kerja kerasku untuk memenuhi hal yang aku inginkan, tp kembali lagi sama saja tidak membuahkan hasil. Yang ada malah aku semakin arogan dengan apa yg aku punya. Dan jika definisi bahagia adalah memenuhi hobi yang kita suka juga bisa disebut bahagia, rasanya sama saja dengan kedua kemungkinan diatas. Hal yang paling aku gemari tidak lebih travelling dan aku selalu berusaha menyisihkan uang untuk memenuhi hasrat untuk travelling, tapi apa yang aku dapat sampai saat ini aku belum menemukan arti bahagia seperti apa. Dari caraku menyikapi hal-hal selama perjalanan sampai aku tiba kembali kerumah aku belum paham betul bahagia seperti apa, yang aku tau bahagia tidak selalu ada pada orang lain. Tapi apakah benar bahagia itu ada? Disaat seperti ini aku mulai terpikir dengan perkataan dari seorang teman, apa benar bahagia yang sebenarnya untukku adalah dijadikan prioritas oleh orang lain? Rasanya iya, tapi aku tidak mau terlalu menggantungkan suatu hal kepada siapapun sebab aku tidak pernah mampu menjadi apa yang mereka inginkan.

[teguhastawan]

Hi #vsco (di Bali, Indonesia)

[teguhastawan]

Selisih paham

Selisih paham memang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk selisih paham dalam suatu hubungan. Ya hubungan yang saya maksud kali ini adalah hubungan antar dua insan manusia yang diikat oleh suatu perasaan dan hanya mereka berdua yang tahu. Tapi tidak sedikit masalah dalam hubungan ini malah selalu hadir, dimulai dari bibit-bibit pertengkaran kecil dan mulai tumbuh secara perlahan. Entahlah apa dalam suatu hubungan jika pertengkaran/selisih paham selalu ada? Sebuah pertanyaan sederhana yang tidak semua orang bisa memberikan kepastian. Sederhananya seperti ini, apakah tanpa sebuah masalah hubungan akan tetap menyenangkan? Ternyata selisih paham ini mendapatkan peran yang sangat penting kendatipun sebagian dari kita untuk memilih menjauhi hal tersebut. Bukan hanya sebagai sebuah bumbu penyedap, selisih paham ini menjelma bak sebuah hal yang tak bisa untuk dipisahkan. Selisih paham ini juga yang kadang membuat (aku) malah bersikap arogan, dan terkadang juga (aku) membuat (kamu) sakit hati. Sepertinya jalan yang terbaik untuk meredam hal seperti ini hanyalah dibutuhkan waktu berdua, waktu untuk saling menyampaikan keluhan masing-masing. Dan hal yang biasanya terpendam itulah yang patutnya harus diminimalisir mengingat hal tersebut sewaktu-waktu dapat keluar dan malah membuatnya berantakan.

[teguhastawan]

Ini aku, dan (bukan) orang lain

Banyak cara bagi seseorang menyampaikan rasa sedihnya termasuk dengan menyendiri. Tapi aku sempat berpikir jika sendiri itu menyenangkan tapi entah mengapa disaat aku benar-benar sendiri aku selalu merasa seperti ada hal yang kurang bahkan hilang, dan aku tahu ternyata semakin aku berusaha untuk bersikap biasa denganmu itu sama saja aku menjadi orang lain bukan diriku yang seutuhnya. 14/07/2017

[teguhastawan]

Sebuah pertanyaan

Aku bertanya-tanya dengan apa yang disebut dengan menerima pasangan seutuhnya, aku berpikir apakah menerima pasangan seutuhnya adalah menerima masa lalunya ataukah memaafkan masa lalu? Pertanyaan seperti ini sering terbesit dipikiranku. Aku mencoba belajar menerima kedua opini tersebut tapi jika masih ada sebuah cerita dimasa lalu yang terus muncul apakah itu salahku yang tak bisa menerima masa lalunya? Sudah disini tidak ada yang salah antara aku, kamu, ataupun dia. Mungkin dirimu belum dapat lepas seutuhnya, mungkin dirimu masih menginginkan hal yang ada pada dirinya yang tak ada padaku. Entahlah jika aku bisa memilih bolehkah aku bertemu denganmu nanti? Disaat diantara kita sama-sama paham seperti apa rasa mebutuhkan. Dan biarlah waktu yang salah ini adalah awal dari kisah kita.

[teguhastawan]

Waiting (di Bali, Indonesia)

[teguhastawan]

I will gonna miss you

Halo, terimakasih untuk siapapun yang pernah membuatku merasa senang dan membuatku merasa dalam pelukan aku akan sangat merindukan kalian. Mungkin beberapa hari kedepan aku ingin melakukan perjalanan yang mungkin tidak terlalu lama tapi aku harap aku dapat menemukan alasanku untuk kembali pulang, aku hanya pergi sebentar ketempat yang mungkin aku tidak tahu ada dimana tapi aku harap nanti saat aku kembali kalian akan lebih merindukanku dan aku berharap diriku juga akan merasa lebih menghargai kalian. Aku hanya takut membuat kalian merasa lebih sakit karena sikapku, aku tidak selamanya akan pergi karena aku memiliki orang yang menjadi alasanku pulang, menjadi alasan untuk aku mengupayakan sesuatu lebih giat lagi. Maksud perjalananku hanyalah untuk menguji seberapa sakit kalian karena perbuatanku, aku akan menikmati perjalananku meski mungkin aku akan menemukan kesepian, kesedihan, sakit, serta rasa yang tak bisa digambarkan. Aku hanya ingin membuat diriku merasa jika aku membutuhkan kalian, dan jika nanti aku kembali lagi kerumah aku akan lebih menghargai kalian. Dan untukmu orang yang paling aku sayang, tenang aku akan kembali pulang kepelukanmu aku hanya takut membuatmu merasa tertekan karena sikapku. Aku harap dirimu membaca tulisan ini,

[teguhastawan]

Melepas seekor merpati

Mungkin aku tidak akan pernah terpikir sejauh ini, dan mungkin memang ini adalah sebuah akhir dari sebuah perjalanan aku harus rela melepas seekor merpati yang aku rawat dari pertama bertemu sampai akhirnya dia bisa riang kembali. aku bukan dengan sengaja membiarkan dia pergi aku hanya sadar mungkin aku sudah tidak menyenangkan lagi untuknya dan mungkin aku harus merelakan dia mencari tuan yang baru dan bukan denganku lagi? Entahlah semua pilihan ada padamu untuk tetap pada tuanmu saat ini atau dengan tuan barumu.

[teguhastawan]

Seperti burung

Aku tahu tak semua yang kita inginkan akan terpenuhi, dan tak semua yang kita senangi akan berlaku juga untuk hal lain. Ini sama hal seperti burung dalam sangkar aku menyukaimu, aku menyayangimu, dan aku tidak tahu jika kau tak pernah merasa betah denganku apalagi jika dirimu berada dalam sangkar, aku mengerti semua butuh kebebasan tapi apakah salah aku memilikimu untuk saat ini? Dan jika memang salah aku akan rela melepasmu meski aku dirundung rasa tak rela tapi itu semua bukan masalah asal kau dapat kembali ke tempatmu seharusnya. Dan biarkan aku mengucapkan terimakasih kepadamu atas hari-hari dan waktu yang telah kau berikan untukku. Dari aku yang memaksamu untuk tinggal

[teguhastawan]

[teguhastawan]

Selalu ada harapan untuk hari yang baru (di Bali, Indonesia)

[teguhastawan]

🌞 (di Bali, Indonesia)