tehhh
tehhh
🏡
9K posts
INFP-T
Don't wanna be here? Send us removal request.
tehhh · 7 days ago
Text
188.
Waktu itu, langit rumahku gelap gulita. Kamu datang mengetuk dengan sopan sembari membawa secercah cahaya untuk menerangi tiap sudut ruangan.
Aku mengangguk pelan, sambil bergumam satu atau dua hari nyalanya pasti akan padam seperti yang sudah-sudah dan aku kembali menikmati kesendirian dalam kegelapan.
Detik beranjak menjadi menit, menit berganti jam dan jam berganti bulan. Pijar yang kamu bawa justru semakin benderang, nyalanya tak pernah padam. Aku meringkuk dengan penuh keraguan, mimpikah yang sedang bertandang?
Dengan lantang ku katakan kamu beruntung karena aku mau menerimamu dengan begitu mudah, kamu tersenyum. Ratusan hari setelahnya baru aku menyadari akulah yang beruntung. Akulah yang seharusnya bersyukur karena dipilih olehmu untuk dibahagiakan dengan penuh.
Akulah si beruntung yang tidak tahu malu dengan banyak mau namun kamu selalu memenuhi inginku :")
Rindu, 18.20 | 13 April 2024.
113 notes · View notes
tehhh · 7 days ago
Text
206.
Berdoalah, doa yang sama seperti doa-doa yang pernah kau lantunkan kala kita belum bertemu, ketika aku belum mengenalmu dan kamu belum mengenalku.
Doa yang berisi bahwa kamu ingin menemani hidup seseorang hingga nafas terakhir. Bukan hanya sekadar menemani namun juga berusaha memberinya kebahagiaan.
Berdoalah karena jalan ini masih sangatlah panjang. Masih ada badai dan gelombang yang 'kan membuat oleng seketika. Tetapi jangan takut, seberapa hebatnya badai dan gelombang tersebut aku yakin, kita kuat dan tidak akan kalah.
Berdoalah. Semoga yang sedang menuliskan ini tidak akan bosan menemanimu dalam perjalanan panjang dan seorang yang sedang ia tuliskan di sini tak akan berhenti mencintainya sampai esok, lusa dan hari-hari yang tidak bisa dihitung dengan jemari.
Berdoalah, supaya hatimu juga hatiku selalu dikuatkan untuk sampai pada apa-apa yang masih diusahakan, bersama.
Semoga, takdir dan ingin kita selaras menurut kuasa-Nya.
Ufuk timur, 20.10 | 30 April 2025.
112 notes · View notes
tehhh · 7 days ago
Text
aku adalah sekumpulan hawa nafsu, yang merengek ampunan ditegah malam; atas segala dosa- dosa.
70 notes · View notes
tehhh · 7 days ago
Text
Saat hujan turun payung sangat dibutuhkan, namun ketika hujan reda payung dianggap beban; Nilai kita di mata orang-orang senantiasa berubah mengikuti keadaan.
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
211 notes · View notes
tehhh · 8 days ago
Text
407
Tergantung di Tengah
Tumblr media
Di antara himpitan tuntutan untuk terus melanjutkan dan keletihan jiwa yang menghendaki sudah, kita terkadang tergantung di tengah-tengah. Dan sekarang kupasrahkan sisa-sisa usaha terakhir—yang entah bisa menuntaskan atau kan berakhir menyesakkan—kepada Dzat yang jika sudah menghendaki maka terjadilah. Paling tidak telah benar-benar berusaha dan berdoa, apabila memang bukan demikian takdir berjalan maka mesti diterima dengan lapang dada. Sedari awal memang bukan apa-apa, jadi tak mendapatkannya pun tak mengapa.
Pencapaian itu adalah bonus, sedang proses meraihnya adalah pelajaran yang sesungguhnya.
21 notes · View notes
tehhh · 8 days ago
Text
403
Menemukan dan Ditemukan
Tumblr media
Jika kita mencari maka kita akan menemukan. Entah menemukan yang kita cari atau hal-hal yang menyerupai. Apabila kita enggan mencari, datang pun sendiri yang diingini kita tak akan pernah menyadari. Merasa biasa saja karena kurang mengerti.
Jika kita ingin ditemukan maka banyak yang kan berdatangan. Entah mereka yang diimpikan atau bukan, masih perlu dipilah ke depan. Namun jika belum ingin ditemukan, banyak pun orang lalu-lalang akan ragu melirik ke dalam sebab tinggi dan tebalnya tembok penghalang. Atau jika sudah ada yang bertekad menemui, akan tertahan pula di gerbang depan karena kuncinya masih disembunyikan.
Menemukan dan ditemukan akan saling melengkapi bila keduanya sama-sama sudah menghendaki.
63 notes · View notes
tehhh · 10 days ago
Text
Tumblr media
The best career for a woman is to be the best educator for her children—shaping hearts, building minds, guiding souls. So, dear sisters, be passionate about studying your religion. Let your knowledge be light in your home, and your character a role model your children admire.
468 notes · View notes
tehhh · 13 days ago
Text
Tumblr media
2K notes · View notes
tehhh · 13 days ago
Text
Kemegahan Rumah?
Saya memiliki imaji terhadap bagaimana rumah yang megah. Tidak dilihat dari hal material, melainkan hal yang lebih esensial. Rumah yang megah itu tidak terletak pada keindahan arsitektur, melainkan pada aktivitas, kebersamaan, dan perasaan yang tumbuh dan terbangun di dalamnya.
Umi dulu pernah berpesan kepada kami bahwa "Ketentraman dan kebahagiaan di dalam rumah itu adalah tanggung jawab semua anggota. Setiap anggota keluarga punya kesempatan dan perannya masing-masing."
Yang saya salut dari Umi itu adalah nasihat-nasihat yang sederhana, klise tapi makna dan dampaknya begitu mengena. Sebagaimana nasihat di atas. Dahulu saya tidak mengerti betul maksud dibalik ucapan itu. Namun, seiring bertambahnya usia, saya mulai paham bahwa maksud dibalik ucapan itu mengandung makna bahwa setiap hal kecil yang kita lakukan ternyata memiliki dampak untuk sekitar.
Dulu saya pernah beranggapan, bahwa bahagianya abi dan umi itu adalah ketika anaknya mendapat pekerjaan yang mentereng, prestasi yang wah, dan hal-hal materil lainnya. Namun dugaan saya salah, kehadiran saya yang dalam keadaan sehat, dan kabar baik adalah hal yang begitu dirindu oleh mereka. Begitu tutur mereka.
Maka dari itu, setiap pulang saya selalu kondisikan badan saya dalam keadaan terbaik. Memakai pakain terbaik, menggunakan parfum bahkan sebelum masuk rumah, dsb. Terlihat berlebihan? Bagi sebagian orang mungkin iya, namun bagi saya, hal-hal kecil yang tampak sederhana itu adalah bentuk upaya menyalakan 'cahaya rumah' sebuah cara menghadirkan kenyamanan, karena ada ridho dari mereka.
Kemegahan yang demikian itu tidak terjadi begitu saja. Ia hadir ketika setiap orang menyadari perannya. Ketika masing-masing dari kita mau mengambil bagian, sekecil apa pun, untuk menciptakan suasana yang nyaman, saling mendukung, dan saling menjaga.
Rumah mungkin terlihat kecil, namun aktivitas di dalamnya lah yang membuatnya megah. Ketika kehangatan, rasa saling mengasihi, mengingatkan dalam hal kebaikan, dan semuanya. Saling diupayakan oleh seluruh anggota keluarga. :)
97 notes · View notes
tehhh · 13 days ago
Text
Ada Dimana Letak Kenikmatan Itu?
Saya pernah membaca sebuah nasihat yang sederhana, tapi maknanya jika ditelisik mendalam, akan menimbulkan decak kagum betapa Allah itu Maha Sempurna atas segala kehendak-Nya. Bunyinya seperti ini:
"Nikmat itu letaknya pada batas, bukan pada kelimpahan."
Sederhana bukan? Tapi bagi mereka yang mampu memahaminya, akan memahami makna filosfis di dalamnya. Misalnya seperti ini, adanya nikmat beristirahat adalah tatkala kita lelah setelah berusaha. Adanya nikmat makan, setelah kita berhasil menahan rasa lapar selepas berpuasa, dsb.
Bayangkan betapa Maha Bijaksana-Nya Allah memberikan ke tiap-tiap hamba-Nya pada jumlah yang sesuai porsinya. Bayangkan jika kita tidak pernah ditimpa kesedihan, apakah kita akan tahu bahwa ternyata hikmah di balik kesedihan seringkali jauh lebih dalam daripada hikmah di balik kebahagiaan?
Kesedihan membuka ruang perenungan, mendidik hati untuk lebih lembut, dan memaksa jiwa untuk lebih dekat dengan Sang Pemilik Kehidupan. Atau juga pada keterhimpitan yang seringkali lebih mendekatkan kita pada Sang Maha Memiliki Segalanya.
Maka, jangan buru-buru mengeluh saat merasa kekurangan. Bisa jadi, di sanalah letak kenikmatan yang Allah titipkan. Bukan dalam tumpukan harta, bukan dalam kenyamanan yang terus-menerus, melainkan dalam keterbatasan yang membuat kita belajar, berjuang, dan akhirnya bersyukur.
Sebab nikmat sejati bukanlah tentang seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa dalam kita mampu merasakan makna dari setiap yang Allah beri meski tampak sedikit, bahkan ketika terasa menyakitkan.
“Kesempurnaan tidak terletak pada tanpa celanya kehidupan, tetapi pada kebijaksanaan dalam kita menerima, mencoba memahami akan keterbatasan itu sebagai bagian dari nikmat.”
351 notes · View notes
tehhh · 18 days ago
Text
Membesarlah, tapi jangan memaksa menjadi besar Meluaslah, tapi jangan mengusik sekitar Melangitlah, tapi ingat, tetaplah bersujud kepada Tuhanmu
263 notes · View notes
tehhh · 18 days ago
Text
gais mau ceritaa, jadi bulan mei, setahun yang lalu.. aku menikah. tapi setelah menikah masih LDR karna aku masih terikat pekerjaan meskipun masih satu kota. kemudian sebulan setelah LDR aku mantap untuk mengundurkan diri dan ikut paksu. setelahnya, aku masuk lembaga lain yang dekat dengan tempat tinggal baruku, aku juga satu kerjaan sama teman sekolahku dulu. singkat cerita, selang beberapa bulan, teman kerjanya paksu ngobrol sama paksu minta dicarikan perantara ta'aruf dengan seorang wanita, eh ternyata wanita tsb sekantor denganku 🤓 trus ga tau gmn ceritanya tetiba kita jadi perantara mereka untuk kenal, dan kabar baiknya bulan depan mereka akan melangsungkan pernikahan, maa syaa Allaah ✨ terus ga lama dari itu teman lamaku juga sharing tentang ia yang berkeinginan untuk menikah muda, namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda, kemudian sepulang sekolah aku sharing sama paksu barangkali ada temannya yang siap menikah dgn jalan ta'aruf dg temanku itu, kemudian kami meniatkan untuk menjadi perantaranya, dan alhamdulillah, kabar baiknya lagi mereka akan melangsungkan pernikahan beberapa bulan ke depan ✨ hii maa syaa Allah yaaa, senang rasanya bisa jadi perantara dua kabar baik ini, semoga Allaah limpahkan kemudahan, keberkahan, kebaikan, dan ketenangan dalam segala apapun yang sedang dijalani dan diupayakan, aamiin ✨✨
temen-temen mohon doanya juga yaak untuk mereka berempatt 🤗
semoga yang belum diberikan jodoh, Allah persiapkan jodoh terbaik sesuai dengan kadar baik menurut Allah untuk kita yaa ✨
semoga yang sudah memiliki pasangan pun, Allah berikan ketenangan, keberkahan, kebahagiaan, kelimpahan kasih sayang dalam rumah tangganya.. Allaahumma aamiin ✨✨🏡
38 notes · View notes
tehhh · 18 days ago
Text
Kabar Baik yang Kuterima dari Diriku Sendiri Setelah Sekian Lama
Ada kabar baik yang bisa kuberikan kepada diriku sendiri adalah "alhamdulillah aku masih bisa berpikir jernih dan bertahan dalam kondisi saat ini." Aku masih bisa melihat -meski samar- hikmah yang bisa kuambil, masih bisa kunikmati proses yang berliku-liku ini meski aku belum tahu kapan akan berakhir turbulensinya. Aku masih punya teman yang bisa diajak bercerita. Aku masih bisa kebaikan meski setitik kecil aja.
Meski setiap hari aku berjibaku dengan rasa lelah dan sepi, rasa kosong tanpa arti. Hari-hariku berlalu begitu saja tanpa mengajakku beranjak ke mana-mana, ya begini-begini saja seperti biasa.
Aku masih bisa bertahan dan berpikir jernih, bahwa mengakhirnya dengan tiba-tiba adalah keputusan yang bodoh. Aku masih bisa menilai dengan logika bahwa kehidupan ini adalah bagian dari prosesku yang menjadikanku bernilai. Meski seringnya aku gagal menilai baik diriku sendiri, tapi segelintir temanmu yang sedikit itu, terus menilaiku dengan baik. Orang-orang yang mengenal latar belakang hidupku, merasa sedikit terbantu dengan keberadaanku.
Aku ingin bersyukur karena aku bisa bertahan sampai sejauh ini, sesuatu yang dulu sering kudoakan untuk segera berakhir saja, tapi aku sadar bahwa aku belum siap jika harus tiba-tiba menemui-Nya dengan keadaanku sekarang. Aku hanya perlu bersabar lebih panjang atas apa yang kuhadapi, sembari menikmati momen-momen baik yang kualami. Menenangkan diri dengan mencukupkan hidupku sesederhana ini, tidak muluk-muluk mencapai mimpi seperti orang lain yang kukenali. Aku cukup menjadi diriku, mencintainya, mensyukurinya, dan menjadi orang baik semampuku. Itu sudah lebih dari cukup. (c)kurniawangunadi
172 notes · View notes
tehhh · 19 days ago
Text
أَتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوْفًا فَكَافِئُوهُ فَإِن لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوْا لَهُ
Jika ada orang yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan kebaikan, jika tidak mampu maka doakanlah dia
12 notes · View notes
tehhh · 19 days ago
Text
Defensif
Ada orang-orang yang setiap kali disapa kebaikan, selalu merasa dijemput oleh ancaman. Yang setiap kali dinasihati, seolah-olah sedang diadili. Yang setiap kali disuguhi cermin, justru sibuk memecahkannya karena tak sanggup melihat bayangan sendiri.
Mereka hidup dalam benteng batu yang mereka bangun sendiri. Tembok demi tembok dari rasa takut, dari harga diri yang rapuh, dari luka yang terlalu lama disembunyikan. Maka setiap masukan terdengar seperti hinaan, setiap saran terasa seperti serangan, setiap ajakan berubah jadi ancaman. Dan mereka menolak, selalu menolak, dengan nada yang penuh defensif, dengan mata yang curiga, dengan lidah yang getir.
Padahal dunia ini bukan musuhmu. Padahal tak semua yang berbeda itu salah, tak semua yang datang itu hendak merampasmu. Padahal masukan adalah jalan kecil yang sering mengantar kita keluar dari gelap yang tak kita sadari. Tetapi mereka yang membangun benteng di dadanya terlalu tinggi, tak pernah bisa melihat taman di luar sana.
Mereka hanya melihat tembok demi tembok yang mereka buat sendiri, menuduh semua orang di luar sana sebagai penyerbu. Mereka lupa, bahwa tak ada yang paling menderita dalam benteng itu selain diri mereka sendiri.
Hidup ini memang ujian. Tetapi ujian yang paling berat kadang bukan dari luar, melainkan dari dalam. Dari keangkuhan untuk selalu benar. Dari gengsi untuk mengaku salah. Dari rasa takut untuk belajar lagi.
Maka suatu hari, jika engkau ingin bebas, belajar dulu untuk meruntuhkan tembokmu. Belajar untuk tidak lagi menolak segalanya hanya karena takut kalah. Belajar untuk membuka pintu bagi kebenaran, meski datang dengan cara yang tidak kau suka.
If you look closer, you’ll see hands pressed against the inside of the walls not to push you away, but to reach out in secret longing. Because deep beneath the defensive mask, a heart still beats, soft and bare, still waiting for someone gentle enough to climb over the walls and stay.
Benteng tak selalu melindungi, kadang ia justru mengurungmu dari dunia yang sesungguhnya ingin memelukmu.
73 notes · View notes
tehhh · 19 days ago
Text
Wujud Teman dalam Ketidakhadiran
Kau tak benar-benar tahu siapa temanmu, saat duduk bersamanya setiap hari, tertawa pada lelucon yang sama, atau berjalan berdampingan dalam hiruk dan riuh dunia.
Karena hakikat pertemanan tak diuji saat bahu saling bersentuh, melainkan saat kau berjalan sendiri, dan tak ada siapa pun yang menoleh ke belakang.
Di saat itulah, terlihat siapa yang diam-diam menaruh namamu dalam doanya, siapa yang tetap menyebutmu tanpa pamrih, siapa yang bertanya bukan karena butuh, tapi karena peduli tak mengenal jeda.
Teman sejati bukanlah yang selalu hadir dalam bingkai foto, tapi yang tetap tinggal dalam narasi hidupmu, meski layar telah ditutup, meski suara tak lagi bersambut.
Ia adalah yang menjagamu dari jauh, tak menuntut kehadiranmu untuk merasa dekat, tak memaksamu menjadi versi yang paling ramah, karena ia menerima dirimu bahkan dalam sunyi yang tak mampu kau bagi.
Persahabatan sejati itu seperti akar, tak tampak di permukaan, tapi diam-diam menopang pohonmu agar tetap berdiri.
Dan kau akan tahu, siapa temanmu yang sejati, bukan saat dunia memanggilmu ke panggung, tapi saat kau turun, dan masih ada yang memanggil namamu tanpa suara.
55 notes · View notes
tehhh · 19 days ago
Text
Pelajaran yang kudapat setelah menjadi orang tua (dan of course aku juga pengalaman menjadi seorang anak), adalah:
Jangan pernah menuntut bakti dari anak-anak kita!
Biarkan anak-anak kita berbakti pada Tuhannya. Maka mereka akan berbakti pada orang tua dengan caranya —yang mungkin tidak kita mengerti.
Karena tidak semua bakti anak hadir dalam wujud memberikan segala kesenangan dunia pada orang tua.
Bisa jadi bentuk bakti itu hadir dalam wujud seorang anak yang berusaha untuk memaafkan dan memintakan ampunan atas segala kedzaliman yang pernah dilakukan orang tua padanya.
Bisa jadi bentuk bakti itu hadir dalam wujud seorang anak yang berusaha menutupi aib dan kesalahan orang tuanya.
Maka, jika kelak anak-anakmu sudah besar, jangan sekali-kali menuntut bakti pada mereka. Ajarkanlah mereka untuk berbakti pada Tuhannya, dan izinkan mereka berbakti padamu dengan caranya sendiri.
47 notes · View notes