full time wife || masdhan number one supporter || a forever art-mirer
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Hai, aku masih diantara dua jalan. Sebentar lagi waktunya mengambil keputusan. Jalan mana yang harus kuambil? Aku pasrahkan, semoga Engkau buat diri ini ringan dan mudah dalam menjalaninya, apapun yang Engkau takdirkan baik untukku. Maafkan manusia kecil ini yang masih banyak menyimpan gelisah, menumpuk kekhawatiran, sedangkan Engkau telah menyiapkan segala yang terbaik untuk hamba kecilmu. Maafkan aku.
3 notes
·
View notes
Text
Aku rindu selamat ulangtahunmu yang tidak perlu aku balas tapi kamu tau aku sangat menyukainya. Aku rindu kamu duduk disana bicara perjalananmu dan menertawakan keadaanku yang tak berubah tiap kamu menyapa. Aku rindu kamu yang selalu bilang aku berantakan tapi memujiku diam diam. Hari ini aku 30 tahun. Tepat hari ini. Terima kasih sudah membuatku merasa begitu disayangi dan dimengerti. Terima kasih telah begitu dalam memahami. Pilihanmu tak pernah salah.
3 notes
·
View notes
Text
Tuh kan aneh dan berenti. Haha
Aku pulang hey!
Tapi rasanya kaya masih di depan pintu, ngamatin sekitar, maju mundur mau masuk atau engga. Woho, rumit ya
Iya kaya, Helo.. taaa, nulis nulis aja kaya biasanya. Eh biasanya? Lah jadi mikir lagi. Bukan biasanya, tapi kaya dulu... Dulu banget kayanya ya, looks.. sekarang udah begini berubah jamannya, posisinya, aktivitasnya, dulu itu beneran kaya dulu banget yang entah kapan. Padahal ngga dulu dulu amat, eh.
Kembali ke nulis. Ya oke mari kita akui, I feel like zxvNskpzxzxxx nah itu. Mbundet ya? Mungkin karena udah jarang banget mengakui perasaan, meluapkan kegundahan, mengurai kegelisahan.
Ya, nulis adalah caraku mengurai. Udah kaya sesuatu yang rutin banget otomatis dilakukan even cuma coretan ngga penting dan random nulis dimana aja, but its heal me. It's help me.
Rasanya kaya berantakan, lupa gimana caranya mengurai perasaan. Kaya banyak hal baru yang susul menyusul datang, minta untuk dimengerti, dipahami sampe kek ngga ada waktu gada ruang untuk sekedar nangis mengakui rasa ini itu dalam diri. Ngos-ngosan rasanya.
But yaa, pelan-pelan kita coba benerin lagi. Bisa bisaa
0 notes
Text
Hi Tumblr!
Lama sekali rasanya, 2014 dan ini sudah melewati angka 20an..
Yup, ini 2022. Aku sudah bersama dua lelaki calon pemimpin umat, lelaki baik yang in syaa Allah akan tumbuh menjadi versi terbaik dirinya dalam figure lelaki terbaik yang kita punya. Rasulullah SAW. Aamiin.
Askara dan Tatkala, dua hadiah indah dari-Nya ❤️
0 notes
Text
“Speak to your children as if they are the wisest, kindest, most beautiful and magical humans on earth, for what they believe is what they will become.”
7K notes
·
View notes
Text
Ketika tiba-tiba dengan sangat cepat duniamu diambil dari pandangan.
Tak ada yang bisa dibandingkan antara rumah tangga satu dengan yang lain. Yang ada hanya mengambil pelajaran, mencontoh yang baik, meneladani yang indah.
Setiap rumah punya kuncinya masing-masing. Kunci rumahku adalah komunikasi. Hal yang amat mengeratkan dan menguatkan kami berdua. Dengannya begitu nyaman bercerita, pun sebaliknya. Selalu ada tempat untuk saling tatap melihat binar mata saat bersungguh mengungkap kejadian yang dilewati dalam hari, di luar-di dalam rumah.
Cerita meyebalkan bisa jadi gelak tawa yang menggelikan. Kesibukan menjadi ringan dengan riangnya yang menghidupkan.
Dua tahun kami hanya berdua, bertiga kemudian dengan si cinta. Lalu tiba-tiba ada orang lain di rumah ini. Bukan sekedar untuk singgah sehari dua hari, mungkin menetap dalam beberapa waktu.
It's ok, it's ok darling, it's ok. Tell me to my self.
Selang beberapa waktu, aku sungguh tersadar. Duniaku perlahan amat jauh, jauh... Tak pernah rasa semacam ini hinggap berjejer saat kami berdua dengan komunikasi yang apik.
Apakah orang lain berpengaruh? Tentu. Aku sangat merasakannya. Mungkin dia tidak.
Sudahla sibuk dengan pekerjaan, dengan anak lalu sibuk pula dengan mengurus orang lain yang menyita pikiran sehari-hari. Jauhlah kami.
Tak bisa melempar canda bebas seperti biasa, dibatasinya ekspresi2 sayang kami berdua. Tak ada duduk khusyuuk bicara tentang Kita. Hal yang selama ini menjadi kekuatan hebat. Menepis segala kecemasan dalam hubungan seumur hidup ini.
Tapi sekali lagi. Mungkin ini hanya perasaanku. Tercekik. Sempit sekali tempat ini. Duniaku tak terang dalam pandangan. Lelah yang tak tercurahkan.
Cintaku yang menggemaskan, adalah pelipur hati dan angan. Peredam ego yang seringkali tegang.
Heran sekali, tak biasanya aku 'tak berani'. Padahal ini adalah tentang kami. Akan jadi apa ini nanti. Sedih sekali.
0 notes
Text

Hay.. kamu yang masih mencari
Kamu yang mencoba memaknai
You have yourself, remember...
Your happiness isn't lay on people treat
He loves you, Who's rahman and rahiim...
and He will always...love you
be happy like a little you, remember her?
A cute, energic, cheerful, lovely and lively person
Yes you're beib
Berdamailah dengan kehidupan
Maafkanlah yang mematahkan
Kamu... tetaplah indah, menawan dan menyenangkan
Your happiness would be the universe and God smile
Big hug 💓
0 notes
Text
Lebih Dekat Dengan Ibunda Aisyah
@edgarhamas
Wah, viral ya lagu Ibunda Aisyah dimana-mana. Berhari-hari YouTube penuh dengan trending video aransemen lagu Sayyidah Aisyah, mulai dari Syakir Daulay, Sabyan Gambus sampai bahkan Brisia Jodie pun ikut menyanyikannya.
Lirik lagunya memang kekinian banget. Deskripsi Ibunda Aisyah dengan romatikanya bersama Rasulullah ﷺ, dilantunkan akhirnya oleh banyak anak-anak muda. Satu sisi, banyak yang akhirnya mulai berkenalan lebih dekat dengan Sang Ibunda; siapakah Sayyidah Aisyah? Bagaimana hidupnya? Apa saja kehebatannya?
Namun di satu sisi, ada sebuah nasihat dari Buya Yahya yang menyejukkan jiwa. Lagu itu ditulis dengan maksud baik, dengan alasan yang baik, namun barangkali cara penyampaiannya kurang beretika pada Ibunda Aisyah dengan terlalu menitikberatkan pada sisi fisiknya. Padahal sejatinya, sebagaimana kata beliau,
"kalau kita sayang pada ibu kita atau saudari kita, kita tidak akan mungkin mau menceritakan berlebihan fisiknya pada orang lain."
Fi sisi lain, beberapa redaksi lagu seperti "Sungguh sweet Nabi mencintamu, Hingga Nabi minum di bekas bibirmu", sejatinya tidak terlalu pas dengan maksud hadits yang sebenarnya hanya menjelaskan "bekas gelas" bukan "bekas bibir."
Yah, ala kulli haal, bukan untuk membedah lagu itu kita membahas ini. Kita perlu bersyukur pada Allah bahwa ini barangkali cara di antara cara-cara-Nya agar banyak lagi muslimah yang makin kenal wanita hebat ini. Wanita yang dideskripsikan oleh Rasulullah ﷺ ketika seseorang bertanya padanya, "siapa manusia yang paling engkau cinta wahai Rasulullah ﷺ?"
Beliau ﷺ menjawab, "Aisyah.", Seseorang itu bertanya lagi, "kalau dari kalangan laki-laki?" Dan Rasulullah ﷺ menjawab, "ayahnya."
(HR Tirmidzi 4264)
Fakta-fakta Tentang Ibunda Aisyah
Tahukah kamu? bahwa Ibunda Aisyah dinikahi oleh Rasulullah ﷺ setelah kemenangan Kaum Muslimin di Perang Badar. Pernikahan ini terjadi di Bulan Syawwal 2 Hijriah, sebulan setelah Badar dan menjadi sangat fenomenal karena Kaum Muslimin sedang dalam keadaan yang bahagia atas anugerah pertolongan Allah di pertempuran heroik itu.
Tahukah kamu? Bahwa Ibunda Aisyah terkenal dengan kedermawanannya pada penduduk Madinah dan mengutamakan kepentingan umat dibandingkan kepentingan pribadi. Suatu hari Ummu Durrah memberikan hadiah 100 ribu dirham kepada Ibunda Aisyah, kemudian beliau membagikannya seluruhnya pada orang-orang padahal beliau sedang berpuasa. Ummu Durrah bertanya, "apakah sekiranya Engkau mengambil beberapa dirham untuk membeli daging untuk berbuka?"
Ibunda Aisyah menjawab, "andai saja kau tadi ingatkan aku, mungkin akan aku lakukan."
(Dikisahkan oleh Ibnu Sa'd dalam Thabaqat Al Kubra)
Tahukah Kamu? Ibunda Aisyah terkenal dengan kehebatan ilmu dan kecerdasan hafalannya. Hal itu membuat seorang Ulama Tabiin terkenal bernama Atha bin Abi Rabah rahimahullah berkata, "Ibunda Aisyah adalah salah seorang manusia yang paling dalam Fiqh-nya, yang sangat didengarkan oleh manusia."
Kesaksian itu dilengkapi oleh seorang sahabat besar Abu Musa Al Asy'ari Radhiyallahu Anhu, "jika ada sesuatu hadits yang tidak diketahui ilmunya oleh majelis sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ, kemudian kami tanyakan kepada Aisyah, maka kami selalu mendapat ilmu darinya."
Selain ilmu-ilmu agama, Ibunda Aisyah juga mewarisi kehebatan keperawatan yang diajarkan oleh Ibunda Ummu Ruman. Salah seorang Tabiin masyhur Urwah bin Zubair rahimahullah berkata, "aku tidak pernah melihat orang yang paling hebat pengetahuan tentang halal dan haram, ilmu dan syair, dan juga kedokteran melebihi Ibunda Aisyah."
Ibunda Aisyah Salah Satu Perintis Madrasah Ilmu Pertama dalam Islam
Meskipun Kaum Muslimin membuka banyak sekali negara di kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, Madinah tetap menjadi pelita yang didatangi banyak orang untuk menimba ilmu. Masjid Nabawi menjadi lebih ramai oleh murid-murid dari seantero mata angin, seperti Kufah, Bashrah, Mesir, Damaskus, dan kota-kota besar lainnya.
Nah, di dekat tempat yang dulunya menjadi kamar Rasulullah ﷺ, saat itu telah berubah menjadi tempat kajiannya Ibunda Aisyah. Disana, banyak orang-orang meminta fatwa, banyak wanita menanyakan pengetahuan Islam dan Ibunda Aisyah menjadi "guru favorit" di Masjid Nabawi tersebut.
Berapa jumlah Hadits yang pernah diriwayatkan oleh Ibunda Aisyah?
Beliau masuk menjadi satu-satunya wanita dari 7 besar sahabat yang memiliki riwayat hafalan terbanyak dari Rasulullah. Siapa sajakah beliau-beliau ini?
7 Sahabat Paling Banyak Meriwayatkan Hadits
1. Abu Hurairah 5374 hadits
2. Abdullah bin Umar 2630 hadits
3. Anas bin Malik 2286 hadits
4. Aisyah binti Abi Bakr 2210 hadits
5. Abdullah bin Abbas 1660 hadits
6. Jabir bin Abdillah 1540 hadits
7. Abu Said Al Khudri 1170 hadits
Wafatnya Sang Ibunda
Karena jauhnya jarak kita dengan Ibunda Aisyah, kita jadi mendapatkan beberapa riwayat kapankah beliau wafat. Namun semuanya sepakat bahwa Ibunda Aisyah dimakamkan di pemakaman Baqi, yang sekarang sangat dekat dari Masjid Nabawi.
Dikatakan bahwa beliau wafat pada tahun 58 Hijriah di usianya yang ke 67 tahun. Beliau wafat di malam Selasa tanggal 17 Ramadhan dan beliau sebelum wafatnya berwasiat untuk dimakamkan malam-malam.
Maka beliau dimakamkan setelah shalat witir dan dishalati oleh orang-orang shalih diantaranya sahabat besar Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu. Dan ada 5 tokoh besar yang turun langsung ke liang lahat memakamkannya: Abdullah bin Zubair, Urwah bin Zubair, Al Qasim bin Muhammad, Abdullah bin Muhammad bin Abi Bakar, dan Abdullah bin Abdurrahman bin Abi Bakar Radhiyallahu Anhum.
649 notes
·
View notes
Text
Just Ignore Them.
“Ridanya manusia cuma sepanjang lidahnya, tetapi ridanya Allah tak terhingga.”
“Fitrahnya manusia suka berdesis. Baik aja masih jadi omongan, apalagi kamu punya sifat nggak baik.”
“Kamu diomongin, tunjukin sikap tetap baik kamu. Tunjukin kalau kita berubah itu diikutin sama akhlak kita.”
“Satu hal penting yang harus kita ingat bahwa saat kita meninggalkan kebaikan atau melakukan keburukan dikarenakan omongan orang, ingat bahwa orang tersebut tidak akan membantu kita kelak di akhirat. Dia tidak akan menolong kita saat masuk neraka juga tidak akan membantu kita untuk masuk surga. Jadi, untuk apa omongan orang tersebut kita pertimbangkan?“ - Ust. Abdullah Zaen.
Seperti dalam percakapan Iboook dan Kirana, “Ignoring itu grown up things, ignore itu artinya kayak nggak ngadu, cuma leave.”
Adapun yang perlu diperhatikan dan dievaluasi yaitu merawat niatmu sendiri, sudahkah ikhlas lillahi Ta’ala?
Salah satu dari tiga tanda ikhlas yang disebutkan oleh Dzun Nuun adalah tetap merasa sama antara pujian dan celaan dari orang lain.
Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata, “Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya’. Beramal karena manusia termasuk kesyirikan. Sedangkan ikhlas adalah engkau terselamatkan dari dua hal tadi.”
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah mengatakan, “Tidaklah aku berusaha untuk mengobati sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak-balik.”
Sebagaimana tertulis di QS. Al-Ikhlas: 2, “Allah tempat meminta segala sesuatu.”
“Hendaklah dia memohon kepada Allah azza wa jalla, minta keikhlasan kepada Allah karena keikhlasan bagian dari taufik-Nya agar Allah memberikan kepadanya keikhlasan dalam beramal dan beribadah betul-betul karena Allah Subhanahu Wata’ala.
Seseorang menanamkan rasa takut dalam dirinya kalau-kalau amalnya gugur karena orang yang telah belajar dan mengetahui bahwa ibadah itu apabila dilakukan tidak ikhlas karena Allah azza wa jalla maka akan gugur atau tidak diterima. Memohonlah kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar diterima amalannya.
Jika para Rasul khawatir amalnya ditolak oleh Allah Subhanahu Wata’ala termasuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka yang beliau setiap pagi minta kepada Allah Subhanahu Wata’ala sebelum aktivitas siang beliau mulai, setelah salat subuh, beliau mohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang diterima.’
Maka jika seseorang ada rasa takut dalam dirinya kalau-kalau amalnya gugur atau ditolak oleh Allah Subhanahu Wata’ala ini akan mendorong dia untuk selalu ikhlas di dalam melakukan amal ibadah.” - Ust. Mubarak Bamualim.
Fokuslah hanya pada apa-apa yang kelak akan kamu pertanggungjawabkan kepada Rabb-mu; selebihnya abaikan :)
116 notes
·
View notes
Text
Entahlah tetiba merasa amat tidak nyaman dengan dunia perpesanan elektronik. Lengkap dengan fitur pengunggah status macam medsos lain. Honestly aku bukan yang nyaman sharing this and that dan dalam keadaan tau kalau hal itu dilihat banyak orang yang aku kenal.
Dan risih pula rasanya melihat setiap pergerakan yang direkam lalu dipublikasikan adalah sampai pada hal pribadi macam ibadah. Aaah... Lalu banyak orang melakukannya, lalu mereka saling puji dan cela dibelakangnya. Miris.
Lalu aku yang secara alamiah mengamati lama lama makin enggan bicara. Ngga ngerti harus mulai dan membicarakan apa.
Semoga Allah mudahkan semuanya 💙
2 notes
·
View notes
Text
Adalah mengakui, meraba jalan pulang agar tetap bisa berdekatan dengan-Mu
Pengakuan…
Tatkala terlempar ke alam dunia, Adam dan Hawa mendoa, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Al-A'raaf : 23)
Maka Allah kabulkan doa mereka, “maka Allah menerima taubatnya” (Al-Baqarah : 37)
Ketika terkunci dalam perut Paus, Nabi Yunus berdoa, menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.
“Maka Kami telah memperkenankan doanya”
(Al-Anbiya : 87-88)
Ketika Musa melakukan kesalahan membunuh seorang manusia, ia berdoa “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku”.
’Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ (Al-Qashash : 16)
Ketiganya adalah doa, dan kesamaannya adalah; setiapnya mengandung pengakuan atas kesalahan. Dan pada akhirnya, kesemuanya mendapat pengampunan yang segera dari Rabb semesta.
Kita banyak meminta, banyak memohon, tapi lupa diri tak pernah mengaku salah pada-Nya. Padahal Allah menyegerakan jawaban setiap pinta jika saja kita mengakui setiap alpa, membalas doa setiap kita sadari penuh kelakuan kita. Agar murni kembali jiwa, hilang beban, dan bersih hati.
425 notes
·
View notes
Text
Wuhuuuw.. Hello tumblr! Long time ya no see nya kita.. 🖐️ let's share this and that again, tumb! Mwah
2 notes
·
View notes
Photo

masih mentadabburi surat Dhuha dimana setelahnya ada surat Al insyirah.
Surat Adh Duha memberikan gambaran kepada kita bahwa setelah waktu dhuha yang nikmat, ada malam nan pekat dan sunyi. Sebaliknya, Al Insyirah memberikan kita gambaran bahwa setelah kesulitan, akan ada kemudahan.
di sini kita memahami bahwa kelapangan dan kesempitan sejatinya hanya siklus saja dalam hidup. Semua pasti akan mengalaminya.
baik dalam surat dhuha ataupun surat Al Insyirah, Allah memberi petunjuk bahwa setiap permasalahan kita harusnya kita serahkan kepada-Nya.
Kita mungkin tidak setegar nabi Ayyub yang ketika diuji dengan kesusahan justeru memohon “sisakan hati ini untuk mengingat-Mu ya Allah”.
Kita mungkin tidak setegar nabi Ayyub yang ketika diuji dengan kesusahan justeru bersyukur karena kenikmatan yang telah dirasakan selama 80 tahun.
Tapi setidaknya, dalam pekatnya malam, ingatlah selalu waktu dhuha. Bukan sekedar untuk dirindukan dan ditangisi, melainkan untuk selalu disyukuri.
Semoga di setiap episode malam nan pekat, tawakkal dan sabar kita semakin bertambah dan semoga di setiap episode dhuha, kita semakin sadar untuk selalu bersyukur.
dan Dia mendapatimu sebagai orang yang tersesat lalu memberimu petunjuk. dan Dia mendapatimu sebagai orang yang kekurangan lalu Dia mencukupimu.
(QS Ad Dhuha 7-8)
Dan hanya kepada Rabb-mu lah kamu berharap.
(QS Al Insyirah 8)
361 notes
·
View notes
Text
Untuk hal yang harus dirayakan ❤️❤️❤️
..Agamanya..
Ya Allah, aku paham sekarang kenapa Engkau menganjurkan kami untuk memilih agamanya daripada harta, keturunan, atau rupa bahkan yang kita cinta. Sebab, ketika baik agamanya, ia akan paham bagaimana memperlakukan kami seperti Engkau perintahkan hingga ketika nanti Engkau persatukan kami tanpa cinta, dia tak akan pernah menyakiti istrinya.. Sekalipun.
Sebab, ketika baik agamanya, ia akan paham bagaimana menghidupi kami sebagaimana Engkau perintahkan dan ia tak akan pernah menelantarkan kami tanpa penghidupan. Tak apa sedikit, semoga dari yang sedikit terletak keberkahan yang kaya. Selamanya :’)
[Hikmah dari tulisan Ustadz Salim A Fillah, Bahagianya Merayakan Cinta]
1K notes
·
View notes
Text
Kai, menurut mama...
Maa.. Gimana ya soal Dierja?
"Kai, kalian selama ini kan teman baik, dia kan emang biasa main kesini, mama tau ko di nganggep kamu sahabatnya. Dierja bukannya punya pacar? Dia lagi berantem kali sama pacarnya, ntar juga baikan lagi."
Tapi maa... Dierja se..
"Dia curhat aja kali ama kamu, ntar kalo udah baikan ama pacarnya dia juga lupa. Tenang aja Kai, jangan diambil pusing"
😰 hmmm.. Mama? Dierja?
Jaaaa... kalo kamu ada diantara obrolanku sama mama. Kamu mau bilang apa ke mama?
0 notes
Text
Aku pulang, Ja
Momen yang sama saat aku melihatmu, gugup.
Terlebih ketika kita sama sama bertemu, dalam lensa coklat, mematung saling tatap.
Selalu dengan perasaan yang sama.
Meski tak pernah bertahan lama. Terlalu berdesir rasanya.
Seharusnya kita jujur sejak dulu, Ja.
Hari ini aku pulang, aku tahu kau akan datang. Setidaknya, itu juga yang selalu kuharapkan.
Aku pulang, Ja.
0 notes
Text
Kardus sepatu
"Iya, nanti aku pulang... Tentu saja, aku akan jadi yang pertama membukanya" jawabku sedatar mungkin berupaya mengendalikan diri.
Apasih sebenernya yang dia mau? Tentang apa lagi ini? Ah, lukisan bukan ya? Atau hal baru lagi? Tak henti pikiranku saling menerka sambil terus berupaya menata hati. Tentu saja karna aku juga menaruh harap, aah.. Urusan ini nyatanya masih saja rumit. Pekiku dalam hati.
"Kabari aku kalo kamu pulang ya, kabari aku kalo kamu sampe rumah, kabari aku kalo kamu udah buka isinya, aku segera telfon setelahnya"... Heey, halo? Pan, kamu masih disitu kan? Kamu denger aku kan?"...
"Eeh, iya iya... aku masih diluar, nanti aku kabari lagi".. Kataku buru buru mengakhiri percakapan kami
Diantara kami seperti ada sesuatu, semacam perasaan saling. . . tapi entahlah.
Sudah lama kami saling mengenal, tapi tak sekalipun bicara soal perasaan. Eh, bukan tak sekalipun, tapi tak ada yang mampu melakukannya terus terang. Terus terang pada perasaan. Tidak dengannya, pun dengan aku, bahkan saat sinyal itu begitu kuat. Aku masih saja khawatir itu hanya perasaanku, yang sementara, atau perasaannya, yang hinggap sesaat saja. Begitu naifnya kami sampai membiarkan ini berlarut larut. Bicara pada kertas, pada tembok, dan pada lagu, yang terlalu nyaman itu membuat kami lupa. Bahwa..
Perasaan tidak seharusnya diperlakukan seperti ini. Jujurlah agar indah, terus teranglah agar menjadi mudah. Sebab perasaan ini nyatanya sudah mulai merekah. Tapi eksekusi yang tak dibarengi keyakinan akhirnya membuat ini terlihat salah.
Sedetik kemudian..
"mba, ada paketan, dari mas Dierja. . Pulang ya, penasaran nih isinya apa 😁😁 (sambil cengengesan)" pesan dari adik bungsuku
Hah? Kamu yang penasaran? Yakin? Harusnya kan aku 😒
Pesan yang berujung pada rasa penasaran yang makin menjadi, ohh..rasanyaa... Kalau saja jarak rumah tinggal beberapa meter, aku pasti lari tak peduli ransel penuh dengan revisi. Kesalku terjebak situasi. Hmmm...
Kamu masih ingat saat itu Ja? Begitu kacau perasaanku, disesaki banyak perasaan yang mengganggu. Lalu bagaimana denganmu? Apa kau berdegup gelisah menunggu... Memastikan benarkah aku atau orang lain yang membukanya? Lalu bagaimana setelahnya? Tentang itukah kegelisahanmu? Membayangkan reaksiku saat pertama kali kutahu isinya? Seperti itukah perasaanmu? Atau lebih dari itu...
💙💙💙
0 notes