Sedang belajar menuangkan segala perasaan dan pikiran melalui tulisan. Wanna be your friendly reminder馃槉.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
鉁煠嶁湪
Hari ini, otakku sudah full mencerna teori-teori dan pembahasan yang sangat mengutamakan kerja pikiran.
Sampailah aku pada sebuah akun social media. Dan aku seperti menemukan semilir angin sejuk di tengah gerahnya malam.
Beliau bilang, "Semakin dewasa kita.. kita memahami.. yang terpenting bukanlah penampilan atau pencapaian. Bukanlah tentang bagaimana orang lain melihat kita juga bukan tentang apa yang kita miliki. Meskipun itu wajar ada dalam kehidupan.
Tapi terutama yang paling penting adalah tentang bagaimana menjadi diri yang damai dan bahagia di dalam," - dr. Ekachaeryanti Zain, Sp. KJ.
Terima kasih telah menyejukkan hati dan pikiranku setelah melalui hari ini..
2 notes
路
View notes
Text
Mengalah
Apa sih yang bisa didapat dari perilaku mengalah? Apakah mengalah menjadi sesuatu yang normal saja? Atau justru malah lebih banyak mudhorotnya ya?
Seringkali mengalah bisa membuat aku berhenti bertindak sesuai kehendakku. Sejenak berpikir, apa aku salah telah mengalah kepada orang lain? Aku memiliki sisi ego yang ketika mengalah, langsung terpaksa meredam. Dan tiba-tiba membuncah pada titik tertentu.
Sekali lagi, apakah mengalah juga ada caranya?
1 note
路
View note
Text
Baik-Baik Saja
Katamu, kau baik-baik saja saat itu.
Tapi kulihat, bola matamu.. kulihat kedua alismu.. kulihat bibirmu.. tak seperti orang yang sungguhan baik-baik saja. Matamu yang semakin lama penuh dengan air mata. Dan kau bilang "aku baik-baik saja.. gwenchana" namun setelah kupegang pundakmu dengan lembut, kau malah menangis sejadi-jadinya.
Aku yakin, baik-baik saja adalah kata-kata yang ingin kau sugestikan pada dirimu sendiri, kan?
0 notes
Text
Berdiri
Aku melipat jaket abu-abu kesayanganku. Jaket yang lembut dan wangi. Ku rawat jaket itu sepenuh hati. "Persoalan jaket saja terlalu berlebihan," sahut temanku tak mengerti.
Jaket ini umurnya sudah enam tahun. Kubeli menggunakan uangku sendiri. Hasil jerih payahku. Membayar semua pengalamanku yang setiap malam harus pulang di tengah guyuran angin yang sangat dingin. Tangan yang membeku bahkan tulang-tulang yang bersuhu rendah.
Selama aku bisa berdiri, ku tak ingin jaket ini menjadi kain lap di dapur yang digunakan untuk kaki-kaki itu.
1 note
路
View note
Text
Gersang
Hujan sudah lama tak menunjukkan pertunjukannya. Aku merindukan hujan di kala ia menari-nari di ruang terbuka. Aku merindukan hujan ketika ia bermusik di atas genting rumah. Aku merindukannya, kelembutan suara alunannya yang ramah melewati telinga. Pikiran yang gersang menjadi lebih sejuk setelah melihat dan mendengar hujan menunjukkan dirinya.
1 note
路
View note
Text
Menjadikan Dirimu Bagian Dalam Perjuangan
Kelak dirimu akan bertanya-tanya, "dulu kau tak pernah ada diantara mereka, ya?" mereka orang-orang hebat yang hatinya sekuat baja, bahkan lebih dari itu. Mereka orang-orang yang hidupnya senantiasa menebar benih kebaikan demi kebaikan. Tak menciptakan propaganda permusuhan antara satu sama lain. Mereka orang-orang yang tulus membangun dunia ini jadi lebih baik. Tapi, kau tak pernah sedikitpun menjadi bagian dalam perjuangan mereka?
Katamu, "banyak hal pada diriku yang harus kuurus, soal hidup ini kompleks. jadi lebih kompleks tingkat tinggi kalo harus bergabung dengan mereka."
Persoalan tekad, siapa yang bisa menjamin selain diri sendiri? Hanya saja merugi jika hidup tak diisi untuk memperjuangkan membangun kebaikan sekitar. Orang yang dalam kesulitan akan selalu mendapat kesempatan untuk mendapatkan jawaban-jawaban menjawab persoalan puzzle-puzzle masa depan.
1 note
路
View note
Text
Jangan Takut
Tak perlu kita risau terhadap apa yang kita tahu bahwa hal itu benar dan bisa dipertanggungjawabkan. Tak perlu juga kita takut terhadap apa yang orang lain katakan tentang kita. Selama eksistensi hidup kita sebagai manusia tetap ada. Selama hal itu tak pernah menyentuh aspek-aspek krusial hidup kita. selama hal itu masih bisa kita maklumi karena persoalan kompleks dalam diri seseorang. Nyatanya, kita jangan takut untuk tetap berbuat sesuatu selama itu etis dan benar.
1 note
路
View note
Text
Menguji Iman dan Tekadmu
Diri manusia yang tak lepas dari ujian. Ujian ini akan menentukan seberapa kualitas iman dan tekad manusia dalam memperjuangkan kebenaran. Imanmu akan diuji dalam bentuk yang berbeda-beda dengan manusia lainnya. Akan sejauh mana kau memegang teguh keimananmu untuk memperjuangkan yang haqq. Tekadmu akan diuji dalam bentuk yang berbeda dengan manusia lainnya. Akan sebulat apa tekadmu untuk terus berada di jalan kebenaran.
Maka dari itu, jangan menyerah ya!
1 note
路
View note
Text
Proses Menunda Keinginan
Menunda seringkali dipandang sebagai hal yang merugikan. Tapi ada loh, menunda yang cukup bisa dipertimbangkan sebagai hal yang menguntungkan. Yap, menunda keinginan. Ada kalanya kita bisa menuruti keinginan-keinginan kita. Ada kalanya kita harus menunda keinginan itu. Dari banyaknya keinginan, kita punya kehendak untuk menentukan mana yang bisa dipenuhi lebih dulu dan mana yang tidak. Tentunya, sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Jika belum saatnya, belum ada kapasitas untuk memenuhi keinginan tersebut.. baiknya kita menunda dulu. Untuk sementara jangan memaksakan diri.
1 note
路
View note
Text
Payah
Sesaat sebelum beranjak dari kursi yang ia duduki. Kepalanya masih tertunduk. Air mukanya berubah. Tatapannya kosong. Sambil menahan bendungan air yang sudah terlihat di ujung matanya, ia berusaha menyeka dengan jari-jari tangannya.
"nyatanya aku payah," katanya.
Selama ini, ia selalu berusaha untuk keluar dari masalahnya. Kesana kemari, ia mencari bala bantuan untuk dapat segera menemukan solusinya. Namun, hasilnya nihil. Hanya satu jalan keluar yang ia temukan, yaitu melarikan diri dari semuanya.
Nyatanya, dia benar-benar payah seperti katanya tadi. Melarikan diri dari masalah? Solusi klasik yang justru malah tak bisa disebut solusi.
"aku payah, a-aku harus apa?" Katanya lagi.
Kali ini tundukan kepalanya semakin merendah. Air matanya mengalir deras sudah tak tertahankan lagi. Ia tak percaya pada dirinya bahwa sebenarnya jika mau bertekad, pasti ada jalan keluarnya. Selain, melarikan diri dari masalah.
Jangan biarkan dia sendirian.
1 note
路
View note
Text
Bulan Bundar
Aku sengaja mengeluarkan sepedaku dari garasi. Aku ingin menikmati semilir angin malam dan mencapai ketenangan. Di tengah angin malam yang berhembus, perlahan aku mengayuh sepedaku untuk merasakan setiap sentuhan lembut angin malam ini. Pikiran dan perasaanku sangat tenang. Pandanganku tak lepas dari bulan bundar yang bermandikan cahaya di langit sana. Sayup-sayup terdengar dari suara speaker masjid tak jauh dari jalan raya ...
"Fabiayyi 鈥榓alaa鈥檌 Rabbikumaa Tukadzdzibaan"
Air mataku seperti ingin tumpah saat itu juga. Diikuti kedua sudut bibirku yang ikut terangkat.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"
5 notes
路
View notes
Text
Where Is Dream ?
馃幎" Ada begitu banyak yang membuatku ingin tahu
Di dalam dunia yang seperti labirin ini
Jalan apakah yang harus ku ambil supaya takkan tersesat?
Aku merasa langkahku kian lambat adanya"馃幎
Pernah dengar lagu "Where Is Dream?" karya 10 Cm? Lagu ini merupakan soundtrack drama korea yang sempat ramai sekali menjadi perbincangan hangat di tengah netizen. Judul drakornya yaitu Start Up. Di tulisan kali ini saya tidak ingin membahas dramanya. Melainkan lagunya itu membuat saya tertarik membahas tentang mimpi. Tepatnya, dimanakah mimpi?
Saya pikir kita tidak pernah lepas dari yang namanya mimpi. Kita menyadari bahwa mungkin sekarang ini kita sedang memiliki mimpi-mimpi yang kita perjuangkan, kita raih, dan kita upayakan. Kita semua ingin mimpi/impian kita menjadi kenyataan. Tapi, apakah mimpi kita sudah benar-benar sesuatu yang kita impikan? apakah kita sudah memastikan kembali bahwa mimpi ini bukanlah mimpi yang dibentuk oleh keinginan eksternal diri kita? dimana letak mimpi kita?
Seperti kutipan lirik yang saya cantumkan di awal tulisan ini. Dunia ini seperti labirin dan begitu banyak yang sebenarnya belum kita tahu. Maka dari itu, alamiahnya kita pasti mencari tahu lebih jauh dan lebih dalam lagi. Labirin itu rumit, berliku-liku, dan terkadang lebih banyak jalan buntunya. Dunia ini seperti labirin, kita akan tersesat jika dari awal kita tidak mencari tahu dan berusaha memahami petunjuk-petunjuk untuk bisa bertahan di labirin ini.
Ketika bertemu dengan jalan yang berliku-liku, kita harus bersiap untuk tetap on the track, berpegang pada prinsip-prinsip yang sudah kita yakini. Jangan sampai adanya jalan yang berliku-liku membuat kita menyerah karena terlalu banyak cabang-cabang yang harus kita pilih untuk kita lewati. Ketika bertemu dengan jalan buntu, kita harus bersiap untuk balik arah, mencari lagi jalan yang bisa kita lewati hingga garis finish, kita harus siap mundur beberapa langkah untuk mendapatkan apa yang kita tuju.
Kita tak mungkin bisa sampai pada finish jika dari awal bukan garis finish lah yang kita jadikan tujuan. Barangkali di setiap ruang labirin itu banyak sekali tawaran makanan enak dan menggiurkan sehingga kita justru banyak menikmati itu dan tidak melanjutkan perjalanan. Barangkali di setiap jalan buntu, kita ditawarkan untuk tidur sepuasnya sampai terlalu nyaman dan kemudian lupa akan tujuan. Jadi, dimana mimpi? apakah kau bisa menemukannya?
6 notes
路
View notes
Text
I'll just keep it by my self
Aku ini orangnya emang segampang itu untuk cerita keadaanku, opiniku, dan perasanku ke orang lain. Sekalipun aku sedang merasa di fase bahagia sekali maupun terpuruk sekali. Apapun kondisinya, I'll tell more people to hear my story. Satu sisi, aku merasa bahwa hal itu bisa jadi baik, karena emang ada masa dimana orang itu butuh untuk didengarkan dan diberikan solusi-solusi. Tapi, pada sisi yang lain, aku merasakan mulai ada hal-hal buruk yang muncul setelah perilaku itu terjadi.
Ya, akhirnya selama ini aku coba memahami diriku, kenapa aku begitu gampangnya melempar semua cerita kebahagiaanku dan kesedihanku ke orang lain. Meskipun aku tidak bisa memastikan apakah orang yang mendengarkan itu akan ikut bahagia atau berempati setelah aku menceritakan kisahku.
I think, agak over sih sekarang kalau aku ceritain semua tentangku ke orang lain. To be honest, selain aku mengganggap bahwa itu over, aku sebenarnya juga takut membuat orang jadi salah paham. Itu aja sih. Salah paham kenapa? salah paham bahwa ada yang merasa cuma dia satu-satunya yang tau ceritaku, cuma dia yang tau banget tentangku dan menganggap bahwa "aku yang paling tahu tentangmu lohhh". Seakan paling kenal denganku seutuhnya lewat cerita-cerita parsial yang ku sampaikan padanya. Padahal lagi-lagi, aku cerita ke semua orang.
Makanya mulai saat ini, aku berusaha untuk menahan diri. Karena emang respon-respon seperti itu yang membuat aku jadi ngga nyaman berinteraksi kembali. So, I'll just keep it by my self aja. Kecuali memang aku punya kebutuhan yang ada kaitannya dengan eksistensi hidup seseorang. Tentunya yang paling penting adalah aku tetap akan menyimpan kisah-kisahku dan menceritakannya dengan orang-orang yang menurutku tepat.
5 notes
路
View notes
Text
Ekspektasi
Ekspektasi yang orang lain sematkan pada diri kita, bisa cukup besar pengaruhnya dalam proses kehidupan kita. Padahal diri sendiri pun masih meragu, apa yang bisa diharapkan dari diri ini?
Lalu, apakah salah kita berupaya memuaskan ekspektasi? Tentu kita harus melihat dari kaca mata yang mana dahulu. Ekspektasi bisa muncul karena wajar kita punya harapan-harapan. Entah harapannya besar atau kecil.
Ekspektasi ke diri kita sendiri misalnya. Ketika kita sedang berada di fase belajar untuk menempa skill, kemudian punya ekspektasi bahwa ke depan skill yang sudah kita pelajari ini akan sangat bermanfaat dan memudahkan kita saat menjalani karir. Sehingga, adanya ekpektasi itu membuat kita jauh lebih berupaya untuk meningkatkan lagi progress kita sampai titik sudah dekat sekali dengan ekspektasi kita.
Namun, kita tetaplah harus berusaha untuk seimbang mengukur ekspektasi. Sesuaikan dengan kapasitas kita baik yang aktual maupun potensial. Kalo bahasa kerennya, manajemen ekspektasi.
2 notes
路
View notes
Text
Choices
Setiap pilihan pasti punya konsekuensi. Tapi nyatanya, menerima dan menjalani setiap konsekuensi yang terasa memberatkan juga menjadi sebuah tantangan tersendiri. Setiap pilihan pasti punya dampak yang jika dirinci, mungkin akan memunculkan berbagai dampak mudharat dan maslahat. Ketika kita berperilaku dan memutuskan sesuatu hendaklah mempertimbangkan hal-hal itu juga. Apakah kedepan dengan memilih berperilaku seperti ini akan muncul dampak-dampak tertentu? apakah dampak baiknya lebih banyak daripada yang buruk?
Maka dari itu, aku pun harus banyak belajar untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah kuyakini benar.
3 notes
路
View notes
Text
Fluktuatif
"Cinta itu fluktuatif, jadi harus terus dipupuk dan dijaga"
Fluktuatif adalah kondisi yang tidak tetap atau tidak menentu. Rasa cinta kita terhadap sesuatu itu pasti akan ada naik turunnya. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang untuk tetap setia terhadap sesuatu yang dicintainya. Maka, cinta itu harus terus dipupuk dan dijaga agar tetap ada meskipun harus naik turun. Kualitas rasa yang akan muncul pun semakin lama juga akan semakin baik jauh meningkat dari yang sebelumnya. Pupuk rasa cinta kita pada hal-hal yang tepat, ya!
10 notes
路
View notes