Tentang suara yang tak bisa berhenti berujar kala sepi
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Hai rasa, apa kabar?
Kumohon, kali ini jangan jatuh dulu ya? Rumit memang, tapi kalau jatuh sekarang, bisa jadi kecamuk perang nanti di hati.
3 notes
·
View notes
Text
Belajar dari Angkuh
Kini makhluk yang satu itu tengah tersimpuh rubuh, turut merutuki tubuh yang sedang runtuh sebab telah hilang dalam angkuh.
Terimakasih rapuh, hari ini aku belajar lagi bahwa angkuh tak pernah memberi utuh pada tiap rengkuh.
1 note
·
View note
Text
Serta Mulia, diri.
Hai, hari ke-delapanbelas di bulan Juni. Kukira kau datang bawa bahagia. Nyatanya, makin dewasa rasanya hidup makin menyedihkan.
Ini tentang sebuah hari. Dimana orang bilang itu adalah hari yang bahagia. Nyatanya tidak. Tidak untuk perempuan itu. Lihat, dua bola matanya yang telah ceria sejak bangun tidurnya, perlahan kehilangan pancarannya. Hatinya sedang perlahan runtuh, pelan-pelan. Laiknya gerimis yang datang perlahan namun menyakitkan.
Tiga hari sudah berlalu sejak dia kehabisan kuota internetnya. Dia benar-benar ingin mencoba, ingin tahu bagaimana rasanya menjauh dari media sosial yang membuatnya terlena itu.
Semenjak tadi malam, beberapa jam sebelum pergantian tanggal, pikirannya sudah kalut. Ragam rasa bercampur aduk. Gemuruh jantungnya, jangan ditanya. Sudah terdengar oleh sekawanan burung mimpi di dalam hatinya. Kesal dengan pikirannya yang tak kunjung tenang, ia putuskan untuk mendengarkan sebuah lagu dari salah satu penyanyi favoritnya, Sal Priadi. Berkhayal seakan si penyanyi benar-benar mengucapkan, "Serta mulia panjang umurnya" untuk dirinya. Menaruh harap pada cemas, agar tidak cepat-cepat datang berkunjung.
Belum usai gelisah, ia memutuskan untuk menorehkan beberapa gores tinta di atas bukunya. Untaian ucap, bukan untuk siapa-siapa melainkan dirinya sendiri. Berharap semoga nanti pukul dua belas ada orang yang mengucapkan selamat untuknya. Nyatanya tidak.
Ia coba kuatkan dirinya yang masih tak bisa memejam mata hingga lewat dini hari. Payah sekali hatinya. Tapi masih tetap mencoba meyakinkan untuk sabar menanti esok pagi yang ia siapkan dengan senyum dan tarikan napas yang dalam. Siapa tau paginya esok bisa jadi yang paling cerah.
Esok paginya, ia bangun dengan matahari pagi yang menyapa dengan ceria dari balik jendelanya. Hari ke-delapanbelas bulan Juni tahun dua ribu dua puluh satu. Hari dimana ia menginjak usianya yang sudah dua puluh dua tahun di dunia.
Sudahlah, mungkin harinya memang harus berakhir seperti itu untuk saat ini. Saat ini saja.
Ini tentang sebuah hari, dimana keajaiban harusnya terjadi untuknya, dimana kejutan semesta datang menghampirinya.
Semesta, jangan relakan dia menghadapi pintu usianya dengan kesedihan, kumohon.
-Bumi Kinanah, 18 Juni 2021
0 notes
Text
in.som.ni.a
//adalah keadaan dimana mata sudah jelas-jelas ngantuk, badan capek, tapi pikiran masih riuh ricuh di tengah kesunyian.
source: omongan amigdala
...
Pengen banget, bisa tidur kayak orang-orang. Yang nemu bantal, belum berapa detik langsung plek. Terlelap.
Diriku? Kadang tidurnya malem banget. Pagi banget malah. Abis subuh, atau bahkan gak tidur sama sekali. Semuanya itu terjadi karena banyak hal. Entah kesibukan, atau emang pikiran yang gak bisa diem.
Tidur itu anugerah dan kenikmatan tak terkira. Jangan dibenci, itu tanda bahwa tubuh kita emang butuh istirahat. Apalagi, gak semua orang gampang tidur. Jadi, bersyukurlah buat orang-orang yang gampang tidur dimana-mana.
Selamat berjuang untuk tidur, diriku.
di bawah naungan kipas angin, bersama suara kodok dan rerinaian hujan yang merintik, 44 menit setelah tengah malam terlewat.
0 notes
Text
🌧️It's Raining Outside!🌧️
I love when the rain comes to kiss down the earth.
As I love they when they bring the petrichor out of the ground.
And I love when we can dance under the sky, attached by the raindrops.
As I love the rumbling thunder put another harmony to the universe.
0 notes
Text
Belajar Sabar
Ada sabar yang bisa dituangkan sebanyak mungkin dalam tiap kenyataan yang pahit.
Ingat kan, kalo yang baik-baik itu butuh perjuangan. Butuh rasa sakit.
Percayalah, kita takkan jadi apa-apa di masa mendatang jika kerjaan kita hanya mengeluh untuk sesuatu yang telah kita impikan.
Apalagi, kalo keluhannya buat impian yang udah lama kita simpan baik-baik, kita jaga baik-baik. Sayang banget.
Kasian sama impiannya, malah dapet keluhan mulu.
Hayuk, anggap aja ini latihan ya...
Latihan besar-besaran buat bersabar.
Buat dapetin hal yang besar juga tentunya.
0 notes
Text
Bertumbuh
Makin kesini, makin berusaha buat menerima segala hal.
Tiap orang, punya sisi istimewanya masing-masing, walaupun dia kelihatannya buruk. Karena latar belakang kehidupan yang membentuknya.
Yang suka ngegas, yang suka nyinyir pas lagi belajarlah, yang dikit-dikit ngeluh...
Yang gak paham aku lagi ngapain atau kenapa, yang bicaranya suka nyelekit, yang gak bisa nerima pemikiranku, yang temenannya sama orang nempel banget...
Makin berusaha buat sabar ngadepin itu semua.
Yang ngeresponnya biasa aja, jutek, ketus, atau apalah.
Yang cuek banget kalo disapa, yang gak pernah ngasih muka seneng kalo disamperin.
Yang sering gak peka, yang punya temen banyak, yang bisa supel sama semua orang...
Diri ini masih berusaha, masih berjuang buat sabar dan nerima semua itu. Karena diri ini juga gak lebih baik dari mereka semua. Belum tentu yang banyak ngomong itu gak baik. Belum tentu yang judes itu beneran judes.
Yang juga usaha itu masih disertai rasa iri, cemburu, egois, marah, kecewa.
Tapi anehnya, kenapa semuanya bungkam? Kenapa semuanya tak bisa bicara ketika hati jelas-jelas merasakan hal itu?
Memilih diam, daripada harus meledak, menyakiti hati yang lain dan berujung pada menyalahkan diri sendiri.
Terimakasih diri, sudah berjuang sekuat ini sampai sini.
Mari, bersiap lagi buat hadapi hal-hal yang lebih dahsyat dari ini semua.
0 notes
Text
Selaksa Dekap Untuk Sang Ayah
Teruntuk sosok terhebat, cinta pertama, dan pendidik tersabar yang pernah kutemui.
Sosok Ayah, yang selalu terdamba oleh anak gadisnya.
Terimakasih, untuk segala hal yang kau beri. Termasuk cinta dan kasih sayangmu yang kau berikan dalam diam dan marahmu.
Masakanmu yang tiada duanya, susu coklat yang menyambutku tiap sebelum berangkat sekolah, boneka panda yang menjadi hadiah pertamaku.
Cerita lucu yang kau ceritakan demi menghiburku, lagu anak-anak yang kau ajarkan, paksaan yang kau berikan saat aku enggan mengaji, nasehat-nasehat yang kau berikan saat aku tersesat, dan masih banyak hal luar biasa yang kau berikan lagi, dan lagi padaku.
Seluruh kenangan itu tiba-tiba kembali merangsek ke dalam pikiran yang sedang kalut. Dan rasa bersalah sebagai seorang anak yang lebih banyak dosanya lagi-lagi menyelusup.
Terimakasih, Wahai Sang Maha Canggih. Telah menghadirkan sosok terkuat yang pernah kutemui dalam hidup.
Aku tak mampu berucap apa-apa lagi. Karena diksiku takkan pernah bisa menggambarkan betapa berharga dan mulianya dirimu.
Semoga lama hidupmu di sini, melihatku berjuang sampai akhir. Seperti detak jantung yang bertaut, nyawaku nyala karna denganmu.
~nadin.amizah_bertaut
1 note
·
View note
Text
Semoga perjuangan benar-benar bernilai juang.
Beberapa orang dianugrahi kemudahan untuk melawan kata gagal, dengan uang ataupun jabatan bapaknya. Sebagian lainnya dianugrahi kaki lebih kuat setelah bangkit dari masa gagal.
Semoga yang sebagian itu kita, agar kelak cucu-cucu kita disuguhi kisah-kisah yang mengagumkan. Kisah kakeknya yang menaklukkan mimpi-mimpinya dengan berjuang, tidak sekedar hanya beruang.
320 notes
·
View notes
Text
Racau
Sampai kapan dunia harus menderita seperti ini secara beruntun?
Apa karena kita yang lalai terhadap wujudNya?
Apa karena kita yang tak pernah benar-benar peduli terhadap nama nikmatNya?
Hingga akal sehat juga nurani ikut ditenggelamkan dalam kabut kebiadaban. Miris.
Lekas pulih. Dan jangan beralih.
Semoga lekas usai.
1 note
·
View note
Text
#katahatiuntukdiri
Terlalu lama berkawan dengan kosong, jadi lupa bagaimana rasanya penuh. Semoga kukuh, semoga utuh.
Jaga diri, wahai diri. Jangan sering menyakiti diri sendiri. Jangan sering menyalahkan hati.
Tiap rencana, ada masanya. Ada bahagianya, ada sedihnya. Tiap rencana, ada sesalnya, ada sukanya. Karena yang terbaik, adalah rencanaNya.
Semangat diriku.
5 notes
·
View notes
Text
"jika sabar bisa jadi sebuah solusi, kenapa emosi yang harus selalu tinggi"
71 notes
·
View notes
Text
agnosthesia
n. the state of not knowing how you really feel about something, which forces you to sift through clues hidden in your behavior, as if you were some other person—noticing a twist of acid in your voice, an obscene amount of effort put into something trifling, or an inexplicable weight on your shoulders that makes it difficult to get out of bed.
4K notes
·
View notes
Text
Sebuah Pantun
Ulang Tahun
Bertambah usia, berkurang umur
Tinggal di dunia, jangan jadi kufur
Banyak ibadah, banyak berdzikir
Ulang tahun berkah, dewasa berpikir
Lemak jenuh, banyak di cokelat
Walau jauh, tapi tetap t'rasa dekat
Usia meninggi, tak lagi muda
Walau tak pasti, ibadah tetap dijaga
Bukan meminta, tapi berjaga
Sebab usia, juga ada jatahnya
4 notes
·
View notes
Text
Terbalik Rasanya
Dunia, dunia....
Sebuah dimensi ruang dan waktu yang terasa hidup
Sehingga banyak hal yang sebenarnya palsu terasa nyata
Bahkan kejahatan dengan mudah menggeser kebaikan-kebaikan yang diperjuangkan oleh yang masih mengingat siapa dirinya
Bahwa dirinya....
Di dunia ini....
Adalah manusia yang bukan apa-apa
Boleh jabatanmu tinggi
Boleh hartamu adalah dunia dan seisinya
Tapi kau tetap bukan apa-apa
Belum perlu ku membandingkan manusia dengan tuhan
Cukup saja ku bandingkan dirimu dengan jasadmu sendiri
Dirimu bukan apa-apa dibandingkan matamu yang membantumu melihat pemandangan selama hidupmu
Kau akan menjerit jika tiba-tiba kau menjadi buta
Dirimu bukan apa-apa dibandingkan kulitmu yang membantumu meraba permukaan benda
Kau tak kan pernah tahu apa itu kasar dan lembut jika kulitmu tak ada
Dan masih banyak lagi....
Maka dari itu, sadarilah....
Jangan sekali-kali menjadi jahat untuk mengeruk dunia
Kendati kau membuat orang lain rugi
Kendati kau menjadi pembohong kelas dunia
Hanya agar semua orang memandangimu tinggi
Hanya agar kau punya semua harta dan kuasa
Dan walau semua itu sudah kau miliki,
Tetap saja dunia akan tetap membuatmu masih ingin lagi
Padahal sesungguhnya banyak orang yang kendati berlumur keringat karena terbakar matahari
Padahal sesungguhnya banyak orang yang kendati berlumur darah karena sulitnya medan yang ia lalui
Dan upah dari itu semua paling-paling hanya cukup untuk sedikit
Bahkan banyak yang tidak cukup
Saking terbaliknya rasanya hidup di dunia ini
Jarang syukur hinggap di setiap hati para hartawan dan penguasa
Justru banyak yang miskin dan kecil yang menengadah
Mereka sadar apa yang mereka bisa dapatkan adalah titipan
Mereka tahu kalau mereka hidup dengan tujuan menciptakan manfaat besar
Bukan seperti hartawan dan penguasa yang seringnya bertujuan memiliki setiap jengkal dunia
Di mata mereka, manusia miskin dan kecil adalah sampah yang sesegera mungkin harus di tanam ke dalam tanah
Katanya, karena mereka adalah bangsa buruk
Katanya, mereka itu tak ada gunanya
Itulah katanya
Lebih dalamnya,
Mereka benci berat dengan wujud manusia yang hampir tiada bedanya dengan kera itu
Hingga terjadilah konspirasi dan rekayasa
Membuat semua mata menyoroti yang salah sebagai yang benar dan yang benar sebagai yang salah
Tak lagi peduli
Tak lagi ada belas kasih
Bahkan untuk membela diri yang salah tertuduh pun,
Bukan lagi berdasarkan kau memang tertuduh atau kau berbohong
Melainkan berdasarkan kau kelompokku, kau golonganku, atau kau punya uang untuk mengimbali semua jasaku
Bahkan satu masalah yang jawabannya hanya dua, yaitu benar atau salah
Durasi untuk menemukan jawabannya lebih lama daripada untuk menemukan jawaban pilihan ganda dari lima puluh butir soal ujian di sekolah
Jika saja tak perlu lagi berandai agar bisa melihat dunia yang penduduknya selalu jujur
Sampai-sampai jaksa, hakim, pengacara, dan semua bagian hukum tak lagi dibutuhkan
Di saat itulah, rasa hidup di dunia tak lagi terasa terbalik
4 notes
·
View notes
Text
Entah seberapa lama kita berpaling, tak lagi saling. Kini sapamu terlalu asing. Dan sialnya aku begitu canggung, lantas melangkah masing-masing.
- sajakremah
19 notes
·
View notes
Text
GESEKAN
Teruntuk semua hal yang pada dasarnya berbeda
Sering gesekan membuat kita semakin ingin membuat antara
Hingga sering kita tak lagi saling memandang
Bahkan kian melupakan
Bahwa kita ini adalah sama sebeda apa pun kita di dunia ini
Banyak yang bilang ingin seperti gemintang
Yang nyaris tak pernah bergesekan
Bahkan dengan planet, satelit, dan juga asteroid
Walau tak terbilang jumlahnya di angkasa
Namun apa daya
Adakah apa yang kau bilang itu terealisasikan?
Banyak yang bilang kita ini sama, tak ada bedanya. Maka jangan membuat perbedaan itu ada
Menurutku, pernyataan itu benar sekaligus salah
Kita manusia di dunia ini adalah berbeda satu dengan yang lainnya
Jika kita semua sama,
Mengapa harus ada yang namanya diskusi?
Musyawarah?
Bahkan konferensi raksasa antar negara?
Jangan bertanya mengapa manusia punya jantung
Jangan pula bertanya mengapa kita berbeda
Nanti kebersamaan kita berhenti berdetak
Nanti semua yang kita bangun langsung hilang
Lenyap bahkan tanpa sisa sekeping puing pun
Banyak yang bersusah payah menghilangkan perbedaan
Katanya, perbedaan kita itu seperti tingkatan
Tingkatanmu rendah dan aku lebih tinggi
Maka mari jadilah sama denganku agar kita bisa hidup damai dalam tingkatan yang sama
Mungkin benar kau lebih tinggi
Tetapi bisakah kau memastikannya?
Karena kenyataannya tingkatan dalam kehidupan nyata
Tidaklah seperti tingkatan akademis seperti saat di sekolah
Nilainya tak hanya dihitung dengan angka
Namun nilainya dihitung berdasarkan seluruh aspek rumit nan kompleks ala kehidupan
"Wah, dia baik, ya. Ngasihin aku kue terus."
"Jahat banget, sih, dia. Suka ngeselin kalo ketemu."
Jangan langsung disimpulkan
Karena buku yang bersampul itu jarang ada yang tipis
Yang banyak buku tebal yang punya sampul bagus
Isinya pun bisa dibaca dengan puas
Lengkap dari awal hingga akhir
Maka kumpulkanlah semua informasi dengan benar
Jangan tergugah hanya dengan omongan angin
Dan nanti, jika lembaran buku tentangnya sudah tebal,
Baru kau sampul dia dengan label baik atau buruk bagimu
Tapi jangan menganggap kalau dia sudah berlabel baik, dia itu pasti baik
Juga sebaliknya
Karena buku itu hanyalah buku tentangnya bagimu, bukan bagi orang lain
Bisa jadi bagi orang lain, dia justru adalah makhluk terkotor
Karena manusia bisa menggenggam bunga dan racun sekaligus
Maka yang menganggap tiap perbedaan adalah tingkatan
Menurutku, itu kurang tepat
Karena buktinya, tiap isi buku tentang A milik tiap manusia adalah berbagai macam
Kalau sudah berbagai macam, maka jika untuk sekedar tingkatan,
Pastilah juga berbagai macam
Aku menganggap tingkatanku yang terbaik
Dan kau menganggap tingkatanmu yang terbaik pula
Apakah kita harus setingkat dulu baru bisa saling berdamai?
Tidak
Apakah betul tingkatanmu lebih baik daripada tingkatanku?
Jawabannya,
Tentu saja hanya bisa dijawab sendiri-sendiri
Untuk menentukan yang benar dan salah adalah relatif
Namun kerelativitasannya hanya berlaku sepanjang hal itu tidak memengaruhi hak orang lain
Tak mungkin kan, ada di antara kita yang menganggap bersih-bersih itu memperburuk lingkungan?
Dan orang lain jadi punya kewajiban untuk menghormati tingkatan orang lainnya
Karena inilah pelumas spesial untuk mengurangi gesekan besar di antara kita
Walau sesekali tetap ada percikan akibat gesekan yang lebih kecil
Setidaknya dengan gesekan itu kita menjadi semakin tahu
Kalau menjadi gemintang yang membersamai planet, satelit, dan asteroid
Adalah hal yang agak rumit walau pangkalnya mudah dijelaskan
Yaitu dengan saling menghargai perbedaan
Dan selalu mencari hal yang paling benar di dunia ini
Bukan yang terbaik bagi tingkatan kalian sendiri
Agar tak ada yang dirugikan
Agar tak ada yang merasa rendah
Tapi menurutku lagi,
Dengan jalan seperti inilah
Kita dapat mengetahui dengan baik tingkatan mana yang terbaik di dunia ini tanpa menimbulkan dengki sedikitpun
Tetapi, ketahuilah
Tingkatan yang terbaik itu tidak akan pernah minta untuk dipamer-pamerkan bahwa tingkatan itulah yang terbaik
Karena tingkatan yang terbaik bukan untuk dipamerkan
Tetapi untuk dijalani dengan sebaik-baiknya
Namun, hingga saat ini
Manusia banyak yang tetap mengedepankan tingkatannya sendiri
Mempromosikan tingkatannya kepada banyak orang
Bagiku itu tak masalah
Yang bagiku masalah adalah bahwa mereka hanya meninggikan tingkatan sendiri dengan keangkuhan tanpa berpikir bahwa ada manusia lainnya yang memiliki tingkatan yang lain dengan mereka
Sebenarnya, justru bagiku,
Adalah tingkatan yang tidak mengharuskan menghormati tingkatan lainnyalah yang buruk
Yang hanya hidup dengan anggapan tingkatan merekalah yang terbaik dan yang buruk harus ditumpas
Salah, salah besar
Tak bisa kita pastikan segala yang kita anggap itu benar adanya
Bahkan tulisanku yang panjang lebar ini pun,
Boleh saja kau anggap salah
Tapi jangan membuat anggapan itu menjadi penghalang untuk saling membersamai
Karena ini hanya sekedar anggapanku terhadap perbedaan
Bahwa sesungguhnya,
Kita berbeda,
Pada tiap anggapan kita
Pada tiap keyakinan kita terhadap suatu hal
Tapi sebenarnya tetap ada yang terbaik di antara semua keyakinan dan semua tingkatan
Namun keyakinan dan tingkatan itu tak minta dipamerkan dengan keangkuhan
Karena,
Keyakinan dan tingkatan yang terbaik itu justru yang akan memberikan tanda-tandanya sendiri kepada manusia
Tanpa perlu pamer-memamerkan
Dan tentunya dengan jalannya masing-masing
Namun, manusia tetaplah manusia
Jarang ada yang memercayai tanda itu walau sudah mendapatkannya jutaan kali
Malahan semakin banyak manusia yang tetap bersusah payah menutupi tingkatan yang terbaik itu walaupun telah mengetahuinya
Hanya sekedar ingin membuat manusia semakin banyak yang mengikuti tingkatannya yang lebih rendah
Mereka bahkan iri dan dengki karena tingkatan mereka tak sebaik tingkatan yang terbaik
Dada mereka disesaki dengan ide-ide hitam untuk menumpas tingkatan yang terbaik
Dan memperjuangkan tingkatan yang tak bernilai
Berusaha menciptakan gesekan raksasa agar tingkatan terbaik itu dianggap sebagai barang aus bagi orang-orang
Merekalah yang menciptakan perbedaan yang tak seharusnya ada
Perbedaan yang menciptakan permusuhan,
Pengkhianatan,
Dan hal buruk lainnya
Mereka memutarbalikkan fakta yang sebenarnya
Menjadikan orang dengan tingkatan terbaik sebagai yang bertanggung jawab atas semua kekacauan
Yang pelaku sesungguhnya justru mereka sendiri
Maka gesekan itu, wahai kawanku, adalah karena masih ada yang belum tahu di antara kita
Atau malah, masih ada yang belum mau jujur dengan apa yang sudah ia ketahui
Ketahuilah, jika kau begitu, artinya kau sedang merugi
4 notes
·
View notes