Tumgik
tikazizah · 1 month
Text
Bisa nggak ya bertahan? Bisa nggak ya melepaskan? Bisa nggak ya ikhlas? Bisa nggak ya berjuang lebih keras lagi?
Bisa sujud dulu aja nggak? Minta petunjuk. Biar Allah yang bukakan jalannya..
Biar Allah yang tunjukkan...
Mohon hindarkan aku dari memutuskan sesuatu, tanpaMu Ya Rabb🥺🤲🏻
432 notes · View notes
tikazizah · 2 months
Text
aku menangis sendiri dalam lelah, dalam sepi, dalam-dalam. aku menangisi sesuatu yang entah mungkin belum aku miliki atau aku menangisi atas penyesalan terhadap sesuatu yang telah kumiliki. aku tak paham..
bulan Ramadhan, bulan dimana seharusnya ku sibukkan diriku dengan melakukan ibadah dan ketaatan kenyataannya aku disibukkan dengan sesuatu yang akan hilang sewaktu-waktu (perihal dunia). aku yang paham bahwa aku tak seharusnya demikian namun tetap saja tak beranjak dari tempatku sekarang.
ada apa dengan diriku ya Allaah, mengapa aku bisa sejauh ini dariMu. setiap hari aku mencoba untuk memahami diriku namun aku tak pernah menemukan diriku dengan versi yang lebih tenang, lebih membahagiakan. aku selalu sibuk membereskan airmata yang selalu jatuh agar tak diketahui dunia. sekali lagi aku disibukkan dengan perkara dunia yang sewaktu-waktu bisa hilang kapan saja.
bulan Ramadhan ini aku merasa sangat lelah sekali, sekadar berdiri dengan kedua kakiku saja rasanya tak sekuat dulu. kala mengingat itu aku kembali menangis. rupanya aku pernah sangat bersemangat kala menujuMu. mempelajari ilmu untuk mendekatkan diriku kepadaMu. kini rasanya hampa terlebih banyak lelah. benar, dunia begitu melelahkan sekali..
kini, aku mencoba mengulang kembali perjalananku. meski tertatih aku mencoba meyakinkan diriku kembali bahwasanya ampunanMu sungguh luas dan terbuka untukku. dalam doaku, hanya meminta ampunanMu saja. "Allaah, ampuni aku, ampuni aku, kasihanilah aku."
doa itu mampu menembus relung hatiku yang telah lama jauh dariMu. aku menangis kembali setiap kali aku mengulang doa-doaku. ampuni aku, ampuni aku, kasihanilah aku. bagiku, bila Engkau telah mengampuniku, aku merasa sangat begitu ringan kala aku menjalani hidupku. kala Engkau mengasihaniku, aku merasa sangat begitu lapang dan tenang dalam menjalani kehidupanku.
setiap hari aku selalu berpikir, "apa peranku, apa yang bisa aku perbuat, mengapa aku hanya seperti ini saja setiap harinya. mengapa tidak begini, mengapa tidak begitu." pertanyaan-pertanyaan itu selalu mengulang setiap waktu dalam kepalaku. dan kini, aku mencoba untuk melepaskan semuanya. aku ingin kembali dalam keadaan tenang. dan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk melepaskan dan memulangkan semua kekhawatiran.
aku menanamkan dalam diriku, biar Allaah yang tentu jalan hidupku, biar Allaah yang mengatur baiknya nanti bagaimana. sebab kala aku menginginkan ini dan itu dan tak berjalan sebagaimana, aku merasakan lelah dengan begitunya.
Allaah, aku menulis dengan begitu panjang sekali. keluhanku terlalu banyak untuk ukuran diriku. ampuni aku, ampuni aku, kasihanilah aku. sungguh ya Allaah, kala dibulan ini bulan dimana semua kebaikan dilipat gandakan dan ampunan terbuka lebar. maka sungguh merugikan diri ini jika aku tak mendapatkan ampunan dariMu.
Allaah, tolong aku. jangan tinggalkan aku. aku mencari banyak jawaban dari semua pertanyaanku, maka disaat itulah dunia berpaling sejauh-jauhnya meninggalkanku. rupanya aku salah menaruh sesuatu yang sedari awal memang semu dan rapuh.
wahai diri, tak ada kata terlambat untuk kembali kepada ampunan Allaah. kembalilah dengan seluruh perasaanmu, letakkanlah semuanya sesuai dengan tempat semestinya. jangan khawatirkan apa-apa yang bukan menjadi ranahmu, sayang. sebab kau sudah merasakannya bukan? bahwasanya semua itu sangat melelahkan bagimu.
kembalilah dengan apa yang tersisa pada dirimu saat ini, sebelum terlambat, sebelum dirimu menyesal telah berakhir semuanya. mulai saat ini paksalah dirimu untuk tidak mencintai atau menaruh dunia pada hatimu. melepaskan itu sulit tapi hidup dalam keadaan lelah setiap harinya sebab dunia untuk sungguh akan menguras dan merugikan dirimu. melembutlah wahai diri, melembutlah..
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni.. (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–)
ya Allaah, aku pulang menuju ampunanMu tak mengapa kan? belum terlmbatkan? maka terimalah aku, ampunilah aku, ampunilah aku ya Allaah..
106 notes · View notes
tikazizah · 2 months
Text
Ruang Tunggu
Penantian panjang dalam kebaikan tidak akan pernah jadi sia-sia.
Percayalah, bertemu atau tidak dengan apa yang kamu harapkan, selama kamu berada dalam ruang tunggu kebaikan, kamu tidak akan menyesal. Sebab, kebaikan menumbuhkan kebaikan lain. Kebaikan akan berteman dengan kebaikan.
Kita akan bertemu di perjalanan bila tujuan kita sama. Kalau hanya berpapasan atau pun tidak bertemu dalam perjalanan, mungkin kita hanya berbeda kereta saja. Bila tujuannya sama, akan bertemu. Beruntung sekali bila kita bertemu dalam perjalanan pada satu gerbong yang sama.
Ruang tunggu jangan disalahartikan diam, ruang tunggu dalam hidupmu itu bergerak. Ruang tunggumu bisa diisi banyak kegiatan sosial, pekerjaan, pengajian, dan lain-lain.
Hiasi ruang tunggu itu dengan pemahaman yang baik. Pastikan ruang tunggu itu selalu berwarna, pastıkan ruang tunggu itu selalu nyaman, agar katika nanti ada yang datang, kamu telah mempersiapkan.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-Baik
Bogor, 22 Maret 2024
107 notes · View notes
tikazizah · 2 months
Text
Ramadan #10
Selalu berdoa semoga di usia yang semakin beranjak dewasa ini diberikan hati yang lebih lapang. Lapang untuk menerima segala perbedaan pendapat. Lapang untuk menerima bahwa tidak semua orang akan menyukai kita. Lapang untuk mengakui kesalahan diri. Lapang untuk menerima permintaan maaf orang lain serta diri diberikan kemudahan untuk memaafkan.
Tidak semua hal akan sesuai dengan apa yang diharapkan, untuk itu juga diberikan kelapangan untuk menampung rasa kecewa sehingga tidak lagi merasa kecewa.
Diberikan hati yang tidak menciptakan perasaan benci kepada orang lain, sekalipun orang itu menyakiti atau mengecewakan. Diberikan hati yang tidak mudah keruh, untuk bisa seterusnya melihat hal baik dari setiap masalah yang sedang terjadi.
Diberikan hati yang penuh ketakwaan, serta keyakinan bahwa hidup yang sementara ini tidak perlu menggenggam dunia seerat itu. Rezekiku akan dicukupkan.
142 notes · View notes
tikazizah · 2 months
Text
Ngejar apa sampe gak sholat?
Ngejar, apa? Apa yang dikejar? Padahal, yang kita kejar itu bisa dengan mudahnya Allah jauhkan atau Allah dekatkan.
Ngejar, apa? Apa yang dikejar? Padahal, dunia dan seisinya ini milik Allah tak terkecuali barang satu pun.
Ngejar, apa? Apa yang dikejar? Padahal, Rasulullah shalallahu alayhi wasallam pernah mengatakan, “perbaiki hubunganmu dengan Allah, maka Allah akan perbaiki hubunganmu dengan manusia.”
Aduhai, jangan sampai saat kita mengajar dunia mati-matian, ternyata detik itu juga Allah panggil kita untuk meninggalkannya (dunia). Ya Rabb, jauhkan kecintaanku kepada dunia, condongkanlah hati dan kecintaanku kepada apa yang mendatangkan keridhoanMu semata. آمين اللهم آمين
ーaviliaarmiani
48 notes · View notes
tikazizah · 3 months
Text
Gak semua orang layak didorong untuk segera menikah. Bahkan beberapa orang perlu diingatkan agar sabar dan tidak gegabah.
Menikah itu baik dan utama, tapi gak semua orang bisa dipukul rata. Alih-alih didorong buat menikah, ada yang justru lebih perlu didorong untuk giat belajar dan bekerja dulu. Karena menikah itu bukan cuma perkara hari ini, tapi juga soal masa depan.
Jangan cuma senang karena berhasil memotivasi seseorang untuk menikah. Momen akad dan resepsi pasti bahagia. Tapi hari-hari setelahnya amat panjang dan pasti ada ujiannya.
Ada orang lebih memilih nikah muda karena broken home tapi kondisinya gak punya pekerjaan, pendidikan, dan ilmu yang cukup terus jarak kelahiran anak-anaknya terlalu dekat. Dikiranya menikah itu jalan keluar dari semua permasalahan, ternyata malah membawa permasalahan baru.
Lantas apa tidak boleh menikah? Bukan begitu. Boleh, tapi menikahlah dengan penuh kesadaran atas situasi hari ini dan kemungkinan-kemungkinan di masa depan, menikahlah dengan penuh tanggung jawab, menikahlah dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. jangan gegabah.
Kalau kondisi ekonomi kurang baik, gak usah maksain diri, gaya hidup yang sesuai saja, dan pandai-pandai mengatur jarak kelahiran anak. Ini penting disadari buat pasangan-pasangan muda.
Sekian.
@taufikaulia
451 notes · View notes
tikazizah · 3 months
Text
Segala hal yang telah digariskan oleh Allah, bagaimanapun juga pada akhirnya akan sampai pada titik terakhir perjalannya. Maka, teruntuk hati yang kerap cemas akan perihal duniawi, ingatlah bahwa dirimu diciptakan oleh Sang pemilik dunia. Maka tenanglah..
212 notes · View notes
tikazizah · 3 months
Text
Be kind to your heart and stop worrying about things that are out of your control. Let Allah handle them. He definitely will.
219 notes · View notes
tikazizah · 3 months
Text
"Ya Allah, aku sudah menganggap baik seluruh takdir yang engkau berikan padaku, maka aku mohon sembuhkanlah dan perbaikilah hidupku"
Puncak tertinggi dari hati yang bersih adalah menyerahkan segalanya bahkan masa depannya pada Ilahi.
Tanpa tapi.
Tidak mudah melatih husnudzon dan prasangka baik pada Allah itu, mungkin bagi mereka yang Allah hujani dengan kenikmatan akan mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah bagi mereka yang Allah berikan gerimis bahkan hujan ujian. Soal pasangan, keluarga, pekerjaan, keadaan sosial, ekonomi dan semua hal yang barangkali menyesakkan dada, seakan Allah tidak mencintainya. Padahal, tidak selalu yang Allah hujani dengan kenikmatan itu berarti Allah suka padanya. Dan tidak pasti juga yang hari ini Allah berikan ujian bertubi-tubi menandakan Allah membencinya. Semua ada takaran dan tolok ukurnya, dan pada ujungnya, semua yang bisa mendekatkan diri pada Allah adalah kenikmatan, entah ujian atau nikmat yang datang. Aku pun sama denganmu, masih tertatih untuk bisa selalu mengedepankan prasangka baik. Semoga Allah berikan kita hati yang seluas samudera perihal takdir ini, Allah berikan selimut sabar atas dinginnya ujian. Sebab surga tidak pernah murah.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
tikazizah · 3 months
Text
No need to be ashamed of the lessons life has taught you. Scars left behind to remind you of the pain endured and that Allah has healed you.
88 notes · View notes
tikazizah · 3 months
Text
Banyak dari kita
Banyak dari kita yang fokusnya ke "nyari jodoh" nya aja, memperbaiki diri yang nambah ilmu tentang pernikahan, komunikasi, keuangan, bahasa cinta pasangan, reproduksi, parenting, dll. TAPI lupa, lupa buat menjaga kesehatan badan sendiri, sebagai aset kesehatan sendiri, yang kamu nikmati untuk diri sendiri, dan di masa depan untuk keluarga mu.
Gak usah jauh-jauh ke persiapan hamil, mencegah stunting, XYZ, apa iya udah sayang sama badan sendiri? biar bisa kerja fokus gak anemia makanya mesti minum suplemen besi-folat. Apa iya udah aware sama dampak kurang vitamin D karna anti-matahari? makanya mesti minum suplemen vit D. Udah nyoba aktif olahraga? Udah konsumsi lebih sering buah sayur biar gak cuma gorengan yang masuk ke tubuh? Dan sederet praktek "sehat" lainnya, yang seringkali luput, seringnya ya ngopi sambil join kelas parenting.
Lupa, seakan yang penting itu ilmu pernikahan-parenting, cari calonnya, nikah, hidup bahagia. Kesehatan diri sendiri gak dipikirin.
27 Januari 2024
191 notes · View notes
tikazizah · 4 months
Text
Setahun kemarin benar benar mengenal diri sndiri ❤️‍🔥
Dari panjangnya perjalanan kemarin yang sempat membuatmu lelah dan ingin mengeluh, kamu banyak menemukan sisimu yang lain. Kamu menemukan cara yang tepat bagaimana untuk pulih. Dan yang terpenting kamu menemukan dirimu yang sedang tumbuh dan cara pandangmu melihat sekitar dan dunia jadi berbeda.
@terusberanjak
263 notes · View notes
tikazizah · 6 months
Text
Mata boleh menangis, hati boleh bersedih, tapi pastikan lisan dan harapan kita tetap percaya bahwa apa yang Allah takdirkan pasti berujung pada kebaikan dan kebahagiaan.
Bukankah tidak ada kelezatan dan kepuasan tanpa didahului oleh perjuangan? Sepanas-panasnya kemarau, pasti akan datang musim hujan. Iya, kan?
Sebab dunia ini tempatnya menanam dan menyemai, dan akhirat tempatnya memanen dan memetik hasil. Sabar, ya.
—jndmmsyhd
807 notes · View notes
tikazizah · 7 months
Text
Sudahlah, berhentilah untuk memuaskan ekspektasi orang-orang disekitarmu, sebab hidupmu bukan untuk mereka. Mulailah fokus pada kebaikan yang sekarang kamu kerjakan. Ingat baik-baik, apapun usahamu tidak akan bisa menutup mulut semua orang dan memuaskan keinginannya. Dah, mulai fokus lagi, yuk.
Jika terasa berat, perlama lagi sujudnya, perbanyak lagi salat dan dzikirnya. Insyaallah nanti Allah mudahkan urusannya, untuk hari ini dan masa depan.
@jndmmsyhd
476 notes · View notes
tikazizah · 11 months
Text
Ya Allah, tanpa sadar, diri ini udah makin jauh dari-Mu.
Dulu apa-apa inget Engkau. Sekarang, rasanya pikiranku duniawi banget.
Dulu kalau ada masalah selalu melibatkan Engkau. Sekarang, seolah aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Padahal nggak, nggak bisa.
Tapi aku sadar, Engkau selalu hadir dalam kehidupan kami.
Banyak keberkahan yang bahkan kami ngga usahakan, tapi Engkau berikan.
Maafkan aku, ya Allah.
Terima kasih karena tidak pernah meninggalkan kami.
Izinkan aku kembali menghadirkan-Mu dalam hidup kami.
672 notes · View notes
tikazizah · 1 year
Text
Ada hal-hal yang sebaiknya kamu simpan dalam doa dan hati saja, tanpa perlu mengungkap rasa gemuruh itu pada manusia, sebab sebagian manusia terkadang membuat kecewa setelah mengetahui isi hati kita. Entah dengan disebarkannya pada orang lain, atau menambah dan mengurangi atas apa yang kamu sampaikan padanya.
@jndmmsyhd
519 notes · View notes
tikazizah · 3 years
Text
Perjalanan menuju 20 tahun yang banyak lika liku tajam. Harus banyak bersyukur dan bersabar atas ketetapanNya. Dipaksa dewasa dipaksa untuk menerima apa² yg sudah terjadi.
Semangat berbenah diri tik!
Ada orang-orang yang didewasakan oleh air mata, entah pada perihnya luka yang harus ia tahan, atau pada patah yang ia harus tetap berjalan.
Tidak semua rasa yang kamu tahan itu harus diungkapkan jika nanti malah mempersulit keadaan, kamu pun tahu tidaklah mudah saat harus menenangkan gemuruh rasa seorang diri, membendung tangis agar tidak tumpah dan terlihat seakan semua baik-baik saja.
Seperti inilah rasa yang harus kamu hadapi dan kelola dengan bertambahnya usia, soal amarah yang harus kamu peluk dengan maaf, soal benci yang harus kamu tidurkan dengan keikhlasan, dan soal sedih yang harus kamu tutup dengan bahagia.
Untukmu yang hari ini patah semangatnya, remuk dan bercerai hatinya, dan untuk raga terpenjara pikirannya. Tidaklah mengapa kamu jatuh dan terpukul mundur saat ini, sebab semakin besar dan dalam ujianmu maka akan bertambah kuat hati dan ragamu. 
Tersebab mereka yang didewasakan oleh mengelola dan menahan rasa itu akan lebih siap untuk menghadapi dunia dan permainannya. Ia biasa dengan bahagia dan air mata, dan ia juga mudah menghargai setiap usaha manusia.
Selamat dan semangat mendewasa dengan ujian dan keadaan :)
@jndmmsyhd 
620 notes · View notes