Tumgik
trynsimbolon-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
7 notes · View notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Text
Bisa jadi ketidakberuntunganmu adalah implikasi dari banyaknya dosa dan sedikitnya do'a. See?
— Taufik Aulia
2K notes · View notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Text
2 hari yang lalu aku bertemu Mama di dalam mimpi ku. Mama bilang bahwa sekarang ia sudah ada di surga dan dia sudah bahagia. Puji Tuhan.. aku ikut bahagia, Ma.
Senang sekali rasanya tau bahwa mama baik baik saja. Ma, kalau boleh tau bagaimana keadaan surga? Mama pasti bertemu banyak orang baik disana. Oh iya ma, apakah Tuhan baik? Apakah Tuhan pernah menjumpai dan berbicara langsung padamu? Tolong sampaikan pada Tuhan ya ma bahwa aku menitipkan mama pada Tuhan.
Ma, aku rindu sekali ada dipelukan mama. Menyenderkan kepala ku di kaki dan bahu mama. Aku rindu mama. Aku ingin mama ada disini menemani ku saat aku sedih dan terpuruk. Mama selalu memberi aku nasihat dan saran ketika aku sedang dalam kebingungan.
Sepertinya kuat dan sabar ku menurun dari Mama. Mama juga dulu pasti merasakan apa yang aku rasakan sekarang. Ma, sering-seringlah datang ke mimpiku, hanya mama yang paling mengerti aku. Mama adalah orang yang paling marah ketika anaknya disakiti oleh orang lain. Tapi kini aku harus melaluinya sendiri ma. Walau kita sudah jauh, aku mohon doakan lah aku selalu ya ma. Biarpun kita tidak bertemu secara langsung, tapi mama selalu ada dihatiku. Aku sayang mama dan aku rindu mama.
0 notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Text
I see mama inside you, but you never even try become her.
0 notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
0 notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Quote
Apa kabar, Ma?
Putri kecilmu
1 note · View note
trynsimbolon-blog · 7 years
Text
Apa Kabar?
Dulu saya kaget ketika beberapa teman saya cerita mereka pernah/sedang mengalami disorder tertentu. Bipolar, ADHD, anxiety disorder, depresi, skizofrenia. Karena di kehidupan sehari-hari mereka hampir gak ada bedanya dengan teman-teman lain. Kita ketawa bareng, main bareng, kerja bareng. Mereka semua terlihat menjalani hidup dengan baik-baik aja. Tau-tau ternyata ada yang pernah ingin bunuh diri, mengurung diri di kamar 3 hari, menyakiti diri sendiri, mau kabur dari rumah, gak makan berhari-hari, merasa restless dan susah konsentrasi, dll. Mereka hanya susah buat cerita aja.
Sekarang saya mengerti.
Ya memang sesulit itu hidup di kota yang sekeras ini. Orang hanya cari kita karena alasan profesional. “Jangan lupa tugas ini.” “Kumpulin ini jam 8 malem ya.” “Besok harus dateng rapat ini itu.” Bahkan sebuah “Apa kabar?” sekalipun ada tujuan formal di baliknya.
Yang bermasalah menutup diri karena tau orang-orang hanya akan menuntut dan takut dianggap lemah. Yang menuntut juga gak tau gimana caranya bantu karena sibuk dengan urusan masing-masing dan gak tau bagaimana caranya memulai. Atau lebih parah lagi, ada yg menganggap orang-orang itu lembek dan gak mau usaha. Padahal namanya sakit ya sakit aja. Kenapa ketika temen kita demam kita bisa nyuruh dia istirahat tapi ketika dia tidak bisa function well karena masalah psikis, kita malah bilang dia kerjanya gak bener tanpa mau tahu di baliknya mungkin ada masalah besar. Mungkin karena masyarakat susah untuk tau kapan masalah di dalam dirinya itu bisa dikategorikan sesuatu yang serius ya.
Pada akhirnya tidak ada gunanya menyalahkan siapa-siapa. Mungkin sudah saatnya kita lebih peduli sama teman-teman kita yang mendadak hilang, berubah, sakit-sakitan, jadi tertutup, susah dihubungi, bicaranya susah dipahami, nangis terus, dan semacamnya.
Sebuah “Apa kabar?” yang tulus mungkin hal kecil buat kita. Tapi tidak buat mereka.
Sudah menanyakan kabar teman kamu hari ini?
0 notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Quote
Kau tak pernah berjuang, aku sudah lelah berjuang sendiri. Berhenti berjuang bukan berarti mudah menyerah, mungkin terlalu kuat bertahan dan terlalu bodoh untuk tetap tinggal. Kini, kita hanya luka-luka masa lalu yang berusaha sembuh dan menemukan celah untuk bahagia kembali.
Telah usai
0 notes
trynsimbolon-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
611 notes · View notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
10K notes · View notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Quote
Mungkin cara Tuhan memisahkan memang menyakitkan, namun jika tidak seperti ini, kau tidak akan pernah sadar bahwa ia sudah tidak baik lagi bagimu.
(via mbeeer)
1K notes · View notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Text
Ikhlas
Belum ada tiga bulan lamanya 2017 ku lalui. Namun, entah sudah berapa ratus sakit yg aku rasakan. Entah sakit yg asalnya dari temanku sendiri, dari keluarga, dan dari dua laki-laki itu. Mungkin sudah berbulan-bulan lamanya aku tak lagi berbicara dengannya. Seorang laki-laki yang dulu memintaku menjadi kekasihnya, tepat pada 7 Oktober 2015. Aku masih ingat betul, waktu itu aku baru saja selesai dari kelas olahraga. Tiba-tiba dia datang menemuiku dibawah tangga, dan berkata ‘kita harus bicara’. Lalu aku membalas ‘tidak, lain kali saja.’ Namun ia memaksaku. 'Tidak akan pernah ada lain kali’ katanya. Kami kemudian pergi ke sebuah tempat disalah satu sudut perpustakaan. Ketika itu ia menggunakan kemeja lengan pendek bermotif kotak-kotak berwarna orange, celana hitam panjang, tas ransel gendong, dan sendal. Ketika itu aku menggunakan baju olahraga dan sekujur tubuhku masih beraroma keringat. Kami bercerita cukup panjang. Lalu tiba-tiba ia berkata 'kau mau jadi kekasihku?’. Aku jawab 'kau tidak akan sanggup menghadapi sifatku’ dan ia membalas 'apa aku sempurna? Aku juga memiliki kekurangan, kita sama-sama memiliki kekurangan.’ Dan akhirnya singkat cerita aku pun menerimanya. Ketika perjalanan pulang, ia memintaku berjanji untuk dua hal. Yang pertama untuk tidak pernah putus darinya, dan yang kedua untuk saling mencari ketika salah satu diantara kami menghilang. Aku selalu ingat dua hal itu. Seandainya dia bisa melihat isi hatiku, mungkin dia akan paham betapa aku sangat bahagia hari itu. Hari dimana aku dan dia menjadi kita. Perjalanan cinta kami tidak berjalan dengan baik. Berulang kali aku harus menangis. Menangisi dirinya yang kian hari kian berubah. Namun rasa yang aku miliki kepadanya tak pernah berubah. Aku berusaha untuk selalu ada untuknya, sejujurnya bukan karena aku takut kehilangannya, namun aku memang tidak pernah ingin melihatnya melewati masa-masa sedihnya sendirian. Perasaan ini seperti aku merasa aku adalah dirinya, sehingga ketika ia sedih, aku juga merasa sedih. Kami mulai tidak lagi saling bicara pada awal Mei. Pertemuan kami yg terakhir yaitu dihari ulang tahunnya. Juni 2016, Aku ulang tahun untuk yg ke 20 kalinya. Pagi itu aku berharap ia mengucapkan selamat ulang tahun untuk ku. Namun ternyata ia bahkan tak ingat kapan hari kelahiranku. Aku meneteskan air mata pada pukul menuju pergantian hari, karena hari ulang tahunku akan segera berakhir namun ia tak kunjung mengucapkan apapun. Aku benar-benar merasa bahwa dia memang tidak pernah menyayangiku. 7 Oktober 2016, seandainya kita masih bersama mungkin hari ini kita sedang merayakan satu tahun hubungan kita. Aku menatap ke atas langit dan berkata 'langit tolong sampaikan padanya, bahwa rasa ini masih sama’. 2016 berlalu begitu cepat. Desember 2016, seorang laki-laki mendekatiku, teman lamaku yang bahkan sampai sekarang belum pernah ku temui. Dia membuat aku luluh dengan kata-katanya. Membuat aku merasa aku adalah satu-satunya. Kami semakin sering berkomunikasi sejak itu sampai pada akhirnya aku seperti memiliki rasa padanya, dan ia mengetahui itu. Ia yang memanggilku hujan karena selalu dirindukan kesejukannya. Namun kini ia telah pergi, bukan dari tempat tinggalnya, namun dari hatiku. Januari 2017 Ia berkata 'Aku tak pernah bermaksud menyukaimu, aku memang sengaja membuatmu berharap kemudian patah’. Sungguh, kalimat itu menyakitkan sekali. Ku matikan teleponnya dan kemudian menangis. Aku ingin mengadu kepada laki-laki dibulan Oktoberku, namun aku tak tau ia dimana sekarang. Aku benar-benar merasa ia seperti rumah tempatku kembali. Namun ia mungkin tak merasa aku adalah rumahnya. Februari 2017, aku mencoba menghubungi laki-laki dibulan Oktoberku. Kami berbicara cukup panjang. Aku ingin berkata kepadanya seperti yang ku katakan pada langit 'rasa ini masih sama’ namun aku tak berani. Katanya ia sedang menyukai perempuan yang lain. Aku ikut senang. Aku mencoba memperbaiki semuanya, aku menepis harga diriku untuk mengiriminya pesan singkat terus menerus yang jarang sekali ia balas. Sampai pada akhirnya ia berkata 'urusanmu apa?’. Aku perempuan yang hanya bisa menangis. Aku tak mampu menjawab. Aku rasa itu semua cukup. Aku rasa itu adalah sebuah jawaban. Jawaban untuk tidak pernah lagi mengiriminya pesan singkat. Ini sudah saatnya membuka lembaran baru, merelakan yang memang tidak ingin berjuang bersamaku. Aku harus ikhlas. Lagipula ia sudah bahagia dengan pekerjaannya yang sekarang. Dan aku berharap ia akan menemukan perempuan yang lebih baik dari aku. Aku ikhlas. Setidaknya aku telah berjuang, walau pada akhirnya semua yang aku usahakan tak bisa aku pertahankan. Mungkin hujan akan terus menghantui hari-hariku selanjutnya, namun aku yakin itu tak selamanya. Ada banyak hal yang sebenarnya patut untuk disyukuri. Banyak sekali. Salah satunya mungkin pernah ‘berani’ memutuskan untuk merelakan dan berhenti mencari tahu semua tentang dirinya. Ikhlas.
0 notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Quote
Menjadi ibu berarti siap mengutamakan–dan siap menerima untuk tidak selalu diutamakan. Ucapkan salam perpisahan pada ego.
(via urfa-qurrota-ainy)
Ini…… Jleb :’)
210 notes · View notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Quote
Bagaimana jika ternyata aku tidak ingin lupa? Bagaimana jika ternyata diam-diam aku masih berdoa perihal perpisahan kemarin itu kuharap hanya sementara?
(via mbeeer)
2K notes · View notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Photo
Tumblr media
Well guys, we do enjoy your bodyparts too. Yuhuuuuu
0 notes
trynsimbolon-blog · 8 years
Quote
Seharusnya memang pintu tidak terlalu dibuka sepanjang hari, karena akan banyak orang keluar masuk tanpa mengetuk dan tanpa pamit. Pun juga seharusnya pintu tidak ditutup terlalu rapat terus menerus, karena orang akan segan mengetuk dan masuk ke dalamnya.
TNS
1 note · View note
trynsimbolon-blog · 8 years
Quote
Karena aku adalah jauh dari kata sabar, dan kamu adalah jauh dari kata berani. Lalu mengapa masih berharap akan bertemu di ujung jalan yang sama?
TNS
3 notes · View notes