Kita adalah buah dimasa depan dari benih dari hari ini dan masa lalu, bantu aku menjadi benih yang baik
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Mempercayakan, menyerahkan sebagian hidup kepada orang lain yang belum tentu punya prinsip sama, for me, ‘It’s one thing that I never want’
Time is the coin of your life. It is the only coin you have and only you can determine how it will be spent. Be careful lest you let other people spend it for you.
©Quraners
171 notes
·
View notes
Text
Kalau tujuanmu beneran untuk Menikah
Kalau tujuanmu mengenal laki-laki/perempuan beneran untuk menikah, maka tidak akan ada tahun depan tunggu KKN selesai, tunggu skripsi selesai, tunggu ini dan itu.
Kalau tujuanmu benar-benar untuk menikah, maka kamu akan datang dengan tanggal, bulan, tahun yang jelas.
Kalau tujuanmu benar-benar untuk menikah maka kamu harus tau bedanya melamar dan membooking perempuan.
Duhai wanita tiket pesawat saja paling lama di booking 1 hari, kenapa anda bisa tahan dengan bookingan laki-laki dalam waktu bertahun-tahun? ditambah gratis jalan-jalan dan chat-chattan, harus seperti apalagi Allah menjagamu agar tetap dalam kesucian? tau tidak? laki-laki sangat sensitive dengan masa lalu perempuan.
Kalau tujuanmu memang untuk menikah, maka kamu duhai wanita lebih baik mencari laki-laki lain yang siap menikah daripada menunggu yang seolah-olah siap.
Belum lagi ditambahi bumbu-bumbu saling komitmen dan tetebengeknya.
Tidak ada komitmen dalam hubungan percintaan tanpa diawali akad nikah, sebelum ijab qobul terjadi semuanya hanya kemungkinan, kemungkinan kamu bersama dia, atau bersama orang lain bahkan kemungkinan kamu meninggal atau dia meninggal.
dan tentu saja kalau kamu benar-benar tujuannya untuk menikah maka kamu tidak akan mau dengan laki-laki yang tidak jelas kesiapannya untuk menikah. Dan kesiapan untuk menikah itu ditunjukan melalui tingkah laku serta action bukan dari kata per kata, kalimat per kalimat yang tak punya wujud nyata dalam kehidupan.
Begitupun wahai laki-laki kalau tujuanmu untuk menikah maka kamu hanya akan mencari wanita yang memang siap untuk dinikahi diwaktu yang kamu tentukan, bukan tenggelam bersama chattingan dan kawan-kawan dalam permintaan tunggu selesai skripsi atau lainnya.
404 notes
·
View notes
Text
Habis ditelpon ayah...
Dengan topik pembicaraan yg berbeda dari biasanya, suaranya serak. Dan aku 'banjir'...
Aku dan belio tidak sedekat itu,
Kami...sama² keras kepala
Sejak tidak lagi menjadi anak tunggal, aku bukan hanya menjadi putri manisnya tapi terkadang juga menjadi putra yang belio andalkan
Mulai dari kerja fisik saat renovasi, hingga beberapa hal yang membuat diriku saat ini sangat ingin mem'pukpuk' pundakku sendiri saat usia belasan
Sedikit banyak semua itu yang membentuk aku yang mereka kenal saat ini
Dan sekarang, mungkin aku belum mampu membuat ayah dan ibu benar² bahagia
Tapi hal itu tetap dan selalu ada di urutan pertama, kebahagiaan mereka adalah segalanya
Dan mungkin diluar sana banyak anak gadis yang mendamba teman hidup seperti ayahnya.
Selama ini aku tidak, mungkin juga masih tidak
Tapi jika ada yang boleh aku minta padaNya
Tentang seseorang yang nanti mau menerima belio tanpa tapi, menghormati belio tanpa tepi, dan memiliki kasih sedalam yang belio miliki
Tak akan ada kata yang pas untuk mengambarkan bahasa cinta antara aku dan ayahku. Seberapa banyak dan kencangnya badai yang pernah kita lewati. Meski tersembunyi pelangi ada di antara kami...
8 notes
·
View notes
Text
7 Rahasia Mendidik Anak
1. Jika melihat anakmu menangis, jangan buang waktu untuk mendiamkannya. Coba tunjuk burung atau awan di atas langit agar ia melihatnya, ia akan terdiam. Karena psikologis manusia saat menangis, adalah menunduk.
2. Jika ingin anak-anakmu berhenti bermain, jangan berkata: “Ayo, sudah mainnya, stop sekarang!”. Tapi katakan kepada mereka: “Mainnya 5 menit lagi yaaa”. Kemudian ingatkan kembali: “Dua menit lagi yaaa”. Kemudian barulah katakan: “Ayo, waktu main sudah habis”. Mereka akan berhenti bermain.
3. Jika engkau berada di hadapan sekumpulan anak-anak dalam sebuah tempat, yang mereka berisik dan gaduh, dan engkau ingin memperingatkan mereka, maka katakanlah: “Ayoo.. Siapa yang mau mendengar cerita saya, angkat tangannya..”. Salah seorang akan mengangkat tangan, kemudian disusul dengan anak-anak yang lain, dan semuanya akan diam.
4. Katakan kepada anak-anak menjelang tidur: “Ayo tidur sayang.. besok pagi kan kita sholat subuh”, maka perhatian mereka akan selalu ke akhirat. Jangan berkata: “Ayo tidur, besok kan sekolah”, akhirnya mereka tidak sholat subuh karena perhatiannya adalah dunia.
5. Nikmati masa kecil anak-anakmu, karena waktu akan berlalu sangat cepat. Kepolosan dan kekanak-kanakan mereka tidak akan lama, ia akan menjadi kenangan. Bermainlah bersama mereka, tertawalah bersama mereka, becandalah bersama mereka. Jadilah anak kecil saat bersama mereka, ajarkan mereka dengan cara yang menyenangkan sambil bermain.
6. Tinggalkan HP sesaat kalau bisa, dan matikan juga TV. Jika ada teman yang menelpon, katakan: “Maaf saaay, saat ini aku sedang sibuk mendampingi anak-anak”. Semua ini tidak menyebabkan jatuhnya wibawamu, atau hilangnya kepribadianmu. Orang yang bijaksana tahu bagaimana cara menyeimbangkan segala sesuatu dan menguasai pendidikan anak.
7. Selain itu, jangan lupa berdoa dan bermohon kepada Allah, agar anak-anak kita menjadi perhiasan yang menyenangkan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ditulis oleh Ustadz Farid Ahmad Okbah
2K notes
·
View notes
Text
Entah mengapa setelah jatuh begini, justru kian sesemangat ini. Semoga jatuhnya untuk memantul lebih tinggi lagi.
176 notes
·
View notes
Text
Rumah...
Ibarat rumah, aku masih dalam kondisi berbenah. Banyak atap yang bocor, dinding yang retak, lantai yang rusak, bahkan pondasi yang merapuh. Biarkan aku menikmati semua keterpurukan ini sekarang, biarkan aku merasakan nikmatnya perjuangan. Sebab suatu saat, aku ingin menjadi sumber kekuatanmu menghadapi kekejaman dunia. Sebab suatu saat, aku ingin memberimu tempat pulang ternyaman. Sebab suatu saat, aku ingin menjadi tempatmu membimbing kita untuk kembali ke sisiNya. Dan nanti jika Sang Pemilik Hati membumikan kisah ini, kuharap aku telah merenovasi diriku dengan baik. Meski hasilnya bukanlah rumah mewah, tapi semoga bisa menjadi tempat singgah terbaikmu sebelum ke Alam Barzah.
19 notes
·
View notes
Text
Bersandar
Ada masanya, orang memandang rendah dirimu. Tersebab tidak banyaknya dunia yang ada padamu, atau pada apa yang sedang kamu kerjakan. Tetaplah tegak dan bangga, orang yang kaya karena yang haram saja mereka bangga menunjukkan dunianya, seharusnya kamu lebih bangga karena apa yang kamu bawa adalah keberkahan dan halal.
Lagi pula, bersandar pada dunia tidak ada untungnya, miskin kaya jika patokannya pada dunia juga tidak berguna, sebab dunia ini pun akan terus berganti dan mencari siapa yang bisa dijadikan budak olehnya. Kamu harusnya bangga, memiliki dunia di tangan bukan di hati, meski terlihat kecil oleh orang lain tapi kamu menjadi tuan atas apa yang kamu punya.
Banyak kok, mereka yang akhirnya jatuh terhina karena menjadi budaknya dunia. Rezeki kita bukan untuk dipamerkan, bukan untuk ditonton semua orang, bukan juga untuk mendapatkan pujian, sebab dunia yang ada pada kita hakikatnya adalah pertanggung jawaban, darimana datangnya dan kemana perginya.
Sebab kita adalah tuan atas apa yang kita bawa.
@jndmmsyhd
590 notes
·
View notes
Text
Terlahir sebagai wanita adalah anugrah. Terlahir sebagai anak pertama juga anugrah. Tapi katanya anak perempuan sekaligus anak pertama adalah perpaduan paling tidak menyenangkan. Sebab tanggung jawabnya bukan hanya membuat orang tuanya bangga, tapi membuat semua adiknya punya jalan sukses yang lebih mudah didepannya. Apakah benar begitu?
439 notes
·
View notes
Photo

Jumat 17 Maret 2006, saat adzan Sholat Jum’at sudah terdengar ibu berada di ruang bersalin RSUD Pandanarang Boyolali sementara dengan sedikit panik bapak lagi siap siap mau jumatan di masjid RSUD. Sebelum ke Masjid aku diajak masuk ke ruang bersalin buat kasih semangat ibu dan meyakinkan semua bakal baik baik aja. Sempet sempetnya ibu ngasih aku roti dan susu dancow kesukaanku dengan maksut biar ga rewel karena bakalan ditinggal jumatan bapak wkwkw. Susternya dateng ngingetin bapak ruang bersalin harus steril dan harus tunggu diluar. Kita keluar dan bapak pamitan pergi jum’atan, disitu aku malu mau ikut tapi takut harus nungguin ibu sendirian diluar ruang bersalin (takut diculik orang :v). Ga lama kemudian embah kakung sama keluarga dateng senenglah aku gajadi diculik orang ehehe maklum dulu pas masih SD kelas 3 lagi marak maraknya kasus penculikan bocah...
abis Jumatan kita nungguin hampir dua jam bapak keliatan resah wkwk. Alhamdulillah keluarlah susternya bilang anaknya udah lahir cowok. Muka resah bapak berubah total mau mewek :v kita buru buru masuk ruang bersalin dan bapak adzan di telinga adik kecilku. Haru banget lihat itu...
Sementara bapak lagi bahagia bahagianya, aku sendiri sedih karena USG sebelumnya dibilang adikku cewek dah seneng luar biasa bisa diajak maen masak masak dan tukeran baju eeeehhh qadarullah adik yang keluar ternyata cowok dengan bulu mata amat lentikkkkk. Berasa kalah taruhan gitu ama bapak yg pengen punya anak cowok.
oke aku harus berdamai sama diri sendiri dan sabar diledekin bapak karena sempet protes hasil USG yg ga sesuai itu. Adik kecil itu Yusuf Alfarit yg dulu pengen tak ganti namanya jadi Yusuf Al-Fatih :v
Pak ucup sekarang jatah umurnya udah berkurang 1. Barakallah fii umrik ya tole. Mbak tau kamu ga bakal baca tulisan ini wkwkw tapi buat catetan mbak aja kalo nanti dah jauuuhhhh bangeeettt dari kamu bisa baca baca lagi :) Titip bapak ibu nanti kalo embak pergi jauh. Maafin yah selalu ada buat bantuin ngerjain PR atau ngingetin nyuci sepatu sepatu bau kamu :v be e good boy dear
0 notes
Text
Kemanusiaan

Pada menit yang sama, orang-orang dibelahan dunia lain sedang berjuang melawan penindasan. Sedang di menit ini, kita sedang menikmati secangkir kopi sembari mentertawakan tingkah lucu politikus negeri ini.
Pada masa yang sama, dinegeri lain nyawa manusia tidak lagi ada harganya. Sedang kita hanya duduk sembari berkata dalam hati "Kasian sekali mereka, tapi aku bisa apa?".
Yang penting aku bahagia bukan. Oh iya, itu juga bukan urusanku. Soal muslim di India yang diperlakukan seolah bukan manusia, apa peduli kita. Toh mereka jauh disana. Dan begitulah kita, rasa kemanusiaannya sudah menguap entah kemana.
401 notes
·
View notes
Text
Dosa pertama setelah seorang hamba berdoa adalah ia ragu bahwa doanya tidak akan diterima. Allah itu Maha baik, maka segala ketentuan dan pemberiannya adalah baik. Semuanya.
Dia tau sejauh apa kamu keluar dari jalanmu, Dia juga tau sedalam apa jurang yang kamu masuk kedalamnya, pun Dia juga tau sehitam apa masa lalu mu. Tapi begitulah Allah, pintu ampunan dan rahmatnya selalu terbuka, saat tertutupnya ketika kematianmu datang.
Mereka yang lalai saja masih Allah berikan rezeki, sudah pasti mereka yang taat padaNya tidak akan pernah Allah biarkan. Hanya soal waktu, sabar, dan syukur.
Pastikan hatimu yakin, bahwa doa-doamu akan ada masanya Allah berikan dan kabulkan, sesuai permintaanmu atau lebih baik dari yang kamu minta. Seyakin hatimu berdoa meminta, maka sudah seharusnya seyakin itu pula Allah akan memberikan yang terbaik untukmu.
Jangan lupa berdoa.
@jndmmsyhd
2K notes
·
View notes
Text
aku juga pernah berharap sama manusia dan selalu hasilnya sama :’) kecewa.. harap haraplah pada yang pantas diharapkan
Allah memberikan kita kegagalan karena Allah ingin kita berusaha lebih baik lagi. Allah memberi kita musibah karena Allah ingin kita selalu bergantung padaNya. Allah menunda keinginan kita, karena Allah ingin kita lebih bersabar. Allah memberi kita cobaan karena Allah ingin kita menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Allah Maha Mengetahui, sedangkan kita tidak. Allah Maha Kuasa, berhak menentukan segala sesuatunya. Kita sebagai hambaNya memang boleh berharap dan merencanakan apa saja, namun Allah yang menentukan hasil akhirnya. Selagi kita masih berhusnudzan padaNya, Allah pasti akan memberikan apa yang terbaik untuk kita. Segala sesuatu yang Allah tentukan, pasti ada hikmahnya untuk kita.
Lalu apa yang kau dapatkan selama berharap kepada manusia? Kecewa. [Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia - Ali bin Abi Thalib]
45 notes
·
View notes
Photo

Pesan dari Ayah
Gadisku, kini kau bertambah dewasa.Tak sedikit pun bergeser pengawasan Ayah untukmu. Memberikan yang terbaik untuk seorang anak adalah cita-cita Ayah.
Ayah harap kamu menjadi perempuan yang baik, menjaga diri dengan hati-hati, jangan biarkan terluka oleh kerikil yang kamu temui dijalan prosesmu.
Ada satu yang mencemaskan Ayah adalah soal pakaian. Dibuku yang pernah Ayah baca disana tertulis tentang kawajiban perempuan menjaga aurat, menjaga tiap lekuk tubuh dari pandangan yang belum halal untukmu..
Ayah mencintaimu sepenuh hati, Ayah harap kau pun begitu. Bukti kau mencintai Ayah adalah dengan senantiasa menjaga hijabmu dengan baik. Tubuhmu adalah titipan-Nya dan hanya sebentar nak... Ngga berat kan buat menjaganya sebentar saja? sebelum nanti tubuhmu diambillagi oleh yang punya? Hanya sebebtar nak..
Gadisku, Ayah menyayangimu. Apabila kau menyayangi Ayah kenakan hijab dengan semestinya ya tidak perlu ikuti gaya model baru yang penting sesuai syariat. Apabila belum terbiasa, biasakan dahulu...
Apabila itu membuatmu gerah, percayalah tiada yang lebih baik daripada dimasukan di dalam api neraka yang panasnya berkali kali lipat dibanding dunia.
Putriku, mohon bantu ayah dengan tutup auratmu dengan baik.
salam cinta dari Ayah, untukmu putri tercinta
Yahh begitulah isi pesan dari Ayah yang bikin mewekk huhuhu.
Perempuan Teduh, Haruntsaqif~~~
3 notes
·
View notes
Text
ehe :)
Sepertinya aku memang bukan tipe manusia yang ketika disampaikan kalimat-kalimat negatif lalu bisa bangkit untuk memperbaiki segala hal yang kurang. Melainkan, aku akan merasa jatuh, tidak berguna, mengutuki diri sendiri dan sungguh—aku tidak suka itu.
Tapi aku lebih senang dan ampuh jika diberikan penguatan positif, dan evaluasi dalam bentuk kalimat-kalimat positif juga. Sensitivitas hati ini membuatku sebal—aku tidak terlalu kebal dengan perkataan orang lain yang (mungkin tanpa sadar) menyakiti hati, padahal bisa jadi mereka ingin aku berubah.
Namun lagi-lagi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak menyangkal dalam hati atas apa yang mereka tuduhkan padaku. Mereka bilang aku egois, aku kurang membaur, aku cuma datang dan pulang—tipe manusia hemat yang sesuai keperluan saja. Mereka bilang aku perlu belajar mengatur prioritas. Mereka ingin aku menghampiri lebih dulu, jangan jadi introver yang menyebalkan! Dunia bukan milikku saja, katanya.
Tunggu.
Itu benar, tapi.
Aku bingung. Standar apa yang digunakan di sini? Jika memang tentang prioritas, mari bermain-main ke alam pikiranku dan temukan apa yang ada di dalam rak otak paling atas.
Jika bermain di ranah karakter, baik, coba kita tinjau sudah sejauh apa kita saling mengenal? Mungkin iya, manusia cuma bisa menilai apa yang tampak dihadapan matanya. Kalau sudah terlanjur sebal, akan malas untuk mencari tahu kisah lengkapnya.
Apakah mereka bertanya tentang apa yang sedang kuperjuangkan hari ini? Dan mengapa aku melakukan A, B dan C? Mengapa aku memilih jalan ini, dan mengapa-mengapa-mengapa?
Apakah aku harus bercerita dari awal hingga akhir tanpa diminta lalu berharap semua orang akan paham? :") tidak~jawabannya tidak. Naif jika aku berpikir semua orang akan bisa memahami dengan baik.
Jika tidak tahu, diam saja. Jika ingin peduli, tanyakan saja.
Ruangan ini pun jadi terasa sesak. Aku serasa dipenjara oleh mata² yang memandang curiga. Tak mengapa, aku masih sanggup berpura-pura segalanya baik-baik saja. Sambil sedikit demi sedikit melupakan.
Berdamai dengan diri sendiri. Berdamai dengan situasi. Berdamai dengan bumi dan semua penghuninya.
Semua akan berlalu~ ya, semua pasti berlalu. 🌧
Bandung, 12 Februari 2020

116 notes
·
View notes
Text
Yakin ilmu mu sudah berkah
Seringkali kita belajar pada hal-hal yang sebenarnya kita sudah mengetahuinya. Tanpa belajar dari seorang gurupun ilmu itu tersebar dimana-dimana. Bahkan terkadang kita meremehkan. Mengapa saya harus memperhatikan saat pembelajaran dikelas sedangkan di internet pengetahuan tersebut dapat dengan mudah ditemukan.
Sebenarnya bukan itu esensi dari belajar. Jika belajar hanya untuk menumbuhkan pengetahuan saja, tak perlu ada sentuhan seorang guru. Belajar saja kita di dunia maya karna pengetahuan ada dimana-mana. Esensi dari ilmu adalah adab. Menghargai mereka yang menyampaikan meskipun mungkin saja membosankan. Tulus mencurahkan waktu untuk belajar, mengalahkan ego sendiri bahwa diri lebih baik dari yang lain. Juga upaya mencintai orang yang berilmu.
Guru adalah pelita. Seburuk apapun mereka pasti ada cahaya yang dibawa. Darinya kita belajar ketulusan meskipun seringkali kita acuhkan. Kadang kita hanya menyerap pengetahuan bukan kebaikan. Seringkali pula kita hanya fokus mengasah isi kepala bukan merawat hati agar tetap tumbuh baiknya. Bagaimana mungkin ilmu itu menyerap ke hati seorang pembelajar sedangkan pada gurunya saja "kurang ajar".
Ketahuilah bahwa ilmu itu melahirkan adab yang baik, bukan kata yang menghardik. Ketahuilah pula keridhoan seorang guru ialah menghasilkan keberkahan ilmu. Tandanya apa? Ia berguna bagi orang disekelilingnya, tutur katanya terjaga dan ia menghargai sesama dengan tindakan bukan sekedar perkataan. Bahkan seringkali tanda keberkahan ilmu adalah ketenangan hati dan jiwa bukan pada riuhnya isi kepala. Keberkahan ilmu itu bukan pada besaran nilai IPK, bukan pula pada luasnya pengetahuan, atau prestasi yang membanggakan. Jikapun itu ada pada diri kita, anggap saja itu bonus. Jangan jumawa apalagi sampai melupakan jasa-jasa mereka. Barangkali sukses yang kita nikmati hari ini adalah bagian dari doa-doa panjang mereka.
160 notes
·
View notes
Photo
Belajar
ilmu apa yang sedang kamu dalami? apakah itu ilmu agama, politik, sains, hukum?
apapun yang sedang kamu pelajari niatkan untuk Allah, libatkan Allah. semangat yaa kamu yang sedang belajar
2 notes
·
View notes