Text
Kata mu, mungkin..
"Umma jangan terlalu sering menangis"
Sebagaimana darah kita berdesir pada satu aliran yang sama. Jantung kita berdegup seirama. Kamu bagian umma, dan sebaliknya.
Bagaimana mumgkin dari mu, umma lihai menyembunyikan semua rasa?
Tentu kamu yang pertama tahu dan sangat mampu merasakannya jua.
Sebab orangtua umma bukan lah tempat untuk melampiaskan semua itu, apatah lagi kepada kakak dan abang mu. Dari mereka, umma lihai menyembunyikan.
Tapi darimu, tidak bisa, nak.
Mungkin kata mu selalu.. "umma..jangan terlalu sering menangis."
"Sebab aku mampu merasanya, tapi tak dapat mengusapnya"
Tapi ingatkan nak, memori-memori indah yang pernah di rasa? Semoga itu menjadi core memori untuk mu ya.
Yang nantiny membentuk pribadi mu.
Mungkin kamu selalu berkata "umma.. jangan terlalu sering menangis."
Tapi percayalah ya nak, kesyukuran dan kenikmatan yang ada insyaAllah lebih besar.
#29w3d
0 notes
Text
Akhirnya sejenak untuk fokus, baru ngeh kalo gerakannya udah semakin intens banget ya, nak. Udah 30 minggu nak. Maaf umma terlalu sibuk sama hal-hal yang harusnya gak penting. Terlalu sering nangis kebawa perasaan sama hal-hal yang harusnya di bodo amatin aja. Padahal kamu lagi butuh banget perhatian umma ya, maaf ya nak.
Maaf belum sempurna target yang diikhtiarkan untuk kamu. Ya..umma punya nazar atas kamu. Bismillah umma fokus lagi ya. Makasih ya udah jadi anak kuat dan menguatkan. InsyaAllah akan selalu ada umma yang ngedoain kamu. Yang mengkhawatirkan kamu. Mendambakan kehadiran kamu. Umma minta maaf "saking sibuknya" sama hal-hal yang gak penting jadi cukup sering mengabaikan kamu.
MasyaAllah nak diperjalanan kali ini bersama kamu,jujur umma berasa rapuhnya, tapi masyaAllah Allah selalu menghibur hati umma di saat yang bersamaan, ya..mungkin itu sudah rezeki kamu. Sampa-sampai rasanya, umma ingin sudahi saja perjuangan ini, umma siap..umma ikhlas..umma ingin rehat. Umma ingin menutup semua ceritanya dan kembali pulang padaNya saat melahirkan mu nanti, Selama kamu bisa lahir ke dunia dengan sempurna. Tapi pasti nanti kamu cari umma ya?
Tapi seolah lagi2 kamu dan kk kk kamu ngingetin umma dan nguatin.. kalo umma ga pernah bener-bener sendirian. Dan maha baiknya Allah yang selalu masih menyisipkan rasa sejuk dan ketenangan dalam diri umma. Sudah 30 week nak, ada kk dan abang juga umma yang selalu menanti-nanti kehadiranmu.
InsyaAllah sebentar lagi ya. umma mau fokus untuk kamu. Kita berjuang sama-sama ya nak. Kamu harapan, kesempatan terakhir umma untuk memulai semua dari awal lagi dengan harapan perubahan-perubahan kebaikan diri umma, menjadi seorang ibu, orangtua , dan wanita tangguh.
Umma akan nikmati sisa-sisa setiap prosesnya, meski hanya kita berdua yang tau bagaimana rasanya.
#29w4d
0 notes
Text
cerita kehamilan ke 3
Sebetulnya.. kehadiranmu sangat umma dambakan. Tapi ternyata harus menunggu berbulan-bulan dulu hingga akhirnya 3 juni 2024 (hpht 8mei) umma memberanikan tespack yang alhamdulillah saat itu ada 2 garis meski masih samar. Saat itu perasaan umma jujur langsung menangis haru. 8 juni tespack lagi dan hasilnya pun memang benar garis 2. Tapi saat itu umma masih pasrah dan berharap kalau kamu akan menjadi rezeki umma. Sebetulnya menjelang hari raya haji 16 juni, umma sudah mulai merasakan pusing mual muntah yang teramat. Aahh sungguh nikmat sekali nak..setiap hari umma menangis..hehe. ditambah tidak ada nafsu makan sama sekali. Sensitif bau bauan yang teramat, magh yang selalu kambuh, seluruh gusi gigi mulut yang teramat sakit sensitif setiap makan dan sikat gigi/berwudhu/berkumur.
Alhamdulillah..laa hawla wa laa quwwata illa billah nak.. Allah tidak pernah meninggalkan umma sendirian. Allah selalu membersamai umma. Allah selalu menguatkan umma di segala keadaan. InsyaAllah umma akan terus berjuang bersama mu ya nak.. kita saling menguatkan ya. Kamu juga punya kakak ameera dan abi ahmet yang sayang banget sama kamu. Kamu pasti bisa merasakannya ya nak. Umma juga ingin minta maaf sama kamu.. gak tau kenapa..banyak hal yang selalu membuat umma menitikkan air mata, tapi umma hanya ingin luahkan jika itu membuat lega. Semoga..apa pun jenis kelamin kamu nantinya bisa menjadi pribadi yang kuat. Tangguh. Tak mudah membuat orang lain sedih terluka menangis.
Saling menguatkan ya nak.. terimakasih sudah setia menemani umma. I love you nak.
#15w1d
0 notes
Text
Cerita Perjuangan Umrah (part 1)
Cerita perjuangan umrah...
Oktober 2022.. Tepat saat perjalanan umma ke suatu tempat masih di daerah selangor, yang kala itu sepanjang perjalanan umma hanya terdiam karena menahan kantuk di dalam mobil. Seperti biasa anak-anak pun anteng di carseat nya masing-masing menikmati perjalanan di pagi yang cerah itu, yang tak lama kemudian mereka pun terlelap karena masih mengantuk. Sambil menyetir, tetiba buya bertutur yang…
View On WordPress
0 notes
Text
Prolog...
Oktober 2022..
Tepat saat perjalanan umma ke suatu tempat masih di daerah selangor, yang kala itu sepanjang perjalanan umma hanya terdiam karena menahan kantuk di dalam mobil. Sambil menyetir, tetiba buya bertutur yang kemudian memecah rasa kantuk umma seketika. "Umma.. tahun depan (tahun 2023) sekitar bulan 5, mau ikut umroh gak sama aku? InsyaAllah aku berkesempatan untuk membawa 1 slot quota lagi..dan free."
Rasa hati ingin menangis sejadinya. Mendengar kata "ikut umroh.. dan free" membuat umma seolah berharap dalam ketakberdayaan. Berserah diri sejadinya pada Allah. Dengan rasa yang tentu penuh harap, tapi juga harus rasional dengan suara bergetar umma menjawab "masyaAllah.. pasti kepengen banget buya.. tapi gimana anak-anak?"
Sebenarnya.. saat itu.. umma sudah ikhlas.. redho.. saat hanya mendengar ajakan ikut umroh gratis saja sudah membuat umma terharu dan bahagia. Tentunya berharap,tapi di saat yang sama umma juga ikhlas..redho.. tidak ingin muluk-muluk karena memang saat itu kondisi yang tidak memungkinkan. Saat itu si kakak belum genak 3 tahun. Dan adik yang belum genap 2 tahun juga masih ASI. Belum lagi kami yang merantau jauh dari orangtua dan keluarga. Juga ditambah kondisi orangtua dan mertua yang sakit-sakitan. Jadi... berharap mau ikut pergi umroh..bagi umma hanya angan-angan yang entah kapan dan bagaimana bisa terealisasi..
Tapi..
Satu hal yang umma yakin.. semua terjadi atas ketetapan Allah. Umma yakin akan ada rencana Inda setelahnya. Akan ada kemudahan-kemudahan yang Allah tengah persiapkan. Entah bagaimana itu semua. Tapi umma yakin. Karena menurut umma.. dengan ajakan suami itu,umma semakin yakin bahwa orang-orang yang berziarah ke baitullah dan rasulullah adalah para tamu Allah. Para undangan Allah dan rasul Allah. Meski masih jauh di angan.. sejak bulan itu, umma mulai searching-searching, survey, bahkan bertanya kepada yang sudah berpengalaman, meminta pendapat dsb tentang pengalaman umroh membawa anak-anak.
Hingga sampailah pada suatu perbicaraan dengan suami, suami tetap menyarankan bahwa rencana umroh ke depan sangat tidak mungkin mengikutsertakan anak-anak.
Umma have no choice.
Baik.. mungkin belum terbuka jalanNya.
Umma ikhlas.. redho.
Tidak meyalahkan apapun.. karena gelar sebagai seorang ibu yang menjaga anak-anaknya juga sudah terhitung sebagai jihad yang mulia.
Baiklah.. mungkin waktu ku untuk ziarah.. belum dalam waktu dekat ini. (Karna anak2 yang masih kecil2, kondisi kami yang merantau dan sulit untuk menitipkan anak2.)
0 notes
Text
Kehamilan dan persalinan kedua (part 3)
Karena mau make sure,susternya cek ulang lagi untuk mastiin pembukaan 8cm. Dan ini gak nyaman banget,umma rasanya mau nolak ya tapi gimana. Setelah dipastiin udah buka 8cm,susternya langsung buru-buru manggil suster yang lain untuk bawa umma ke ruang bersalin. Saat menuju ruang bersalin umma sesekali ngeliat suami yang lagi gendong si kakak sibuk ngurus administrasi di konter perawatan. Kasian sebenernya,karena si kakak juga nampak kebingungan raut wajahnya. Tapi alhamdulillah si kakak anteng.
Sesampainya di ruang bersalin,karena umma di hospital islam, jadi semua nakesnya relijius. Ada suster yang bimbing umma untuk terus baca doa,gak lama dokter umma pun datang. Wah keinginan untuk mengejan pun tiba2 udah gak bisa ditahan, umma bilang kalau umma udah mau ngejan. Dokternya langsung buru2 cek pembukaan dan katanya udah lengkap tapi karena ketuban belum pecah jadi dipecahin dulu sama dokternya. Yang umma inget semua suster buru-buru siapin perlengkapan melahirkan,karena gak lama tiba di ruang bersalin,umma udah langsung ngerasa mau ngejan. Alhamdulillah...dari tiba di RS pukul 8:45, pukul 9:17 lahirlah bayi laki-laki ke dunia meski tanpa didampingi suami dan anak pertama waktu itu.
MasyaAllah.. betapa Allah maha mendengar doa-doa hambaNya. Dibalik kesulitan itu sesungguhnya ada kemudahan. Dan Allah maha tau lagi maha mengerti.
Proses melahirkan tanpa rasa sakit,entah karena mindset umma yang dari awal berubah melihat proses persalinan sampe gak ngerasa sakit sedikitpun atau apalah itu..yang pasti masyaAllah.. alhamdulillah...
0 notes
Text
Kehamilan dan persalinan kedua (part 2)
Seperti yang umma bilang sebelumnya,kehamilan selanjutnya ngasih sensasi tersendiri. Ada tantangan tersendiri. Karena kita juga udah harus mengenalkan ke si kakak/abang kalo sebentar lagi akan ada kehadiran adik bayik.
Buat siapapun yang sedang merasakan proses yang sama kayak umma (hamil lagi saat masih ngasih asi) dan nyambi ngurus anak, gak apa-apa... Jangan fokus ke rasa lelahnya,rasa down nya,karena pasti ada saat-saat kita akan merasa ada dititik terbawah, seolah gak mampu,ga kuat ngejalaninnya,umma juga sempat merasakan, tapi jangan lupa untuk buru-buru istighfar... Kita adalah orang-orang yang terpilih untuk melewatinya. Itu karena kita bisa. Gelar seorang ibu adalah profesi termahal dari profesi apapun, ini yang harus selalu ditanamkan di fikiran, dan pahala nya juga pasti luar biasa. Jadi, terima aja takdir yang ada, kita jalanin aja, minta kekuatan sama Allah. Dan juga support dari orang terdekat terutamanya suami kita. Buru-buru istighfar kalau kita mulai mengeluhkan kehamilan,membenci keadaan diri kita dsb. Dan pastinya perbanyak doa. Karena kepada siapa lagi kita berharap dan meminta.
Di kehamilan kedua ini berasa waktu cepet banget,tiba-tiba udah 37weeks aja. Tapi masa-masa trimester akhir membuat umma semakin grogi. Tetep aja grogi karena kita ga tau proses persalinan kita bakal kayak gimana. Apalagi sekarang di masa pandemi. Hpl umma 1 maret 2021. Diawal kehamilan sempet optimis kalau maret 2021 nanti pandemi covid udah berkurang,bahkan hilang. Tapi di Malaysia justru kasus covid lagi tinggi-tingginya. Menjelang persalinan fikiran umma terbagi lagi. Mikirin gimana persalinannya,mikirin covid yang makin tinggi kasusnya karena berdampak ke kebijakan di rumah sakit. Ga boleh ada keluarga yg dampingin selain suami,dan gak boleh bawa anak kecil :( wah umma kepikiran banget nanti si kakak dititipin ke siapa. Karena gak ada keluarga di indonesia yang bisa masuk malaysia. Umma lebih kepikiran si kakak,nanti makannya gimana,mandinya gimana, kalau-kalau umma mulai mules mau bersalin saat dini hari. Wah pokoknya bercabang banget pikiran saat itu. Cuma bisa banyakin doa aja,dan doa umma cuma persalinannya mudah,si kakak bisa umma urus dulu (mandinya ,makannya) saat umma harus berangkat ke hospital,no panic-panic intinya. Umma juga afirmasi ke dedeknya supaya kerja sama. Akhirnya udah 38week tapi belum juga ada tanda-tanda. Kalau si kakak dulu tepat 38week lahir dengan tanda flek darah (baca di postingan sebelumnya tentang proses persalinan pertama dengan judul "melahirkan dan dilahirkan kembali")
Percaya aja kalau adik bayik akan keluar di waktu yang tepat.
Senin malam, 15 februari 2021.
Efek kedua kaki yang bengkak (edema), kedua tangan yang kebas/mati rasa, belum lagi perut yang berasa semakin turun dan berat, seperti malam-malam sebelumnya, umma emang selalu insomnia. Karena semua posisi tidur serba salah. Dari trimester 2 umma mulai ngerasain kontraksi palsu, jadi udah terbiasa kalau perut ngerasa cekit-cekit, selama waktunya ga intens umma masih santuy dan anggap itu cuma kontraksi palsu. Umma selalu afirmasi positif,supaya adik bayi keluar di waktu yang tepat, waktu dimana umma dan adik bayik siap untuk bekerjasama. Deg-degan? Ya pasti,walaupun ini kehamilan kedua. Tapi rasa deg-degan pasti ada. Cuma mindset kita dalam melihat proses persalinan harus diubah menjadi proses yang menyenangkan,bukan menakutkan. Apapun itu,baik lahiran normal ataupun sc. Umma selalu berdoa,meskipun doanya agak lucu ya, kalau umma pengen saat menjelang persalinan nanti,si kakak harus udah umma mandiin,udah umma kasih makan,dan harus udah poop. Wkwkw supaya saat nanti buya nya yang jaga gak keteteran di rumah sakit. Karena pasti harus ngurus administrasi dan izin untuk bawa anak balita di ruang perawatan.
Hari senin itu si kakak tumben bisa poop sampe 3kali. Biasanya paling sehari sekali. Malamnya juga tidur lebih awal, dan sebelum tidur entah mengapa si kakak ngelus pegang kepala umma sambil dicium. Wah kenapa nih bocah,pikir umma. Saking melownya umma begadang bikin tulisan saat momen si kakak ngelus umma,ehhh tapi saat mau di post di tumblr jaringan lemot dan tulisan itu hilang begitu sajaaa... Ckckk, udah begadang nulis sampe jam 2 pagi cobaa. Akhirnya yaudahlah.. umma tidur aja..
Selasa, 16 februari 2021
pukul 6 pagi umma terbangun, rasanya mules seperti mau poop. Setelah itu umma rebahan sebentar sambil siap-siap solat subuh. Lah kok berasa mules lagi kayak mau bab & bak lagi. Ke toilet lagi tapi ga kepingin. Akhirnya umma engeh mulesnya udah 5 menit sekali. Umma siap-siap mandi dan solat subuh sambil ngerasain mules itu. Cuma heran aja mules udah 5 menit sekali tapi kok ga sakit yang gimana-gimana. Umma masih beresin hospital bag, dan hubungin suami yang subuh itu sudah berangkat ke asrama untuk langsung pulang ke rumah dan lanjut ke rumah sakit. Umma masih buat sop ayam si kakak untuk sarapan paginya. Si kakak juga tumben udah bangun pagi,si kakak sarapan lanjut mandi. Suami pun sampe dirumah dan buat sarapan+teh dulu. Umma ga kepengen sarapan karena mikirnya di rumah sakit juga nanti ada waktu untuk sarapan. Setelah semua rapi,pukul 8:20 berangkat ke hospital. Wah mulesnya udah makin intens dan harus kelola nafas,saat itu umma sadar kalo itu udah mau lahiran. Tapi umma cuma ngerasain seperti "anyang-anyangan" aja. Gak sakit yang gimana-gimana sama sekali. Di perjalanan,umma fokus kelola nafas dan masih cemilin roti,nyesel kenapa dirumah tadi ga sarapan dulu dan suami ngulang-ngulang surat yasin. Yang panik sebenernya suami,keliatan banget dari raut wajahnya.
Pukul 8:45 sampai di RS. Suami ngedrop umma di lobi ugd untuk minta kursi roda, alhamdulillah suster2nya gercep karena ngeliat umma pasien hamil. Umma langsung di handle 2 suster tapi umma masih cemilin roti,coba bayangiinnn wkwkwk soalnya umma mikir kalo bener lahiran umma harus ada tenaga kan.
Sementara suami parkirin mobil dan gendong si kakak untuk ngurus administrasi rumah sakit.. umma sama sekali ga didampingi suami saat itu. Umma digiring ke sebuah ruangan untuk cek pembukaan/Vt,dan yah..saat itu umma ga bisa cemilin roti lagi. Saat itu umma udah mulai berasa gak nyaman karena anyang-anyangan seperti mau bak semakin terasa, yang pernah ngerasain pasti faham rasanya. Suster cek pembukaan dan dia heran... Katanya "puan,puan dah buka 8cm ni"
Umma cuma bengong...
Bersambung part 3...
0 notes
Text
Kehamilan dan Persalinan kedua. (Part 1)
Tepat usia si kakak ameera 8 bulan, umma tau kalau ternyata Allah kasih kepercayaan lagi untuk mengandung. Sebenernya memang sempet niat mau punya anak-anak yang jarak usianya deketan. Tapi gak nyangka kalau ternyata Allah kasih kepercayaan lagi secepat itu. Ya.. soal rezeki anak,itu diluar rancangan manusia,umma berkeyakinan seperti ini.
Umma mulai merasakan tanda-tanda yang familiar banget, rasa lemas seperti kurang darah setiap bangun tidur dan sedikit bingung karna produksi asi yang gak melimpah lagi (tapi masih mencukupi) umma masih belum kepikiran sama sekali kalau lagi mengandung, dan gak curiga dengan haid yang belum datang karena memang setelah bersalin anak pertama jadwal haid jadi berubah-ubah. Sampai akhirnya umma iseng tespek yang mau mastiin kalau hasilnya garis satu (negatif) tapi ternyata garis dua. Speechles, umma langsung natap wajah ameera yang masih 8 bulan. Sempet sedih dengan kehamilan karena seketika natap si kakak yang masih kecil banget,tapi buru-buru istighfar karena diluar sana masih banyak orang yang berjuang untuk hamil. Respon suami saat itu cuma bersyukur,menerima pemberian Allah tanpa rasa ragu apapun. Sedangkan umma mikirnya masih bercabang. Hehe.. kenapa? Setelah keluarga & kerabat terdekat tau umma hamil lagi saat anak pertama masih 8 bulan,banyak respon yang beragam. Mulai dari "yaudah kalo hamil lagi berenti nyusuin,nanti asinya jadi penyakit" , "hamil lagi?? Anak pertama usia berapa? Kasian banget nanti masih kecil udah punya adik lagi" , "emang gak KB? ko bisa hamil lagi", dan sederetan komen lainnyaaa. hehehe... Intinya umma cuma bisa husnuzon kalau komen-komen itu adalah bentuk perhatian mereka ke umma. Karena intinya :
1. Rezeki mengandung itu hak Allah. Allah yg maha berkehendak atas hambaNya. Dan gak semua wanita Allah kehendaki untuk mudah hamil.
2. Menurut umma, gak semua omongan orang dulu itu ditelen mentah2 gitu aja, harus berdayakan diri,sering baca literatur yang shahih,terutama menurut kedokteran atau konsultasi ke dokter kalau asi ibu mengandung ga akan jadi penyakit. Menyusui saat hamil masih boleh asalkan ga ada komplikasi dalam kehamilan. Yang ini S&K berlaku ya, wajib konsul ke dokter obgyn dulu. Saat itu umma masih lanjut menyusui karena ga ada masalah dalam kehamilan. Kendalanya saat itu hanya karna asi yang mulai berkurang&mulai sensitif seiring kehamilan yang membesar sehingga pemberian asi terpaksa berhenti.
3. Kalau ada komen-komen nyinyiran dari orang lain saat tau kita hamil lagi padahal anak pertama masih kecil, anggap itu sebagai bentuk perhatian mereka. Karna saat hamil nyambi ngurus anak,kita gak membebani orang lain kok. Yang ngejalaninnya kita. Kalaupun membebani orang lain ya sewa ART namanya. Hehe.. Dan yang terpenting malah seharusnya bersyukur Allah kasih amanah lagi, dan pasti karena kita mampu.
Kehamilan kedua nyambi ngurus anak pertama,terutama dirantauan jauh keluarga pastinya ada tantangan tersendiri. Mau gak mau semua hal harus kita kerjakan sendiri, dan dibantu suami semampunya. Rasanya gimana? Yang udah merasakan pasti paham. Hehe. Hamil anak pertama kita bisa fokus pada kehamilan dan diri kita. Hamil anak kedua,rasanya jarang banget bisa fokus pada kehamilan,apalagi fokus ke diri sendiri, karena fokus kita ke anak pertama yang masih kecil. Dan entah mengapa,karena kehamilan dan juga lelah ngurus anak tentunya berpengaruh pada tingkat emosi kita.. hehe jadi lebih mudah sensitif(lebih2 sensitif dari hamil anak pertama) contohnya, saat umma teringin makan sesuatu ya harus itu,ga bisa yg lain,dan harus ada. Ini bener harus ada :( alhamdulillah suami legowo aja.. hihi
Sebenernya berapapun usia anak sebelumnya,sekalipun anak itu udah 2 tahun atau lebih,intinya anak itu masih butuh diurus oleh kita,kehamilan selanjutnya pasti akan banyak tantangan. Kecuali kalo anak sebelumnya udah kuliah atau SMA yaa mereka udah bisa hang out di mall sama temen-temennya. hehe
Jadi kehamilan mau yang keberapa sekalipun,saran umma memang perlu dipersiapkan dengan matang. Ini kembali ke kapasitas orangnya masing-masing ya. Kalau dirasa mampu hamil lagi saat anak sebelumnya masih kecil,persiapan fisik dan mentalnya baik,kenapa enggak. *Tentunya Allah kasih rezeki anak lagi karena kita mampu.
Tapi kalau dirasa fisik dan mental belum stabil, ada halangan syar'i lain,tak mengapa juga kalau mau kasih jarak antara anak satu dengan yang lainnya. Ini dikembalikan ke kapasitas orangnya masing-masing.
Dan buat yang berencana hamil lagi untuk yang kesekian kali,terutama ada anak sebelumnya yang masih asi, umma mau kasih pertimbangan-pertimbangan yang sekiranya dapat membantu sesuai pengalaman umma.
Pertama: secara alami asi kita saat kita mengandung lagi lambat laun akan berhenti,nah ini harus difikirkan &dipersiapkan karna si kakak/abang mau gak mau pasti akan disapih lebih awal. Soal bagaimana susu penggantinya,asupan nutrisinya,(harus konsul ke dokter anak) dan bagaimana metode yang tepat untuk membuat anak itu paham untuk tidak DBF lagi (menyusui langsung) kita juga harus siap mental&fisik saat si anak jadi susah tidur karna gak DBF lagi,harus mulai bentuk kebiasaan baru untuk nidurin anak. Soal asi ini juga baiknya langsung konsultasi ke dokter untuk informasi yang shahih ya. Biar ga salah doktrin seputar pemberian asi saat hamil lagi.
Kedua. Kalau kita tau hamil lagi saat anak sebelumnya masih belum genap setahun dan masih nyambi ngasih asi, asupan nutrisi kita harus lebih extra lagi,jangan sampai kitanya malah drop,karena harus fikirin asupan tubuh kita, asupan janin yang dikandung, dan asupan asi untuk si kakak. Harus rutin juga datang kontrol kandungan sesuai jadwal,ini jangan dispelein.
Ketiga. Lepaskan semua fikiran dan beban. Saat hamil dan nyambi ngurus anak ngasih sensasi tersendiri lho. Ajak orang lain untuk sekedar ngeluarin unek-unek,atau saat butuh informasi,ini penting banget. Tentunya orang lain yang mampu mengerti dan kasih solusi ya. Pastinya diiringi perbanyak doa semoga sentiasa Allah mudahkan prosesnya.
Intinya benar-benar dipersiapkan matang-matang untuk kehamilan selanjutnya. Kehamilan pertama aja perlu persiapan matang,soal fisik dan mental. Maka kehamilan selanjutnya bukan hanya itu,tapi juga bagaimana anak yang sebelumnya. Alangkah baiknya,merencanakan kehamilan selanjutnya kalau bisa setelah anak sebelumnya sudah dapat asi x 2 tahun. Walaupun ada yang bilang dapet asi x 6 bulan juga udah better kok. Tapi gimana ya,menurut pengalaman umma,menyapih si kakak saat usianya 11 bulan (karena produksi asi berhenti) umma berasa patah hati banget. Karena mind set umma adalah asi itu adalah asupan terbaik dari apapun. Belum lagi semasa menyusui langsung seolah ada kenyamanan tersendiri dengan anak,dan saat semua itu terhenti rasanya sedih banget... :( yang bikin umma berat hati sebenernya karena hal itu aja. Tapi kalau nantinya berencana untuk tandem asi pon boleh aja, supaya si kakak/abang tetep bisa menyusui sampai 2 tahun. Selebihnya Alhamdulillah... Allah kasih kesehatan, kekuatan dan kemudahan pada kehamilan kedua kemarin...
Bersambung part 2.
0 notes
Text
Assalamu'alaikum sayang...
MasyaAllah...gak terasa sebentar lagi kita akan ketemu ya nak. Waktu berasa cepeettt banget. Meski segala macam ujian umma harus lewatin saat mengandung kamu,masyaAllah Allah buat semuanya terasa mudah dan cepat terlewati. Umma sampe ga sadar kalau sekarang waktunya hanya menunggu kamu keluar ke dunia.
MasyaAllah nak..terimakasih ya. Dan maafin umma. Belum bisa menjadi ibu terbaik selama mengandung kamu. Sebentar lagi ketemu buya,umma, kakak ameera ya sayang...
Harapan umma ga ada yang lain, meski syahid menjadi harapan semua orang, umma ingin tetap bisa Allah kasih umur panjang setelah melahirkan,agar umma bisa menyusui,membesarkan,mendidik dan memeluk anak-anak umma secara langsung :(
Sedih rasanya hati umma kalau anak-anak umma gak dapet kasih sayang seorang ibu. Semoga Allah masih kasih umma usia panjang ya nak..
Semoga Ahmet Arif Beyazi bertumbuh jadi anak sholih,hafizh,menjadi syafaat untuk kedua orangtua,bermanfaat untuk agama dan ummat ya sayang...
Sebentar lagi kita ketemu,berjuang bersama ya nak :)
#37w3d
0 notes
Text
Assalamu'alaikum sayangnya umma yang kedua :)
Nak, terimakasih yaa sudah berjuang bersama umma, meski umma sedang mengandung kamu,umma juga harus mengurus kakak ameera yang masih kecil. Letihnya tentu jadi berkali-kali lipat. Campur-campur rasanya. Tapi umma bersyukur, karena kamu adalah anak yang kuat. Tumbuh sempurna di sana ya sayang.. insyaAllah someday kita kumpul ber4, umma, kamu, kakak dan buya. Sehat-sehat yaa sayang. Kamu luarbiasa kuat nak. Umma selalu antusias melakukan banyak hal, membaca, nulis proposal dll. Hanya saja umma mudah letih, tapi gak apa-apa kok.
Umma usahain untuk selalu ngobrol dengan kamu ya tiap hari. Kamu sering denger suara kakak ya, yang nangis, yang teriak dll? Hehehe
Kakak ameera udah bisa sun kamu,menyapa kamu juga sayang...
Salam dari kakak ameera ya. Anak umma sehat-sehat ya nak, kita berjuang bersama ya..
#19w5d
0 notes
Text
Buibu, yuk sama-sama belajar.
Di dunia ini, meski sama-sama pernah melahirkan anak, nyatanya tak semua yang melahirkan itu memiliki "kepekaan rasa seorang ibu". Maksudnya gimana? Yakni ibu yang tak mampu memahami rasa ibu-ibu lain yang juga memiliki anak. Jadi ia lebih hobi mengomentari anak ibu-ibu lain. Sebenarnya kasihan, antara ibu itu belum faham, kurang pergaulan, atau memang tidak ingin ada yang "lebih" dari anaknya. *perasaan ini kasian banget:(
Komentar-komentar yang terlontar lebih sering ga berfaedah, misalnya :
"anak kamu laki kok kayak cewek ya"
"anak kamu cewek kok kayak laki ya"
"anak kamu umur segitu baru bisa bla bla bla? Anakku umur segini udah bisa bla bla bla"
"anak kamu kok mata sipit banget ya segaris doang"
"anak kamu kulitnya kok bisa hitam putih ya kayak zebra"
"kok anak kamu lubang hidungnya cuma 2?" Zzzzzz
Pernah risih gak sih dengan orang yang tetiba komentar hal sejenis diatas?
Padahal anaknya ga pernah diperlakukan demikian. Tapi hobinya selalu komentar. Bingung?
Bisa jadi, ibu itu emang gak faham. Dia ga bisa memilah kata mana yang berpotensi bisa menyinggung perasaan seorang ibu, agak aneh sih padahal dia seorang ibu juga ya. Tapi husnuzon aja klo dia memang gak faham. Terlebih kurang pergaulan dengan ibu-ibu lain, jadi ilmu, rasa sosial empati, simpati, saling menghargai profesi seorang ibu nya minus. Gimana mau tinggal di luar negeri yang hidup berdampingan sama anak dari negara-negara lain, afrika,china,dll yang ada dikomentariiinnnnn mulu.
Nah ada lagi, ibu yang emang berasa gak tenang kalo ngeliat anak lain yang lebih dari anaknya. Kalo ini no comment, dia kayaknya perlu terapi. Kasihan.
Kita tidak dituntut untuk memuji anak lain, kalau memang tidak ingin memuji, cukup diam tanpa berkomentar yang unfaedah.
Setiap anak istimewa, mereka tumbuh dengan kelebihannya masing-masing yang berbeda satu sama lain. Semua yang dimilikinya adalah anugerah dari sang pencipta, yang tidak boleh kita kritisi.
Fokus dengan pendidikan anak sendiri, jangan sibuk dengan perkembangan anak lain ya, bu. Kalau mau yang berfaedah, saling memberi semangat kepada sesama ibu-ibu untuk menjadi orangtua yang lebih baik aja ya. Dengan begitu hidup kita jadi lebih produktif. :)
0 notes
Text
Tidak ada anak yang nakal, atau susah dididik, susah diatur.
Setiap anak yang lahir ke dunia,membawa fitrah kebaikan. Dan lingkunganlah yang membentuknya.
Seutama-utama lingkungan baginya adalah orangtua, keluarga.
Sebaik-baik bekal dalam membersamainya adalah rasa sabar yang tiada batas;untuk semua pengorbanan; kemauan belajar dan mengajarkannya.
Yang terpenting adalah hatinya;pusat perasaannya dipenuhi rasa bahagia saat bersama orangtuanya, dengan begitu semua nasihat akan lebih mudah diterimanya.
Mencipta rasa bahagia itu mungkin sederhana;dekap ia dengan rasa cinta kasih yang sebenar dan turunkan nada suara;jangan membentak,jangan memakinya.
-umma yang masih berusaha belajar-
0 notes
Text
Kala itu, saat sakit kontraksi sudah semakin dahsyat seakan memaksa menggeser seluruh tulang, fikiran kembali merenungi keistimewaan yang Allah janjikan diatas kesabaran ketika mengandung dan melahirkan.
Di atas segala rasa sakit yang membuat air mata mudah bercucuran, tapi juga ada bahagia yang menjadi harapan; "semoga Allah berkenan atas semua perjalanan ini, hingga Allah ganjar dengan sebaik-baik pahala, bahkan syahid kalau harus terhenti dari perjalanannya, paling tidak itulah satu-satunya bekal sebagai seorang wanita di bumi, saat mungkin kebermanfaatan sebagai seorang hamba bagi ummat belum maksimal untuk bisa menggenggam syurgaNya."
-umma
#persalinanAmeeraBeyh
0 notes
Text
Archives 5
Ini tentang kita, nak...
.
Menyelami mata mungilmu, juga hatimu, aku tau betapa engkau mengharapkan ku;ibu mu, untuk menjadikan mu istimewa dalam berbagai keadaan. Di masa awal kelahiranmu, engkau mungkin belumlah siap menerima dunia, dan hati ibu mu hadir untuk mengenalkan dunia sehingga menjadi akrab dengan mu, Menjadikan akhirat tujuan mu. .
Ini tentang kita, nak...
Tentang ibu yang mengurus mu sepenuh hati, tentangmu yang menjadi amal jariyah nanti..
Akan ada banyak orang yang engkau temui, hingga nanti tiba masanya engkau memilih diantara mereka sebagai yang setia ada di sisi. .
Ini tentang kita, nak... Tentang ibu yang tak henti menggali ilmu untuk menjadikanmu sebagai penyejuk hati, tentangmu yang diharap akan menjadi sebab diangkatnya derajat kami; umma dan abi. .
Ini tentang kita, nak... Betapa segala hal tentang mu; istimewa, anak ku, Ameera Beyza Humaira. 💛
0 notes
Text
Archives 4
Wanita itu bernama Ibu. (Part 1)
Hampir 13 bulan.. sejak awal kabar gembira itu mengisi ruang kasih sayang bernama rahim, semuanya bukan lagi untuk dan tentang seorang.
.
Hampir 13 bulan.. dan akan bertambah lamanya hingga Allah cukupkan usia ibu atau ananda untuk hidup di dunia. .
Rasa lelah yang boleh jadi teramat,tapi juga rasa bahagia dan syukur yang tak mampu dilukiskan. .
Saat penat dengan urusan pekerjaan, pun penat dengan urusan sekolah, ada rumah dan malam yang menjadi rehat. Mengistirahatkan badan dan fikiran, meninggalkan segala sebab kepenatan. Ah nikmatnya. Hingga esok pagi membuka mata, bisa memulai semua dengan ceria, dari awal lagi. Batinku, untuk segala yang terjadi dan dilewati beberapa waktu lalu, sebelum kehadiran mu, ananda.
Kini, tak berlalu sedetik selain mendekap ananda. Rutinitas yang menjadi terbiasa, yang tak pernah jauh dari pandangan mata. Menjadi seorang ibu tak ada rehat yang sebenar, sebab pikiran pun tak henti memikirkan, berharap, mendoakan. .
Bahkan, boleh jadi ada wanita di belahan bumi lain yang bertambah perjuangannya, menjadi sesosok ibu sekaligus ayah.
Atas segala penat yang dirasa, kalaulah ingin menangis, menangislah.. dipojok ruang sunyi yang tak menggores rasa syukur mu, sedikitpun. Lalu kembali tatap mata ananda, yang memiliki cinta sebenar terhadap mu, Ibu.
0 notes
Text
Archives 3
Tapi demikianlah tabiat dunia.. ia tak hadir untuk jadi tempat kita bergelimang bahagia. Dunia ini hadir hanya untuk kita lewati.
Sesekali dalam perjalanan nya, kita dapati bahagia, namun lebih banyak tak enaknya.
Berlapang hati dan meluaskan lagi kesabaran adalah salah satu perbekalan menjalani kehidupan di sini.
.
Ada rasa lelah?pasti. Saat ini yang bisa dilakukan hanya terus bersabar dan terus berikhtiar. Sambil memaksimalkan peran yang tengah diemban. .
.
.
.
Sebagaimana makna syukur yang tak henti saling diingatkan dari dan untuk pendamping dunia sesyurga; tak mengeluh seberapapun berat. Tak berkomentar sepatah kata terhadap apa-apa yang belum mengenakkan hati, pun yang belum sesuai.
Semuanya diterima dengan penuh rasa syukur,berlapang dada, sebab kesemuanya adalah dariNya, dari yang paling mengerti;tak pernah melebihi kemampuan diri.
0 notes
Text
Archives 2
Wanita itu bernama ibu.
Berbagai ungkapan tak kan cukup menggambarkan bagaimana rasa setelah tau ada sebagian diri kita,dan pasangan hidup kita, terlahir menjadi manusia baru ke dunia.
Seketika, semua juga berubah. Tak ada wanita yang tetiba bisa menjadi sosok ibu yang lihai memandikan, menggunting kuku mungilnya, membersihkan hidung dan telinganya, menyusuinya dengan cara yang benar,menyuapinya makan, bahkan..hingga memperhatikan setiap kali ia buang kotoran. Apakah kotorannya masuk ke dalam kategori normal,atau tidak.
Tentu tidak hanya itu saja, tak ada wanita yang tetiba bisa menjadi sosok ibu yang lihai mendidik sesuai fitrah anak-anaknya.
Kesemuanya butuh proses pembelajaran. Hingga akhirnya terbiasa.
Pun dengan kekhawatiran. Ada ia yang membuncah di dalam dada, menjadi resah akan jauh, akan sakit, tak ada yang dipikirkan selain ananda mendapatkan perlakuan yang sama dengan sebagaimana sosok ibu lakukan.
Betulkah demikian?
Tapi.. akan ada masanya.. dimana ananda bertumbuh.. mandiri.. akan banyak hal-hal yang tak bisa selalu dalam pengawasan, sebagaimana ananda dulu masih dalam buaian.
Tersebab ini, semakin ingin manfaatkan kebersamaan yang ada, kesehatan yang dirasa, harta yang dimiliki, juga.. doa-doa yang terus dilangitkan, untuk memberikan segala yang terbaik. mempersiapkan bekal untuk kelak ananda bertumbuh sesuai fitrahnya.
Ya.. sosok itu bernama ibu.
0 notes