uunaverse-blog

[uunaverse-blog]

- AKIW -

Perempuan yang selalu ku “adakan” dalam keseharianku.

Pagi-siang-malam, tetapi itu mungkin karena agresifnya diriku.

Berbicara perasaanku, ibarat tikus matipun tahu apa yang menjadi tujuan akhirku dekat denganmu. Kamu mungkin juga tahu itu.

Apakah itu salah?

Lalu berbicara mengenai perasaanmu, aku seperti tidak punya akal mengibaratkannya.

Sebuah hal yang sederhana, hanya kamu dan Tuhan yang tahu itu.

Tapi sempatku mulai yakin dengan hal positif yang kamu balaskan padaku.

Dan disinilah ekspektasi sialan itu meraja!

Bak, air hujan yang mengguyurku di tengah kemacetan Kota Makassar.

Aku terlena dengan semua hal tentangmu.

Sampai aku lupa dengan segala kekuranganku yang sangat tidak pantas dengan kesempurnaanmu.

Ekspektasi sialan yang sampai saat ini belum dapat ku kontrol.

Beberapa kali aku melayang nan jauh dan jatuh menerjang kerasnya batu.

Ekspektasi sialan yang hanya bisa ku nikmati sendiri.

Sendiri tanpa balasan tepuk darimu.

Siapa yang harus disalahkan?

Aku, aku yang salah karena hingga saat ini belum pernah ku nyatakan secara gamblang perasaan ini.

Semoga kamu dapat menyempatkan diri membaca tulisan ini dan membalas perasaanku.

Ah! Ekspektasi sialan itu datang lagi!

[uunaverse-blog]

- KEBODOHAN YANG MENYENANGKAN -

Mulai dari penolakan-penolakan berbau janggal, hingga pesan-pesan yang tak jua disambut balas.

Apakah saya sudah kalah?

Beberapa sahabat mengatakan “perjuanganmu saja yang kurang, kejar terus”.

Demi menghargai pendapat, reaksiku diam saja. Padahal dalam hati bergumam “ah, hei kau tidak tau apa-apa tentang perjuanganku.”

Beberapa lainnya mengatakan “tanggalkan saja, dia bukan orang yang beruntung mendapat perjuangan darimu”, dan yang terakhir “lebih baik berjuang untuk orang yang mencintaimu”

Apakah saya bodoh? Tidak tau arti kata kalah?

Maaf saja, ku coba untuk mencoba sekali lagi. Menunggu adalah hal yang bodoh tapi kalian tidak tau betapa menyenangkannya menyukai dia, mendengar dia bercerita, melihat dia dari kejauhan. Hah. Walaupun tak kunjung ku tau harus sampai dimana.

Tapi Maaf, saya belum kalah dan ini bukan sebuah kebodohan!

[uunaverse-blog]

Jadi, menurutmu lebih sulit membuka yang mana?

Ini?

Atau ini?

[uunaverse-blog]

Seorang teman kemarin berkata “makin kita dewasa, makin kelihatan kualitas pertemanannya”

Ini adalah moment dimana kalian dapat memilah mana teman yang akan “sungguh”, mana teman yang cuma “singgah”.

[uunaverse-blog]

“Umpatan tidak akan pernah menghasilkan lompatan”

Dan

“Kalah debat bukan berarti kalah hebat”

[uunaverse-blog]

- kabar dari rembulan -

Apa kabar rembulan?

Sudah terlalu lama kita tidak berjumpa ya, semenjak terakhir kali kau beralih untuk mengejar sang fajar.

Sudahkah kau bertemu dengan fajarmu? Ku harap sudah, karena jika belum betapa sia-sianya kau meninggalkan bintangmu waktu itu.

Bintang yang selalu mendampingimu tatkala kau melaksakan kodratmu menjadi bagian dari indahnya malam.

Apa kabar rembulan?

Tidakkah kau berniat kembali pada bintangmu?

Menunggu dalam malam yang tidak bercahaya memang sangatlah tidak mungkin, tetapi percayalah ketika kau kembali lagi, bintang akan setia lagi bersamamu, mendampingimu.

[uunaverse-blog]

bila tidak didengarkan, maka akan ku gantungkan lagi harapan ini pada bulan-bulan selanjutnya.