Tidak ada yang lebih indah dari merenungkan apa yang Allah telah beri. Selamat membaca!
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
This Year
kalau mau diceritain kayaknya bakal panjang banget tahun ini berlalu....
untuk kesekian kali, terima kasih vann sudah bertahan untuk tahun ini. segala rasa emosi kayaknya udah klop banget yaa van kompak datengnya.
makasih ya vann udah tetap pada prinsipnya dikala badai-badai menerjang. you deserved it well.
vann, tetap bertahan ya sampai akhir. kita sama-sama tau ekspetasi orang terhadap kita segede apa, semoga kita bisa memenuhi ekspetasi-ekspetasi itu secara perlahan yaa vann. kalaupun tidak, semoga apa yang dilalui adalah jalan yang paling baik.
van, hidup bukan cuma tentang satu hal, mari belajar untuk balance.
makasih van udah jadi pribadi baik, mari kita teruss selalu baik dan sabar.
makasih van satu tahun ini udah kasih yang terbaik terus sebisamu. hal-hal yang ga bisa di capai semoga bisa diikhlaskan yaa van.
makasih yaa van selalu percaya rencana tuhan pasti yang paling baik, setidaknya hal-hal yang sangat menyedihkan lebih terasa ringan untuk dilalui.
makasih ya vanni. you’re doing best this year. semoga kita dipertemukan dengan orang-orang yang bisa menghargai dan juga dihargai dalam hal posisi, kondisi, segala situasi.
salut van. thank you
12 notes
·
View notes
Text
Just need more time to think “is it worth it to wait after all of this happened?”
Just need more time to think “is it okay if i let you go?”
i just don’t have my answer yet.
I’m not ready
3 notes
·
View notes
Text
Proses.
Habis nonton Yumi’s Cell Season 2 jadi keinget kata-kata “Gimana kalau kita menikah aja van?” Ucap seseorang tiga tahun lalu dengan frustasinya.
Sayangnya bukannya bahagia mendengar kata-kata itu, malah hati ini tidak bisa merasakan apapun mendengarnya, datar. Padahal waktu itu dia yang paling bisa mengerti tentang semua hal yang vanni lakukan. Padahal waktu itu dia yang paling bisa diandalkan dalam kondisi apapun, tapi kenapa dengan satu kesalahan malah buat rasa ini dulu menghilang?
Memang waktu itu sempat jadi pertanyaan yang sulit bukan main kejawab karena di satu sisi beranggapan kalau nanti sesudah membuat keputusan, bakal kehilangan sosok ini dalam hidup, padahal realitanya sekarang tidak ada yang kehilangan siapapun. Jadi Denial adalah salah satu proses yang membuat proses mengambil keputusan terhambat.
Kesalahan yang dibuat sih memang kalau dikaji sampe sekarang tetap beranggapan kalau itu fatal. Dimana prinsip utama dalam kehidupan vanni udah dilanggar yaitu “Trust” yang pada akhirnya membuat proses “Trust Issues” keluar. Padahal sudah mencoba berulang kali menyakinkan diri kalau dia pasti bakal berubah dan itu hanya khilaf, tapi tetap aja ga bisa membuat bayang-bayang kejadian itu menghilang.
Beribu penjelasan yang dia berikan ga mampu menghilangkan moment yang tak terduga itu. Padahal sudah segala upaya komunikasi telah dilakukan, tapi diri ini tetap merasa pasti masih ada yang masih disembunyikan. Rasa nyaman mulai menghilang.
Akhirnya mengambil langkah untuk berpikir sendiri dengan membuat pertanyaan-pertanyaan seputar “apakah siap menikah dengan dia?” dengan banyak aspek selain cinta yang di lihat.
Rupanya kesimpulan dari diri saya banyakan tidaknya. Tapi balik lagi, takut mengatakan tidak karena takut kehilangan sosok dalam hidup yang sudah tinggal lama membuat jawaban ini disimpan sampai dia bertanya lagi tentang persoalan ini, dan rupanya memakan waktu satu tahun. emang spesialist menutupi perasaan si vanni.
Kalo di ingat-ingat lumayan lucu bagaimana proses sampai akhirnya mati rasa dan menemukan bahwa jawaban untuk ini adalah tepat. Ketakutan dan overthinking dengan hal-hal yang belum kejadian itu besarnya bukan main, padahal hal tersebut ga kejadian setelah menjawab dengan kata tidak.
"Even though a breakup is the end for love. I realized these days that a breakup doesn't mean the end to a connection to someone." – Kim Yumi
Thank you Yumi’s Cell Season 2 sudah kembali membangkitkan kenangan tiga tahun lalu dengan sangat detail.
2 notes
·
View notes
Text
“Please don’t expect me to always be good and kind and loving. There are times when I will be cold and thoughtless and hard to understand.”
— Sylvia Plath
19K notes
·
View notes
Text
Memenuhi ekspetasi orang-orang sulit ya rupanya. Misal satu ekspetasi udah terpenuhi, terus bakal datang lagi ekspetasi-ekspetasi berikutnya. Padahal udah nemuin diri sendiri di zona ternyaman itu serunya bukan main, rupanya cibiran orang bikin zona nyamannya hilang lagi. Kayak mesti nyari jati diri baru lagi entah dimana. Rupanya Proses tidak semenyenangkan itu :’)
1 note
·
View note
Quote
Kepada diri sendiri, berusahalah lebih peka pada sekitar yaa sayang
1 note
·
View note
Text
Apa yang terpenting dalam kehidupan kamu?
Judul ini menanggapi tentang resume yang diberikan stanford university untuk penerima murid barunya. Jujur sih, kata-kata itu selalu buat kepikiran, padahal nonton interviewnya udah dua hari silam.
Apa yang terpenting dalam hidup kamu? bukan Siapa yang terpenting dalam kehidupan kamu. Kalo siapa label pertanyaannya, vanni yang egois ini dengan mudahnya mengatakan aku. Walaupun jawaban ini kenak-kanakan, tapi vanni sampai sekarang masih terus belajar merubah kata aku menjadi nama lain yang nantinya bakal jadi hal terpenting di kemudian hari. Sedangkan kalau jawaban untuk pertanyaan apa, sampe sekarang jawaban pertanyaan ini belum juga dapat.
Pemikiran untuk jawaban ini sih banyak yaa kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, tepat waktu, sociable, profesional, beretika, beredukasi dan hal-hal manners lainnya yang tersirat dikepala. Tapi apa yang terpenting?
Setelah diulas lagi dan lagi, hal yang paling konsisten sejauh ini yang dilakukan sama diri sendiri adalah kejujuran. Pertanyaannya adalah apa kejujuran yang dimaksud tadi paling penting dalam kehidupan vanni? hahaha sudahlah. jadi makin bingung.
1 note
·
View note
Text
Sebagai vanni yang love language-nya mungkin udah pasti "quality time", ya yang begini-begini tiap hari is needed to be Must, no excuse dan tanpa vanni yang mesti ambil topik deluan.. kalo ga yaa lama-lama bikin mati rasa.
Tapi sebagai yang orang moody-an parah, talking to someone everyday is boring sometimes and need "me time or silent time". Kalo terlalu over ya vanni pergi juga.
Kalo sebagai vanni yang egonya masih sangat gede, pengennya sih orangnya tau sendiri kapan daku mood dan pengen ngomong sama orang. Tapi mustahil juga ya kan.
Sebagai vanni yang berpikir lurus pengennya sih yaa di kabarin bentar aja, diceritain ngapain ajaa hari ituu walaupun jawabannya bakal itu-itu aja. Itu-itu ajanya kamu makes a lot different meaning to me. Vanni merasa ada dan dibutuhkan menjadi pendengar sekaligus pencurhat.
Words of affirmation and gifts aren't my thing at all. I need just youuu for sureee~~
43K notes
·
View notes
Text
15 minutes before the night is coming up.




2 notes
·
View notes
Quote
Sengaja tidak mengambil moment untuk menyakinkan diri bahwa sudah sepenuhnya lepas.
> Kalo kata Felia, sebelum melangkah fokus dekat dengan yang lain, harus tau dulu gimana sisa rasa ke orang lama. gimana bisa taunya ya harus ketemu sama orangnya, jangan sampe orang yang baru mau kamu fokusin tersakitin gara-gara hal yang belum selesai.
Akhirnya setelah rencana ketemuan yang gagal berkali-kali, kemaren memberanikan diri bertemu lagi karena penasaran terhadap rasa sendiri. Bertemakan dresscode yang-tidak-disengaja abu-abu, rupanya kita tetap sama serunya. Pada akhirnya memang pantasnya tingkat kenyamanannya “kita” cuma sebatas individual aja. I really know last year was really hard for us, but thank you for understanding my decision.
Sekarang jadi yakin bisa fokus ke satu tujuan baru.
1 note
·
View note
Quote
Skripsi tidak membuatku nangis tapi cuma deg-degan takut ga selesai. Tadi malah nangis gara-gara packing ga selesai-selesai, tapi badan dan capek banget.
1 note
·
View note
Quote
Halah vanni sangat omdo, beneran kejadian malah ciut dan kabur.
30.09.2021- reaksi setelah 4,5 jam telponan bersama orang rumah
1 note
·
View note