Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Penyebab Pelanggaran Kasus Etika Bisnis PT. Adaro Energy Indonesia
Pada kasus PT. Adaro ini transfer pricing dilakukakan untuk memfasilitasi para pemegang saham untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Para pemegang saham hanya fokus kepada keuntungan individu tanpa memperhatikan keuntungan untuk perusahaan.
Pada kasus PT. Adaro Indonesia ini tidak menerapkan beberapa prinsip pada etika bisnis yaitu, meliputi :
a. Prinsip kejujuran
Yang dilakukan oleh PT. Adaro Indonesia tidak menerapkan prinsip ini karena sudah menjual batubara dengan harga murah ke anak perusahaan Adaro yaitu Coaltrade Services Pte Ltd untuk dijual kembali dengan harga tinggi demi menekan besar pembayaran pajak kepada pemerintah.
b. Prinsip saling menguntungkan
PT. Adaro Indonesia telah melakukan tindakan yang merugikan. Karena saat perusahaan mengambil SDA di Indonesia, perusahaan tersebut membayar pajak dengan jumlah yang lebih sedikit dari yang telah ditentukan. Dengan kata lain perusahaan tersebut telah mengurangi tagihan pajak di Indonesia.
c. Prinsip keadilan
Perusahaan dapat keuntungan dari SDA di Indonesia, tetapi pemasukan pajak yang diterima Indonesia tidak maksimal.sedangkan keuntungan tersebut dilarikan ke negara dengan pajak yang lebih rendah.
PT Adaro Indonesia telah memberikan efek negative bagi negara Indonesia, karena apabila dibiarkan secara terus menerus akan menyebabkan negara menderita kehilangan pendapatan pajak dengan jumlah yang signifikan. Dari berkurangnya pendapatan pajak itu sendiri saja sudah akan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia, belum lagi dampak - dampak tidak langsung yang kemudian hari muncul seperti berkurangnya dana untuk pelayanan masyarakat, berkurangnya dana bantuan atau subsidi dari pemerintah. Selain dari penghindaran pajak kerugian yang ditanggung oleh masyarakat Indonesia dari praktik semacam ini dapat dikatakan tidak sebanding, karena masyarakat Indonesia yang dalam kasus contoh ini juga di posisikan sebagai salah satau pasar target dari perusahaan tersebut hanya menjadi layaknya sapi perahh yang tidak mendapatkan imbalan.
Sehingga dengan demikian perushaan multinasional tersebut akan dikenai sanksi pidana perpajakan, untuk Indonesia sesuai dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 diatur dalam pasal 39, bahwa perbuatan kriminal pajak akan dikenai sanksi pidana pernjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. Perbedaan antara penghindaran pajak dengan penggelapan premi sangat tipis dan dari sisi etika bisnis praktik transfer pricing dapat menimbukan moral hazard, kearena bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.
Kesimpulan
PT. Adaro Indonesia bersama dengan anak perusahaanya Coaltrade Servis International Pte Ltd, terindikasi kasus penyalah gunaan sistem harga transfer. Sistem harga transfer sejatinya merupakan suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antas divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjual dan divisi pembeli serta terkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Namun praktik yang dilakukan oleh perusahaan, khusunya perusahaan multinasional sering tidak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka lakukan atau tidak sesuai dengan mekanisme sistem harga transfer yang sesungguhnya. Dimana perusahaan melakukan praktik transfer pricing ini hanya untuk menghindari pungutan pajak dalam negeri supaya penghasilan perusahaan atau pemegang saham menjadi lebih tinggi.
0 notes
Text
Perilaku Organisasi
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasional
Dosen pengampu : ANDRY SUGENG S.E., M.Ak.
Disusun oleh kelompok 5 :
1. DELIA SHARMA FEBRIANI (191011201477)
2. NABILA DWI PUSPITA SARI (191011201178)
3. VINNA SEPTYA NINGRUM (191011201489)
A. Latar Belakang
Setiap organisasi yang dibentuk memiliki tujuan tertentu yang harus dicapai melalui kerjasama manusia yang ada didalamnya. Orang - orang yang bekerja sama dalam suatu organisasi memiliki perilaku kerja dan kinerja yang tidak sama satu dengan yang lainnya. Mereka yang memiliki perilaku kerja positif demikian akan cenderung berkinerja baik atau tinggi dalam organisasi. Selain itu, dalam kehidupan kerja organisasi ada orang yang berperilaku kerja negatif seperti malas, tidak antusias, tidak percaya diri, tidak mandiri, tidak disiplin dan lainlain, Akibat dari perilaku kerja negatif ini, mereka akan berkinerja buruk atau rendah dalam organisasinya.
Bab ini akan membahas tentang definisi perilaku organisasi, pendekatan multi disiplin dalam perilaku organisasi, tingkatan analisis dalam perilaku organisasi, perspektif efektifitas kinerja organisasi, peluang dan tantangan perilaku organisasi dan model perilaku organisasi.
B. Pembahasan
1. Definisi Perilaku Organisasi
Perilaku Organinasi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana individu maupun kelompok berperilaku dalam suatu organisasi.
Studi perilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
2. Pengertian Perilaku Organisasi menurut para ahli
a) Organisasi adalah unit sosial yang saling sadar dikoordinasikan, terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih yang berfungsi secara relatif berkelanjutan untuk mencapai tujuan (Robbins dan Judge, 2011:36), bersama atau serangkaiaan tujuan. Dikatakan pula bahwa organisasi adalah suatu sistem yang dikoordinasikan secara sadar dari aktifitas 2 orang atau lebih (Keitner dan Kinicki, 2010: 5).
b) Grenberg dan Baron berpendapat bahwa organisasi adalah sistem sosial yang terstruktur terdiri dari kelompok dan individu bekerja sama untuk mencapai beberapa sasaran yang disepakati.
c) Organisasi menurut pandangan Gibson, Ivancevich, Donelly (2000: 5) adalah sebagai entitas yang memungkinkan masyarakat mengejat penyelesaian yang tidak dapat dicapai oleh individu yang bertindak sendiri. Seperti halnya dengan organisasi, pandangan di antara pakar tentang perilaku organisasi sangat beragam.
d) Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak perilaku dari individu, kelompok dan struktur dalam organisasi, dengan maksud menerapkan pengetahuan untuk memperbaiki efektivitas organisasi (Robbins dan Judge, 2011:43).
e) Rivai dan Mulyadi (2012: 172) secara formal studi mengenai perilaku organisasi dimulai sekitar tahun 1948 - 1952. Perilaku organisasi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang terus berkembang guna membantu suatu organissi untuk meningkatkan produktivitasnya.
3. Karakteristik Perilaku organisasi
Dalam kegiatannya perilaku organisasi memiliki 3 karakteristik yaitu:
a) Perilaku
Perilaku yang terjadi didalam organisasi tidak luput dari pada adanya proses komunikasi yang baik, komunikasi yang terjalin dalam sebuah organisasi memberikan makna dan arti yang sangat penting sehingga seluruh kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik.
Fokus dari perilaku organisasi adalah: perilaku individu dalam organisasi, sehingga untuk memahami perilaku organisasi maka terlebih dahulu harus dipahami periku berbagai individu di dalam organisasi.
b) Struktur
Struktur organisasi berpengaruh terhadap perilaku individu atau orang – orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut. Struktur berkaitan dengan hubungan yangbersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan – pekerjaan dalam organisasi dirancang, bagaimana pekerjaan itu diatur dalam bagian organisasi.
c) Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar berbagai proses organisasi tersebut dapat dilakukan dengan efesien dan efektif.
4. Ilmu Yang Berkontribusi Dalam Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi
Kategori Ilmu Perilaku dan Ilmu Sosial
Kontribusi Pada Topik – topik Perilaku Organisasi Yang Relavan
Psikologi.
( Mempelajari dan berusaha memahami perilaku individu manusia )
Persepsi, pembelajaran, kepribadian, emosi, stres kerja, sikap, motivasi, pengambilan keputusan pribadi, kepuasan kerja, kreativitas, rancangan pekerjaan, penilaian kinerja
Psikologi Sosial.
( fokus mempelajari pengaruh orang satu sama lain )
Perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses kelompok, pengambilan keputusan kelompok, kekuasaan, konflik, perilaku antar kelompok
Sosiologi.
( mempelajari orang dalam hubungan dengan lingkungan sosial mereka atau budaya )
Budaya organisasi, dinamika kelompok, struktur organisasi, teknologi organisasi, perubahan organisasi, sosialisasi, komunikasi, kekuasaan, konflik
Antropologi.
( mempelajari masyarakat untuk mengetahui keberadaan manusia dan aktivitasnya )
Budaya organisasi, kepemimpinan, lingkungan organisasi, kekuasaan, nilainilai komparatif, sikap-sikap komparatif, analisa lintas budaya
Ilmu Politik.
( mempelajari penggunaan kekuasaan dalam tindakan seseorang mencapai tujuan )
Konflik, kekuasaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan pribadi, pengambilan keputusan kelompok
Ilmu Ekonomi.
( mempelajari perilaku manusia untuk membuat pilihan dan mencapai kemakmuran )
Pengambilan keputusan pribadi, pengambilan keputusan kelompok, negosiasi, kekuasaan
Ilmu Manajemen.
( mempelajari tindakan mencapai tujuan melalui dan bersama orang lain secara efisien dan efektif ).
Teknologi organisasi, kualitas organisasi, perubahan organisasi, pengambilan keputusan pribadi, pengambilan keputusan kelompok.
5. Model Perilaku Organisasi
a) Robbins dan Judge (2013: 25) telah mengembangkan Model Perilaku Organisasi Model perilaku organisasi ini menampilkan pendekatan sistem, dimana dalam setiap elemen sistem (masukan – proses – luaran) terdapat tiga tingkatan analisisnya (individual – kelompok – organisasi).
b) Gibson et al. (2012: 5), mengemukakan Model Perilaku Organisasi yang mengkaitkan tiga tingkatan analisis perilaku organisasi dengan kontribusi lima disiplin ilmu perilaku (Psikologi, Sosiologi, Psikologi Sosial, Ilmu Politik dan Atropologi)
c) Perilaku organisasi Menurut Grenberg dan Baron (2003:5) merupakan bidang yang bersifat multi disiplin yang membahas perilaku organisasi sebagai proses individu kelompok dan organisasional. Pengetahuan ini dipergunakan ilmuan yang tertarik memahami perilaku manusia dan praktisi yang tertarik dalam meningkatkan efektivitas organisasional dan kesejahteraan individu
6. Tantangan Dan Peluang Perilaku Organisasi
Lingkungan organisasi berubah sangat cepat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan peluanganya berupa kesempatan atau kasus – kasus yang dapat di selesaikan dengan menggunakan ilmu Perilaku Organisasi. Beberapa tantangan yang terdapat pada Perilaku Organisasi adalah:
a) Merespons globalisasi
b) Mengelola keragaman angkatan kerja
c) Meningkatkan kualitas dan produktivitas
d) Merespons kurangnya tenaga kerja
e) Meningkatkan layanan pelanggan
f) Meningkatkan keahlian personal
g) Memberdayakan orang
h) Menstimulasi inovasi dan perubahan
i) Megatasi “kesementaraan”
j) Bekerja dalam organisasi berjaringan
k) Membantu karyawan menyeimbangkan konflik kehidupan – pekerjaan
l) Meningkatkan perilaku etis.
Daftar pustaka
Wijaya, Candra. 2017. Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)
Marita Ahdiyana, “Diktat Perilaku Organisasi”, (Universitas Negri Yogyakarta 2011), h.9
Tewal, Bernhard: Adolfina: Pandowo, CH. H. Merinda. Dan Tawas, N. Hendra. 2017. Perilaku Organisasi. Bandung: CV. PATRA MEDIA GRAFINDO
4 notes
·
View notes