walkwithme-blog

[walkwithme-blog]

------------------------------Berakhir----------------------------------

Derai air mata membuncah tak kenal lelah. Jiwa dicabik-cabik dengan ganas. Tak lupa nafas tersenggal dihimpit ketakutan akut. Baiknya... kegelapan. Ia mendekap membawa kenyamanan.

Buram. Entah ada dimana.

Sesekali senang hidup bagai layangan tanpa tuan Tak lama kemudian, kembali menuai derai kehampaan Sesekali juga turut berandai... Siapa yang sedang egois, ya? . Terbangun dari lamunan* Aku harus kembali. Agar 'tiada' menjadi berita terakhirku.

----------------------

[walkwithme-blog]

--------------Risau------------ Datang tanpa permisi lalu mengobrak-abrik seenaknya. Mengisi relung hati yg sudah lama tak dihuni. Waktu membuatku lupa akan senangnya. Waktu juga yang menarikku pada ritme kedekatannya. Dan waktu juga yang kuharap dapat membantuku mengatasinya. eh, apa pula yang kulakukan saat ini? Apakah aku sedang memperjelas rasaku yang tak berarah itu? Ataukah aku risau akan kesenangan hati yang melawan komitmen diri? Spekulasiku berkata, aku sedang risau.... Kalau begitu, Aku akan menunggu gejolak ini meredakan rasanya.. melatih kemampuan control diri, walau setiap menit yang terlewat dapat semakin menarik hati. -- Hei aku, aku tahu kamu senang ... Tapi harapku, kamu tak memblokade logikamu ya, Walau hati dan pikiran memang terikat, tapi tak seharusnya melekat ((:

[walkwithme-blog]

SI (M)alas dan SI (R)ajin

Kadang seringkali merasa bingung

"kok bisa dia rajin bgt, aku kok nggak ya.. hoream pisan kenapa sih"

Yang akhirnya aku ditusuk oleh makna dari sebuah kata yang.. mungkin, sudah tidak berstatus asing lagi, yaitu:

- E.g.O.i.S -

Iya, mereka yg rajin itu karena mereka *tidak egois*.

Mereka sadar keinginan untuk rebahan dan bersantai ria harus selalu dikalahkan oleh prioritas utama. Pun mereka tak lupa siapa saja yang akan ikut merasakan "akibatnya" jika mereka trs menuruti hasrat kemalasan.

|Kemalasanmu adalah salah satu bentuk keegoisanmu.

.

. kkeut. Barakallah fiikum

[walkwithme-blog]

" Setiap orang punya proses

Yg gabisa orang lain protes.

Karena setiap proses tak pernah menjadi sebuah kontes. "