whoopsy-whoops-blog

[whoopsy-whoops-blog]

Aku sering berharap dia pergi atau menghilang sejenak dan tidak memberimu kabar, sebab kamu akan selalu datang kepadaku setiap dia tidak ada. Itu adalah harapan jahatku, sayang. Maaf.

[whoopsy-whoops-blog]

2013

Waktu bergulir begitu cepat...

Ya, aku baru menyadarinya. Siang ini dengan cuaca cerah berawannya, aku menyusuri jalan yang 3 tahun lalu kerap aku lewati hampir setiap hari.

Semua memori yang aku punya 3 tahun lalu, tiba-tiba berputar di dalam kepalaku.

Dan ternyata banyak yang berubah. Banyak sekali. 

Semua tak lagi sama...

Entah rumah-rumah di sisi jalan tersebut yang sudah menjelma menjadi lebih mewah.

Maupun orang-orang yang selalu ada 3 tahun dulu, menjelma menjadi seseorang yang kerap datang ketika butuh atau bahkan tidak pernah datang.

Aku tidak marah pada waktu. Tidak.

Dan aku juga paham, mungkin memang sudah bukan masa-nya lagi.

Ya. Semua ada masa-nya. 

Semoga di masa yang akan datang kita bisa bertemu lagi, kawan. 

See you at finish-line!

[whoopsy-whoops-blog]

Aku merindukanmu seutuhnya. Kamu mendatangiku se(b)utuhnya.

(via penagenic)

[whoopsy-whoops-blog]

[whoopsy-whoops-blog]

Kenapa kita selucu ini. Baru kemarin kita berkasih-kasihan sambil bercerita tentang kepayahan kita melawan kesepian di waktu usang. Sekarang kenapa kau malah tak pernah datang? mengapa tak ada ada yang bisa menuntunmu pulang.

(via hujansamudra)

[whoopsy-whoops-blog]

Mereka selalu bertanya kepadaku mengapa semuanya selalu tentang kamu. Padahal mereka tidak tahu, bahwa dalam kamu, aku menemukan semuanya.

(via mbeeer)

[whoopsy-whoops-blog]

Dan karena bila semuanya selalu mudah dan berbalas, tidak akan ada perempuan gagah hasil dari sebuah keikhlasan melepaskan, bukan?

(via misslindut)

[whoopsy-whoops-blog]

Jangan berubah sayang, tetaplah seperti kamu. Hingga tiba saatnya dicintaimu, aku tak lagi mau..

Biar aku melakukan apa yang selalu aku lakukan, membusuk bersama kamu yang ada dalam fantasiku. Hingga aku mampu menertawakanmu di nyataku. Hingga tiba saatnya dicintaimu..aku sudah tak lagi perlu.

[whoopsy-whoops-blog]

Tuhan, bantu aku selesaikan semua perasaan yang sudah terlanjur dalam ini. Aku lelah, ya Tuhan. Biarkan sejenak hati ini menikmati waktu senggangnya tanpa luka.

[whoopsy-whoops-blog]

Entah sudah berapa kali air mata ini menetes karena perihal yang sama. Kamu.

[whoopsy-whoops-blog]

My best friend was sitting on my bed, painting her nails a soft pastel blue. “What happened to you guys? You were inseparable and now, now its like you barely even know each other.” I pursed my lips and looked down at my own chipping burgundy nail polish. “I made a mistake, and I told him; it was stupid of me to do so. All it did was leave me with a broken heart and shattered dreams.” She raised an eyebrow. “What did you do?” “I fell in love with him.”

n.g. // excerpt from a book i’ll never write #12 (via coffeeandpoetrydarling)

damn it

[whoopsy-whoops-blog]

Kau, adalah jawaban yang masih dirahasiakan.

(via karenasenja)

Kau, adalah doa yang belum diijabah.

(via satusenja)

Kau, adalah kasih yang tetap tak tergapai.

[whoopsy-whoops-blog]

Pada cintaku yang menggila ini, warasku masih cukup sadar, bahwa kau hanya tamu yang datang sekedar sekadar.

(via bebek-buruk-rupa)

[whoopsy-whoops-blog]

Kau tahu hewan kecil yang keluar dari lubang tanah itu? Terbang sekali lalu mati. Rapuh banget ya. Tapi setidaknya dia bisa terbang. Itu namanya laron. Kau tahu perasaan hebat yang keluar dari lubuk hati itu? Belum terbang sudah mati. Rapuh banget ya. Tapi setidaknya dia pernah ada. Itu namanya cinta. Iyya, cinta yang tak sempat diungkapkan tapi sudah mati karena yang dicintai sudah dimiliki orang lain. Rapuh banget ya, lebih rapuh dari laron.

(via topengekspresi)

[whoopsy-whoops-blog]

Jika telah paham ilmu ikhlas, ajarkan aku. Agar kelak, ketika kita dipertemukan dengan ketidak sengajaan, aku bisa tersenyum tanpa kelu kepadamu, kepada perempuanmu.

(via bebek-buruk-rupa)

[whoopsy-whoops-blog]

2 jam 57 menit 36 detik

Waktu bergulir sangat cepat layaknya sebuah kereta tercepat di Jepang apabila kita menikmati setiap momennya. Dan itulah yang sedang aku rasakan malam ini. Ketika aku sedang menikmati sabtu malamku yang menyedihkan, tiba-tiba saja wajahmu muncul di layar handphone ku. Kamu berkata bahwa kamu kesepian dan membutuhkan teman untuk sekedar berbincang. Iya kamu memang akan selalu datang kepadaku setiap kali membutuhkan teman. Tapi tak apa, karena jujur saja aku sangat senang, sayang. Aku senang mendengar suaramu yang berat nan serak tersebut. Dan waktu terus bergulir seiring dengan semua cerita-cerita mu; entah tentang kekasihmu yang tak kunjung mengirimkan kabar, tentang film kesukaanmu, bahkan tentang kucing betinamu yang katanya sangat manja terhadapmu. Aku senang, sayang karena ternyata kamu masih mau berbagi duniamu denganku, walau tetap saja selalu ada unsur dia disetiap ceritamu. Tetaplah berbagi duniamu denganku, sayang. Tetaplah seperti ini, seperti sabtu malam ini. Ohya dan terimakasih untuk 2 jam 57 menit 36 detik-nya! 

[whoopsy-whoops-blog]

Aku ingin pulang pada hangatnya tatapanmu. Aku ingin pulang pada pelukan di dada bidangmu. Aku ingin pulang ke hatimu. Sayang, kau belum juga datang menjemput.

(via kurcacimerah)