Ini sudah berlebihan, rinduku sudah mulai tak tau waktu. Bahkan rinduku lebih duluan berkokok dari ayam 😅
Kita berproses tidak sebentar, membangun kepercayaan dan keyakinan di lini masa berbeda.
720+ hari menyertai perjalanan dan insyaallah akan berlanjut seusia kita.
Kamu dan aku itu sesuai pribahasa sedia payung sebelum hujan, kalo gak ada payung kita hujan2an terus pilek demam 😂 (apaan sih gaje)
Ya, kita gak akan bisa romantis kek orang2 keknya yaa tp romantis itu ketika liat kamu marah2 dan aku ketawa 😍 so sweet...
"Bercinta" bukan sebatas cocoklogi dan saling menyangi saja tapi ketika aku bisa ngebayangin kita membangun organisasi bernama keluarga yang mana aku menjabat sebagai ayah dan kamu menjabat sebagai ibu dan beranggotakan anak-anak dengan orientasi visi dan misi bahagia sehidup sesurga.
Bahagiaku belum lengkap dan ibadahku juga belum sempurna jika "angan" itu belum terwujud nyata.
Setelah al-fatihah selalu ada doa kita menuju hari penyempurnaan itu.
Yuk mulai memikirkan apa yang kamu lakukan dengan gadgetmu 😉
Sehari berapa lama pantengin gadget?
Berapa lama enjoy dengan ngeliat feed instagram atau stalker mantan? 😂
Mulai cerdas ketika buka instagram itu harus karena secara nggak sadar itu berpengaruh pada kepribadian kita. Cerdas dalam mengelolanya adalah the key point nya.
Yuk lihat efeknya "ketika buka instagram".
Ketika buka instagram, kamu melihat kesenangan orang-orang.
Ketika buka instagram, semua orang terlihat hidup lebih baik daripada kamu.
Ketika buka instagram, semua pasangan terlihat lebih bahagia dari hubunganmu.
Ketika buka instagram, hidup mereka semua nampao sempurna sehingga pada akhirnya.....
Kamu semakin terhempas karena membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan mereka di instagram!
Renungkan! Hidupmu lebih berharga dari yang kamu bayangkan!
Hi kamu si cantik berambut pendek. Dulu aku ragu namun sekarang yakin untuk merindukanmu. Butuh waktu tapi semua terbayarkan dengan caramu yang saat ini lebih ayu dan bikin rindu. Dulu sendu namun sekarang menjadi pengantar tidurku bersama rindu atas dirimu. Entah berapa banyak rindu tapi ya sungguh aku selalu rindu setiap waktu. Kamu membuat ku candu. Rindu.
Lambat laun tersadari, sebagian rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, namun dikirimkan lewat do'a. Beberapa rasa memang harus dirahasiakan agar lebih bersyukur akan kehadiran rasa. Namun sesekali diungkapkan agar kau tau bahwa rinduku ada, tapi kau belum tau seberapa besarnya.
Ya, sekarang mau ngapain? Mau mulai dari mana? Apa yang harus dipilih? Bakalan jadi seperti apa? Sejahtera nggak ya? Sukses nggak ya?
Pantaskah kepala dipenuhi tanda tanya setelah satu pencapaian berhasil dan lanjut kepencapaian selanjutnya. Percayalah ini bukan bentuk keputus asaan. Ini hanya segelintir pertanyaan "unik" yang selalu terlintas di dalam benak. Bukan juga pesimis, tapi ini bentuk kekhawatiran terhadap optimistis yang tertunda karena faktor x.
Banyak orang bilang hidup adalah pilihan. Apa yang dipilih itulah keputusan. Keputusan yang buat harus melalui pertimbangan. Pertimbangan itulah yang menjadi dasar cita-cita yang realistis sesuai passion diri dalam hidup.
Hidup luntang lantung karena pilihan. Tapi prinsipnya jangan terlalu banyak memilih. Tapi memilih harus matang dengan pertimbangan. Tapi pertimbangan butuh kajian dan analisis. Tapi untuk pertimbangan matang butuh waktu yang panjang. Terlalu banyak TAPInya.
Kalo di interview HRD dan ditanya apa kelebihan dan kekurangan anda? "Saya mungkin akan jawab, saya kelebihan ide pak sehingga kekurangan waktu untuk ngelakuinnya."