wniiaaa

[wniiaaa]

Happy Birthday to me, :) Berbahagialah selalu, Tersenyumlah selalu, Merugilah orang yang menyakitimu.

[wniiaaa]

Ahfi ahfi ahfi, ya Allah ahfi aku terpojokan. Ahfi, aku sendirian.

[wniiaaa]

Sudahi

Aku : Bicaralah. Katakan segalannya, tanpa perlu ada rasa takut.

Dia : Tapi kamu baru sembuh?

Aku : Percayalah, aku tak aka mati konyol! Segera katakan.

Dia :(menarik nafas panjang) Maafkan aku harus katakan ini. Aku lelah.

Hening sejenak...

Dia : Heyy...

Aku : Baik, kita akhiri semua sampai disini. Semoga tidak akan pernah ada cerita seperti ini terulang kembali.

Dia : Hey, maafkan aku.. Aku....

Aku : Tidak masalah. Segala hal memang memiliki masa, kan?

Dia : Kamu tetap yang terbaik.

Aku : (menahan air mata) Pergilah. Dia sudah menunggumu di Asrama Perawat Putri.

Dia : Tidak, aku akan mengantarmu pulang.

Aku : Tidak perlu! Kakiku masih mampu membawa aku pulang selamat sampai rumah. Maafkan aku yang selama ini selalu merepotkamu. Maafkan aku dan segala egoku selama ini.

Dia : Tapi kamu baru sembuh, aku harus mengatarmu pulang.

Aku : Tidak satu langkahpun! Untuk apa kamu mengantarkan aku pulang kalau kamu sudah membunuh aku secara perlahan?

Dia : Maksudku...

Aku : Tidak perlu mengkhawatirkan aku disaat seperti ini. Kenapa baru sekarang? Kenapa baru saat ini? Kemana kamu disaat aku sedang jatuh dan membutuhkanmu? Dimana?

Dia : Aku sibuk. Kamu kan tau!

Aku : Sibuk? Diatara 24 jam lamanya apa hidupmu harus berkutat dengan mereka tanpa sedikitpun ingin tahu tentag aku?!

Dia : Kamu selalu memojokkan aku!

Aku : Karena kamu keterlaluan!

Hening...

Aku : Mungkin aku harus berhenti sekarang. Aku rasa sudah cukup waktuku untukmu selama ini. Sampaikan padanya, terimakasih sudah membahagiakanmu.

Dia : Heyy... toolongg jangan seperti ini.

Aku : Ingatlah satu hal, kesempatan yang hilang ketika ada masanya ia kembali, langkahnya tak akan pernah kembali sama. Karenanya, jangan pernah menyesali apa yang sudah kamu lakukan.

*waktu ketika hujan dimataku lebih deras daripada hujan di atmoosfer*

[wniiaaa]

-telah kuikhlaskan perpisahan-

perpisahan paling menyakitkan ialah yang tanpa lambai tangan. baik-baiklah di perjalananmu yang baru, semoga seseorang yang kau inginkan, kau temukan.

terima kasih untuk segala yang terindah, juga terbaik. aku bahagia sempat diizinkan untuk sementara waktu membahagiakanmu.

jika telah kau temukan, salamkan dariku untuk seseorangmu yang baru. sampaikan, ia harus lebih baik dariku dalam menyabarimu, memperhatikanmu, juga menyayangimu.

dan untukmu, sekeras apa pun keras kepalamu, asal kau tahu; aku pernah memperjuangkanmu lebih keras dari itu.

kini, sudah waktunya aku undur diri. sebab selama ini, ternyata genggamku justru membuatmu tersakiti. sekarang, kau bebas. ikatan dariku telah sepenuhnya kulepas.

semoga, keikhlasan membawa kita ke tempat di mana bahagia semestinya ada.

ya, tidak sehari pun kau gagal membahagiakan aku, tetapi aku, maaf telah gagal menjadi seseorang yang pantas diperjuangkan olehmu.

percayalah, kita akan mengulang kembali bahagia yang sama, meski pada kisah yang berbeda. 😊

[wniiaaa]

Aku sesadarnya, bahwa kamu bukan rangga.

[wniiaaa]

Cerita kita tidaklah sepanjang yang kita rencanakan, setidaknya kita pernah bercerita bersama dan itu aku bersyukur.

wniiaa

[wniiaaa]

Bukan perpisahan yang menyakitkan, tapi pergi dengan air mata enggan jatuh.

wniiaa

[wniiaaa]

Kesalahanku, kamu terjatuh.

Aku pernah mengatakan kepada kamu, aku menyukai hujan. Hari ini hujan turun soreh hari. Mungkinkah hujan kali ini mewakili aku yang tidak bisa menangisi keputusanku untuk pamit dari rangkaian cerita yang kita rangkai beberapa bulan ini. Untuk kamu yang telah membangkitkan aku dari kesedihan yang berkepanjangan. Aku sungguh sangat bersyukur bisa mengenal kamu. Aku mungkin tak bisa bangkit seperti sekarang jika kamu tidak pernah ada di hari-hariku. Untuk kamu yang telah ikhlas menerima aku yang sering kali mengeluhkan sesuatu yang berujung keperihan untukmu yang diam-diam kamu sembunyikan. Aku tau itu. Aku minta maaf tidak bisa membalas ikhlasnya kamu ke aku. Sunggu aku merasa orang yang paling jahat. Untuk kamu yang selalu melukiskan kebahagiaan di hari-hariku untuk beberapa bulan ini. Maaf, jikalau aku sering kali terlihat egois. Sungguh, aku tidak hanya butuh bahagia dengan berbagai cerita-cerita kita, tapi sungguh aku butuh sesosok teman untuk mendiskusikan banyak hal dari yang ringan sampai yang berat. Maafkan aku yang terlalu banyak meminta kepadamu. Untuk kamu yang telah mengenalkan aku kepada dunia luar. Terimakasih atas semua pengalaman ini. Dari kamu aku banyak menemui orang-orang baru. Dari kamu aku kenal yang namanya teh telur. Dari kamu aku bisa sadar hidup itu emang tidak selalu lurus. Terimakasih banyak. Untuk kamu yang selalu perhatian. Maafkan aku yang sangat jahat ini. Maafkan aku yang tidak bersyukur bisa disayangi kamu, diperhatikan kamu, dan selalu ditemani kamu. Dengan sepenuh hati sekali lagi aku mengucapkan terimakasih. Aku sayang kamu, tapi mungkin saat ini bersama bukanlah pilihan yang terbaik untuk kita. Aku tidak mampu menyakiti kamu terlalu lama. Semoga kamu bisa memafkan semua kesalahan aku. Nanti jika kita ditakdirkan bersama, biarkan pertemuan kita kali ini bisa menjadikan pelajaran untuk saling ikhlas dalam menjalin hubungan yang serius. Kamis, 6 April 2016. @wniiaa

[wniiaaa]

Pergilah, aku disini bahagia.

Dengan jelasnya kamu duduk dan kemudian berbaring di tempat itu, meminta untuk dibelai dengan lembutnya. Kamu masih dengan suara yang sama mendiskusikan beberapa materi yang ada di buku. Iya, kali ini yang didiskusikan bukanlah tentang mata kuliahmu, tapi tentang bahan ajarku. Kamu begitu bersemangat. Dan, akupun menyadari ini bukanlah sesuatu yang nyata. Aku memaksa diri untuk bangun, dan ternyata aku benar, ini hanya mimpi. Kamuu... Tak perlu mendatangi aku lagi, aku telah bahagia dan aku akan terus menanam kebahagianku. Ku harap kamupun begitu. Kamu tau?? Aku semakin terlihat bodoh jika kamu terus-terusan datang. Karena, aku tau dengan sangat kamu sekalipun tak pernah terlintas memikirkan aku. Jadi, berhentilah datang lagi meski hanya mimpi. Karena, aku susah payah memendam rindu.

[wniiaaa]

Tolong, pergilah. Kenapa kembali?

Tiba-tiba mimpiin kenangan. Dan, ini bukanlah hal yang membahagiakan. Tanpa memikirkan sebelumnya, muncul saja. Masih sangat jelas ketika dia bertanya "kamu belum baca proposal ahfi?" N : belum, emang apa? A : masa belum? N : iya, belum. A : analisis..... pelanggan KFC di kota Bengkulu. N : jadi, kamu bakal penelitian disini? A : iya... Langsung terbangun.

[wniiaaa]

Percayakan Padaku.

Kamu tak perlu takut kehilanganku.  Sejauh apapun kita, sesibuk apapun kerjaanmu nanti, dunia akan selalu tahu bahwa aku adalah milikmu.

Kamu tak perlu takut aku tak setia.  Akan ada satu dua kali aku memandang sosok yang lain, akan ada sekelibat waktu aku terpesona paras orang lain, tapi tenanglah, pulangku akan selalu padamu. Padamu aku akan menemukan rumah yang ketika aku berpulang, aku tak ingin membuang waktu untuk melihat ke yang tidak selain kamu.

Kamu tak perlu cemburu. Beberapa mungkin ada yang ingin hadir di antara kita. Beberapa mungkin akan ada yang mendekat. Tapi kedekatan mereka nanti hanya akan membuat mereka cemburu karena aku akan selalu memilih mendekat padamu; Sejauh apapun kamu mencoba pergi.

Kamu tak usah khawatir. Kepercayaanmu adalah apa yang selalu kugenggam utuh. Selama kau tidak mempermainkan kepercayaanku padamu, aku tak akan pernah berani menghianati itu.

Di depan mereka, aku akan memperkenalkanmu. Sebagai seseorang yang aku utamakan, sebagai seseorang yang pada matanya bahagiaku didulang. Percayalah padaku, kehilangan ribuan mereka tidaklah buruk jika dibandingkan dengan kehilanganmu.

[wniiaaa]

Bahagialah karena telah dilepasnya. Bahagialah ketika kini dia tak sendiri lagi. Kemarin kau sempat dengar kabar bahwa di belakang kekasihnya sekarang, ia masih sering mengetuk hati orang lain, kan? Bahagialah karena telah dilepasnya. Bahagialah ketika kini dia tidak sendiri lagi. Bahagialah karena kini ia adalah masalah untuk hidup orang lain, bukan hidupmu lagi.

Catatan untuk diri sendiri. (via mbeeer)

Betul betul betul.

[wniiaaa]

Surat untuk calon ibu mertua ku…… . اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُه . duhai calon ibu mertuaku,….. . Perkenalkanlah saya adalah wanita biasa dengan kepribadian yang teramat biasa dan dari kalangan keluarga yang biasa saja… . Saya bukanlah Khadijah ra, Seorang wanita yang luar biasa dalam Sejarah wanita islam…dan teramat Mulia . Saya bukanlah Aisyah ra, Seorang yang utama dalam ketakwaannya….. . Bukan pula Fatimah Az Zahra yang sangat utama dalam Ketabahannya…….. . Tidak pula seperti Zulaikha yang teramat sangat cantiknya………. . Apalagi al Khansa yang sangat pandai mendidik mujahid – mujahid kecilnya……. . Tapi,..Seperti yang saya katakan,….saya hanya wanita biasa,… . Dengan ketakwaan yang biasa…. . Ketabahan yang tak seberapa,….. . Dan kecantikkan saya pun tak pantas di perhitungkan…. . Namun ibu,…. Saya adalah wanita akhir zaman,…. Yang punya cita – cita, menjadi wanita Sholehah… Yang akan berusaha mengabdi pada calon Suamiku dan juga padamu…..Calon Ibu mertuaku…. . Saya bukanlah musuh mu yang hendak merebut perhatian dan kasih sayang anakmu…. . Tapi saya akan menjadi rekan mu untuk memberikan kasih sayang pada anak mu.. Dan kelak pada mujahid – mujahidah ku, calon cucu mu duhai ibu,….. . Engkau tak perlu khawatir ibu,… Saya tak akan memonopoli perhatian anak mu,… . Justru saya akan menjadikannya lebih taat padamu,…. Karena akan saya katakan padanya bahwa…. engkau lah yang utama patut mendapat perhatiannya lalu saya… . Saya pun tak akan marah jika engkau membantu mengatur rumah tangga ku,.. . Karena sebagai wanita yang baru menikah patutlah saya belajar darimu yang berlimbah pengalaman…. Dan engkau yang lebih tau keinginan anakmu….. . Duhai, Calon ibu mertuaku…. Saya harap kita bisa menjadi rekan yang baik,… . Karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia antara aku dan anakmu… . Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan-kejutan dari perbedaan antara kami,…. . Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika saya sedang dalam ke alpaan… . Menjadi pendengar yang setia saat saya ingin berbagi…. . Karena sekali lagi saya bukanlah siti hajar yang sabar dalam penderitaan. . Kontribusi oleh @mozzaluffy89 #duniajilbab

[wniiaaa]

Bad sadly.

“I’m yours. But I’m not yours.”

-

Sejenak gue terpaku di depan kalimat barusan. Kalimat yang benar-benar singkat, menggunakan kata yang sama dan hanya dibubuhi dua penambahan kata yang berbeda. Tapi entah kenapa makna keseluruhannya begitu luar biasa.

“Aku milikmu. Tapi aku bukan milikmu.”

Kalimat itu seakan mengacu pada suatu keadaan di mana hubungan sudah memasuki tahap terlanjur. Terlanjur basah, terlanjur cinta, terlanjur lama. Ketika melepas tidak mungkin, tapi bertahan hanya berujung bosan.

Atau juga kalimat itu hinggap pada suatu hubungan di mana pihak yang pertama hanya bisa memeluk raga, sedangkan pihak yang kedua hatinya entah sedang terbang ke mana. 

Orang-orang di sekitarmu tahu dia milikmu. Tapi jauh di dalam alam bawah sadarmu, kau merasa bahwa kau bukan miliknya. Seakan kau tak tahu di balik topengnya itu apakah ia benar-benar mencintaimu atau tidak.

Kau mencium bibirnya, tapi tidak nafsunya.  Kau memeluk raganya, tapi tidak debarnya.  Kau menggenggam tangannya, tapi tidak hangatnya.  Kau memiliki tawanya, tapi tidak senyumnya.

Dan sedihnya, tidak sedikit orang yang sedang berada di dalam fase hubungan seperti ini. Hubungan yang sudah terlanjur.

Yang satu tak ingin melepas karena cinta, yang satu tak ingin melepas karena merasa kasihan. Membiarkan pihak yang satunya terus bertanya-tanya, apakah raga yang kupeluk barusan adalah raga yang mencintaiku sepenuh jiwa?

But sadly, you’re mine and I’m not yours. 

Br 21116

[wniiaaa]

Ngirimin photo ketika sedang jarak jauh itu ternyata ada pesan tersirat dari photo itu "aku masih hidup, jangan macam-macam!!", iya gitu.

[wniiaaa]

Bandara

Hanya ingin bercerita karena yang biasanya mendengarkan cerita sedang belajar menjalin LDR (katanya). Aku doain semoga kamu cepat kembali, jarak itu sangat tidak menyenangkan, sayang. Kemarin itu, hari keberangkatan dia untuk melaksanakan KKL-nya ke surabaya-bali. Sebelumnya, kita seringkali meninggikan suara untuk hal-hal yang menurutku sangat tidak penting, mulai dari mau pake apa dia nanti, pake carrier atau koper, perintil-perintilan alat-alat mandi dan segala macam. Tak jarang sebagian hari-hari dihabiskan dengan aku yang ngambek dan dia yang ngomel-ngomel membisingkan. Tapi, akhirnya kita baikan juga kok, karena aku disogok hanya dengan "sambal petir", sungguh murah sekali. Satu hari sebelum keberangkatan, dia nyampein kalau bakal berangkat pukul 06.00 tapi ngumpulnya jam 04.00 pagi. Aku bingung, ngapain coba ngumpul sepagi itu, mereka mau sholat malem bareng dulu gitu?. But, aku iyain aja dan janji bakal ngantar dia ke bandara, biar dikata romantis gitu. Sebenarnya enggak sih aku cuma ngosong aja. Hahaha.. Kita tidur malem itu pukul 01.00, karena dia riweuh banget tjoiii, bongkar-bongkar packing-an yang udah rapih karena masih ngegalauin mau bawa koper apa enggak. Dengan, darah tensinya yang udah naik, kita putuskan untuk segera istirahat. (Sebenarnya aku gak ikut ini, tapi kok ikutan riweuh) Paginya, aku kebangun pukul 03.49 dan hanya ngirim "PING !!" Saja ke BBM-nya terus tidur lagi. Pukul 05.20 tiba-tiba ada telpon masuk dengan nomor asing, dengan refleks aku angkan telpon dan terdengar suara di seberang telpon "kamu dimana? Aku sudah di bandara nih, kamu jadi kesini?". Mataku yang awalnya masih ingin tertutup dengan manisnya langsung jernih dan langsung jawab "aku masih di rumah, hahah, oke, aku kesana sekarang". Dengan sigapnya aku bangun, cuci muka, gosok gigi, ganti baju hanya dalam 5 menit. Dan, akhirnya tiba dibandar pukul 05.33. Sesampainya di parkiran bandara, aku berencana nanyain dia dimana dan akhirnya buka BBM, what the h....., BBM-ku penuh dengan pesan dari dia yg bilang kalau dia udah check-in gak usah antar lagi, lanjut tidur saja, dan pesan terakhirnya yang selisih 3 menit dari kedatangan aku ke bandara nyampein kalau dia udah naik pesawat. How poor I am. Seketika aku ngerasa ada di filmnya AADC. gak deng, disana cinta bisa kok masuk ke ruang tunggu, kenapa di kehidupan nyata gak bisa ya, ini masih jadi misteri. Well, akhirnya kita cuma bisa kirim photo doang, dan say good bye aje melalui handphone. Kalau tau gini enakan di rumah aja, ini nih salah satu geblokan aku yang males buka pesan terus bertindak semaunya aja. Jangan ditiru !! But, dengan segala macam prahara kita, aku doain semoga dia cepat pulang denga selamat tentunya bawa oleh-oleh, kalau enggak, dia gak boleh pulang !!. Hahaha. Aku rindu kamu, nu.

[wniiaaa]

Aku terlalu takut kamu tinggalkan, meski hanya seminggu. Dan, aku bersikap aneh.