Tumgik
wonderandbeyond · 8 months
Text
To have something called feeling is so annoying.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 1 year
Text
Tinggal
Sosok itu telah lama tinggal.
Namun telah lama pula pergi.
Kemudian ia tersadar.
Ia memiliki ketakutan yang baru.
Bagaimana jika sosok itu kembali?
Dan kali ini, tak mau pergi?
@wonderandbeyond
7 notes · View notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Aku berharap aku mencintaimu.
@wonderandbeyond
1 note · View note
wonderandbeyond · 2 years
Text
Aku takut. Bila rasa ini hanya hinggap; dan bukannya menetap.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Tumblr media
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Tumblr media
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
"Bahkan, aku tidak tahu apakah perasaanku padamu ini nyata; atau hanyalah sebuah ungkapan ketakutan akan kehilangan orang yang dapat membuat diri merasa bahagia."
@wonderandbeyond
1 note · View note
wonderandbeyond · 2 years
Text
"Anxiety? How does it feels like?"
"Well for me, it's feels like my thoughts are trembling."
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Tumblr media
1 note · View note
wonderandbeyond · 2 years
Text
Harap
Aku rindu,
Merasakan damai.
Tapi apakah...
Damai yang kurindukan itu,
Masihlah tersisa?
Untukku.
Yang mengharapkannya ini?
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Insan Juga
Insting pertamanya adalah untuk berdiri tegak.
Karena ia sudah terbiasa harus menjadi yang paling kuat.
Yang paling sempurna.
Bahkan meskipun ia sadar; bahwa ia hanyalah insan juga.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Trauma
It's not that I haven't forgive them yet;
It's neither that I still hold that grudge.
It's because the memory wouldn't just dissapear.
Sometimes it's still hurt; how i felt like i don't belong there, doesn't wanted, and useless.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Damai
Ayun... ayun...
Dari atas bahu hingga ujung kakiku yang tak beralas kaki, kupandangi tubuhku berayun tinggi dari tanah, dengan gemulai mengikuti terpaan angin.
Ayunan yang, tentram dan menghanyutkan. Hingga aku lupa dan terlena.
Bayang-bayang masa lalu berputar di kepalaku, seiring dengan mataku yang tertutup.
Sungguh aku akan merindukan lagi ayunan ini.
Tapi sekarang sudah waktunya untuk melepas genggaman yang selama ini begitu menyesakkan.
Mungkin nanti, di kesempatan lain.
Bila memang ada kesempatan yang lain.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Ia yang Baik-baik Saja
Karena bahkan jika bibir itu tertawa lebar, sekujur tubuhnya tetap bergetar.
Apabila dilihat matanya bersinar teduh menghangatkan, hatinya tetap gelap merindukan cahaya.
Dan manakala jari-jemari itu meraih dengan lembut, maka ketika tak ada mata lain yang menatap, jari-jemari itu tergenggam erat harapan yang tinggal seutas rapuh itu.
Tak ada yang menyadari, namun bahunya selalu naik dan turun dengan begitu cepat. Kewalahan mengendalikan segala emosi yang berkecamuk di dalam.
Terkadang ia memang harus bersandar. Karena ia sudah tak tahan lagi. Namun tidak lama, agar tak mencemaskan hati yang terkasihnya.
Dan sungguh, ia benar-benar baik-baik saja.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Spesial
Kemarin, aku bertemu dirinya. Yang bersinar begitu indah.
Aku tersenyum, mengagumi ciptaan Tuhan yang luar biasa itu.
Kawan-kawanku yang lain pun tersenyum.
Senyum yang meledekku.
Mereka tak tahu, bahwa bagiku, rasa itu telah usai.
Tak ada lagi ambisi untuk menggenggamnya menjadi milikku seorang.
Apalagi bahwa kenyataan ia sudah menjadi milik yang lain, dengan berbahagia.
Tapi akan tetap kuakui bahwa bertemu dengannya telah melambungkan perasaanku.
Tentu ia takkan tahu. Dan akan terus kujaga rahasia bahwa ia pernah menjadi seorang spesial bagiku.
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Tumblr media
@wonderandbeyond
0 notes
wonderandbeyond · 2 years
Text
Kepada Alam
Terkadang aku bermimpi menjadi ringan.
Terbang melambung diantara awan-awan.
Seringkali aku pula ingin terjun dan menyelam.
Meresapi air dingin yang dengan pelukannya, menghangatkan jiwaku.
Atau berlari melintasi bukit.
Bertelanjang kaki, merasakan dengan nyata setiap rumput, tanah yang basah, hingga bebatuan yang menerpa tapakku.
Berbaring di sepinggiran pantai; tertampar-tampar wajah itu oleh dinginnya angin.
Agaknya sudah cukup lama aku terbuai.
Hingga lupa bagaimana caranya menjadi manusia organik yang nyata.
@wonderandbeyond
0 notes