yangmeracau
yangmeracau
Life Like a Wind
709 posts
bercerita apa saja untuk menenangkan hati dan media penyaluran pikiran
Don't wanna be here? Send us removal request.
yangmeracau · 10 months ago
Text
Merantau di Tanah Kelahiran
Ia tidak menyadari, ternyata menjadi seorang perempuan ternyata sulit. Ada pendapat yang diabaikan, ada jerih payah yang tidak dihargai. Sebenarnya sedari SMP Fuka sudah mengalami diskriminasi seperti itu.
Ia yang ingin mengabaikan teman-temannya, berusaha untuk aktif di berbagai bidang yang ia sukai. Selama ini sebenarnya ia sudah aktif bermain permainan bola basket bersama teman dekatnya Jia.
Namun suatu hari, ia tertarik dengan kegiatan jurnalistik yang saat itu pertama kali ada di sekolahnya. Fuka bersekolah di sekolah Islam swasta yang menyematkan kata modern pada nama sekolahnya. Namun, tetap saja perempuan di sana dibatasi untuk beraktifitas. Perempuan tidak memiliki ruang aktifitas yang sama dengan laki-laki yang sama-sama menuntut ilmu di sana.
Dalam tulisan ini, saya ceritakan diri saya sebagai Fuka. Nama dari sebuah tokoh novel karya penulis Jepang yang cukup populer. Jangan tanya alasannya, karena memang tidak ada alasan khusus saya ambil nama tersebut untuk menyamarkan diri saya dalam tulisan ini.
Seharusnya Fuka bisa lebih lama di sekolah Islam modern tersebut. Namun karena banyak teman seangkatannya yang memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah di sana, Fuka menjadi Fomo dan meminta untuk dipindahkan sekolah di sekolah umum biasanya.
Fuka akhirnya pindah ke sekolah negeri berbasis Islam pada strata menengah atas. Kejenuhan Fuka rupanya lumayan tersalurkan di sekolah barunya. Meskipun ia tak lagi bisa berteman dengan buku-buku perpustakaan yang biasa menemaninya di jam istirahat, Fuka aktif di beberapa organisasi besar seperti PASKIBRA dan Rohis sekolah, juga beberapa ekskul lainnya seperti bola basket dan karate.
Namun, pada pencalonan komandan satuan, Fuka harus kalah pamor dengan pria yang dianggap tampan. Bagaimana tidak, suara untuk Fuka hanya didominasi oleh para alumni dan beberapa senior. Sementara saingannya digandrungi oleh adik-adik baru yang jangan jangan motivasi masuk PASKIBRA awalnya hanya ingin dengan kakak kelas tampan.
Meski kesal, Fuka tak terlalu berkecil hati. Karena dari dulu juga ia tak pernah menjadi seorang populer. Cukup wajar jika ia tak bisa meraup banyak suara hanya modal kinerja yang bagus. Di sisi lain, ia cukup senang dengan kepercayaan pelatih terhadapnya.
Pada akhirnya si ketua tampan harus keluar secara tidak terhormat karena melanggar aturan keras di PASKIBRA.
Hal seperti itu juga beberapa kali Fuka rasakan. Saat Fuka mulai berkuliah di jurusan yang menjunjung tinggi kalau pemimpin harus laki-laki. Saat kepengurusan BEM diamanahi pada angkatannya dan ketua-ketua divisi ditempati oleh laki-laki yang bahkan tidak punya kompetensi dan minat untuk berorganisasi.
Pada kasus divisi dimana Fuka berada, hanya program yang Fuka pegang saja yang berjalan. Selebihnya banyak divisi yang tidak menjalankan program atau kegiatan sama sekali. Padahal di tahun pertama masa jabatannya di BEM, Fuka sudah beberapa kali memimpin program sampai skala Jabar, yang mana  program itu bahkan vakum selama beberapa tahun.
Tapi ya, saya kira wajar karena Fuka membenci teman-temannya yang tidak banyak memberikan kontribusi pada event besar yang ia buat. Tapi ketika acaranya sukses, mereka yang gabut malah berbangga diri. Sepertinya memang mereka tidak suka dengan perempuan yang terlalu vokal.
Saya tidak tahu apakah Fuka menyadari kalau ia adalah seorang perempuan yang biasanya diistimewakan untuk tidak banyak menanggung beban tanggung jawab berat yang seharusnya dipikul oleh seorang pria.
Mungkin karena hal itu juga Fuka tidak pernah mendapat posisi sebagai pemimpin tapi tetap saja para pria itu memaksa Fuka untuk bergabung membantu mereka. Beberapa event besar yang Fuka pegang, dijalani berawal dari paksaan para pria yang seharusnya mengemban amanah itu.
Tapi karena Fuka adalah orang yang sulit menolak, akhirnya setelah beberapa kali bujukan akhirnya ia mengiyakan.
Fuka hidup merantau di tanah kelahirannya. Orang tuanya pergi merantau ke luar kota meninggalkan ia bersekolah dan tinggal bersama neneknya, kadang uwa nya, pamannya, dan terakhir Fuka memutuskan tinggal sendiri.
Sejak SD Fuka dipaksa mandiri oleh keadaan ekonomi sulit. Ia hanya fokus sekolah, sementara orang tuanya mencari uang untuk biaya hidup dan sekolahnya. Setelah cukup umur dan dapat berfikir logis, Fuka merasa bertanggungjawab untuk mengarahkan hidup  adik adiknya pasca keluar sekolah.
Fuka membantu kedua adiknya agar bisa lebih melek terhadap dunia pasca sekolah. Sebab Fuka pernah alami, dimana ia bahkan tidak memiliki tujuan hidup apapun, karena ia tidak banyak tahu tentang apapun.
Meski Fuka sudah banyak mengikuti kegiatan hingga aktif di organisasi nasional, tetap saja seumur ia hidup, ia tidak pernah berkomunikasi dengan orang tuanya.
Sampai akhirnya Fuka menyadari bahwa ia perempuan saat, ia merasa tidak aman untuk bepergian seorang diri lagi. Padahal, selama ini ia bertahan hidup sendiri dengan beberapa ratus ribu bekal yang diberi orang tuanya.
Mau bagaimana pun, ia tetaplah perempuan. Seorang yang rentan dilecehkan, seorang yang dipandang sebelah mata, seorang yang dianggap tak bernilai hanya karena ia seorang perempuan. 
Namun pada beberapa situasi pelik, ia berkali kali juga diselamatkan oleh sang ayah yang senantiasa mengantarkannya kemana pun ia ingin pergi, seorang paman yang menampungnya saat ia telah kehilangan banyak orang terdekat,, seorang suami yang selalu mengkhawatirkannya, seorang adik laki-laki yang menafkahinya,  dua anak laki-laki yang selalu bergantung padanya, dan teman laki-laki nya yang pengertian untuk menjaga jarak.
Akankan kasih sayang seperti itu akan ia terima jika ia bukan perempuan?
Takdir tak bisa terhindarkan. Dari banyak kesedihan yang harus diterima, ada banyak hal yang sudah sepatutnya disyukuri.
Setelah tahun demi tahun berlalu, saat akhirnya Fuka harus mencurahkan rasa syukurnya pada baris kalimat dalam tulisan ini. Sepanjang hidupnya, sebenarnya ia merasa syukur sudah ditempatkan Tuhan di tempat yang aman.
Seperti perpustakaan SMP ditengah pergaulan teman-teman yang mabuk dan geng motor, markas komando dan kelas intensif di tengah tengah siswi yang mudah dilecehkan bahkan sering berbuat mesum, kemiskinan di antara hedonisme anak anak beasiswa yang doyan nongkrong di kafe.
Serta ketertarikannya pada organisasi-organisasi muslim yang membuatnya tetap dalam penjagaan pergaulan yang buruk.
Tak terelakkan, teman teman yang ia pernah temui selama ini adalah teman teman yang dapat memenuhi hidup Fuka dengan kasih sayang mereka yang benar-benar tulus.
Sampai ia lupa kalau dulu ia pernah dibully hanya karena dekat dengan sepupu yang populer di sekolah, dilabrak oleh segerombolan adik adik kelas yang iri Karena Fuka lebih dipercaya pihak sekolah, diasingkan karena kutu buku yang belum punya ponsel pintar.
Tapi itu bukanlah masalah besar. Watak buruk yang terlihat jelas hanya akan memudahkan Fuka untuk menjauhi pergaulan negatif. Arkian kini ia tak risau, sebab yang tersisa hanya teman-teman yang benar benar saling mencintai karena Allah.***
2 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Today's led~
2 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Aku sadar banget kalau si paling "ngantukan" Tapi gak tahu kenapa malah suka nulis.
Dari SD sampai kuliah kayaknya aku gak pernah gak tidur di kelas, termasuk saat UN pun sempet sempetnya tidur. Ternyata walaupun aku introvert, aku lebih suka kegiatan yang banyak geraknya.
Itu terbukti selama aku sekolah aku selalu aktif kegiatan organisasi lebih dari satu.
Kalau otaknya lagi jalan, bisa bergadang bahkan sampai gak tidur. Tapi kalau otaknya kosong pasti ngantuk. Pernah ditanya dosen, kenapa sering ngantuk di kelas beliau, aku cuma bisa bilang bosen dengan volume suara yang sangat rendah namun masih bisa terdengar.
Pengennya sih ya, aku tuh bisa cocok pakai semua metode belajar gitu. Tapi engga bisa ya, tetep aja tiap manusia itu punya tipe belajarnya sendiri. Ini juga kebukti waktu aku sekolah SMA belajar 7 to 9 malam, gak ada ngantuknya dong, cape doang.
Saat dewasa yang harus belajar serba otodidak dan cari guru belajar yang cocok, jadi tantangan baru lagi biar gak ngantukan dan bisa udunan taperaaa.
Alhamdulillah nemu juga meski udah keluar modal beberapa ratus. Hehe. Pengalaman belajar nulis aku udah aku tuangin di ebook biar aku gak ngomong terus ya (cape juga) tinggal suruh baca aja gitu.
10 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Dulu tahunya penulis itu cuma penulis buku.
Meskipun dari dulu sering ngeblog, tapi yang aku tahu penulis yang dibayar itu yaa. Penulis buku.
Aku termasuk orang yang cuma bisa nulis nafas pendek dan gak bisa ngarang cerita, sungguh berat untuk membuat drama-drama pernikahan khas Asma Nadia, atau ngebayangin cogan soleh tuh kayak gimana ya, kan pengen juga bikin tokoh fiksi seperti yang ada di novel Habiburrahman.
Akhirnya pikiran itu aku skip, karena pas SMA waktu aku abis buat kejar nilai dan bikin makalah.
Sebelumnya blogging cuma ngerti ganti-ganti tema sama milih-milih plug in.
Sekarang? Engga dong, karena udah belajar juga soal SEO. Akhirnya bisa bilang "oh" Lebih panjang karena bener-bener faham cara kerjanya.
8 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Waktu kecil aku sering bingung pekerjaan bapak itu apa? Soalnya gak pernah di rumah, tapi gak punya seragam kerja juga.
Pas kuliah dan beberes rumah, baru sadar bapak saya ternyata pedagang. Ada lebel merek, nib, sertifikat merk dagang, izin usaha dan beberapa alat dan sisa produk.
Tanpa disadari, setelah beberapa tahun, aku merasa sedang menjadi bapak di masa lalu. Ya, secara tidak sadar saya pun berdagang!
Padahal setelah lulus, saya pernah ada di fase benar-benar sendiri. Tidak tahu sehabis kuliah ini mau apa, gak tahu caranya melamar kerja itu seperti apa. Sampai suatu hari pernah bengong di balai kota bingung mau ngapain, dan apa yang harus dikejar.
Tapi Tuhan sering ngasih aku "kerjaan" Aku dekat dengan beberapa orang dan merencanakan sesuatu, aku juga didekati beberapa orang dan dimanfaatkan lantas tinggalkan hutang dan menghilang.
Lama lama, aku berfikir kalau hubungan pertemanan hanyalah untuk mengambil keuntungan saja.
Dulu aku super effort banget kalau diminta tolong. Giliran skrg aku cuma minta waktu 5 menit aja, dari sekian banyak teman cuma 1 orang yang mau direpotin.
2 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Gamau jadi guru :(
Kenapa?
Soalnya gak jadi guru aja suka disuruh bantuin beresin berkas, mana gak dikasih upah :( padahal hari ini mau audit SEO (rencananya)
Padahal awalnya, minta bantuin copast image ke word aja trus save as PDF.
Setelah selesai, padahal aku udah nunda jajan ke indomaret beli ice cream sponge Bob sama para bocil.
"Trus bikin yang ini... Dan yang ini... "
Bikin draft baru dong.. Dua lagi.. Mending buka jasa JOKI aja gak sih.
1 note · View note
yangmeracau · 1 year ago
Text
Dari dulu gak suka sama orang yang suka kepengen keliatan berambisi.
Jadi aku ikut private course. Berisi 50 orang selama 6 minggu. Ada 1 orang yang selalu "caper". Tiap minggu kita ada kelas di hari rabu, lalu penugasan dari kamis dan minggunya.
Selama 4 hari itu, biasa nya ya. Kita diskusi aja di grup, kalau kalau ada yang kesulitan, bahkan biasanya aku rewatch ulang rekamannya biar bisa lebih bisa ngerjain tugasnya..
Tapi saking capernya orang ini, setelah zoom selesai dimana aku masih terkantuk-kantuk, bahkan teman yang lain ada yang gak bisa bedain GSC dan google trend.
Ting! Dia laporan di grup dan mention moderator kalau dia udah ngerjain tugasnya dan bahkan udah bikin resume materi yang baru usai beberapa menit.
Kok bisa?
Karena sebenarnya dari senin, tugas udah dibagiin, dan artikel referensi juga dibagikan di kelas. Jadi mudah bagi para murid untuk menebak nebak nanti belajar apa.
Dan orang ini sebenarnya udah seniooooor.. Lu ngapain belajar fundamental!! Pertanyaan lu gak relate dan gak cocok di kelas pemula... Ngapain lu masuk kelas ini.
Sebel banget. Macem di kampus yang notabenenya masih pada hah hoh hah hoh. Ada mahasiswa yang udah 6-7 tahun belajar bahasa Arab. Kek. Lu kalau udah pinter, mending diem ajaaa.. Pura pura bego bisa gak? Kasian yang lain harus ngejar ngejar..
Dosen juga nganggep nya udah pada ngerti aja. Heyy.. Temen lu ada yang lulusan SMK. Kagak ngerti huwa huma hum..
Lu yang udah bisa tasyrif, bahkan jadi guide orang Arab ngapain so so an jadi si paling pinter.. Emang lu salah masuk kelas aja.. Udah ekspert tapi masuk kelas pemula itu gimnaa...
2 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Kenapa harus maksain aku jadi PNS sih.
Kalau anak-anak aku ngerasa di telantarin, yang nanggung dosa siapa? Aku? Atau yang nyuruh aku jadi PNS?
Tapi kan keputusan tetap ada di aku.
Semacam kalau ada bisikan untuk membunuh dan aku jadi pelaku pembunuhan, tetap saja aku yang salah karena telah salah ambil keputusan.
Mau ngebuktiin kalau nulis bisa lebih menghasilkan dari pada jadi PNS, disatu sisi kalau lagi ngetik direcokin mulu, disuruh dagang, disuruh bisnis. Ih. Ya gimana aku bisa fokus sama karir yang mau aku ambil.
2 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Akhirnya solved jugaa.. Padahal cuma temen dari temen aku si @murmuringlife but tahu dia bisa bikin robot dan OS ya barangkali bisa bantu urusin masalah yang terjadi di CMS WordPress.
Padahal udah nanya ke komunitas SEO spesialist, tapi gak ada yang kepikiran untuk periksa bagian permalink. Nanya ke temen aku yang sehari-hari nya main di website juga gak kepikiran kesitu...
1 note · View note
yangmeracau · 1 year ago
Text
Aku ini termasuk orang yang pemalas dan gak mau ribet.
Tapi kalau udah penasaran sama suatu hal (masalah yang belum terpecahkan) bisa galau setengah matii, gak produktif lagi, abai sama pekerjaan yang lainnya...
5 notes · View notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Tumblr media
Buat aku yang pertama kali liat dapur setelah menikah, suka terharu sama anak anak aku yang selalu bilang enak setiap aku bikin masakan apapun.
Sedari kecil aku gak pernah makan sebagaimana orang kebanyakan. Aku yang masih kecil suka makan di rumah rumah tetangga karena orang tua aku keduanya bekerja, dan aku tinggal di rumah sendiri.
SMP, aku disediain makan setiap hari 3 kali dengan nasi dan 1 jenis lauk. Pagi tahu kuah kecap, siang ikan goreng dan sambel tomat, dan malam biasanya sayur sop hambar pakai kerupuk. Begitu terus selama 3 tahun.
SMA aku mondok lagi, diajarin beli makan ke warteg pakai samping gejet dan bikin aku yang tomboy terkesan urakan didepan para santri yang lain. Aku juga pernah kabur, manjat pager karena udah kepalang telat mau latihan PASKIBRA di sekolah. Berita itu pun jadi bahan olok olok ustadz saat ngaji.
Kemudian, aku bener bener kabur gak balik lagi. Lantas indekos makan nasi dan ati ampela goreng setiap pulang sekolah. Bingung mau makan apa.
Tiba-tiba sekolah buka asrama, bapak daftarin aku kesana terus diajarin masak sama temen-temen asrama. Dari situ pun aku mengenal telor kampung dengan 2 mata sapi.
Kuliah aku diurus sama nenek, trus nenek meninggal. Lalu diurus sama bapak, trus bapak meninggal. Paman ngajak aku tinggal di rumahnya. Aku tidur di kamar sepupu aku berdua di ruangan yang agak sempit.
Namun, perjalanan panjang membuat aku sering tertabrak trotoar. Sampai akhirnya aku pindahan tinggal di gudang rumah warisan bapak yang saat itu dikontrakan.
Kecuali kamar atas yang jadi gudang. Aku berbenah dan hidup di sana, seringkali ketindihan. Keseringan malah. Menu makan aku berubah jadi capcay kuah kadang-kadang lele goreng.
Uang bekal bulanan aku habiskan semuanya untuk membeli makanan, gak pernah terpikir untuk nabung dan membeli kebutuhan lain.
Setelah menikah, barulah aku melihat dapur kecil di kontrakan sangat minimalis. Aku gak tahu apa yang aku masak, tapi suami makan semuanya tanpa berkomentar.
Sampai akhirnya aku malah jualan masakan di grabfood. Niat nya bantuin ngembangin usaha siomay mamah. Tapi malah jadi segala dibikin dan bahkan punya pelanggan tetap.
Anak-anak aku jadi kritikus menu menu yang aku buat. Kalau kata mereka enak, berarti enak. Kalau makanan mereka gak habis bahkan ada muntahan, berarti emang gak enak.
0 notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Tumblr media
Menulis kembali di bulan April pada akhir April, setelah libur panjang Ramadhan dan syawal yang menyenangkan di Bandung bersama keluarga kecilku.
Anakku saat ini dua orang anak laki-laki, anak pertama yang hendak beranjak 5 tahun telah menyelesaikan puasanya selama 21 hari dengan 6 hari latihan di awal Ramadan.
0 notes
yangmeracau · 1 year ago
Text
Tumblr media
Lama alpa nulis random di Tumbrl, Hari ini umur saya 30 tahun
Gak sangka, kalau chat dari grup yang entah hanya satu tahun sekali atau beberapa kali saja muncul notifikasi membuat saya tertarik membuka akun Tumblr saya dan mulai menulis lagi.
Hari ini umur saya akan menginjak umur 30 tahun, umur yang membuat saya terpikir untuk fokus mendalami keilmuan di satu bidang saja.
Sebagaimana postingan saya di tumblr. Begitu banyak cerita dan hobi yang saya bagikan melalui foto maupun tulisan. Dan karena saya sudah mulai tertarik menulis lagi di Tumblr, sepertinya saya akan kembali menulis aktivitas keseharian saya yang cukup berbeda dari biasanya.
2 Tahun terakhir
Lebih dari dua tahun terkakhir, setelah mulai jarang menulis lagi karena sudah berganti status menjadi istri dan ibu, saya yang sudah jarang menulis dan membaca buku kembali menulis di salah satu portal berita.
Selama 2 tahun ini, saya mendapat banyak insign dan semangat lagi untuk menulis. Bahkan saat ini saya akan memulai perjalanan saya yang lebih serius untuk membangun website yang dapat menghasilkan profit.
Sekarang
Semoga Setelah ini, saya tetap mengunggah cerita keseharian saya secara rutin dan membagikan ilmu yang mungkin bisa sedikit bermanfaat.
1 note · View note
yangmeracau · 1 year ago
Text
Tumblr media
It's my 11 year anniversary on Tumblr 🥳
1 note · View note
yangmeracau · 2 years ago
Text
Padahal aku sempat ingin kuliah pertanian.
Menjadi anak yang sangat penurut, hal itu membatasi diri untuk berfikir luas. Meskipun setiap hari pergi ke perpustakaan sekolah, aku hanya bisa menerima informasi saja, tidak untuk menggerakkan prilaku untuk sekedar menentang keinginan orang lain terhadap diri aku sendiri.
Bergaul dengan orang sejenis, memang tidak banyak memberi pengetahuan yang lebih luas. Pikiranku hanya terfokus untuk bisa tetap bertahan tegas di sekolah itu untuk menutupi perundungan yang dialami.
Saat aku utarakan keinginan untuk keluar sekolah, tangisku rupanya pecah. Padahal umumnya pengutarakan hal itu bukan sesuatu yang sulit.
Tapi rupanya sulit untuk sebagian orang, untuk orang yang enggan menjadi sedikit egois seperti aku kala itu.
Setelah dipikir-pikir, rupanya aku senang belajar. Meskipun lagi lagi S1 ku mengikuti keinginan orang tua, aku sempat ingin memberanikan diri untuk belajar di jurusan yang aku inginkan.
Pertanian misalnya, pikiran itu terlintas saat aku sedang memotret hasil semai tanaman bunga telang yang aku tanam di atap rumah.
Pandemi datang, tak ada uang lagi untuk supply kebutuhan tanaman tanaman yang sudah berjejer rindang.
Aku coba peruntungan untuk melamar pekerjaan. Aku coba apply dan akhirnya berbalas oleh salah satu media online. Mereka menerimaku dengan baik.
Meski awalnya bergaji sangat rendah, tapi karena aku adalah seorang yang memiliki loyalitas yang tinggi akhirnya aku bertahan hingga hampir dua tahun lamanya.
Alih alih bekerja, aku malah banyak mengeluarkan uang untuk ambil kursus online agar bisa lebih banyak belajar.
Sampai akhirnya aku berpikir, apakah aku harus ambil studi kebahasaan lagi?
0 notes
yangmeracau · 2 years ago
Text
Nikah 9 tahun, istri anti ngambek saat suami enggan pamer foto berdua di sosial media, istri: Yang penting...
Selayaknya album, sosial media menjadi salah satu wadah untuk menyimpan setiap memori yang perlu didokumentasikan dengan rapi.
Selain momen-momen yang dianggap berharga, foto-foto iseng ala kadarnya juga tak pernah terlewatkan untuk diunggah. Ditambah beberapa tren populer kadang kita ikuti untuk sekedar meramaikan sosial media.
Deny, seorang perempuan yang tinggal di Belanda menceritakan bahwa suaminya tidak pernah sekalipun memasang foto berdua di mana pun, khususnya sosial media yang ia miliki.
Selain itu, si suami juga tidak pernah menceritakan perjalanan rumah tangganya atau pun tentang pasangan juga anak-anaknya.
Meski tak pernah mengekspos keromantisan dalam keluarga kecil mereka, Deny dan anaknya sering menjadi tokoh dalam cerita suaminya yang sering disampaikan kepada orang-orang terdekatnya.
Meski tak pernah diekspos, teman-teman suaminya sangat mengenal Deny dan anak-anaknya. Bagi Deny yang terpenting adalah sikap dan tindakan yang nyata.
"Gak diposting bukan berarti gak sayang," Tulis Deny, dikutip pada Kamis, 30 Maret 2023.
6 notes · View notes
yangmeracau · 2 years ago
Photo
Tumblr media
Beberapa kali akun-akun Twitter berseliweran menanggapi unggahan  menfess yang berisi foto susu uht low fat yang disimpan dalam kulkas bertuliskan 'punya mamah' yang direkatkan dengan lakban hitam. Terlepas dari tanggapan pengirim sendiri tentang prilaku mamahnya, ia menuliskan kalau mamahnya memang suka menyimpan jajanannya sendiri di kamar. Lantas, suatu hari ia kaget menemukan susu uht yang disimpan di kulkas dituliskan kepemilikannya.
"Berasa lagi ngekos," tulisnya sembari mengunggah foto susu uht milik ibunya dikutip Twitter @tanyakanrl pada 29 Maret 2023. Postingannya menimbulkan pro kontra yang tak berujung. Ada yang menganggap wajar dan biasa, ada pula yang menganggap kalau prilaku orang tua seperti itu tidak pantas. Ibu yang selalu mengalah Sebuah akun Twitter @lipbatlm menyampaikan keluh kesah ibu yang selama hidupnya selalu mengalah atas orang lain. "Aku cuma bisa peluk sambil bilang kalau beliau udah hebat banget ngebesarin 3 anak sendirian semejak ditinggal bapak." tulisnya.
Sekotak susu punya mamah, ditanggapi dengan kebebasan sang ibu atas kepemilikannya. Sadar atau tidak sepiring nasi yang hendak ibu makan pun kadang dihabiskan sesuap demi sesuap untuk anaknya. Lantas akhirnya si ibu mengambil sepiring nasi lagi untuk dirinya, atau bahkan ia hanyak makan sedikit dari apa yang telah ia siapkan untuk keluarganya.
Selengkapnya di sini!
0 notes