yantidwinov-blog
yantidwinov-blog
Yantidwinovitasari
17 posts
Life is never flat
Don't wanna be here? Send us removal request.
yantidwinov-blog · 6 years ago
Photo
Cute
Tumblr media
23K notes · View notes
yantidwinov-blog · 6 years ago
Text
💕
Tumblr media
instagram | petitepetalco
232 notes · View notes
yantidwinov-blog · 6 years ago
Text
Tumblr media
Menunggu itu hal membosankan bukan???
Tapi kalau sibuk dengan kegiatan yang dilakukan menunggu itu jadi tidak terasa...
Buatlah hidup kalian berwarna.. 💕
Edisi menunggu ayah pulang kerja.. anaknya sudah pulang ayahnya belum pulang :(
0 notes
yantidwinov-blog · 6 years ago
Photo
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
172 notes · View notes
yantidwinov-blog · 6 years ago
Text
Tumblr media
Dulu zamannya sekolah suka banget namanya membaca buku.. ini koleksi buku yang masih ada di lemari.. sekarang sekarang udah jarang karena sibuk sama kerjaan tugas kantor, meeting sama klien, ngurus suami tapi kadang suami suka ada tugas kantor ke luar kota seminggu/beberapa hari, ku belum punya anak sih... rasanya sekarang mau memulai membaca buku lagi meskipun ga banyak waktu kayak dulu.. Sekarang entah lebih suka nonton series di netflix ya lumayan bisa nonton disaat terjebak macet di jalan (kalau lagi gak nyetir) disaat bareng bokap, atau ada supir.. sekarang udah males banget nyetir sendiri rasanya lelah aja ini badan, lebih sering naik grab kalau keluar sebentar2 aja sih..
Yuk semangat, selamat membaca buku... 💕
1 note · View note
yantidwinov-blog · 6 years ago
Text
Movie Review: How to Get Revenge by “Kill Bill: Volume 1”
Okay, ini dia movie review pertama gue.
Semua review bersifat pribadi, dan gue bukan expert (semacam disclaimer).
dalam debut movie review gue bakal mengulas salah satu masterpiece dari seorang Quentin Tarantino (dan no, gue enggak akan bahas kehidupan pribadi beliau. Ini movie review). Film dengan judul Kill Bill: Volume 1 ini merupakan salah satu film yang gue temuin di rak kumpulan film bokap dan gue udah tonton dari kecil (anyway, film ini ratingnya R aka Dewasa, penuh bahasa kasar dan momen gore yang kadang disturbing, jadi tolong jangan tiru saya waktu kecil.) Akhirnya karena ada serangan tiba-tiba, gue memutuskan buat nonton film ini lagi. And man, what a great great movie!
Tumblr media
This movie is so weird that it turns out beautiful.
Mungkin sebagian dari kalian enggak bisa merasakan betapa indah, keren, dan cantiknya film ini. Karena patut diakui, untuk film tahun 2003, film ini terlampau hiperbola dan dramatis. Tapi justru itu, keberanian Quentin Tarantino dalam bikin film seabsurd itu dan berhasil mengaransemennya jadi sebuah karya tiada tanding sungguh patut diacungi jempol. Oke, gue jelasin kenapa.
SPOILER ALERT! TONTON FILMNYA SEBELUM BACA ULASAN INI!
Kita mulai dari musik. Film ini dibuka dengan luar biasanya dengan lagu Nancy Sinatra – Bang Bang, yang menurut gue sangat amat pas dan epik. Bahkan gue menulis ulasan ini sambil dengerin lagu itu. Opening song? Nailed it. Belum selesai di sana, salah satu musik yang mungkin sangat familier di telinga kita tapi kita enggak tahu musik apa itu. Yup, Battle Without Honor or Humanity, musik yang enggak nyangka bisa naikin momen keren dari entrance O-Ren Ishii. Ah, bahkan whistle yang diambil dari film Twisted Nerve dan dilakukan oleh Elle Driver sewaktu dia masuk ke kamar pasien The Bride bener-bener minta diinget. Salah satu hal yang mungkin terkesan absurd dan dipaksakan, justru bisa jadi sesuatu yang keren kalau diracik dengan baik. Dalam kasus ini, musik.
Selanjutnya kita bahas karakter dan performa dari masing-masing pemeran. Uma Thurman sukses memerankan karakter overpower badass yang enggak bisa mati dengan gaya yang akan selalu melekat di ingatan kita. Dengan kostum kuning ala Bruce Lee, dia sukses menunjukkan kekuatan seorang Bride yang enggak bisa dibunuh. Ditembak di kepala saat keadaan hamil? She’s still alive! Mungkin sebagian yang iseng baca review ini tanpa nonton filmnya bakal nanya, gimana caranya karakter manusia yang overpower malah bagus? Well, I’m gonna tell you how. The Bride ini emang udah badass sebelum kasus penyerangan di gereja oleh Bill di hari pernikahannya di awal film. Dari sana, karakter The Bride ini berkembang dengan cara paling unik, dan semua hal yang terkesan enggak logis langsung terbantahkan dengan mudah. Apa itu? Ya, dia enggak bisa mati. Bayangin, lagi hamil ditembak di kepala (I forgot to mention that earlier, didn’t I?), tapi masih hidup. Kan Kin*il! Tapi struggle dia dalam mengembalikan kondisi dan mempersiapkan diri buat ngebunuh mereka yang bertanggungjawab atas dibunuhnya dia dan orang-orang di gereja pun beriringan dengan berkembangnya dia sebagai seorang badass yang susah dibunuhnya. Di akhir, dia ngalahin satu geng Yakuza sendirian, dengan kutipan akhir yang enggak kalah sangar.
Tumblr media
“Those of you lucky enough to still have their lives, take them with you! However, leave the limbs you’ve lost. They belong to me now!”
Mungkin kalimat ini akan membantu memahami karakter The Bride, “kalau kita tidak paham bagaimana sesuatu/seseorang bisa berakhir seperti itu, tidak perlu repot berusaha memahaminya. Beberapa hal memang hadir bukan untuk dipahami, tapi untuk dikagumi.”
Lalu kita lanjut ke visual. Quentin Tarantino dengan pintarnya membagi film ke beberapa chapter, yang mana itu bukan hal umum yang dilakukan dalam film. Tapi, hal ini justru jadi menarik di mata gue. Selain memudahkan penonton dalam memahami film, hal ini juga membuat kita bisa melihat betapa menariknya perbedaan dari masing-masing chapter. Cerita dimulai dari insiden di gereja yang serba hitam-putih, memberikan efek dramatis yang lebih ke momen di film itu. Lalu barulah dimulai Chapter 1, di mana film kembali berwarna dan dengan efek suara dan film yang absurd tapi somehow keren. Sequence pertarungan yang seolah menolak keberadaan gravitasi dirasa sebagai hiburan menarik dan bukannya sebuah kekurangan. Darah yang bejibun juga berhasil memberikan efek dramatis yang lucu. Tapi balik lagi, bukan sebuah kekurangan. Film yang seolah enggak real dan enggak logis justru membuat gue berpikir, “this movie is so unreal, illogical, and absurd. It’s so bad that it becomes beautiful piece of art.” Selanjutnya bagaimana The Bride menggunakan kostum serba kuning saat bertarung melawan Yakuza yang berpakaian hitam bena-benar membantu penonton untuk tidak kehilangan perhatian saat pertarungan. Teknik ini pernah dibahas sama Jackie Chan, tentang bagaimana penggunaan warna berpengaruh ke film. Kebanyakan film aksi Barat akan diisi pertarungan antar dua orang berpakaian hitam-hitam di tempat yang gelap. Hal ini jelas mengganggu konsentrasi penonton dan membuat penonton kesulitan untuk fokus akan aksi yang disuguhkan karena pergerakannya yang cepat. Hal ini enggak akan berlaku buat Kill Bill karena perbedaan warna yang mencolok antara The Bride, lawannya, dan latar aksinya. Mata kita enggak akan bingung dan kelelahan menonton aksi melawan grativasinya Kill Bill, deh! Lanjut ke Chapter lain yang menceritakan origin story dari O-Ren Ishii yang dikemas dalam bentuk anime. YA, ANIME! Lalu enggak lupa momen The Bride bertarung dengan sisa Yakuza dengan gaya samurai, yaitu bayangan siluet dengan latar belakang warna biru. Banyak banget pandangan visual absurd yang justru bikin tiap chapter unik. OH, TERUTAMA FINAL FIGHT ANTARA THE BRIDE SAMA O-REN ISHII! That’s an awkward spot to slice a person, amat mengganggu tapi unik luar biasa. Mungkin untuk kasus ini, absurdnya visual di Kill Bill: Volume 1 banyak ketolong dengan pembagian Chapter.
Tumblr media
maxresdefaultLanjut ke plot. Wagilasih. Salah satu film paling disturbing dan intense yang pernah gue tonton. Selain itu, bagaimana Quentin Tarantino mengangkat kultur Jepang dan Yakuza menurut gue punya taste yang khas dan jadi elemen penting di film ini. Gue enggak tahu bagaimana reaksi orang Jepang akan film ini, tapi sejauh ini bagaimana Quentin Tarantino merepresentasikan Jepang dan menggambarkannya di film ini, gue enggak merasa ada hal yang berpotensi menyinggung kultur Jepang. Oh iya, kalau baru-baru ini kalian disuguhin film Avengers: Infinity War, kalian mungkin ngerasa film itu penuh aksi dan tensi yang amat tinggi. Well, tonton Kill Bill dan intensitas aksi di Infinity War bakal kalah telak (ini adalah pernyataan dari salah satu hardcore fan MCU). Film ini menyuguhkan aksi yang gore, disturbing, absurd, dan intense yang dikemas dengan aneh, tapi di saat bersamaan menghibur dan tetep bikin susah napas! Jalan cerita yang sederhana namun terbagi ke dalam beberapa chapter ini benar-benar bikin kita duduk tegang tanpa perlu mikir keras ke mana arah ceritanya. Sebuah film tentang pembalasan dendam paling sangar dan indah dengan jalan cerita yang amat mudah dicerna. Serius, film ini enggak begitu mikir, tapi kompleksitasnya bakal kerasa. Bikin cerita kompleks ala Inception bukan hal mudah, tapi bikin cerita kompleks dan berhasil menyuguhkannya dengan sederhana dan mudah dicerna jelas lebih sulit.
Terakhir, value. Kira-kira, apa pelajaran yang bisa kita petik dari sebuah mahakarya ini? Yang pertama jelas, jangan macam-macam sama wanita hamil di hari pernikahannya. Kalau sudah macam-macam, pastikan pengantinnya tewas betulan. Hahaha, kidding.
Nilai yang bisa dipetik yang pasti, sekuat apapun niat kita dalam meraih sesuatu, kita harus selalu sabar! Kronologi dari The Bride ditembak di gereja sampai dia membunuh satu per satu lawannya itu satu tahun cuy! Dia benar-benar sabar dalam bertindak, enggak kemakan emosi, dan sangat tenang. Bahkan saat dia mau minta pedang karyanya Hattori Hanzo, dan doi malah mau buatin yang baru dalam jangka waktu satu bulan, The Bride masih kalem aja. Patience adalah senjata yang bisa dimiliki semua orang, tapi enggak semua orang pandai menggunakannya.
Setelah mengulas Kill Bill: Volume 1 sedalam yang gue bisa, saatnya memberikan rating. Dari gue pribadi, gue beri nilai 5/5, alias sempurna!
Mungkin bakal banyak yang protes sama nilai ini karena menurut kalian film ini enggak sebagus itu. Well, hak kalian itu. Tapi di sini gue udah breakdown alasan-alasan yang mendasari gue untuk memberikan nilai sempurna ke film ini. Film ini sederhana dibalik kompleksitasnya, indah dibalik absurdnya, cantik dibalik anehnya. Jika kalian bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, kalian akan terkejut melihat keindahan yang dipancarkannya. Dalam hal ini, Kill Bill merupakan contoh paling ideal.
Semoga review ini enak buat pembaca. Mohon maaf atas kekurangan atau keanehan-keanehan yang kalian lihat, karena ini merupakan review pertama saya.
Thanks and see ya!
0 notes
yantidwinov-blog · 6 years ago
Text
A little bit of me
She isn’t really feeling comfortable with dark situation. She would turn on the light when she slept at the night even when take a nap, she couldn’t well-to-do when electricity at her house suddenly powerless for a while, she would turn on all the lamps of her house when the sky was cloudy and kinda turn into dark, she’s unable to save electricity for “caring the earth” action. But she’s so deeply into darkness. Petrify her heart, screw up her mind.
0 notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Flow.
Hi guys! After my (beautiful!) vacation in Japan I was… like in hibernation. But now i’m back and also full of new power and creativity╭( ・ㅂ・)و
Please look forward to it! See u all in 2019 💕
4K notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Lady Tyrell’s Spring gown | Hamda Al Fahim
2K notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
Lady Tyrell, Morning Gown | Marchesa Fall 2016
551 notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
all these prints are available on my redbubble store now! score! and all are available on over 40 different products including stickers, clothing, posters, mugs, pillows and phone cases! another score! click here to go to heaven
5 notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Text
Tumblr media
‘Chivalry’ - Sir Frank Dicksee
1K notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Text
Gelap
Hanya gelap yang berarti yang kutahu.
Saat gelap menyergap. Sepi, sunyi, tenang, hangat.
Bukankah gelap itu damai?
Saat gelap pun;
Menjadi waktu terbaik untuk memikirkan yang tidak pernah terlintas.
Mengenang yang indah.
Membayangkan karena mimpi.
Memimpikan hal yang tabu.
Menangis karena disakiti.
Menyeringai karena secerkah kebahagiaan.
Mengharapkan apa yang tidak ada.
Merangkai yang belum tersusun.
Mengartikan yang belum terpecahkan.
Memahami yang sulit diterima.
Kemudian–mengkoreksi diri sendiri.
Bukankah gelap lebih mengerti dibanding yang lain?
0 notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
#circleofbookishfriends Musical March Challenge - March 8 - Girls
Some of my favorite girls - the March sisters from Little Women
3K notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
480 notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
for those who love Spongebob. ^^,
28K notes · View notes
yantidwinov-blog · 7 years ago
Text
Assalamualaikum, anak bunda ..
Cerita dulu ya kenapa aku request dipanggil Bunda sama anak anak nya kakak2 aku...
Jadi, aku tuh kalo udah punya anak, kepengen banget dipanggil antara Mama atau Bunda. Galau tuh mau pilih yang mana. Akhirnya aku menentukan pilihan, kalau nanti aku punya anak, aku mau dipanggil Mama, jadi biar tetep bisa dipanggil Bunda, aku request deh ke kakak kakak aku yang udah punya anak :)))
Assalamualaikum, Khawla Muara Senna.
Kata orang tua nya, nama Khawla mempunyai arti gadis berani dan berhati lembut. Waktu itu aku main bertemu dengan Khawla. Cantiknya anak bunda. Langsung cinta gitu deh. Aku perdana gendong bayi ketika lahir usia 1 hari. Sebelumnya aku gak berani gendong nunggu 1bulan dulu.. Degdegan, tangan aku kaku awalnya, Khawla sampai nangis. Tapi aku ga mau nyerah, aku mau belajar sampai Khawla nyaman sama aku. Akhirnya aku belajar lagi, dan Khawla pun tertidur di gendongan aku :))
Aku juga belajar gendong Khawla dari posisi tidur nya di kasur loh, dan berhasil. Yes, Bunda did it, Khawla! Terus Khawla pipis dong, akhirnya aku minta Ibunya buat ajarin aku ganti pampers Khawla. Dan lagi lagi Bunda berhasil. Yipii. Sehat terus anak cantik, anak sholeha, nanti kita main lagi ya, sampai Khawla sudah besar ❤
Tumblr media
1 note · View note