yayan-amiranda

[yayan-amiranda]

Jaga dirimu baik-baik. Ini hidupmu. Belajarlah cara untuk sembuh, bertumbuh dan berbahagia dengan dirimu sendiri.

[yayan-amiranda]

Jika bukan kamu lebih baik tidak. Terdengar begitu mustahil, bukan. Tapi aku percaya tentang semua hal yang kau upayakan dengan baik.

[yayan-amiranda]

Sekali lagi

Bagaimana jika tidak sampai akhir? Lalu sedikit tertunduk kemudian berfikir; bukankah ini yang sudah kau pilih. Memaafkannya dan memberikan kesempatan untuknya berlaku baik terhadapmu.

Bukankah cintamu lebih besar dari segala hal yang pernah menyakitimu dulu. Menyerahkan segala yang kau punya bahkan seluruh yang ada padamu kau berikan untuknya. Berulang kali.

Apa lagi yang kau takutkan, bukankah ketidakhadirannya dulu sudah membuatmu terbiasa? Jika kali ini dia berjanji untuk selalu ada, silahkan kau duduk dengan tenang.

Berikan saja yang dia mau, turuti semua keinginannya, lakukan apapun yang belum pernah ia dapatkan darimu. Sekali lagi.

[yayan-amiranda]

"Terkadang semua yang ada dalam dirimu menangis kecuali kedua matamu".

[yayan-amiranda]

Tenang. Ini hanya larut malam, bukan larut terus tenggelam.

[yayan-amiranda]

Mencintai orang tanpa dicintai balik itu “cukup”

[yayan-amiranda]

Harapanku tetaplah jadi versi terbaik setelah badai itu.

Tetaplah menjalani kehidupan itu setenang mungkin, meski isi kepalamu sangat berisik.

[yayan-amiranda]

Aku harap, dalam perjalanan menemukan dirimu sendiri, kamu akan bertemu seseorang yang bahkan kamu tidak perlu bertanya, "aku harus apa, agar kamu tetap di sini?"

[yayan-amiranda]

“Apa kau sedang merindukan suatu tempat? Sama, bahkan aku merindukannya setiap saat.”

[yayan-amiranda]

Jangan peduli sakitku, aku terbiasa mengobatinya sendiri, tanpa bantuan seorangpun.

[yayan-amiranda]

Sudahlah, berhenti memikirkannya, kau bahkan bukan satu-satunya.

[yayan-amiranda]

Dia yang tidur nyenyak setelah sengaja mematahkan hatimu, tidak pantas kau ingat, siapapun itu.

[yayan-amiranda]

Percaya atau tidak, kamu adalah satu-satunya orang yang membuatku jatuh cinta sedalam ini.

[yayan-amiranda]

Sabarnya adalah yang paling sabar, lembutnya adalah yang paling lembut.

[yayan-amiranda]

Jagalah hatimu, aku tahu yang menginginkanmu bukan hanya diriku.

[yayan-amiranda]

Diantara hal yang paling aku benci dari diri aku adalah; bahkan aku tak bisa tanpanya. Meski berkali-kali kupaksakan berhenti

[yayan-amiranda]

Untuk segala semoga; aku sudah melakukan bagianku.. Sekarang tinggal bagaimana kamu.. Untuk meng-aamiin-kan atau tidak..