yazidbusthami
yazidbusthami
yzbusthami
143 posts
Hidup adalah pilihan. Memilih adalah suatu kemerdekaan atas diri kita.
Don't wanna be here? Send us removal request.
yazidbusthami · 24 days ago
Text
Bicara trauma. Mungkin anak yang diasuh oleh orang tua Asia, paham.
Aku sebenarnya selama ini tidak terlalu mempermasalahkan parenting orang tua ku.
Tapi saat aku sendiri merasa seperti orang tua ku saat emosiku lepas kontrol, aku jadi berpikir ulang. Sepertinya aku belum memaafkan. Kata buku, jika kita belum memaafkan sepenuhnya, kita justru akan mengulangi kesalahan orang tua kita dalam mendidik kita.
Entah.
Orang tua pasti ingin anaknya lebih baik dari diri mereka.
Aku ingat sekali orang tua ku memang menyampaikan itu.
Aku juga merasa sejauh ini, dalam hal parenting, aku lebih baik dari mereka.
Hanya saja, pagi ini, aku lepas kontrol. Dan muncullah sesuatu yang seharusnya dikubur, yang seharusnya hilang, terhapus, ternyata masih ada. Muncul di saat terlemahku. Saat bangun tidur, saat lelah, saat pasca sakit.
0 notes
yazidbusthami · 28 days ago
Text
Tumblr media
640 notes · View notes
yazidbusthami · 2 months ago
Text
“When a flower doesn’t bloom, you fix the environment in which it grows, not the flower.”
— Alexander den Heijer
7K notes · View notes
yazidbusthami · 3 months ago
Text
“It takes a huge effort to free yourself from memory.”
— Paulo Coelho
6K notes · View notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Ini tentang cerita cinta monyet ku. Saat itu SMA, aku pernah mengikuti pelatihan konselor dan pendidik sebaya di BKKBN. Oke.
Aku tidak ada niatan untuk cinta-cintaan, suka-sukaan. Toh, lagipula saat itu tidak ada yang tipe ku.
Selama pelatihan satu pekan itu, ada perempuan dari daerah lain yang PDKT kepadaku. Tentu, kupastikan, aku tidak GR.
Dia mendekati, bersikap imut, dan memang cukup imut, membuat ku jatuh hati saat itu.
Kita dicie-ciein juga. Well. Hingga di hari terakhir, aku minta nomor teleponnya dan minta foto bareng berdua.
Lalu kita berpisah.
Saat kembali ke daerah, aku SMS dia, "Sudah sampai rumah?"
Dibalasnya "Ini siapa?"
Kubalas dengan namaku. Setelah itu, tidak ada lagi balasan.
Tiba-tiba temanku yang juga ikut pelatihan memanggil ku dan menunjukkan Facebook "Coba lihat", di sana adalah Facebook si crush ku yang dia upload adalah foto dia berdua dengan cowo kuliahan yang juga ikut pelatihan yang sama dengan kami.
Aku marah. Aku marah kepada si perempuan itu, bukan laki-laki itu.
Kurang ajar. Dia yang mendekati ku, menggoda ku, membuat ku jatuh hati, tapi dia malah sama laki-laki lain.
Cerita nya bersambung 2 tahun kemudian. Saat kuliah ternyata aku melihat nama perempuan itu di daftar ospek. Namanya unik sehingga tidak mungkin orang yang berbeda. "Syit"
Dan ternyata kami bertemu lagi di kampus itu, tidak lama setelah aku melihat papan pengumuman, aku menutup kepala ku dengan tudung jaket, mencoba melewati dia tanpa ketahuan, tapi ternyata dia tetap sadar dan menyapaku lebih dulu.
Dan gilanya lagi ternyata kami satu jurusan. Lebih dari itu kami satu kelas.
Ini bukan lagi cerita romansa. Aku sudah muak, sudah "mantah", aku tidak mungkin lagi jatuh hati ke pengkhianat ini. Mungkin terdengar berlebihan, tapi aku sakit hati.
Aku sebisa mungkin tidak berhubungan dengan dia selama di kelas.
Lalu sebagian besar dari kelas berencana ke Pare untuk mengambil kursus bahasa Inggris. Salah satunya dia. Oh ya, sebelum itu dia ternyata berpacaran dengan salah satu teman sealumni SMA ku. Aku tidak peduli sebenarnya. Tapi saat kami di Pare, si perempuan ini curhat kepadaku tentang hubungan nya dengan si temanku.
Aku menyarankan dia untuk putus. Bukannya apa-apa, tapi memang sebenarnya temanku itu rada-rada gimana, kasian sih si cewe ini kok mau-maunya pacaran sama temenku itu. Soalnya dia mengeluh, ya sederhana nya putus adalah saran yang baik kan?
Lalu di hari yang lain dia berbicara tentang "masa lalu kita". Bahwa dulu kami saling mencintai. Huek!
Tapi aku bukan orang yang tegaan saat itu.
Dengan hati-hati aku menolaknya dengan kata-kata yang mungkin tidak menyinggung. "Yah, dulu itu, ya kita temenan. Suka gitu aja. Yah..." Entah bagaimana aku berhasil mengakhiri percakapan itu.
Sial. Bisa-bisanya dia gak sadar tentang kesalahan dia. Oke. Memang aku tidak menyinggung kesalahannya. Ya untuk apa juga? Toh aku juga tidak mau lagi sama dia. Kecuali aku ingin bersama dia, mungkin membuatnya minta maaf akan membuat ku menerima nya lagi. Tapi tidak. Aku tidak mau lagi. Biar saja begini.
Ingat lagu Iwan Fals "Aku bukan pilihan". Sejak kamu menjadikan ku pilihan, saat itu aku sudah mundur. Aku ingin wanita yang memilih ku dari awal, bukan menjadikan ku pilihan apalagi cadangan.
0 notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Kadang bertanya-tanya, kapan saya bisa melakukan apa yang telah saya pelajari?
Sejak 2012, sekarang sudah 2025.
Tumblr media
18K notes · View notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Sebenarnya rasa ingin itu wajar ya. Karena diberi nafsu. Tapi setelah keinginan kita terpenuhi, kita awalnya senang, namun rasa itu tidak akan bertahan. Rasa senang akan pergi, dan apa yang kita dapatkan biasa saja. Kita mungkin perlu sesekali merenung tentang yang kita miliki agar bersyukur.
Tapi apakah kita ingin memiliki yang lebih lagi setelah kita mendapatkan apa yang kita inginkan itu salah?
Aku ingin mengingat apa yang guru Zuhdi sampaikan. "Silakan memiliki keinginan, tentukan apa keinginan mu, lalu batasi hanya sampai itu saja. Sehingga setelah keinginan mu tercapai, kamu tidak lagi menginginkan lebih."
Mungkin aku lupa membatasi keinginan ku sebelumnya.
Tumblr media
0 notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Saya tahu, tidak semua orang beruntung untuk memilih lingkungan, apalagi tempat kerja. Bekerja saja sudah untung.
Tapi memang lingkungan kerja yang baik, membuat kita dalam mode lembut, bukan mode bertahan
You deserve to be in environments that bring out the softness in you, not the survival In you.
Brene Brown
24K notes · View notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Dulu aku sempat merasa bahwa aku akan jadi guru yang keren.
Aku pertama kali mengajar kursus saat kelas 2 SMA, karena aku sangat menyukai bahasa Inggris dan aku mengumpulkan banyak kosa kata keren dan frasa bagus untuk dipelajari murid. Tapi kok kayaknya murid murid terlihat bosan, padahal aku sangat bersemangat sekali dalam mengajar.
Lalu aku mengajar lagi, saat kuliah, muridku ada tentara, ada PNS, ada anak SD. Privat. Sepertinya yang sukses dan berhasil kuajari adalah yang PNS, entah, tapi kupikir karena beliau semangat dalam belajar, jadi yang kuajari seperti nya justru membuka pintu belajar untuk nya. Dia sampai ngechat aku testimoni yang aku tidak minta.
Lalu aku ngajar di bimbel masih saat kuliah. Anak anak SD. Saat itu aku mulai merasa bahwa aku bukanlah guru yang baik. Pintar di mata pelajaran yang kita sukai belum membuat kita menjadi guru yang baik.
Tapi tetap saja namanya sarjana pendidikan, setelah lulus, aku mengajar bahasa Inggris di kampus, juga mengajar di bimbel. Sedikit sedikit aku mulai paham bahwa menjadi guru bukan hanya transfer ilmu.
Akhir nya aku mengajar di sekolah swasta yang biaya masuknya mahal tapi gaji gurunya kecil. Hahaha. Hijrah dari kampung halaman ke kota lain. Ternyata hikmahnya aku diangkat jadi Wakil Kepala dalam kurang 1 tahun.
Sedikit banyak memang kemampuan mengajar ku meningkat karena mengikuti banyak pelatihan, tapi tetap, entah aku merasa ini bukan jalanku. Entah kenapa rasanya aku bukan guru yang baik dalam mentransfer ilmu ke anak anak.
Tapi aku justru mengeluarkan kemampuan dan kompetensi ku sebagai pemimpin (walau sebagai wakil) skill skill seperti administrasi, manajemen, membuat aplikasi, ketelitian, konseptor, pengambilan keputusan, dan event organizing menjadi kualitas ku dalam membangun sekolah.
Akhirnya aku berganti pekerjaan lagi, aku memang suka pendidikan, tapi seperti nya bukan menjadi guru.
Sekarang pekerjaan terakhirku cocok dengan karakter ku. InsyaAllah masyaAllah
0 notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Tumblr media
Ada benarnya cerita tentang ulat yang menjadi kupu-kupu harus melewati masa menjadi kepompong.
Jika menengok ke belakang, banyak yang kusyukuri saat aku berada di titik ini.
Ada analogi: mobil tua yang dihargai murah oleh tukang besi dan dihargai mahal oleh kolektor mobil antik.
Tapi mungkin analogi itu kurang lengkap.
Aku pernah berada di posisi yang tidak dilihat kualitas ku dan tidak pula dihargai. Kemudian aku berada di tempat yang dilihat kualitas ku, diposisikan di tempat yang bagus namun tidak dihargai selayak apa yang kuberikan. Sekarang syukur aku berada di tempat yang melihat kualitas dan menghargai dengan layak.
Analogi yang kurang adalah yang di tengah-tengah, dia tahu mobil itu bisa dijual mahal, tapi dia beli dengan harga murah. Eksploitatif.
0 notes
yazidbusthami · 4 months ago
Text
Good
Belakangan, saat lelah dengan dunia. Aku kembali membuka dan membaca Qur'an awal juz 20. Qs. An-naml ayat 60-64. Lanjut membaca terjemahan nya. Aku selalu terpaku pada terjemahan di setiap akhir ayatnya. "Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain?" Allah mengulangi hingga 5x disetiap penghujung ayatnya
Seakan sedang berbicara kepada ku, Apakah disamping Allah ada Tuhan yang lain dihati mu? Jika tidak, sebenarnya ridho siapa yang sedang kau tuju?
Sebelum tidur;04022025
187 notes · View notes
yazidbusthami · 5 months ago
Text
youtube
AKU - (Musikalisasi Puisi ~ Chairil Anwar)
Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi
7 notes · View notes
yazidbusthami · 5 months ago
Text
youtube
Rumahku - (Musikalisasi Puisi - Chairil Anwar)
Rumahku dari unggun-unggun sajak Kaca jernih dari segala nampak Ku Lari dari gedung lebar halaman Aku tersesat tak dapat jalan Kemah kudirikan ketika senjakala Di Pagi terbang entah kemana Rumahku dari unggun-unggun sajak Disini aku berbini dan beranak Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang Aku tidak lagi meraih petang Biar berleleran kata manis madu jika menagih yang satu
(Rumahku - Chairil Anwar - April 1943)
8 notes · View notes
yazidbusthami · 5 months ago
Text
5 simple exercises to awaken dormant muscles
{source}
245K notes · View notes
yazidbusthami · 5 months ago
Text
Kadang orang yang gak banyak nuntut malah dikasih paling sedikit. Dimanfaatkan.
Untuk menambah konteks, aku gak bicara tentang diriku yang sekarang, tapi masa lalu. Dulu sekali.
Dulu aku kerja mengerjakan tugas setara 5 orang.
Setelah aku resign, mereka nge-hire 4 orang untuk gantiin apa yang kukerjakan, dan tidak mengerjakan 1 pekerjaan karena tidak ada yang bisa setelah aku keluar. Hahahaha.
Tapi waktu itu gajiku kalah sama beberapa bawahan. Baru tahu setelah keluar. Dikasih tahu mantan pegawai disana yang ternyata juga kaget kalau gajiku selama kerja disana gak sebesar yang dikira orang-orang. Hahaha
Pas mau keluar, ditahan-tahan, ditawari naik gaji, dipinjami rumah dinas, ditawari daycare gratis untuk anak. Lah, selama ini gimana?
Dulu, lembur sampai gak tidur.
Kerjaan dibawa ke rumah. Istri marah-marah saat aku sakit, katanya gegara sampai rumah aja masih kerja.
Oh ya, setelah saya keluar juga masih dimintai tolong ini itu.
Istri marah-marah lagi karena aku masih bantu. Dan gratis. Hahaha.
Akhirnya aku ganti nomor, tapi masih dihubungi lewat media sosial.
Well well well
Tumblr media
54K notes · View notes
yazidbusthami · 5 months ago
Text
supreme!
Tumblr media
178K notes · View notes
yazidbusthami · 5 months ago
Text
TETAPLAH YAKIN PADA TIGA PERKARA INI:
1. Tidak ada yang lebih menyayangimu selain Rabbmu.
2. Tidak ada yang lebih mengetahui gundah dan gelisahmu kecuali Rabbmu.
3. Dan tidak ada yang mampu mengangkat deritamu kecuali Rabbmu.
Syaikh Dr. Utsman Al-Khamis hafizhahullah
370 notes · View notes