Text
Keamanan Jaringan pada Mikrotik
Praktikum Jaringan Komputer kali ini membahas tentang Keamanan Jaringan pada Mikrotik. Sebelumnya, mahasiswa telah dikenalkan pada Mikrotik. Dan pada kali ini tentang Keamanan jaringan pada mikrotik. Secara umum, mikrotik merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang bisa digunakan untuk menjadikan sebuah PC atau komputer untuk router network yang handal. Didalam routernya tadi, PC juga bisa mencangkup banyak fitur unggulan seperti IP Network jaringan wireless, provider warnet dan hotspot.
Teori :
Keamanan jaringan merupakan salah satu hal terpenting dalam implementasi jaringan komputer.Tidak sedikit jaringan komputer yang mengalami masalah yang disebabkan oleh kelalaian pengelola jaringan dalam membangun sebuah jaringan komputer. Dikarenakan kelalaian tersebut sehingga dapat membuka peluang bagi para hacker untuk meretas dan merusak jaringan yang dibangun tersebut.Untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan jaringan oleh para hecker, maka perlu adanya peningkatan keamanan jaringan yang akan dibangun.
Mikrotik adalah perangkat jaringan komputer yang berupa Hardware dan Software yang dapat difungsikan sebagai Router, sebagai alat Filtering, Switching maupun yang lainnya. Adapun hardware Mikrotik bisa berupa Router PC (yang diinstall pada PC) maupun berupa Router Board (sudah dibangun langsung dari perusahaan Mikrotik). Sedangkan software Mikrotik atau yang dikenal dengan nama RouterOS ada beberapa versinya. Hubungan antara keamanan jaringan dengan mikrotik adalah karena mikrotik dapat melindungi atau menjaga keamanan jaringan.
Fungsi utama mikrotik adalah untuk memblokir situs yang mengandung konten yang dilarang menurut undang-undang. Dengan adanya mikrotik, tentu ikut mendukung program penggunaan internet positif untuk konten yang tidak sesuai. Mikrotik juga berfungsi untuk mengatur serta mengkonfigurasikan LAN menggunakan PC Mikrotik Router OS dan perangkat keras yang rendah, untuk mengatur jaringan internet yang bisa dilakukan secara terpusat sehingga admin mudah untuk melakukan pengelolaan data. Mikrotik bisa digunakan untuk billing hotspot yang mudah melakukan konfigurasi dan pembagian bandwith untuk setiap jaringan juga bisa difungsikan untuk perangkat pembuatan PPPoE Servers dan untuk memisahkan bandwith traffic internasional dan juga local. Juga dengan mengaktifkan firewall dapat melindungi computer dari serangan luar.
Firewall adalah sebuah sistem atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah access control policy terhadap lalu lintas jaringan yang melewati titik-titik akses dalam jaringan. Tugas firewall adalah untuk memastikan bahwa tidak ada tambahan diluar ruang lingkup yang diizinkan. Firewall bertanggung jawab untuk memastikan bahwa acces control policy yang diikuti oleh semua pengguna di dalam jaringan tersebut. Firewall sama seperti alat-alat jaringan lain dalam hal untuk mengontrol aliran lalu lintas jaringan. Namun, tidak seperti alat-alat jaringan lain, sebuah firewall harus mengontrol lalu lintas network dengan memasukkan faktor pertimbangan bahwa tidak semua paket-paket data yang dilihatnya adalah apa yang seperti terlihat. Firewall digunakan untuk mengontrol akses antara network internal sebuah organisasi Internet. Sekarang ini firewall semakin menjadi fungsi standar yang ditambahkan untuk semua host yang berhubungan dengan network (Purbo, 2000).
Jika saya mempunyai sebuauh usaha dan ingin dipasang jaringan computer, lalu terdapat opsi router:
a) Harga sangat mahal, tapi berkualitas dengan alasan supaya tidak cepat rusak dan tahan lama.
b) Harga murah, tetapi kualitas kurang bagus dengan alasan uangnya bisa dipakai yang lain.
· Mana yang akan kalian pilih? Kenapa ?
Saya akan memilih opsi A. yaitu harga sangat mahal, tapi berkualitas dengan alasan supaya tidak cepat rusak dan tahan lama. Karena jika saya membeli yang kualitasnya tidak bagus walaupun murah, dengan kualitasnya tidak bagus maka bisa jadi akan cepat mengalami kerusakan. Jika rusak, pasang yang baru lagi dan begitu seterusnya. Sungguh tidak efisien dan efektif. Jadi, dengan memasang yang berkualitas bagus walaupun mahal bukan suatu masalah, kita tinggal merawatnya dengan sebaik mungkin.
· Lalu apakah akan kalian aktifkan firewallnya ? kenapa ?
Ya, saya akan mengaktifkan firewallnya. Karena dengan adanya firewall dapat melindungi suatu komputer dari beberapa jenis serangan dari komputer luar dan mengontrol akses terhadap siapapun yang memiliki akses jaringan private dari pihak luar. Hal ini sangat penting, karena bisa saja dalam usaha saya nanti banyak melibatkan berbagai data penting. Sehingga keamanan jaringan harus ekstra.
Kesimpulan :
1. Keamanan jaringan adalah suatu cara atau suatu system yang digunakan untuk memberikan proteksi atau perlindungan pada suatu jaringan agar terhindar dari berbagai ancaman luar yang mampu merusak jaringan.
2. Mikrotik adalah perangkat jaringan komputer yang berupa Hardware dan Software yang dapat difungsikan sebagai Router, sebagai alat Filtering, Switching maupun yang lainnya.
3. Keamanan jaringan dapat ditingkatkan dengan penggunaan mikrotik.
Firewall adalah sebuah sistem atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah access control policy terhadap lalu lintas jaringan yang melewati titik-titik akses dalam jaringan.
0 notes
Text
Konfigurasi Web Server dan simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer
Web server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan broser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. sedangkan, Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda.
berikut langkah - lamgkah simulasi 5 kelompok VLAN.
Membuka lembar kerja baru pada Cisco packet Tracer dan menyiapkan komponen – komponen untuk membuat 5 kelompok jaringan sederhana, yaitu 1 buah switch dan router dan masing – masing kelompok jaringan 2 buah PC, 1 server dan 1 Access Point.
menyambungkan devices dengan Access Point. Klik pada Access Point, lalu klik menu config dan pilih port1, kemudian ganti SSID menjadi nama Accses Point yang diinginkan. Melakukan langkah ini kesemua Access Point yang ada.
menyambungkan PC dengan access point yang dilakukan dengan cara klik salah satu PC kemudian akan tampil menu physical lalu menekan button Zoom out untuk menampilkan keseluruhan PC, kemudian mengklik tombol merah untuk mematikan PC. Lalu melepas LAN card yang ada di PC.
Kemudian dilanjutkan dengan memasang WLAN card dengan cara klik pilihan dan tarik WMP300N pada menu bagian kiri lalu ditaruh pada bagian PC yang kosong. Kemudian mengaktifkan lagi PC dengan mengklik kembali tombol.
Langkah selanjutnya untuk menghubungkan PC dengan Access Point adalah memilih menu desktop, lalu memilih PC Wireless dan memilih pilihan Connect. Menekan tombol refresh kemudian memilih nama access point yang sesuai dengan kelompoknya lalu menekan tombol connect.
Melakukan langkah 4 s.d 5 pada semua PC dan disambungkan ke Access Point sesuai dengan kelompoknya.
Menyambungkan server dengan Access Point dengan cara klik server kemudian akan tampil menu physical lalu menekan button Zoom out untuk menampilkan keseluruhan server, kemudian mengklik tombol merah untuk mematikan server, lalu melepas LAN card yang ada di server.
Kemudian dilanjutkan dengan memasang WLAN card dengan cara klik pilihan dan tarik WMP300N pada menu bagian kiri lalu ditaruh pada bagian server yang kosong. Kemudian mengaktifkan lagi server dengan mengklik kembali tombol.
Setelah itu memilih menu config dan memilih Wireless0 dan mengganti SSID sesuai dengan nama Access Point yang ingin dihubungkan.
Melakukan langkah 7 s.d 9 pada server lainnya
menghubungkan seluruh Access Point ke Switch dan dari Switch ke router, menggunakan pengkabelan Straight dengan ketentuan Fast Ethernet 0/1 dihubungkan dengan Access Point A, Fast Ethernet 0/4 di hubungkan dengan dengan Access Point B, Fast Ethernet 0/7 dihubungkan dengan Access Point C, Fast Ehernet 0/10 dihubungkan dengan Access Point D dan Fast Ethernet 0/13 dihubungkan dengan Access Point E, Fast Ethernet 0/24 dihubungkan ke router.
Selanjutnya untuk konfigurasi Switch ke Access Point dapat dilakukan dengan menekan switch dua kali kemudian memilih menu config lalu memilih pilihan VLAN Database untuk membuat kelompok VLAN, pada desain ini menggunakan 5 kelompok VLAN yaitu VLAN 10, 20, 30, 40, 50. Pada menu ini mengisi VLAN Number dan VLAN Name kemudian menekan button Add.
Kemudian mengatur port pada Switch dengan cara mengklik Interface kemudian memilih port yang ingin kita atur, kemudian mengisi VLAN sesuai kelompok yang telah dibuat , disini untuk port 1-3 menggunakan VLAN 10, port 4-6 menggunakan VLAN 20, port 7-9 menggunakan VLAN 30, port 10-12 menggunakan VLAN 40, port 13-15 menggunakan VLAN 50 dan untuk port 24 mengganti button Access menjadi button trunk karena akan diisi oleh router.
mengatur IP Address pada masing masing server. Dengan cara mengklik server dua kali kemudian memilih menu desktop dan memilih pilihan IP Configuration lalu memilih pilihan static dan mengisi IP Addres, Subnet mask, Default Gateway. Kemudian beralih ke menu services lalu menekan button ON, mengisi Default gateway,Start IP Address, Subnet Mask, dan Maximum number of User dan mengklik button Save.
Mengatur DHCP dilakukan dengan mengubah IP pada masing-masing PC di dengan mengklik dua kali end device kemudian memilih menu IP Configuration,dan menekan button DHCP. Jika muncul tulisan DHCP Request Succesful maka pengaturan DHCP pada PC tersebut berhasil.
Melakukan konfigurasi router dengan mengkilk dua kali router lalu memilih menu config dan memilih pilihan FastEthernet 0/0 dan mengkatiflan button ON. Kemudian memlih menu CLI dan memasukan perintah sebagai berikut:
· labA:
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa 0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 10
Router(config-subif)#ip address 192.168.0.4 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)exit
· labB:
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa 0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 20
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.6 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)exit
· labC:
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa 0/0.30
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 30
Router(config-subif)#ip address 192.168.2.6 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)exit
· labD:
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa 0/0.40
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 40
Router(config-subif)#ip address 192.168.3.6 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)exit
· labE:
Router#enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface fa 0/0.50
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 50
Router(config-subif)#ip address 192.168.4.6 255.255.255.248
Router(config-subif)#exit
Router(config)exit
Melakukan test PING dari PC ke PC yang lain, untuk membuktikan bahwa PC sudah saling terhubung.
Konfigurasi Web Server
Untuk membuat konfigurasi Web Server, masih menggunakan desain dan pengaturan yang sama dengan simulasi VLAN.
Kemudian mengklik server dua kali, lalu memilih menu services dan memilih pilihan HTML. Lalu memastikan button HTTP dan HTTPS berada pada posisi ON, kemudian mengklik index.html pada kolom edit.
Kemudian menghapus seluruh isi dari file index.html dan menggantinya dengan perintah berikut, kemudian mengklik button Save dan memilih yes.
Selanjutnya mengklik salah satu PC dan memilih menu desktop kemudian memilih pilihan Web Browser. Kemudian mengetikkan URL sesuai IP Server yang ingin di cek Web Browser-nya lalu mengklik button Go.
0 notes
Text
Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer
Subnet mask adalah istilah teknologi Informasi yang membedakan Network ID dan Host ID atau sebagai penentu porsi Network ID dan Host ID pada deretan kode biner. Fungsi dari subnet mask sendiri adalah untuk membedakan Network ID ( ID jaringan ) dengan Host ID dan menentukan alamat tujuan paket data apakah local atau remote.
Kemudian, pada simulasi jaringan Wireless untuk menyambungkan antar Client tidak menggunakan switch dan kabel, melainkan menggunakan Access point. Access point adalah sebuah perangkat dalam jaringan komputer yang dapat menciptakan jaringan lokal nirkabel atau WLAN (Wireless Local Area Network). Access point akan dihubungkan dengan router atau hub atau switch melalui kabel Ethernet dan memancarkan sinyal wifi di area tertentu.
Berikut langkah - langkah pembuatan jaringan.
Simulasi Jaringan Wireless sederhana
1. Membuka lembar kerja baru pada Cisco packet Tracer dan menyiapkan komponen – komponen untuk membuat jaringan wireless sederhana, yaitu 2 buah PC dan 1 Access Point.
2. Memasasng wireless LAN pada masing - masing PC
Mengklik PC dan pilih Zoom out agar lebih terlihat, klik jenis wireless WMP300N, kemudian mengklik tombol berwarna merah untuk mematikan PC terlebih dahulu
Jika PC sudah mati, lepas bagian yang telah dilingkari warna merah dengan menyeret atau drag ke arah yang ditunjukan panah.
Setelah didrag, pada bagian yang diberi kotak warna merah pada gambar dibawah, drag ke posisi bagian yang dilingkari.
Setelah di drag, menghidupkan kembali PC dengan mengklik tombol merah
PC akan otomatis tersambung ke WLAN
Melakukan konfigurasi IP Adress pada masing – masing PC
Simulasi dua skema jaringan dengan Subnet mask
1. Membuka lembar kerja baru pada Cisco packet Tracer. 2. Menyiapkan komponen – komponen untuk membuat 2 grup jaringan dengan setiap jaringan terdiri dari 4 buah PC, 1 server, dan dihubungkan dengan 1 router. Jaringan A (kiri) menggunakan switch dan jaringan B (kanan) menggunakan Access Point.
3. Menghubungkan setiap device dengan kabel, kecuali jaringan B karena Wireless.
langkah selanjutnya dijelaskan secara terpisah jaringan A dan B.
Skema Jaringan A a. Menghidupkan router pada port 0/0/0 yang terhubung dengan switch, dan mengatur alamat IP nya serta subnet Masknya. IP Adress router : 192.168.1.10 Subnet mask berbasis /29 : 255.255.255.248
b. Mengatur IP Adress dan Subnet Mask pada Server0 IP Adress server : 192.168.1.1 Subnet Mask : 255.255.255.248
c. Mengaktifkan DHCP pada Server - Start IP Adress : 192.168.1.0 - Subnet mask : 255.255.255.248 - Default Gateaway : 192.168.1.10
d. Mengaktifkan DHCP pada setiap PC dengan mengklik DHCP pada menu IPconfiguration
Skema Jaringan B a. Mengaktifkan router pada port 0/0/1 yang terhubung dengan Access point, dengan mengatur IP Adress dan Subnet masknya IP Adress router :192.168.2.1 Subnet mask : 255.255.255.248 Oleh karena terdapat 4 PC dan 1 server sera router ( 6 client ), maka subnet masknya seperti tersebut.
b. Mengaktifkan DHCP pada server - Start IP Adress : 192.168.2.2 - Subnet mask : 255.255.255.248 - Default Gateaway : 192.168.2.7 - DNS server : 192.168.2.1
f. Memasang Wireless LAN pada server - Mengklik server dan pilih Zoom out agar server lebih terlihat, kemudianmengklik tombol berwarna merah untuk mematikan server terlebih dahulu
- Jika server sudah mati, lepas bagian yang telah dilingkari warna merah dengan menyeret atau drag ke arah yang ditunjukan panah.
- Setelah didrag, pada bagian yang diberi kotak warna merah pada gambar dibawah, drag ke posisi bagian yang dilingkari.
- menghidupkan kembali server dengan mengklik tombol merah
g. memasang wireless LAN pada masing masing PC
( caranya sama seperti memasang WLAN di PC pada langkah - langkah SImulasi jaringan wireless sederhana)
h. Melakukan hal yang serupa pada setiap PC di jaringan wireless, jika telah dilakukan semuanya, hasil akhir akan seperti gambar di bawah ini.
Melakukan Test jaringan Untuk mengetahui apakah jaringan sudah benar –benar terkoneksi, maka kita akan melakukan Test dengan cara memping dari PC jaringan A ( PC4) ke PC jaringan B (PC8).
silahkan mencoba....
sekian terimakasih.
0 notes
Text
Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer
Masih dengan menggunakan Cisco Packet Tracer, kita akan membahas tentang bagaimana melakukan simulasi Jaringan Client-Server dan Jaringan Router, dan dapat mengatur IP DHCP pada jaringan tersebut. DHCP adalah kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Dengan DHCP kita dapat mengatur IP address secara mudah dan tidak harus mengaturnya satu persatu.
Simulasi dua skema jaringan dengan DHCP dan terhubung pada satu Router
1. Buka lembar kerja baru Cisco packet Tracer.
2. Siapkan komponen – komponen untuk membuat 2 skema jaringan dengan setiap jaringan terdiri dari 2 buah PC, 1 switch, dan server, serta dihubungkan dengan 1 router.
3. Hubungkan dengan kabel UTP jenis Straight. Pastikan terkoneksi.
4. Lakukan konfigurasi pada router. Atur IP Adress port 0/0/0 yang terhubung ke Server 0 dan port 0/0/1 yang terhubung ke Server1, gunakan IP kelas C.
IP Adress port 0/0/0 : 192.168.1.1
IP Adress port 0/0/1 : 192.168.2.1
IP Adrees router akan dijadikan Gateaway pada server. Kemudian checklist pilihan ON pada status port.
5. Atur IP Address pada kedua Server.
IP Adress Server0 : 192.168.1.2 dan IP Adress Server1 : 192.168.2.2; Subnet mask Server0 dan Server1 : 255.255.255.0; Gateway Server0 : 192.168.1.1 dan Gateway Server1 : 192.168.2.1
6. Atur DHCP Server pada server0 dan server1, klik Services > DHCP > on. Gateway Server0 : 192.168.1.1 dan Gateway Server1 : 192.168.2.1 Start IP Adress Server0 : 192.168.1.3 Start IP Adress Server1 : 192.168.2.3 ;
Kemudian Save.
7. Kemudian, atur IP Adress pada PC0, Desktop > IP configuration > pilih DHCP. Lakukan pada setiap PC yang ada, baik di server0 dan server1 . IP address akan otomatis terisi pada PC lainnya.
Uji coba Koneksi antara PC sesama jaringan
Lakukan test Ping dari PC0 ke PC1. Apabila Berhasil maka Jaringan Client-server 0 ini sudah terkoneksi secara DHCP. Lakukan juga test Ping pada PC di jaringan Client-server 1 untuk memeriksa terhubung atau tidak.
Uji coba Koneksi pada PC antar jaringan
Lakukan test Ping dari PC1 pada Jaringan Client-server 0 ke PC2 pada Jaringan Client-server 1 . Apabila Berhasil maka Jaringan Client-server 0 dan Jaringan Client-server 1 ini sudah terkoneksi.
sekian, terimakasih.
1 note
·
View note
Text
Konfigurasi Jaringan Komputer dan Pengenalan Cisco Packet Tracer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, aplikasi maupun berbagi perangkat keras komputer. Dalam pensimulasian jaringan dapat dilakukan di Cisco packet tracer.
Cisco packet tracer adalah sebuah cross-platform visual simulasi alat yang dirancang oleh Cisco Systems yang memungkinkan pengguna untuk membuat topologi jaringan dan meniru modern jaringan komputer. Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensimulasikan konfigurasi Cisco router dan switch menggunakan simulasi antarmuka baris perintah, serta menggunakan drag dan drop antarmuka pengguna.
Dan pada kali ini kita akan membahas langkah – langkah Simulasi jaringan sederhana menghubungkan PC dengan Switch menggunakan cisco packet tracer.
Langkah – langkahnya sebagai berikut:
1. Siapkan software Cisco packet tracer di PC/laptop
2. Buka lembar kerja baru pada Cisco Packet Tracer
3. Masukan 3 buah PC dan 1 buah switch seri 2950-24 (24 port), dengan cara drag & drop
4. Hubungkan 3 PC tersebut ke switch dengan melakukan pengkabelan. Jenis kabel yang digunakan adalah kabel Straight.
5. Tambahkan IP address, Klik pada PC 0 kemudian pilih Tab Dekstop - IP Configuration
6. Pilih option static pada Ip Configuration
7. Silahkan masukan :
IP address : 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0 untuk PC 0, IP address : 192.168.1.2 dan subnet mask 255.255.255.0 untuk PC 1, IP address : 192.168.1.2 dan subnet mask 255.255.255.0 untuk PC 2
Uji coba Koneksi Menggunakan Ping
Untuk testing koneksi antar PC, salah satu tool yang yang bisa digunakan adalah ping. Format penggunaan tool ping adalah : ping<spasi>no_ip_tujuan
Pada Cisco Packet Tracer, Ping bisa dijalankan dengan langkah sebagai berikut :
klik kiri pada PC -> Pilih Desktop -> Command Prompt
Lakukan test ping antara PC0 dengan PC0, setelah itu tes koneksi antara PC0 dengan PC1. Juga antara PC0 dengan PC2.
1 note
·
View note
Text
Implementasi LAN
LAN ( Local Area Network ) merupakan suatu jaringan yang dimana perangkat keras dan perangkat lunak dapat saling berkomunikasi dalam daerah yang terbatas. LAN hanya bisa menjangkau daerah yang terbatas pada suatu wilayah saja. Contohnya gedung perkantoran, rumah, gedung, dll.
Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai teknik pengkabelan dalam Local Area Network. Sebelum itu, kita harus mempersiapkan bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan pengkabelan, sebagai berikut.
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pairs)
Konektor RJ - 45
Crimping Tool
Kabel Tester
Ada 2 macam metode pengkabelan, yaitu straight dan cross. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat penjelasan di bawah ini.
Langkah – langkah dalam pengkabelan menggunakan dua metode di atas hampir sama. Yang membedakan hanyalah urutan warna kabel masing – masing. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
Kupas kedua ujung kulit kabel UTP kurang lebih 2 cm dengan crimping tool, hingga terlihat seperti gambar.
Urutkan kabel UTP sesuai urutan warna metode apa yang digunakan ( Straight atau Cross ) seperti pada penjelasan di bawah.
Metode Straight
Metode ini biasanya digunakan untuk menyambungkan 2 perangkat yang berbeda. Seperti komputer dengan switch, komputer dengan modem, dll.
Metode Cross
Metode ini biasanya digunakan untuk menyambungkan 2 perangkat yang sama. adi jika kita ingin membuat jaringan LAN dengan 2 komputer maka kita harus menggunakan metode croos ini.
Ratakan kedua ujung kabel UTP dengan tang crimping
Masukkan kabel UTP ke konektor RJ-45 dengan hati-hati agar tidak tertukar dan tidak kendor.
Setelah itu jepit dengan tang crimping sampai berbunyi klik.
Tes kabel UTP yang telah terpasang konektor tadi dengan kabel tester
Sambungkan kabel UTP yang sudah dipasang konektor tadi ke perangkat yang akan disambungkan (komputer, switch, Hub, dll.)
sekian penjelasan tentang langkah - langkah pengkabelan LAN. semoga bermanfaat, dan jika ada kritik serta saran silahkan tinggalkan komentar.
2 notes
·
View notes