ziyaza
ziyaza
Ziyaza
32 posts
seonggok jiwa yang sedang belajar membumi untuk meraih langit dengan lapis-lapis kekuatan cahaya 🌼
Don't wanna be here? Send us removal request.
ziyaza · 8 months ago
Text
Paket Tak Bernama
"Zay, ada paket." teriak mba ufi dari pintu kosan membawa bungkusan plastik dari pak pengantar paket.
"Dari siapa mba, ada nama pengirimnya gak?" sahut Zay dari dalam kamar kosan sambil bersiap-siap mau berburu takjil di masjid Nurul Ashri bersama mba Ufi, Uly, mba Ujay.
"Nih, cari sendiri aku si gak liat ada nama pengirimnya ya." jawab mba Ufi sambil melempar paketnya.
"Oke, makasih ya mba udah ngambilin."
"Ihiiy, Zay dapet paket nih dari pengagum rahasia." sahut mba Ujay dengan nada menggoda.
"Apasih mba, pengagum rahasia apa coba, yuk ah kita ke Masjid Nurul Ashri" kata Zay yang menyembunyikan rona merah di wajahnya.
Mereka berempat lekas menuju masjid dengan mengendarai sepeda motor berboncengan, mba Ufi dengan Uly, dan Zaya dengan mba Ujay.
#ceritafiksi #30harimenulis
1 note · View note
ziyaza · 1 year ago
Text
Tadabbur 86400 Detik Tektok Gn. Gede 2958 MDPL
Tumblr media
1. QS. An-Nisa :28
يُرِيۡدُ اللّٰهُ اَنۡ يُّخَفِّفَ عَنۡكُمۡ‌ۚ وَخُلِقَ الۡاِنۡسَانُ ضَعِيۡفًا
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS An-Nisa Ayat 28)
Di ayat ini Allah memberikan keringanan sebanyak 10 kali dari awal diperintahkan sholat 50 kali. Hal tersebut terus-menerus diringankan hingga akhirnya Rasulullah ﷺ mendapat keringanan mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari. Inilah salah satu bentuk keringanan yang Allah berikan untuk umat Nabi Muhammad ﷺ.Allah tahu saking lemahnya manusia sholat pun sampai dikurangi sebanyak 10x, dan karena Allah yang menguatkan kaki-kaki kami mendaki menyusuri hutan² selama total 24 jam, kami enam anak ini bisa kembali ke rumah masing² menjalani aktivitas seperti biasa dengan keadaan selamat dan sehat.
2. QS. Al-Baqarah:216
كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 216)Sungguh rencana Allah lebih baik dari diri rencana manusia. Semula kami berencana untuk tidak camping di gunung, berangkat sabtu pagi lalu sampai basecamp selepas isya, lalu bermalam di basecamp dan kembali ke jakarta ahad pagi karena ada tanggungan yang harus kami kerjakan. Qadarullah Allah kasih kejutan salah satu dari kami sakit, yang mengharuskan kami untuk berjalan lebih lambat dan mengistirahatkan badan selama beberapa jam di salah satu pos bayangan aka warung sambil menunggu tim evakuasi datang.
Dengan keadaan tidak terduga ini Allah sedang melatih dan menguji kami, siapakah yang lebih banyak kadarnya, sabar atau syukur nya. Lewat kondisi tidak ideal ini kami yang tadinya sama sekali gak kenal hanya tau kami bertumbuh di salah satu kelas online yang sama akhirnya bisa saling mengenal.
Bahwasanya setiap apa yang telah Allah takdirkan untuk hamba-hamba-Nya, di dalamnya terdapat hikmah dan maslahat tertentu, baik ketika itu kita telah mengetahui hikmah tersebut ataupun tidak. Demikian juga ketika Allah Ta’ala menimpakan musibah kepada kita, maka kita wajib berprasangka baik kepada-Nya.
Sudah sepantasnya kita meyakini bahwa yang kita alami tersebut akan membawa kebaikan bagi kita, baik untuk dunia kita maupun akhirat kita. Minimal dengan musibah tersebut, sebagian dosa kita diampuni oleh Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu, maka lihatlah takdir ini dengan kacamata nikmat dan rahmat, dan bahwasanya Allah Ta’ala bisa jadi memberikan kita nikmat ini karena memang Dia sayang kepada kita.
1 note · View note
ziyaza · 4 years ago
Text
[Pencarian dan Penemuan]
Mungkin kita tidak asing dengan kalimat yang diucapkan buya hamka bahwa "kita akan dipertemukan dengan apa yang kita cari".
Dan pernyataan diatas terbukti di tahun 2021. Tahun yang mempertemukan dengan orang-orang baru yang beberapa diantaranya justru temannya teman lama, jadi saling terhubung meluaskan silaturrahim.
Tahun yang menjadi titik balik diriku. Di tahun kemarin aku belajar bahwa tidak mengapa jika sedang tidak baik-baik saja, belajar lebih mengenal diri sendiri, menerima diri seutuhnya, menerima segala emosi yang hadir, belajar keluar dari zona nyaman, belajar dari berbagai sudut pandang.
Karena apapun pilihan yang kita buat dalam hidup tentunya ada konsekuensi yang ditanggung, maka setelah setahun kemarin belajar, sehingga di tahun 2022 ini mengazzamkan diri untuk mengamalkan ilmu yang sudah didapat, karena merupakan bagian dari adab dalam belajar.
1 Januari 2022
4 notes · View notes
ziyaza · 4 years ago
Text
Darurat Keikhlasan
"Apapun yang terjadi di ujung usaha kita, semuanya akan kita respon dengan hamdalah kalau sejak awal kita punya keikhlasan."
Tidak akan ada sesal yang menyempitkan jiwa. Tidak akan ada murung yang menyusutkan muka. Sebab sejak awal amal itu dibangun dengan ikhlas dan ilmu.
Sepertinya kita perlu berhenti sebentar untuk merenung. Membaca lagi amal-amal kita yang sejak awal kita lakukan, kemudian bertanya: apakah sejak mula kita jadikan ikhlas sebagai pondasi utama?
Apalagi di zaman serba zahir ini. Apa-apa ditampakkan bahkan dengan bangga direkam. Makin besar tantangan untuk menjaga ikhlas. Karena rival terbesarnya adalah pamer dan sum'ah; senang jika dilihat dan senang jika didengar.
Mungkin itu kawan yang membuat kita sering lelah melihat seliweran media sosial kita. Lelah karena banyak orang terlihat berkompetisi untuk menyatakan kehebatannya. Lelah juga karena akhirnya kita pun kena cipratan noda itu, lalu ikut-ikutan mengklaim nikmat sebagai hasil dari peluh keringat kita semata.
Walaupun sebenarnya, aku yakin banyak orang tak berniat segelap itu ketika berselancar di jagat maya. Namun pikiran kita keburu melihat dari tampak luarnya, dan itu jadi masalahnya.
Itu yang membuat kita galau minta ampun kalau pencapaian kita tak terjadi. Yang membawa kita khawatir terus jika rencana kita tak sesuai harapan. Karena apa? Ya karena ikhlas itu hilang. Kita tidak siap untuk rela. Kita tidak siap untuk berbenturan dengan takdir yang disiapkan buat kita.
Berat jadinya hidup tanpa ikhlas itu. Seperti yang ditulis Ibnu Qayyim Al Jauziyyah suatu hari...
‏العمل بغير إخلاص ولا اقتداء، كالمسافر يملأ جِرابه رملاً، يثقله ولا ينفعه، الفوائد ص 49
"Sebuah pekerjaan tanpa ikhlas dan meneladani Nabi ﷺ, ibarat musafir yang pergi jauh tapi mengisi kantong dan bawaannya dengan pasir; memberatkan dan tak memberi manfaat."
Wal iyadhu billah...
Rabu, 3 November 2021
391 notes · View notes
ziyaza · 4 years ago
Photo
Tumblr media
Seringnya, muara dari kebingungan-kebingungan saat menjadi manusia dewasa berawal dari minimnya pengetahuan/ilmu. Dengan dalih kesibukan yang seolah tak ada habisnya, kita tidak menyediakan waktu untuk belajar. Belajar banyak hal, hal-hal yang ingin kita tahu, bahkan ketika belajar kadang kita menemukan ternyata ada hal yang selama ini tidak kita tahu kalau itu ada.
Menjadi manusia dewasa, saat kita harus membuat keputusan untuk diri kita sendiri. Beban yang sebenarnya ringan bisa jadi sangat berat karena kita tidak tahu cara membawanya. Masalah yang mudah bisa jadi menjadi rumit karena kita tidak bisa melihat semua alternatif jalan keluarnya.  Dan betapa tidak menyenangkannya menjadi dewasa dalam kondisi demikian. Saat kita diselimuti begitu banyak kebingungan, clueless, tidak tahu kepada siapa harus bertanya, bahkan kita tidak tahu masalah apa yang sebenarnya sedang kita hadapi sehingga kita salah mengambil kesimpulan, berakhir pada salah membuat keputusan. Bukannya masalah kita selesai, tapi justru menambah masalah. Luangkanlah waktu untuk belajar. Ilmu adalah lentera yang bisa menerangi langkah-langkah kita berikutnya. Jangan dikira belajar kita selesai, ketika kita telah selesai sekolah :)
730 notes · View notes
ziyaza · 4 years ago
Text
MENGHAFAL AL-QURAN
(Ust. Abdul Aziz)
1. Hidayah mau menghafal itu sangat mahal. Jangan sampai putus di tengah jalan .
2. Apa yang dirasakan oleh asyaikh, adalah 30 juz sperti alfatihah.
3. Bagi kita yg penting usaha yang tidak pernah berhenti. Insya Allah . ALLAH mencatat kita seperti beliau .
4. kendatipun bab kemampuan seperti itu tidak terlepas dari bisa sempurna atau sebagiannya.
5. Pada akhirnya di sisi Allah, semua penghafal yang terus berusaha sama mulya di sisi Allah.
6. Kendatipun di dunia. Ada yg sdh mampu meng - alfatihahkan alquran 100 %, 50 %, 25 % Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha-usaha hamba-Nya.
7. Jadi terus murojaah, jangan pedulikan hasil. Saat-saat sehat, waktu luang, gunakan jurus min 5 juz.
8. Sampai jiwa kita sudah ga peduli apa kata orang, mutqin or not, yg penting Allah sudah melihat dan mendengar murojaah kita yg
آناء الليل وء اناء النهار
9. Terus berusaha. Sampai jiwa kita merasa bahwa ternyata puncak menghafal itu, infestasi akhirat.
10. Jangan terlalu lama saat futur, malas, bosan. Segera bangkit. Usahakan dalam sesingkat2nya.
11. Pada akhirnya yg berprestasi di sisi Allah adalah istiqomah.
مع القران ختى الموت
bukan yg lain. Jangan ada kecil hati, kesel, putus asa. Padahal sdh diberi hidayah bersibuk-sibuk bersama Alquran.
Bebas merasakan ibroh. pengalaman sang Syaikh
0 notes
ziyaza · 4 years ago
Text
Teruslah membaca, menghafal, dan mempelajari Al-Quran karena Al-Quran tidak butuh kepada waktumu. Waktumulah yang butuh kepada Al-Quran. Bersama Al-Quran waktumu menjadi berkah. Bersama Al-Quran urusanmu menjadi mudah.
-ziyaza
1 Ramadhan 1442H
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
Jalan mendaki itu adalah keluarga
By. Ida Nur Laila
Jika anda pernah mendaki gunung, pastinya merasakan suka dukanya. Rasa lelah, beban yang berat, terperosok, tertusuk duri, tergelincir, kedinginan, sesak nafas, teman yang butuh pertolongan, dan mungkin juga salah jalan. Mungkin juga bertemu binatang buas atau sekedar lintah yang menjijikkan. Semua itu seakan terbayar saat mencapai puncak dengan penuh kegembiraan menyaksikan sunrise dan pemandangan yang memanjakan mata.
Racikan pengalaman yang menjadi memori indah bahkan hingga bertahun kemudian. Setelahnya kita akan menceritakan dan mengenangnya, bahkan tentang segala penderitaan perjalanan, dengan sudut pandang kebanggaan dan kebahagiaan.
Berkeluarga, ibarat pergi mendaki, dengan tim bermula dua orang, suami istri.
Terkadang salah satu mengeluh, atau keduanya mengeluh. Terkadang capek, dan harus jeda sejenak mengambil nafas. Terkadang yang satu harus menahan diri, karena pasangannya berjalan sangat lambat dan meminta pengertian.
Kekurangan bekal, menghadapi cuaca ekstrim, panas terik menyengat, gerimis hingga hujan badai berhalilintar. Dan sakit yang mungkin menyerang.
Bertemu persimpangan kadang berselisih jalan mana yang akan dipilih. Ketika kabut datang seakan gelap semua arah tak tahu hendak kemana. Hanya bisa bergandengan tangan dan meraba langkah dengan mata kaki.
Terkadang ada banyak godaan di jalan, bebungaan yang indah, buah-buahan atau ranting berserak. Ketika ingin memunguti bisa jadi menghambat perjalanan. Atau sibuk mengumpulkan renik-renik dan enggan melanjutkan ke puncak lantaran beratnya bawaan suvenir perjalanan.
Berapa banyak pendaki yang menghabiskan energi dengan mengeluh sepanjang jalan, atau ramai bertengkar tentang arah perjalanan. Beberapa ada yang terperosok atau terjungkal dalam jurang yang dalam. Ada yang selamat dan bisa kembali, ada yang hilang tak tentu rimbanya.
Berkeluarga, adalah pengalaman mendaki dengan semua tantangan dan resikonya. Semakin tinggi gunung yang ingin ditaklukkan, semakin butuh persiapan mental, pemahaman medan dan kelapangan dada bekerjasama dengan team.
Perbekalan seorang pendaki tidaklah harus banyak, namun penting membawa barang-barang vital sesuai kebutuhan. Kompas, peta, bekal makanan, minuman, obat-obatan dan sekedar alas tidur. Jaket dan kaus kaki pengusir dingin, mantol hujan,  tongkat dan tali mungkin bagian yang akan diperlukan.
Saya hanya pendaki amatiran yang penah sesekali menjelajah gunung. Namun cukuplah kiranya menjadi pengalaman membayangkan sulit dan terjalnya medan dan dinamika pendakian. Menghadapi situasi yang mungkin tidak diperkirakan.
Berkeluarga adalah pengalaman yang diinginkan semua orang. Namun apakah telah mempersiapkan tantangan pendakian? Atau mengira bisa duduk manis di mobil hingga tiba-tiba telah sampai di puncak?
Semua berpulang kepada setiap pasangan.
Kerja keras, kesetiaan dalam team, semua racikan rasa dan cuaca ekstrim adalah kemestian yang akan memperkaya jiwa. Jadi janganlah banyak mengeluh dan milikilah daya tahan, karena itulah yang akan melahirkan rasa bahagia.
Oke, keep move on dan nikmati saja semua prosesnya karena jalan mendaki itu adalah berkeluarga.
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
Tidak perlu menjadi luar biasa untuk memulai, tetapi harus memulai untuk menjadi luar biasa. (Zig zigular)
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
Menjadi tak terlihat di mata manusia memang tak mudah, apalagi saat ini dunia seolah berebut ketenaran di mata manusia. Justru hal itu lah yang menenangkan
12 Agustus 2020
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
[Mencintaimu Dunia Akhirat]
Beberapa kali menghadiri pernikahan dengan pengisi taujih yang sama. Yang disampaikan juga tak jauh beda. Tapi rasanya tetap nikmat untuk disimak. Sebabnya? Karena berharap taujih itu menghujam dalam, sampai nanti jika aku sudah menikah, semoga taujih itu tak berat untuk dilaksanakan.
Memangnya apa isi taujihnya?
Sebuah ide, tentang mewujudkan rasa. Bukan hanya dalam kata, tapi juga dalam makna. Bukan hanya saat ini, tapi juga sampai nanti. Mewujudkan rasa yang katanya 'istimewa' : rasa cinta dunia akhirat.
Dinasehatkan kala itu, untuk sama-sama berdua menyepakati sebuah perjanjian.
Kurang lebih seperti ini : dalam sehari, berapa juz yang harus dibaca? Dalam satu pekan, berapa kali diikhtiarkan puasa? Saling mengingatkan untuk selalu memenuhinya. Semisal istri belum mencapai target padahal belum selesai dengan urusan rumah, tidak masalah kalau sesekali, suami menggantikan untuk mencuci pakaian. Istri dipersilahkan menyelesaikan target tilawah. Semisal suami belum mencapai target sepulang kerja, istri menyiapkan jamuan sedemikian rupa (minuman hangat, buah, atau apapun) untuk menemani suami menuntaskan apa yang sudah menjadi kesepakatan. Saling menyimak murajaah sebelum tidur, satu atau dua ayat? Boleh juga. Menyepakati 10% dari pendapatan bulanan keluarga untuk didonasikan? Sepertinya seru juga.
Yah, intinya, bersama saling menjaga ruhani.
Sederhana saja sih sebenarnya. Hanya saja, bagiku yang memang belum terpikirkan untuk menikah, sementara sudah sering melihat banyak keluarga dengan berbagai macam keadaan, hal 'sederhana' ini cukup menarik. Karena ruhani yang kuat adalah bekal yang sangat baik. Untuk memberi kekuatan dalam menghadapi apa saja. Untuk memberi kesabaran dan kelapangan dalam menjaga keutuhan, kapan saja. Yang pasti, pondasi kuat, semoga menjadi bahtera ke surga.
Ya, meskipun belum ada rencana pasti untuk menikah, agaknya hal ini patut menjadi catatan utama. Bukan untuk diangan-angankan, tapi untuk diusahakan. Karena mewujudkan itu butuh dicicil dari sekarang. Butuh dimulai dari sekarang. Karena mencintai Qur'an tidak semudah membalikkan telapak tangan, bukan? Butuh proses.
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
[Luka Suatu Gendongan]
Sadar atau tidak, biduk bangsa ini sedang lampuh layuh
Tatas-titis-tetes sang hagemoni tergilas nafsu berebut kursi
Kursi yang menjadi saksi gerudak-geruduknya sang hagemoni
Penentu suatu kebijakan
Luapan amarah di depan layar kaca
Pencitraan belaka kah?
Kegalauan Rakyat dan para kognitariat yang tertampik
Sang hagemoni tak lagi menggendong dengan cindhe
Fakta yang ada, justru silodanlah yang dipakai
Dan itu menimbulkan luka
Luka yang tak terlihat oleh elite
Luka suatu gendongan
@jiwadigital
8 Juli 2020
#puisi #sajak #indonesia #instagram #literasi #syair #katabijak #motivasi #kata #quotes #melodidalampuisi #rakyat #politikindonesia #demokrasi #nkri #perbaikan #luka #meregenerasi
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
Romantisme Ramadhan
Kini dunia sedang hening
Bumi sedang memulihkan diri
Manusia-manusia tak berkeliaran
Roda perekonomian terlindas akan hadirnya corona
Makhluk tak kasat mata nan berbahaya
Dia
Ramadhan
Datang
Bulan kemenangan
Satu-satunya bulan yang selalu dirindukan
Saat tidur pun bernilai pahala
Amalan kebaikan dilipatgandakan nilainya
Ramadhan kali ini spesial
Tak bisa sholat berjamaah di masjid
Tak ada jadwal buka bersama
Ramadhan kali ini
Mengajarkan muhasabah sesungguhnya
Selama ini benarkah kita merindukannya?
Atau hanya bualan belaka
Menjadi ajang pembuktian
Bahwasanya dia tak sekedar perayaan tahunan belaka
Diam di rumah
Itu artinya
Kita lebih bertambah amal shalihnya
Semakin khusyu beribadah
Tinggalkan hal yang tak bernilai pahala
Agar ramadhan kali ini
Kita menang
1 Ramadhan 1441H
0 notes
ziyaza · 5 years ago
Text
Jiwa yang Membumi
Jemari merangkum ekspresi
Kau abadikan dalam pigura romansa
Sebagai panduan hidup bagi jiwa yang membumi
Jiwa rasa asa karsa
Menyatu dalam tiap kata yang mengagungkan asmaMu
Hangat meneduhkan jiwa berlumur gelap
Memang tak mudah dan tak pernah mudah
Jiwa yang tergulati rasa dalam rerajut
Adakah terbaca olehmu duhai jiwa pecinta?
Bahkan sudah tertuliskan acuan dengan rinci berukuran nano untukku membumi
Menggali sedalam makna yang terangkai dengan mudah
Arti makna sekedar apresiasi ataukah pemenuhan rasa?
Saat hujan memeluk
Selayak engkau
Tiada henti merasa kepada utuh-Nya segala-Nya
Aku itu jiwa yang akan kembali pada-Nya
Diriku membumi hanya sementara
Sadarkah aku? Masihkah akan terus terlumuri gelap?
Akhir sya'ban 1441 H
0 notes
ziyaza · 6 years ago
Photo
Tumblr media
🎥 Link Youtube Kajian Pernikahan 💍
*👤USTADZ NUZUL DZIKRI*
Wedding series Part #1: Ketika aku jatuh cinta: https://www.youtube.com/watch?v=w_iJJuKo4Uw
Wedding series Part #2: Saat aku menemukanmu: https://www.youtube.com/watch?v=D3CFDt3WpLE
Wedding series Part #3: Merayakan cinta bersamamu: https://www.youtube.com/watch?v=DZSobJYybi0
Menjalin cinta abadi dalam rumah tangga: https://www.youtube.com/watch?v=7IiL_3Nj78A
Jurus jitu mendidik anak dan buah manisnya: https://www.youtube.com/watch?v=-F912oLtbBM
Cinta hingga ke surga: https://www.youtube.com/watch?v=DoAByaLBbSU
Tips mencari pasangan dan mantu ideal: https://www.youtube.com/watch?v=Fl6sFAmIic8
Sosok suami ideal: https://www.youtube.com/watch?v=yeg_g4YbWYk
Menjadi istri idaman suami: https://www.youtube.com/watch?v=nixTdKSSOXs
Khadijah kisah cinta terindah Nabi: https://www.youtube.com/watch?v=fmWlhQijh34
➖➖➖💕➖➖➖ *👤USTADZ KHALID BASALAMAH*
_Kitab Mahkota Pengantin, Kado Istimewa untuk Suami Istri_
Mahkota pengantin bag-1: https://www.youtube.com/watch?v=EMrvHl3usxA
Mahkota pengantin bag-2: https://www.youtube.com/watch?v=ZeCzH3NM1Sk
Mahkota pengantin bag-3: https://www.youtube.com/watch?v=x6pO-PTCJdw
Mahkota pengantin bag-4: https://www.youtube.com/watch?v=oScXK2e_Hjs
Mahkota pengantin bag-5: https://www.youtube.com/watch?v=xhpnfY0VxCg
Mahkota pengantin bag-6: https://www.youtube.com/watch?v=y-i2NPyptw4
Mahkota pengantin bag-7: https://www.youtube.com/watch?v=dWSGdYfcMZQ
Mahkota pengantin bag-8: https://www.youtube.com/watch?v=DjzeUYcLtc0
15 Pilar mempertahankan rumah tangga (ke-1): https://www.youtube.com/watch?v=jjpIFmql3cw
15 Pilar mempertahankan rumah tangga (ke-2): https://www.youtube.com/watch?v=XdX4yywEMsM
15 Pilar mempertahankan rumah tangga (ke-3): https://www.youtube.com/watch?v=B7Xyi1afEGo
Kitab bulughul maram hadits ke 994-995, Bab Nikah bag-1: https://www.youtube.com/watch?v=REEy-dn-8MA
Kitab bulughul maram hadits ke 996-1000, Bab Nikah bag-2: https://www.youtube.com/watch?v=cWu_plxB3qY
Kitab bulughul maram hadits ke 1001-1007, Bab Nikah bag-3: https://www.youtube.com/watch?v=Adq8SbTU_QM
Kitab bulughul maram hadits ke 1008-1017, Bab Nikah bag-4: https://www.youtube.com/watch?v=NHxm8bNjUEw
_Kajian Singkat Tanya-Jawab_
Kisah nyata pernikahan yang menakjubkan: https://www.youtube.com/watch?v=uunLOb6ck7o
Nasihat untuk suami istri: https://www.youtube.com/watch?v=GLbVhJve-no
Benarkah mengucap akad nikah itu harus satu nafas?: https://www.youtube.com/watch?v=GpaJZLsMxqY
Setelah menikah baiknya mandiri: https://www.youtube.com/watch?v=bDZhG8if7GE
745 notes · View notes
ziyaza · 7 years ago
Text
Tumblr media
[Mengolah Rasa]
Jangan sekali-kali memainkan api, jika dirimu tak mau terluka
Aku tak tahu rasa apa yang ku rasa
Aku hanya membenci diriku yang tak bisa mengolah rasa
Salah jika aku masih menyimpannya
Tidak, ku sudah membuangnya
Tapi rasa itu selalu saja mampir
Jangan di buang, biarkan rasa terolah waktu
Kata orang si begitu
Dan aku pun percaya
Tujuh tahun berlalu ku biarkan rasa terolah waktu
Nyatanya dia memang terolah
Terolah tidak untuk dibuang
Justru terolah menjadi semakin pekat
Ku pasrah
Jikalau rasa itu dibenarkan sang pemilik rasa
Aku senang, karena rasa itu akan enak
Tapi jika rasa itu akan pahit
Aku pun senang, karena sang pemilik rasa akan menggantikan dengan rasa yang lain
- Senja Pelangi -
18 Januari 2019
0 notes
ziyaza · 7 years ago
Photo
Tumblr media
[Q-Hadits]
Ini adalah potongan matn yang haditsnya sudah masyhur dan banyak diriwayatkan oleh para ulama hadits. Hadits ini disabdakan Nabi ketika para sahabat bertanya, “Yaa Rasulallah, harta apa yang paling baik untuk kami miliki?” Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan hadits ini sebagai jawabannya.
Rasulullah adalah seseorang yang Allah karuniakan جوامع الكلم , bicara dan kalimatnya ringkas, tapi maknanya luas.
Bagaimana tidak? Sebab tiga perkara ini sungguh akan membantu dalam mencapai perkara dunia dan akhirat yang dituju. Karena lisan yang senantiasa berdzikir akan menyebabkan Allah makin cinta, hati yang selalu bersyukur membuat Allah ridha dan menambah nikmatnya dan istri yang shalihah akan membantu dalam mengamalkan agama dan meraih kebaikan dunia.
Yuk berdzikir, yuk bersyukur dan yuk…(isi sendiri)
Jangan lupa shalawatnya hari ini yaa :)
©Quraners
161 notes · View notes