Tumgik
zombisastra · 7 months
Text
Menuju penghujung bulan Februari 2024. Baru mulai 2 bulan di tahun 2024, kok rasanya kayak berat banget buat menjalani hidup. Bahkan untuk tetap menjaga semangat biar on track pun susahnya bukan main. Badan juga kayak nggak mendukung loh, per-dua bulan ini udah bolak-balik tumbang & pergi ke klinik biar dapet vitamin. Bukan cuma fisik yang terasa babak belur, mental juga kerasa capek banget astaghfirullah, rasanya udah pengen nyerah, dalam hati juga udah pengen berhenti hidup, mulai kumat mood swing, mimpi buruk yang berulang, ketakutan tanpa sebab, was-was overthinkingnya juga udah luar biasa nggak bisa handel sendiri, bahkan udah mulai sering terlintas 'bundir' (lagi) -- after a long time berhasil survive. Huhuhuhuhu aku kenapa sih ini? :(
2 notes · View notes
zombisastra · 7 months
Text
Jahat ga sih kalo aku doain dia cerai? Bukannya karena aku masih punya rasa ke dia, dendam pun juga udah mulai menipis, tapi rasanya kayak masih denial dengan kenyataan takdir. Marah? Awal-awal aku marah, tapi juga udah mulai bisa baik-baik aja. Tapi semuanya ga berjalan lancar saat tiba-tiba ada pesan masuk darinya & notifikasi "menyukai komentar anda" di salah 1 postingan politik IG. Aku yang sempat lupa karena memang super sibuk, mendadak flashback hanya karena dua notifikasi sialan itu. Sekarang kayak mulai dari awal, menata kembali. Dia juga, udah punya istri kenapa masih chat sih! Harus perkuat benteng pertahanan lagi ini mah.
Dia sih enak, kayak nggak punya rasa bersalah. Seenaknya aja deketin 2 perempuan sekaligus, terus kalo udah beneran klik dengan salah 1, baru deh diajak nikah. Nah aku ini bagian yg satunya lagi, bagian si perempuan yg 'tereliminasi', harus jungkir balik move on, ngilangin trauma sendiri, pas udah bisa lupa, dia nongol lagi! Duh! Emosi jiwa 🙂.
Jadi, pelajarannya adalah jangan menjadikan seseorang untuk jadi satu-satunya jika kamu hanya menjadi pilihan salah satunya bagi dia.
2 notes · View notes
zombisastra · 9 months
Text
Tenang ajaaaa
Masih beda perasaan, belum beda alam.
0 notes
zombisastra · 9 months
Text
Cuma martabak yang bisa selalu terlihat spesial di mata orang lain 😅
Jangan anggap diri sendiri spesial. Enggak, kita itu enggak spesial di mata orang lain..
3 notes · View notes
zombisastra · 9 months
Text
Resolusi 2024: Skip cinta-cintaan dulu 👌.
Makin sadar, aku gak seberuntung perempuan lain di luaran sana yang bisa dengan mudahnya dicintai begitu saja. Sepertinya, aku tercipta untuk terus berjuang sendirian, menguatkan bahu sendiri, mengusap air mata sendiri, nge-gpp-in diri sendiri -- sama seperti motto hidupku; "Single fighter!!! Can be queen without king", uyeeeee~~~.
Kesepian? Oh jelas dong, tapi aku udah mulai terbiasa. Ya, sekalian uji coba ketahanan mental di tahun ini. Apakah akan kembali menguat, atau malah makin mleyot dan beneran harus ambil opsi pergi ke psikiater wkwkwk 👀. Karena hidup itu tentang perjuangan dan pertaruhan, mari kita challenge kekuatan diri ini di tahun 2024. Mana tau dapet 'kejutan' baik ya kannn😬.
Oke cut~~ aku mulai ngaco. Mode otak penuh ya gini. Dari pada sableng overthinking, mending dilampiaskan ke tulisan aja sih. Tapi hasilnya malah ngawur, ngalor-ngidul ga jelas -- harap maklum yaaa😂.
2 notes · View notes
zombisastra · 9 months
Text
Hari pertama di tahun 2024 kok udah tiba-tiba kepikiran mau pake 'topeng' yang mana? Jaga2 aja buat antisipasi 'luka' baru, biar aku ada 'tameng' juga untuk melindungi diri sendiri. Biar gak ngerasain sakit jungkir balik lagi 🫠.
Ehhhh, harusnya stay positif gak sih? -- antisipasi aja ini sih, maklum manusia; banyak was-was & overthinkingnya 😬.
Tapiiiiii~~
Semoga 365 hari di tahun ini nggak terlalu was wes wos kek kemarin ya 😅.
Semangatttt ya akuuu~~~
Sayangi diri sendiri, minum air putih tiap hari 😙 -- plisssss tahun ini harus berkurang jomponya!!!!
.
.
.
-01012024-
0 notes
zombisastra · 10 months
Text
Hadir dan pamit itu sepaket 🥺
Agar tenang hati dan pikiranmu, yakinlah bahwa tidak ada kebaikan apapun yang Allah ambil darimu. Semuanya baik kok, pada setiap yang hadir dan yang pergi. Sudah, tenang, ya.
Syukuri apa yang datang, syukuri pula pada apa yang pergi. Sebab hadir dan pamit itu sesuatu yang tidak bisa kamu pisahkan.
Tidak apa-apa jika harus kehilangan, toh kehilangan pun tanda akan ada pengganti yang datang, dan tentunya jauh lebih baik.
Maha Suci Tuhan, yang dalam setiap takdir dan ketentuannya selalu berisikan kebaikan.
— Jundi Imam Syuhada
738 notes · View notes
zombisastra · 10 months
Text
Sama seperti martabak spesial, mau se-spesial apapun bentuknya, pada akhirnya akan tetap habis. Martabak habis termakan, dia habis menghilang karena takdir-Nya
Spesial
Kamu itu bukan ngga bisa melupakan dia, tapi emang kenyataannya dia punya tempat tersendiri di hatimu.
Mau sejauh apapun kamu cari orang baru, dia tetap selalu balik lagi ke pikiranmu.
Ibarat sebuah lagu, liriknya mungkin selalu ada di pikiranmu; Ingat judulnya? belum tentu, kan?.
Selama ini tanpa sadar kamu selalu cari yang kayak dia di orang baru, tapi nyatanya ngga ada kan? ya emang ngga ada yang kayak dia.
10 notes · View notes
zombisastra · 10 months
Text
Benar ...
Meski sudah 11 tahun mencoba untuk ikhlas menerima takdir, tapi tetap saja sakitnya masih terasa.
Kok ya pas banget sama aku yg hari lagi super melow karna keinget alm bapak huhuhuhu 🥺
Perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian.
7 notes · View notes
zombisastra · 10 months
Text
Nyembuhin patah hati itu nggak segampang "simsalabim jadi apa? Prok prok prok", ya!!!
0 notes
zombisastra · 10 months
Text
Jangan sering-sering menyakiti diri sendiri. Ada kalanya perlu bahagia untuk sekadar mengeringkan air mata. Ada kalanya pula, hatimu butuh istirahat. Semakin cekung kantung matamu, semakin sayu pula tatapanmu. "Tidak cantik", begitu kata bapakku dulu. Patah hati itu memang sulit, tidak semua orang bisa melaluinya dengan mudah. Apalagi sekadar kata "sabar" atau ucapan "nanti juga dapat yang lebih baik". Sejujurnya itu dua kalimat munafik saat sedang sakit-sakitnya. Seolah menenangkan, faktanya seperti pisau yang menikam semakin dalam. Tapi, kalau terus tenggelam, kamu tidak akan menemukan daratan. Bukankah laut dalam lebih gelap dari permukaan? Mengapa tidak coba berenang ke atas dan melihat berapa terangnya mentari dan rasakan nikmatnya semilir angin? Jangan terus mengurung diri, kasihan kulitmu juga butuh vitamin.
Ayo, bangun! Sadar dan tampar pipimu yang basah itu, kalau kamu berhak bahagia.
Bogor, 23/11/23
4 notes · View notes
zombisastra · 10 months
Text
Terhitung lusa, tepat 3 bulan aku berhenti untuk memutuskan semua komunikasi denganmu. Aku menyembunyikan semua postinganmu di sosial media, aku berusaha keras untuk menghindarimu. Aku sudah tak marah, sudah tak kecewa, sudah berusaha ikhlas. Tapi, jika aku harus tetap bersinggungan garis takdir denganmu sebagai teman, maaf aku tak bisa. Benar adanya jika aku yang memulai perasaan ini, namun kamu malah memanfaatkannya, tak mencoba untuk jujur, lalu ketika hari H -- hancurlah semua hatiku. Berkeping-keping. Hampir 3 bulan ini mencoba menetralisir semua energi negatif akibat tingkahmu, dan ya aku berhasil menghadapinya. Perlahan tapi pasti aku sudah mulai bisa berdamai dengan semuanya, aku sudah tak membisukan semua sosial mediamu, aku sudah tak marah lagi ketika melihatmu tersenyum bahagia dengan perempuan pilihanmu. Aku sudah tidak apa-apa. Toh, mungkin doaku pun ikut andil dalam pilihan hidupmu. Lagipula, aku hanya kehilangan kamu yang berjumlah 1 orang. Pada hari H acaramu, Tuhan ganti 10 kali lipat dengan orang-orang baik yang menghiburku, menyayangiku, dan jauh lebih tulus dibandingkan kamu. Makasih ya untuk pembelajaran hidupnya, setidaknya aku tau, kamu yang sudah jadi masa laluku adalah seorang yang manipulatif.
0 notes
zombisastra · 11 months
Text
Rumahku tutup, gak terima tamu (lagi)...
Makasih ya, berkat kamu sekarang hatiku sudah kurantai, borgol dan gembok lalu kuncinya kubuang ke laut. Biar siapapun gak bisa lagi masuk, soalnya terakhir kali ada yang masuk malah bikin berantakan dan susah diberesin. Kamu.
- Sastrasa
33 notes · View notes
zombisastra · 11 months
Text
Hari ini hujan, mas. H+74 hari bahagiamu, kamu apa kabar? Aku tau harusnya nggak perlu bertanya seperti ini, karena sudah pasti jawabannya adalah kamu sedang bahagia dengan perempuan pilihanmu. Setelah 74 hari mencoba baik-baik saja, mencoba menerima kenyataan takdir, ternyata masih ada beberapa waktu yang buat aku denial, masih ada beberapa potongan kenangan yang buatku merasa sedih dan sakit.
"Jodoh itu unik, kekuatan doa itu luar biasa", katamu dulu mas. Dan aku mengakuinya sekarang. Entah apa yang kamu semogakan pada Tuhan, rupanya doaku lah yang kalah, kamu menang dipetarungan langit. Pun, ternyata ikhlas dalam menerima takdir itu tak segampang membaca teorinya. Jadi, maaf ya mas kalau kadang aku masih tiba-tiba keinget kamu. Aku berusaha meminimalisir perasaan dan semua kenangan, pun aku susah payah untuk memutus semua komunikasi denganmu, aku belum baik-baik aja untuk bisa berteman (lagi) sama kamu.
Sebenarnya, banyak hal yang mau aku sampaikan ke kamu waktu kamu beri undangan pernikahan ke aku. Namun, aku masih cukup tau diri, aku nggak akan melewati batas, cerita kita telah usai sejak undangan itu ada di tanganku. Beruntungnya, jarak rumah kita terpaut beda provinsi, jadi aku tak perlu repot-repot berbasa-basi untuk hadir di pernikahanmu kala itu. Makasih ya mas untuk kenangan 4 tahunnya, semoga kamu dan istri bahagia selalu, diberi momongan yang lucu-lucu, dan semoga aku lekas berdamai dengan hatiku, biar ga ada lagi dendam & sedih yang tersisa.
9 notes · View notes
zombisastra · 11 months
Text
Udah bisa ngetawain takdir pahit yg pernah terjadi di hidup kita itu termasuk sembuh dari luka atau perlahan mulai gila?
0 notes
zombisastra · 11 months
Text
Baca ini, hati kecilku meronta-ronta "eh kok kisahnya aku banget ini"...
Ah sudahlah....
V I R T U A L S H I T
Jatuh cinta dengan tulisan, bertahan dengan suara, tersesat dalam angan-angan, berakhir dengan kebodohan.
Anggaplah ini karangan semata, yang hadir dari imajinasi dan lewah pikir tengah malam. Jangan menebak-nebak, sebab aku hanya pemilik pikiran yang suka bertualang. Dunia tak seindah yang kita lihat, meski tak seburuk itu pula. Seperti yang selalu aku percaya dari kehidupan, akan selalu ada hitam dan putih, abu-abu juga warna lain.
Coba lihat dirimu di cermin malam ini, kamu cantik bukan? Iya, kamu cantik. Kamu pantas untuk siapapun, tapi tidak semua orang layak untukmu. Sebab kamu tak hanya cantik, kamu berempati, kamu baik, kamu pengertian, dan kamu tahu seberapa mengagumkan itu.
Sekarang, beritahu aku, oh tidak perlu, beritahu dirimu sendiri, apa yang membuat kamu yakin dengan cinta yang kamu bangun berdasarkan kata-kata, hanya suara tanpa pernah saling menatap mata? Apa yang membuatmu rela kehilangan akal hanya karena harapan-harapan yang kamu tahu itu maya?
Berhenti, jangan lanjutkan alasanmu, cinta tak pernah jadi alasan untuk menghilangkan nurani.
Aku tahu, hatimu berteriak kebenaran. Dan kamu menolaknya berkali-kali. Menerima semua kekurangan dia seolah itu prestasi. Mencintainya sepenuh hati dengan segala empati dengan kisah sedih yang ia bagi.
Atau kamu membunuh segala hal karena sepi yang menggerogoti. Tak peduli bila ia hanya delusi, cinta membuat kamu memilih jadi bodoh demi sebuah panggilan dini hari. Tunggu, cinta? Sepertinya kita menggunakan kata yang salah, kamu hanya merasa kekosongan dan saat ada yang bersedia mengisi kamu menyerahkan diri tanpa pamrih.
Tapi malam ini, aku ingin kamu melihat dari sudut pandang ini. Bagaimana, jika, apabila, seumpama, bilamana, kekasih yang tak berani menemuimu itu bukan pecundang, ia tak memiliki nyali bertatap wajah denganmu karena satu penjelasan yang masuk akal, yang kamu matikan dari pikiranmu. Bagaimana jika ia sepertimu, sesama pemilik rahim kehidupan?
Ayolah, aku hanya ajak kamu berpikir. Kenapa tidak memungkinkan jika ternyata ia adalah perempuan? Bukankah kamu mengenali perasannya yang lebih sentimental darimu, mengenali seleranya yang lebih feminim, emosinya yang tak stabil seperti perempuan yang datang bulan, kemampuannya menjadi korban dari cinta, dan kau juga sadar bukan, foto yang ia kirimkan, video yang ia kirimkan tak pernah sama, video itu tak pernah dengan suaranya, foto itu memiliki lima mata yang berbeda. Semua tampak jelas tak nyata di hadapanmu.
Sekarang lihat dirimu lagi? Seberapa percaya kamu kepadanya? Jika kamu ingin memakiku saat membacanya, artinya kamu telah sepercaya itu, dan selamat kamu telah berhasil menidurkan nurani. Apa kamu sekarang sedang memakiku karena merasa paling memahami hati? Benar kamu memahaminya, atau kamu sedang mencabik-cabik hatimu dengan segala rasa percaya itu. Mempercayai ketiadaan.
Aku tahu, sebenarnya kamu mengetahui banyak kebohongannya, bahkan membantu ia melancarkan aksi itu. Demi cinta? Cinta tertawa terbahak-bahak melihat kebodohanmu. Ayolah, kamu tak hanya cantik. Tapi kamu berotak, jangan ditidurkan otaknya. Tulisan yang berkeliaran di laman ini saja belum tentu isi otaknya, puisi-puisinya yang membuat kamu tertarik saja mungkin ia ambil dari puisi orang lain.
Eitsss, aku tak menghakimi. Aku sedang ajak kamu melihat sudut pandang lain. Hei, kenapa tidak terima dengan kata-kataku? Karena aku benar bukan, kamu terlalu penakut untuk tahu kebenaran. Bahwa kemungkinan kamu adalah salah satu yang telah menyumbang ketidakseimbangan alam.
Atau sebenarnya, kamu tahu kebenarannya melebihi aku. Tapi kamu memutuskan bertahan sebab kalian sama? Bagaimana kamu mengatakannya, 'apa yang salah dari dua jiwa kesepian yang ingin saling mencinta?' Ah, mungkin tak akan pernah ada yang salah. Kecuali fakta yang dilahirkan oleh ketiadaan.
Jika kamu anggap ini omong kosongku belaka, tidak apa. Teruslah hidup dengan duniamu, sebab aku juga iya. Anggaplah ini hanya kata-kata dari seseorang yang terlalu banyak melihat kehidupan yang pahit hingga begitu skeptis.
Teruslah jatuh cinta dengan bualan, dengan pola kasih sayang yang ia bagi rata untuk banyak orang. Aku juga sepakat segala hal layak dilakukan untuk bertahan. Hanya saja ingat pesan orang yang begitu kamu sayang, aku yakin ibumu tak pernah ingin kamu terluka, apalagi menjemput luka itu sendiri.
Pesanku satu, saat nanti kamu telah lelah dengan segala sandiwara yang ikut kamu perankan demi cinta yang kamu anggap nyata, matilah sendirian. Jangan biarkan orang lain mencaci kebodohanmu, jangan biarkan orang lain tahu akan pilihanmu yang begitu laknat. Hiduplah sendirian dalam penyesalan, sebab dunia yang begitu fana ini terlalu kejam untuk menerima ketidakseimbangan yang pernah kamu sumbang.
Ah, aku berharap aku selalu salah. Agar kamu berbahagia dengan kenyataan. Dan aku lega dengan kesalahan.
Januari - April, 2022.
300 notes · View notes
zombisastra · 1 year
Text
Gimana caranya ngilangin dendam? Gaenak banget hati nyimpen dendam tuh. Kalo pas keinget, suka pengen mencak-mencak, ngamuk-ngamuk gajelas gara-gara emang kerasanya sakit banget.
Kayak ga habis pikir aja kok bisa ada manusia yang sok Sholeh banget 😭. Si paling koar-koar "pacaran itu haram, gaboleh dalam Islam", eh tapi dianya sendiri diem-diem pacaran! Ah elahhhhh aku ngerasa tolol banget ini 😭.
Marah, aku pengen bisa marah ke dia, aku pengen bisa ngeluapin apa yg aku rasakan, aku pengen bilang ke dia kalo aku sakit hati. Tapi endingnya aku tetep cuma bisa diem aja. Ah sial. Iya ngediem dia! Udah gausah friend lagi lah kita 🙄💔.
1 note · View note