zoras-posts-blog

[zoras-posts-blog]

Menjadi sebatas sapa

Kamu yang datang menghampiri ruang kosong di dada kiriku. Menghiasinya dengan warna-warni kehidupanmu. Membentuknya nampak beda dengan sebelumnya.

Kamu membuat asa ini terus tumbuh. Senja yang berlalu tak sabar ku menantikan sang fajar, biar dapat berjumpa lagi diruang kelas kita, dan bercerita tentang mimpi kita semalam.

Tapi sayang, asaku yang membesar membuat semua nampak jelas. Ternyata, semua ini hanya mimpiku semalam diruang kamar, tentang ruang kelas kita yang kini membekas di ruang dada kiriku, hingga kini masi nampak saja warna-warni mu.

Mimpi yg menyakitkan.

Kamu, kekelaman kata yg merakit janji- janji, menikam jantungku, lalu lekas pergi begitu saja. Sempat membuatku menangis tersedu-sedu, seperti orang bodok yg tak punya Tuhan saja.

Sungguh aku tak tahu maksud kedatanganmu, sebangsat ini yg aku rasakan.

Aku tidak percaya karma dan tidak pula menginginkan kamu merasakan hal yg sama. Tapi, bagiku tidak ada lagi rasa apa pun ini untukmu.

Kini kamu hanya sebatas sapa untukku.