achsanandaaasworld-blog

[achsanandaaasworld-blog]

Teknologi dan transformasi Berita kerja: Apakah kondisi Ketenagakerjaan di (online) jurnalisme berubah?

Kapitalisme baru, teknologi, dan jurnalisme

Memahami dampak ekonomi dan teknologi pada organisasi kerja Berita membutuhkan pertimbangan yang lebih luas dari tren pasar tenaga kerja pada umumnya. . Dalam media Work, Mark Deuze (2007) dengan meyakinkan menunjukkan bagaimana kerja jurnalistik ini tunduk pada perubahan yang lebih luas dalam organisasi kerja di industri kreatif.

Transformasi Berita kerja

Industri media telah terkena keras oleh resesi ekonomi global dari beberapa tahun terakhir. Tingginya jumlah kerugian pekerjaan dilaporkan di seluruh Eropa dan Amerika Serikat.

Atypical, kontingen kerja

Ketika datang ke sifat perubahan Berita kerja, referensi sering dibuat untuk laporan 2006 oleh Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) dengan dukungan dari kantor buruh internasional (ILO) (Walters, Warren, dan Dobbie, 2006). Studi ini Berdasarkan survei global IFJ afiliasi di 38 negara, menekankan pertumbuhan hubungan kerja atipikal di industri media.

Pekerjaan freelance

Portfolio bekerja," lebih dikenal sebagai Freelancing, telah umum dalam profesi jurnalisme selama beberapa dekade. Namun, terlepas dari perbedaan antara negara dan antara sub-sektor media, pangsa freelancer telah meningkat secara signifikan sejak tahun 1980-an. Hari ini, freelancer membuat sepertiga dari tenaga kerja di Belanda, dan tokoh serupa dapat ditemukan di seluruh Eropa dan Australia (Deuze, 2 009:83).

Kontrak sementara dan pekerjaan paruh waktu

Ada persepsi umum dalam profesi bahwa karir di industri berita sering dimulai dengan magang yang tidak dibayar, tugas yang dibayar rendah, dan kontrak jangka pendek (Walters, Warren, dan Dobbie, 2006; Thornton, 2011). Hal ini menunjukkan, sekali lagi, bahwa kontrak purna waktu yang permanen menjadi kelangkaan dalam jurnalisme, terutama untuk spiran muda untuk profesi. Menurut Deuze dan Fortunati (2010:111), "beberapa wartawan masih dipekerjakan secara permanen, tetapi kebanyakan yang lain hanya parasut dalam untuk jangka waktu untuk bekerja pada aspek tertentu dari sebuah proyek."

Fleksibilitas fungsional dan multiskilling

Fleksibilitas mungkin istilah yang paling sering digunakan dalam deskripsi perubahan kondisi kerja dalam jurnalisme. Empat dari sepuluh jurnalis profesional di Flanders mengatakan bahwa sikap fleksibel mereka memainkan peran dalam perekrutan mereka (Raeymaeckers, Paulussen, dan De Keyser, 2012).

Jurnalisme multimedia

Seperti fleksibilitas, konvergensi bisa dibilang lain istilah yang terlalu sering digunakan, dan gambar dari "wartawan multimedia" menciptakan konten untuk Surat Kabar, majalah, televisi, radio, situs web, blog, dan media sosial mungkin klise.

Pekerjaan pembesaran

Namun, keterampilan yang diperlukan untuk jurnalisme multimedia tidak hanya bersifat teknis. Penguasaan keterampilan dasar jurnalistik untuk mengumpulkan berita, seleksi, dan bercerita tetap penting, meskipun beberapa penulis menyarankan bahwa bahkan keterampilan ini tidak akan lagi cukup untuk bertahan hidup di lingkungan News berubah (beam dan Meeks, 2011:235 – 236).

Peningkatan beban kerja

Multiskilling dan pembesaran kerja mengambil tol mereka. Sebuah studi tentang pelaksanaan konvergensi ruang berita di dua perusahaan media Spanyol menunjukkan bahwa "wartawan yang terlibat dalam produksi Berita multimedia setuju itu adalah pekerjaan yang sangat menuntut, dan mereka menunjukkan keprihatinan tentang tekanan waktu dan beban kerja yang berat" (García Avilés dan Carvajal, 2008:232).

Kurangnya waktu

Dengan cara analisis angka kerja dan jumlah rerata halaman koran Inggris selama beberapa dekade terakhir, Lewis, Williams, dan Franklin (2008:36) memperkirakan bahwa di 2006 karyawan editorial di pers nasional Inggris diharapkan untuk menghasilkan tiga kali lebih banyak konten seperti pada 1985.

Teknologi dan transformasi Berita kerja 201

dari satu minggu ke yang berikutnya. Selanjutnya, menurut survei wartawan Flemish,

wartawan freelance dan multimedia juga muncul untuk bekerja secara signifikan lebih sering di malam hari dan selama akhir pekan dan hari libur.

Rasa kedekatan

Hubungan wartawan dengan waktu tidak hanya berubah karena meningkatnya beban kerja, tetapi juga, dan mungkin bahkan lebih penting lagi, karena "wacana kecepatan," yang mempromosikan kecepatan sebagai "ukuran utama keberhasilan kompetitif dalam industri berita" (Örnebring, 2010:65) .

Kerja meja yang meningkat

Sastra juga menunjukkan bagaimana komputerisasi tenaga kerja jurnalistik telah menyebabkan lebih banyak pekerjaan meja.

Kesimpulan: perubahan tenaga kerja jurnalistik dan kekhawatiran kualitas

Jurnalistik tenaga kerja sedang mengalami perubahan mendalam karena digitalisasi dan komersialisasi industri media. Kajian literatur internasional tentang kerja dan kondisi kerja dalam jurnalisme kontemporer menunjukkan bahwa pekerjaan Berita semakin dicirikan oleh bentuk pekerjaan yang tidak standar, suatu permintaan yang terus bertambah untuk fungsional dan temporal fleksibilitas untuk mengimbangi beban kerja dan tekanan waktu yang meluas, dan kecenderungan kerja kantor yang terikat meja.

[achsanandaaasworld-blog]

Jurnalisme Robot

Situs kurasi Beritagar memulai dengan Robotorial, rubric bagi artikel yang 100% ditulis oleh robot. Robotorial mulai perdana 25 Februari 2018 dengan laporan pertandingan Liga Inggris diantara Leicester vs Stoke City yang berakhir seimbang. Sepak bola dipilih karena pola data yang konsisten di setiap pertandingan : beberapa gol, siapa mencetak gol,berapa jumlah umpan, hingga pemenang pertandingan. Dan yang terpenting, ada penyedia data dan data tersebut bisa di beli.

Sisanya, menjadi tugas manusia untuk menyusun pola berita yang kemudian akan ditulis dan dilengkapi data oleh robot. Karena merupakan pola yang telah ditentukan maka artikel yang dihasilkan pun belum sehalus berita yang disusun jurnalis (manusia) yang sanggup menangkap makna peristiwa.

Dalam robotorial, terutama pada versi awal, banyak ditemukan pengulangan kata. Keterbatasan robot memang tidak bisa dimungkiri. Jangan berharap terlalu tinggi menyandingkannya dengan manusia yang memiliki kekayaan parafrase.

Robotorial justru membantu jurnalis karena waktu yang tersita mengerjakan hal bersifat klerikal dapat dialokasikan untuk menyusun karya yang lebih in-depth (mendalam) dan investigative dalam bentuk laporan panjang dan lengkap (long form).

Peran sumber daya manusia yang mendukung terwujudnya robotorial pun masih besar. Mulai dari Programmer, data scientist, hingga jurnalis. Mereka bekerja bersama agar robot mampu mengerjakan sejumlah tahapan seperti cloud computing, Internet of Things, hingga mengolah Big Data.

Dengan kode program hingga susunan berita yang ditentukan oleh manusia, jurnalis robot dapat mengotomatiskan setiap tahapan dalam proses produk berita.

Robotorial masih memungkinkan dalam kesalahan pelaporan berita. Dalam kasus LA Times, robot penulis berita peringatan gempa, Quakebot, merilis informasi keliru akibat kesalahan data yang dirilis pegawai Badan Geologi Nasional AS (USGS).

Artinya, robot yang mekanis pun mutlak membutuhkan manusia, yakni jurnalis dan ilmuwan komputer. Peranan manusia masih tidak tergantikan. Setidaknya, hingga tiba saatnya robot semakin pintar sehingga mampu berinisiatif mencari berita, melakukan verifikasi dengan menelepon narasumber, menyusun logika, dan menulis berita secara otomatis.

 sumber : http://www.remotivi.or.id/amatan/481/Praktik-Jurnalisme-Robot,-Senjakala-Jurnalis?

[achsanandaaasworld-blog]

Map Of Soul : Persona

Bangtan Seoyeondan atau yang dikenal dengan BTS adalah salah satu tonggak terbesar dalam dunia musik korea selatan. Nama mereka sudah santer di selurih penjuru dunia, tidak ada yang tidak mengenal mereka, terlebih dalam dunia per-kpop an.

Tepat pada Jum'at, 12 April 2019 BTS melakukan comback mereka dengan album berjudul 'Map of soul : Persona'. Pukul 18.00 KST Bighit Entertainment yakni agensi tempat BTS bernaung mengeluarkan MV atau Music Video pada akun Youtube da Vlive.

Dengan judul lagu pertama yakni 'Persona' itu sendiri yang dijadikan trailer album yang dibawakan oleh leader mereka 'RM'. Menceritakan tentang persona diri alias 'about my self'.

Lagu kedua yaitu 'Boy with Luv' yang dijadikan lagu utama dalam album, ini adalah lagu yang mempunyai MV. Genre Funk Pop, menyanyikan tentang kegembiraan 'minat dan cinta tentang kalian', 'cinta kecil, sederhana', menampilkan Halsey, melodi yang mudah di dengarkan.

'Make it right' diproduseri oleh Ed Sheeran, lagu yang hangat namun penuh emosi, membuat kalian merasakan proses mencintai dan menyembuhkan orang yang mengenali kalian di masa perjuangan kalian.

'Mikrokosmos' minat atau ketertarikan manusiawi tentang dunia di sekitar kami.

'Home' adalah tempat mereka ingin pergi ke tempat para penggemar saat mereka merasakan kesepian, lelah dan ingin kembali ke rumah.

'Jamais vu' sub unit track yang dibawakan oleh 3 dari mereka 'Jhope, Jin, dan Jungkook' dengann genre beat yang kuat dan mengalir di seluruh track. Jamais vu adalah kata berkebalikan dari Deja vu, dimana sesuatu yang kita lakukan seperti tidak pernah terjadi.

'Dionysus' adalah lagu dengan genre hip hop dan vokal yang kuat.

Lagu dalam album ini didedikasikan kepada 'ARMY' sebagai fans mereka.

Album ini lagi-lagi mencetak sejarah dengan 3 juta copy dalam pre-order. Serta menempati nomer sati di berbagai chart musik. MV mereka di youtube mencapai 78 juta views dalam 24 jam, dan 100 juta views dalam 37 jam 37 menit.

Lagu favorit saya adalah 'Boy with luv' sebagai lagu center dan 'Home' dimana bisa diartikan pulangnya BTS kepada ARMY rumahnya.

[achsanandaaasworld-blog]

Rapat di Caffe Apa Jadi Penyelesaian?

Belum lama ini universitas tidar di hebohkan dengan peraturan baru yang diturunkan dari WR II, yakni peraturan jam malam bagi seluruh bagian civitas akademika kampus. Baik mahasiswa, dosen,karyawan, hingga satpam. Jam malam diberi batas maksimal hingga pukul 21.00 mulai 1 april tahun ini. Banyak pihak yang kurang setuju, karena berdampak kepada terhambatnya urusan organisasi dan ormawa.

Mahasiswa selama ini memanfaatkan kampus pada jam malam untuk rapat atau latihan untuk ukm bertajuk seni dan fisik. Mahasiswa memanfaatkan keadaan malam dikampus agar tidak menganggu aktivitas belajar-mengajar di kelas. Mereka memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar bisa maksimal demi mengharumkan universitas, namun sangat disayangkan pihak kampus malah justru menjadi penghalang itu sendiri.

Setelah aturan itu dibuat banyak keluh kesah yang diberikan oleh mahasiswa, tapi justru solusi yang diberikan sungguh tidak masuk akal. Hanya karena pecinta seni, mereka diberikan solusi untuk pindah ke kampus yang bertajuk seni, atau rapat diadakan di kafe. Padahal dalam visi dan misi untidar sendiri menyebutkan akan mengembangkan seni itu sendiri. Untuk soal rapat yang diusulkan di kafe, mahasiswa tentu saja merasa keberatan. Tidak semua mahasiswa itu ber-uang, banyak mahasiswa yang mengandalkan uang dari beasiswa, toh juga kafe atau tempat makan tidak memiliki ruang tertutup untuk membahas banyak persoalan internal.

Bahkan bukan itu saja, baru-baru ini ada seorang mahasiswa yang aktif mengikuti ukm keislaman, dia ingin menuntaskan kewajiban yakni mengumandangkan adzan subuh di masjid kampus. Namun mahasiswa ini justru kena usir satpam yang berjaga dengan alasan ‘belum waktunya siswa masuk kampus’.

Padahal salah satu syarat agar mahasiswa di perbolehkan mengikuti sidang adalah sertifikat keikutsertaan ukm atau ormawa. Tapi pihak yang memberikan syarat malah menyulitkan mahasiswa.

Tepat pada tanggal 4 april, diadakan sidang senat di universitas, tapi ditemukan sebuah banner di depan kampus dalam bentuk protes dari mahasiswa unruk pihak atasan. Mahasiswa sudah tidak bisa mentolerir lagi sikap semena-mena dari atasan.

cr : status WA mahasiswa Untidar

Saya bukan seorang organisator atau ukm-ers, sejujurnya saya tidak dirugikan dengan hal tersebut. Saya justru menyayangkan bagaimana pihak atasan membatasi ruang gerak mahasiswa yang ingin berkembang, toh nantinya yang harum juga nama universitas. Sekian.

[achsanandaaasworld-blog]

Jurnalisme dan Kehidupan Sipil

        Jurnalisme online untuk keberadaan ruang publik yang memenuhi persyaratan demokrasi yang kuat : penggunaan alasan publik tanpa paksaan, dan kesetaraan timbal balik. Dalam jurnalisme online berusaha menggunakan teknologi untuk lebih mengembangkan dan memobilisasi ketrampilan dan musyawarah. Di era media sekarang media sangat erat hubungannya dengan teknologi,semua serba online, semua bisa didapat dan diakses melalui teknologi. Namun hal ini membuat masyarakat semakin kompleks.

           Salah satu teori yang berkaitan dengan komunikasi publik dan peran yang dilakukan oleh media adalah model demokrasi deliberatif, yang berupaya mengungkap komponen diskusi kolektif yang rasional di antara warga negara dalam proses politik. Demokrasi yang disengaja sangat bertolak belakang dengan beberapa teori politik elitis yang berlaku, yang menekankan tindakan pemilihan individu sebagai lembaga sentral demokrasi.

           Dalam menghadapi setiap situasi baru, aktor atau jurnalis akan mencari peristiwa masa lalu yang serupa, dan ia akan bertindak dengan cara yang sama seperti sebelumnya, mengikuti prinsip bahwa segala sesuatu akan tetap identik. Masalahnya adalah bahwa tipifikasinya adalah konstruksi buatan, yang dapat menyebabkan wartawan menerapkan stereotip, penyederhanaan mudah, dan label yang salah. Hal ini yang menyebabkan banyak jurnalis yang tidak sesuai dengan hatinya karena mengharuskan dimana tempat dia bernaung itu berdiri atau berpihak.

           Namun karena hal ini jugalah yang menyebabkan munculnya jurnalisme warga yang didukung oleh jurnalisme publik. Dengan hal ini jurnalis dan pembaca dapat berinteraksi secara langsung, dan mendapat feedback secara langsung. Berbeda dengan jurnalisme warga, seorang partisipatif hanya ikut berkomentar tanpa mencari tahu sebuah berita dan kebenarannya.

           Jurnalisme online bisa melalui media apa saja, seperti media massa semacam facebook, twitter, dan lainnya. Bisa juga melalui Youtube, atau Televisi satelit.

[achsanandaaasworld-blog]

Konvergensi Media

           Tema yang diambil kali ini adalah konvergensi media. Konvergensi media ialah peleburan media. Maksudnya bergabungnya berbagai media konvensional kedalam satu media tunggal. Konvergeni juga berpengaruh hingga kehidupan pribadi atau individu, seperti memudahkan kita dalam mengakses sesuatu. Membicarakan kepentingan yang tidak ada batasan jarak, hanya dengan handphone kita bisa melakukan percakapan via chat, telepon, sampai dengan video call yang bisa memunculkan wajah secara langsung, seperti kita sedang mengobrol secara tatap muka.

           Kita juga bisa mengakses segala sesuatu melalui smartphone. Mengunduh berita tanpa harus susah-susah mencari koran yang dicetak. Dapat mendengarkan radio tanpa harus mempuyai radio, dan menonton acara televisi tanpa harus ada televisi.

         Smartphone adalah salah satu bentuk kovergensi yang sangat berpengaruh pada kehidupan di era millennial ini, yang segalanya harus serba instan. Karena dengan adanya satu media kita tidak perlu susah-susah untuk mencari media secara terpisah. Dengan adanya smartphone kita bisa megakses segala hal melalui smartphone, lebih simple dan tidak ribet untuk di bawa kemana-mana. Mendengarkan radio dimanapun, membaca berita kapanpun, dan menonton acara televisi dengan siapa pun.

[achsanandaaasworld-blog]

Introduce My Self~ And Love Your Self <3

      Penampilan adalah hal pertama yang dilihat dari diri seseorang, maka dari itu banyak orang yang berpenampilan menarik agar dia menuai pujian dan selalu menghindari kritikan. Tapi hal itu tidak berlaku bagi satu orang ini. Dia adalah seseorang yang berpenganut ‘saya menunjukkan apa yang saya tampilkan, bukan yang ingin orang lihat’. Dia hanya akan memakai pakaian yang dirasa nyaman, namun tetap melihat keadaan. Dimana dia harus bisa menyesuaikan tempat dia berada. Ya, perkenalkan dia adalah Achsananda Yoganing Pangestika, seseorang yang ‘katanya’ terlalu sederhana, yang terlalu acuh bahkan untuk dirinya sendiri. Orang yang selalu dianggap cuek, bodo amat, pendiem, dan acuh. Padahal jika kalian sudah mulai dekat dengan dia, dia akan selalu bicara serta mengungkapkan apapun yang ada dipikirannya. Mengeluarkan lelucon meskipun tidak lucu dan garing. Anak yang mulutnya mempunyai keaktivan yang keterlaluan, disertai ekspresi dan gerakan badan yang mengikuti.

        Anak yang baru akan menginjak kepala 2 ini terkadang menjadi sosok yang sangat kekanakan. Namun disisi lain dia juga bisa menjadi seseorang yang amat sangat dewasa. Anak yang cenderung santai namun tidak lalai, serta penganut sistem SKS.

         Dia ini adalah seseorang yang termasuk tidak percaya diri dengan dirinya, dia juga merasa tidak memiliki kelebihan apapun. Tapi orang-orang selalu bilang meskipun dia adalah seseorang yang tidak teliti dan memiliki batas sabar yang hanya 3 lapisan saja, dia adalah orang yang jika sudah mempunyai tujuan maka harus di dapatnya. Meski terkadang menyerah namun dia adalah seseorang yang sangat ingin berusaha untuk belajar. Cerewet adalah ciri khasnya, namun dia juga seseorang pendengar yang baik. Dia adalah seseorang yang tidak hanya sekedar ‘kepo’ namun benar-benar peduli terhadap orang yang ‘dianggap penting’.

         Termasuk di keluarganya, dia tidak bisa mengungkapkan perasaanya secara verbal jika dipaksa harus melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan namun orang tuanya sangat ingin dia melakukan hal ini. Dia adalah anak sulung yang sudah harusnya menjadi panutan bagi kedua adiknya. Dia merasa menjadi anak sulung adalah suatu beban, dimana dia harus beritikad baik dan layak menjadi contoh dalam keluarga.

         Kesukaanya adalah jika dia bahagia, hal gampang membuat dia bahagia, hanya dengan membuat dia tertawa terus menerus maka dia akan bahagia. Dia membenci sesuatu yang membuat hari-harinya terasa buruk. Passion apapun yang melekat padanya adalah hal yang buruk, namun paling tidak dia pintar berkelit, bukan berbohong namun bagaimanapun caranya seseorang tidak menilai dia salah meski beda pendapat. Dia juga mempunyai jiwa untuk mempengaruhi orang-orang yang besar. Meski terkadang orang-orang tidak percaya karena sering dipermainkan dengan kata-katanya.

         Dia adalah seseorang yang tingkat religinya berada di tengah-tengah. Bukan seseorang yang sangat taat bukan juga seseorang yang abai dengan keutamaan agama. Dia masih melakukan hal yang wajib diikuti dengan sunnah yang sangat jarang sekali terjadi. Seseorang yang tidak ingin tau dengan keadaan politik,  namun bukan seseorang yang apatis juga. Memegang teguh apa yang di genggamnya meskipun banyak kompor dimana-mana.

         Dunia jurnalistik mengajarkan dia agar dapat mengontrol keinginin tahuanya kepada sesuatu. Dia seseorang yang banyak tanya jika penasaran dengan sesuatu, tidak akan diam jika belum merasa puas. Dia juga suka menulis, meski masih hancur-hancuran namun imajinasinya untuk berkeliaran amat sangat bisa tersampaikan. Dia bukan seseorang yang ambisius sebenarnya, maka target yang dia pakai juga apa yang dia rasa akan tercapai. Ambisi jarak dekatnya adalah bagaimana caranya nilainya tidak turun lagi dan mulai menjadi mahasiswa yang aktif.

         Kemampuan yang dimiliki secara skill adalah dia tahu bagaimana membuat suasana semakin hidup dengan adanya dia, dia juga masih tahap mengasah skill dalam fotografi dan sinematografi. Serta belajar lebih baik dalam menulis fiksi maupun berita (non fiksi) serta pembuatan naskah. Dia sebenarnya hobi membaca, namun entah mengapa akhir-akhir ini dia sendiri malas untuk berkutat dengan buku, buku yang terakhir dia baca kebanyakan adalah fiksi seperti novel-novel karya wulanfadi berupa Raja Ratu Rahasia, Story of Seth, dan beberapa novel hasil dari wattpad yang berhasil cetak. Ada juga buku serial Ghazi yang ditulis oleh felix siauw. Dan ditutup oleh buku fiksi hasil karya Asabell Audida berjudul ‘Eufloria’ yang berisi tentang anggota BTS dari hasil kisah nyata yang telah di remix dengan imajinasi penulis.