addictedtoureyes
addictedtoureyes
something unsaid
34 posts
Serpihan fikiran dan rasa
Don't wanna be here? Send us removal request.
addictedtoureyes · 4 years ago
Text
Selamat.
Hai! Tahun ini kita merayakan bersama pertambahan usiamu untuk kedua kalinya. Aku bersyukur dan sangat bahagia bisa selalu ada dalam setiap moment dalam hidupmu. Entah itu moment sedih atau bahagia. Tahun ini aku hanya bisa memberimu hadiah kecil lagi seperti tahun lalu. Bahkan, permintaanmu belum bisa terkabul hanya dalam waktu sekejap. Mungkin harus menunggu beberapa waktu. Tapi aku pastikan bahwa hari itu akan segera tiba.
Selamat ulang tahun!
Sejak kemarin aku tidak sabar melihat wajahmu yang sangat antusias saat aku ucapkan ditengah-tengah video call kita di tengah malam saat pukul 12. 
Aku ingat, 29 Juli 2020, kamu memberiku ucapan ulang tahun di tengah video call kita. Walaupun aku terkejut, tapi aku sangat bahagia melihat wajahmu. Ada di status whatsapp dan story instagram mu juga menjadi salah satu hal yang terus aku lihat seharian itu. Ku ulang dan ku ulang terus karena aku bahagia.
Selamat ulang tahun, mas.
Banyak hal yang sudah dan akan kita lewati setelah ini. Harapanku tidak pernah berubah untuk kamu. Biarlah segala harapan dan doa untukmu aku sampaikan langsung kepadaNya. Tapi aku ingin kamu tau kalau aku sangat menyayangimu. Seperti yang kamu tau juga, aku sangat berharap kamu selalu bahagia dan menjadi dirimu sendiri dimanapun kamu berada. Jadilah manfaat dan terang bagi sekitar.
Selamat ulang tahun, hiu.
Terima kasih sudah menjadi kuat. Terima kasih mau bertahan dan berjuang bersama.
Terima kasih sudah menjadi penerang dalam malam gelap.
Terima kasih telah datang dan menetap.
Selamat ulang tahun, Ra.
Tahun ini akan menjadi tahun kita berjuang, tapi aku percaya tahun ini juga akan menjadi bahagia untuk kita berdua. Banyak hal yang sudah kita perjuangkan bersama akan segera terwujud. Segala kerja keras kita selama ini akan terbayar. Selamat itu akan tiba, mas. Pasti akan tiba.
Sekali lagi,
Selamat ulang tahun.
6 notes · View notes
addictedtoureyes · 4 years ago
Text
gatau apa judulnya
beberapa hari ini melelahkan, ya? mau menyerah tapi masa semudah itu menyerah sama tujuan sendiri. bahkan, udah berani melangkah sejauh ini masa mau menyerah. gak kasian tuh sama hati terus pikirannya udah jalan sejauh ini? hahaha bener, kan? ngerti sih kalo rasanya capek banget. tapi.. mau gimana lagi?
dari kemarin aja omonganku pasti banyak bikin orang lain gaenak deh. apalagi sama dia. penah ga sih kaya bener-bener capek eh pasangan kamu malah jadi sasaran empuk buat ngomel-ngomel? padahal dia juga pasti ada rasa capek. pastinya semua orang juga gak ada yang bermaksud menjadikan pacarnya korban buat kesel karena capek. ya, kan?
kalo dipikir-pikir tuh aku kaya egois juga. pasti dia capek kan tapi aku selalu badmood dan sedihnya itu malah nular ke dia. kadang suka kepikiran deh kalo mau badmood takut dia juga jadi ketularan. pengennya juga dia ga ketularan tapi emang badmood suka di waktu yang salah, ya? heran.
kayaknya badmood ku gara-gara pengen dipeluk, deh? hahahaha. sama-sama sibuk dan memang situasi memaksa kita buat jarang ketemu. bahkan, rasanya kalo mau ketemu tuh seneng banget gak kuat. tapi kalo udah ketemu terus pulang rasanya sedih lagi. aduh, jadi melenceng kemana-mana. maaf ya.
selalu pengen ngisi tumblr ku. ide udah di kepala tapi kadang kalo udah mau ngetik malah lupa. xixi.
1 note · View note
addictedtoureyes · 4 years ago
Text
Beberapa hari ini aku merasa diriku terlalu banyak berpikiran negatif. Memikirkan kemungkinan terburuk di masa depan yang sebenarnya diperlukan tetapi terlalu ku selami sampai lupa kenyataannya belum tentu begitu. Pikiran-pikiran yang aku pikirkan ternyata membuat diriku sering merasa benci dengan diri sendiri. Pernah terlintas dipikiranku kalau aku akan ditinggalkan banyak orang. Entah apa manfaatnya aku berpikir seperti itu. Mungkin malam ku terlalu banyak tersita dengan pikiran-pikiran yang terlalu naif dan takut akan adanya hari esok.
Tapi aku ingin mencintai diriku lagi dan lagi. Tak akan aku biarkan diriku membenci sosok yang selama ini selalu menemani dalam perjalanan yang berlika-liku. Sepertinya memang harus begitu.
✨✨
2 notes · View notes
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
ternyata hari ku terlalu biru. entah fikiranku yang menciptakan warna itu sendiri atau memang benar begitu warnanya.
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Walaupun aku tak bisa menenangkanmu. Tapi aku bisa menjadi bahu terlebar untuk tempatmu bersandar. Walaupun aku tidak bisa memberimu kata-kata pendamai hatimu. Tapi telingaku si ahli untuk mendengar segala keluh kesahmu setiap hari. Aku ingin selalu menjadi tempatmu pulang dan bercerita bagaimana dunia untukmu.
🙆🏻‍♀️ penemuan di draft 🙆🏻‍♀️
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Perihal kamu #1
Malam ini rasanya terlalu dingin sampai selimut satu lapis belum cukup menghangatkan tubuh ini. Tiba-tiba teringat tentang malam itu. Kita duduk berdua di taman kota sambil sesekali menyesap susu coklat hangat yang kita beli di salah satu kedai terkenal di kota ini. Rasanya dingin sekali karena aku tidak membawa sweter atau jaket malam itu. Tapi tiba-tiba kamu menyampirkan jaket hitam mu sehingga menutupi bahu ku. Aku tersenyum menatapmu tapi kamu hanya menatapku datar. Kamu memang begitu. Pria yang dingin dan datar. Entah apa yang membuatmu seperti itu. Tapi nyatanya itu tidak membuatku menyerah mencintai dan menyayangimu segenap hatiku. Kamu berbeda dan kamu terlalu sulit untuk bisa dibandingkan dengan pria manapun yang pernah ku temui. Kamu terlalu spesial untuk ku bandingkan dengan siapapun. Kamu bagaikan kecanduan yang sulit aku hentikan walau diperintah. Kembali lagi pada malam itu. Jujur sampai saat ini aku masih terus terbayang tentang dirimu. Meski sudah tak seirama dan sejalan. Tetap saja hanya kamu yang terus mengisi relung jiwaku.
Jam sudah menunjuk pukul 12. Biasanya kita masih sama-sama menatap layar handphone untuk memastikan kamu atau aku masih bisa mengetik. Nyatanya, kita memang jarang bersua via suara. Katamu terlalu aneh dan lebih seru bertemu langsung. Padahal hampir 3 tahun kita menjalani hubungan jarak jauh, tapi hanya beberapa kali kamu menelfon. Kamu lebih sering menghampiriku setiap seminggu sekali walau harus menempuh waktu perjalanan 3 jam. Tapi kamu tidak mengeluh, bahkan jika aku bertanya apakah lelah? Jawabanmu hanya tidak lalu menaruh kepala mu dibahuku. Begitu menyenangkan jika kamu seperti itu. Sesekali kamu juga datang menghampiriku walaupun baru 2 hari tidak bertemu. Pernah aku menyinggung mu karena terlalu sering menghampirimu, tapi jawabanmu hanya seperti ini, "Memang kenapa? Kamu gak nyaman? Ada yang lebih membuat kamu nyaman disini?" Aku ingat betul tatapanmu begitu tajam. Wajahmu yang awalnya nampak lesu berubah menjadi kaku. Kamu terlihat heran dengan sikapku. Padahal aku hanya tidak ingin kamu kelelahan dan jatuh sakit.
Sungguh, kota ini menyimpan banyak sekali kenangan perihal aku dan kamu. Salah satunya toko buku di dekat museum bersejarah. Iya, itu adalah awal mula aku sedikit ragu tentang kamu. Hari itu kamu begitu lesu dan tidak bersemangat. Aku memperhatikanmu dan khawatir dengan apa yang sebenarnya terjadi padamu. Sesekali aku bertanya, "Kenapa?" Tapi kamu hanya menggeleng lalu tersenyum tipis dan menjawab, "I'm okay. Kenapa?". Bahkan sampai berkali-kali aku bertanya, jawabanmu hanya seputar i am okay, i am good, i am fine, dan gapapa versi lainnya. Sampai akhirnya aku memberanikan diri mengajukan pernyataan kepadamu setelah 5 tahun kita bersama.
"Jangan kemana-mana, ya? Let's grow old together, forever, and ever. Ya?" kata ku sambil menggenggam tangan kekar nya. Saat itu kita sedang ada di kedai es krim kesukaan keluarga mu. Tanganmu membalas genggamanku tak kalah erat. Matamu begitu sayu dan tak terlihat tajam seperti biasanya. Gagah mu hilang seketika membuat ku meragu apa arti tatapanmu.
"Kamu nggak setuju?" tanya ku sedikit melonggarkan genggamanku. Tapi kamu semakin mengeratkan genggaman tanganmu. Kamu tersenyum tipis sambil menggeleng pelan, "Aku setuju, Rana."
Senyumku mengembang namun tidak ada sedikitpun bahagia dalam hatiku. Seperti ada sesuatu yang menyuruhku untuk tidak bahagia. Ada suatu kekhawatiran yang memenuhi dada ku. Tapi saat mengantarku pulang, kamu turun dari mobil dan memelukku erat di pekarangan rumah ku. Saat ini baru aku sadari bahwa pelukanmu malam itu berbeda dari biasanya. Ada banyak rasa tidak ingin lepas dari dekapanmu. Sesekali kamu mengecup puncak kepala ku dan membisikkan kata, "I love you." Entah berapa banyak kata cinta yang kamu bisikkan kepada ku malam itu. Intinya, tidak biasanya kamu seperti itu. Karena kamu bilang cukup mengatakan sesekali yang penting pembuktian dan perasaan nya betul-betul cinta.
Malam itu kamu juga menemui kedua orang tua ku. Kamu asyik mengobrol dengan papa mengenai politik dan ekonomi negeri ini. Sedangkan aku menatapmu seakan kamu terlalu sulit dan jauh aku raih. Setelah itu kamu berpamitan dengan kedua orang tua dan juga adik-adikku. Aku mengantarmu sampai pekarangan rumah. Lagi-lagi kamu memelukku erat sambil menenggelamkan kepala mu di bahu ku. Tanganku hanya bisa mengusap punggungmu dan sesekali menepuk-nepuk memberi ketenangan dan kehangatan.
"Besok kamu bisa ke airport?" tanyamu masih dalam posisi memelukku. Aku menghela nafas panjang mengingat pekerjaan yang semakin hari menumpuk dan besok adalah hari Senin. "Gak bisa.. Aku 'kan udah bilang dari minggu lalu, sayang."
Kamu melepas pelukan kita lalu menatap mataku dalam. Sedangkan aku hanya bisa diam melihatmu yang kini tengah menatap mataku dalam sambil memainkan rambutku.
"Iya, gapapa, sayang. Besok aku flight jam 7."
Aku tersenyum lalu mengangguk, "Kabarin aku secepatnya."
Tiba-tiba mata mu berubah menjadi sayu lagi. Aku heran dan merasa seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Tapi aku mencoba menghapus semua perasaan ganjal itu. Lalu kamu pun mengangguk dan mengusap pelan pipi ku. Kamu pun pamit karena besok memang harus bangun lebih pagi dari biasanya. Aku hanya mengiyakan dan kamu pun memasuki mobil sedan hitam mu. Mobil mu segera meninggalkan pekarangan rumahku. Malam itu, kepala ku hanya memutar memori bersama mu yang amat aku rindukan. Bahkan, sampai detik ini pun aku masih merindukan segala memori tentang mu. Begitu sulit untuk hilang dan aku lupakan begitu saja.
Sekarang aku meratapi liontin yang ada di kalung ku. Kalung ini memang pemberianmu di anniversary kita kelima. Katamu ini hadiah anniversary sekaligus merayakan kesuksesan bersama sudah melewati segala rintangan tanpa menyerah. Untukmu, aku hanya bisa memberikan jam tangan warna hitam yang kamu idam-idamkan sejak lama. Katamu, jam itu menjadi sangat berharga dan sulit untuk kamu tidak memakainya. Aku ingat betul senyummu saat mencoba memakai jam tangan itu. Senyummu begitu lebar dan tatapanmu begitu berbinar saat melihat ataupun menyentuh jam tangan itu. Hari itu aku senang dan bahagia sekali.
Sayangnya, memori bahagia itu tiba-tiba terganti menjadi memori siang itu. Ya, siang itu pekerjaanku sangat menumpuk sampai aku tidak membuka handphone ataupun membaca berita. Baru sore nya aku bisa mengecek handphone ku. Sore itu aku merasa ada yang aneh dengan handphone ku karena seperti ada notifikasi yang seharusnya ada menjadi hilang. Beberapa kali aku mengecek room chat mu, tapi tidak ada sama sekali balasan dari mu sejak pagi tadi aku mengabarimu bahwa aku mau berangkat ke kantor. Aku mulai kesal dan merasa mungkin kamu memang sangat sibuk. Aku langsung bergegas pulang ke rumah karena rasanya lelah dan fikiranku hanya ingin segera istirahat.
Tapi sesampainya di rumah, mama dan papa menyambutku dengan pelukan erat. Biasanya tidak ada sambutan seperti ini. Hanya ada sambutan kata-kata dari papa seperti, "Udah pulang, kak?". Namun hari ini berbeda dan aku heran. Mama terlihat begitu sedih begitu pun dengan papa. Aku menatap mereka berdua bergantian dan heran.
"Ada apa, ma, pa?" tanya ku memberanikan diri dan menaruh tas ku di sofa. Mata ku berganti menatap layar televisi yang menayangkan berita mengenai pesawat jatuh. Aku mendengarkan dengan teliti dan seketika aku sadar itu pesawat dan tujuan kamu pergi. Bibirku kelu, hatiku mencelos. Kaki ku lemas sampai aku hanya terduduk lemas di lantai tanpa bisa berfikir jernih. Aku langsung meraih handphone ku dan menelfonmu. Sampai beberapa kali aku telfon namun kamu tak kunjung mengangkat. Aku ingat itu yang ke-10 kali aku menelfon dan aku menyerah. Air mata ku tak berhenti menetes deras. Bibirku hanya bisa mengucap namamu tanpa henti dan merasa aku benar-benar sendirian sekarang.
Aku ingat betul. Semenjak hari itu, aku bukanlah aku lagi. Aku kehilangan percaya diri ku dan perasaan akan bahagia. Semua percaya diri dan aku yang riang hilang begitu saja bersama kamu. Aku memutuskan untuk rehat selama satu bulan. Banyak orang mencecar ku dengan pertanyaan dan pernyataan. Ada yang bertanya bagaimana kabar ku, bagaimana hari ku, dan banyak lagi. Tapi tak jarang aku juga mendengar kata-kata yang begitu menusuk hatiku, "Kehilangan pacar aja udah kaya kehilangan apaan deh. Lebay." Tapi aku selalu menuruti kemauan mu untuk selalu bersabar. Dari kejadian ini, sabar ku semakin hari semakin menjadi. Mungkin sabar adalah sahabat baikku.
Tapi saat ini aku hanya tersenyum mengingat bagaimana aku begitu aneh melewati hari demi hari tanpamu. Sampai saat ini pun sulit. Tapi mau bagaimana lagi?
..
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Sepertinya aku kecewa dengan diriku sendiri. Pasti kamu bertanya, "Kenapa?". Aku kecewa karena aku tiba-tiba merasa marah ke kamu. Padahal tidak ada api ataupun masalah diantara kita. Tapi aku marah. Aku tidak tau harus bicara apa. Kamu juga akan merasa, "Aku tidak salah apa-apa. Tapi kenapa?" Ya. Aku pun merasa begitu. Aku juga berdialog dengan diriku seperti itu.
"Dia tidak bersalah. Lalu, kenapa?"
Rasanya terlalu rumit. Menyimpan rindu yang sedang membara itu terlalu sulit. Sekarang masih ada banyak tempat yang bisa kita gunakan untuk bertemu walaupun sebatas menatap layar dan mengetik. Tapi rasanya berbeda. Teramat berbeda sampai bertemu langsung adalah hal yang paling ditunggu-tunggu.
Tapi.. Apakah kamu merasa begini juga? Seperti terpenjara oleh perasaan sendiri sampai rasanya sesak. Sesak sekali. Tidak tahu harus apa karena perasaan ini tak terkontrol. Seperti memaksa diri ini untuk berlari tapi tertahan ribuan tali di sekujur tubuh. Terkungkung tanpa tahu kapan bisa berlari lagi.
Aku ingin menangis. Tanpa tahu menangisi apa. Perasaan terkungkung atau karena merindu? Aku sedih.
Nona kecil rindu tak terkontrol. Tapi, bisa apa?
•13 September 2020•
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Menonton film itu aneh. Iya. Rasanya terbawa suasana sampai lupa realita. Sekarang, aku terduduk sedih memikirkan tiap adegan. Bagaimana bisa? Bagaimana kalau diubah? Nyatanya, mau difikirkan ribuan kali tidak akan ada yang berubah. Semuanya sudah begitu sampai akhirnya membuat kecewa.
Tidak. Aku tidak kecewa. Hanya sedikit ada tanda tanya besar dalam kepala. Bagaimana kalau aku menjadi pemeran utama? Apa aku bisa menjalani hari penuh tanda tanya? Apa aku sanggup berjalan dalam kesunyian?
Paling penting dan paling utama..
Apa aku sanggup menahan rindu sedalam itu?
Nyatanya dari kata-kata yang tertuang barusan sudah jelas apa film yang dimaksud, kan?
Rasanya menjadi sedih malam ini. Entah kenapa. Sedih tiba-tiba itu lucu ya. Hanya bisa mengatakan pada diri sendiri, "Kamu buang-buang waktu."
Tapi sulit sekali lupa.
Sudah terlalu dalam rasa sedihnya menancap sampai-sampai ingin diam tanpa bicara. ((walaupun sedih dan diam tidak ada kolerasi nya.))
Tulisan hari ini biarlah begini. Anggap saja intermezzo. 🥰
•12 September 2020•
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Tidak semua hal bisa diceritakan.
Tidak semua fikiran bisa tersampaikan.
Ada kalanya diam menjadi pilihan utama.
Pada akhirnya diam yang akan menghapus mendung dalam fikiran dan hati.
🌧️
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Aku hanya bisa menyelami tatapanmu tanpa mengerti caranya berhenti.
Aku hanya terduduk dalam ruang kesendirianku.
Tak berhenti meratapi keresahan ku perihal dirimu.
Aku hanya meresahkanmu, tanpa memberi obat penawarnya.
Aku hanya bisa menangis, tanpa mengerti arti sesungguhnya untuk apa air mata ini.
Kadang aku ingin berlari menjauh tanpa tau harus kemana aku berlari.
Aku hanya ingin menemuimu tanpa ada batas ruang dan waktu.
Hari ini begitu bercampur rasanya tanpa mengerti harus bagaimana menghadapinya.
🌧️🌧️🌧️
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Hai
Rasa ini kadang mengganjal. Benarkah aku sudah sesuai dengan keinginanmu? Benarkah aku sudah menjadi teman hatimu? Benarkah aku sudah menjadi pelindung sedihmu? Benarkah aku sudah menjadi penghapus rasa khawatirmu? Benarkah aku sudah menjadi penerang dalam gelapmu? Benarkah aku sudah menjadi pembawa gembira dalam dukamu?
Telah banyak yang kita lewati namun rasanya masih sama. Aku masih merasa kurang dalam bisa menjadi pelengkap hidupmu. Tapi percayalah, aku tidak menyerah tidak juga mau berhenti. Mungkin rasa yang aku rasakan tidak akan pernah usai. Setidaknya aku ingin kamu bisa merasa bangga memiliki aku dan tentu aku selalu bangga memiliki kamu. 
Selamat malam, selamat tidur.
Aku menyayangimu sangat menyayangimu bahkan sampai tidak tau caranya membencimu. Hehe.
<3
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Bunda, aku rindu. Sangat rindu.
🌧️
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Aku lelah merindu,
tapi apa daya ku belum bisa mewujudkan inginku.
Inginku dan inginmu sama,
bertemu, duduk berdua, entah didampingi minuman atau makanan sambil bercerita.
Itu hobi kita, kan?
Menceritakan segala hal dari yang penting sampai tidak.
Sampai lupa bahwa waktu terus berjalan lalu sudah waktunya berpisah lagi.
Apa daya kita?
Aku rindu.
Teramat rindu.
Rindu ini menyesakkan, tak tau lagi harus ku alihkan dengan apa.
🌧️
2 notes · View notes
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
I just need ur shoulder to cry on. I feel lost.
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Hadiah kecil untukmu
Hari ini usia mu bertambah. Angka nya bertambah satu. Sudah menjadi angka yang katanya "istimewa" dan menjadi gerbang menuju kedewasaan.
Harapanku tak pernah berubah, semoga kamu menjadi teman baik untuk dirimu sendiri dan orang lain. Jangan lupa segala tujuan hidupmu, menjadi manfaat. Usia mu bertambah, semoga makin bermanfaat untuk sekitar. Menjadi terang bagi sekitar dan menjadi kebahagiaan bagi sekitar.
Tak banyak yang bisa aku sampaikan, semuanya sudah bersatu menjadi obrolan bersamaNya. Segala harapanku kepadamu, segala ceritaku tentangmu selalu aku bicarakan kepada Sang Pencipta. Maha Romantis. Yang paling paham bagaimana besarnya harapanku kepadamu, besarnya perasaanku, dan besarnya rasa rinduku setiap hari.
Matamu adalah candu. Genggaman tanganmu ada rasa nyaman. Di peluk mu ada rasa aman. Kaki mu menjadi pedoman ku untuk berjalan beriringan.
Tetaplah menjadi manusia berhati malaikat. Jangan pernah berubah karena kerasnya dunia. Kamu akan terbang tinggi melampaui cita-cita mu asal kamu yakin dan percaya bahwa kamu bisa.
Perjuanganmu takkan sia-sia, pengorbananmu akan terbayar, dan rasa sakit mu akan pulih dan terganti menjadi bahagia.
Ini hanya hadiah kecil, aku harap kamu tidak kecewa.
Selamat ulang tahun kepada Pisces ku. Hiu ku. Tujuanku. Arahku. ❤️
You deserve all happiness in this world. You really deserve it. I'm so proud to be yours and make you mine. I promise you, i'll always be there for you. I'll never leave you alone or leave you in the hard situation. Jaga kesehatan. Aku pun begitu. Kita hidup lebih panjang sama-sama dan menorehkan banyak cerita bahagia. You mean the world to me. Ily.
Sekali lagi, selamat ulang tahun Ra ❤️
--27 Februari 2020--
13 notes · View notes
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Lelah bersedih. Ingin rehat.
1 note · View note
addictedtoureyes · 5 years ago
Text
Sudah banyak kali aku menyakitimu.
Sudah banyak egois yang aku beri padamu.
Tak terhitung kata maaf yang keluar dari bibirku.
Tapi kenapa tidak ada responmu yang marah perihal aku?
Padahal sudah banyak kali kamu terluka oleh sikapku.
Banyak hal yang belum sempurna aku beri untukmu.
Memang tidak akan sempurna, tapi akan menuju kata itu.
Selama ini, belum ada yang menuju kata itu.
Takut sudah menjadi teman baikku.
Takut kehilanganmu,
takut mengecewakanmu,
dan takut menyakitimu terus menerus.
Semoga selalu aku katakan saat malam gelapku.
Semoga makin dalam perasaanku,
semakin berkurang perihal aku menyakitimu.
hehe.
1 note · View note