Tumgik
adhityoksm · 8 days
Text
Cerita : Sekisah Perjalanan Kita
Perjalanan menuju rumah kali ini terbilang cukup jauh, pasalnya banyak hal yang harus kita lakukan agar perjalanan ini tidak membosankan. Terkadang kita singgah di daerah yang sama sekali kita tidak tahu namanya, bahkan sekali dua kali salah arah dan harus putar balik.
Orang bilang perjalanan jauh harus membawa bekal yang cukup, seperti bahan konsumsi, pakaian, dan tentu saja kesiapan diri kita dalam menghadapi perjalanan yang panjang dan melelahkan.
Terik panas matahari terkadang membuat ciut nyali kita untuk melanjutkan perjalanan dan harus berteduh di pohon rindang untuk mendinginkan suasana, atau bahkan musim hujan yang mengharuskan kita mencari tempat perlindungan dan membuat api untuk menghangatkan diri.
Perjalanan menuju rumah ini terbilang tidak sulit namun juga tidak mudah. Langkah- langkah solutif dan bijak dalam pengambilan keputusan menjadi dasar utama agar semua berjalan dengan baik.
Hal terbaik dalam perjalanan menuju rumah adalah momen- momen kebahagiaan yang kita ciptakan sepanjang perjalanan, penuh canda, tawa, dan cinta.
Sekali lagi kita masih dalam perjalanan menuju rumah. Selalu berdo'a dan sertakan Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Semoga perjalanan ini menjadi berkah dan memberikan pahala yang cukup untuk mendapatkan tiket masuk menuju rumah.
0 notes
adhityoksm · 2 months
Text
Tulisan : Life Strory, Our Story
My life story, berisi catatan denganmu yang dimulai sejak 2019
Perjalanan ini akan panjang, setidaknya masih ada lebih dari 400 purnama akan kita lewati bersama. Lembar demi lembar akan terisi kenangan yang kita torehkan, dengan tinta hitam ataupun putih. Buku ini akan menjadi sejarah kisah kita kelak, yang akan dikenang bersama, dan direnungi anak-anak kita.
My life story, setidaknya sudah 5 tahun kita menulis kisah
Akan ada hal indah yang dapat membuat kita tersenyum manis kala mengenang, dengan sedikit bumbu pahit terselip di dalamnya, memang tidak terhindarkan. Tetapi itulah cerita yang kita tulis sampai saat ini, mengisi lembaran dalam buku cerita kita.
My life strory, catatan 2020 adalah buah cinta bersama
Hadirnya membuat nuansa berbeda dari kehidupan kita sebelumnya. Lembaran baru terisi dengan cepat hari demi hari. Kedatangannya membuat kita menjadi lebih dewasa, yang mungkin belum terpikir oleh kita sebelumnya.
Kelak catatan ini akan sampai pada BAB terakhir, ketika lebaran ini sudah penuh dengan catatan yang kita susun bersama.
Semoga 400 lebih purnama ke depan dapat kita lalui dengan baik, tentu dengan lembaran indah kenangan kita bersama, denganmu aku yakin, wahai teman hidupku.
AK I Raja Ampat, 3 Maret 2023
2 notes · View notes
adhityoksm · 4 months
Text
Tulisan : Ketulusan
Seperti siklus hujan Air akan naik dalam proses pengembunan dan Turun kembali sebagai butir hujan Seperti pasang surut air laut Terkadang pasang pada jam tertentu dan Surut pada jam tertentu Kehidupan rumah tangga pun sama Ada kalanya kita bersemangat mendaki tangga bersama Berhenti di tengah jalan karena kelelahan Atau bahkan kembali turun dalam keputusasaan
Istriku, dapatkah kamu menangkap pesan tak tersirat dalam pesan di atas ? Saya berdo'a semoga kita selalu baik-baik saja dan selalu diberkahi oleh sang Pemilik Hati ini
Berumah tangga bukanlah akhir fase manusia dalam kehidupan ini Tetapi adalah awal dari sebuah cerita dimana takdir dua orang saling terikat dalam sebab akibat Sebelumnya kita hanya bertanggung jawab kepada orang tua yang melahirkan kita di dunia fana ini Setelah terbentuknya ikatan, kita bertanggung jawab terhadap pasangan dunia kita
Istriku, apakah hal terpenting dalam menjaga ikatan ini ? Apakah dalamnya ilmu agama ? Apakah materi yang kita miliki di dunia ini ? Apakah jabatan atau tahta tinggi ?
Melihat dari perjalanan manusia sampai saat ini, ketiga hal di atas belum dapat menjamin kita selalu bersemangat dalam mendaki tangga bersama Kenapa ?
Bukankah ilmu agama itu penting dalam rumah tangga ?
Ya itu sangat teramat penting
Lalu kenapa ?
Sampai saat ini pun saya tidak tahu jawabannya Apakah keputusan dan perilaku kita sebelum menikah menjadi takdir sebab akibat yang mempengaruhi Atau karena garis takdir, saya tidak tahu
Banyak saya saksikan pemuka agama yang tidak mampu mempertahankan perjalanan pernikahan mereka Bukankah mereka paham agama ? Lalu kenapa ?
Bukankah materi juga penting dalam menjalani kehidupan di dunia fana ?
Ya itu juga penting Bagaimana kita mampu menjalankan kewajiban kita terhadap pasangan kita tanpa materi ? Seorang suami wajib memberi makan, menyediakan tempat tinggal yang layak, pakaian yang layak
Berarti semakin banyak materi bukankah semakin baik ?
Sayangnya jawabannya tidak
Banyak dari mereka dengan materi berlebih tak mampu mempertahankan Terjatuh dalam keputusasaan, dan memilih turun dari tangga yang sejak awal mereka daki bersama
Apakah jabatan dan tahta ?
Tentu jawabannya sama dengan dua pertanyaan sebelumnya
Lalu bagaimana ? Hanya sang Pemilik Hati dan Penguasa Hidup Mati kita di dunia fana ini yang mampu menolong kita Dia (Allah SWT) yang mampu terus menyatukan kita
Saya Adhityo Kusuma, sangat menyadari akan segala kekurangan diri ini sebagai suami, saat ini Saya tidak memiliki ilmu agama yang mampu disandingkan dengan seorang Ustadz Saya tidak memiliki materi berlebih untuk membelikan barang mahal dan rumah mewah Saya tidak memiliki jabatan dan tahta seorang raja di dunia fana ini
Namun satu hal yang dapat saya berikan adalah do'a terbaik untukmu kepada sang Pemilik Hati Untuk kita menua bersama Selalu tersenyum sampai nanti kita menutup mata dan meninggalkan dunia fana ini Dan bersama kembali di dalam Surga Nya
0 notes
adhityoksm · 3 years
Text
Perahu Dengan Tiga Petualang
Jumat, 1 oktober 2021~ Hari berlalu begitu cepat, ingatan akan seorang gadis yang berjalan di belakangku masih jelas teringat seperti baru kemarin terjadi. Kami kini mengarungi perahu bersama menuju dermaga tujuan kami, menuju cita- cita dan harapan yang kami angankan bersama. Di tengah perjalanan itu Allah menitipkan kami sebuah anugerah yang begitu indah, seorang bayi laki-laki yang insya Allah menjadi seorang yang kami harapkan.
Perjalanan ini penuh dinamika, gelombang tinggi dan juga badai kerap kali menerpa perahu yang kami tumpangi. Setiap itu terjadi kami dengan sabar terus berusaha agar kapal ini tidak oleng dan terbalik. Keterampilan kami diuji setiap ada masalah datang, bagaimana kami menyelesaikan dan mengelola masalah itu dengan baik menjadi cacatan yang akan tertulis dalam buku harian perjalanan kami, agar kelak cerita ini bisa kami kenang kembali.
Waisai  @adhityoksm
2 notes · View notes
adhityoksm · 3 years
Text
Perahu
Kita seperti perahu kertas yang mudah hancur karena air. Padahal sebagai perahu, air adalah satu-satunya tempat di mana kita bisa berjalan, menyusuri riak dan gelombangnya. Kita begitu rapuh, sadar kalau kita tak bisa melaluinya dengan kekuatan kita sendiri. Ada pertolonganNya yang selalu menyelamatkan kita.
Kalau nanti salah satu tenggelam, tetaplah melaju sampai ke tujuan. Selama kita tidak terpisah di tengah jalan karena berbeda tujuan. Terus berdoa agar satu-satunya yang memisahkan kita adalah kematian. ©kurniawangunadi
611 notes · View notes
adhityoksm · 5 years
Text
Tulisan: Gerimis
Entah kenapa gerimis selalu saja dikaitkan dengan kesedihan
Pun diriku yang kerap kali mendung dikala gerimis hadir menyapa
Perasaan sendu pilu selalu saja pasang ketika menatatap tetesan hujan gerimis
Kenangan masa lalu sering kali terngiang kembali,
Terutama saat- saat orang tuamu membawamu di pelukannya
Menyuapimu dengan lembut, dan membuat lelucon ringan hanya untuk membuatmu tertawa renyah
Mendorong sepeda roda tigamu mengelilingi komplek perumahan
Tak dirasa walaupun tubuh berbasuh keringat hanya untuk membuat dirimu senang
Atau saat ayahmu menggendongmu di pundaknya,
Seolah- olah ingin menyampaikan sebuah pesan “Lihatlah selalu kebawah anakku”
Saat itu mungkin waktu terasa indah untukmu
Tidak ada kesedihan, tidak ada pengorbanan, tidak ada tanggung jawab
Duniamu hanya penuh dengan bermain dan tertawa
Namun kadang pula dirimu merasa sedih ketika orang tuamu terlambat menjemputmu
Atau ketika mainan yang kau inginkan tak kunjung dibelikan
Hanya sesimpel itulah masalah yang terkadang membuatmu menangis seharian
Dan saat itu orang tuamu datang padamu, berbiacara lembut,dan meyakinkanmu
Gerimis,
Gerimis terbesar yang sangat membekas dalam hati adalah saat gerimis  membasuh dada
Tetesannya ikut turun menyusuri lekuk wajahmu, seiring waktu terasa semakin pilu
Gerimis ini tidak hanya sedih namun juga menyakitkan, sesak
Tangan yang selalu melindungimu, mendekapmu, menggendongmu dan bahkan mengusap lembut punggungmu
Kini terbujur kaku terbungkus kain putih dihadapanmu
Menyisakan tumpukan duri menghujam jantungmu, membuat degup semakin kencang tak beraturan
Sesak itu semakin menyiksa, karena dirimu tak tahu apa yang harus dilakukan, berharap semua ini hanyalah mimpi
Dan besok saat kau terbangun, ayahmu akan membelaimu dengan sayang dan mengajakmu bercerita
1 note · View note
adhityoksm · 5 years
Text
Tulisan : Menggenggam Cita
Si penyakar langit tengah menderu deru membelah langit, bersemu merah ke jinggaan, mengintip malu dalam selimut putih.
........
Cuaca pagi ini tak buruk dari sebelumnya yang dirasa cukup panas, kenaikan 1°C pun akan tetap terasa, terkhusus bagiku. Orang orang berlalu lalang seperti biasa, beraktifitas, mengejar cita yang mereka impikan, pun aku yang tengah berada di kerumunan menjadi salah satunya, "cita", berusaha kembali mengejarnya yang dulu sempat terlupa. Menggenggam dan menjaga "cita" memang tak mudah, gelombang pasang surut kerap kali mengobrak abrik isi hati, membuat susunan terencana menjadi sebuah peta harta yang terlupa. Setidaknya memulai kembali "cita" akan lebih baik ketimbang melupa dan melangkah kosong tak bermakna. Hal yang terlambat kusadari, "cita" sudah menghampirku dari waktu waktu yang lalu, menggenggamku, memberiku hangat dan optimisme dalam berpacu.
.........
Kulihat satu dua pasangan tak muda tengah bercengkrama, beberapa detik kemudian senyum mengembang merekah dari kedua bibir keriputnya, sementara tangannya asik menyendok kuah sup di sebuah kedai pinggir jalan. "Bukankah itu sebuah pemandangan indah" lirih ku berucap dalam hati. Menjadi tua bersama bukanlah perkara mudah, namun bukan pula perkara sulit, ya mampu dikata itu adalah perkara......em, begitulah :D. Menggenggam "cita" menua bersama menjadi impian setiap pasangan di muka bumi, namun terkadang "cita" tersebut hilang di tengah jalan, dan si pemilik "cita" tersesat tak berarah, membuat jalan yang dilaluinya tak bermakna. Kehilangan "cita" dimulai dari sebab asal, yaitu hilangnya rasa takut terhadap Sang Pencipta segala, dan kemudian membuat efek domino, sebuah dosa yang memicu dosa lainnya, terjadi sangat halus dan tak terasa, memicu berbagai sifat buruk manusia, berbohong, pengkhianat, dan bahkan lupa diri. Itulah mengapa "cita" menua bersama tak bisa disebut mudah, namun juga tak sulit, karena bukti itu tengah kulihat langsung saat ini, dimana pikirku tengah asik mengeja kata, si pasangan tersebut telah menghabiskan mangkuk sup nya dan hendak beranjak pergi.
.........
Kemudian, episode setiap manusia berlanjut setiap detiknya, membuat catatan dalam buku hidupnya, mengisinya dengan dua warna tinta hitam dan putih.
Majalengka, 21 Januari 2018 I @adhityoksm
0 notes
adhityoksm · 5 years
Text
Tulisan : Bulan Penyendiri
Dahulu pernah datang bintang yang mampu berbicara. Ia menyampaikan kisah nan menarik dari tempat nun jauh disana kepada bulan yang tengah sendiri. Bintang menyampaikan betapa berwarnanya tempat yang pernah dia kunjungi sebelumnya, setiap penghuni galaksi tersebut selalu dihiasi dengan senyuman setiap harinya. Bulan dan mentari pun selalu mampu menjaga dan memberikan kehangatan pada setiap penghuni galaksi tersebut. Si bintang terlihat bingung kenapa galaksi ini nampak sepi, dan bulan terlihat sendiri, berbeda dengan galaksi sebelumnya. "Kemana mentarimu wahai temanku bulan ?" Tanya bintang. "Aku belum menemukannya, belum sampai saat ini" jawab bulan.
........
"Bagaimana mungkin bulan mampu hidup tanpa pancaran sinar dari mentari, bagaimana bulan mampu bertahan sampai saat ini, sendirian" bintang merenung dalam pikirnya.
........
"Baiklah temanku bulan, aku akan menemanimu sampai kau menemukan mentarimu, tidakkah kau keberatan dengan tawaranku?" Tanya bintang. Baiklah kalau itu tidak membuatmu kerepotan, jawab bulan dengan senyum simpul.
Jadilah bulan dan bintang bersama untuk beberapa saat, dan walaupun waktu tersebut sangatlah sempit, cahaya dari sang bintang mampu memberikan pancaran kehidupan pada si bulan, membuatnya terlihat bersemangat.
Waktu akhirnya sampai pada batasnya, sang bintang harus bergegas pergi, ia harus terus bergerak ke galaksi berikutnya.
"Terima kasih bintang untuk waktu singkat ini" ucap bulan dengan sorot mata menatap kerlap kerlip bintang yang semakin menjauh dan tak terlihat.
.........
Bulan kembali sendiri, ia masih ditempat yang sama, menunggu mentarinya datang menyapa, memberikan cahayanya yang hangat untuk menghidupkan galaksi yang tampak mati.
Majalengka, 16 Desember 2018 I @adhityoksm
0 notes
adhityoksm · 5 years
Text
Kamu adalah harapan ku untuk mampu kembali bersinar terang di pekat malam
A.k
0 notes
adhityoksm · 5 years
Text
1. bagi lelaki yang taat Allah, hal terpenting dari calon istri kelak | bahwa ca...
1. bagi lelaki yang taat Allah, hal terpenting dari calon istri kelak | bahwa calon istrinya haruslah yang taat pada Allah melebihi segala 2. karena lelaki itu tahu bahwa ketaatan Muslimah pada Allah | adalah jaminan ketaatan istrinya itu pada suaminya dalam kehidupan 3. maka wajah, suku, keturunan, bisa dinegosiasikan | tapi tidak ada tawar menawar dalam urusan ketaatan 4. wajar pula bila lelaki taat itu mencari wanita yang menutup aurat | karena itu indikasi yang terlihat, tanda-tanda mudah dalam taat 5. atau seorang suami yang sudah bertambah salih, makin dekat Allah | wajar baginya meminta istrinya agar taat Allah dengan menutup aurat 6. pertama, tanda taatnya pada Allah, ia mengajak keluarganya taat | kedua, lelaki normal enggan aurat istrinya diperhatikan lelaki lain 7. namun bagaimana bila situasinya terbalik? | bila suami yang melarang istri menutup auratnya? 8. bila itu yang terjadi, layani suaminya dengan baik, ambil waktu yang tepat | lalu sampaikan penuh kelembutan padanya.. 9. “di hari aku menerima pinanganmu, mungkin aku bukan wanita terbaik, tapi aku berharap jadi yang terbaik bagimu..” 10. “di hari ayahku menyerahkanmu kepadamu, aku berharap engkau membimbingku, menuju kebaikan demi kebaikan, kini dan nanti..” 11. “tapi kini aku belajar banyak, bahwa aku mencintaimu karena aku mencintai Allah, karena Allah mencintai kita..” 12. “maka aku padamu tak berubah sejak itu, kecuali bahwa semua rasa ini kujaminkan pada Allah, yang memiliki hati kita berdua..” 13. “sejak aku mengenal Allah, aku tahu beratnya tugasmu atasku, dan aku tak ingin menambah bebannya lagi dengan maksiat dan dosa..” 14. “dengan nama Allah engkau halalkan seluruh aku, tapi tidak dengan lelaki lain, auratku fitnah bagi mereka, dan mereka fitnah bagiku..” 15. “maka ketauhilah, aurat yang kututupkan ini, untuk mata lelaki lain, bukan bagimu, ketaatan pada Allah juga ketaatan padamu..” 16. “bila engkau khawatir aku tak istiqamah lantas melarangku, maka ketahui bahwa ridha dirimu adalah doa bagiku, penguat taatku..” 17. “Allah ada dalam shalatku, maka aku menutup aurat saat shalat, dan Allah juga melihat selain shalat, maka aku pun menutup auratku..” 18. “bila engkau takut aku berubah karena pakaian ini, maka ketauhilah tak ada yang berubah kecuali kebaikan demi kebaikan..” 19. “berkah Allah bagi yang taat, bertambahnya kebaikan, biarlah keindahanku hanya engkau yang tahu, biarlah aku bagimu saja..” 20. “jangan paksa aku memilih, karena ketaatanku pada Allah pasti kudahulukan, namun kutahu engkaupun tahu, maka bantulah aku dalam taat..” 21. “sejak hari engkau menerima ijab ayahku, engkau surga bagiku, dan engkau neraka bagiku, kawal aku dari neraka, pimpin aku ke surga..” 22. Allah Mahabaik, yang akan memudahkan semua niatan baik | tetap istiqamah dalam berhijab dan ketaatan, walau kadang tak mudah :)
130 notes · View notes
adhityoksm · 5 years
Text
Tulisan : Membuka Topeng
Saya, kamu dan siapapun di dunia ini pasti punya yang namanya kenangan 'masa lalu', bisa jadi baik, atau bahkan buruk. Namun roda waktu pasti selalu berputar, kuncup akan berbunga, hitam akan memutih, dan buruk pun akan baik pada waktunya. Masa depan bisa berubah, dan itu sudah ketetapan Sang Pemilik Waktu. Pernahkah kamu merasa dirimu sedang memakai topeng, berpura pura menjadi orang lain hanya untuk menutupi kelemahanmu, ya setidaknya itu yang kau pikirkan, karena kau tak ingin hal tersebut diketahui orang banyak, termasuk dia. Aku tahu, setiap kali memandang orang lain mungkin mereka tengah memakai topeng tak kasat mata, oleh karena itu aku jarang sekali percaya dan mempercayai orang.
Berbicara tentang masa lalumu, seberapa buruk kah itu sehingga topengmu harus kau kenakan setiap waktu ? Belumkah kau mencoba berdamai dan memulai lembaran baru ?
Menceritakan tentang masa lalu, tentang dirimu, itu tandanya kau tengah mencoba melepas topeng 'busuk' mu itu. Kapan kau akan cerita tentang itu ? Ceritakanlah semua tentang mu, biarlah dia yang kau sayangi tahu seutuhnya tentangmu. Kau mencoba membuat pengakuan kepadanya merupakan langkah baik dimana topengmu sudah tak berguna lagi.
Percayalah, sekali kau mencoba melepas topengmu kepada dia yang kau pilih untuk mendampingimu seumur hidup, bila dia benar menerimamu, dia pun akan membuka topengnya di hadapanmu. Dan sejak saat itu kau dan dia akan benar- benar saling mengenal dan memiliki ikatan kepercayaan yang lebih besar. Untuk pertama kau akan merasa sulit, membiarkan orang lain masuk ke dalam dirimu bukan hal mudah, dan membutuhkan niat yang kuat.
Jika dia yang kau pilih untuk menjadi teman hidupmu, ceritakanlah tentangmu, masa lalumu, keinginanmu, motivasimu dengan detail dan lengkap. Yang namanya jodoh tak akan terpisah meskipun dia mengenal masa lalumu, ia akan belajar menerimamu. Aku tidak ingin kau membohongi dia yang kau cinta, terus terusan memakai topeng 'busuk' dihadapannya. Bila saja dia tahu, andai saja dia tahu dengan sendirinya di tengah jalan, hal terburuk mungkin terjadi, kau tidak ingin hal tersebut terjadi kan ? Lebih baik dia tahu sejak awal bukan ?
Aku adalah orang yang tak mudah percaya dengan orang lain, karena aku tahu mereka semua tengah memakai topeng 'busuk'. Orang yang benar benar kupercaya adalah mereka yang sudah melepaskan topengnya di depanku. Aku pun ingin kau menjadi orang yang mampu dipercaya. Mungkin ada saat dimana kau berkata "tidakkah kau percaya kepadaku?" dan saat itu bukannya aku tak ingin percaya, hanya saja belum mampu untuk itu.
Tulisan ini hanyalah saran teruntukmu yang sedang akan berlayar dengan dia yang kau pilih.
Majalengka, 16 november 18 I @adhityoksm
0 notes
adhityoksm · 5 years
Text
Tulisan : Indahnya Hidayah
Perjalanan hidup manusia memang sudah sepenuhnya diatur oleh-Nya. Namun bukan berarti kita tak melakukan apapun untuk menggapai mimpi dan keinginan kita. Berdiam diri bukan merupakan jalan yang dikehendaki Allah kepada makhluk-Nya. Kita harus ingat satu hal "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah diri mereka sendiri". Dari kalimat itu kita harus paham bahwa Allah menyukai orang yang ingin berubah.
Bercerita tentang hidayah, pun harus didapatkan melalui usaha, tidak serta merta orang mendapat hidayah. Memang betul bahwa hidayah hanyalah kuasa Allah kepada hambanya yang terpilih, namun bukan berarti kita berdiam diri saja tanpa melakukan sesuatu. Jemputlah, jemputlah, maka ia akan semakin dekat.
Bagiku, hidayah adalah anugerah terindah yang Allah berikan untuk hambanya yang selama ini tersesat, ya, ia yang hilang arah tujuan, melupakan fungsi utamanya untuk beribadah, terlena dengan kesenangan duniawi yang fana.
_______
Lihat, temanku satu persatu menjemput hidayah mereka. Sungguh, aku selalu terharu melihat temanku yang bersungguh sungguh dalam berhijrah, kagum dengan usaha mereka untuk patuh pada Rabb nya. Dulu bedak dan make up tebal menjadi kebanggaanmu, kini jilbab dan cadar menutupi kecantikanmu, menjadikanmu mulia. Dulu panggilan sholat sering kau abaikan, kini kau menunggu datangnya waktu adzan. Dulu bergaul dan bercampur aduk dengan berbeda jenis menjadi kegiatan rutinmu, kini kau tundukkan pandanganmu dan menjauh dari kemaksiatan. Dulu tawa dan suara lembutmu sering kau pamerkan, kini diammu menjadi tanda ketaatanmu pada Rabb mu. Aku bangga padamu kawan, sungguh.
_______
Allah teramat baik kepadaku, mengirimkan teman yang selalu mampu memberikan kesejukkan. Ia kirimkan pengawal pengawal kecil untuk menjagaku, mencegahku dari perilaku buruk
________
Teruntuk dirimu,
Teman, ingatlah pesan ini "Hijrahlah kau bersama kawanmu, teman bermainmu, karena kau takkan mampu hijrah sendiri, carilah kawan yang akan mendampingimu, hijrah bersama itu lebih mudah".
________
Dulu, aku pernah menempuh jalan hijrah, dan Allah datangkan teman teman terbaik yang membantuku dalam proses hijrah, hingga aku merasakan kenikmatan hijrah yang sejati. Namun ketika kita sudah melewati proses hijrah kita harus istiqomah dalam menjaga perilaku dan nilai nilai agama, tentu saja lingkungan dan teman yang mendukung menjadi syarat utama untuk itu. Belum genap jalan istiqomahku, dunia kerja membuatku pindah ke lingkungan baru, asing, dan gelap. Tak ada teman dan lingkungan yang memadai membuatku hilang arah dan tujuan dalam ke istiqomahan. Aku kembali ke masa kelam. Itu dulu, kini aku tengah meniti kembali tanggaku menuju pintu gerbang hijrah yang baru.
_________
Lihat, itu dia pintu gerbang hijrah yang selama ini ingin kuraih kembali, tinggal beberapa langkah lagi, aku harus kuat dan bertahan. Aku sudah mencoba membatasi kegiatanku dengan lawan jenis, aku sudah mulai membatasi kontak fisik dengan lawan jenis, dengan ini aku akan mencoba untuk menggapai titik hijrah lagi.
_________
Jakarta, 8 November 2019
Kali ini aku bertemu dengan teman teman lamaku di depan pintu masjid, tak kurang 8 orang dari mereka tengah duduk sambil sesekali berdiskusi tentang sesuatu, aku tak tahu tentang apa, jarak mengaburkan suara. Aku mendekat dan melambaikan tangan, mencoba menyapa, mereka menoleh dan lantas tersenyum. Satu persatu dari mereka mulai kusapa. Sekitar 8 menit saling membagikan cerita hingga akhirnya kita memutuskan pergi untuk makan bersama. Tepat sebelum pergi kulihat sosok yang tak kusapa, ia tak terlihat dan hawa keberadaannya hampir tak ada. Hey, sedari tadi temannya sibuk berbicara, ia hanya diam tak bersua, sampa sampai aku tak tahu sedari tadi dia disana. Dia temanku, teman lamaku. Seingatku dulu dia tak sependiam ini. Aku coba menyapa sebagaimana teman teman lainnya yang sudah kusapa, dan hei, ia hanya balas dengan senyum. Sejenak kupikir ada yang aneh. Dan akhirnya aku tahu apa itu. Temanku sudah berhijrah. Ia si teman lamaku. Entah kenapa aku senang ketika temanku satu persatu menemukan titik kembali kepada Rabb nya. Dulu, temanku ini cerewet sekali, sekarang kulihat dia begitu pendiam, matanya lebih sering menunduk, dan tingkahnya malu malu sekali. Hey, aku kagum padamu kawan. Lalu sejenak aku berfikir, kapan aku akan mendapatkan indahnya hidayah "mataku menerawang memandang sepiring makanan di meja".
________
List teman hijrah ku semakin bertambah, dan akan semakin bertambah.
@adhityoksm I Jakarta, 8 november 2018
2 notes · View notes
adhityoksm · 6 years
Text
Tulisan : Ketika Bulan Bersedih
Tulisan ini bukanlah prosa maupun cerita fiktif pendek yang biasa kutulis. Kali ini bulan ingin mengeluarkan keluh kesah yang selama ini terus menghantui sampai detik ini. 
~Singkat cerita akhirnya aku dipertemukan kembali dengan gadis yang berjalan di belakangku, ya langkah kami sudah semakin dekat untuk bersatu, namun...’
Disinilah awal cerita dimulai, yaitu benih keraguan yang masih bersemi. Maaf aku tak bisa berkata jujur kepada sang gadis dan memilih tulisan ini sebagai media penyaluran. 
Mungkin akan kuceritakan terlebih dahulu awal mula kita bertemu.
Kami bertemu dalam keadaan yang tidak masuk akal (cerita detail tentang ini dimuat dalam tulisanku sebelumnya). Kami sempat menjalin hubungan selama sebulan, ya selama itu aku sempat bersamanya dan sedikit lebih mengenalnya, sampai saat dimana kami berpisah, dan itu bukan benar benar berpisah karena kami masih sering berkomunikasi, entahlah apa namanya.
Apa yang kuingat tentangnya selama sebulan ? ada beberapa hal seperti mudah sekali kesal, mungkin sensitif terhadap hal kecil, suka membanding bandingkan (nah tentang ini justru yang membuatku kesal :D), tidak berterus terang (sering aku dapati dia seperti ini), dan membagi hati. Apa maksudnya dengan membagi hati ? Ya, sementara dia denganku, diam diam ternyata gadis tersebut menaruh perasaan dengan pria lain. Aku kenal dengan pria tersebut, ya, adik kelasku. Sering kudapati si gadis menulis tentang pria tersebut di blog nya, berbalas chat di twitter (ini dia alasan kenapa sampai detik ini aku tak pernah follow twitter si gadis, karena pasti akan kudapati timeline nya penuh dengan chat yang tak ingin kulihat). Dan bahkan berbalas pesan di BBM. Ingin ku skip menulis tentang ini, karena benar benar sudah tak penting lagi sekarang. Dan harapku semoga dia tidaklah seperti dulu. 
Lalu apa sebenarnya yang membuat sang bulan bersedih ?
Terlepas dari kenangan diatas, ada hal lain yang membuatku lebih khawatir. “Apakah si gadis sudah benar benar berubah ?” pertanyaan yang terus saja berputar putar di kepala. Dan kenapa pertanyaan ini terus muncul bukanlah karena kenangan lampau yang sudah basi, namun karena tindakan si gadis yang sering kali mencederai hati. Lemah sekali ~ but that’s I am, lemah terhadap perempuan, mungkin ini yang disebut kekurangan, sementara banyak lelaki diluar sana yang tangguh~dalam arti lain. 
Pernahkah kau mendengar pernyataan ini “apa yang kau perbuat akan berbalik kepadamu”, mungkin orang lebih mudah menyebutnya karma. Itu bukanlah bualan, itu nyata. Seperti lingkaran sebat~akibat, dimana kau berbuat sesuatu akan ada hal lain yang menimpamu. Aku sudah tahu ini, sejak saat dimana aku berubah. 
“Orang yang mudah dan sering pacaran, apa yang menjadikannya tetap bertahan denganmu ketika menikah, dia bisa saja cari yang lain” kata Ustadz. Penyataan ini juga mengandung unsur sebab~akibat.
Tapi untung saja aku memulai cerita dengannya bukan dengan pacaran, ya, kami telah berubah. Jadi untuk kasus ini tidak ada masalah. 
Aku berubah, dia berubah, sebut saja kami berubah sejak kami berpisah. Namun ternyata tak mengubah semua hal, tidak semuanya, ya perilakunya masih kudapati sama, dan mungkinkah aku juga ?
Sejak hari kami berpisah bukanlah akhir, saling kontak masih sering kami lakukan, bahkan bertemu pun masih menjadi rutinitas kami~di kampus. Terkadang dia masih sempat meminta bantuan untuk menjemputnya, mengantarnya, yang otomatis kami akan satu motor berdua. Apa tanggapanku tentang itu ? Selayaknya pria normal, tentu aku senang luar biasa, dan bagaimana mungkin aku menolak permintaan dari orang yang masih kusayangi~inilah kelemahanku. Berkali kali aku mengantarnya sampai saat dimana aku mulai memberanikan diri mengatakan TIDAK, bukan tanpa sebab, hei~what the h*** is wrong with me, bukankah aku sudah berubah, sudah beberapa kali aku menolak mengantar wanita, bahkan temanku. Oke saatnya aku nyatakan tidak, bahkan untuknya, bukan karena apa, tapi demi kebaikannya sendiri. Karena aku yakin perbuatanku ini akan membawaku pada sesuatu yang tak kuinginkan.
Dan hal yang tak kuinginkan pun akhirnya tiba, tanpa dosa si gadis datang bersama pria lain tepat dihadapanku. Oh Tuhan, mungkin inilah karmaku yang lalu, maafkan aku. 
Sebetulnya sudah kuberkali kali menceritakan mengapa aku tak berboncengan dengan wanita lain, dengan harap dia pun akan mendapatkan pemahaman itu~hidayah itu. Namun berkali kali aku harus menelan pil pahit karena terlalu berharap. Ya, harapan pada manusia itu palsu. Namun, kita tidak boleh berhenti berharap, karena manusia tanpa harapan hanyalah seonggok daging tanpa tujuan. 
Berkali kali menelan pil pahit membuatku kehilangan arah, perasaan suka ini, rasa sakit ini, tak tahu bagaimana aku membedakannya. 
Oke singkat cerita aku sudah melupakan kenangan itu, ya, manusia harus terus berjalan maju, itulah yang kupikirkan. Berbulan bulan membeku, akhirnya terpaksa kucairkan kembali dan mencoba cerita baru dengan si gadis. Ya, kami mencoba lembaran baru, namun~
Dibalik kisah manis entah kenapa selalu saja ada sad story behind it, ah mungkin namanya juga twist plot atau plot twist, yang dalam cerita memang sengaja dibuat agar lebih menarik pembaca. 
“Hari itu pertama kalinya aku mendatangi kantornya dan saat dimana sad story mulai muncul :)”. Lihat gadis pujaanku disana, tepat di depan mataku kau melakukannya lagi, yah, ini kedua kalinya, entah dia tidak paham, belum paham, atau apa entah tak terbayangkan di benak :v. Berbicara dengan teman sekantor memang normal, ah tapi tidak normal bila bertingkah terlalu over, bertingkah manja, genit, berlari sambil bergelayut di pintu, dengan nada bicara yang ...ahhhhh... sudah membuatku kesal hanya dengan mengingatnya, terlebih membayangkan dia melakukan itu setiap hari ???? what am I suppose to do with that... and moreover, kantornya isinya pria semua, What the f***.... oh yeah inginku kasar, ............ kasar, oke done.... 
Memang hal terebut normal dilakukan dikalangan wanita yang pendidikan agamanya belum menyentuh ranah tersebut, dan bahkan belum tersentuh dengan hidayah. Tapi bukankah kamu tidak sama dengan mereka ? apa yang kuharapkan darimu bukanlah remah remah kecil seperti ini. Wait a moment, mungkinkah aku yang sebenarnya harus berbenah diri ? ya, kurasakan kadar imanku masih di bawah ambang batas. Aku harus bangkit, dan sebenarnya aku mewariskan harapan itu pada gadis yang kelak jadi istriku, aku ingin dia membuatku kembali bersinar~selayaknya bulan. 
Sampai detik ini aku terus saja bertanya, “sudah sejauh mana kau berubah, gadisku ?” masih samakah engkau dengan yang dulu ? haruskah aku yang lebih bersabar terhadapmu ?
Pikiran ini sampai membuatku ingin putus kontak dengan si gadis, setidaknya itu akan menjauhkanku dari hal yang tak diinginkan, but that’s impossible, kontak memang harus dilakukan terutama ketika waktu H sudah semakin dekat. Lalu aku harus bagaimana ???? anyone could help me clear this mess ??
Godaan datang lagi, cobaan macam apa lagi ini ya Tuhan. Berduaan dengannya satu mobil saja sudah salah, kini aku terancam berduaan dalam satu motor. Tentu saja akal sehat menolak keras. Tapi bisikan setan tetaplah membisikan ungkapan nafsu dunia. Dan hei, kenapa pula dia menawari ku hal tersebut ? don’t she remember about the past ? cause I don’t like it, not only because it’s not right but also there is “KARMA”, and Im done enough with that thing. 
Yah, jadi itulah kenapa sampai saat ini aku masih belum benar benar bisa percaya seutuhnya, cause she the one who made me like this with her act. 
Inilah alasan Bulan bersedih.
@adhityok_1 I Purwokerto, 30 Oktober 2018
1 note · View note
adhityoksm · 6 years
Text
AKU adalah KAMU
Tidak terasa beberapa bulan lagi kapal kita akan segera berlayar. Allah mempertemukanku denganmu, kau yang kelak melengkapi Agamaku dan menjadi mentari yang menyinari sepanjang hidupku.
Dinda,
Aku akan menjadi seorang nahkoda kapal, itu berat, mengingat ini merupakan pengalaman pertamaku, aku belum begitu mengenal lautan, dengar dengar, lautan itu kejam, tak sedikit kapal yang karam sebelum sampai di tujuan.
Dinda,
Ajarilah suamimu ini agar mampu menjadi pelaut yang handal. Tuntunlah arah kemana kapal ini akan berlayar, jadilah navigator yang selalu bisa menemukan jalan terbaik disaat hal terburuk terjadi. Aku tentu tidak bisa menentukan semua hal sendiri. Dan aku beruntung memilikimu.
0 notes
adhityoksm · 6 years
Photo
Tumblr media
Teruntuk dirimu,
Calon suami mu ini bukalah seorang pria sempurna Ia bak seorang pengelana di padang gurun yang tengah kehausan Berharap menemukan oase penyejuk rasa
Oaseku,
Calon suamimu ini mungkin bukanlah laki2 terbaik Ia mungkin marah padamu suatu waktu, membentakmu Dinginkanlah aku dengan kesabaranmu Jadilah air dalam panasnya amarah
Aku dan kamu akan berlayar bersama Gelombang di tengah samudera mungkin tak bisa terbendung Kapal kita mungkin oleng sewaktu waktu Jadilah kompas dan selamatkan dari terjangan badai
Ini bukan sekedar kata2 penghias Harap engkau paham betapa besar makna di dalamnya
Mentariku,
Engkau adalah cahaya pertama bagi anak2 kita Memberikan dekapan kehangatan dan petunjuk Sinarilah pengetahuan mereka dengan Al qur'an dan hadist Selamatkanlah keluarga kita dari siksa api neraka
Semoga engkau paham bahwa perananmu begitu besar Salam dari yang menunggumu untuk berlayar
Purwokerto, 1 Oktober 2018 | @adhityoksm
0 notes
adhityoksm · 6 years
Text
Jagalah dirimu dan kehormatanmu. Agar hanya suamimu lah yang mendapatkan yang terbaik darimu.
A.k
0 notes
adhityoksm · 6 years
Text
Rasa Melebihi Cinta
Saat ini mungkin ada yang diam diam menaruh rindu padamu, hanya saja ia tak kuasa untuk langsung menunjukkannya. Lebih memilih bersimpuh pada pemilik hati, dengan harap untaian do’a nya mampu menembus dinding langit. Bukankah soal rasa kita tak pernah tahu, ia seperti gelombang air laut yang pasang surut. Menikah pun katanya bukan hanya soal cinta dua sejoli. Ada batas yang melampaui itu. Sebuah rasa yang mampu mengalahkan semuanya. Aku belum tahu bagaimana, karena belum pernah merasa. Rasa cinta kadang hilang, namun bagaimana sebuah hubungan mampu bertahan sampai ajal menjemput masih sebuah rahasia. Sepertinya batas yang melebihi cinta memang ada.
Purwokerto, 30 Januari 2018 I @adhityok_1
0 notes